Anda di halaman 1dari 10

MAKALAH

KELEMAHAN MANUSIA I

Mata kuliah : Mashodir Tarbawiyah

Dosen pengampu : Dr. jajang Aisyul Muzakki, M.Pd.i

Diajukan untuk memenuhi tugas terstruktur

Disusun oleh:

1. Rani Dwi Ningrum


2. Reiza Fitri Yulia
3. Rofiqoh Halimatus sa’diah

Fakultas Tarbiyah IPA Biologi-B/ semester 3

INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI (IAIN) SYEKH NURJATI


CIREBON 2013/2014
Jl.Perjuangan By Pass Sunyaragi Cirebon Telp. 0231489926. Kode pos: 45132
PENDAHULUAN

A. Ayat Al-Qur’an yang menjelaskan “ kelemahan manusia”


Q.S Al-Ma’arij: 19-35

‫هُ ۡٱلخَيۡ ُر‬7 ‫) َوإِ َذا َم َّس‬٢٠( ‫ ا‬7‫رُّ َج ُزو ۬ ًع‬7 ‫ٱلش‬ َّ ُ‫ه‬7 ‫) إِ َذا َم َّس‬١٩( ‫ا‬77‫ق هَلُو ًع‬ َ 7 ِ‫۞ إِ َّن ٱإۡل ِ ن َس ٰـنَ ُخل‬
َ‫) َوٱلَّ ِذين‬٢٣( َ‫ ُمون‬7ِ‫صاَل تِ ِہمۡ دَٓا ِٕٕٮ‬
َ ‫) ٱلَّ ِذينَ هُمۡ َعلَ ٰى‬٢٢( ‫ين‬ َ ‫ۡٱل ُم‬
7َ ِّ‫صل‬ ‫) إِاَّل‬٢١( ‫َمنُوعًا‬
َ ‫) َوٱلَّ ِذينَ ي‬٢٥( ‫ُوم‬
ِ ‫د‬7 ‫و ِم ٱل‬7ۡ 7َ‫ ِّدقُونَ بِي‬7 ‫ُص‬
( ‫ِّين‬ ٌّ ۬ ‫فِ ٓى أَمۡ َوٲلِ ِهمۡ َح‬
ِ ‫ِ ِل َو ۡٱل َم ۡحر‬7‫) لِّلسَّٓا ِٕٕٮ‬٢٤( ‫ق َّم ۡعلُو ۬ ٌم‬
)٢٨( ‫أ ُمو ۬ ٍن‬7ۡ 7‫اب َرب ِِّہمۡ غَيۡ ُر َم‬ َ ‫ َذ‬7‫) إِ َّن َع‬٢٧( َ‫فِقُون‬7 ‫ب َرب ِِّہم ُّم ۡش‬ ِ ‫ َذا‬7‫) َوٱلَّ ِذينَ هُم ِّم ۡن َع‬٢٦
‫إِنَّہُمۡ غَيۡ ُر‬7َ‫) إِاَّل َعلَ ٰ ٓى أَ ۡز َوٲ ِج ِهمۡ أَ ۡو َما َملَ َك ۡت أَ ۡي َم ٰـنُہُمۡ ف‬٢٩( َ‫ُوج ِهمۡ َح ٰـفِظُون‬ ِ ‫َوٱلَّ ِذينَ هُمۡ لِفُر‬
ۡ‫) َوٱلَّ ِذينَ هُمۡ أِل َ َم ٰـن َٰـتِ ِہم‬٣١( َ‫ا ُدون‬77‫ك هُ ُم ۡٱل َع‬ َ 7ِ‫كَ فَأُوْ لَ ٰ ٓـ ِٕٕٮ‬77ِ‫) فَ َم ِن ۡٱبتَغ َٰى َو َرٓا َء َذٲل‬٣٠( َ‫َملُو ِمين‬
َ ‫) َوٱلَّ ِذينَ هُمۡ َعلَ ٰى‬٣٣( َ‫ ُمون‬7ِ‫ٓا ِٕٕٮ‬77َ‫) َوٱلَّ ِذينَ هُم بِ َشہَ ٰـدَٲتِ ِہمۡ ق‬٣٢( َ‫ون‬77‫َوع َۡه ِد ِهمۡ َرٲ ُع‬
ۡ‫اَل تِ ِہم‬7 ‫ص‬
)٣٥( َ‫ت ُّم ۡك َر ُمون‬ َ 7ِ‫) أُوْ لَ ٰـ ٓ ِٕٕٮ‬٣٤( َ‫ي َُحافِظُون‬
ٍ ۬ ‫ك فِى َجنَّ ٰـ‬

Terjemah:
Sesungguhnya manusia diciptakan bersifat keluh kesah lagi kikir. (19)
Apabila ia ditimpa kesusahan ia berkeluh kesah, (20)
Dan apabila ia mendapat kebaikan ia amat kikir, (21)
Kecuali orang-orang yang mengerjakan shalat, (22)
Yang mereka itu tetap mengerjakan shalatnya, (23)
Dan orang-orang yang dalam hartanya tersedia bagian tertentu, (24)
Bagi orang (miskin) yang meminta dan orang yang tidak mempunyai apa-apa (yang
tidak mau meminta) (25)
Dan orang-orang yang mempercayai hari pembalasan, (26)
Dan orang-orang yang takut terhadap azab Tuhannya. (27)
Karena sesungguhnya azab Tuhan mereka tidak dapat orang merasa aman (dari
kedatangannya). (28)
Dan orang-orang yang memelihara kemaluannya, (29)
Kecuali terhadap isteri-isteri mereka atau budak-budak yang mereka miliki maka
sesungguhnya mereka dalam hal ini tiada tercela. (30)
Barangsiapa mencari yang di balik itu maka mereka itulah orang-orang yang
melampaui batas. (31)
Dan orang-orang yang memelihara amanat-amanat (yang dipikulnya) dan janjinya.
(32)
Dan orang-orang yang memberikan kesaksiannya. (33)
Dan orang-orang yang memelihara shalatnya. (34)
Mereka itu (kekal) di surga lagi dimuliakan. (35)

B. Tafsiran Q.S Al-Ma’arij (70) ayat 19-35

Ketika Al-Quran memaparkan kelebihan dan kelemahan manusia sekaligus,


ini bukan berarti bahwa ayat-ayat Al-Quran bertentangan antara satu dengan lainnya.
Hal tersebut menunjukkan beberapa kelemahan manusia yang harus dihindarinya
disamping menunjukkan betapa manusia itu mempunyai potensi untuk menempati
tempat tertinggi sehingga ia terpuji, atau berada di tempat terendah sehingga ia
tercela. Salah satu kelemahan manusia telah dijabarkan oleh Al-Qur,an dalam Surat
Al-Ma'aarij ayat 19 -39, adalah sifat keluh kesah lagi kikir.
Sesungguhnya manusia diciptakan oleh Allah dengan sifat keluh kesah dan
kikir ketika mereka sedang ditimpa musibah dan cobaan. Tetapi jika mereka
mendapatkan nikmat, maka kebanyakan dari mereka lupa akan siapa yang telah
memberikan segala nikmat tersebut. Oleh karena itu hendaknya kita melakukan
introspeksi terhadap diri kita masing-masing.
Berdasarkan Surat Al-Ma'aarij klausa Daa'imun (daim) pada ayat 23
menegaskan bahwa shalat yang akan menetralisir manusia sebagai makhluk yang
berkeluh kesah adalah shalat yang dilaksanakan secara kontinue. Dalam bahasa Arab,
kata Daama – Yaduumu – Dawaam – Mudaawamah berarti mengerjakan sesuatu
secara terus menerus dan tidak pernah berhenti. Jadi shalat daim adalah shalat yang
dilaksanakan     selamanya dan tanpa henti.
Tentu saja pengertian ini tidak dinilai secara ritualitas saja karena tidak
mungkin (bahkan haram hukumnya) jika shalat dilakukan melebihi apa yang telah
ditentukan Syara’ sehingga membutuhkan waktu berjam-jam. Shalat Daim
maksudnya mengaplikasikan ruh dan niai-nilai ritual shalat ke dalam gerak hidup
sehari-hari sejak bangun pagi hingga beranjak tidur. Dengan demikian shalat ideal
tidak hanya bagus dan benar pelaksanaannya (syarat, rukun , waktu dan kekhusyu'an),
melainkan juga bagus dan benar dalam penerapan nilai-nilainya di luar waktu
pelaksanaannya. Menurut penjelasan dari ayat diatas, bahwa orang yang setia
melaksanakan shalat dan berusaha menerapkan nilai-nilainya dalam kehidupan
sehari-hari adalah orang yang tidak akan berkeluh kesah menghadapi sesulit apapun
kehidupan ini.
Kelompok orang yang tidak akan mengalami keluh kesah, yaitu (1) orang-
orang yang memberikan sebagian hak kekayaannya kepada fakir miskin, (2) orang-
orang yang membenarkan akan datangnya hari pembalasan, (3) orang-orang yang
merasa takut akan siksaaan Allah, (4) orang-orang yang memelihara kemaluannya
selain kepada istri-istrinya, (5) orang-orang yang memelihara amanat, (6) orang-orang
yang selalu memberikan kesaksian yang benar.
Dikatakan juga bahwa shalat ideal ialah shalat yang mampu membentuk
akhlaq al-karimah bagi pelakunya baik secara individual maupun secara sosial. Shalat
yang seperti inilah yang secara psikologis akan mampu melahirkan keseimbangan
batin dan ketahanan mental dalam menghadapi situasi kehidupan sesulit apapun.
Sayid Qutub menjelaskan bahwa shalat selain sebagai rukun islam dan tanda
keimanan, juga merupakan sarana untuk berhubungan dengan Allah dan memohon
pasokan dari modal tersebut. Shalat merupakan bentuk ubudiyah yang tulus dan
didalamnya tampak jelas perbedaan antara kedudukan Tuhan dan kedudukan
hambanya dalam suatu gambaran tertentu. Jadi shalat merupakan hubungan antara
manusia dengan Allah yang harus dikerjakan secara terus-menerus tanpa terputus.
Pada ayat 24 dan 25 mengenai menyisihkan bukan hanya memberikan
melainkan selalu menyisihkan sebagian rezeki yang diberikan oleh Allah SWT untuk
orang-orang miskin dan yang membutuhkan. Jadi dengan memberikan infak kepada
orang-orang yang membutuhkan berarti kita sudah berinvestasi untuk   kehidupan kita
di akhirat kelak. Dan investasi ini tidak akan hilang dan pudar kecuali kita sendiri
yang menghilangkannya
Mereka yakin bahwa kehidupan di dunia ini hanya sebentar dan mereka sadar
kelak akan meghadapi kehidupan yang kekal di akhirat. Kehidupan di dunia hanya
bersifat sementara dan fana, sementara di akhirat akan ada hari pembalasan. Dengan
keyakinan tersebut mereka akan selalu menyiapkan dirinya dengan berbuat kebajikan
dan menjalankan perintah-perintah agama sebagai bekal untuk kehidupan akhirat
yang abadi.

C. Kandungan-kandungan Q.S. Al-Maarij (70) ayat 19-35


Surat Al-Ma’aarij menerangkan sifat-sifat kedua golongan yaitu golongan
orang kikir dan orang berkeluh kesah. Manusia tercipta dari jasad dan jiwa. Dengan
jasadnya ia bergerak dan merasa, sedang dengan jiwanya ia berfikir, menangkap,
mengingat, belajar, berkehendak, memilih, mencinta dan membenci. Kedua unsur itu
mempunyai kebutuhan yang berbeda untuk menjaga dan mempertahankan
kelestariannya. Jasad atau tubuh manusia membutuhkan makan dan minum serta lain-
lain kelezatan material, sedang jiwa membutuhkan iman kepada Allah dan akhlak
yang tinggi yang mengangkat manusia ke tingkat kecerdasan dan peradaban yang
sempurna. 
Memang sifat lemah itu adalah salah satu dari tabiat manusia. Ia hampir tidak
dapat berdiri tegak dan tenang menghadapi sesuatu, mudah terbawa oleh pengaruh-
pengaruh yang saling bertentangan yang mewarnai jiwanya dengan rupa-rupa warna
sehingga menjadikan ia nampak dengan wajah dan sikap yang beraneka ragam. 
Segi kelemahan jiwa manusia yang lupa dan mengingkari kekuasaan Tuhan di
kala ia mendapat ni’mat dan kesenangan duniawi, namun bila ia ditimpa musibah,
bencana atau bahaya ia menjadi gelisah dan cepat-cepat kembali ingat akan
kelemahan dirinya dan hanya Allahlah yang berkuasa membebaskannya dari
kesukaran dan kegelisahan yang ia alami. 
Memang manusia itu sangat dzalim terhadap dirinya dan terhadap orang lain,
sangat ingkar kepada nikmat Allah dan karunia-Nya yang melimpah ruah, tidak
berlaku adil dan tidak mengenal budi baik yang diterimanya. Alangkah luas dan
lebarnya khazanah rahmat dan karunia Tuhan dan alangkah besar nikmat yang ada di
dalamnya, namun begitu juga kalau dimiliki oleh manusia niscaya ia akan sayang
membelanjakannya, karena takut akan susut dan habisnya kahazanah itu. Itulah
bawaan sifat kikir dan bakhil yang menjadi salah satu segi kelemahan manusiawi. 
Sifat suka membantah adalah salah satu gejala penyakit jiwa dan hati manusia
yang dihinggapi keragu-raguan dan ketidakpastian. Ia lupa pada asal-usulnya dan
mengingkari kekuasaan Tuhan serta meragukannya, ia tidak memikirkan tanda-tanda
kekuasaan Allah yang ada pada dirinya sendiri.
Segi kezaliman dan kebodohan manusia terletak pada sikapnya yang mau
menerima amanat, tugas tetapi tidak melaksanakannya. Sifat-sifat yang jelek yang
merupakan sebagian dari kelemahan manusiawi ialah bahwa manusia itu cepat
berkeluh kesah jika ditimpa kesusahan dan sangat bakhil jika memperoleh
kenikmatan. Ia tidak sabar di waktu susah dan tidak bersyukur di waktu senang.
Manusia jika diuji oleh Allah dengan diberinya rupa-rupa kenikmatan dan
kebahagiaan hidup, ia mengira bahwa itu adalah semacam kemuliaan yang diberikan
oleh Allah kepadanya. Dan apabila diujinya dengan dipersempit rezkinya atau
diganggu kesehatan jasmaninya ia mengira bahwa Allah telah memberi penghinaan
kepadanya, padahal itu semuanya adalah ujian dari Allah untuk mengetahui sampai
dimana hamba-Nya.itu.dapat.bersabar.atau.bersyukur.

D. Nilai-nilai yang terkandung pada Q.S Al-Ma’arij (70) ayat 19-35


1. Senantiasa mendirikan shalat secara kontinue dan sempurna
2. Menyisihkan Sebagian Rezeki
3. Percaya dan Yakin Akan Adanya Hari Pembalasan.
4. Orang-orang Yang Merasa Takut Akan Siksa Allah SWT.
5. Orang-orang yang menjaga kehormatannya kecuali pada mahrom nya.
6. Orang-orang Yang Memelihara Ama
7. Orang-orang Yang Selalu Memberikan Kesaksian Yang Benar.
8. Orang-orang Yang Memelihara Shalatnya.
9. Orang-orang yang senastias bersyukur atas segala nikmat yang Allah
berikan
10. Orang-orang yang selalu mengingat allah
11. Orang-orang yang mentaati dan menjalankan perintah Allah akan merasa
Aman, nyaman, tentram, damai dan makmur.

E. Hadits Yang Berkenaan dengan Kelemahan Manusia


Dalam sebuah hadits rosul menegaskan bahwa orang yang kikir tidak
akan masuk surga.
‫اليدخاللجنّةحبّوالبحيلوسيءالملكة‬

Artinya:
“Tidak akan masuk surga orang –orang yang menipu, bakhil (kikir) dan orang-
orang yang buruk mengurus miliknya “( H R Tirmidzi )

Terjemahan: Dari kitsbuljami

Radiyallahu’anhu ia berkata: Rasulullah Shalallahu ‘Alaihi Wa Sallam bersabda:


“Jauhilah kedzaliman, karena sesungguhnya kedzaliman adalah kegelapan-kegelapan
pada hari kiamat. Dan jauhilah sifat kikir, karena sesungguhnya kikir telah
membinasakan orang-orang sebelummu.” (HR. Muslim).

Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam pernah bersabda,

‫ص َّدقَهُ بِ َما يَقُوْ ُل فَقَ ْد َكفَ َر بِ َما أُ ْن ِز َل َعلَى ُم َح َّم ٍد‬


َ َ‫َم ْن أَتَى َعرَّافا ً أوْ َكا ِهناف‬

“Siapa yang mendatangi peramal atau dukun lalu membenarkan apa yang
diucapkannya, maka ia telah kufur terhadap apa yang diturunkan kepada
Muhammad.” [Riwayat Imam Ahmad dalam Al Musnad, Al Hakim dalam Al
Mustadrak dan menilainya shahih, dan Al Baihaqi]

Sesungguhnya semua masalah itu tidak sepantasnya disebar dan diceritakan


kepada setiap orang yang diadukannya. Cukup semua perkara yang dihadapi seorang
muslim hanya dicurhatkan kepada Allah ‘Azza wa Jalla. Seorang muslim hanya akan
menampakkan kelemahannya di hadapan Allah, tidak kepada makhluk yang sama-
sama lemah. Oleh karena itu kita memiliki dzikir ‫اَل َحوْ َل َو اَل ق َّوةّ إِاَّل بِا هللا‬ yang maknanya
adalah tidak ada daya untuk menghindari kemaksiatan dan upaya untuk melakukan
ketaatan kecuali kekuatan dari Allah.
KESIMPULAN

Dari penjelasan diatas dapat disimpulkan, bahwa:

1. Sesungguhnya manusia diciptakan oleh Allah dengan sifat keluh kesah dan
kikir ketika mereka sedang ditimpa musibah dan cobaan. Tetapi jika mereka
mendapatkan nikmat, maka kebanyakan dari mereka lupa akan siapa yang telah
memberikan segala nikmat tersebut. Oleh karena itu hendaknya kita melakukan
introspeksi terhadap diri kita masing-masing.
2. Segi kelemahan jiwa manusia yang lupa dan mengingkari kekuasaan Tuhan di
kala ia mendapat ni’mat dan kesenangan duniawi, namun bila ia ditimpa
musibah, bencana atau bahaya ia menjadi gelisah dan cepat-cepat kembali ingat
akan kelemahan dirinya dan hanya Allahlah yang berkuasa membebaskannya
dari kesukaran dan kegelisahan yang ia alami. 
3. Sifat suka membantah adalah salah satu gejala penyakit jiwa dan hati manusia
yang dihinggapi keragu-raguan dan ketidakpastian. Ia lupa pada asal-usulnya
dan mengingkari kekuasaan Tuhan serta meragukannya, ia tidak memikirkan
tanda-tanda kekuasaan Allah yang ada pada dirinya sendiri.
4. Nilai-nilai yang terkandung pada Q.S Al-Ma’arij (70) ayat 19-35:
a. Senantiasa mendirikan shalat secara kontinue dan sempurna
b. Menyisihkan Sebagian Rezeki
c. Percaya dan Yakin Akan Adanya Hari Pembalasan.
d. Orang-orang Yang Merasa Takut Akan Siksa Allah SWT.
e. Orang-orang yang menjaga kehormatannya kecuali pada mahrom nya.
f. Orang-orang Yang Memelihara Ama
g. Orang-orang Yang Selalu Memberikan Kesaksian Yang Benar.
h. Orang-orang Yang Memelihara Shalatnya.
i. Orang-orang yang senastias bersyukur atas segala nikmat yang Allah berikan
j. Orang-orang yang selalu mengingat allah
k. Orang-orang yang mentaati dan menjalankan perintah Allah akan merasa
Aman, nyaman, tentram, damai dan makmur.
DAFTAR PUSTAKA

Shihab, Quraisy. 2000. Tafsir Zilalil Qur’an. Gema Insani Press: Jakarta
Mubarok, Zaky. 2001. Akidah Islam. UII Press: Yogyakarta
Imam Ibnu Katsir, Tasfir al-Qur’an al-’Azhim, Cairo: al-Maktabah al-Qayyimah

Anda mungkin juga menyukai