KELEMAHAN MANUSIA I
Disusun oleh:
هُ ۡٱلخَيۡ ُر7 ) َوإِ َذا َم َّس٢٠( ا7رُّ َج ُزو ۬ ًع7 ٱلش َّ ُه7 ) إِ َذا َم َّس١٩( ا77ق هَلُو ًع َ 7 ِ۞ إِ َّن ٱإۡل ِ ن َس ٰـنَ ُخل
َ) َوٱلَّ ِذين٢٣( َ ُمون7ِصاَل تِ ِہمۡ دَٓا ِٕٕٮ
َ ) ٱلَّ ِذينَ هُمۡ َعلَ ٰى٢٢( ين َ ۡٱل ُم
7َ ِّصل ) إِاَّل٢١( َمنُوعًا
َ ) َوٱلَّ ِذينَ ي٢٥( ُوم
ِ د7 و ِم ٱل7ۡ 7َ ِّدقُونَ بِي7 ُص
( ِّين ٌّ ۬ فِ ٓى أَمۡ َوٲلِ ِهمۡ َح
ِ ِ ِل َو ۡٱل َم ۡحر7) لِّلسَّٓا ِٕٕٮ٢٤( ق َّم ۡعلُو ۬ ٌم
)٢٨( أ ُمو ۬ ٍن7ۡ 7اب َرب ِِّہمۡ غَيۡ ُر َم َ َذ7) إِ َّن َع٢٧( َفِقُون7 ب َرب ِِّہم ُّم ۡش ِ َذا7) َوٱلَّ ِذينَ هُم ِّم ۡن َع٢٦
إِنَّہُمۡ غَيۡ ُر7َ) إِاَّل َعلَ ٰ ٓى أَ ۡز َوٲ ِج ِهمۡ أَ ۡو َما َملَ َك ۡت أَ ۡي َم ٰـنُہُمۡ ف٢٩( َُوج ِهمۡ َح ٰـفِظُون ِ َوٱلَّ ِذينَ هُمۡ لِفُر
ۡ) َوٱلَّ ِذينَ هُمۡ أِل َ َم ٰـن َٰـتِ ِہم٣١( َا ُدون77ك هُ ُم ۡٱل َع َ 7ِكَ فَأُوْ لَ ٰ ٓـ ِٕٕٮ77ِ) فَ َم ِن ۡٱبتَغ َٰى َو َرٓا َء َذٲل٣٠( ََملُو ِمين
َ ) َوٱلَّ ِذينَ هُمۡ َعلَ ٰى٣٣( َ ُمون7ِٓا ِٕٕٮ77َ) َوٱلَّ ِذينَ هُم بِ َشہَ ٰـدَٲتِ ِہمۡ ق٣٢( َون77َوع َۡه ِد ِهمۡ َرٲ ُع
ۡاَل تِ ِہم7 ص
)٣٥( َت ُّم ۡك َر ُمون َ 7ِ) أُوْ لَ ٰـ ٓ ِٕٕٮ٣٤( َي َُحافِظُون
ٍ ۬ ك فِى َجنَّ ٰـ
Terjemah:
Sesungguhnya manusia diciptakan bersifat keluh kesah lagi kikir. (19)
Apabila ia ditimpa kesusahan ia berkeluh kesah, (20)
Dan apabila ia mendapat kebaikan ia amat kikir, (21)
Kecuali orang-orang yang mengerjakan shalat, (22)
Yang mereka itu tetap mengerjakan shalatnya, (23)
Dan orang-orang yang dalam hartanya tersedia bagian tertentu, (24)
Bagi orang (miskin) yang meminta dan orang yang tidak mempunyai apa-apa (yang
tidak mau meminta) (25)
Dan orang-orang yang mempercayai hari pembalasan, (26)
Dan orang-orang yang takut terhadap azab Tuhannya. (27)
Karena sesungguhnya azab Tuhan mereka tidak dapat orang merasa aman (dari
kedatangannya). (28)
Dan orang-orang yang memelihara kemaluannya, (29)
Kecuali terhadap isteri-isteri mereka atau budak-budak yang mereka miliki maka
sesungguhnya mereka dalam hal ini tiada tercela. (30)
Barangsiapa mencari yang di balik itu maka mereka itulah orang-orang yang
melampaui batas. (31)
Dan orang-orang yang memelihara amanat-amanat (yang dipikulnya) dan janjinya.
(32)
Dan orang-orang yang memberikan kesaksiannya. (33)
Dan orang-orang yang memelihara shalatnya. (34)
Mereka itu (kekal) di surga lagi dimuliakan. (35)
Artinya:
“Tidak akan masuk surga orang –orang yang menipu, bakhil (kikir) dan orang-
orang yang buruk mengurus miliknya “( H R Tirmidzi )
“Siapa yang mendatangi peramal atau dukun lalu membenarkan apa yang
diucapkannya, maka ia telah kufur terhadap apa yang diturunkan kepada
Muhammad.” [Riwayat Imam Ahmad dalam Al Musnad, Al Hakim dalam Al
Mustadrak dan menilainya shahih, dan Al Baihaqi]
1. Sesungguhnya manusia diciptakan oleh Allah dengan sifat keluh kesah dan
kikir ketika mereka sedang ditimpa musibah dan cobaan. Tetapi jika mereka
mendapatkan nikmat, maka kebanyakan dari mereka lupa akan siapa yang telah
memberikan segala nikmat tersebut. Oleh karena itu hendaknya kita melakukan
introspeksi terhadap diri kita masing-masing.
2. Segi kelemahan jiwa manusia yang lupa dan mengingkari kekuasaan Tuhan di
kala ia mendapat ni’mat dan kesenangan duniawi, namun bila ia ditimpa
musibah, bencana atau bahaya ia menjadi gelisah dan cepat-cepat kembali ingat
akan kelemahan dirinya dan hanya Allahlah yang berkuasa membebaskannya
dari kesukaran dan kegelisahan yang ia alami.
3. Sifat suka membantah adalah salah satu gejala penyakit jiwa dan hati manusia
yang dihinggapi keragu-raguan dan ketidakpastian. Ia lupa pada asal-usulnya
dan mengingkari kekuasaan Tuhan serta meragukannya, ia tidak memikirkan
tanda-tanda kekuasaan Allah yang ada pada dirinya sendiri.
4. Nilai-nilai yang terkandung pada Q.S Al-Ma’arij (70) ayat 19-35:
a. Senantiasa mendirikan shalat secara kontinue dan sempurna
b. Menyisihkan Sebagian Rezeki
c. Percaya dan Yakin Akan Adanya Hari Pembalasan.
d. Orang-orang Yang Merasa Takut Akan Siksa Allah SWT.
e. Orang-orang yang menjaga kehormatannya kecuali pada mahrom nya.
f. Orang-orang Yang Memelihara Ama
g. Orang-orang Yang Selalu Memberikan Kesaksian Yang Benar.
h. Orang-orang Yang Memelihara Shalatnya.
i. Orang-orang yang senastias bersyukur atas segala nikmat yang Allah berikan
j. Orang-orang yang selalu mengingat allah
k. Orang-orang yang mentaati dan menjalankan perintah Allah akan merasa
Aman, nyaman, tentram, damai dan makmur.
DAFTAR PUSTAKA
Shihab, Quraisy. 2000. Tafsir Zilalil Qur’an. Gema Insani Press: Jakarta
Mubarok, Zaky. 2001. Akidah Islam. UII Press: Yogyakarta
Imam Ibnu Katsir, Tasfir al-Qur’an al-’Azhim, Cairo: al-Maktabah al-Qayyimah