Anda di halaman 1dari 14

KATA PENGANTAR

Puji dan syukur ke hadirat Tuhan yang Maha Esa yang melimpahkan rahmat-Nya
sehingga saya dapat menyelesaikan penyusunan makalah ini dalam bentuk maupun isinya
yang sederhan. Semoga makalah ini dapat dipergunakan sebagai salah satu acuan, petunjuk
maupun pedoman bagi pembaca dalam pendidikan.
Makalah ini dibuat untuk menyelesaikan tugas yang diberikan oleh guru saya
disekolah. Dengan makalah ini juga dapat dibuat untuk bahan pembelajaran atau pelengkap
buku modul pelajaran agama Kristen dalam materi pembelajaran tentang pribadi yang
bertumbuh dewasa.
Harapan saya semoga makalah ini membantu menambah pengetahuan dan
pengalaman bagi para pembaca sehingga saya dapat memperbaiki bentuk maupun isi
makalah ini sehingga kedepannya dapat lebih baik.
Saya menyadari bahwa makalah ini mempunyai banyak kelemahan dan kekurangan,
untuk itu saya meminta kritik dan saran untuk penyempurnaan makalah ini. Akhirnya,
semoga makalah ini bermanfaat bagi pembaca dan menjadi bahan referensi yang bisa
menambah wawasan.

Kalabahi, 19 Agustus 2016

Penulis

Kadarusman Maro
Page 1

DAFTAR ISI

Judul ....................... ....................................................................................

Kata pengantar.......................................................................................ii
Daftar Isi ...............................................................................................iii

BAB I. PENDAHULUAN
A.
B.
C.
D.

Latar Belakang...........................................................................................
Rumusan Masalah .......................................................................... 1
Tujuan ..........................................................................................1
Ruang Lingkup ..............................................................................1

BAB II. PEMBAHASAN


A.
B.
C.
D.
E.

Menjadi Pribadi Yang Dewasa/Matang ..............................................2


Macam-macam Kedewasaan .............................................................3
Membentuk Pribadi yang Tegar ........................................................6
Menjadi Pribadi Dewasa ..................................................................7
Kriteria Pribadi Yang Dewasa/Matang...............................................8

BAB III. PENUTUP


A. Kesimpulan ...................................................................................10
B. Saran ............................................................................................10
C. Daftar Pustaka ................................................................................11

BAB I
PENDAHULUAN
Kadarusman Maro
Page 2

A. Latar belakang
Dewasa adalah suatu masa dimana seseorang mulai mandiri untuk menentukan
segala sesuatu didalam hidupnya. Ia berusaha memahami segala perubahan dengan
penuh pertimbangan serta tanggungjawab.
Orang yang tergolong dewasa/ matang adalah yang biasa menyikapi beragam
kondisi kehidupan dengan cara yang bermanfaat atau paling tidak, tidak
membahayakannya. Kematangan pribadi berarti keseimbangan atau kestabilan emosi,
Menurut John A.
Maka dari itu dalam makalah ini akan dibahas bagaimana cara menjadi pribadi
yang dewasa agar kita dapat menjadi manusia yang lebih baik lagi. Jangan pernah
malas untuk belajar dan berubah menjadi manusia yang lebih baik dan bermanfaat
bagi diri sendiri ataupun sekitar kita.
B. Rumusan Masalah
Dari latar belakang di atas penulis menarik rumusan masalah sebagai berikut,
1. Menjadi pribadi dewasa/matang ?
2. Macam-macam kedewasaan
3. Membentuk pribadi yang tegar?
4. Menjadi pribadi yang dewasa?
5. Kriteria pribadi yang matang?
C. Tujuan
Dari rumusan masalah diatas ,penulis dapat menarik tujuan pembahasan makalah ini
yaitu,
1. Mengetahui cara menjadi pribadi yang matang
2. Mengetahui macam-macam kedewasaan
3. Mengetahui cara membentuk pribadi yang tegar
4. Untuk mengetahui bagaimana cara menjadi pribadi yang dewasa
5. Mengetahui kriteria pribadi yang tegar
D. Ruang Lingkup
Dalam makalah ini penulis hanya akan membahas tentang pribadi yang bertumbuh
dewasa
BAB II.
PEMBAHASAN
A. Menjadi Pribadi Yang Dewasa/Matang
Siapa yang tidak bangga jika ada yang berkomentar tentang diri anda dan
menilai bahwa anda adalah seorang yang dewasa .
Orang yang memberikan penilaian itu pasti memiliki dasar. Jika anda menyetujui
penilaian itu mungkin karena anda memiliki ciri-ciri menjadi pribadi yang matang dan
Kadarusman Maro
Page 3

dewasa. Namun apabila penilaian dianggap berlebihan maka perhatikanlah tentang


ciri-ciri manusia yang matang dan dewasa.Salah satu ciri kedewasaan seseorang dapat
diamati bagaiman cara bergaul, saling pengertian dan komunikasi yang baik.
Batasan orang dewasa secara kronologis terentang dari usia 20-70tahun yang
dapat dikelompokkan menjadi tiga masa :
1. Dewasa muda (20-40 tahun)
2. Setengah Baya (40-55 tahun)
3. Tua/Lanjut Usia (55-70 tahun)
Gordon Allport (Hall and Lindzey,1985) menyebutkan tentang ciri-ciri orang
dewasa sebagai berikut :
a. Adanya usaha pribadi pada satu lapangan yang penting dalam kebudayaan,
seperti pekerjaan,politik, agama,seni,ilmu pengetahuan,dll
b. Kemampuan untuk mengadakan kontak yang hangat dalam hubungan yang
fungsional dan non-fungsional.
c. Adanya suatu stabilitas batin yang fundanmental dalam dunia perasaan dan dalam
hubungannya dengan penerimaan diri sendiri
d. Pengamatan, pikiran dan tingkah laku menunjukkan sifat realitas yang jelas tetapi
masih ada relativitasnya
e. Dapat melihat dirinya sendiri seperti adanya dan melihat segi kehidupan yang
menyenangkan
f. Menemukan suatu bentuk kehidupan yang sesuai dengan gambaran dunia atau
filsafat hidup yang dijalaninya
B. Macam-macam Kedewasaan
Menurut ilmu jiwa ada 6 aspek perkembangan ketika seseorang menjadi
dewasa, antara lain :
1. Aspek Fisik/Jasmani
Dewasa dalam aspek fisik ditandai oleh bertambahnya tinggi badan dan berat
badan. Dewasa secara jasmani artinya sudah mengalami pertumbuhan tinggi dan
berat badan secara maksimal dengan gizi yang memadai. Selain itu, berkembang
juga kemampuan organ seksual maupun ciri-ciri seksual

yang semakin

membedakan antara pria dan wanita. Namun, yang penting untuk kita perhatikan
adalah bagaimana dorongan seksual yang muncul itu dikendalikan dengan benar .
dalam hal ini bekal alkitab sangatlah penting.
Kadarusman Maro
Page 4

Dalam Matius 5:27-28 Tuhan Yesus mengatakan kamu telah mendengar


Firman: jangan berzinah. Tetapi Aku berkata kepadamu: setiap orang yang
memandang perempuan serta menginginkannya,sedah berzinah dengan dia dalam
hatinya. Eksploitasi seks dimedia massa, film dan berbagai bentuk lainnya
memang menunjukkan bahwa hal yang satu ini merupakan suatu kenikmatan yang
perlu didapat dengan segera dan mudah. Nyatanya, tidaklah demikian, mereka
yang terjerat dalam dosa seksual harus membayar mahal untuk kenikmatan yang
satu ini.
2. Aspek Intelektual/Berpikir
Dewasa secara intelektual berarti seseorang sudah dapat menggunakan akal
budinya untuk menilai benar tidaknya sesuatu sehingga terjadi pemikiran yang
matang dalam mengatasi segala permasalahan dalam hidupnya. Orang yang
memiliki kemampuan intelektual yang tinggi diharapkan tidak sekedar hanya
mampu mengambil keputusan yang cepat, ia diharapkan memiliki hikmat
sehingga keputusan yang diambil bukan sesuatu yang akan disesali dikemudian
hari.
Untuk itu, baiklah kita selalu mengingat bahwa hikmat Allah jauh lebih tinggi
daripada manusia yang paling jenius atau berhikmat sekalipun. Ia mampu
mewujudkan kehendak-Nya melalui semua orang, tidak peduli apakah ia sangat
cerdas atau biasa-biasa saja. Ia mau mengikutsertakan kita dalam rencana-Nya
bukan berdasarkan kemampuan kita yang hebat, keahlian kita yang mengagumkan
atau kepandaian yang luar biasa,melainkan berdasarkan kesediaan kita untuk
menuruti dan mengakui rancangan-Nya.contoh kisah raja Salomo yang memiliki
hikmat yang berasal dari Allah. Suatu hari Raja Salomo didatangi 2 orang
perempuan yang memperebutkan seorang bayi dan mengaku bayi tersebut sebagai
anak mereka. Kedua perempuan itu bertengkar dihadapan Raja salomo masingmasing mereka menyatakan bahwa mereka ibu dari anak itu.
Dengan hikmat yang dimilikinya, Salomo menyuruh pengawal untuk
membagi 2 bayi tersebut dengan pedang. Namun, salah seorang perempuan itu
mengalihkan pengawal tersebut dan mengatakan bahwa dia ikhlas memberi bayi
itu kepada perempuan yang sama-sama mengaku ibu dari bayi tersebut. Oleh
karena hikmat yang dimiliki akhirnya Salomo memberi bayi itu kepada
perempuan yang mengalihkan pengawal tadi, Raja Salomo katakan bahwa ini
adalah ibu yang sesungguhnya dari bayi tersebut.
Kadarusman Maro
Page 5

3. Aspek Emosi
Dewasa secara emosi berarti seorang mampu menguasai perasaannya dengan
baik sehingga ia dapat bertindak bijaksana mengatasi segala kesulitan.
Seharusnya, dengan semakin bertambahnya usia membuat seorang lebih mampu
mengendalikan emosinya karena memang secara jasmani muncullah hormon yang
menjalankan fungsi ini.
Namun, dalam situasi sehari-hari sering kita lihat orang yang dewasa dalam
usia, tetapi sungguh kerdil dalam emosi. Misalnya yang mudah tersinggung
amarahnya mudah bangkit ketika keinginannya tidak tercapai, dan lain
sebagainya.
Contoh menarik dalam alkitab adalah mengenai Daniel dan temantemannya.Zadrak, Mesakh serta Abednego (Dan. 1). Mereka bertahan hanya
dengan memakan sayur dan minum air putih saja, karena mereka tidak mau
menajiskan diri dengan memakan makanan yang disediakan oleh rahja Babel.
Namun, hal itu tidak membut Daniel beserta teman-temannya menjdi marah atau
mengamuk.
Justru mereka menikmatinya, sehingga mereka memiliki tubuh yang sehat
serta otak yang cerdas.
4. Aspek Sosial
Dewasa dalam aspek sosial berarti seseorang mampu bersosialisasi dengan
baik dan benar serta mampu menempatkan dirinya sehingga tercipta hubungan
yang harmonis dengan setiap orang. Kita bisa belajar dari alkitab melalui kisah
istri Lot yang menjadi tiang garam.
Kisah ini mengajarkan kepada kita bagaiman Allah sungguh rindu untuk
menyelematkan umat-Nya dari kerusakan moral yang terjadi pada linbgkungan
sekitar walaupun umat-Nya menikmati kebersamaan dilokasi seperti itu (Kej. 19 :
1-29)
5. Aspek Moral
Dewasa dalam aspek moral berarti seseorang sudah memahami apa yang baik
dan apa yang pantas dilakukan. Sebaliknya, ia juga sudah tahu apa yang tidak
boleh dan yang tidak pantas dilakukan yang tidak sesua dengan ajaran agama yang
dianut dan norma-norma yang ada di masyarakat.
Dan standar moral yang tinggi diperlihatkan oleh orang yang memiliki
kepedulian terhadap orang lain. Saat ia melakukan sesuatu, ia juga
Kadarusman Maro
Page 6

mempertimbangkan dampaknya bagi orang lain : seberapa jauh hal itu membawa
kesejahteraan bagi orang lain. Moral yang tinggi juga muncul dalam kesiapan dan
perilaku berkorban untuk kepentingan orang banyak secara benar.
6. Aspek Spiritual
Spiritual adalah hubungan yang terjalin dengan Allah yang Maha Kuasa. Atau
lebih tepat, bagaimana penghayatan seseorang terhadap apa yang terbaik bagi
Tuhan dan apa yang dikehendaki-Nya, itulah yang mewarnai standar moral yang
dimilikinya. Orang yang dewasa dalam aspek ini mengenal bukan hanya kekuatan,
melainkan juga kelemahan dirinya, ia tidak menjadi sombong dengan semua
kelebihan yang dimilikinya karena pada saat yang sama, ia tahu bahwa
kekurangannya pun ada.
Orang yang dewasa memang tidak terpaku pada kekurangan yang dimilikinya
tetapi mau terus berusaha melengkapi dirisehingga menjad semakin baik
walaupun mungkin ia harus belajar tentang hal ini dari orang lain, bahkan yang
lebih muda dari dirinya. Dengan bertambahnya usia diharapkan seseoang menjad
lebih dewasa yang ditunjukknan dengan memiliki hikmat dan pengenalan akan
Allah
C. Membentuk Pribadi yang Tegar
Misalnya, pada sebuah penelitian di Hawaii terhadap 210 anak anak dari
keluarga miskin dan sengsara sebab mengalami child abuse- ditemukan bahwa 1/3
dari jumlah responden tumbuh menjadi manusia yang berprestasi,optimis dan penuh
kasih sayang,sehingga meraih keberhasilan dalam hidup.
Para peneliti mencaritahu,apa yang membedakan responden 1/3 resonden yang
berhasil tersebut dengan 2/3 responden yang tetap berada dalam kemiskinan dan
sengsara. Ditemukan fakta anak-anak yang tetap kuat melewati segala ujian didalam
hidupnya, ternyata adalah anak-anak yang memiliki seseorang diluar dirinya yang
begitu menyayangi dan dapat diandalkan baik itu sosok kakek, tetangga atau guru
disekolah.
Para ahli lalu menyimpulkan agar bisa survive dalam hidup dan meraih
kebahagiaan, setiap anak membutuhkan sedikitnya satu orang manusia yang memiliki
kepedulian yang dalam kepadanya.
Kadarusman Maro
Page 7

Hasil penelitian berikutnya menyebutkan bahwa jika seorang anak sejak


didalam kandungan telah memiliki hubungan yang kuat dan aman dengan
ibunya,ayahnya atau keduanya, maka benih-benih untuk menjadi individu yang kuat
dan tegar akan terbentuk didalam diri anak tersebut dan akan dibawanya sampai lahir.
Memberi anak kasih sayang, memerhatikan kemajuan yang dicapainya,
mendukung segala kemampuannya dan tetap mencintainya meskipun ia berbuat
kesalahan atau memiliki kekurangan akan membuat anak kuat dan sanggup bertahan
dalam hidupnya.
Psikolog dan penulis Katharina Zimmer menyebut cara merawat anak seperti
itu dengan sebutan cara mendidik menurut model kekuatan dan kepercayaan.
Menurut Zimmer, model cara mendidik yang berlawanan dengan model ini adalah
cara mendidik menurut model defisit,dimana orangtua selalu melihat dan
memfokuskan diri pada kelemahan dan kekurangan anak. (Titie Utomo-kontributor)
D. Menjadi Pribadi Dewasa
Menjadi pribadi dewasa bukanlah sesuatu yang bisa diperoleh secara instan .
pribadi dewasa sering disebut juga sebagai pribadi yang banyak makan asam garam.
Artinya ia mempunyai berbagai macam pengalaman hidup yang mengajarnya atau
membuatnya dewasa matang dan bijaksana (Suharyo,1999)
Dewasa itu sebenarnya memiliki arti yang sangat luas, karena melibatkan aspek fisik
dan kematangan psikologis. Umumnya seseorang di katakan dewasa apabila ia
memiliki fisik dan memiliki kematangan berpikir orang dewasa. Namun ada kalanya
kita melihat suatu fenomena yang berbeda,ada beberapa orang yang secara fisik
belum dewasa tetapi memiliki pola pikir seperti orang dewasa,sebaliknya sering juga
kita melihat secara fisik orang dewasa tapi pemikirannya masih seperti anak-anak.
Jika melihat fenomena semacam itu terkadang muncul pemikiran bagaimana sih ciri
orang di katakan dewasa?
Ciri-ciri seseorang dikatakan dewasa adalah untuk bisa memahami ciri orang
dewasa. Singgih D. Gunarso (2002) menjelaskan seorang dewasa adalah seorang yang
secara kronologis telah memperoleh perkembangan yang adekuat dalam segi
fisiologis, seksual, kongnitif, dan perembangan ego. Perkembangan ciri-ciri orang
dewasa adalah :

Kadarusman Maro
Page 8

1. Memiliki kesanggupan untuk memberikan respon secara berbeda


kaitannya dengan kebutuhan dan faktor-faktor luar yang bekerja
(operating) dalam situasinya.
2. Menyalurkan ketegangan, impuls dan perilakunya keperilaku konstruktif
dan mengarahkan perilakunya kearah tercapainya tujuan jangka panjang
yang positif, mempertahankan sensitivitas dasar, keterbukaan, kekuatan
emosional yang mengarahkan derajat kepuasan yang tinggi dan kesenngan
masa remaja akhir.
3. Sehubungan dengan orangtua dan teman sebaya, membentuk pola
independent, saling tergantung, timbal balik sanggup meyakinkan dan
mempengaruhi serta meneruskan perannya an berespon secara fleksibel.
4. Dipuaskan oleh dan memperoleh rasa senang dari status dan pekerjaannya,
melanjutkan perkembangan serta memperluas kesanggupan ketrampilan
dari

sudut

pandang,

belajar

mengenal

miliknya

sendiri

dan

keterbatasannya serta mencari kompromi dan penyelesaian kreatif.


5. Merasa biasa dengan realitas dalam banyak aspek, telah belajar
berhubungan secara efektif dengan orang dari semua umur dan
memperlakukan dirinya serta orang lain dengan rasa hormat,respek, sabar
dan humor.
6. Nilai dan pertimbangan alternative serta akibat dari perbuatannya
mendapatkan

cara

pengalaman

bagi

masyarakat,

bangsa

dan

perikemanusiaan
7. Merasa ada satu kesatuan dan puas terhadap dirinya dengan nilai-nilai dan
idealisme yang sudah ditanamkan.
Sedangkan menurut Doni Koesoema dalam bukunya pendidikan karakter di zaman
keblinger menjelaskan individu bertumbuh secara dewasa dan memiliki otonomi mengatur
dan menguasai diri sendiri jika ia mampu menerima diri apa adanya (self-acceptance).
Menerima diri merupakan langkah awal bagi pertumbuhan individu agar dapat menjadi
semakin kompeten secara profesional.

E. Kriteria Pribadi Yang Dewasa/Matang


Orang yang memiliki kedewasaan psikologis (pribadi yang matang) disimpulkan juga
dengan allport ada 7 kriteria, yaitu :

Kadarusman Maro
Page 9

1. Memiliki keterlibatan yang luas, ia tidak lagi berkutat dengan


dirinya,tetapi berpartisipasi aktif dengan aktivitas di lingkungannya.
(perluasan diri yang jelas dan spesifik)
2. Hubungan yang hangat dengan orang lain, mampu bersabar, mampu
berempati, dengan tulus merasakan kebahagiaan dan kesedihan orang lain
(memiliki teknik dan cara tertentu agar pergaulan dengan orang lain dapat
lancar dan baik-kepercayaan, empati, kejujuran, toleransi)
3. Merasa aman secara emosional sebab ia telah menerima dirinya secara
penuh. Ia tidak dikendalikan oleh emosi (memiliki kestabilan emosional
dan menerima diri sendiri)
4. Memiliki persepsi yang obyektif dan realistis terhadap dunia (memiliki
pendapat yang realistis)
5. Memiliki ketrampilan dan tanggung jawab. Pribadi yang matang mampu
membangun sebuah komitmen dan dedikasi (memfokuskan perhatian pada
masalah dan mengembangkan kemampuan untuk memecahkannya)
6. Pemahaman diri yang obyektif. Pemahaman atas potensi diri membuat ia
tidak lagi membangun citra hanya karena tidak puas dengan dirinya
(mampu melihat diri sendiri secara obyektif, yaitu menilai perilaku sendiri
dan mampu menertawakan diri sendiri)
7. Memiliki falsafah hidup yang menjadi pedoman dalam membawa segala
aspek hidupnya menuju sebuah rangkaian tujuan (memiliki filsafat hidup
utuh, termasuk orientasi nilai yang khusus, sentimen keagamaan yang
terdifferensiasi, dan kesadaran yang terpersonalisasi)

Kadarusman Maro
Page 10

BAB III
PENUTUP

A. KESIMPULAN
Setiap manusia hendaknya menjadi sadar akan arti penting kematangan dan
kedewasaan serta keseimbangan dalam dirinya sendiri sehingga masing-masing akan
terhindar dari cara berpikir, berucap dan berindak yang merugikan diri dan orang lain,
menghindari konflik diri atau orang lain. Oleh karena itu jadilah pribadi yang matang
dan bertumbuh dewasa.

B. SARAN
Bagi para pembaca sebaiknya lebih memperhatikan

matang dan dewasa

dalam menyikapi semua masalah yang dihadapi nya, Pandai-pandailah mengatur


diri, agar tidak menjadi pribadi yang berantakan. Asah dan latih terus diri anda agar
menjadi pribadi yang matang dan bertumbuh dewasa.
Kadarusman Maro
Page 11

DAFTAR PUSTAKA

www.wikipedia.org
http://blog-venus-venus.blogspot.com/2012/05/orang-yang-tergolog-pribadi-matang.html
http://alfinnitihardjo.ohlog.com/pembentukan-kepribadian.oh112680.html
www.carakata.blogspot.com/2012
sumber-sumber dari internet
jonaagatos.weebly.com/kelas-x-sepuluhI.html

Kadarusman Maro
Page 12

LAPORAN
T I K
APLIKASI BERBASIS VEKTOR DAN BITMAP

Kadarusman Maro
Page 13

Oleh :

Echa S. Dallo
XII Bahasa

SMA KRISTEN 01 KALABAHI


2016

Kadarusman Maro
Page 14

Anda mungkin juga menyukai