Anda di halaman 1dari 31

INAYAH SALSABILLA

XI TKJ 2

BAB 1

ROSUL-ROSUL ITU KEKASIH ALLAH

Keimanan seseorang itu tidak sah sampai ia mengimani semua Nabi dan Rasul Allah
Swt. Dan membenarkan bahwa Allah Swt. Telah mengurus mereka untuk membimbing dan
mengluarkan manusia dari kegelapan kepada cahaya kebenaran. Allah Swt. Juga
mewajibkan setiap orang Islam supaya beriman kepada semua Rasul yang diutus oleh-Nya,
Tanpa membeda-bedakan antara rasul yang satu dan yang lainnya.

Diantara para Rasul itu, Ada yang diceritakan dalam Al-Quran dan ada pula yang
tidak diceritakan. Adapun Rasul-Rasul yang diceritakan dalam Al-Quran berjumlah dua
puluh lima orang. Pada setiap umat pasti ada Rasul sebagai teladan hidup yang harus diikuti
ajarannya dan diteladani jejaknya. Firman Allah Swt.:

Artinya, “Rasul telah beriman kepada Al Qur'an yang diturunkan kepadanya dari
Tuhannya, demikian pula orang-orang yang beriman. Semuanya beriman kepada Allah,
malaikat-malaikat-Nya, kitab-kitab-Nya dan rasul-rasul-Nya. (Mereka mengatakan):
"Kami tidak membeda-bedakan antara seseorangpun (dengan yang lain) dari rasul-rasul-
Nya", dan mereka mengatakan: "Kami dengar dan kami ta'at." (Mereka berdo'a):
"Ampunilah kami ya Tuhan kami dan kepada Engkaulah tempat kembali."

Pada setiap umat, Allah pasti mengutus seorang Rasul. Rasul diutus oleh Allah Swt.
Untuk membimbing umat manusia agar berjalan dalam rel yang benar. Yang sering terjadi
adalah ketika masih ada Rasul, Mereka masih mengikuti ajarannya, Tetapi ketika Rasul
tidak ada, Umat mulai menjauhi ajarannya. Bahkan, Ada yang mengaku dirinya sebagai
Rasul.

A. Pengertian Iman Kepada Rasul-Rasul Allah Swt.

Iman kepada Rasul berarti meyakini bahwa Rasul itu benar-benar utusan Allah Swt.
Yang ditugaskan untuk membimbing umatnya ke jalan yang benar agar selamat di dunia
dan akhirat.

1. Nabi : Manusia pilihan yang diberi wahyu oleh Allah Swt. Untuk dirinya sendiri dan
tidak mempunyai kewajiban untuk menyampaikan pada umatnya.

PENDIDIKAN AGAMA ISLAM 1


SEMESTER GENAP
INAYAH SALSABILLA
XI TKJ 2

2. Rasul : Manusia pilihan Allah Swt. Yang diangkat sebagai utusan untuk menyampaikan
firman-firman-Nya kepada umat.manusia agar dijadikan pedoman hidup.

Mengimani Rasul-Rasul Allah Swt. Merupakan kewajiban hakiki bagi seorang muslim
karena merupakan bagian dari rukun iman yang tidak dapat ditinggalkan. Sebagai
perwujudan iman tersebut, Kita wajib menerima ajaran-ajaran yang dibawa oleh Rasul-
Rasul Allah Swt. Tersebut. Perintah beriman kepada Rasul Allah terdapat dalam surah an-
Nisa/4 : 136

Wahai orang-orang yang beriman, tetaplah beriman kepada Allah dan Rasul-Nya dan
kepada kitab yang Allah turunkan kepada Rasul-Nya, serta kitab yang Allah turunkan
sebelumnya. Barangsiapa yang kafir kepada Allah, malaikat-malaikat-Nya, kitab-kitab-
Nya, rasul-rasul-Nya, dan hari kemudian, maka sesungguhnya orang itu telah sesat sejauh-
jauhnya.

B. Sifat Rasul-Rasul Allah Swt

Rasul sebagai utusan Allah Swt. Memiliki sifat-sifat yang melekat pada dirinya.
Sifat-sifat ini sebagai bentuk kebenaran seorang Rasul. Sifat-sifat tersebut adalah sifat
wajib, sifat mustahil, dan sifat jaiz

1. Sifat Wajib

Sifat wajib artinya sifat yang pasti ada pada Rasul. Tidak bisa disebut seorang
Rasul jika tidak memiliki sifat-sifat ini. Sifat wajib ini ada 4, Yaitu sebagai berikut.

a. As-Siddiq

As-siddiq, yaitu Rasul selalu benar. Apa yang dikatakan Nabi Ibrahim as.
Kepada bapaknya adalah perkataan yang benar. Apa yang disembah oleh bapaknya
adalah suatu yang tidak memberi manfaat dan memdarat, Jauhilah. Peristiwa ini
di abadikan pada Q.S. Maryam/19 : 41, Sebagai berikut ini :

Artinya “Ceritakanlah (Hai Muhammad) kisah Ibrahim di dalam Al Kitab (Al


Quraan) ini. Sesungguhnya ia adalah seorang yang sangat membenarkan lagi
seorang Nabi.

PENDIDIKAN AGAMA ISLAM 2


SEMESTER GENAP
INAYAH SALSABILLA
XI TKJ 2

b. Al-Amanah

Al-Amanah, Yaitu Rasul selalu dapat dipercaya. Di saat kaum Nabi Nuh as.
Mendustakan apa yang dibawa oleh Nabi Nuh as. Lalu Allah Swt. Menegaskan
bahwa Nuh as, Adalah orang yang terpercaya (amanah). Sebagaimana dijelaskan
dalam Q.S asy-syuara/26 106-107 sebagai berikut ;

Artinya, “ Ceritakanlah (Hai Muhammad) kisah Ibrahim di dalam Al


Kitab (Al Quraan) ini. Sesungguhnya ia adalah seorang yang sangat
membenarkan lagi seorang Nabi. Sesungguhnya aku adalah seorang rasul
kepercayaan (yang diutus) kepadamu.” (Q.S asy-syuara/26 106-107)

c. At-Tablig

At-Tablig, Yaitu Rasul selalu menyampaikan wahyu. Tidak ada satu pun ayat
yang disembunyikan Nabi muhammad saw. Dan tidak disampaikan pada umatnya.
Dalam sebuah riwayat.diceritakan bahwa Ali bin Abi Talib ditanya tentang
wahyu yang tidak terdapat dalam Al-Quran, Ali pun menegaskan bahwa,

"Demi zat yang membelah biji dan melepas napas, Tiada yang
disembunyikan kecuali pemahaman seseorang terhadap Al-Quran." Penjelasan
ini terkait dengan Q.S. Al-maidah/5 : 67 berikut ini:

Artinya, “Hai Rasul, sampaikanlah apa yang diturunkan kepadamu dari


Tuhanmu. Dan jika tidak kamu kerjakan (apa yang diperintahkan itu, berarti)
kamu tidak menyampaikan amanat-Nya. Allah memelihara kamu dari (gangguan)
manusia. Sesungguhnya Allah tidak memberi petunjuk kepada orang-orang yang
kafir.” (Q.S. Al-maidah/5 : 67)

Al-kisah, Sehabis kaum Quraisy membangun kabah bersama Rasulullah


saw, Mereka berselisih dan bertengkar antara satu suku dan suku lainnya soal
siapa yang berhak untuk meletakkan Hajar Aswad du tempatnya semula. Masing-
masing merasa lebih berhak dari pada yang lain dan tidak ada yang mau
mengalab. Kemudian, Mereka sepakat untuk mencari juru penengah. Mereka
bersepakat siapa saja yang pertama kali muncul dijalan besar, Dialah juru
penengahnya. Tiba-tiba mereka melihat ada seseorang yang muncul di jalan
besar. Ternyata beliau adalah Rasulullah saw.

PENDIDIKAN AGAMA ISLAM 3


SEMESTER GENAP
INAYAH SALSABILLA
XI TKJ 2

"Telah datang wahai orang terpecaya al-amin," kata mereka. Kemudian,


Mereka menceritakan apa yang jadi persoalan mereka selama ini . Maka,
Rasulullah saw. Meletakkan Hajar Aswad di atas kain dan mengundang para
pemimpin mereka untuk memegang ujung-ujung kain itu dan diangkat bersama-
sama, Kemudian Rasulullah saw mengambil dan meletakkan Hajar Aswad ke
semula. Sungguh jalan keluar dan penyelesaian yang sangat cerdas yang
diperlihatkan Rasulullah saw. Di hadapan kelompok yang bertengkar. (Riwayat
Imam dan Abu Ishaq).

d. Al-Fatanah

Al-Fatanah, Yaitu rasul memiliki kecerdasan yang tinggi, Ketika terjadi


perselisihan antara kelompok kalibah di Mekah, Setiap kelompok memaksakan
kehendak untuk meletakkan Al-Hajar Al-Aswad (batu hitam) di atas kabah, Lalu
Rasulullah saw. Menengahi dengan cara semua kelompok yang bersengketa agar
memegang ujung dari kain itu. Kemudian, Nabi meletakkan batu itu ditengahnya,
Dan mereka semua mengangkat hingga sampai di atas kabah. Sungguh cerdas
Rasulullah SAW.

2. Sifat Mustahil

Sifat mustahil adalah sifat yang tidak mungkin ada pada Rasul. Sifat mustahil
ini lawan dari sifat wajib, Yaitu sebagai berikut.

a. Al-Kizzib

Al-Kizzib, Yaitu mustahil rasul itu bohong atau dusta. Semua perkataan
dan perbuatan Rasul tidak pernah berbohong atau dusta.

Artinya, “kawanmu (Muhammad) tidak sesat dan tidak pula keliru.”

b. Al-Khianah

Al-Khianah, Yaitu mustahil Rasul itu khianat. Semua yang diamanatkan


kepadanya pasti tidak dilaksanakan.

c. Al-Kitman

Al-Kitman, Yaitu mustahil Rasul menyembunyikan kebenaran. Setiap


firman yang ia terima dari Allah Swt. Pasti ia sampaikan kepada umatnya.

PENDIDIKAN AGAMA ISLAM 4


SEMESTER GENAP
INAYAH SALSABILLA
XI TKJ 2

Artinya “Katakanlah: Aku tidak mengatakan kepadamu, bahwa


perbendaharaan Allah ada padaku, dan tidak (pula) aku mengetahui yang ghaib
dan tidak (pula) aku mengatakan kepadamu bahwa aku seorang malaikat. Aku
tidak mengikuti kecuali apa yang diwahyukan kepadaku. Katakanlah: "Apakah
sama orang yang buta dengan yang melihat?" Maka apakah kamu tidak
memikirkan(nya)?" (6:50)

d. Al-Baladah

Al-Baladah, Yaitu mustahil Rasul itu bodoh, Meskipun Rasulullah saw. Tidak
bisa membaca dan menulis (ummi) tetapi ia pandai.

Artinya, “Jadilah engkau pema'af dan suruhlah orang mengerjakan yang


ma'ruf, serta berpalinglah dari pada orang-orang yang bodoh.”(7:199)

Disamping Rasul memiliki sifat wajib dan juga lawannya, Yaitu sifat mustahil,
Rasul juga memiliki sifat jaiz, Tentu saja sifat jaiz-Nya Rasul dengan dengan sifat
jaiz-Nya Allah Swt. Sangat berbeda. Allah Swt. Berfirman:

Dan berkatalah pemuka-pemuka yang kafir di antara kaumnya dan yang


mendustakan akan menemui hari akhirat (kelak) dan yang telah Kami mewahkan
mereka dalam kehidupan di dunia: "(Orang) ini tidak lain hanyalah manusia seperti
kamu, dia makan dari apa yang kamu makan, dan meminum dari apa yang kamu minum.

Selain tersebut diatas, Rasul juga memiliki sifat-sifat yang tidak terdapat pada
selain Rasul, Yaitu sebagai berikut.

PENDIDIKAN AGAMA ISLAM 5


SEMESTER GENAP
INAYAH SALSABILLA
XI TKJ 2

a. Ishmaturrasul adalah orang yang mashum, Terlindung dari dosa dan salah dalam
kemampuan pemahaman agama, Ketaatan, Dan menyampaikan wahyu Allah Swt.
Sehingga selalu siaga dalam menghadapi tantangan dan tugas apa pun.
b. Iltizamurrasul adalah orang-orang yang selalu komitmen dengan apa pun yang
mereka ajarkan. Mereka bekerja dan berdakwah sesuai dengan arahan dan
perintah Allah Swt. Meskipun untuk menjalankan perintah Allah Swt. Itu harus
berhadapan dengan tantangan-tantangan yang berat baik dalam diri pribadinya
maupun diri para musuhnya. Rasul tidak pernah sejengkal pun menghindar atau
mundur dari perintah Allah Swt.

C. Tugas Rasul-Rasul Allah SWT.

Para rasul dipilih oleh Allah Swt. Dengan mengemban tugas yang tidak ringan. Di
antara tugas-tugas Rasul itu adalah sebagai berikut.

1. Menyampaikan risalah dari Allah Swt.


2. Mengajak kepada tauhid, Yaitu mengajak umatnya untuk mengesakan Allah Swt. Dan
menjauhi perilaku musyrik (menyekutukan Allah).
3. Memberi kabar gembira kepada orang mumin dan memberi peringatan kepada orang
kafir.
4. Menunjukan jalan yang lurus
5. Membersihkan dan menyucikan jiwa manusia serta mengajarkan kepada mereka kitab
dan hikmah.
6. Sebagai hujjah bagi manusia.

D. Hikmah Beriman Kepada Rasul-Rasul Allah Swt.

Pentingnya orang Islam beriman kepada Rasul bukan tanpa alasan. Di samping karena
diperintahkan oleh Allah Swt, Juga ada manfaat dari hikmah yang dapat diambil dari
beriman kepada Rasul. Di antara manfaat dan hikmah kepada para Rasul adalah.

1. Makin sempurna imannya.


2. Terdorong untuk menjadikan contoh dalam hidupnya.
3. Terdorong untuk melakukan perilaku sosial yang baik.
4. Memiliki teladan dalam hidupnya. Firman Allah SWT :

Artinya “Sesungguhnya telah ada pada (diri) Rasulullah itu suri teladan yang
baik bagimu (yaitu) bagi orang yang mengharap (rahmat) Allah dan (kedatangan) hari
kiamat dan dia banyak menyebut Allah.” [33:21]

PENDIDIKAN AGAMA ISLAM 6


SEMESTER GENAP
INAYAH SALSABILLA
XI TKJ 2

5. Mencintai para Rasul dengan cara mengikuti dan mengamalkan ajarannya. Firman
Allah Swt .:

Artinya “Katakanlah: "Jika kamu (benar-benar) mencintai Allah, ikutilah aku, niscaya
Allah mengasihi dan mengampuni dosa-dosamu." Allah Maha Pengampun lagi Maha
Penyayang.” [3:31]

6. Mengetahui hakikat dirinya bahwa ia diciptakan Allah Swt. Untuk mengabdi kepada-
Nya. Allah memilih manusia menjadi Rasul, Karena:

a. Mudah berkomunikasi.

b. Mudah diterima dalam menyampaikan wahyunya.

c. Mudah dipahami.

d. Mudah dihafalkan.

Perilaku mulia yang dicerminkan oleh orang yang beriman kepada Rasul adalah seperti
berikut.

a. Menjunjung tinggi risalah (ajaran Allah Swt. Yang disampaikan Rasul-Nya).

b. Melaksanakan seruannya untuk beribadah hanya kepada Allah Swt. Firman Allah
Swt.:

“Artinya “Sembahlah Allah dan janganlah kamu mempersekutukan-Nya dengan


sesuatupun. Dan berbuat baiklah kepada dua orang ibu-bapa, karib-kerabat,
anak-anak yatim, orang-orang miskin, tetangga yang dekat dan tetangga yang
jauh, dan teman sejawat, ibnu sabil dan hamba sahayamu. Sesungguhnya Allah
tidak menyukai orang-orang yang sombong dan membangga-banggakan diri.”
[4:36]

c. Giat dan rajin bekerja mencari rizki yqng halal, Sesuai dengan keahliannya.
Orang-orang yang beriman kepada Rasul tidak akan menjadi orang-orang yang
malas bekerja, Duduk berpangku tangan, Tidak mau berusaha sehingga hidupnya

PENDIDIKAN AGAMA ISLAM 7


SEMESTER GENAP
INAYAH SALSABILLA
XI TKJ 2

menjadi beban orang lain. Mereka menyadari bahwa memenuhi kebutuhan diri
sendiri jauh lebih terhormat dari pada karena belaa kasihan dan pertolongan
orang lain.

d. Selalu mengingat, memahami, dan perilaku sesuai dengan tuntunan Rasulullah


SAW.

e. Melakukan usaha-usaha agar kualitas hidupnya meningkat ke derajat yang lebih


tinggi. Usaha-usaha itu, Misalnya seperti berikut.

i. Memelihara dan meningkatkan iman dan takwa kepada Allah Swt.

ii. Memelihara dan meningkatkan kesehatan jasmani dan rohani.

iii. Meningkatkan ilmu pengetahuan yang bermanfaat. Misalnya, Ilmu


pengetahuan tentang pertanian, Perikanan, Peternakan, Teknologi,
Kedokteran, Perdagangan, Industri, Transportasi, Dan ekonomi. Ilmu-ilmu
pengetahuan tersebut hendaknya digunakan sebagai bekal dalam beribadah
dan usaha menyejahterakan umat manusia. Allah Swt. Berfirman :

Artinya “Hai orang-orang beriman apabila kamu dikatakan kepadamu:


"Berlapang-lapanglah dalam majlis", maka lapangkanlah niscaya Allah akan
memberi kelapangan untukmu. Dan apabila dikatakan: "Berdirilah kamu",
maka berdirilah, niscaya Allah akan meninggikan orang-orang yang beriman
di antaramu dan orang-orang yang diberi ilmu pengetahuan beberapa
derajat. Dan Allah Maha Mengetahui apa yang kamu kerjakan.” [58:11]

f. Terus berdakwah agar ajaran yang dibawa Rasul tidak sirna.

PENDIDIKAN AGAMA ISLAM 8


SEMESTER GENAP
INAYAH SALSABILLA
XI TKJ 2

BAB 2
SAMPAIKAN DARIKU WALAU SATU AYAT

A. KHUTBAH, TABLIGH DAN DAKWAH

1. Pengertian Khutbah

Khutbah secara bahasa berarti ceramah atau pidato. Selain itu juga, khutbah
dapat bermakna memberi peringatan, pembelajaran atau nasehat dalam kegiatan
ibadah seperti: salat (salat Jumat, Idul Adha, Istisqa’, Kusuf) wukuf dan nikah.

Sedangkan pengertian khutbah secara istilah yaitu kegiatan ceramah yang


disampaikan kepada sejumlah orang Islam dengan syarat dan rukun tertentun yang erat
kaitannya dengan keabsahan dan/atau kesunahan ibadah (misalnya khutbah Jumat
untuk solat Jumat, khutbah nikah untuk kesunahan akad nikah).

Berdasarkan penjelasan di atas, maka kita dapat menyimpulkan beberapa macam


khutbah, yaitu : khutbah Jumat, khutbah Idul Fitri, khutbah Idul Adha, khutbah
Istisqa’, maupun khutbah dalam rangkaian salat Kusuf dan Khusuf.

2. Pengertian Tabligh

Tablig secara etimologi/bahasa berasal dari kata ballaga-yuballigu-tabligan yang


artinya menyampaikan atau memberitahukan dengan lisan.

Adapun menurut terminologi/istilah, tablig berarti menyampaikan ajaran Islam


baik dari Al-Quran maupun Hadist yang ditujukan kepada umat manusia.

Tablig juga dapat diartikan sebagai kegiatan menyampaikan ‘pesan’ Allah


Subhanahu Wata’ala secara lisan kepada satu orang Islam atau lebih untuk diketahui
dan diamalkan isinya.

Misalnya, Rasulullah Salallahu Alaihi Wassalam memerintahkan kepada sahabat di


majlisnya untuk menyampaikan suatu ayat kepada sahabat yang tidak hadir.

Seseorang yang melakukan tabligh disebut dengan muballig. Muballig ini biasanya
menyampaikan tablignya dengan gaya dan retorika yang menarik. Sobat pasti sering
mendengar istilah tabligh akbar, istilah tersebut dapat diartikan sebagai kegiatan
menyampaikan ‘pesan’ Allah SWT dalam jumlah pendengar yang banyak.

3. Pengertian Dakwah

Dakwah berasal dari Bahasa Arab yaitu da’a – yad’u – da’watan yang berarti
memanggil, menyeru atau mengajak. Menurut istilah, dakwah adalah kegiatan untuk
mengajak orang lain ke jalan Allah Subhanahu Wata’ala secara lisan atau perbuatan
untuk kemudian diamalkan dalam kehidupan nyata supaya mendapat kebahagiaan yang
hakiki baik di dunia dan akhirat.

PENDIDIKAN AGAMA ISLAM 9


SEMESTER GENAP
INAYAH SALSABILLA
XI TKJ 2

Seseorang yang melaksanakan dakwah disebut da’i. Adapun macam-macam dakwah


berdasarkan bentuk penyampaiannya yaitu:

 Dakwah dengan lisan (kultum, kajian, khutbah).


 Dakwah dengan tulisan (majelis buku, membuat artikel lalu diletakkan di majalah
dinding atau diunggah ke internet).
 Dakwah dengan perilaku (memberi contoh kepada orang lain agar berperilaku baik
sesuai syariat Islam).

Selain itu, kegiatan dakwah dapat berupa aksi sosial yang nyata. Misalnya
santunan kepada anak yatim, sumbangan untuk membangun fasilitas umum, dan
sebagainya.

B. PENTINGNYA KHUTBAH, TABLIGH, DAN DAKWAH

Setelah kita memahami berbagai ulasan di atas, kita juga perlu memahami seberapa
pentingkah khutbah, tabligh dan dakwah dalam kehidupan. Yuk simak pembahasannya
sekali lagi.

1. Pentingnya Khutbah

Ketika khutbah menjadi salah satu aktivitas ibadah, maka tidak mungkin khutbah
ditinggalkan. Jikapun demikian, maka akan membatalkan (tidak sah) ibadah tersebut.
Contohnya, apabila salat Jumat dan wukuf tidak ada khutbahnya, maka ibadahnya
menjadi tidak sah.

Jadi peranan khutbah di sini menjadi sangat penting, apalagi khutbah menjadi
saran untuk membimbing manusia menuju ke-rida-an Allah Subahanahu Wata’ala.
Khutbah juga memiliki kedudukan Agung dalam Islam sehingga sepatutnya seorang
khatib melaksanakan tugasnya dengan sebaik-baiknya.

2. Pentingnya Tabligh

Telah kita ketahui bersama, tablig merupakan salah satu sifat wajib bagi rasul.
Itulah sebabnya mengapa Allah Subhanahu Wata’ala sering kali menyebut dalam kitab-
Nya bahwa tugas seorang rasul tidak lain hanyalah menyampaikan. Setelah Rasulullah
Salallahu Alaihi Wassalam wafat, kebiasaan ini dilanjutkan oleh para sahabatnya,
pengikut sahabat (tabi’in) dan pengikut pengikutnya sahabat (tabi’ut tabi’in).

Setelah mereka semua tiada, kita sebagai umat muslim memiliki tanggung jawab
untuk meneruskan kegiatan tabligh tersebut. Tidak mesti menjadi seorang ulama
dahulu, siapapun yang melihat kemungkaran dimatanya, dan ia mampu menghentikannya
maka ia wajib menghentikannya. Bagi yang mengerti permasalahan agama, ia harus
menyampaikannya kepada yang lain siapa pun mereka, walaupun itu hanya satu ayat.
Nabi pernah bersabda yang berbunyi:

َ ِّ ُ ِّ
‫َبلغوا َعنى َول ْو َآية‬

PENDIDIKAN AGAMA ISLAM 10


SEMESTER GENAP
INAYAH SALSABILLA
XI TKJ 2

Artinya “Sampaikanlah dariku walau hanya satu ayat.” (H.R. Bukhari)

3. Pentingnya Dakwah

Dakwah merupakan kewajiban setiap umat Islam. Di antara pentingnya dakwah


yang disebutkan oleh Allah Subhanahu Wata’ala dalam Al Quran antara lain:

َ ْ ْ ُ َ َ ُ َ ْ ْ َ ْ
‫وف َو َين َه ْون َع ِن ال ُمنك ِر ۚ َوأول َٰ َِٰئك ه ُم ال ُمف ِل ُحون‬ ُ ْ َ ْ َ ُ ُ ْ َ َ ْ َ ْ َ َ ُ ْ َ ٌ َّ ُ ْ ُ ْ ْ ُ َ ْ َ
ِ ‫ولتكن ِمنكم أمة يدعون ِإلى الخي ِر ويأمرون ِبالمعر‬
Artinya : “Dan hendaklah ada di antara kamu segolongan umat yang menyeru
kepada kebajikan, menyuruh kepada yang makruf dan mencegah yang munkar.
Merekalah orang-orang yang beruntung.” (Q.S. Ali Imran/3 :104)

Setiap dakwah hendaknya bertujuan untuk mewujudkan kebahagiaan dan


kesejahteraan hidup di dunia dan akhirat, serta mendapat rida dari Allah Subhanahu
Wata’ala. Nabi Muhammad Salallahu Alaihi Wassalam mencontohkan dakwah kepada
umatnya dengan berbagai cara melalui lisan, tulisan dan perbuatan.

Ia memulai dakwahnya kepada istri, keluarga dan teman-temannya hingga raja


yang berkuasa pada saat itu (seperti Kaisar Heraklius dari Byzantium, Raja Mukaukis
dari Mesir, Raja Kisra dari Persia/Iran, dan Raja Najaysi dari Habasyah/Ethiopia).

C. KETENTUAN KHUTBAH/KHOTBAH, TABLIGH DAN DAKWAH

1. Ketentuan Khutbah

a) Syarat Seorang Khatib


 Islam.
 Ballig.
 Berakal sehat.
 Mengetahui ilmu agama.

b) Syarat Dua Khutbah


 Khutbah dilaksanakan sesudah waktu masuk dzuhur.
 Khatib duduk di antara dua khutbah.
 Khutbah diucapkan dengan suara yang keras dan jelas.
 Tertib.

c) Syarat-syarat Khotbah Jumat


 Khutbah dilaksanakan sesudah tergelincirnya matahari (masuk waktu dzuhur).
 Khatib dalam keadan suci dari hadas dan najis.
 Khatib harus laki-laki.
 Khatib duduk di antara dua khutbah.
 Khutbah diucapkan dengan suara yang keras dan jelas.
 Khutbah dilakukan dalam keadaan berdiri (jika mampu).
 Hendaknya tertib dalam melakukan rukun khutbah.

PENDIDIKAN AGAMA ISLAM 11


SEMESTER GENAP
INAYAH SALSABILLA
XI TKJ 2

d) Rukun Khutbah
 Membaca hamdallah.
 Membaca syahadat.
 Membaca shalawat atas Nabi Muhammad Salallahu Alaihi Wassalam.
 Berwasiat taqwa.
 Membaca ayat Al Qur’an pada salah satu khotbah.
 Berdoa pada khutbah kedua.

e) Sunah-sunah Khutbah Jumat


 Khatib memberikan salam sebelum azan dikumandangkan.
 Khotbah diucapkan dengan kalimat yang jelas, fasih, mudah dipahami, dan
disampaikan dengan penuh semangat.
 Khatib menyampaikan khutbah hendaknya diperpendek dan jangan terlalu
panjang, sebaliknya solat Jumatnya yang diperpanjang.
 Khatib menghadap ke jamaah ketika berkhutbah.
 Menertibkan rukun-rukun khutbah.
 Khotbah dilakukan di atas mimbar atau tempat yang tinggi.

Tambahan :

 Pada prinsipnya, ketentuan dan cara khutbah, baik itu untuk salat Jumat, Idul
Fitri, Idul Adha maupun salat khusuf itu sama. Letak perbedaannya yaitu pada
waktu pelaksanaannya, yaitu dilaksanakan setelah salat dan diawali dengan takbir.
 Khutbah wukuf adalah khutbah yang dilakukan pada saat wukuf di Arafah dan
merupakan salah satu rukun wukuf setelah melaksanakan salat dzuhur dan ahsar
(di qasar). Khutbah wukuf hampir sama dengan khutbah Jumat, bedanya pada
waktu pelaksanaannya yaitu ketika wukuf di Arafah.

2. Ketentuan Tabligh
Syarat Muballig
 Islam.
 Ballig.
 Berakal sehat.
 Mendalami ajaran Agama Islam.

Etika dalam Menyampaikan Tabligh


 Menggunakan bahasa yang mudah dipahami.
 Bersikap lemah lembut, tidak kasar dan tidak merusak.
 Mengutamakan musyawarah dan berdiskusi untuk memperoleh kesepakatan
bersama.
 Materi dakwah yang disampaikan harus memiliki dasar hukum yang kuat,
sumbernya juga harus jelas.
 Menyampaikannya dengan ikhlas dan sabar, sesuai dengan kondisi, psikologis
dan sosiologi si penerima.

PENDIDIKAN AGAMA ISLAM 12


SEMESTER GENAP
INAYAH SALSABILLA
XI TKJ 2

 Tidak menghasut orang lain untuk merusak, bermusuhan, berselisih, dan/atau


mencari kesalahan orang lain.

3. Ketentuan Dakwah

a) Syarat Seorang Da’i


 Islam.
 Ballig.
 Berakal sehat.
 Mendalami ajaran Agama Islam.

b) Etika dalam Berdakwah


 Dakwah dilaksanakan dengan hikmah (diucapkan dengan jelas, tegas dan sikap
yang bijaksana).
 Dakwah dilaksanakan dengan mauzatul hasanah atau nasihat yang baik, yaitu
cara persuasif (tanpa kekerasan) dan edukatif (pengajaran).
 Dakwah dilaksanakan dengan memberi contoh yang baik.
 Dakwah dilaksanakan dengan mujadalah, yaitu diskusi atau bertukar pikiran
yang berjalan dengan dinamis dan santun serta menghargai pendapat orang
lain.

c) Objek Dakwah (Mad’u)

Objek dakwah adalah orang yang didakwahi, dengan kata lain orang yang
diajak kepada agama Allah dan untuk kebaikan. Objek dakwah mencakup seluruh
manusia, tak terkecuali si pendakwah itu sendiri.

d) Materi Dakwah (Al Maudhu’)

Materi dakwah adalah segala sesuatu yang disampaikan kepada subyek


dakwah kepada objek dakwah yang meliputi seluruh ajaran Islam yang bersumber
dari Al Quran maupun Hadist.

Secara umum, materi dakwah mencakup 4 hal yaitu : akidah (keyakinan),


syariah (hukum), akhlak (perilaku), dan muamalah (hubungan sosial).

e) Metode Dakwah (asalibud da’wah)

Metode dakwah yaitu cara-cara yang digunakan oleh seorang da’i dalam
berdakwah agar maksud dari dakwah tersebut tercapai. Metode dakwah tersebut
telah disebutkan dalam Al Quran Surah An-Nahl ayat 125:

َ َ ُ َ َّ َ َّ ْ َ ْ َ ْ ْ ْ َ َ َ ُ ْ
‫يل َ ِّربك ِبٱل ِحك َم ِة َوٱل َم ْو ِعظ ِة ٱل َح َسن ِة ۖ َو َج َٰ َِٰدل ُهم ِبٱل ِتى ِه َى أ ْح َس ُن ۚ ِإن َرَّبك ه َو أ ْعل ُم‬ ِ ‫ٱدع ِإلى س ِب‬
َ ‫ب َمن َض َّل َعن َسبيلهۦ ۖ َو ُه َو َأ ْع َل ُم ب ْٱل ُم ْه َتد‬
‫ين‬ ِ ِ ِِ ِ ِ

Artinya: “Serulah (manusia) kepada jalan Tuhanmu dengan hikmah dan


pengajaran yang baik dan berdebatlah dengan mereka dengan cara yang baik.

PENDIDIKAN AGAMA ISLAM 13


SEMESTER GENAP
INAYAH SALSABILLA
XI TKJ 2

Sesungguhnya Tuhanmu, Dialah yang lebih mengetahui siapa yang sesat dari
jalan-Nya dan Dialah yang lebih mengetahui siapa yang mendapat petunjuk”
(Q.S. An-Nahl/16 : 125)
Metode dakwah tersebut jika kita jabarkan menjadi:

a. Berdakwah dengan Hikmah

 Al Quran dan sunah.


 Ucapan ringkas yang mengandung banyak makna.
 Manfaat serta rahasia setiap hari.

b. Berdakwah dengan Mau’idah Hasanah


 Memberikan motivasi untuk berbuat baik atau memberi peringatan jika
melakukan maksiat.
 Ucapan yang lemah lembut.
 Pengajaran yang mengandung pesan positif.

Jadi, mau’idah hasanah dapat diartikan sebagai nasihat yang diucapkan


dengan perkataan lemah lembut sehingga dapat masuk ke dalam hati orang yang
didakwahi dan dapat diterima dengan penuh kesadaran.

c. Berdakwah dengan Mujadalah Ahsan


 Mujadalah ahsan adalah melakukan diskusi, bertukar pikiran ataupun
membantah perkataan yang lembut dan tidak menggunakan ucapan yang kasar
sehingga dapat diterima oleh lawan dengan lapang dada.

D. Menerapkan Perilaku Mulia Sehubungan Dengan Khutbah, Tabligh, dan Dakwah

Sebagai umat Islam yang baik, kita tentu harus merealisasikan nilai-nilai khutbah,
tabligh dan dakwah di mana saja kita berada. Adapun cara-cara yang dapat dilakukan yaitu:

1. Ketika solat Jumat, hendaknya mengamati dan menyimak khutbah yang disampaikan
khatib. Dengan memperhatikannya secara utuh, diharapkan suatu saat nanti bisa
tampil seabagi khatib pada waktu salat Jumat.
2. Ketika kita melihat keadaan sekitar yang termasuk maksiat (seperti mencuri,
tawuran, mencontek, dan sebagainya), kita harus mencegahnya dengan memberikan
alasan yang logis, baik atas dasar agama maupun sosial. Cara mencegahnya dapat
kita lakukan dengan perbuatan, jika tidak mampu dengan lisan, dan jika tidak mampu
juga maka dengan hati.
3. Jika melihat sesuatu yang baik, contohlah. Dimulai dari diri sendiri, dari tindakan
yang kecil dimulai dari sekarang.
4. Lebih aktif mengikuti kegiatan keagamaan.

PENDIDIKAN AGAMA ISLAM 14


SEMESTER GENAP
INAYAH SALSABILLA
XI TKJ 2

BAB 3

MENGHINDARKAN DIRI DARI TINDAK KEKERASAN

Makna Toleransi

1. Pengertian Toleransi

Perkataan toleransi berasal dari bahsa inggris, tolerance, menurut Webster new
American dictionary arti tolerance adalah liberty to word the opinion of other, patience
with other ang jika diterjemahkan dalam bahasa Indonesia artinya adalah memberi
kebebasan pendapat orang lain dan berlaku sabar dalam menghadapi orang lain.

Dalam kamus besar bahasa Indonesia mengartikan toleransi itu sebagi sikap
meneggang, dalam makna menghargai, membiarkan, membolahkan, pendirian, pendapat,
kepercayaan, kelakan, yang lain dari yang dimiliki seseorang atau bertentangan dengan
pendirian seseorang.

Dalam bahasa arab toleransi diistilahkan dengan “tasammuh” yang berarti sesuatu
atau membolehkan, mengizinkan, dan saling memudahkan. Toleransi pada dasarnya
merupakan sikap lapang dada terhadap prinsip yang dipegang atau dianut orang lain, tanpa
mengorbankan prinsip sendiri.

Toleransi sangat penting dalam kehidupan manusia, baik dalam berkata- kata maupun
dalam bertingkah laku. Dalam hal ini, toleransi berarti menghormati dan belajar dengan
orang lain, menghargai perbedaan, menjembatani kesnjangan diantara kita sehingga
tercapai kesamaan sikap. Toleransi juga merupakan awal dari sikap menerima bahwa
perbedaan bukanlah suatu hal yang salah, justr perbedaan harus dimengerti sebagai
kekayaan. Misalnya, perbedaan ras, suku, agama, adat istiadat, cara pandang, perilaku,
pendapat. Dengan perbedaan tersebut, diharapkan manusia bisa mempunyai sikap
toleransi terhadap segala perbedaan yang ada, dan berusaha hidup rukun, baik idividu dan
individu, individu dan kelompok masyarakat, serta kelompok masarakat dan kelompok
masyarakat yang lainnya.

2. Ayat Tentang Toleransi

Terkait dengan toleransi, Allah SWT, menegaskan dalam firmannya sebagai berikut:

َ ‫َوم ْن ُه ْم َم ْن ُي ْؤم ُن به َوم ْن ُه ْم َم ْن ََل ُي ْؤم ُن به ۚ َو َرُّب َك َأ ْع َل ُم ب ْال ُم ْفسد‬


‫ين‬ ِ ِ ِ ِِ ِ ِ ِِ ِ ِ

Artinya: Dan di antara mereka ada orag-orang yang beriman kepadanya(Al-Quran).


Dan diantaranya adapula orang-orang yang tidak beriman kepadanya, sedangkan Tuhanmu
lebih mengetahui tentang orang-orang yang berbuat kesukaran,” (QS.Yunus/10: 40)
َ ُ َ ٌ ‫ون م َّما َأ ْع َم ُل َو َأ َنا َبر‬
‫يء ِم َّما ت ْع َملون‬
َ ُ َ ْ َُْ ْ ُ َُ َ ْ ُ ََ َ َ
‫يئ‬‫ر‬ ‫ب‬ ‫م‬ ‫ت‬‫ن‬ ‫أ‬ ۖ ‫م‬ ‫ك‬‫ل‬ ‫م‬‫ع‬ ‫م‬ ‫ك‬‫ل‬‫و‬ ‫ي‬‫ل‬ ‫م‬‫ع‬ ‫ي‬‫ل‬ ‫ل‬
َ ُ َّ َ ْ َ
ْ ‫وك َف ُق‬ ‫وِإن كذب‬
ِ ِ ِ ِ ِ

Dan jika mereka tetap mendustakan (Muhammad), maka katakanlah bagiku


pekerjaanku dan bagimu pekerjaanmu. Kamu tidak bertanggung jawab terhadap apa yang

PENDIDIKAN AGAMA ISLAM 15


SEMESTER GENAP
INAYAH SALSABILLA
XI TKJ 2

kamu kerjakan dan akupun tidak bertanggung jawab terhadap apa yang kamu kerjakan
(QS. Yunus/10: 41)

3. Makna kandungan ayat pada surat Yunus ayat 40-41

Pada Q.S. Yusuf ayat 40 Allah SWT menjelaskan bahwa setelah nabi muhammad
SAW berdakwah ada orang yang beriman kepada Al-Quran dan megikutinya serta
memperoleh manfaat dari risalahnya yang disampaikan, tapi ada juga yang tidak beriman
dan mereka nanti dalam kekhafiran.

Pada Q.S Yusuf ayat 41 Allah SWT memberikan penegasan kepada rasul-Nya, bahwa
jika mereka mendustakanmu, katakanlah behwa bagiku pekerjaanku, dan bagi kalian
pekerjaan kalian, kalian berlepas dari apa yang aku kerjakan dan aku berlepas dari apa
yang kalian kerjakan. Maha adil dan tidak pernah dzalim, bahkan dia memberi kepada
setiap menusia sesuai dengan apa yang diterimanya.

Dari penjelasan ayat tersebut dapat disimpulkan :

a) Umat manusia yang hidup setelah diutusnya nabi Muhammad Saw, terbagi menjadi
dua golongan, ada umat yang beriman terhadap kebenaran karasulan dan kitab suci
yang disampaikan dan ada pula golongan yang mendustakan kerasulan nabi
Muhammad saw, dan tidak berima kepada Al-Qur’an.
b) Allah swt. Maha Mengetahui sikap dan perilaku orang-orang beriman yang selama
hidup di dunia senantiasa bertaqwa kepadanya, begitu uga orang kafir yang tidak
beriman kepada-Nya.
c) Orang beriman harus tegas da berpendirian teguh atas keyakinannya ia tegar
meskipun hidup di tengah-tengah orang yang berbeda keyakinan dengan dirinya.[6]

4. Hadis tentang perluanya menghargai perbaedaan dan toleransi


ُ َ
‫لله خ ْي ُره ْم‬ ‫ا‬ ‫د‬
َْ
‫ن‬ ‫ع‬ ‫اب‬ ‫ح‬َ ‫األ ْص‬َ ُ ْ َ َ َ َ َّ َ َ ْ َ َ ُ
‫ر‬ ‫ي‬ ‫خ‬ : ‫ال‬ ‫ق‬ ‫م‬ ‫ل‬‫س‬‫و‬ ‫ه‬ ‫ي‬ ‫ل‬ ‫ع‬ ‫الله‬ ‫ى‬ ‫ل‬
َّ َ
‫ص‬ ‫الله‬ َ ‫الله َع ْن ُه َأ َّن َر ُس‬
‫ول‬
ُ َ َ ْ َ ْ َ
‫ع ِن اب ِن عم ٍرو ر ِضي‬
ِ ِ ِ ِ ِ
ْ ْ َ ِّ ُ َ ُ ْ َ ُ َ َْ ْ ْ َ َ
‫ َوال َح ِاك ُم َوال َب ْي َه ِق ُّي‬،‫ َوالت ْر ِم ِذ ُّي َو ْاب ُن ِح َّبان‬،‫الله خ ْي ُره ْم ِل َج ِار ِه (أخ َر َجه أ ْح َمد‬
ِ ‫اح ِب ِه وخي ُر ال ِج َير ِان ِعند‬ ِ ‫ِلص‬
َ
َ ُ ْ ْ ََ َ ُ َ ُّ َّ َ ُ ْ َ ُ ْ ُ ْ َ َ َ ُّ
)‫البخ ِار ُّي ِفى األد ِب ال ُمف َر ِد َو ْاب ُن خ َز ْي َمة‬ ‫ور والد ِار ِمي و‬ ٍ ‫ِفى الشع ِب و س ِعيد بن منص‬

Artinya: dari ibn umar ra sesungguhnya rasulullah saw bersabda : sebaik-baiknya


sahabat di sisi allah adalah yang paling bak di antara mereka terhadap sesame saudaranya.
Dan sebaik-baiknnya tetangga di sisi Allah adalah yang paling baik diantara mereka
terhadap tetangganya (HR Attirmidzy)

PENDIDIKAN AGAMA ISLAM 16


SEMESTER GENAP
INAYAH SALSABILLA
XI TKJ 2

Menghidarkan Diri Dari Tindakan Kekerasan

Manusia dianugrahi oleh Allah swt, berupa nafsu. Dengan nafsu tersebut manusia
dapat merasa benci dan cinta. Dengannya pula manusia bisa melakukan persahabatan an
permusuhan. Dengannya pula manusia dapat mencapai kesempurnaan ataupun
kesengsaraan. Hanya nafsu yang telah berhasil dijinakkan oleh akal saja yang mampu
menghantarkan manusia kepada kesempurnaan. Namun sebaliknya, jika di luar kendali akal,
niscaya akan menjerumuskan manusia ke dalam urang kesengsaraa dan kehinaan.

Permusuhan berasal dari rasa benci yang dimiliki oleh setiap manusia sebagaimana
cinta, bencipun berasal dari nafsu yang harus bertumpu di atas pondasi akal. Permusuhan
di antara manusia terkadang karena kedengkian pada hal-hal duniawi seperti pada kasus
qabil dan habil ataupun kisah nabi yusuf dan saudara-saudaranya. Terkadang pula
permusuhan dikarenakan dasar ideologi dan keyakinan.

1. Ayat tentang islam melarang perilaku kekerasan terhadap siapa pun


َّ َ َ َ َ َّ َ َ َ
َ ‫الن‬ َْ
ْ ‫األ‬ َ ‫يل َأ َّن ُه َم ْن َق َت َل َن ْفسا ب َغ ْير َن ْفس َأ ْو َف‬
َ ‫م ْن َأ ْجل َذ ل َك َك َت ْب َنا َع َلى َبني إ ْس َرائ‬
‫اس‬ ‫ض فكأنما قتل‬ ِ ‫ر‬ ‫ي‬‫ف‬ ِ ‫اد‬
ٍ ‫س‬ ٍ ِ ِ ِ ِ ِ ِ ِ ِ
َ َ َ ْ َ َّ ُ َ ِّ َ ْ َ ُ ُ ُ ْ ُ ْ َ َ ْ َ َ َ َ َ
َ َ َّ َ ْ َ َّ َ َ َ َ ْ ْ َ َ َ
‫ات ث َّم ِإن ك ِثيرا ِمن ُه ْم َب ْعد ذ ِلك‬ِ ‫ج ِميعا ومن أحياها فكأنما أحيا الناس ج ِميعا ۚ ولقد جاءتهم رسلنا ِبالبين‬
َ
َ ُ
‫ض ل ُم ْس ِرفون‬
َ َْ ْ
ِ ‫ِفي األر‬
Artinya “Oleh karena itu kami tetapkan ( suatu hukum) bagi bani Israil, bahwa
barang siapa membunuh seseorang, bukan karea orag itu membunuh orang lain(qisas), atau
karena berbuat kerusakan di muka bumi. Maka seakan-akan dia telah membunuh semua
manusia. Dan barang siapa memelihara kehidupan seorang mausia, maka seakan-akan dia
telah memlihara kehidupan semua manusia. Sesungguhnya rasul-rasul kami telah datang
kepada mereka dengan(membawa) keterangan-keterangan yang jelas. Tetapi kemudian
banyak di antara mereka setelah itu melampaui batas di muka bumi.” (QS Al-Maidah/5:32)

2. Makna kandungan ayat pada surat al maidah ayat 32

Allah SWT menjelaskan dalam ayat ini, bahwa setelah peristiwa pembunuhan qabil
terhadap habil, Allah swt menetapkan suatu hukum bahwa membunuh seorang manusia,
sama denga membunuh seluruh manusia. Begitu juga menyelamatkan kehidupan seorang
manusia, sama dengan menyelamatkan seluruh manusia. Ayat ini menyinggung sebuah
prinsip sosial dimana masyarakat bagaikan sebuah tubuh, sedangkan individu-individu
masyarakat marupakan anggota tubuh tersebut. Apabila sebuah anggota tubuh sakit, maka
anggota tubuh yang lainnya pun ikut merasakan sakit.

Begitu uga apabila seseorang berani tangannya dengan darah orang yang tidak
berdosa, mak pada hakikatnya dia telah membunuh manusia-manusia yang tak berdosa.
Dari segi sistem penciptaan manusia, terbunuhnya habil telah menyebabkan hancurnya
generasi besar suatu masyarakat, yang bakal tampil dan lahir di dunia ini. Al-Quran
memberikan perhatian penuh terhadap perlindugan jiwa manusia da menganggap
membunuh seorang manusia, sama dengan membunuh semua masyarakat.

PENDIDIKAN AGAMA ISLAM 17


SEMESTER GENAP
INAYAH SALSABILLA
XI TKJ 2

Pengadilan di Negara-negara tertentu menjatuhkan hukjuman qisas, yaitu membunuh


orang yang telah membunuh, di Indonesia juga dilakukan hukuman mati bagi para
pembunuh. Dalam surat al maidah ayat 32 terdapat 3 pelajaran yang dapat dipetik.

a) Nasib kehidupan manusia sepanjang sejarah memiliki kaitan dengan orang lain.
Sejarah kemanusiaan merupakan mata rantai akan mengakibatkan musnahnya
sejumlah besar umat manusia.

b) Nilai suatu pekerjaan berkaitan dengan tujaun mereka. Pembuunuhan seorang


manusia dengan maksud jahat merupakan pemusnahan sebuah masyarakat , tetapi
keputusan pengadilan untuk melakukn eksekusi terhadap seorang pembunuh dalam
rangka qisas merupakan sumber kehidupan masyarakat

c) Mereka yang memuliki pekerjaan berhubungan dengan penyelamatan jiwa manusia,


seprti para dokter, perawat, polisi, harus mengerti nilai pekerjaan mereka.
Menyembuhkan atau menyelamatkan orang sakit dari kematian bagaikan
menyelamatan sebuah kehidupan

Berikut perilaku-perilaku toleransi yang harus dibina sesuai dengan ajaran Islam.

a) Saling menghargai adanya perbedaan keyakinan. Kita tidak boleh memaksakan


kehendak kepada orang lain agar mereka mengikuti keyakinan kita. Orang yang
berkeyakinan lain pun tidak boleh memaksakan keyakinan kepada kita. Dengan
memperlihatkan perilaku berakhlak mulia, insya Allah orang lain akan tertarik.
Rasulullah saw. selalu memperlihatkan akhlak mulia kepada siapa pun termasuk
musuh-musuhnya, banyak orang kafir yang tertarik kepada akhlak Rasulullah saw.
lalu masuk Islam karena kemuliaannya.

b) Saling menghargai adanya perbedaan pendapat. Manusia diciptakan dengan


membawa perbedaan. Kita mencoba menghargai perbedaan tersebut.

c) Belajar empati, yaitu merasakan apa yang dirasakan oleh orang lain, lalu bantulah
orang yang membutuhkan. Sering terjadi tindak kekerasan disebabkan hilangnya
rasa empati. Ketika mau mengganggu orang lain, harus sadar bahwa mengganggu itu
akan menyakitkan, bagaimana kalau itu terjadi pada diri kita.

PENDIDIKAN AGAMA ISLAM 18


SEMESTER GENAP
INAYAH SALSABILLA
XI TKJ 2

BAB 4

SYAJA’AH

1. Pengertian Syaja’ah

Secara etimologi kata al-syaja’ah berarti berani antonimnya dari kata al-jabn yang
berarti pengecut. Kata ini digunakan untuk menggambarkan kesabaran di medan perang.
Sisi positif dari sikap berani yaitu mendorong seorang muslim untuk melakukan pekerjaan
berat dan mengandung resiko dalam rangka membela kehormatannya. Tetapi sikap ini bila
tidak digunakan sebagaimana mestinya menjerumuskan seorang muslim kepada kehinaan.

Syaja’ah dalam kamus bahasa Arab artinya keberanian atau keperwiraan, yaitu
seseorang yang dapat bersabar terhadap sesuatu jika dalam jiwanya ada keberanian
menerima musibah atau keberanian dalam mengerjakan sesuatu. Pada diri seorang
pengecut sukar didapatkan sikap sabar dan berani. Selain itu Syaja’ah (berani) bukanlah
semata-mata berani berkelahi di medan laga, melainkan suatu sikap mental seseorang,
dapat menguasai jiwanya dan berbuat menurut semestinya.

2. Penerapan Syaja’ah dalam Kehidupan

Sumber keberanian yang dimiliki seseorang diantaranya yaitu :


a) Rasa takut kepada Allah Swt.
b) Lebih mencintai akhirat daripada dunia.
c) Tidak ragu-ragu, berani dengan pertimbangan yang matang.
d) Tidak menomor satukan kekuatan materi.
e) Tawakal dan yakin akan pertolongan Allah.

Jadi berani adalah: “Sikap dewasa dalam menghadapi kesulitan atau bahaya ketika
mengancam. Orang yang melihat kejahatan, dan khawatir terkena dampaknya, kemudian
menentang maka itulah pemberani. Orang yang berbuat maksimal sesuai statusnya itulah
pemberani (al-syujja’). Al-Syajja’ah (berani) bukan sinonim ‘adam al-khauf (tidak takut
sama sekali)”

Berdasarkan pengertian yang ada di atas, dipahami bahwa berani terhadap sesuatu
bukan berarti hilangnya rasa takut menghadapinya. Keberanian dinilai dari tindakan yang
berorientasi kepada aspek maslahat dan tanggung jawab dan berdasarkan pertimbangan
maslahat.

Predikat pemberani bukan hanya diperuntukkan kepada pahlawan yang berjuang di


medan perang. Setiap profesi dikategorikan berani apabila mampu menjalankan tugas dan
kewajibannya secara bertanggungjawab. Kepala keluarga dikategorikan berani apabila
mampu menjalankan tanggungjawabnya secara maksimal, pegawai dikatakan berani apabila
mampu menjalankan tugasnya secara baik, dan seterus nya.

Keberanian terbagi kepada terpuji (al-mahmudah) dan tercela (al-madzmumah).


Keberanian yang terpuji adalah yang mendorong berbuat maksimal dalam setiap peranan

PENDIDIKAN AGAMA ISLAM 19


SEMESTER GENAP
INAYAH SALSABILLA
XI TKJ 2

yang diemban, dan inilah hakikat pahlawan sejati. Sedangkan berani yang tercela adalah
apabila mendorong berbuat tanpa perhitungan dan tidak tepat penggunaannya.

3. Keutamaan syaja’ah

Dalam ayat ini rasa takut itu dapat dikendalikan dan bahaya dari hal yang ditakuti
itu dapat diperkecil atau dihindari. Oleh karena itu orang yang mempunyai sifat syaja’ah
memiliki ketenangan hati dan kemampuan mengolah sesuatu dengan pikiran tenang.

Menurut Ibnu Miskawih, sifat Syaja’ah mengandung keutamaan-keutamaan sebagai


berikut:

a) Jiwa besar, yaitu sadar akan kemnampuan diri dan sanggup melaksanakan
pekerjaan besar yang sesuai dengan kemampuannya. Bersedia mengalah dalam
persoalan kecil dan tidak penting Menghormati tetapi tidak silau kepada orang lain.
b) Tabah, yaitu tidak segera goyah pendirian, bahkan setiap pendirian keyakinan
deipegangnya dengan mantap
c) Keras Kemauan, yaitu bekerja sungguh-sungguh dan tidak berputus asa serta tidak
mudah dibelokkan dari tujuan yang diyakini
d) Ketahanan, yaitu tahan menderita akibat perbuatan dan keyakinannya
e) Tenang, yaitu berhati tenang, tidak selalu menuruti perasaan (emosi) dan tidak
lekas marah
f) Kebesaran, yaitu suka melakukan pekerjaan yang penting atau besar

4. Macam-macam Syaja’ah

a) Syaja’ah harbiyah, yaitu keberanian yang kelihatan atau tampak, misalnya


keberanian waktu menghadapi musuh dalam peperangan (al-Jihad fi Sabilillah).
Allah berfirman :
َّ َّ َ ُ َ ْ َ َّ
ٌ ‫الل َه َسم‬
ٌ ‫يع َعل‬ َ ُ َ َ
‫يم‬ ِ ِ ‫يل الل ِه واعلموا أن‬
ِ ‫وق ِاتلوا ِفي س ِب‬
Artinya : “Dan berperanglah kamu di jalan allah, dan ketahuilah bahwa Allah
Maha Mendengar, Maha Mengetahui “ ( Qs. Al- baqarah: 244)

b) Syaja’ah nafsiyah, yaitu keberanian menghadapi bahaya atau penderitaan dan


menegakkan kebenaran

Dua jenios contoh keberanian

a) Keberanian mengatakan kebenaran sekalipun didepan penguasa yang Dzalim Dari


Abu Sa’id Al Khudri, Nabi Muhhammad saw bersabda :
َ َ َْ َْ ْ ُ َ ْ َ َْ
‫أفض ُل ال ِج َه ِاد ك ِل َمة َعد ٍل ِعند ُسلط ٍان َج ِائ ٍر أ ْو أ ِم ْي ٍر َج ِائ ٍر‬

PENDIDIKAN AGAMA ISLAM 20


SEMESTER GENAP
INAYAH SALSABILLA
XI TKJ 2

Artinya “Jihad yang paling utama ialah mengatakan kebenaran (berkata yang
baik) di hadapan penguasa yang zalim.” (HR. Abu Daud no. 4344, Tirmidzi no. 2174,
Ibnu Majah no. 4011. Al Hafizh Abu Thohir mengatakan bahwa hadits ini hasan).

b) Keberanian untuk mengendalikan diri tatkala marah sekalipun dia bisa


melampiaskannya dan firman Allah swt:
ْ َ ‫الن ْف‬
َّ َ َ َ َ َ
‫س َع ِن ال َه َوى‬ ‫َوأ َّما َم ْن خاف َمق َام َ ِّرب ِه َون َهى‬
ْ ْ َ َّ ْ َّ َ
‫ف ِإن ال َجنة ِه َي ال َمأ َوى‬
Artinya “Dan adapun orang-orang yang takut kepada kebesaran Tuhannya dan
menahan diri dari keinginan hawa nafsunya, maka sesungguhnya surgalah tempat
tinggal(nya).”(Q.S. An-Nazia’at 40- 41.)

Munculnya sikap syaja’ah tidak terlepas dari keadaan-keadaan sebagai berikut:

a) Berani membenarkan yang benar dan berani mengingatkan yang salah.


b) Berani membela hak milik, jiwa dan raga, dalam kebenaran.
c) Berani membela kesucian agama dan kehormatan bangsa.

Dari dua macam syaja’ah (keberanian) tersebut di atas, maka syaja’ahdapat dituangkan
dalam beberapa bentuk, yakni:

a) Memiliki daya tahan yang besar untuk menghadapi kesulitan, penderitaan dan
mungkin saja bahaya dan penyiksaan karena ia berada di jalan Allah.
b) Berterus terang dalam kebenaran dan berkata benar di hadapan penguasa yang
zalim.
c) Mampu menyimpan rahasia, bekerja dengan baik, cermat dan penuh perhitungan.
d) Kemampuan merencanakan dan mengatur strategi termasuk di dalamnya mampu
menyimpan rahasia adalah merupakan bentuk keberanian yang bertanggungjawab.

Munculnya sikap syaja’ah tidak terlepas dari keadaan-keadaan sebagai berikut:

a) Berani membenarkan yang benar dan berani mengingatkan yang salah.


b) Berani membela hak milik, jiwa dan raga, dalam kebenaran.
c) Berani membela kesucian agama dan kehormatan bangsa.

Dari dua macam syaja’ah (keberanian) tersebut di atas, maka syaja’ah dapat dituangkan
dalam beberapa bentuk, yakni:

a) Memiliki daya tahan yang besar untuk menghadapi kesulitan, penderitaan dan
mungkin saja bahaya dan penyiksaan karena ia berada di jalan Allah.

b) Berterus terang dalam kebenaran dan berkata benar di hadapan penguasa yang
zalim.

PENDIDIKAN AGAMA ISLAM 21


SEMESTER GENAP
INAYAH SALSABILLA
XI TKJ 2

c) Mampu menyimpan rahasia, bekerja dengan baik, cermat dan penuh perhitungan.
Kemampuan merencanakan dan mengatur strategi termasuk di dalamnya mampu
menyimpan rahasia adalah merupakan bentuk keberanian yang bertanggung jawab.

d) Berani mengakui kesalahan salah satu orang yang memiliki sifat pengecut yang
tidak mau mengakui kesalahan dan mencari kambing hitam, bersikap ”lempar batu
sembunyi tangan” Orang yang memiliki sifat syaja’ah berani mengakui kesalahan,
mau meminta maaf, bersedia mengoreksi kesalahan dan bertanggung jawab.

e) Bersikap obyektif terhadap diri sendiri. Ada orang yang cenderung bersikap “over
con dence” terhadap dirinya, menganggap dirinya baik, hebat, mumpuni dan tidak
memiliki kelemahan serta kekurangan. Sebaliknya ada yang bersikap “under
estimate” terhadap dirinya yakni menganggap dirinya bodoh, tidak mampu berbuat
apa-apa dan tidak memiliki kelebihan apapun. Kedua sikap tersebut jelas tidak
proporsional dan tidak obyektif. Orang yang berani akan bersikap obyektif, dalam
mengenali dirinya yang memiliki sisi baik dan buruk.

f) Menahan nafsu di saat marah, seseorang dikatakan berani bila ia tetap mampu ber–
mujahadah li nafsi, melawan nafsu dan amarah. Kemudian ia tetap dapat
mengendalikan diri dan menahan tangannya padahal ia punya kemampuan dan
peluang untuk melampiaskan amarahnya.

5. Hikmah Syaja’ah

Dalam ajaran agama Islam sifat perwira ini sangat di anjurkan untuk di miliki setiap
muslim, sebab selain merupakan sifat terpuji juga dapat mendatangkan berbagai kebaikan
bagi kehidupan beragama berbangsa dan bernegara.

Syaja’ah (perwira) akan menimbulkan hikmah dalam bentuk sifat mulia, cepat,
tanggap, perkasa, memaafkan, tangguh, menahan amarah, tenang, mencintai. Akan tetapi
apabila seorang terlalu dominan keberaniannya, apabila tidak dikontrol dengan kecerdasan
dan keikhlasan akan dapat memunculkan sifat ceroboh, takabur, meremehkan orang lain,
unggul-unggulan, ujub. Sebaliknya jika seorang mukmin kurang syaja’ah, maka akan dapat
memunculkan sifat rendah diri, cemas, kecewa, kecil hati dan sebagainya.

6. Contoh Figur Sahabat dan Sahabiyah yang Memiliki Sifat Syaja’ah

Berani karena benar dan rela mati demi kebenaran. Slogan tersebut pantas
dilekatkan pada diri sahabat-sahabat dan sahabiyah-sahabiyah Rasulullah saw. karena
keagungan kisah-kisah perjuangan mereka.

Rasulullah Muhammad saw. sendiri menjadi teladan utama saat beliau tak bergeming
sedikit pun ketika disuruh menghentikan dakwahnya. Beliau pun berucap dengan kata-
katanya yang masyhur, “Walaupun matahari diletakkan di tangan kananku dan bulan di
tangan kiriku, aku tidak akan pernah menghentikan dakwahku ini”.

PENDIDIKAN AGAMA ISLAM 22


SEMESTER GENAP
INAYAH SALSABILLA
XI TKJ 2

 Keberanian dan keteguhan sikap nampak pula pada diri sepupu dan menantu
Nabi saw., Ali bin Abu Thalib r.a. Ali mengambil peran yang sangat
beresiko, menggantikan Rasulullah di tempat tidur untuk mengelabui
musuh-musuh yang mengepung. Dan benar saja ketika tahu mereka
dikelabui, mereka pun marah serta memukuli Ali hingga babak belur.
 Khalifah kedua yakni Umar bin Khathab juga sangat terkenal dengan
ketegasan sikap dan keberaniannya. Ketika mau hijrah berbeda dengan
sahabat-sahabat lain yang sembunyi-sembunyi, Umar malah berteriak
lantang, “Umar mau hijrah, barang siapa yang ingin anak istrinya menjadi
yatim dan janda, hadanglah Umar”.
 Keberanian mempertahankan aqidah hingga mati nampak pada Sumayyah,
ibunda Ammar bin Yasir. Beliau menjadi syahidah pertama dalam Islam
yang menumbuhsuburkan perjuangan dengan darahnya yang mulia.
 Begitu pula Khubaib bin Adiy yang syahid di tiang salib penyiksaan dan
Habib bin Zaid yang syahid karena tubuhnya dipotong-potong satu demi
satu selagi ia masih hidup. Mereka berani bertaruh nyawa demi
mempertahankan akidah dan itu terbukti dengan syahidnya mereka
berdua.
 Bilal dan Khabab bin Al-Irts, yang mantan budak disiksa dengan ditimpa
batu besar (Bilal) dan disetrika punggungnya (Khabab) adalah bukti bahwa
keberanian tidak mengenal lapisan dan strata sosial.
 Ada pula anak bangsawan seperti Mush’ab bin Umair dan Sa’ad bin Abi
Waqqash yang diusir dan tidak diakui lagi sebagai anak oleh orangtua
mereka karena masuk Islam.
 Dan akhirnya wanita-wanita perkasa dan pemberani seperti Shafiyah binti
Abdul Muthalib, bibi Rasulullah saw., Nusaibah binti Ka’ab, perisai
Rasulullah saw. dan Fatimah, putri Rasulullah saw. yang menjadi bukti
wanita tak kalah berani dibandingkan laki-laki dalam mempertahankan
kebenaran.

PENDIDIKAN AGAMA ISLAM 23


SEMESTER GENAP
INAYAH SALSABILLA
XI TKJ 2

BAB 5

PERKEMBANGAN ISLAM PADA MASA MODERN

A. Sekilas Tentang Dunia Islam Pada Masa Modern

Masa pembaharuan (modern) bagi dunia Islam adalah masa yang dimulai dan tahun
1800 M sampai sekarang. Masa pembaharuan ditandai dengan adanya kesadaran umat
Islam terhadap kelemahan dirinya dan adanya dorongan untuk memperoleh kemajuan
dalam berbagai bidang, khususnya dalam bidang ilmu pengetahuan dan teknologi. Pada masa
pembaharuan ini, telah muncul tokoh tokoh pembaharu dan pemikir Islam di berbagai
negara Islam. Pada awal masa pembaharuan, kondisi dunia Islam, secara politis berada
dibawah penetrasi kolonialisme. Baru pada pertengahan abad ke-20 M, dunia Islam bangkit
memerdekakan negaranya dan penjajahan bangsa Barat (Eropa).

Di antara negara-negara Islam atau negara-negara berpenduduk mayoritas umat


Islam, yang memerdekakan dirinya dari penjajahan, seperti :

 Indonesia, memperoleh kemerdekaan pada tanggal 17 Agustus 1945.

 Pakistan pada tanggal 15 Agustus 1947.

 Mesir secara formal memperoleh kemerdekaan dari Inggris tahun 1922 M. Namun,
bangsa Mesir baru merasa benar-benar merdeka pada tanggal 23 Juli 1952, yakni
setelah Jamal Abdul Nasir menjadi penguasa, karena dapat menggulingkan Raja
Faruq yang dalam masa pemerintahannya pengaruh Inggris sangat besar.

 Irak merdeka secara formal dari penjajah Inggris tahun 1932 M, tetapi
sebenarnya baru benar-benar merdeka tahun 1958 M.

 Syria dan Libanon, merdeka dari penjajah Prancis tahun 1946 M.

 Beberapa negara di Afrika merdeka dari penjajah Prancis, seperti Lybia tahun
1951 M, Sudan dan Maroko tahun 1956 M, dan Aijazair tahun 1962 M.

 Di Asia Tenggara, negara-negara yang berpenduduk mayoritas Islam, yang


merdeka dari penjajah Inggris adalah Malaysia tahun 1957 M dan Brunei
Darussalam tahun 1984 M.

 Di Asia Tengah, negara-negara yang merdeka dari Uni Soviet tahun 1992 M adalah
Uzbekistan, Kirghistan, Kazakhtan, Tajikistan, dan Azerbaijan sedangkan Bosnia
merdeka dari penjajah Yogoslavia juga tahun 1992 M.

Setelah negara-negara yang berpenduduk mayoritas umat Islam tersebut


memperoleh kemerdekaan, maka umat Islam bersama-sama dengan pemerintah negaranya
melakukan usaha-usaha pembangunan dalam berbagai bidang, demi terwujudnya
masyarakat bangsa yang adil dan makmur di bawah naungan rida Allah SWT.

PENDIDIKAN AGAMA ISLAM 24


SEMESTER GENAP
INAYAH SALSABILLA
XI TKJ 2

B. Perkembangan Ajaran Islam pada Masa modern

Menjelang dan pada awal-awal masa pembaharuan yaitu sebelum dan sesudah tahun
1800 M, umat Islam di berbagai negara, telah menyimpang dari ajaran Islam yang
bersumber kepada Al-Qur’an dan Hadis. Penyimpangan itu terdapat dalam hal:

 ü Ajaran Islam tentang ketauhidan telah bercampur dengan kemusyrikan. Hal ini
ditandai dengan banyaknya umat Islam yang selain menyembah Allah SWT juga
memuja makam yang dianggap keramat dan meminta tolong dalam urusan gaib
kepada dukun-dukun dan orang-orang yang dianggap sakti. Selain itu, ada juga
kelompok umat Islam yang meng kultuskan dan beranggapan bahwa sultan adalah
orang suci yang segala perintahnya harus ditaati.

 ü Adanya kelompok umat Islam, yang selama hidup di dunia ini, hanya
mementingkan urusan akhirat dan meninggalkan dunia. Mereka beranggapan hahwa
memiliki harta benda yang banyak, kedudukan yang tinggi dan ilmu pengetahuan
tentang dunia adalah tidak perlu, karena hidup di dunia ini hanya sebentar dan
sementara, sedangkan hidup di akhirat bersifat kekal dan abadi. Selain itu, banyak
umat Islam yang menganut paham fatalisme, yaitu paham yang mengharuskan
berserah diri kepada nasib dan tidak perlu berikhtiar, karena hidup manusia
dikuasai dan ditentukan oleh nasib.

Penyimpangan-penyimpangan umat Islam terhadap ajaran agamanya seperti


tersebut, mendorong lahirnya para tokoh pembaharu, yang berusaha menyadarkan urnat
Islam agar kembali kepada ajaran Islam yang benar, yang bersumber kepada Al-Quran
dan As-Sunnah (Hadis). Tokoh-tokoh pembaharu yang dimaksud antara lain:

a. Muhammad bin Abdul Wahhab lahir di Nejd (Arab Saudi) pada tahun 1115 H (1703
M) dan wafat di Daryah tahun 1201 H (1787 M). Muhammad bin Abdul Wahhab
adalah seorang ulama besar yang produktif, karena buku-buku karangannya tentang
Islam, mencapai puluhan judul. Di antara buku bukunya berjudul “Kitab At-Tauhid”
yang isinya antara lain tentang pemberantasan syirik, khurafat, takhayul, dan bid’ah
yang terdapat di kalangan umat Islam dan mengajak umat Islam agar kembali kepada
ajaran tauhid yang murni. Para pengikut Muhammad bin Abdul Wahhab, menamakan
kelompoknya dengan “A1-Muwahhidun” atau “Al-Muslimun”, yang artinya kelompok
yang berusaha mengesakan Allah SWT semurni-murninya. Gerakan pemurnian ajaran
Islam yang dilakukan oleh para pengikut Muhammad bin Abdul Wahhah ini,
dinamakan juga gerakan “Wahabi”.

b. Rifa’ah Badawi Rafi’ At-Tahtawi, atau At-Tahtawi, lahir di Tahta pada tahun 1801 M
dan meninggal di Mesir. Pemikirannya yang berkaitan dengan ajaran Islam, antara
lain, beliau menyerukan agar umat Islam dalam hidup di dunia ini tidak hanya
mementingkan urusan akhirat, tetapi juga harus mementingkan urusan dunia, agar
umat Islam tidak dijajah oleh hangsa lain.

c. Jamahiddin Al-Afghani, lahir di Asadabad tahun 1838 M dan wafat di Istanbul rahun
1897 M. Di antara pemhaharuan pemikiran yang dimunculkan beliau adalah :

PENDIDIKAN AGAMA ISLAM 25


SEMESTER GENAP
INAYAH SALSABILLA
XI TKJ 2

 Agar kejayaan umat Islam dapat diraih kembali dan mampu menghadapi dunia
modern, umat Islam harus kembali kepada ajaran agamanya yang murni dan
harus memahami Islam dengan rasio dan kebebasan.

 Jamaluddin menginginkan agar kaum wanira juga meraih kemajuan dan bekerja
sama dengan pria untuk mewujudkan masyarakat Islam yang dinamis dan maju.

 Kepemimpinan otokrasi hendaknya diubah menjadi demokrasi Menurut


pendapatnya Islam menghendaki pemerintahan republik yang di dalamnya
terdapat kebebasan mengemukakan pendapat dan kewajiban negara untuk
tunduk kepada undang undang.

 Ajarannya tentang Pan-Islamisme yakni persatuan dan kerjasama seluruh umat


Islam harus diwujudkan. Karena persatuan dan kerja sama seluruh umat Islam
sangat penting dan di atas segalanya.

Selain tokoh-tokoh pembaharuan tersebut, masih banyak lagi tokoh-tokoh


pembaharuan lainnya, seperti Muhammad Abduh di Mesir (1849-1905 M), Muhammad
Rasyid Ridla (1865-1935 M), Sayid Ahmad Khan di India (1817- 1898 M), dan Muhammad
Iqbal di Pakistan (1876-1938 M).

Pada masa pembaharuan jumlah penduduk beragama Islam berkembang terus ke


seluruh pelosok dunia. Penduduk Muslim terbanyak terdapat di Benua Asia dan Afrika.
Mengacu kepada data penduduk tahun 1991 M, negara-negara yang penduduk Muslimnya
lebih dan 90 % adalah Mauritania, Sahara Barat, Maroko, Aijazair, Tunisia, Libia, Mesir,
Somalia, Turki, Irak, Yordania, Arab Saudi, Yaman, Oman, Qatar, Bahrain, Iran,
Afghanistan, dan Pakistan.

Sedangkan negara-negara yang jum!ah umat Islamnya mencapai 50—90 % adalah


Tanzania (Afrika), Turkemenistan, Uzbekistan, Kirghistan, Tajikistan (Rusia), Bangladesh,
Malaysia, Singapura, Indonesia, Brunei, dan Kepulauan Mindanou di Filipina. Negara-
negara yang umat Islamnya 10—50 % antara lain seperti Guinea (Afrika), Albania, Suriah,
India, Gina, dan Myanmar.

Untuk mengikat negara-negara Islam di seluruh dunia, pada bulan Zulhijjah tahun
1381 H (Mei 1962), telah didirikan Rabithah Al-Alam Al-Islami (Muslim world League atau
Liga Dunia Islam) sebuah organisasi Islam internasional non-pemerintah yang tidak
berpihak kepada suatu partai atau golongan dan mewakili umat Islam sedunia. Liga Dunia
Islam ini berkantor pusat di Mekah (Saudi Arabia), sedangkan kantor perwakilannya
tersebar di seluruh dunia, seperti Indonesia, Amerika, Kanada, Denmark, Malaysia, dan
Prancis.

Di Benua Eropa dalam Conference of Islamic Cultural Centre and Organization of


Europe (Konferensi Pusat Kebudayaan dan Organisasi Islam Eropa) di London pada bulan
Mei 1973, dengan diprakarsai oleh Sekretariat Islam di Jeddah telah didirikan Dewan
Islam Eropa, yang bertujuan untuk mengorganisir dan memajukan usaha-usaha dakwah
islamiah.

PENDIDIKAN AGAMA ISLAM 26


SEMESTER GENAP
INAYAH SALSABILLA
XI TKJ 2

C. Perkembangan Ilmu Pengetahuan pada Masa Modern

Pada masa pembaharuan, perkembangan ilmu pengetahuan mengalami kemajuan. Hal


ini dapat dilihat di berbagai negara, seperti Turki, India, dan Mesir.

Sultan Muhammad II (1785-1839 M) dan kesultanan Turki Usmani, melakukan


berbagai usaha agar umat Islam di negaranya dapat menguasai ilmu pengetahuan dan
teknologi. Usaha-usaha tersebut seperti :

1. Melakukan modernisasi di bidang pendidikan dan pengajaran, dengan memasukkan


kurikulum pengetahuan umum kepada lembaga-lembaga pendidikan Islam
(madrasah).

2. Mendirikan Lembaga Pendidikan “Mektebi Ma’arif’, untuk mencetak tenaga-tenaga


ahli di bidang administrasi, juga membangun lembaga “Mektebi Ulumi Edebiyet,”
untuk menyediakan tenaga-tenaga ahli di bidang penterjemah.

3. Mendirikan perguruan-perguruan tinggi di bidang kedokteran, militer, dan


teknologi.

Setelah kesultanan Turki dihapuskan pada tanggal 1 November 1923 M, dan Turki
diproklamirkan sebagai negara berbentuk Republik dengan Presiden pertamanya Mustafa
Kemal At-Turk, pendiri Turki Modern (1881-1938M), maka kemajuan Turki di bidang ilmu
pengetahuan dan teknologi terus meningkat. Di India ketika masih dijajah Inggris, telah
bermunculan para cendekiawan Muslim berpikiran modern, yang melakukan usaha-usaha
agar umat Islam mampu menguasai ilmu pengetahuan dan teknologi, sehingga dapat
melepaskan diri dari belenggu penjajah. Para cendekiawan Muslim dimaksud, seperti Syah
Waliyullah (1703-1762 M), Sayid Ahmad Khan (1817-1898 M), Sayid Amir Ali (1849-1928),
Muhammad Iqbal (1873-1938 M), Muhammad Ali Jinnah (1876-1948 M), dan Abdul Kalam
Azad (1888-1956 M).

Di antara cendekiawan Muslim tersebut, yang besar jasanya terhadap umat Islam di
India adalah Sayid Ahmad Khan.

Setelah India dan Pakistan merdeka dari Inggris pada tahun 1947 M, umat Islam
terbagi dua, ada yang masuk ke Republik Islam Pakistan dan ada juga yang tetap di India
± 40 juta jiwa. Umat Islam di kedua negara tersebut terus berusaha meningkatkan ilmu
pengetahuan dan teknologi, agar kualitas hidup mereka meningkat ke arah yang lebih maju.

Pada masa pembaharuan, terutama setelah ekspansi Napoleon ke Mesir (1798 M),
umat Islam Mesir, khususnya para penguasa dan kaum cendekiawannya menyadari akan
keterbelakangan mereka dalam urusan dunia jika dibandingkan dengan bangsa-bangsa
Eropa. Oleh karena itu, mereka melakukan berbagai usaha agar menguasai berbagai ilmu
pengetahuan dan teknologi yang telah dimiliki oleh bangsa-bangsa Eropa.

Muhammad Ali, penguasa Mesir tahun 1805-1849 M, mengirim para mahasiswa untuk
mempelajari ilmu pengetahuan dan teknologi ke Prancis. Setelah kembali ke Mesir, mereka
mengajar di berbagai perguruan tinggi, terutama di Universitas A1-Azhar. Karena yang
belajar di Universitas A1-Azhar ini bukan hanya para mahasiswa Islam dan Mesir, tetapi
para mahasiswa dan berbagai negara dan wilayah Islam, ilmu pengetahuan dan teknologi
yang diajarkan di Universitas Al-Azhar ini pun dengan cepat menyebar ke seluruh dunia
Islam. Selain Universitas Al-Azhar, di Mesir telah didirikan universitas-universitas, yang

PENDIDIKAN AGAMA ISLAM 27


SEMESTER GENAP
INAYAH SALSABILLA
XI TKJ 2

di dalamnya terdapat berbagai fakultas seperti: Kedokteran, Farmasi, Teknik, Pertanian,


Perdagangan, Hukum, dan Sastra. Universitas-universitas dimaksud adalah Universitas
Iskandariyah di kota Iskandariyah, Universitas Ainusyams (1950 M) di kota Kairo,
Universitas Hilwan, Universitas Assiut (1957 M), Universitas Suez (1976 M), dan
Universitas Amerika yang bernama “The American University in Cairo (AUC)”, yang
didirikan bagi orang Mesir dengan tenaga pengajar dari Amerika.

1. Biografi Sayid Ahmad Khan

Sayid Ahmad Khan lahir di Delhi (India), pada tanggal 17 Oktober 1817 M dan
wafat juga di Delhi tahun 1898 M. Masa mudanya dipergunakan untuk mempelajari
berbagai macam ilmu pengetahuan, yaitu ilmu pengetahuan tentang Islam, bahasa
Persia, bahasa Arab, Matematika, Mekanika, Sejarah dan berbagai cabang ilmu
pengetahuan lainnya. Atas jasa-jasanya kepada lnggris pada tahun 1869 M beliau
diberi kesempatan untuk berkunjung ke Inggris. Kesempatan itu dimanfaatkannya
untuk mengadakan penelitian tentang sistem pendidikan dan pengajaran serta
kemajuan ilmu pengetahuan dan teknologi di Inggris.

2. Jasa-jasa Sayid Ahmad Khan antara lain :

 Sumbangan pemikirannya yang modern, yang menyatakan bahwa umat Islam


terbelakang, bodoh, miskin, dan dijajah, karena mereka tidak memiliki ilmu
pengetahuan dan teknologi modern yang dimiliki oleh bangsa-bangsa Eropa.

 Untuk merealisasikan idenya tersebut Sayid Ahmad Khan mendirikan lembaga-


lembaga pendidikan dan ilmu pengetahuan, seperti Sekolah Inggris di
Mudarabad tahun 1861 M, lembaga penterjemah ilmu pengetahuan modern ke
dalam bahasa Urdu yang disebut dengan nama lembaga “The Scientific Society”
atau “Translation Society” dan mendirikan sekolah Muhammaden Anglo Oriental
College (MAOC) pada tahun 1878 M, yang kemudian berkembang menjadi
“Muslim University Of Aligar”. Untuk keseragaman pendidikan bagi umat Islam
India, Sayid Ahmad Khan pada tahun 1886 M membentuk Muhammedan
Educational Conference. Sumbangan pemikiran Sayid Ahmad Khan yang bersifat
politis, beliau menyatakan bahwa umat Islam tidak mungkin bersatu dengan umat
Hindu dalam satu negara, karenanya umat Islam India harus mempunyai negara
sendiri terpisah dari umat Hindu.

D. Perkembangan Kebudayaan Islam pada Masa modern

Kebudayaan umat Islam pada masa pembaharuan berkembang ke arah yang lebih
maju. Hal ini dapat dipelajari di berbagai negara Islam atau negara yang berpenduduk
mayoritas umat Islam, seperti Saudi Arabia, Mesir, Irak, Iran, Kuwait, Pakistan, Malaysia,
Brunei, dan Indonesia.

PENDIDIKAN AGAMA ISLAM 28


SEMESTER GENAP
INAYAH SALSABILLA
XI TKJ 2

1. Arsitektur

Arsitektur ada yang berfungsi melayani keagamaan, seperti masjid, makam,


madrasah dan ada pula yang berfungsi melayani kepentingan sekuler, seperti istana,
benteng, pasar, karavan serai (sejenis hotel), jalan-jalan raya, rel-rel kereta api, dan
banyak lagi lainnya.

Setelah ditemukannya ladang minyak pada tahun 1933, Saudi Arabia tidak lagi
sebagai negara miskin tetapi termasuk salah satu negara kaya. Dengan kekayaannya
yang melimpah, Saudi Arabia banyak membangun jalan raya antarkota, jalan kereta
api antara Kota Riyad dengan Kota Pelabuhan Ad-Dammam di pantai Teluk Persia. Juga
membangun Maskapai Penerbangan Internasional (Saudi Arabia Air Lines) di Jeddah,
Zahran, dan Riyad. Di bidang perhotelan telah dibangun hotel-hotel mewah bertaraf
internasional, antara lain terdapat di sekitar Masjidil Haram Mekah dan Masjid
Nabawi Madinah.

Masjidil Haram artinya masjid yang dihormati atau dimuliakan. Masjid ini
berbentuk empat persegi terletak di tengah-tengah kota Mekah, serta merupakan
masjid tertua di dunia. Di tengah-tengah masjid itu terdapat Ka’bah, yang juga
disebut Baitullah (Rumah Allah) dan Baitul Atiq (Rumah Kemerdekaan), yang telah
ditetapkan oleh Allah SWT sebagai kiblat umat Islam di seluruh dunia dalam
mengerjakan salat. Selain itu, terdapat pula Hajar Aswad (batu hitam yang terletak
di dinding Kakbah), makam Ibrahim, Hijr Ismail, dan sumur Zamzam yang letaknya
tidak jauh dan Kakbah.

Keadaan Masjidil Haram pada masa Nabi Muhammad SAW masih hidup, dengan
keadaan Masjidil Haram sekarang ini jauh berbeda. Pada masa Nabi SAW masih hidup,
keadaan Masjidil Haram tidak begitu luas dan bersifat sederhana. Sekarang ini,
keadaan Masjidil Haram sangat luas dan merupakan bangunan yang begitu megah dan
indah. Masjidil Haram sekarang ini berlantai empat yang untuk naik dan lantai dasar
ke lantai di atasnya sudah disediakan eskalator.

Masjid Nabawi adalah sebuah masjid yang megah dan indah juga sangat luas.
Kalau pada masa Nabi Muhammad SAW luas Masjid Nabawi ± 2.500 m2 kini luasnya
menjadi ± 165.000 m2 (luas seluruh kota Madinah pada masa Rasulullah SAW). Hal ini
mengakibatkan makam Nabi Muhammad SAW, Abu Bakar r.a., dan Umar bin Khatthab
r.a. yang dulu berada di luar masjid sekarang berada di dalam masjid. Demikian juga
tempat pemakaman umum (maqbarah) baqi yang dulu berada di pinggir kota Madinah,
sekarang ini berada di samping atau di pinggir halaman masjid.

Masjid Nabawi bertambah indah dan megah dengan adanya sepuluh buah menara
yang menjulang tinggi, 95 buah pintu masjid yang lebar dan indah. juga kubah masjid
yang dapat terbuka dan tertutup.

Selain itu, pada atap Masjid Nabawi bagian belakang yaitu di atas pintu Al-
Majidi dari sebe!ah barat memanjang ke timur, telah dibangun tingkat dua yang
dimanfaatkan untuk perkantoran, perpustakaan. gudang, peralatan dan selebihnya
digunakan sebagai tempat salat, apabila jamaah di lantai bawah terlalu padat. Perlu
pula diketahui bahwa seluruh ruangan dari lantai bawah (dasar) Masjid Nabawi
sekarang ini memakai pendingin ruangan (AC).

PENDIDIKAN AGAMA ISLAM 29


SEMESTER GENAP
INAYAH SALSABILLA
XI TKJ 2

Arsitektur yang berfungsi untuk melayani kepentingan agama dan kepentingan


sekuler, selain terdapat di Saudi Arabia, juga terdapat di negara lain, terutama di
negara berpenduduk mayoritas Islam. Misalnya di Turki sekarang ini memiliki tidak
kurang dari 62.000 masjid dan pembangunan masjid mencapai 1.500 buah per tahun.
Selain itu, telah dibangun lebih dari 2.000 unit sekolah Al-Qur’an.

Di Iran ketika Dinasti Qatar berkuasa (pada tahun 1794-1925) telah dibangun
kota Teheran sebagai ibukota Iran (dibangun pada abad ke-18 M). Perkembangan kota
ini sangat pesat, terutama pada masa kekuasaan Dinasti Pahlevi (1925-1979).
Sekarang ini Teheran merupakan salah satu kota terbesar di Asia. Bangunan
arsitektur peninggalan Dinasti Qatar antara lain :

 Istana Niavarand, tempat kediaman Syah Muhammad Reza Pahlevi dan


keluarganya.

 Pekuburan Behesyti Zahra’ (bahasa Persia yang artinya Taman Zahra, putri
Rasulullah SAW). Pekuburan ini tempat dimakamkannya puluhan ribu syuhada
(pahlawan) Revolusi Islam. Di pekuburan ini juga dimakamkan pemimpin Revolusi
Islam Ayatullah Khomaeni (wafat 1989 M).

Pada masa pembaharuan di Irak, selain terdapat arsitektur yang berfungsi


melayani keagamaan, seperti masjid, madrasah, dan makam, juga terdapat arsitektur
yang berfungsi melayani kepentingan sekuler misalnya bangunan-bangunan industri,
jalan kereta api yang menghubungkan Basrah dan Bagdad. jalan-jalan yang beraspal
antarkota, dua bandara internasional di Basrah dan Bagdad, serta dua pelabuhan
internasional di Basra dan Um Al-Qasar.

2. Sastra

Pada masa pembaharuan telah bermunculan para sastrawan yang karya-karya


sastranya bersifat islami di berbagai negara, misalnya :

Seorang sastrawan dan pemikir besar, menjelang abad ke-20 telah lahir di
Pakistan (1877-1938) yang bernama Muhammad Iqbal. Beliau telah mengungkapkan
filsafatnya dalam bentuk puisi dengan menggunakan bahasa Urdu dan Persi. Dan karya
puisinya, yang penting adalah Asrari Khudi, di samping karya filsafatnya yang berjudul
“The Reconstruction of Religious Thoughs in Islam” (kedua buku ini sudah
diterjemahkan dan diterbitkan dalam Bahasa Indonesia). Beliau juga telah menulis
beberapa prosanya dalam Bahasa Inggris dan Arab.

 Mustafa Luffi Al-Manfaluti (1876-1926) seorang sastrawan dan ulama Al-Azhar


(Mesir) termasuk pengarang cerita pendek bergaya semi klasik dan semi
modern.

 Dr. Muhammad Husain Haekal (1888-1956) pengarang Mesir terkenal, yang


telah menulis Hayatu Muhammad (Sejarah Hidup Nabi Muhammad SAW, telah
terbit dalam terjemahan Bahasa Indonesia) adalah juga seorang sastrawan dan
dianggap perintis karya sastra modern setelah novelnya yang berjudul Zainab
terbit tahun 1914. Beliau juga banyak menulis kritik sastra dan cerita pendek.

PENDIDIKAN AGAMA ISLAM 30


SEMESTER GENAP
INAYAH SALSABILLA
XI TKJ 2

 Jamil Siqdi Az-Zahawi (1863-1936) di Irak terkenal sebagai perintis sajak


modern dan seorang penyair tua yang bernada keras dan dikenal sebagai
pembela hak-hak wanita bersama-sama dengan Ma’ruf Ar-Rasafi (1877-1945).

 Abdus Salam Al-Ujaili (lahir 1918) adalah seorang sastrawan di Suriah yang juga
seorang dokter medis, aktif dalam penulisan novel dan cerita pendek.

 Peranan perempuan dalam perkembangan sastra modern ternyata tidak banyak.


Dari yang sedikit itu, misalnya Binti Syati’ yang sebenarnya bernama Aisyah
Abdurrahman. Beliau meraih gelar doktor dalam sastra klasik, terkenal sebagai
sastrawati, wartawati dan editor harian Al-Ahram Mesir. Selain itu, beliau
banyak menekuni Al-Qur’an, lalu menulis tafsir Al-Qur’an dari segi sastra.
Sastrawati lainnya seperti Fatwa Tawqan dan Nazek Al-Malaikah (Palestina)
serta Layla Ba’albaki (Lebanon).

3. Kaligrafi

Kata kaligrafi berasal dan Bahasa Yunani : kaligrafia atau kaligraphos. Kallos
berarti indah dan grapho berarti tulisan. Jadi, kaligrafi berarti tulisan (aksara) indah
yang mempunyai nilai estetis. Dalam Bahasa Arab kaligrafi disebut khatt, yang dalam
pengertian sehari-hari berarti tulisan indah yang memiliki nila estetis.

Kaligrafi (khatt) merupakan satu-satunya seni Islam, yang murni dihasilkan oleh
orang Islam, berbeda dengan seni Islam lainnya seperti seni lukis dan ragam hias yang
terpengaruh unsur non-Islam.

Kaligrafi terdiri dari bermacam-macam gaya antara lain enam macam gaya yang
disebut Al-Aqlam As-Sittah (The Six Hands/Styles).

Seni kaligrafI berkembang sangat cepat ke seluruh pelosok dunia, khususnya ke


negara-negara yang penduduknya mayoritas umat Islam seperti Indonesia.

Seni kaligrafi dipakai sebagai hiasan di masjid-masjid, penyekat ruang, hiasan


dinding rumah, kotak penyimpanan perhiasan, alat-alat rumah tangga dan lain-lain.
Media yang digunakannya pun beragam yakni dan kertas, kain, kulit, kaca, emas, perak,
tembaga, kayu, dan keramik.

Perhatian umat Islam Indonesia terhadap seni kaligrafi cukup bagus. Hal ini
ditandai antara lain :

 Diadakannya pameran lukisan kaligrafi bertaraf nasional, yakni pada acara


MTQ Nasional XI di Semarang (1979), pada Muktamar Pertama Media Massa
Islam sedunia di Jakarta (1980), pada MTQ Nasional XII di Banda Aceh
(1981), dan pada pameran kaligrafi Islam di Balai Budaya Jakarta dalam rangka
menyambut tahun baru Hijriah 1405 (1984).

 Diselenggarakannya Musabaqah Khatt Indah Al-Quran (MKQ) dalam setiap


MTQ. MKQ ini mulai diselenggarakan pada MTQ Nasional XII di Banda Aceh
(1981) dan MTQ Nasional XIII di Padang (1983).

PENDIDIKAN AGAMA ISLAM 31


SEMESTER GENAP

Anda mungkin juga menyukai