0%(1)0% menganggap dokumen ini bermanfaat (1 suara)
382 tayangan11 halaman
Dokumen tersebut membahas tentang penolakan terhadap berhala-berhala modern yang dianggap sebagai bentuk penyembahan selain Allah. Berhala-berhala modern dianggap telah beralih dari patung menjadi hal-hal duniawi seperti kekuasaan, harta, dan ilmu pengetahuan. Al-Qur'an menolak penyembahan terhadap berhala dengan tegas dan mengingatkan untuk hanya menyembah Allah.
Dokumen tersebut membahas tentang penolakan terhadap berhala-berhala modern yang dianggap sebagai bentuk penyembahan selain Allah. Berhala-berhala modern dianggap telah beralih dari patung menjadi hal-hal duniawi seperti kekuasaan, harta, dan ilmu pengetahuan. Al-Qur'an menolak penyembahan terhadap berhala dengan tegas dan mengingatkan untuk hanya menyembah Allah.
Dokumen tersebut membahas tentang penolakan terhadap berhala-berhala modern yang dianggap sebagai bentuk penyembahan selain Allah. Berhala-berhala modern dianggap telah beralih dari patung menjadi hal-hal duniawi seperti kekuasaan, harta, dan ilmu pengetahuan. Al-Qur'an menolak penyembahan terhadap berhala dengan tegas dan mengingatkan untuk hanya menyembah Allah.
Tauhid secara bahasa arab artinya menjadikan sesuatu satu saja.
Secara istilah syar’i, makna tauhid adalah menjadikan Allah sebagai satu – satunya sesembahan yang benar dengan segala kekhususannya. Dari makna ini sesungguhnya dapat dipahami bahwa banyak hal yang dijadikan sesembahan oleh manusia, bisa jadi berupa Malaikat, para Nabi, orang-orang shalih atau bahkan makhluk Allah yang lain, namun seorang yang bertauhid hanya menjadikan Allah sebagai satu-satunya sesembahan saja. BERHALA MODERN
Berhala-berhala di zaman dahulu adalah berupa patung-patung
yang disembah dan dijadikan sebab bersatunya mereka yang sama – sama menyembah berhala patung itu padahal berhala itu merupakan produk bikinan manusia.
Berhala modern itu menciptakan semacam persatuan dan kasih-
sayang yang berlaku sebatas kehidupan mereka di dunia saja. Berhala modern itu bisa memiliki nama yang beraneka ragam. Tapi apapun namanya, satu hal yang pasti bahwa ia semua merupakan produk fikiran terbatas manusia. Ia bisa bernama Komunisme, Sosialisme, Kapitalisme, Liberalisme, Nasionalisme atau apapun selain itu. 1. PROBLEMATIKA DAN RAGAM EKSPRESI, DAN SIMBOL – SIMBOL BERHALA MODERN
Dalam hidup beragama, penyembahan berhala sering kali hanya
dianggap sebagai bentuk penyembahan kepada Tuhan lain, penyembahan kepada benda-benda, patung-patung atau pun segala yang berbentuk yang terlihat, yang dinilai memiliki kuasa atau kekuatan di dalam benda tersebut. Benda – benda yang diyakini bisa menjadi wadah bagi suatu roh atau tuhan sehingga pantas untuk disembah, namun bagi orang yang tidak meyakini hal tersebut akan menyebutnya penyembahan berhala.
Di zaman modern ini penyembahan berhala sudah mulai beralih dan
memiliki makna yang lebih luas, tidak hanya sekedar dalam bentuk penyembahan terhadap benda-benda yang dianggap gaib tapi mulai beralih ke hal-hal duniawi yang terlihat simple dan bukan apa-apa. Penyembahan berhala modern lebih kepada hal yang membuat kita secara tidak sadar memfokuskan tujuan, tindakan ke suatu hal yang bersifat duniawi dan hanya menyisakan sisa-sisa waktu untuk Tuhan, atau hal duniawi yang membuat manusia lebih mengandalkan hal tersebut dan menjadi mudah khawatir ketika hal itu sedang menjauh, dengan kata lain kecanduan terhadap suatu hal yang berlebihan sehingga fokus yang biasanya untuk Tuhan.
Jadi, beralih ke hal duniawi yang lebih menyenangkan. Seperti :
1. Game. 2. Internet. 3. Mengidolakan manusia. 4. Kekuasaan. 5. Musik. 6. Harta. Intinya penyembahan berhala masa kini membuat manusia lebih bergantung kepada benda dibanding kepada Tuhan serta hal yang membuat kita lebih mementingkan hal tersebut dibanding hal lain yang lebih penting seperti keluarga, saudara atau Tuhan, meninggalkan sumber kepuasan yang tidak terbatas dan mengalihkan pikiran kepada hal-hal duniawi yang terbatas yang hanya mampu memuaskan secara sesaat.
Kita memang harus waspada, banyak hal duniawi yang bisa
secara nyata namun tidak sadar membawa kita pada penyembahan berhala masa kini, membuat kita menjauh dari yang Maha Kuasa. 2. MANIFESTASI BERHALA MODERN DALAM DUNIA KEILMUAN Manifestasi adalah perwujudan sebagai suatu pernyataan perasaan atau pendapat. Menurut Imam Masjid Al Hikmah, NewYork, Shamsi Ali mengatakan zaman sekarang umat Islam merasa sudah terlepas dari berhala-berhala seperti yang banyak dikisahkan pada zaman nabi. Sebaliknya, saat ini justru banyak sekali berhala yang muncul dengan cara modern, dan mampu membuat umat manusia berpaling menduakan Allah SWT. Berhala-berhala yang dimaksudkan Shamsi saat ini muncul melalui manifestasi materialistik yang membuat manusia lupa dengan tujuan mencari rezeki. Menurut Shamsi manusia saat ini begitu menambakan harta dengan berusaha mencari sebanyak-banyaknya, namun kenyataannya lupa dengan cara menikmati harta sesuai dengan tuntunan Allah SWT. 3. KONSEPSI MANUSIA MODERN YANG ANTI TUHAN Isaac Newton (1643-1727) menyebut bahwa alam semesta dan seisinya diatur oleh hukum matematik yang tidak dapat diubah. David Hume (1711-1776) menolak kepercayaan keagamaan, sebab ia tidak dapat dibuktikan secara baik oleh penyelidikan ilmiah maupun akal manusia. Charles Darwin (1809-1882) mengembangkan konsep biologis yang berkaitan dengan masyarakat manusia, up to date atau progresif. Darwin menganggap manusia adalah sebuah produk yang terus mengalami perkembangan, karena ia berasal dari sebuah zat yang paling rendah. Dari kondisi “rendah” itu, manusia bersusah payah menentang lingkungan yang tak mendukung itu sehingga memperoleh kemajuan. William James (1842-1910) bahkan mempersoalkan nilai kebenaran dari konsep yang tidak diraba, yakni tentang kesabaran dan jiwa. Ia menganggap bahwa pikiran-pikiran manusia hanya sebuah akibat dari reaksi-reaksi kimia atas sistem syaraf yang dihasilkan oleh rangsangan dari luar. 4. PENOLAKAN DAN KRITIK ATAS BERHALA-BERHALA MODERN Dalam Surah Al Kafirun ayat 1 dan 2 menyebutkan. Ini adalah penolakan yang tegas terhadap tawaran “ Tidak kusembah apa yang kamu sembah” pendekatan politik penguasa Makkah.
Lalu Surah Al Fiel untuk menyegarkan kembali ingatan kaum kafir
Quraisy penguasa Makkah itu tentang peristiwa hancurnya tentera bergajah Abrahah yang ingin meruntuhkan Ka'bah.
Surah al – quraisy Sembahlah Tuhan Pemilik Rumah (Ka'bah) ini, bukan
menyembah berhala yang mengotori Ka'bah. Jadi tawaran politik penguasa Quraisy itu dijawab dalam tiga tahapan. Pertama, menolak dengan tegas tawaran politik itu dengan Surah Al Kafirun, kedua, menyegarkan ingatan mengapa orang Quraisy disegani dengan Surah Al Fiel, dan berupa tawaran aqidah supaya jangan menyembah berhala melainkan menyembah Allah semata dengan Surah Quraisy. KRITIK
Jadi menjadikan berhala sebagai fasilitas, atau apapun
wujudnya, tidak dapat dibenarkan dalam Islam. Walaupun itu adalah usaha untuk mendekatkan diri pada Allah swt. Jadi apapun bentuk fasilitasnya, melalui fasilitas itu mendekatkan diri pada Allah, baik wujudnya berupa benda sakti, manusia sakti, atau Jin dan makhluk halus yang sakti, maka itu adalah berhala. Dan ciri-ciri berhala itu adalah sakti dan dianggap dapat menimbulkan mudhorot jika tidak melakukan sesuatu sesuai anggapannya dan dianggap dapat menimbulkan manfaat jika dilakukan sesuatu sesuai dengan anggapan atau prasangka penyembahnya.