Anda di halaman 1dari 49

PENDAHULUAN

1.1. LATAR BELAKANG Makalah ini dibuat untuk memenuhi tugas mata kuliah Studi Islam 1. Hal yang akan dibahas adalah tentang Kitab Suci yang meliputi pengertian Kitab Suci, Kitab Suci Allah S.W.T., kandungan Kitab Suci, dan Kitab Suci Al-Quran . Diharapkan setelah tugas ini dipresentasikan serta diharapkan mahasiswa mengetahui lebih dalam tentang Kitab Suci Allah S.W.T. beserta kandungan atau isinya terutama Kitab Suci Al-Quran.

1.2. TUJUAN Makalah ini dibuat bertujuan untuk: a. Memenuhi tugas Studi Islam 1 b. Pemahaman Mahasiswa tentang Kitab Suci Allah S.W.T. c. Agar Mahasiswa bisa memahami kandungan atau isi dari Kitab Suci Allah S.W.T.

BAB II ISI
I. Pengertian Kitab Suci

Secara etimologis kata kitab adalah bentuk mashdar dari kata ka-taba yang berarti menulis. Dalam bahasa indonesia , kitab berarti buku . Secara terminologis yang dimaksud dengan kitab adalah kitab suci yang diturunkan oleh Allah SWT kepada para nabi dan Rasul-Nya. Kata Al-kitab di dalam Al-Quran dipakai untuk beberapa pengertian : 1. Menunjukkan semua Kitab Suci yang pernah diturunkan kepada Nabi dan Rasul : (Q.S. Al Baqarah 2:177 ) 2. Menunjukkan semua Kitab Suci yang diturunkan sebelum Al-Quran : ( Q.S. Ar-Rad 13:43 ) 3. Menunjukkan Kitab Suci tertentu sebelum Al-Quran ; misal Taurat : (Q.S. Al-Baqarah 2:87) 4. Menunjukkan Kitab Suci Al-Quran secara khusus : ( Q.S. Al-Baqarah 2:2 ) Al-Quran memakai juga istilah lain yaitu : 1. Shuhuf , bentuk jama dari shahifah yang berarti lembaran . Dipakai untuk menunjukkan Kitab-kitab Suci sebelum Al-Quran , khususnya yang diturunkan kepada Nabi Ibrahim A.S., sebagaimana yang dinyatakan dalam surat Al-Ala ayat 18-19. 2. Zubur , bentuk jama dari Zabur yang berarti buku . Dipakai untukmenunjukkan Kitab-Kitab Suci yang diturunkan Allah sebelum

Al-Quran ,sebagaimana yang dinyatakan dalam surat Ali Imran ayat 184. 3. Zabur ,bentuk mufrad dari zubur ,dipakai khusus untuk

menunjukkan kitab suci yang diturunkan Allah kepada Nabi Daud A.S. . sebagaimana yang dinyatakan dalam surat Annisa ayat 163.

Allah telah menurunkan beberapa kitab-Nya kepada beberapa rasulNya untuk menjadi pegangan dan pedoman hidupnya guna mencapai hidup di Dunia dan di Akhirat. Kitab-kitab suci yang di turunkan oleh Allah itu, banyaknya menurut jumlah rasul-Nya. Hanya di dalam al-Quran (dan hadis nabi yang sahih) tidak disebutkan secara konkrit semua nama kitab Allah dan jumlah/bilanganya, yang telah diturunkan kepada para rasul-Nya, yang disebut namaya secara konkrit di dalam al-Quran ada 4 (empat) buah, ialah : a. Taurat b. Zabur c. Injil d. Al-Quran : yang diturunkan kepada Nabi Musa A.S. : yang diturunkan kepada Nabi Daud A.S. : yang diturunkan kepada Nabi Isa A.S. : yang diturunkan kepada Nabi Muhammad S.A.W.

Semua kitab Allah, baik yang empat kitab tersebut di atas maupun yang lainnya, adalah membawa prinsip yang sama, yaitu : mengajak manusia ke jalan yang benar dan membari petunjuk kepadanya untuk mencapai hidup di dunia dan di akhirat . Berdasarkan firman Allah dam al-Quran surat an-Nahl ayat 36 :


Artinya : Dan sesungguhnya Kami telah mengutus rasul pada tiap-tiap umat (untuk menyerukan), Sembahlah Allah (saja), dan jauhilah thaghut itu, maka di antara umat itu ada orang-orang yang diberi petunjuk oleh Allah dan ada pula di antaranya orang-orang yang telah pasti kesesatan baginya. Maka berjalanlah kamu di muka bumi dan perhatikanlah bagaimana kesudahan orang-orang yang mendustakan (rasul-rasul). Jika ada perbedaan diantara kitab-kitab Allah yang diturunkan kepada para rasul-Nya mengenai ajaran dalam bidang syariat baik mengenai ibadah maupun mengenai muamalahnya, adalah untuk disesuaikan dengan umat manusia yang dihadapinya. Misalnya syariat Nabi Adam membolehkan perkawinan antara laki-laki dan perempuan yang masih sangat dekat hubungan keluarga , seperti saudara sekandung dan sebagainya, karena keadaan memaksa, sedangkan syariat Nabi Musa melarangnya . Taurat (syariat Nabi Musa) melarang umatnya bekerja pada hari sabtu, sedangkan Injil (syariat Nabi Isa) membolehkannya. Injil menyerukan kepada bangsa Israel untuk mementingkan akhirat saja, sedangkan al-Quran menyerukan kepada seluruh umat manusia untuk mengusahakan kesejahteraan dan kebahagiaan hidupnya di dunia dan akhirat, sebagaimana difirmankan oleh Allah dalam surat al-Qasas ayat 77 :

Artinya : Dan carilah pada apa yang telah dianugerahkan Allah kepadamu (kebahagiaan) negeri akhirat, dan janganlah kamu melupakan bahagianmu dari (keni'matan) duniawi dan berbuat baiklah (kepada orang lain) sebagaimana Allah telah berbuat baik, kepadamu, dan janganlah kamu berbuat kerusakan di (muka) bumi. Sesungguhnya Allah tidak menyukai orang-orang yang berbuat kerusakan

II.

KITAB SUCI ALLAH S.W.T. Sesungguhnya Allah Taala itu mempunyai beberapa ajaran dan

wasiat yang diwahyukan kepada para rasul dan nabi-Nya. Diantara wasiatwasiat itu ada yang dicatatkan dalam kitab dan diantranya ada yang tidak dapat kita ketahui sama sekali. Tetapi yang jelas ialah bahwa setiap nabi itu pasti mendapatkan risalat yang wajib disampaikan kepada umat dan kaumnya. Adapun pengertian iman kepada kitab-kitab Allah adalah

mempercayai dan meyakini sepenuh hati bahwa Allah SWT telah menurunkan kitab-kitabnya kepada para nabi atau rasul yang berisi wahyu Allah untuk disampaikan kepada seluruh umat manusia. Kitab-kitab suci yang di turunkan oleh Allah itu, banyaknya menurut jumlah rasul-Nya. Hanya di dalam al-Quran (dan hadis nabi yang sahih) tidak disebutkan secara konkrit semua nama kitab Allah dan jumlah/bilanganya, yang telah diturunkan kepada para rasul-Nya, yang disebut namanya secara konkrit di dalam al-Quran ada 4 (empat) buah, ialah : Daftar kitab Allah SWT beserta Rasul penerima wahyunya :

1. Kitab Taurat diturunkan kepada Nabi Musa AS berbahasa Ibrani


5

2. Kitab Zabur diturunkan kepada Nabi Daud AS berbahasa Qibti 3. 4. Arab Sebelum Kitab Suci Al-Quran Allah SWT telah menurunkan beberapa Kitab Suci kepada para Nabi dan Rasul-Nya . Yang disebutkan di dalam AlQuran ada lima ; tiga dalam bentuk Kitab yaitu Taurat, Zabur, dan Injil , dan dua dalam bentuk shuhuf ibrahim dan Musa. Sedangkan Kitab Suci lainnya yang diturunkan kepada para Nabi dan Rasul lainnya tidak disebutkan oleh Allah nama-namanya secara terperinci ,tapi secara global dijelaskan bahwa Allah SWT mengutus para Nabi dan Rasul dan menurunkan bersama mereka Kitab Suci. Untuk Kitab Suci yang tidak disebutkan namanya tersebut kita cukup mengimaninya secara global ( ijmal ) bahwa Allah SWT telah menurunkan Kitab-Kitab Suci kepada para Nabi dan Rasul-Nya. Kitab-Kitab Allah yang diturunkan sebelum Kitab Suci Al-Quran tidaklah universal seperti Al-Quran ,tapi hanya bersifat lokal untuk umat tertentu. Dan juga tidak berlaku untuk sepanjang masa. Oleh karena itu Allah SWT tidak memberi jaminan terpelihara keaslian atau keberadaan Kitab-Kitab tersebut sepanjang Zaman sebagaimana halnya Allah memberi jaminan terhadap Al-Quran . Dari segi isi,untuk hal-hal yang prinsip ( masalah aqidah ),sejarah dan fakta tentang alam semesta , semua kitab suci tersebut memuat hal yang sama dengan Al-Quran. Ajaran tentang Uzair anak Allah dalam Taurat , dan Isa putra Allah serta ajaran tentang Trinitas dalam Injil bukanlah berasal dari wahyu Allah SWT, semua itu adalah hasil pemalsuan dan penambahan orang-orang Yahudi dan Nashrani. Adapun mengenai Syariat dan Hukum serta hal-hal yang praktis lainnya , akan ada perbedaan antara satu kitab dengan kitab yang lain sesuai dengan perkembangan zaman dan keadaan umat tertentu .
6

Kitab

Injil

diturunkan

kepada

Nabi

Isa

AS

berbahasa

Suryani

Kitab Al-Quran diturunkan kepada Nabi Muhammad SAW berbahasa

Menurut Doktor Muhammad Naim Yasin , tidak ada satu kitab suci pun yang berhak disebut Kitab Allah sekaranga ini selain Al-Quran . Alasan Yasin setelah penulis lengkapi dengan sumber lain adalah sebagai berikut : 1. Tidak ada satupun naskah asli dari semua kitab suci yang turun sebelum Al-Quran terpelihara sampai sekarang . 2. Kitab-kitab suci tersebut sudah tercampur dengan ucapan manusia ,baik berupa tafsir ,sejarah hidup para Nabi dan muridmurid mereka ,keismpulan para ahli hukum ,maupun dengan halhal lainnya . 3. Tidak ada satupun kitab suci tersebut secara sah dapat dinisbahkan kepada Rasul yang membawa masing-masing kitab tersebut ,dan tidak pula mempunyai sanad sejarah yang dipercaya . 4. Terdapat penentangan antara satu bagian dengan bagian yang lain,antara satu kitab dengan kitab yang lain . 5. Terdapatnya beberapa pelajaran yang batil tentang Allah dan beberapa Rasul-Nya .

Percaya kepada kitab-kitab Allah SWT, merupakan Rukun Iman keempat. Oleh karena itu, selain percaya kepada Al-Qur'an, seorang muslim wajib mempercayai pula bahwa Allah SWT pernah menurunkan kitab-kitab suci yang lain kepada Nabi dan Rasul sebelum Nabi Muhammad S.A.W. .

III.

ISI ATAU KANDUNGAN KITAB SUCI

Beberapa suhuf yang telah dicatat dari firman Allah kemudian dijadikan satu yang memiliki nama bermacam-macam, yang telah diberikan kepada para rasul-Nya. Di antaranya adalah: A. Taurat (Torah) Kitab suci Taurat adalah kitab suci yang diturunkan oleh Allah S.W.T. kepada Nabi Musa A.S. ketika sedang bermunajat di bukit Tursina gurun Sinai. Kitab Taurat berdasrkan bahasa Ibrani memiliki definisi undangundang, syariat, atau peraturan. Menurut buku Pelajaran Agama Islam
8

yang ditulis oleh Prof. Dr. Hamka mantan ketua MUI. Kitab Taurat memiliki 10 hukum pokok, yaitu : 1. Mengakui ke Esa an Allah S.W.T. 2. Larangan menyembah patung dan berhala, karena Allah tidak dapat diserupai denga makhluk-makhlukNya. 3. Larangan menyebut Allah dengan sia-sia. 4. Memuliakan hari Sabtu 5. Menghormati ayah dan ibu. 6. Larangan membunuh sesama manusia. 7. Larangan berzina. 8. Larangan mencuri. 9. Larangan menjadi saksi yang berdusta. 10. Larangan memiliki keinginan untuk menguasai hak orang lain.

Q.S. Ali Imran ayat 3

Artinya : Dia menurunkan Al Kitab (Al-Qur'an) kepadamu dengan sebenarnya; membenarkan kitab yang telah diturunkan sebelumnya dan menurunkan Taurat dan Injil B. Zabur (Mazmur)

Kitab Zabur adalah kumpulan firman Allah SWT yang diwahyukan kepada Nabi Dawud as. Firman Allah S.W.T. dalam Q.S. Al Israa ayat 55.

Artinya : Dan Tuhan-mu lebih mengetahui siapa yang (ada) di langit dan di bumi. Dan sesungguhnya telah Kami lebihkan sebagian nabi-nabi itu atas sebagian (yang lain), dan Kami berikan Zabur kepada Daud Kata Zabur (bentuk jamaknya zubur) berasal dari zabaraayazburuzabr yang berarti menulis. Makna aslinya adalah kitab yang tertulis. Zabur dalam bahasa dianggap suci). Kitab Zabur yang berbahasa Qibti berisi kumpulan mazmur, yakni nyanyian rohani yang dianggap suci (Inggris: Psalm) yang berasal dari Nabi Dawud as. 150 nyanyian yang terkumpul dalam kitab ini berkisah tentang seluruh peristiwa dan pengalaman hidup Nabi Daud as. mulai dari mengenai kejatuhannya, dosanya, pengampunan dosanya oleh Allah, sukacita kemenangannya atas musuh Allah, kemuliaan Tuhan, sampai kemuliaan Mesias yang akan datang. Jadi kitab ini sama sekali tidak mengandung hukum-hukum atau syariat (peraturan agama), karena Nabi Dawud as. diperintahkan oleh Allah SWT mengikuti peraturan yang dibawa oleh Nabi Musa as. Secara garis besarnya, nyanyian rohani yang disenandungkan oleh Nabi Daud as. terdiri dari lima macam: 1. Ratapan dan doa individu;
10

Arab

dikenal

dengan

sebutan

mazmuur

(jamaknya

mazamir), dan dalam bahasa Ibrani disebut mizmor (nyanyian rohani yang

2. Ratapan-ratapan jamaah; 3. Nyanyian untuk raja; 4. Nyanyian liturgy kebaktian untuk memuji Tuhan; dan 5. Nyanyian perorangan sebagai rasa syukur. Nyanyian pujian dalam Kitab Zabur antara lain, Mazmur:146 : 1. Besarkanlah olehmu akan Allah. Hai Jiwaku pujilah Allah. 2. Maka aku akah memuji Allah seumur hidupku, dan aku akan nyanyi pujian-pujian kepada Tuhanku selama aku ada. 3. Janganlah kamu percaya pada raja-raja atau anak-anak Adam yang tiada mempunyai pertolongan. 4. Maka putuslah nyawanya dan kembalilah ia kepada tanah asalnya dan pada hari itu hilanglah segala daya upayanya. 5. Maka berbahagialah orang yang memperoleh Yaqub sebagai

penolongnya dan yang menaruh harap kepada Tuhan Allah. 6. Yang menjadikan langit, bumi dan laut serta segala isinya, dan yang menaruh setia sampai selamanya. 7. Yang membela orang yang teraniaya dan yang memberi makan orang yang lapar. Bahwa Allah membuka rantai orang yang terpenjara. 8. Dan Allah membukakan mata orang buta, Allah menegakkan orang yang tertunduk, dan Allah mengasihi orang yang benar. 9. Bahwa Allah akan berkerajaan kelak sampai selamaalamanya dan Tuhanmu, hai Zion! Zaman berzaman. Besarkanlah Allah olehmu C. Injil
11

Injil pertama kali ditulis menggunakan bahasa Suryani melalui muridmurid Nabi Isa A.S. untuk bangsa Israel sebagai penggenap ajaran Nabi Musa A.S. . Kata Injil sendiri berasal dari bahasa Yunani yaitu euangelion yang berarti "kabar gembira". Makna dari kabar gembira yang dimaksud adalah karena Nabi Isa as. menggembirakan para umatnya dengan berita akan kedatangan Muhammad saw sebagai utusan Allah SWT yang terakhir untuk seluruh alam. Nabi Isa as. mengajarkan Injil kepada para pengikutnya hanya selama tiga tahun. Tepatnya sejak usia 30 sampai usia 33 tahun. Lalu ia diangkat/diselamatkan oleb Allah SWT dari pengejaran kaum Yahudi yang ingin menyalibnya. si yang terkandung dalam Injil ini berbeda dengan kitab-kitab terdahulu. Kitab Taurat mengajarkan tentang Tauhid (ke-Esa-an Allah SWT), dan Kitab Zabur mengajarkan puji-pujian (zikir dan doa) kepada Allah SWT, sedangkan Injil mengajarkan tentang pembersihan jiwa-raga dari kekotoran (nafsu duniawi). Dengan kata lain, Injil mengajak manusia untuk hidup zuhud, yakni pola hidup yang tidak mengutamakan hal-hal yang bersifat duniawi. Sebagai umat Islam kita wajib mempercayai bahwa Injil merupakan kitab dari Allah SWT yang diturunkan kepada Nabi Isa as. Akan tetapi umat Kristen berpendapat lain. Menurut mereka, Injil adalah kisah atau laporan yang disusun oleh para pengikut Isa Almasih tentang kehidupan Almasih, termasuk tentang pengajarannya kepada Bani Israil atau Bangsa Yahudi agar mereka beragama secara benar. Penting untuk kita ketahui, bahwa Injil yang beredar sekarang ini berbeda dengan aslinya. Q.S. AlMaa`idah : 46

12

Artinya : Dan Kami iringkan jejak mereka (nabi nabi Bani Israil) dengan 'Isa putera Maryam, membenarkan Kitab yang sebelumnya, yaitu: Taurat. Dan Kami telah memberikan kepadanya Kitab Injil sedang di dalamnya (ada) petunjuk dan dan cahaya (yang menerangi), dan membenarkan kitab yang sebelumnya, yaitu Kitab Taurat. Dan menjadi petunjuk serta pengajaran untuk orang-orang yang bertakwa

Kitab perjanjian lama itu merupakan suatu kitab gabungan dari pada 39 kitab-kitab yang lebih kecil, seperti : a. Kitab Taurat terdiri dari 5 macam kitab. b. Kitab Zabur atau Mazmur, satu kitab (Plasmen). c. Kitab Tarih terdiri dari 2 kitab (Paralipomena). d. Kitab-kitab para Nabi dan orang-orang Bani Israil, terdiri dari 31 kitab

Kitab perjanjian baru terdiri dari 27 macam kitab dan surat/risalah, yakni 4 macam Injil, masing-masing karangan Matius, Lukas dan Yahya, dan : a. 1 Kisah Rasul b. 14 macam surat paulus c. 3 surat Yahya d. 1 surat Yaqub e. 2 Macam surat
13

f. 1 macam surat Yahuda g. 1 macam kitab wahyu kepada Yahya. Melihat tebalnya, maka 4 macam kitab injil itu hanya merupakan kurang dari separuh isi kitab perjanjian baru. Di sini kita lihat Injil sebagai kitab suci dari Allah, telah direndahkan derajatnya, sebab disamakan dengan karangan-karangan manusia biasa. Belum lagi kita lihat bagaimana Injil-Injil yang 4 itu, yang sebenarnya bukanlah wahyu yang murni lagi seperti kitab Al-Quran, sebab 4 injil tersebut, satu sama lain berbeda dan bertentangan isinya. Kitab Perjanjian Baru ini baru disusun secara definitif pada tahun 380M (menurut Berkhof dalam bukunya Sejarah Gereja halaman 30), setelah melalui perdebatan-perdebatan dan kesulitan-kesulitan dalam dalam memilih ayat-ayat yang sah. Mengenai Bible telah mengalami pemalsuan dan penyisipan atau tambahan (interpolasi) melaluin tangan manusia yang tidak bertanggung jawab, telah dibuktikan oleh fakta sejarah yang dapat menggoyahkan bahkan bisa menghancurkan bagian doktrin agam Kristen, yaitu setelah ditemukan apa yang dinamakan Naskah Laut atau atau The Dead Sea Scrolls yang ditemukan oleh seorang anak Badui bernama Mohammad Dob di sebuah gua yang bernama Wadi Qumran di patai barat laut dari laut mati pada tahun 1947.

D. Al-Qur`an Al-Quran adalah firman atau wahyu yang berasal dari Allah SWT kepada Nabi Muhammad SAW dengan perantara melalui malaikat jibril sebagai pedoman serta petunjuk seluruh umat manusia semua masa, bangsa dan lokasi. Alquran adalah kitab Allah SWT yang terakhir setelah kitab taurat, zabur dan injil yang diturunkan melalui para rasul. Al-Qur`an merupakan kumpulan firman yang diberikan Allah sebagai satu kesatuan kitab sebagai pedoman hidup bagi seluruh umat muslim. Menurut syariat Islam, kitab ini dinyatakan sebagai kitab yang tidak ada keraguan di
14

dalamnya, selalu terjaga dari kesalahan, dan merupakan tuntunan membentuk ketaqwaan manusia. Q.S. Al Baqarah ayat 185.

Artinya : (Beberapa hari yang ditentukan itu ialah) bulan Ramadhan, bulan yang di dalamnya diturunkan (permulaan) Al-Qur'an sebagai petunjuk bagi manusia dan penjelasan-penjelasan mengenai petunjuk itu dan pembeda (antara yang hak dan yang bathil). Karena itu, barangsiapa di antara kamu hadir (di negeri tempat tinggalnya) di bulan itu, maka hendaklah ia berpuasa pada bulan itu, dan barangsiapa sakit atau dalam perjalanan (lalu ia berbuka), maka (wajiblah baginya berpuasa), sebanyak hari yang ditinggalkannya itu, pada hari-hari yang lain. Allah menghendaki kemudahan bagimu, dan tidak menghendaki kesukaran bagimu. Dan hendaklah kamu mencukupkan bilangannya dan hendaklah kamu mengagungkan Allah atas petunjuk-Nya yang diberikan kepadamu, supaya kamu bersyukur

Allah SWT menurunkan Al-Qur'an dengan perantaraan malaikat jibril sebagai pengentar wahyu yang disampaikan kepada Nabi Muhammad SAW di gua hiro pada tanggal 17 ramadhan ketika Nabi Muhammad berusia / berumur 40 tahun yaitu surat al alaq ayat 1 sampai ayat 5.
15

Sedangkan terakhir Al Qur'an turun yakni pada tanggal 9 zulhijjah tahun 10 hijriah yakni surah almaidah ayat 3. Alquran turun tidak secara sekaligus, namun sedikit demi sedikit baik beberapa ayat, langsung satu surat, potongan ayat, dan sebagainya. Turunnya ayat dan surat disesuaikan dengan kejadian yang ada atau sesuai dengan keperluan. Selain itu dengan turun sedikit demi sedikit, Nabi Muhammad SAW akan lebih mudah menghafal serta meneguhkan hati orang yang menerimanya. Lama al-quran diturunkan ke bumi adalah kurang lebih sekitar 22 tahun 2 bulan dan 22 hari. Pokok Ajaran Dalam Isi Kandungan AlQuran : 1. Tauhid - Keimanan terhadap Allah SWT 2. Ibadah - Pengabdian terhadap Allah SWT 3. Akhlak - Sikap & perilaku terhadap Allah SWT, sesama manusia dan makhluk lain 4. Hukum - Mengatur manusia 5. Hubungan Masyarakat - Mengatur tata cara kehidupan manusia 6. Janji Dan Ancaman - Reward dan punishment bagi manusia 7. Sejarah - Teledan dari kejadian di masa lampau Keistimewaan Dan Keutamaan Al-Quran Dibandingkan Dengan Kitab Lain : 1. Memberi petunjuk lengkap disertai hukumnya untuk kesejahteraan manusia segala zaman, tempat dan bangsa. 2. Susunan ayat yang mengagumkan dan mempengarihi jiwa pendengarnya. 3. Dapat digunakan sebagai dasar pedoman kehidupan manusia. 4. Menghilangkan ketidakbebasan berfikir yang melemahkan daya upaya dan kreatifitas manusia (memutus rantai taqlid). 5. Memberi penjelasan ilmu pengetahuan untuk merangsang perkembangannya. 6. Memuliakan akal sebagai dasar memahami urusan manusia dan
16

hukum-hukumnya. 7. Menghilangkan perbedaan antar manusia dari sisi kelas dan fisik serta membedakan manusia hanya dasi takwanya kepada Allah SWT.

IV.

KITAB SUCI AL-QURAN

Secara etimologis Quran artinya membaca atau yang dibaca. Berasal dari kata qa-ra-a yang berarti membaca. Secara terminologis AlQuran adalah wahyu Allah SWT yang diturunkan kepada Nabi Muhammad SAW. Allah berfirman dalam Q.S. Al-Qiyamah ayat 17.

Artinya : Sesungguhnya atas tanggungan Kamilah mengumpulkannya (di dadamu)dan (membuatmu pandai) membacanya Berbeda dengan kitab-kitab suci sebelumnya ,Al-Quran terjamin keutuhan dan keasliannya . Hal itu terjadi pertama dan utama sekali karena adanya jaminan dari Allah SWT : ( Al-Hijr 15:9)

Artinya :

17

Sesungguhnya Kami-lah yang menurunkan Al-Qur'an, dan sesungguhnya Kami benar-benar memeliharanya

Kemudian yang kedua karena adanya usaha-usaha yang manusiawi dilakukan sejak zaman Rasulullah SAW dan oleh para sahabat di bawah bimbingan Rasulullah SAW dan oleh generasi berikutnya dan oleh setiap generasi kemudian.

Fungsi Al-Quran terhadap kitab-kitab Allah Sebelumnya sebagai :

1.

Nasikh

,baik

lafazh

maupun

hukum

,terhadap

kitab-kitab

sebelumnya 2. Muhaimin atau batu ujian terhadap kebenaran kitab-kitab yang

sebelumnya 3. Mushaddiq ( menguatkan kebenaran kebenaran ) pada kitab-kitab Allah sebelumnya ,seperti Taurat dan Injil yang membawakan petunjuk Allah dan cahaya kebenaran ( ayat yang sama ) Sebagai kitab Allah yang terakhir Al-Quran mempunyai beberapa keistimewaan antara lain : 1. 25:1 ) 2. Ajaran Al-Quran mencakup ekonomi seluruh aspek kehidupan budaya ( AsBerlaku umum untuk seluruh umat manusia di mana dan kapanpun

mereka berada sampai akhir zaman nanti , Allah berfirman : ( Al-Furqan

Syumul

),seperti

aspek

,politik,hukum

,seni,ilmu

pengetahuan ,dan lain-lain .

18

3.

Mendapat jaminan pemeliharaan dari Allah SWT dari segala bentuk

penambahan ,pengurangan dan pemalsuan ,sebagaimana firmanNya : ( Al-Hijr 15:9 ) 4. Allah SWT menjadikan Al-Quran mudah untuk dipahami ,dihafal dan

diamalkan .firmanNya : ( Al-Qamar 54:17 ) 5. Sebagai nasikh , muhaimin dan mushaddiq terhadap kitab-kitab suci

sebelumnya . 6. Sebagai mukjizat bagi Nabi Muhammad SAW .Mukjizat berarti

melemahkan ,maksudnya membuktikan kebenaran nubuwah dan risalah Nabi Muhammad SAW yang menjadikan orang-orang yang menantangnya tidak berkutik menghadapi tantangan Al-Quran . Orientalis barat setelah mencari-mencari jalan untuk menunjukkan bahwa riwayat mushaf Al-Quran sama dengan riwayat Bible, dengan alasan bahwa : a. Pencatatan wahyu (ayat-ayat Al-Quran) pada permulaannya serampangan. b. Ada 4 buah mushaf Al-Quran bersaingan yang dipakai c. Mushaf Al-Quran yang disahkan dibentuk pada jaman pemerintahan Usman dan meskipun demikian, keseragaman Al-Quran tidak dicapai sepenuhnya.

Pandangan orientalis barat tersebut jelas tidak objektif. Kenyataanya malah tepat sebaliknya. Sebab seluruh isi Al-Quran ditulis pada masa hidup Nabi sendiri. Dan banyak kopi tulisan itu yang masih ada ditulis dan disimpan oleh sahabat-sahabat Nabi, terutama oleh pencatat-pencatat wahyu pada saat Nabi Muhammad S.A.W. wafat. Disamping itu banyak sahabat nabi yang hafal Al-Quran.

19

Nama-nama Lain Al Qur'an : 1. Al Kitab (Kitab)

"Kitab (Al Quran) ini tidak ada keraguan padanya; petunjuk bagi mereka yang bertakwa," Q.S. Al Baqarah (2) : 2

"Demi Kitab (Al Qur'an) yang menjelaskan," Q.S. Dukhan (44) : 2 2. Al Furqan (Pembeda) QS. Al Furqaan (25) : 1

Maha Suci Allah yang telah menurunkan Al-Furqaan (Al Quran) kepada hamba-Nya, agar dia menjadi pemberi peringatan kepada seluruh alam 3. Adz Dzikr (Pemberi Peringatan/Pelajaran) QS. Al Hijr (15) : 9
20

Sesungguhnya Kami-lah yang menurunkan Ad Dzikr (Al Quran), dan sesungguhnya Kami benar-benar memeliharanya

QS. Al Qamar (54) : 17

Dan sesungguhnya telah Kami mudahkan Al Quran untuk pelajaran, maka adakah orang yang mengambil pelajaran?

4. Mau 'idhoh (Pelajaran) QS. Ali Imron (3) : 138

(Al Quran) ini adalah penerangan bagi seluruh manusia, dan petunjuk
21

serta pelajaran bagi orang-orang yang bertakwa Q.S. Yunus (10) : 57

"Hai manusia, sesungguhnya telah datang kepadamu pelajaran dari Tuhanmu dan penyembuh bagi penyakit-penyakit (yang berada) dalam dada dan petunjuk serta rahmat bagi orang-orang yang beriman" 5. Al Hukm (Hukum) Q.S. Ra'd (13) : 37

"Dan demikianlah, Kami telah menurunkan Al Hukm (Al Qur'an) itu


22

sebagai peraturan (yang benar) dalam bahasa Arab. Dan seandainya kamu mengikuti hawa nafsu mereka setelah datang pengetahuan kepadamu, maka sekali-kali tidak ada pelindung dan pemelihara bagimu terhadap (siksa) Allah" 6. Hikmah (Kebijaksanaan) Q.S. Al Isra' (17) : 39

"Itulah sebagian hikmah yang diwahyukan Tuhan kepadamu. Dan janganlah kamu mengadakan tuhan yang lain di samping Allah, yang menyebabkan kamu dilemparkan ke dalam neraka dalam keadaan tercela lagi dijauhkan (dari rahmat Allah)" 7. Asy Syifa (Obat) Q.S. Al Isra (17) : 82

23

8. Al Huda (Petunjuk) QS. Al Baqarah (2) : 2, 185

Beberapa hari yang ditentukan itu ialah) bulan Ramadan, bulan yang di dalamnya diturunkan (permulaan) Al Quran sebagai petunjuk bagi manusia dan penjelasan-penjelasan mengenai petunjuk itu dan pembeda (antara yang hak dan yang batil)........

Q.S. Al Jin (72) : 13

24

"Dan sesungguhnya kami tatkala mendengar petunjuk (Al Qur'an), kami beriman kepadanya. Barang siapa beriman kepada Tuhannya, maka ia tidak takut akan pengurangan pahala dan tidak (takut pula) akan penambahan dosa dan kesalahan"

Q.S. At Taubah (9) : 33

"Dialah yang telah mengutus Rasul-Nya (dengan membawa) petunjuk (Al Qur'an) dan agama yang benar untuk dimenangkan-Nya atas segala agama, walaupun orang-orang musyrik tidak menyukai" 9. At Tanzil Alasan Al-Qur'an diberi nama dengan At-Tanzil, sebagaimana tertera dalam firman Allah SWT:
25

Dan sesungguhnya Al Qur'an ini benar-benar diturunkan oleh Tuhan semesta alam (Asy-Su'ar (26) : 192)

dia dibawa turun oleh Ar-Ruh Al Amin (Jibril) (Asy-Su'ar (26) : 193) 10. Ar Rahmah (Rahmat), QS. Al Israa (17) : 82

Dan Kami turunkan dari Al Quran suatu yang menjadi penawar dan rahmat bagi orang-orang yang beriman dan Al Quran itu tidaklah menambah kepada orang-orang yang lalim selain kerugian 11. Ruh, QS. Al Mumin (40) : 15

26

(Dialah) Yang Maha Tinggi derajat-Nya, Yang mempunyai Arasy, Yang mengutus Jibril dengan (membawa) perintah-Nya kepada siapa yang dikehendaki-Nya di antara hamba-hamba-Nya, supaya dia memperingatkan (manusia) tentang hari pertemuan (hari kiamat)

12. Al Bayan (Penerang) Q.S. Ali Imran (3) :138

(Al Qur'an) ini adalah penerangan bagi seluruh manusia, dan petunjuk serta pelajaran bagi orang-orang yang bertakwa 13. Kalam (Firman) Q.S. Taubah (9) : 6

"Dan jika seorang di antara orang-orang musyrikin itu meminta perlindungan kepadamu, maka lindungilah ia supaya ia sempat
27

mendengar firman Allah, kemudian antarkanlah ia ke tempat yang aman baginya. Demikian itu disebabkan mereka kaum yang tidak mengetahui." 14. Busyro (Berita Gembira), QS. An Nahl (16) : 89

(Dan ingatlah) akan hari (ketika) Kami, bangkitkan pada tiap-tiap umat seorang saksi atas mereka dari mereka sendiri, dan Kami datangkan kamu (Muhammad) menjadi saksi atas seluruh umat manusia. Dan Kami turunkan kepadamu Al Kitab (Al Quran) untuk menjelaskan segala sesuatu dan petunjuk serta rahmat dan kabar gembira bagi orang-orang yang berserah diri 15. An-Nur (cahaya) Q.S. An Nisa' (4):174

Hai manusia, sesungguhnya telah datang kepadamu bukti kebenaran


28

dari Tuhanmu, (Muhammad dengan mukjizatnya) dan telah Kami turunkan kepadamu cahaya yang terang benderang (Al Qur'an) 16. Al-Basha'ir (Pedoman): Q.S. Al Jaatsiyah (45) :20

Al Qur'an ini adalah pedoman bagi manusia, petunjuk dan rahmat bagi kaum yang meyakini

17. Al-Balagh (penyampaian/kabar) Q.S. 14:52

(Al Qur'an) ini adalah penjelasan yang sempurna bagi manusia, dan supaya mereka diberi peringatan dengannya, dan supaya mereka mengetahui bahwasanya Dia adalah Tuhan Yang Maha Esa dan agar orang-orang yang berakal mengambil pelajaran 18. Al-Qaul (perkataan/ucapan) Q.S. Al Qashash 28:51
29

Dan sesungguhnya telah Kami turunkan berturut-turut perkataan ini (Al Qur'an) kepada mereka agar mereka mendapat pelajaran

19. Al Haq (Kebenaran) QS. Al Baqarah (2) : 147

Kebenaran (Al Qur'an) itu adalah dari Tuhanmu, sebab itu jangan sekalikali kamu termasuk orang-orang yang ragu

Fungsi Al-Quran : 1. Pengganti kedudukan kitab suci sebelumnya yang pernah diturunkan Allah SWT 2. Tuntunan serta hukum untuk menempuh kehidupan 3. Menjelaskan masalah-masalah yang pernah diperselisihkan oleh umat terdahulu 4. Sebagai Obat

30

Dan Kami turunkan dari Alquran suatu yang menjadi obat dan rahmat bagi orang-orang yang beriman, dan (Alquran itu) tidaklah menambah kepada orang-orang yang zalim selain kerugian. (Al-Isra' (17): 82). 5. Petunjuk pada jalan yang lurus

Sesungguhnya Al-Qur'an ini memberi petunjuk pada jalan yang amat lurus (Al-Isr (17) ayat 9. Kedudukan Al Quran : 1. Kitabul Naba wal akhbar (Berita dan Kabar), QS. An Naba (7 : 1-2) 2. Kitabul Hukmi wa syariat (Kitab Hukum Syariah), QS. Al Maidah (5) : 4950 3. Kitabul Jihad, QS. Al Ankabut (29) : 69 4. Kitabul Tarbiyah, QS. Ali Imran (3) : 79 5. Minhajul Hayah (Pedoman Hidup), 6. Kitabul Ilmi, QS. Al Alaq (96) : 1-5 Al-Quran Sebagai Minhajul Hayah (Pedoman Hidup)

31

Konsepsi inilah yang pada akhirnya dapat mengeluarkan umat manusia dari kejahiliyahan menuju cahaya Islam. Dari kondisi tidak bermoral menjadi memiliki moral yang sangat mulia. Dan sejarah telah membuktikan hal ini terjadi pada sahabat Rasulullah SAW. Sayid Qutub mengemukakan (1993 : 14) : Bahwa sebuah generasi telah terlahir dari dawah yaitu generasi sahabat yang memiliki keistimewaan tersendiri dalam sejarah umat Islam, bahkan dalam sejarah umat manusia secara keseluruhan. Generasi seperti ini tidak muncul kedua kalinya ke atas dunia ini sebagaimana mereka Meskipun tidak disangkal adanya beberapa individu yang dapat menyamai mereka, namun tidak sama sekalisejumlah besar sebagaimana sahabat dalam satu kurun waktu tertentu, sebagaiamana yang terjadi pada periode awal dari kehidupan dawah ini

Cukuplah kesaksian Rasulullah SAW menjadi bukti kemulyaan mereka, manakala beliau mengatakan dalam sebuah haditsnya:


Dari Imran bin Hushain ra, Rasulullah SAW bersabda: Sebaik-baik kalian adalah generasi yang ada pada masaku (para sahabat) , kemudian generasi yang berikutnya (tabiin), kemudian generasi yang berikutnya lagi (atbaut tabiin). (HR. Bukhari) Imam Nawawi secara jelas mengemukakan bahwa yang dimaksud dengan generasipada masaku adalah sahabat Rasulullah SAW. Dalam hadits lain, Rasulullah SAW juga mengemukakan mengenai keutamaan sahabat:


32

) )
Dari Abu Said al-Khudri ra, Rasulullah SAW bersabda, Janganlah kalian mencela sahabat-sahabatku.Karena sekiranya salah seorang diantara kalian menginfakkan emas sebesar gunung uhud, niscaya ia tidak akan dapat menyamai keimanan mereka, bahkan menyamai setengahnya pun tidak. (HR. Bukhari).

Sayid Qutub mengemukakan (1993 : 14 23) , terdapat tiga hal yang melatar belakangi para sahabat sehingga mereka dapat menjadi khairul qurun, yang tiada duanya di dunia ini. Secara ringkasnya adalah sebagai berikut: pertama,karena mereka menjadikan Al-Qur'an sebagai satusatunya sumber petunjuk jalan, guna menjadi pegangan hidup mereka, dan mereka membuang jauh-jauh berbagai sumber lainnya. Kedua, ketika mereka membacanya, mereka tidak memiliki tujuan untuk tsaqofah, pengetahuan, menikmati keindahannya dan lain sebainya. Namun mereka membacanya hanya untuk mengimplementaikan apa yang diinginkan oleh Allah dalam kehidupan mereka. Ketiga, mereka membuang jauh-jauh segala hal yang berhubungan dengan masa lalu ketika jahiliah. Mereka memandang bahwa Islam merupakan titik tolak perubahan, yang sama sekali terpisah dengan masa lalu, baik yang bersifat pemikiran maupun budaya. Dengan ketiga hal inilah, generasi sahabat muncul sebagai generasi terindah yang pernah terlahir ke dunia ini. Di sebabkan karena ketotalitasan mereka ketika berinteraksi dengan Al-Quran, yang dilandasi sebuah keyakinan yang sangat mengakar dalam lubuk sanubari mereka yang teramat dalam, bahwa hanya Al-Quran lah satu-satunya pedoman hidup yang mampu mengantarkan manusia pada kebahagiaan hakiki baik di dunia
33

maupun

di

akhirat.

Akhlak yang terpuji terhadap Kitab Suci Al Quran : Membaca taawudz sebelum membaca Al-Quran [16:98] . Membaca Al-Quran secara tartil perlahan-lahan [73:4] . Lapang dada menerima Al-Quran [7:2] Mendengarkan baik-baik pembacaan Al-Quran [7:204] . Bergetar hatinya dan bertambah imannya [8:2-4]

Akhlak yang tercela terhadap Al-Quran : Menyombongkan diri dan berpaling [31:7] . Mentertawakan peringatan (tidak mengindahkan) Al Quran,QS. Adh Dhuhaa (93) : 59-62 Tidak memperhatikan Al-Quran [47:24]

Keunggulan Al-Quran : Al-Quran adalah mukjizat yang abadi [4:74].

Allah menghendaki agar Al-Quran berlaku umum (mencakup permasalahan) dan bersifat universal. Maka, disusun dan dikumpulkan AlQuran itu dengan sistematika yang memperlihatkan universalitas dan kekekalannya dan dijauhkan dari susunan yang bersifat temporer, yang hanya memperlihatkan urgensi pada suatu masa saja, yaitu ketika turunnya.
34

Keunggulan Al-Quran secara ilmiah

Pemikiran modern dalam berbagai bidang disiplin ilmu dewasa ini telah menetapkan bahwa Al-Quran merupakan kitab ilmiah yang menghimpun segala disiplin ilmu dan filsafat. Ilmu itu datang dari Allah SWT, sebagai tanda kemuliaanNya dan ketinggian ilmu-Nya.[96:1-5] . Jaminan kemurnian Al-Quran. Allah sendiri yang menjamin kemurnian Al-Quran [6:115, 15:9] . Al-Quran bersifat umum dan universal. Umum : Mencakup seluruh bidang/permasalahan manusia. [6:38] Universal : Berlaku selamanya dan untuk seluruh kaum. [25:1]

Menurut referensi yang lain: AL QUR'AN adalah firman allah yang diturunkan kepada nabi muhammad secara berangsur angsur melalui malaikat jibril untuk mengalahkan musuh dengan satu surat darinya yang menerangkan hukum hukum dan lain lain yang wajib di imani oleh orang muslim(orang yang memeluk agama islam).

Landasan Hukum Allah swt. memberikan sifat kepadanya, sebagaimana disebutkan dalam firman-Nya:
35

"Dan sesungguhnya Alquran itu adalah kitab yang mulia. Yang tidak datang kepadanya (Alquran) kebatilan baik dari depan maupun dari belakangnya, yang diturunkan dari Tuhan Yang Maha Bijaksana lagi Maha Terpuji". (Fushshilat: 41-42) Di dalam ayat yang lain Allah juga mensifatinya dengan firman-Nya: "(inilah) suatu kitab yang ayat-ayatnya disusun dengan rapi serta dijelaskan secara terperinci yang diturunkan dari sisi (Allah) yang Maha Bijaksana lagi Maha Tahu". (Huud: 1).

Sungguh ayat-ayat Alquran ini sangat cermat dan teliti, jelas dan terperinci, yang telah ditetapkan oleh yang Maha Bijaksana, dan yang telah diuraikan oleh yang Maha Tahu. Kitab ini akan terus menjadi mukjizat dari segi keindahan bahasa, syariat, ilmu pengetahuan, sejarah dan lain sebagainya. Sampai Allah mengambil kembali bumi dan yang ada di dalamnya, tidak akan terdapat sedikitpun penyelewengan dan perobahan terhadapnya, sebagai bukti akan kebenaran firman Allah: "Sesungguhnya Kami-lah yang menurunkan Alquran, dan sesungguhnya Kami benar-benar memeliharanya". (Al-Hijr: 9).

Dunia secara keseluruhan belum pernah memperoleh sebuah kitab seperti Al Quran yang mulia ini, yang mencakup segala kebaikan, dan memberi petunjuk kepada jalan yang paling lurus, serta mencakup semua hal yang akan membahagiakan manusia. Allah berfirman:
36

"Sesungguhnya Alquran ini memberikan petunjuk kepada (jalan) yang lebih lurus dan memberi kabar gembira kepada orang-orang Mukmin yang mengerjakan amal saleh bahwa bagi mereka ada pahala yang besar". (AlIsraa': 9).

Alquran ini diturunkan kepada Rasul-Nya, Muhammad saw. untuk menyelamatkan manusia dari kegelapan, menuju cahaya. Allah berfirman: "(Ini adalah) Kitab yang Kami turunkan kepadamu supaya kamu mengeluarkan manusia dari gelap gulita kepada cahaya terang benderang dengan izin Tuhan mereka, (yaitu) menuju jalan Tuhan Yang Maha Perkasa lagi Maha Terpuji". (Ibrahim: 1).

Dengan Alquran, Allah telah membukakan mata yang buta, telinga yang tuli dan hati yang lalai. Bila dibaca dengan benar, dipahami setiap surat dan ayat-ayatnya, dipahami secara mendalam setiap kalimat dan kata-katanya, tidak keluar dari batas-batasnya, melaksanakan perintahperintah yang ada di dalamnya, menjauhi larangan-larangan, berakhlak dengan apa yang disyariatkan, dan menerapkan prinsip-prinsip dan nilai terhadap dirinya, keluarga dan masyarakatnya, maka akan menjadikan umat Islam merasa aman, tenteram dan bahagia di dunia dan akhirat. Allah berfirman: "Orang-orang yang telah Kami berikan Al-Kitab kepadanya, mereka membacanya dengan bacaan yang sebenarnya, mereka itu beriman kepadanya". (Al-Baqarah: 121).
37

Ibnu Abbas berkata: "Mereka mengikutinya dengan sebenarnya, menghalalkan yang telah dihalalkan dan mengharamkan yang telah diharamkan serta tidak menyelewengkannya dari yang semestinya". Dan Qatadah berkata: "Mereka itu adalah sahabat-sahabat Muhammad saw. Beriman kepada kitab Allah, lalu membenarkannya, menghalalkan yang halal dan mengharamkan yang haram serta melaksanakan apa yang ada di dalamnya".

Makhluk jin sangat terkesan sekali tatkala mendengarkan bacaan Alquran; hati mereka dipenuhi dengan kecintaan dan penghargaan terhadapnya, dan mereka bersegera mengajak kaumnya untuk mengikutinya, sebagaimana yang disebutkan Allah dalam firman-Nya: "Sesungguhnya kami telah mendengarkan Alquran yang menakjubkan, (yang) memberi petunjuk kepada jalan yang benar, lalu kami beriman kepadanya. Dan kami sekali-kali tidak akan mempersekutukan seorang pun dengan Tuhan kami, dan bahwasanya Maha Tinggi kebesaran Tuhan kami, Dia tidak beristri dan tidak (pula) beranak".(Jin: 1-3). Allah telah bercerita tentang mereka dalam Al Quran: "Mereka berkata: Hai kaum kami, sesungguhnya kami telah mendengarkan kitab (Al Quran) yang diturunkan setelah Musa yang
38

membenarkan kitab-kitab yang sebelumnya lagi memimpin kepada kebenaran dan kepada jalan yang lurus. Hai kaum kami, terimalah (seruan) orang yang menyeru kepada Allah dan berimanlah kepada-Nya, niscaya Allah akan mengampuni dosa-dosa kamu dan melepaskan kamu dari azab yang pedih".(Al-Ahqaf: 30-31).

Oleh karenanya, kitab yang mulia ini mengungguli kitab-kitab samawi sebelumnya. Dan kedudukannya pun di atas kitab-kitab itu. Allah berfirman: "Dan sesungguhnya Alquran itu dalam induk Al-Kitab (Lauh Mahfuzh) di sisi Kami, adalah benar-benar tinggi (nilainya) dan amat banyak mengandung hikmah".(Az-Zukhruf: 4). Dan firman Allah dalam ayat yang lain:

"Dan Kami telah turunkan kepadamu Alquran dengan membawa

kebenaran, membenarkan apa yang sebelumnya, yaitu kitab-kitab (yang diturunkan sebelumnya) dan batu ujian terhadap kitab-kitab yang lain itu". (Al-Ma'idah: 48)

Diantara keunggulan Al Quran juga, bahwa Allah menjadikan gaya bahasanya mengandung mukjizat, sekalipun kitab-kitab lain juga mengandung mukjizat dari segi pemberitaan tentang yang gaib dan hukum-hukum, namun gaya bahasanya biasa-biasa saja, maka dari segi
39

ini Al Quran lebih unggul. Hal ini diisyaratkan oleh firman Allah: "Dan sesungguhnya Alquran itu dalam induk Al-Kitab (Lauh Mahfuzh) di sisi Kami, adalah benar-benar tinggi (nilainya) dan amat banyak mengandung hikmah". (Az-Zukhruf:4) Dan firman Allah:

"Kamu adalah umat yang terbaik yang dilahirkan untuk manusia".(Ali 'Imran:110). Al-Hafiz Ibnu Katsir dalam kitabnya, Fadhailul Quran (keutamaan-keutamaan Al Quran) halaman:102-123, mengatakan: "Hal ini mereka raih berkat Al Quran yang agung, yang mana Allah telah memuliakannya dari semua kitab yang pernah diturunkan-Nya, dan Dia jadikan sebagai batu ujian, penghapus dan penutup bagi kitab-kitab sebelumnya, karena semua kitab terdahulu diturunkan ke bumi dengan sekaligus, sedangkan Al Quran diturunkan secara berangsur-angsur sesuai dengan peristiwa yang terjadi, demi untuk menjaganya dan menghargai orang yang diberi wahyu. Setiap kali ayat Alquran turun, seperti keadaan turunnya kitab-kitab sebelumnya".

Kitab yang mulia ini telah mengungkap banyak sekali kebenaran ilmiah kosmos, dalam ayat-ayat yang membuktikan wujud Allah, kekuasaan dan keesaan-Nya. Allah berfirman: "Dan dari air Kami jadikan segala sesuatu yang hidup. Maka mengapakah mereka tiada juga beriman"? (Al-Anbiyaa':30).
40

Al Quran juga menganjurkan agar memanfaatkan apa yang dapat ditangkap oleh indra mata dalam kehidupan sehari-sehari dari ciptaan Allah, sebagaimana difirmankan: Katakanlah: "Perhatikanlah apa yaag ada di langit dan di bumi. tidaklah bermanfaat tanda kekuasaan Allah dan Rasul-rasul yang memberi peringatan bagi orang-orang yang tidak beriman"..(Yunus:101). Dan Allah berfirman: dan Dia telah menundukkan untukmu apa yang di langit dan apa yang di bumi semuanya, (sebagai rahmat) daripada-Nya. Sesungguhnya pada yang demikian itu benar-benar terdapat tanda-tanda (kekuasaan Allah) bagi kaum yang berfikir..(Al-Jaatsiah:13).

Kaum muslimin hendaknya mempelajari ilmu-ilmu alam, serta menikmati manfaat dari kekuatan-kekuatan yang tersimpan di langit dan bumi.

Sesungguhnya pembicaraan tentang Al Quran tidak akan ada habishabisnya. Al Quranlah yang menganjurkan kaum muslimin untuk bersikap adil dan bermusyawarah, dan menanamkan kepada mereka kebencian terhadap kezaliman dan tindakan semena-mena. Syiar para pemeluknya adalah kekuatan iman, tidak sombong, solidaritas dan bersikap kasih sayang antara sesama mereka. Hendaknya kita hidup dengan Alquran, membaca, memahami, mengamalkan dan menghafal. Hidup dengan Alquran adalah perbuatan yang paling terpuji, yang patut dilakukan oleh orang mukmin. Allah berfirman:
41

29. Sesungguhnya orang-orang yang selalu membaca kitab Allah dan mendirikan shalat dan menafkahkan sebahagian dari rezki yang Kami anuge- rahkan kepada mereka dengan diam-diam dan terang-terangan, mereka itu mengharapkan perniagaan yang tidak akan merugi, 30. agar Allah menyempurnakan kepada mereka pahala mereka dan menambah kepada mereka dari karunia-Nya. Sesungguhnya Allah Maha Pengampun lagi Maha Mensyukuri .(Faathir:29-30). Dalam dua ayat tersebut di atas, Allah menganjurkan bagi orang-orang yang membaca Alquran agar disertai dengan perenungan, sehingga akan menimbulkan pengetahuan yang pada gilirannya akan menimbulkan pengaruh. Tidak diragukan lagi bahwa pengaruh membaca Alquran adalah melaksanakan dalam bentuk perbuatan. kita harus selalu membaca Alquran dengan perenungan dan kesadaran, sehingga dapat memahami Alquran secara mendalam. Bila seorang pembaca Alquran menemukan kalimat yang belum dipahami, hendaknya bertanya kepada orang yang mempunyai pengetahuan. Allah berfirman: 43. dan Kami tidak mengutus sebelum kamu, kecuali orang-orang lelaki yang Kami beri wahyu kepada mereka; Maka bertanyalah kepada orang yang mempunyai pengetahuan An-Nahl:43

Sejarah Kodifikasi Al-Qur'an :

42

Mushaf Al Quran yang ada di tangan kita sekarang ternyata telah melalui perjalanan panjang yang berliku-liku selama kurun waktu lebih dari 1400 tahun yang silam dan mempunyai latar belakang sejarah yang menarik untuk diketahui. Selain itu jaminan atas keotentikan Al Quran langsung diberikan oleh Allah SWT yang termaktub dalam firman-Nya: 9. Sesungguhnya Kami-lah yang menurunkan Al Quran, dan Sesungguhnya Kami benar-benar memeliharanya QS.AL Hijr:9

Sampai sekarang, setidaknya masih ada empat mushaf yang disinyalir adalah salinan mushaf hasil panitia yang diketuai oleh Zaid bin Tsabit pada masa khalifah Usman bin Affan. Mushaf pertama ditemukan di kota Tasyqand yang tertulis dengan Khat Kufy. Dulu sempat dirampas oleh kekaisaran Rusia pada tahun 1917 M dan disimpan di perpustakaan Pitsgard (sekarang St.PitersBurg) dan umat islam dilarang untuk melihatnya.

Pada tahun yang sama setelah kemenangan komunis di Rusia, Lenin memerintahkan untuk memindahkan Mushaf tersebut ke kota Opa sampai tahun 1923 M. Tapi setelah terbentuk Organisasi Islam di Tasyqand para anggotanya meminta kepada parlemen Rusia agar Mushaf dikembalikan lagi ketempat asalnya yaitu di Tasyqand (Uzbekistan, negara di bagian asia tengah).

Mushaf kedua terdapat di Museum al Husainy di kota Kairo mesir dan Mushaf ketiga dan keempat terdapat di kota Istambul Turki. Umat islam

43

tetap mempertahankan keberadaan mushaf yang asli apa adanya.

Sampai suatu saat ketika umat islam sudah terdapat hampir di semua belahan dunia yang terdiri dari berbagai bangsa, suku, bahasa yang berbeda-beda sehingga memberikan inspirasi kepada salah seorang sahabat Ali bin Abi Thalib yang menjadi khalifah pada waktu itu yang bernama Abul-Aswad as-Dualy untuk membuat tanda baca (Nuqathu I'rab) yang berupa tanda titik.

Atas persetujuan dari khalifah, akhirnya ia membuat tanda baca tersebut dan membubuhkannya pada mushaf. Adapun yang mendorong Abul-Aswad ad-Dualy membuat tanda titik adalah riwayat dari Ali r.a bahwa suatu ketika Abul-Aswad adDualy menjumpai seseorang yang bukan orang arab dan baru masuk islam membaca kasrah pada kata "Warasuulihi" yang seharusnya dibaca "Warasuuluhu" yang terdapat pada QS. At-Taubah (9) 3 sehingga bisa merusak makna.

Abul-Aswad

ad-Dualy

menggunakan

titik

bundar

penuh

yang

berwarna merah untuk menandai fathah, kasrah, Dhammah, Tanwin dan menggunakan warna hijau untuk menandai Hamzah. Jika suatu kata yang ditanwin bersambung dengan kata berikutnya yang berawalan huruf Halq (idzhar) maka ia membubuhkan tanda titik dua horizontal seperti "adzabun alim" dan membubuhkan tanda titik dua Vertikal untuk menandai Idgham seperti "ghafurrur rahim".

Adapun yang pertama kali membuat Tanda Titik untuk membedakan huruf-huruf yang sama karakternya (nuqathu hart) adalah Nasr bin Ashim (W. 89 H) atas permintaan Hajjaj bin Yusuf as-Tsaqafy, salah seorang gubernur pada masa Dinasti Daulah Umayyah (40-95 H). Sedangkan yang pertama kali menggunakan tanda Fathah, Kasrah, Dhammah, Sukun, dan Tasydid seperti yang-kita kenal sekarang adalah al-Khalil bin Ahmad al44

Farahidy

(W.170

H)

pada

abad

ke

II

H.

Kemudian pada masa Khalifah Al-Makmun, para ulama selanjutnya berijtihad untuk semakin mempermudah orang untuk membaca dan menghafal Mad. Al Quran khususnya bagi orang selain arab dengan menciptakan tanda-tanda baca tajwid yang berupa Isymam, Rum, dan

Sebagaimana mereka juga membuat tanda Lingkaran Bulat sebagai pemisah ayat dan mencamtumkan nomor ayat, tanda-tanda waqaf (berhenti membaca), ibtida (memulai membaca), menerangkan identitas surah di awal setiap surah yang terdiri dari nama, tempat turun, jumlah ayat, dan jumlah 'ain.

Tanda-tanda lain yang dibubuhkan pada tulisan Al Quran adalah Tajzi' yaitu tanda pemisah antara satu Juz dengan yang lainnya berupa kata Juz dan diikuti dengan penomorannya (misalnya, al-Juz-utsalisu: untuk juz 3) dan tanda untuk menunjukkan isi yang berupa seperempat, seperlima, sepersepuluh, setengah Juz dan Juz itu sendiri.

Sebelum ditemukan mesin cetak, Al Quran disalin dan diperbanyak dari mushaf utsmani dengan cara tulisan tangan. Keadaan ini berlangsung sampai abad ke16 M. Ketika Eropa menemukan mesin cetak yang dapat digerakkan (dipisah-pisahkan) dicetaklah Al-Qur'an untuk pertama kali di Hamburg, Jerman pada tahun 1694 M.

Naskah tersebut sepenuhnya dilengkapi dengan tanda baca. Adanya mesin cetak ini semakin mempermudah umat islam memperbanyak mushaf Al Quran. Mushaf Al Quran yang pertama kali dicetak oleh kalangan umat islam sendiri adalah mushaf edisi Malay Usman yang
45

dicetak pada tahun 1787 dan diterbitkan di St. Pitersburg Rusia.

Kemudian diikuti oleh percetakan lainnya, seperti di Kazan pada tahun 1828, Persia Iran tahun 1838 dan Istambul tahun 1877. Pada tahun 1858, seorang Orientalis Jerman , Fluegel, menerbitkan Al Quran yang dilengkapi dengan pedoman yang amat bermanfaat.

Sayangnya, terbitan Al Quran yang dikenal dengan edisi Fluegel ini ternyata mengandung cacat yang fatal karena sistem penomoran ayat tidak sesuai dengan sistem yang digunakan dalam mushaf standar. Mulai Abad ke-20, pencetakan Al Quran dilakukan kesalahan umat islam cetak. sendiri. Pencetakannya mendapat pengawasan ketat dari para Ulama untuk menghindari timbulnya

Cetakan Al Quran yang banyak dipergunakan di dunia islam dewasa ini adalah cetakan Mesir yang juga dikenal dengan edisi Raja Fuad karena dialah yang memprakarsainya. Edisi ini ditulis berdasarkan Qiraat Ashim riwayat Hafs dan pertama kali diterbitkan di Kairo pada tahun 1344 H/ 1925 M. Selanjutnya, pada tahun 1947 M untuk pertama kalinya Al Quran dicetak dengan tekhnik cetak offset yang canggih dan dengan memakai huruf-huruf yang indah. Pencetakan ini dilakukan di Turki atas prakarsa seorang ahli kaligrafi turki yang terkemuka Said Nursi. Al Quran dan Ilmu Pengetahuan

Agama dapat menjadi petunjuk yang berhasil untuk pencarian ilmu pengetahuan. Dan agama Islam dapat mencapai sukses dalam hal ini. Tidak ada pertentangan antara ilmu genetika dan agama. Kenyataan di dalam al-Quran yang ditunjukkan oleh ilmu pengetahuan menjadi valid. AI-Quran yang berasal dari Allah mendukung ilmu pengetahuan. - Prof. Dr. Joe Leigh Simpson Ketua Jurusan Ilmu Kebidanan dan Ginekologi dan Prof.
46

Molecular dan Genetika Manusia, Baylor College Medicine, Houston, Amerika Serikat3.

BAB III
PENUTUP
47

A.KESIMPULAN Dari semua uraian yang tertulis pada bab bab sebelumnya dapat disimpulkan bahwa : 1. Secara etimologis kata kitab adalah bentuk mashdar dari kata ka-

ta-ba yang berarti menulis. Dalam bahasa indonesia , kitab berarti buku . Secara terminologis yang dimaksud dengan kitab adalah kitab suci yang diturunkan oleh Allah SWT kepada para nabi dan Rasul-Nya. 2. Daftar kitab Allah SWT beserta Rasul penerima wahyunya : a. Kitab Taurat diturunkan kepada Nabi Musa AS berbahasa Ibrani b. Kitab Zabur diturunkan kepada Nabi Daud AS berbahasa Qibti c. Kitab Injil diturunkan kepada Nabi Isa AS berbahasa Suryani d. Kitab Al-Quran diturunkan kepada Nabi Muhammad SAW berbahasa Arab 3. Semua kitab Allah, baik yang empat kitab tersebut di atas maupun

yang lainnya, adalah membawa prinsip yang sama, yaitu : mengajak manusia ke jalan yang benar dan membari petunjuk kepadanya untuk mencapai hidup di dunia dan di akhirat . 4. Al-Quran adalah firman atau wahyu yang berasal dari Allah SWT

kepada Nabi Muhammad SAW dengan perantara melalui malaikat jibril sebagai pedoman serta petunjuk seluruh umat manusia semua masa, bangsa dan lokasi.

DAFTAR PUSTAKA
48

Al-A'zami, M.M., 2005, Sejarah Teks Al-Qur'an dari Wahyu sampai Kompilasi, (terj.), Jakarta : Gema Insani Press. Departemen Agama RI, 2000, Fiqih, Jakarta. http://organisasi.org/kitab_suci_allah_swt_taurat_zabur_injil_alquran_kitab_ suci_agama_islam_yang_wajib_diimani_kaum_muslim_agama_islam http://organisasi.org/pengertian-sejarah-dan-pokok-isi-kandungan-alquran-alquran-pengetahuan-agama-islam hbis.wordpress.com/.../iman-kepada-kitab-allah/ Ilyas, Yunahar, 1992, Kuliah Aqidah Islam, Yogyakarta : LPPI-UMY. naunganislami.wordpress.com/.../kitab-kitab-allah Sabiq sayid, Aqidah Islam, 2006, Diponegoro : Bandung. Tim Ahli Tauhid, 1998, Kitab Tauhid Dua, Yogyakarta : Universitas Islam Indonesia. www.definisi-al-quran.html

49

Anda mungkin juga menyukai