Tentang
Disusun Oleh :
Kelompok 2
Dosen Pengampu
Dr. Susilawati, M.A
1444 H / 2023 M
KATA PENGANTAR
Alhamdulillah pemakalah ucapakan ke hadirat Allah SWT. Karena kasih sayangnya
pemakalah dapat membuat dan menyelesaikan makalah ini. Selanjutnya sholawat
Berangkaikan salam kepada tauladan umat sedunia yaitu Nabi Muhammad saw. Agar kelak
kita mendapat syafaat darinya di akhirat nanti. Pemakalah membuat makalah ini dalam
rangka menyelesaikan tugas yang di berikan oleh Ibuk Dr.Susilawati.M, A.Dalam mata
kuliah “Pengantar Studi Pemikiran Islam”. Dengan judul makalah “Kontekstualisasi Teologi
dan Aspek Perkembangannya”.
Semoga makalah ini dapat bermanfaat bagi pembaca dengan bertambahnya pengetahuan
tentang Konsep Perkembangan Teori Administrasi Pendidikan. Pemakalah juga menyadari
bahwa manusia tidak luput dari kelasahan dan kekhilafan. Begitu juga dengan makalah ini
tentu masih ada kesalahan dankekurangan di dalamnya, baik dari materi maupun penulisan
nya. Maka dari itu pemakalahmemberi kesempatan yang seluas-luasnya bagi siapa pun yang
ingin memberikan kritik dansaran yang membangun bagi pemakalah.
Pemakalah
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR..................................................................................... i
DAFTAR PUSTAKA..................................................................................... ii
Bab l PENDAHULUAN................................................................................ 1
A. Latar Belakang..................................................…………….….
……………..…. 1
B. Rumusan Masalah.......……........………………………….……….….
……….….….... 2
C. Tujuan Masalah…………….….………………….….…….…….……..
….……….…..…....2
BAB ll PEMBAHASAN………….…….….………..….…...
………………………..…….…………3
A. Kesimpulan ……….….………………….….…….…….……..…..…..
…....………………… 8
B. Saran…...……….….………………….….…….…….……..…..…..…....
……..………….…… 9
DAFTAR PUSTAKA
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Kontekstualisasi merujuk pada proses memahami suatu konsep atau teks dalam konteks
sosial, budaya, sejarah, dan lingkungan di mana konsep atau teks tersebut muncul. Dalam
teologi, kontekstualisasi berarti memahami ajaran agama dan keyakinan dalam konteks
sosial, budaya, dan sejarah di mana agama tersebut muncul dan berkembang.Teologi sendiri
merujuk pada studi tentang kepercayaan dan praktik agama, termasuk pemahaman tentang
Tuhan, manusia, alam semesta, moralitas, dan kehidupan setelah kematian. Teologi juga
melibatkan interpretasi dan aplikasi ajaran agama dalam kehidupan sehari-hari. Definisi
kontekstualisasi teologi menurut John Titaley ialah manusia memahami kehidupan dengan
kesadaran bahwa Tuhan ikut terlibat dalam kehidupannya sehari-hari meliputi budaya dengan
menyertakan Tuhan, kitab suci, ilahi, politik dan lain-lain. Dalam tulisan ini pengertian
kontekstualisasi akan dipersempit, seperti yang dirumuskan oleh Titaley bahwa
kontekstualisasi adalah ketika gereja mampu menyadari keberadaannya sebagai bagian dari
Negara Kesatuan Republik Indonesia.
Pendidikan agama juga telah menjadi fokus utama dalam kontekstualisasi teologi. Ini
melibatkan pengembangan kurikulum yang mengintegrasikan pemahaman tentang konteks
sosial dan budaya dalam memahami ajaran agama. Hal ini membantu siswa untuk memahami
agama dalam konteks mereka sendiri, serta memberikan keterampilan dan pemahaman yang
diperlukan untuk berinteraksi dengan orang-orang dari latar belakang yang berbeda.Namun,
ada juga kritik terhadap kontekstualisasi teologi, terutama dalam hal pengorbanan keaslian
ajaran agama. Beberapa orang menganggap bahwa kontekstualisasi dapat merusak esensi
ajaran agama itu sendiri dengan menyesuaikannya dengan nilai-nilai modern atau budaya
tertentu.
Secara keseluruhan, kontekstualisasi teologi tetap menjadi topik yang penting dan menarik
untuk dibahas dalam masyarakat modern yang semakin kompleks dan beragam. Dengan
mempertimbangkan konteks sosial dan budaya, teologi dapat memberikan pandangan yang
lebih luas dan mendalam tentang ajaran agama, serta membantu dalam mengatasi isu-isu
sosial yang kompleks.
B. Rumusan Masalah
C. Tujuan Penulisan
Jika teologi adalah logos atau ilmu, maka pada prinsipnyateologi bersifat
dinamis sebagaimana sifat ilmu itu sendiri. Ia akanberdialog dan berdialektika
dengan zaman yang mengitarinyadimana teologi itu hidup dan berkembang.
Teologi tidak bolehberakhir pada sikap statis, kejumudan, dan kemandekan.
1
Muhaemin Latif, Teologi Pembahasan dalam Islam(Jakarta : Orbit Publishing. 2017)hlm, 2.
2
Jean Yves Lacoste, Encyclopedia of cristian theologhy(ney York: Routledge, 2005)hlm, 1555
Nafasteologi adalah progresifitas dan revolusioner. Hanya dengan sikap
Perkembangan Teologi Moderndan paradigma seperti ini, teologi akan abadi pada
setiap zamandan waktu.
3
Dr.Muhaemen Latif , Perkembangan Teologi Modern (Gowa : Alauddin University Press 2020)hlm, 4
Salah satunya aspek ibadat. Ibadat merupakan proses ‘timbal balik’ dari
manusia kepada Tuhannya. Sebenarnya, aspek ini adalah langkah atau
perbuatan manusia yang dilakukan untuklebih dekat kepada Tuhannya dengan
melakukan ritual yang sesuai ajaran Tuhanmelalui rasul dan kitab suci-
Nya.Ibadat dalam Islam pada dasarnya ada empat. Yaitu, shalat, puasa, zakat,
haji.Keempat ibadah tersebut memiliki tujuan yang sama, yaitu agar dekat
kepada Tuhandan mencapai ridha-Nya. Keempat ritual ibadah tersebut
memiliki poin penting yaitu “penyucian roh”. Iman seseorang dapat dilihat
dari seberapa tekun ia beribadah dan taat kepada Tuhan Nya .
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
Teologi adalah ilmu yang mempelajari tentang ajaran agama dan
keyakinan keagamaan. Teologi juga mencakup pemahaman tentang
hubungan antara manusia dengan Tuhan, moralitas, dan prinsip-prinsip
kepercayaan yang menjadi dasar ajaran agama. Teologi dapat membantu
orang memahami makna hidup, tujuan hidup, dan bagaimana menjalani
hidup yang bermakna dan berarti.Kontekstualisasi adalah proses
memahami dan mengembangkan suatu konsep atau teori dalam konteks
yang relevan dengan situasi atau lingkungan di mana konsep atau teori
tersebut digunakan. Dalam teologi, kontekstualisasi berarti memahami dan
mengembangkan teologi dalam konteks sosial, budaya, politik, ekonomi,
dan agama yang ada di masyarakat. Hal ini penting untuk membuat teologi
lebih relevan dan berguna bagi masyarakat dalam memecahkan masalah-
masalah keagamaan dan sosial yang dihadapi.
B. Saran
Dalam pembuatan makalah ini, kami menyadari bahwa masih
terdapat kesalahan dan kekuangan dalam penyajian makalah maupun
materinya.Serta kekurangan sumber bererta rujukan.Dan masih terdapat
kekurangan dalam materi serta sumber rujukan dalam makalah,sehingga kami
berharap kritik dan juga saran yang membangun demi kesempurnaan makalah
ini dimasa yang akan dating. Semoga makalah ini dapat bermanfaat bagi para
pembaca terutama bagi kami sendiri.
Daftar Pustaka
Latif Muhaemin , Perkembangan Teologi Modern (Gowa : Alauddin University Press 2020)