Anda di halaman 1dari 12

MODEL PEMBELAJARAN BERBASIS ICT

(INFORMATION AND COMMUNICATION TECHNOLOGY)


DENGAN APLIKASI EDMODO DALAM KEGIATAN PEMBELAJARAN KIMIA
MATERI BENZENA
Oleh :
Kelompok 7
1. Wahyu Ade Dwi Anugra (180331616010)
2. Wahyu Pamungkas (180331616074)
3. Wardatul Marhamah (180331616005)

Materi kimia yang dibahas dalam penerapan model pembelajaran berbasis ICT
(Information and Communicatin Technology) adalah senyawa benzena dan turunannya. Benzena
merupakan senyawa aromatik paling sederhana. Nama “aromatik” itu diberikan karena anggota-
angggota yang pertama dikenal dari golongan ini mempunyai aroma yang sedap. Akan tetapi,
sekarang telah dikenal juga senyawa sejenis yang tidak berbau atau ada yang berbau tidak sedap.
Benzena ditemukan pada tahun 1825 oleh seorang ilmuwan Inggris, Michael Faraday
yang diadapat dari hasil pengisolasian gas minyak. Pada tahun 1833, kimiawan Jerman, Eilhard
Mitscherlich menghasilkan benzena melalui destilasi asam benzoat dan kapur yang diberi nama
benzin. Pada tahun 1845, kimiawan Inggris, Charles Mansfield mengisolasika benzena dari tir
(coal tar) yang kemudian diproduksi berskala besar menggunakan metode tir tersebut.
Pembahasan materi dalam benzena terdiri dari beberapa sub-bab materi, diantaranya :
a. Struktur benzena
b. Tata nama benzena
c. Sifat-sifat benzena
d. Reaksi-reaksi benzena
e. Kegunaan dari senyawa benzena

A. Struktur Benzena
Benzena adalah hidrokarbon aromatic yang memiliki rantai tertutup membentuk cincin
benzena. Benzena memiliki struktur C6H6. Perbandingan jumlah atom C dan H-nya menunjukkan
benzena sangat tidak jenuh, tidak seperti heksana, heksena, heksuna. Pada awalnya, ahli kimia
mengusulkan bahwa benzena mempunyai struktur alifatik dengan ikatan rangkap 2 dan 3.Namun
struktur itu tidak dapat menjelaskan sifat benzena , seperti:
 Benzena sangat stabil/tidak reaktif.
Benzena tidak bereaksi dengan Br2 meski pada suhu tinggi.Kecuali dengan menggunakan
katalis. Hal ini berbeda dengan struktur alifatik ikatan rangkap seperti alkena  yang
bersifat reaktif.
 Monosubstitusi atom halogen (X) ke benzena hanya menghasilkan satu jenis senyawa,
yakni C6H5X. Dengan kata lain, tidak terdapat keisomeran geometri yang dimiliki
struktur alifatik.
Pada tahun 1865 Friederich August Kekule mengusulkan struktur benzena sebagai cincin
heksagonal yang terdiri dari 6 atom C dengan ikatan tunggal dan rangkap 3 yang bergantian
antara atom-atom C. Jadi, terdapat 3 ikatan tunggal dan 3 ikatan rangkap dua dalam struktur
benzena.Model ini digunakan bertahun-tahun  karena mampu menjelaskan sifat-sifat dan reaksi –
reaksi dari benzena.
Namun , sejalan dengan perkembangan ilmu kimia yang semakin canggih, bukti-bukti
menunjukkan bahwa struktur kekule tidak dapat menjelaskan  fakta-fakta berikut:
 Difraksi sinar –X menunjukkan bahwa panjang ikatan tunggal C-C adalah 0,154 nm dan
panjang ikatan rangkap C=C nya 0,133 nm.Jika benzena memiliki struktur kekule , maka
benzena akan memiliki 2 panjang ikatan yang berbeda untuk ikatan tunggal dan rangkap.
Namun pengukuran menunjukkan benzena hanya memiliki 1 panjang ikatan sebesar 0,
139 nm yang menunjukkan semua ikatan dalam benzena  sama/setara, yakni berada
diantara ikatan tunggal dan rangkap.
 Jika benzena memiliki 3 ikatan rangkap dua seperti model  kekule, maka kereaktifan
ikatan-ikatan tersebut harus sama dengan ikatan-ikatan rangkap pada alkena, yakni dapat
bereaksi secara adisi.Pada kenyataannya banyak benzena yang terlibat dalam reaksi
substitusi.
 Perhitungan termokimia menunjukkan kalor pembentukan gas benzena dari unsur-
unsurnya adalah +252 KJ/mol, jika benzena memiliki struktur kekule. Namun ,
pengukuran menunjukkan kalor pembentukan benzena  hanya +82 KJ/mol. Hal ini
membuktikan struktur benzena yang sebenarnya jauh lebih stabil dibandingkan struktur
kekule.
Berdasarkan fakta-fakta tersebut, pada tahun 1931, Linus Pauling merumuskan struktur
benzena  sebagai struktur yang berada di antara dua struktur  kekule yang memungkinkan
struktur ini disebut hibrid resonansi. Ikatan pada cincin heksagonal berada diantara ikatan
tunggal dan ikatan rangkap yang dilambangkan dengan lingkaran di dalamnya. Pada struktur
hybrid resonansi ini, terlihat bahwa semua ikatan antara atom-atom C dalam cincin adalah setara.
Elektron-elektron yang membentuk system delokalisasi yang sangat stabil. Secara keseluruhan,
struktur ini dapat menjelaskan kereaktifan benzena yang rendah karena ikatan dalam cincin
berada diantara ikatan tunggal dan ikatan rangkap, serta stabilitas termodinamika benzena yang
tinggi karena hybrid resonansi mempunyai energi yang lebih rendah dibandingkan kedua struktur
kekule.
Rumus Kekule juga dapat menjelaskan tiga jenis isomer benzena disubstitusi,C 6H5X2.
Ketiga isomer itu ditandai dengan orto(o), meta(m), dan para(p).
X X X

Orto Meta X
Para

Orto : posisi substituen pada nomor 1 dan 2


Meta : posisi substituen pada nomor 1 dan 3
Para : posisi substituen pada nomor 1 dan 4

B. Tata Nama Benzena


Senyawa turunan benzena dapat dianggap berasal dari benzena, yang satu atau lebih atom
hanya diganti dengan substituen berupa atom atau gugus lain. Apabila benzena melepaskan 1
atom H maka terjadilah gugus C6H5 yang disebut gugus fenil. Pemberian nama benzena dan
turunannya tidak begitu sistematis.
 Benzena Monosubstitusi
Benzena monosubstitusi yang tidak memiliki nama umum yang diterima oleh IUPAC
dinamai sebagai turunan benzena.Sistem IUPAC tetap memakai nama umum untuk
beberapa benzena monosubstitusi, misalnya toluena (bukan metilbenzena), kumena
(bukan isopropilbenzena),dan stirena (bukan feniletena) dll.
Struktur Nama Struktur Nama
CH3
CH3

Toluena p-xilena

CH3
HC CH2 OH

Stirena Fenol

O
NH2
C H

Anilina Benzaldehida

 Benzena Disubstitusi
Apabila benzena mengikat dua substituen, maka nama substituen dan letak substituen
harus dituliskan. Ada 3 (tiga) isomer yang mungkin untuk benzena yang tersubstitusi oleh
2 gugus. Penamaan digunakan nama orto (1,2-); meta (1,3-); para (1,4-). Jika salah satu di
antara dua substituen yang terikat pada cincin benzena memberikan nama khusus, seperti
misalnya pada toluena dan anilina, maka senyawanya diberi nama sebagai turunan dari
nama khusus tersebut. Perlu diingat bahwa substituen yang memberikan nama khusus
tersebut dianggap menempati posisi nomor 1.

Struktur dan Struktur dan


Nama Nama
Br NH2

Br
o- m-
dibromobenzena kloroanilina

Cl
OH

p-nitrofenol

NO2

 Benzena polisubstitusi
Apabila terdapat tiga atau lebih substituen terikat pada cincin benzena, maka posisinya
masing-masing ditunjukkan dengan nomor. Jika salah satu substituen memberikan nama
khusus, maka diberi nama sebagai turunan dari nama khusus tersebut. Jika semua
substituen tidak memberikan nama khusus, posisinya dinyatakan dengan nomor dan
diurutkan sesuai urutan abjad, dan diakhiri dengan nama benzena.
Struktur Nama Struktur Nama
NO2 CH3

NO2 O2N NO2

1,2,4- 2,4,6-
trinitrobenzena trinitrotoluena

NO2 NO2
Jika terdapat tiga substituen atau lebih pada cincin benzena, maka sistem o,m, dan p tidak
dapat diterapkan lagi. Dalam hal seperti ini, posisi substituen dinyatakan dengan angka. Urutan
prioritas penomoran untuk beberapa substituen yang umum adalah sebagai berikut:
-COOH, -SO3H, -CHO, -CN, -OH, -NH2, -R(alkil), -NO2, -X(halogen)
C. Sifat Fisik dan Kimia Benzena
 Sifat Fisik:
1. Zat cair tidak berwarna
2. Memiliki bau yang khas
3. Mudah menguap
4. Tidak larut dalam pelarutpolar seperti air air, tetapi larut dalam pelarut yang kurang
polar atau nonpolar, seperti eter dan tetraklorometana
5. Titik Leleh : 5,5 derajat Celsius
6. Titik didih : 80,1derajat Celsius
7. Densitas : 0,88 .
8. Senyawanya berupa senyawa lingkar/siklis
9. Terjadi resonansi (pergerakan elektron di dalam molekul)
10. Terjadi delokalisasi elektron pada struktur benzena
11. Mempunyai aroma yang khas .
 Sifat Kimia:
1. Bersifat kasinogenik (racun)
2. Merupakan senyawa nonpolar
3. Tidak begitu reaktif, tapi mudah terbakar dengan menghasilkan banyak jelaga
4. Lebih mudah mengalami reaksi substitusi dari pada adisi.
(untuk mengetahui beberapa reaksi subtitusi pada benzene)
5. Walaupun sukar diadisi tapi benzena masih dapat diadisi dengan katalis yang tepat,
misalnya:
 Adisi dengan hidrogen dengan katalis Ni/Pt halus
 Adisi dengan CL 2 atau BR 2 dibawah sinar matahari
6. Sukar dioksidasi dengan senyawa oksidator seperti KMnO4, K2Cr2O7, dll.
7. Reaksi pada benzene harus menggunakan katalis karena kestabilan molekul
benzena .
D. Reaksi-Reaksi pada Benzena
Benzena merupakan senyawa organik yang dapat mengalami reaksi khusus. Reaksi
benzene biasanya terjadi melalui penggantian atom hidrogen yang terikat pada karbon
dengan gugus fungsi yang lain atau dikenal dengan istilah reaksi substitusi.
1. Reaksi halogenasi
Reaksi ini memiliki ciri-ciri:
 Benzena bereaksi dengan atom halogen (gologan VIIA)
 Menggunakan katalis FeCl3 atau FeBr3, maupun katalis yang mengandung besi (Fe)
 Menghasilkan halobenzena (benzena yang memiliki gugus halogen) dan asam halide
Berikut contoh reaksi halogenasi:
2. Reaksi nitrasi 

Reaksi ini memiliki ciri-ciri


 Benzena bereaksi dengan asam nitrat (HNO3 atau HONO2)
 Reaksi nitrasi memerlukan katalis asam sulfat (H2SO4) pekat
 Hasil reaksi (produk) berupa nitrobenzena dan air
 Reaksi berlangsung pada suhu 50°C
Berikut salah satu contoh reaksi nitrasi benzena:

3. Reaksi Sulfonasi
Reaksi ini memiliki ciri-ciri
 Reaksi sulfonasi berasal dari pencampuran benzena terhadap ion sulfat (sulfonasi)
 Benzena bereaksi dengan asam sulfat (H2SO4)
 Reaksi ini tidak memerlukan katalis karena benzena dipanaskan, jadi suhu meningkat
sehingga laju reaksi pun juga meningkat
 Hasil reaksi berupa asam benzenasulfonat dan air
Berikut contoh reaksi sulfonasi:

4. Reaksi alkilasi
Reaksi ini memiliki ciri-ciri
 Benzena bereaksi dengan haloalkana
 Menggunakan katalis AlCl3, inilah yang membedakannya dengan reaksi halogenasi
 Menghasilkan alkilbenzena dan asam halida
 Berikut contoh reaksi alkilasi:

5. Reaksi asilasi
Reaksi ini memiliki ciri-ciri
 Reaksi benzena dengan mensubstitusi atom H oleh gugus asil
 Gugus asil adalah gugus yang diturunkan dari asam benzoat (—COOH) dengan
menghilangkan gugus hidroksilnya (—OH) dan diberi nama akhiran -oil
 Menggunakan katalis AlCl3
 Hasil akhir (produk) berupa benzena dengan gugus keton yang berikatan dengan
gugus metil
Berikut contoh reaksi asilasi:

E. Kegunaan Benzena
Kegunaan benzena yang terpenting adalah sebagai pelarut dan sebagai bahan baku
pembuatan senyawa-senyawa aromatik lainnya yang merupakan senyawa turunan benzena.
Masing-masing dari senyawa turunan benzena tersebut memiliki kegunaan yang beragam bagi
kehidupan manusia. Berikut ini beberapa senyawa turunan benzena dan kegunaannya:
1. Toluena
Toluena digunakan sebagai pelarut dan sebagai bahan dasar untuk membuat TNT
(trinitotoluena), senyawa yang digunakan sebagai bahan peledak (dinamit).
2. Stirena
Stirena digunakan sebagai bahan dasar pembuatan polimer sintetik polistirena melalui
proses polimerisasi. Polistirena banyak digunakan untuk membuat insolator listrik,
boneka, sol sepatu serta piring dan cangkir.
3. Anilina
Anilina merupakan bahan dasar untuk pembuatan zat-zat warna diazo. Anilina dapat
diubah menjadi garam diazonium dengan bantuan asam nitrit dan asam klorida. Dulunya
digunakan seabagai pewarna minuman, tetapi ternyata bersifat sebagai mutagen. Oleh
karena itu, sekarang digunakan sebagai pewarna wol dan sutera.
4. Benzaldehida
Benzaldehida digunakan sebagai zat pengawet serta bahan baku pembuatan parfum
karena memiliki bau yang khas. Benzaldehida dapat berkondensasi dengan asetaldehida
(etanal), untuk menghasilkan sinamaldehida (minyak kayu manis).
5. Fenol
Dalam kehidupan sehari-hari fenol dikenal sebagai karbol atau lisol yang berfungsi
sebagai zat disenfektan.
6. Asam Benzoat danTurunannya
Terdapat beberapa turunan dari asam benzoat yang tanpa kita sadari sering kita gunakan,
diantaranya adalah:
 Asam asetil salisilat atau lebih dikenal dengan sebutan aspirin atau asetosal yang
biasa digunakan sebagai obat penghilang rasa sakit (analgesik) dan penurun panas
(antipiretik). Oleh karena itu aspirin juga digunakan sebagai obat sakit kepala,
sakit gigi, demam dan sakit jantung. Penggunaan dalam jangka panjang dapat
menyebabkan iritasi lapisan mukosa pada lambung sehingga menimbulkan sakit
maag, gangguan ginjal, alergi, dan asma.
 Natrium benzoat yang biasa digunakan sebagai pengawet makanan dalam kaleng.
 Metil salisilat adalah komponen utama obat gosok atau minyak angin.
 Asam tereftalat merupakan bahan serat sintetik polyester.
 Parasetamol (asetaminofen) memiliki fungsi yang sama dengan aspirin tetapi
lebih aman bagi lambung. Hampir semua obat yang beredar dipasaran
menggunakan zat aktif parasetamol. Penggunaan parasetamol yang berlebihan
dapat menimbulkan gangguan ginjal dan hati.
Penguatan Materi Benzena Dalam Pembelajaran Dengan Aplikasi Edmodo
Pada zaman ini, perkembangan teknologi berkembang sangat pesat. Hal ini sangat
berpengaruh dalam perkembangan bidang pendidikan. Salah satu contohnya adalah penggunaan
alat elektronik seperti komputer, laptop, maupun handphone sebagai media dalam pembelajaran
di sekolah maupun di rumah. Penggunaan alat elektronik semacam itu juga mempengaruhi
model pembelajaran yang digunakan. Mengacu pada perkembangan teknologi tersebut, kami
mencoba untuk menerapkan salah satu model pembelajaran berbasis ICT yang berupa aplikasi
edmodo dalam pembelajaran kimia. Materi yang kami pilih pada pembelajaran dengan edmodo
kali ini adalah “Benzena” Materi benzena merupakan materi kimia organik yang diberikan
kepada siswa kelas 12 semester 2. Materi ini adalah lanjutan dari materi sebelumnya yaitu
turunan alkana. Jadi dapat diketahui bahwa materi turunan alkana adalah materi prasyarat untuk
masuk ke materi benzena ini. Ruang lingkup atau sub-bab dari materi ini meliputi :

1. Struktur benzena
2. Tatanama benzena
3. Sifat-sifat benzena
4. Reaksi-reksi benzena
5. Kegunaan dari senyawa benzena

Model pembelajaran menggunakan aplikasi edmodo ini merupakan salah satu model
pembelajaran secara tradisional dengan pembelajaran elektronik, dalam artian pembelajaran
dilakukan dengan tatap muka serta menggunakan media elektronik, sehingga antara peserta didik
dengan guru akan terjadi interaksi secara langsung. Namun pembelajaran dengan edmodo juga
bisa dilakukan tanpa tatap muka, dalam artian pembelajaran bisa dilakukan dimanapun dan
kapanpun. Penggunaan aplikasi edmodo sangat cocok untuk pembelajaran materi benzena
dikarenakan edmodo dapat mempermudah memahamkan peserta didik terhadap materi kimia
yang sebagian besar bersifat abstrak dan membutuhkan visualisasi. Dengan penggunaan aplikasi
edmodo ini, pembelajaran dapat dilengkapi dengan beberapa gambar, animasi ataupun video
yang dapat menunjang pembelajaran peserta didik terutama dalam materi benzena ini. Seperti
halnya pembelajaran sub-bab struktur benzena dapat dilakukan dengan memberikan gambar
melalui aplikasi edmodo sehingga peserta didik bisa mendapat gambaran langsung mengenai
struktur benzena. Sedangkan sub-bab yang lain, yakni tatanama, sifat, reaksi, dan kegunaan dari
senyawa benzena dapat disampaikan melalui video-video yang dikirim dalam aplikasi edmodo.
Seperti dalam penjelasan materi kegunaan senyawa benzena guru dapat memberikan video yang
mencakup beberapa produk yang digunakan dalam kehidupan sehari-hari yang mengandung
senyawa benzena, Guru dapat memeberi penjelaan bersamaan dengan peserta didik menonton
video tersebut. Pemberian materi dalam edmodo terhitung sangat mudah karena edmodo mampu
menyediakan kumpulan materi, gambar, video, dan link mengenai materi benzena yang bisa
langsung terhubung dengan internet. Selain itu, dalam aplikasi edmodo ini, dilengkapi fitur
award badge. Fitur ini digunakan oleh guur untuk memberikan apresiasi kepada salah satu atau
beberapa peserta didik yang mendapat nilai tertinggi dalam kuis ataupun tugas-tugas yang telah
diberikan. Fitur ini sangat bermanfaat bagi para peserta didik sebagai pemberi motivasi dan
pemacu peserta didik untuk belajar lebih giat lagi. Dalam edmodo juga terdapat fitur parent code.
Fitur ini digunakan oleh orang tua agar dapat memantau dan mengetahui perkembangan belajar
anaknya. Pembelajaran dengan aplikasi edmodo ini juga cocok digunakan untuk masa seperti ini,
dimana Indonesia sedang mengalami status siaga terhadap persebaran wabah covid-19 (virus
corona), sehingga kegiatan pembelajaran dialihkan menjadi pembelajaran online. Dengan
menggunakan aplikasi edmodo, guru akan lebih mudah memberikan materi baik berupa gambar,
video, maupun file kepada siswa melalui kelas dalam aplikasi edmodo dan peserta didik juga
lebih mudah untuk memberikan feedback atau menanyakan sesuatu yang kurang jelas pada guru
lewat kelas tersebut maupun mengirim pesan secara pribadi kepada guru tersebut.

Anda mungkin juga menyukai