Puji dan syukur ke hadirat Tuhan yang Maha Esa yang melimpahkan rahmat-Nya
sehingga saya dapat menyelesaikan penyusunan makalah ini dalam bentuk maupun isinya
yang sederhan. Semoga makalah ini dapat dipergunakan sebagai salah satu acuan, petunjuk
maupun pedoman bagi pembaca dalam pendidikan.
Makalah ini dibuat untuk menyelesaikan tugas yang diberikan oleh guru saya
disekolah. Dengan makalah ini juga dapat dibuat untuk bahan pembelajaran atau pelengkap
buku modul pelajaran agama Kristen dalam materi pembelajaran tentang pribadi yang
bertumbuh dewasa.
Harapan saya semoga makalah ini membantu menambah pengetahuan dan
pengalaman bagi para pembaca sehingga saya dapat memperbaiki bentuk maupun isi
makalah ini sehingga kedepannya dapat lebih baik.
Saya menyadari bahwa makalah ini mempunyai banyak kelemahan dan kekurangan,
untuk itu saya meminta kritik dan saran untuk penyempurnaan makalah ini. Akhirnya,
semoga makalah ini bermanfaat bagi pembaca dan menjadi bahan referensi yang bisa
menambah wawasan.
Penulis
Kadarusman Maro
Page 1
DAFTAR ISI
Kata pengantar.......................................................................................ii
Daftar Isi ...............................................................................................iii
BAB I. PENDAHULUAN
A.
B.
C.
D.
Latar Belakang...........................................................................................
Rumusan Masalah .......................................................................... 1
Tujuan ..........................................................................................1
Ruang Lingkup ..............................................................................1
BAB I
PENDAHULUAN
Kadarusman Maro
Page 2
A. Latar belakang
Dewasa adalah suatu masa dimana seseorang mulai mandiri untuk menentukan
segala sesuatu didalam hidupnya. Ia berusaha memahami segala perubahan dengan
penuh pertimbangan serta tanggungjawab.
Orang yang tergolong dewasa/ matang adalah yang biasa menyikapi beragam
kondisi kehidupan dengan cara yang bermanfaat atau paling tidak, tidak
membahayakannya. Kematangan pribadi berarti keseimbangan atau kestabilan emosi,
Menurut John A.
Maka dari itu dalam makalah ini akan dibahas bagaimana cara menjadi pribadi
yang dewasa agar kita dapat menjadi manusia yang lebih baik lagi. Jangan pernah
malas untuk belajar dan berubah menjadi manusia yang lebih baik dan bermanfaat
bagi diri sendiri ataupun sekitar kita.
B. Rumusan Masalah
Dari latar belakang di atas penulis menarik rumusan masalah sebagai berikut,
1. Menjadi pribadi dewasa/matang ?
2. Macam-macam kedewasaan
3. Membentuk pribadi yang tegar?
4. Menjadi pribadi yang dewasa?
5. Kriteria pribadi yang matang?
C. Tujuan
Dari rumusan masalah diatas ,penulis dapat menarik tujuan pembahasan makalah ini
yaitu,
1. Mengetahui cara menjadi pribadi yang matang
2. Mengetahui macam-macam kedewasaan
3. Mengetahui cara membentuk pribadi yang tegar
4. Untuk mengetahui bagaimana cara menjadi pribadi yang dewasa
5. Mengetahui kriteria pribadi yang tegar
D. Ruang Lingkup
Dalam makalah ini penulis hanya akan membahas tentang pribadi yang bertumbuh
dewasa
BAB II.
PEMBAHASAN
A. Menjadi Pribadi Yang Dewasa/Matang
Siapa yang tidak bangga jika ada yang berkomentar tentang diri anda dan
menilai bahwa anda adalah seorang yang dewasa .
Orang yang memberikan penilaian itu pasti memiliki dasar. Jika anda menyetujui
penilaian itu mungkin karena anda memiliki ciri-ciri menjadi pribadi yang matang dan
Kadarusman Maro
Page 3
yang semakin
membedakan antara pria dan wanita. Namun, yang penting untuk kita perhatikan
adalah bagaimana dorongan seksual yang muncul itu dikendalikan dengan benar .
dalam hal ini bekal alkitab sangatlah penting.
Kadarusman Maro
Page 4
3. Aspek Emosi
Dewasa secara emosi berarti seorang mampu menguasai perasaannya dengan
baik sehingga ia dapat bertindak bijaksana mengatasi segala kesulitan.
Seharusnya, dengan semakin bertambahnya usia membuat seorang lebih mampu
mengendalikan emosinya karena memang secara jasmani muncullah hormon yang
menjalankan fungsi ini.
Namun, dalam situasi sehari-hari sering kita lihat orang yang dewasa dalam
usia, tetapi sungguh kerdil dalam emosi. Misalnya yang mudah tersinggung
amarahnya mudah bangkit ketika keinginannya tidak tercapai, dan lain
sebagainya.
Contoh menarik dalam alkitab adalah mengenai Daniel dan temantemannya.Zadrak, Mesakh serta Abednego (Dan. 1). Mereka bertahan hanya
dengan memakan sayur dan minum air putih saja, karena mereka tidak mau
menajiskan diri dengan memakan makanan yang disediakan oleh rahja Babel.
Namun, hal itu tidak membut Daniel beserta teman-temannya menjdi marah atau
mengamuk.
Justru mereka menikmatinya, sehingga mereka memiliki tubuh yang sehat
serta otak yang cerdas.
4. Aspek Sosial
Dewasa dalam aspek sosial berarti seseorang mampu bersosialisasi dengan
baik dan benar serta mampu menempatkan dirinya sehingga tercipta hubungan
yang harmonis dengan setiap orang. Kita bisa belajar dari alkitab melalui kisah
istri Lot yang menjadi tiang garam.
Kisah ini mengajarkan kepada kita bagaiman Allah sungguh rindu untuk
menyelematkan umat-Nya dari kerusakan moral yang terjadi pada linbgkungan
sekitar walaupun umat-Nya menikmati kebersamaan dilokasi seperti itu (Kej. 19 :
1-29)
5. Aspek Moral
Dewasa dalam aspek moral berarti seseorang sudah memahami apa yang baik
dan apa yang pantas dilakukan. Sebaliknya, ia juga sudah tahu apa yang tidak
boleh dan yang tidak pantas dilakukan yang tidak sesua dengan ajaran agama yang
dianut dan norma-norma yang ada di masyarakat.
Dan standar moral yang tinggi diperlihatkan oleh orang yang memiliki
kepedulian terhadap orang lain. Saat ia melakukan sesuatu, ia juga
Kadarusman Maro
Page 6
mempertimbangkan dampaknya bagi orang lain : seberapa jauh hal itu membawa
kesejahteraan bagi orang lain. Moral yang tinggi juga muncul dalam kesiapan dan
perilaku berkorban untuk kepentingan orang banyak secara benar.
6. Aspek Spiritual
Spiritual adalah hubungan yang terjalin dengan Allah yang Maha Kuasa. Atau
lebih tepat, bagaimana penghayatan seseorang terhadap apa yang terbaik bagi
Tuhan dan apa yang dikehendaki-Nya, itulah yang mewarnai standar moral yang
dimilikinya. Orang yang dewasa dalam aspek ini mengenal bukan hanya kekuatan,
melainkan juga kelemahan dirinya, ia tidak menjadi sombong dengan semua
kelebihan yang dimilikinya karena pada saat yang sama, ia tahu bahwa
kekurangannya pun ada.
Orang yang dewasa memang tidak terpaku pada kekurangan yang dimilikinya
tetapi mau terus berusaha melengkapi dirisehingga menjad semakin baik
walaupun mungkin ia harus belajar tentang hal ini dari orang lain, bahkan yang
lebih muda dari dirinya. Dengan bertambahnya usia diharapkan seseoang menjad
lebih dewasa yang ditunjukknan dengan memiliki hikmat dan pengenalan akan
Allah
C. Membentuk Pribadi yang Tegar
Misalnya, pada sebuah penelitian di Hawaii terhadap 210 anak anak dari
keluarga miskin dan sengsara sebab mengalami child abuse- ditemukan bahwa 1/3
dari jumlah responden tumbuh menjadi manusia yang berprestasi,optimis dan penuh
kasih sayang,sehingga meraih keberhasilan dalam hidup.
Para peneliti mencaritahu,apa yang membedakan responden 1/3 resonden yang
berhasil tersebut dengan 2/3 responden yang tetap berada dalam kemiskinan dan
sengsara. Ditemukan fakta anak-anak yang tetap kuat melewati segala ujian didalam
hidupnya, ternyata adalah anak-anak yang memiliki seseorang diluar dirinya yang
begitu menyayangi dan dapat diandalkan baik itu sosok kakek, tetangga atau guru
disekolah.
Para ahli lalu menyimpulkan agar bisa survive dalam hidup dan meraih
kebahagiaan, setiap anak membutuhkan sedikitnya satu orang manusia yang memiliki
kepedulian yang dalam kepadanya.
Kadarusman Maro
Page 7
Kadarusman Maro
Page 8
sudut
pandang,
belajar
mengenal
miliknya
sendiri
dan
cara
pengalaman
bagi
masyarakat,
bangsa
dan
perikemanusiaan
7. Merasa ada satu kesatuan dan puas terhadap dirinya dengan nilai-nilai dan
idealisme yang sudah ditanamkan.
Sedangkan menurut Doni Koesoema dalam bukunya pendidikan karakter di zaman
keblinger menjelaskan individu bertumbuh secara dewasa dan memiliki otonomi mengatur
dan menguasai diri sendiri jika ia mampu menerima diri apa adanya (self-acceptance).
Menerima diri merupakan langkah awal bagi pertumbuhan individu agar dapat menjadi
semakin kompeten secara profesional.
Kadarusman Maro
Page 9
Kadarusman Maro
Page 10
BAB III
PENUTUP
A. KESIMPULAN
Setiap manusia hendaknya menjadi sadar akan arti penting kematangan dan
kedewasaan serta keseimbangan dalam dirinya sendiri sehingga masing-masing akan
terhindar dari cara berpikir, berucap dan berindak yang merugikan diri dan orang lain,
menghindari konflik diri atau orang lain. Oleh karena itu jadilah pribadi yang matang
dan bertumbuh dewasa.
B. SARAN
Bagi para pembaca sebaiknya lebih memperhatikan
DAFTAR PUSTAKA
www.wikipedia.org
http://blog-venus-venus.blogspot.com/2012/05/orang-yang-tergolog-pribadi-matang.html
http://alfinnitihardjo.ohlog.com/pembentukan-kepribadian.oh112680.html
www.carakata.blogspot.com/2012
sumber-sumber dari internet
jonaagatos.weebly.com/kelas-x-sepuluhI.html
Kadarusman Maro
Page 12
LAPORAN
T I K
APLIKASI BERBASIS VEKTOR DAN BITMAP
Kadarusman Maro
Page 13
Oleh :
Echa S. Dallo
XII Bahasa
Kadarusman Maro
Page 14