MAKALAH
Oleh:
1. ARINI IZZAKA
(D20191007)
2. ANIQOH SUSILO WATI (D20191015)
3. SEPTIAWAN DWI CAHYO (D20191040)
4. MUHAMMAD GAMAL SYAH KOTO (D20191046)
Fakultas Dakwah
SEPTEMBER, 2020
i
AKHLAQ TASAWWUF
MAKALAH
Untuk Memenuhi tugas Mata Kuliah Pendidikan Akhlaq Tasawuf
Semester Genap Tahun Ajaran 2020/2021
Program Studi Komunikasi dan Penyiaran Islam
Oleh:
Fakultas Dakwah
SEPTEMBER, 2020
i
MOTTO
َر ْالفَحْ شَا ِء َع ِن َويَ ْنهَ ٰى ْالقُرْ بَ ٰى ِذي َوإِيتَا ِء َواإْل ِ حْ َسا ِن بِ ْال َع ْد ِل يَأْ ُم ُر هَّللا َ إِ َّن
ِ تَ َذ َّكرُونَ لَ َعلَّ ُك ْم يَ ِعظُ ُك ْم ۚ َو ْالبَ ْغ ِي َو ْال ُم ْنك
ii
KATA PENGANTAR
Puji syukur kehadirat Allah SWT yang telah memberikan rahmat dan
hidayahnya sehinga penulis dapat menyelesaikan tugas makalah yang berjudul
hubungan ilmu akhlaq dengan ilmu lainya ini tepat pada waktunya.
Adapun tujuan dari penulisan makalah ini adalah untuk memenuhi tugas
Dosen pada Mata Kuliah Akhlaq Tasawuf. Selain itu, makalah ini juga bertujuan
untuk menambah wawasan tentang hubungan ilmu akhlaq dengan ilmu-ilmu
lainya bagi para pembaca dan juga bagi penulis.
Penulis juga mengucapkan terima kasih kepada semua pihak yang telah
membagi sebagian pengetahuanya sehingga penulis dapat menyelesaikan makalah
ini.
Penulis menyadari, makalah yang penulis tulis ini masih jauh dari kata
sempurna. Oleh karena itu, kritik dan saran yang membangun akan penulis
nantikan demi kesempurnaan makalah ini.
penulis
iii
DAFTAR ISI
COVER..........................................................................................i
MOTTO........................................................................................ii
KATA PENGANTAR.................................................................iii
DAFTAR ISI................................................................................vi
BAB 1 PENDAHULUAN
A. Latar belakang..............................................................1
B. Rumusan masalah.........................................................1
C. Tujuan pembahasan......................................................2
BAB II PEMBAHASAN
A. Hubungan akhlaq dengan sosiologi..............................5
B. Hubungan akhlaq dengan psikologi.............................6
C. Hubungan akhlaq dengan filsafat.................................7
D. Hubungan akhlaq dengan ilmu tasawuf.......................9
E. Hubungan akhlaq dengan ilmu pendidikan................11
F. Hubungan akhlaq dengan aqidah dan ibadah.............13
iv
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
B. Rumusan Masalah
a) Bagaimana hubungan ilmu akhlaq dengan sosiologi?
b) Bagaimana hubungan ilmu akhlaq dengan psikologi?
c) Bagaimana hubungan ilmu akhlaq dengan filsafat?
d) Bagaimana hubungan ilmu akhlaq dengan ilmu tasawuf?
e) Bagaimana hubungan ilmu akhlaq dengan ilmu pendidikan?
f) Bagaimana hubungan ilmu akhlaq dengan aqidah dan ibadah?
1
B. Tujuan Pembahasan
a) Untuk mengetahui bagaimana hubungan ilmu akhlaq dengan sosiologi.
b) Untuk mengetahui bagaimana hubungan ilmu akhlaq dengan psikologi.
c) Untuk mengetahui bagaimana hubungan ilmu akhlaq dengan filsafat.
d) Untuk mengetahui bagaimana hubungan ilmu akhlaq dengan ilmu tasawuf.
e) Untuk mengetahui bagaimana hubungan ilmu akhlaq dengan ilmu pendidikan.
f) Untuk mengetahui bagaimana hubungan ilmu akhlaq dengan aqidah dan ibadah.
2
BAB II
PEMBAHASAN
1. penyusun buku-buku,
3
1. Masuknya orang-orang non-Arab kedalam agama islam
(mawali), baik dari Persia, bizantium, maupun Mesir. sebagian
dari mereka adalah orang dewasa yang sudah memiliki ilmu
pengetahuan cukup tinggi, atau memiliki kemampuan dibidang
administrasi negara.
2. Dukungan Khalifah Abasiyah, terutama sejak Abu Ja’far Al-
Manshur (137-159 H/734-755 M), untuk melakukan
penerjemahan buku-buku filsafat yunani ke dalam bahasa Arab,
serta pembukuan ilmu-ilmu islam. Penulisan buku-buku ini
selain atas dorongan internal kaum muslimin pada waktu
itu, juga sebagai upaya untuk pelindungi pengaruh pemikiran-
pemikiran asing yang tidak sesuai dengan ajaran islam.
3. Bertambahnya perhatian dalam menghafal Alquran dan
pembukuan hadis, sehingga mempermudah ijtihad dan
menemukan ilmu-ilmu agama islam[2].
4
tentang bagaimana manusia hidup dan bertindak agar ia menjadi manusia
yang baik.[3]Ajaran-ajaran moral dalam islam, bersumber dari Alquran dan
hadis. Firman Allah yang artinya “Dan sesungguhnya engkau benar-
benar berbudi pekerti yang luhur”. (QS. AL-Qalam (68) : 4).
5
akhlak dengan ilmu sosiologi saling membutuhkan dan keberadaanya
saling melengkapi.
6
Thoeless menyatakan bahwa persoalan pokok dalam psikologi agama,
adalah kajian terhadap kesadaran dan tingkah laku agama.
7
b) apa yang boleh kita kerjakan? (Dijawab oleh etika, akhlak)
8
Antara ilmu filsafat dan ilmu akhlak pada awalnya saling
berkaitan. Bahkan karya-karya khusus dibidang akhlak juga turut
berbicara mengenai manajemen rumah tangga dan politik negara. Oleh
karena itu, dapat dikatakan bahwa ilmu akhlak merupakan cabang filsafat
praktis. Namun demikian, karena sekarang jumlah ilmu sedemikian
banyak, ilmu akhlak berdiri menjadi ilmu tersendiri.
9
akhlaq, zada alaika bi at-tasawuf (tasawuf itu semuanya akhlaq, barang
siapa yang semakin bertambah baikakhlaknya, berarti semakin baik pula
kadar kesufianya). Dengan demikian, adalah hal yang kontra, ketika
seseorang mengaku bertasawuf, tetapi tidak berakhal. Karena pada
dasarnya, bertasawuf adalah berakhlak.
10
dengan istilah moral otonom. Sebagai contoh perilaku moral otonom,
adalah seorang karyawan yang selalu bekerja dengan baik, rajin,
profesional, dan tepat waktu, meski tidak ada pengawasan idari atasanya.
Akan tetapi, ia melakukan hal tersebut karena sadar bahwa pekerjaanya itu
adalah bagian dari ibadah dan amanat yang harus dipertanggungjawabkan,
tidak hanya didunia, tetapi juga dihadapan Allah.
11
dengan beragamnya kebutuhan manusia. Manusia membutuhkan
kebutuhan fisik untuk menjaga kesehatan fisiknya. Pendidikan etika untuk
menjaga tingkah lakunya, ia membutuhkan pendidikan alam agar dapat
mengenal alam, serta berbagai disiplin ilmu yang lain.
12
keduanya sama-sama bertujuan membentuk pribadi sebagai insan kamil,
yang menjalankan ajaran islam sesuai dengan tuntunan yang diajarkan
Rasulullah.
13
“Hai orang-orang yang beriman hendaklah kamu jadi orang-
orang yang selalu menegakkan (kebenaran) karena Allah, menjadi saksi
dengan adil. Dan janganlah sekali-kali kebencianmu terhadap sesuatu
kaum, mendorong kamu untuk berlaku tidak adil. Berlaku adillah, karena
adil itu lebih dekat kepada takwa. Dan bertakwalah kepada Allah,
sesungguhnya Allah Maha Mengetahui apa yang kamu kerjakan”. (QS.
Al-Maidah (5):8).
14
BAB III
PENUTUP
a) Kesimpulaan
b) Saran
Demikian makalah yang penulis buat, semoga dapat bermanfaat
bagi pembaca. Apabila ada saran dan kritik yang ingin di sampaikan,
silahkan sampaikan kepada penulis.
15
DAFTAR PUSTAKA
Jalalluddin, Psikologi Agama,(Jakarta: Raja
Grafindo, 2004), Hlm.77
16