Anda di halaman 1dari 9

MAKALAH

“CITA-CITA MENUJU MASYARAKAT MADANI”


Disusun untuk memenuhi tugas kuliah pendidikan kewarganegaraan
Dosen pengampu Yuli Indarti, S.KM, M.Kes.

Disusun Oleh:
Kelompok 1
Faris Hilmi Aditiya_23101030016
Siti Nur Nabila_232101030105
Ninin Anggraeni_234101030021

UNIVERSITAS ISLAM NEGERI KIAI HAJI ACHMAD SIDDIQ JEMBER


FAKULTAS TARBIYAH DAN ILMU KEGURUAN
MANAJEMEN PENDIDIKAN ISLAM
JEMBER
2023
KATA PENGANTAR

Puji syukur penulis panjatkan kehadirat Allah SWT yang telah


memberikan rahmat,taufik, serta hidayah-Nya kepada penulis sehingga dapat
menyelesaikan makalah yang berjudul “ Cita-cita Masyarakat Madani” dengan
tepat pada waktunya.
Makalah ini disusun untuk memenuhi tugas Pendidikan Kewarganegaraan.
Informasi yang disajikan dalam makalah ini diperoleh dari referensi searching di
Internet.
Penulis sangat berterimakasih kepada seluruh pihak yang telah membantu
dalam penyelesaian makalah ini terutama kepada dosen pengampu dan teman-
teman yang ikut serta dalam mendukung terselesaikannya makalah ini.
Dalam pembuatan makalah ini, penulis menyadari bahwa masih banyak
kekurangan. Oleh karena itu, untuk kesempurnaan makalah ini penulis
mengharapkan segalah kritik dan saran pembaca. Harapan akhir yaitu laporan ini
dapat bermanfaat bagi pembaca dari semua kalangan.

Jember, 7 September 2023

Penulis
DAFTAR ISI

Halaman Judul................................................................................................................ i

Kata Pengantar............................................................................................................... ii

Daftar Isi........................................................................................................................ iii

BAB I (PENDAHULUAN)

1.1 Latar Belakang....................................................................................................1

1.2 Rumusan Masalah...............................................................................................1

1.3 Tujuan Penulisan.................................................................................................1

BAB II (PEMBAHASAN)

2.1 Pengertian Masyarakat Madan............................................................................2

2.2 Konsep Masyarakat Madani...............................................................................5

2.3 Aktualisasi Masyarakat Madani..........................................................................6

2.4 Pengembangan Nilai-nilai Kewarganegaraan.....................................................8

BAB III (PENUTUP)

3.1 Kesimpulan.........................................................................................................9

Daftar Pustaka...............................................................................................................10
BAB 1
PENDAHULUAN

1.1. Latar Belakang


Cita-cita untuk mewujudkan masyarakat madani meniscayakan sesuatu
upaya yang serius dan sistematis. Masyarakat madani bukan sekedar sistem tetapi
juga proses. Oleh karena itu, mewujudkan msyarakat madani memerlukan proses
yang sistematis dan salah satu proses yang paling strategis ialah melalui invasi
pedidikan.
Masyarakat madani merupakan konsep yang kompleks, karena didalamnya
terkandung konep relasi-relasi sosial yang beradab yang hendak ditransformasikan
dalam kehidupan sosial sehari-hari. Di dalamnya terdapat konsep masyarakat,
hukum, demokrasi, pemerintahan dan kenegaraan, keterbukaan, perubahan sosial
dan lain-lain dalam relasi-relasi dan struktur sosial.
Berbagai upaya perlu dilakukan dalam mewujudkan massyarakat madani
baik yang mewujudkan masyarakat madani, baik yang berjangka pendek maupun
berjangka panjang, untuk yang berjangka pendek dilaksanakan dengan memilih
dan menempatkan pemimpin-pemimpin yang dapat dipercaya, dapat diterima, dan
dapat memimpin. Sedangkan untuk jangka panjang antara lain adalah dengan
menyiapkan sumber daya manusia yang berwawasan dan berperilaku madani
melalui prespefik pendidikan.

1.2 Rumusan Masalah


1.2.1 Apa itu Masyarakat Madani ?
1.2.2 Bagaimana Konsep Masyarakat Madani ?
1.2.3 Bagaimana Aktualisasi Masyarakat Madani ?
1.2.4 Bagaimana Pengembangan Nilai-nilai Kewarganegaraan ?

1.3 Tujuan
Tujuan penulisan makalah ini adalah untuk mengetahui lebih lanjut
mengenai Cita-cita Menuju Masyakat Madani sesuai dengan rumusan masalah
yang akan dibahas.
BAB II
PEMBAHASAN

2.1 Pengertian Masyarakat Madani


Masyarakat madani adalah masyarakat yang beradab menjunjung tinggi
nilai-nilai kemanusiaan, serta maju dalam penguasaan ilmu pengetahuan dan
teknolgi. Masyarakat madani atau civil society merupaka bagian masyarakat
memiliki adab dalam membangun, memaknai, dan menjalani kehidupanya.
Masyarakat madani seringkali diartikan dengan makna yang berbeda-beda.
Berikut adalah beberapa pengertian masyarakat madani menurut para ahli:
1.Mun’mim (1994)
Mengungkapkan bahwa istilah civil siciety atau masyarakat madani adalah
sebuah gagasan eris yang mengejawantah di berbagai tatanan sosial. Dimana hal
terpenting dari gagassan tersebut adalah usaha dalam menyelaraskan berbagai
konflik kepentingan, entah itu kepentingan masyarakat, individu dan juga negara.
2. Hefner
Hefner mengungkapkan bahwa masyarakat madani merupakan sebuah
masyarakat yang memiliki ciri khas demokratis dalam berinteraksi dengan
masyarakat lain. Selain itu, masyarakat madani biasanya lebih heterogen. Dalam
kondisi tersebut mereka diharapkan bisa mengorganisasikan dirinya sendiri serta
bisa menumbuhkan kesadaran untuk mewujudkan peradaban. Dengan begitu,
pada akhirnya mereka mampu berpartisipasi dan mengatasi kondisi global yang
cukup kompleks dan juga penuh dengan persaingan.
2.2 Konsep Masyarakat Madani
Istilah masyarakat madani selain mengacu pada konsep civil society, juga
berdasarkan pada konsep negara-negara Madinah yang dibangun Nabi
Muhammad SAW pada tahun 622M. Masyarakat madani juga mengacu pada
konsep tamadhun (masyarakat yang beradaban) yang diperkenalkan oleh Ibn
Khaidun dan konsep Al Madinah Al Fadhilah (Madinah sebagai negara utama)
yang diungkapkan oleh filsuf Al-Farabi pada abad pertengahan.
Menurut Dr. Ahmad Hatta peneliti pada lembaga pengembangan pesantren
dan Studi Islam, Al Haramain, Piagam Madinah adalah dokumen penting yang
membuktikan betapa sangat majunya masyarakat yang dibangun kala itu,
disamping juga memberikan penegasan mengenai kejelasan hukum dan konstitusi
sebuah masyarakat. Bahkan dengan menyetir pendapat Hamidullah (First Written
Constitutions in the World, Lahore, 1958), piagam Madinah ini adalah konstitusi
tertulis pertama dalam sejarah manusia.

2.3 Aktualisasi Masyarakat Madani


Sejarah masyarakat madani atau masyarakat sipil lahir pertama kalinya
dalam perjalanan poitik masyarakat di barat. Istilah masyarakat sipil luas dengan
istilah Civil Society, yang didefinisikan oleh para ahli bahwasanya karakter dari
masyarakat sipil sebagai komunitas sosial dan politik pada umumnya memiliki
perandan fungsi yang berbeda dengan lembaga negara.
Istilah “Masyarakat Madani” dimunculkan pertama kalinya di kawasan
Asia Tenggara oleh cendekiawan Malaysia yang bernama Anwar Ibrahim.
Masyarakat madani berbeda dengan masyarakat civil barat yang berorientasi
penuh dengan kebabasan individu, menurut perdana mentri Malaysia Masyarakat
Madani adalah sistem sosial yang tumbuh berdasarkan prinsip moral yang
menjamin keseimbangan antara kebebasan individu dan masyarakat yang berupa
pemikiran, seni, pelaksanaan pemerintahan yang berdasarkan undang-undang dan
bukan nafsu keinginan individu. Ia juga mengatakan bahwa masyarakat madani
memiliki ciri-ciri yang khas yaitu kemajemukan kebudayaan (multicultural),
hubungan timbal balik (reprocity) dan sikap yang saling memahami dan
menghargai. Anwar menjelaskan watak masyarakat madani yang dimaksud adalah
ideas, dalam melaksanakan ide-ide yang mendasari keberadaannya yaitu prinsip
moral, keahlian, kesamaan,musyawarah dan demokratis.
Sejalan dengan itu, Azyumardi Azra juga mengemukakan bahwa
masyarakat madani lebih dari sekedar gerakan predemokrasi yang mengacu pada
pembentukan masyarakat berkualitas dan bertamadhun (Civility). Menurut tokoh
cendekiawan muslim indonesia, Norcholist Madjid, istilah masyarakat madani
mengandung makna toleransi kesediaan pribadi untuk menerima berbagai macam
pandangan poitik atau tingkah laku sosial.

2.4 Pengembangan Nilai-nilai Kewarganegaraan


Nilai-nilai karakter bangsa yang bersumber dan mengakar dalam budaya
bangsa Indonesia dalam kehidupan bermasyarakat, berbangsa dan bernegara
berwujud dan mewujudkan diri secara statik menjadi dasar negara, ideologi
nasional dan jati diri bangsa, sedangkan secara dinamik menjadi semangat
kebangsaan.
Nilai-nilai yang dikembangkan dalam pendidikan nilai karakter bangsa
teridentifikasikan sejumlah nilai sebagai berikut.
1. Religius : Sikap dan perilaku yang patuh dalam melaksanakan ajaran
agama yang dianutnya, toleran terrhadap pelaksanaan ibadah dan hidup
rukun dengan pemeluk agama lain.
2. Jujur : Perilaku yang didasarkan pada upaya menjadikan dirinya sebagai
orang yang selalu dapat di percaya dalam perkataan, tindakan, dan
pekrjaan.
3. Disiplin : Tindakan yang menunjukan perilaku tertib dan patuh pada
berbagai ketentuan dan peraturan.
4. Toleransi : Sikap dan tindakan yang menghargai perbedaan, suku etnis,
sikap, pendapat, dan tindakan orang lain yang berbeda dariya.
5. Kerja keras : Perilaku yang menunjukkan upaya sungguh-sungguh dalam
mengatasi berbagai hambatan belajar dan tugas, serta menyelesaikan tugas
dengan sebaik-baiknya.
6. Mandiri : Sikap dan perilaku yang tidak mudah tergantung pada orang lain
dalam menyelesaikan tugas.
7. Demokrasi : Cara berpikir, bersikap, dan bertindak yang menilai sama hak
dan kewajiban dirinya dan orang lain,
BAB III
PENUTUP

3.1 Kesimpulan
Menurut riset yang saya lakukan dapat disimpulkan bahwa masyarakat
madani ini adalah masyarakat yang cukup kompleks mulai pengusahaan ilmu
pengetahuan yang cukup luas contohnya mereka pandai dalam hal-hal
pengembangan nilai kewarganegaraan atau lain-lainnya, dan juga teknologi selain
itu masyarakat madani ini memiliki ciri khas demokratis dengan berinterinteraksi
antar masyarakat lain.
Dalam proses mewujudkan masyaraakat madani dibutuhkan perjuangan
yang gigih secara terus menerus. Ia juga membutuhkan unsur-unsur sosial yang
menjadi prasyrat terrwujudya mayaraakat madani, seperti kerjasama yang baik
antara pemerintah dengan lembaga kemasyarakattan serta dengan masyarakat.
Alasan dan tujuan masyarakat agar terciptanya masyarakat madani dikelurahan
mutiara adalah agar segala macam bentuk kemajuan dan pembangunan
masyarakat dapat sepenuhnya dirasakan oleh massyarakat.
DAFTAR PUSTAKA

muzamil, b. n. (t.thn.). aktualisasimasyarakat madani dan pengembangan nilai-


nilai pancasila. penelitian, 6.
Supriyatno, A. (t.thn.). Cita-cita menuju masyarakat madani. Penelitian.
Supriyatno, A. (t.thn.). Cita-cita Menuju Masyarakat Madani. Penelitian, 9.
suroto. (2015). konsep masyarakat madani. penelitian, 8 .

Anda mungkin juga menyukai