Anda di halaman 1dari 17

PRINSIP DASAR KALIMAT EFEKTIF

ALIFIA MAGHFIRONI
FAIZAL AKBAR
YUSLIKHATUN
DENI SURIYENI
SIYAMI FITRIYAH
RIZAL MUHAMMAD
Kalimat efektif adalah kalimat
yang disusun berdasarkan
kaidah-kaidah yang berlaku,
dan terdiri atas kata-kata
yang mempunyai unsur SPOK.
KESEPADANAN

Adanya kesepadanan
atau keseimbangan
antara pikiran,
gagasan, dan struktur
bahasa yang
digunakan.
CIRI-CIRI KALIMAT YANG
MEMILIKI KESEPADANAN

1. Mempunyai Subjek dan Predikat dengan


menghindari pemakaian kata depan di, dalam,
bagi, untuk, pada dan sebagainya di depan
subjek.
Contoh :
Bagi semua mahasiswa baru harus menyerahkan legalisasi
Ijazah SLTA..
seharusnya
Semua mahasiswa baru harus menyerahkan legalisasi ijazah
SLTA.
2. Tidak terdapat subjek yang ganda.
Contoh :Penyusunan disertasi ini saya dibimbing oleh para promotor.
seharusnya
Penyusunan disertasi ini dibimbing oleh para promotor.
Saya dibimbing oleh para promotor ketika menyusun disertasi
ini.

3. Kata penghubung antar kalimat tidak dipakai dalam kalimat


tunggal
Contoh : Kami datang agak terlambat. Sehingga tidak bisa memilih presiden
Adiknya menjadi jura renang. Sedangkan kakaknya jura menari.
Seharusnya
Kami datang agak terlambat sehingga tidak bisa memilih presiden
Adiknya menjadi jura renang sedangkan kakaknya jura menari.

4. Predikat kalimat tidak didahului oleh kata yang


contoh:
Mahasiswa Unikom itu yang berasal dari Sumatera..
Seharusnya
Mahasiswa Unikom itu berasal dari Sumatera.
KESEJAJARAN

Kesejajaran adalah
kesamaan bentuk kata
yang digunakan dalam
kalimat itu.
Jika kata kerja, kata
kerja semua.Jika kata
benda, kata benda
semuanya.
CONTOH

Harga minyak disesuaikan


atau kenaikanitu secara wajar.
Hargaminyak disesuaikan
atau dinaikansecara wajar.
PENEKANAN
Ketegasan atau
penekanan ialah suatu
perlakuan penonjolan
pada ide pokok kalimat.
Pada sebuah kalimat ada
ide yang perlu
ditonjolkan.
Ada berbagai cara
untuk membentuk
penekanan dalam
kalimat.
1) Meletakan kata yang ditonjolkan itu di depan kalimat
Contoh:
Harapan Rektor Unikom adalah agar mahasiswa lulus tepat waktu. Penekanannya
adalah: Harapan Rektor Unikom
Jadi, penekanan kalimat dapat dilakukan dengan meletakkan dalam posisi kalimat.
2) Membuat urutan kata yang logis
Contoh:
Pencuri itu berlari, merangkak, dan meloncat agar tidak terlihat orang.
Seharusnya:
Pencuri itu merangkak, meloncat dan berlari agar tidak terlihat orang.
3) Melakukan pengulangan kata-repetisi
Contoh:
Saya suka akan kedermawanan mereka, saya suka akan keramahan mereka.
4) Melakukan pertentangan terhadap ide yang ditonjolkan
Contoh:
Dia bukan anak yang malas dan bodoh, tetapi rajin dan cerdas.
5) Mempergunakan partikel penekanan-penegasan
Contoh:
Saudaralah yang harus datang ke tempat itu.
Kehematan adalah
penggunaan kata-
kata secara
hemat,tetapi tidak
mengurangi makna
atau mengubah
informasi.

KEHEMATAN
1. Penghematan dapat dilakukan dengan cara
menghilangkan pengulangan subjek.
Perhatikan contoh:
Kareana ia sakit keras, dia tidak bisa
mengikuti perlombaan renang.
Kareana sakit keras, ia tidak bisa mengikuti
perlombaan renang.

2. Penghematan dapat dilakukan dengan cara


menghindarkan pemakaian superordinat pada
hiponimi kata.
Contoh :
Dimana engkau menangkap burung merpati
itu?
Di mana engkau mengankap merpati itu?

3. Penghematan dapat dilakukan dengan cara


menghindarkan kesinoniman dalam satu kalimat.
Contoh :
Dia hanya belajar komputer saja.
Dia belajar komputer saja.
5. Penghematan dapat dilakukan dengan cara
tidak menjamakkan kata-kata yang berbentuk
jamak.Misalnya:

Bentuk tidak baku Bentuk baku


para ibu-ibu para ibu
beberapa bapak-bapak beberapa bapak
Banyak anak-anak Banyak anak
1. Variasi dalam pola kalimat

Demi mencapai sebeuak efektifitas


dalam kalimat dan menghindari suasana KEVARIASIAN
monoton yang dapat menimbulkan
kebosanan, pola kalimat Subjek –
Predikat – Objek dapat diubah menjadi
Predikat – Objek – Subjek atau yang
lainnya.
Contoh :
1) Dokter muda itu belum dikenal oleh
masyarakat desa Sukamaju. (S – P- O)
2) Belum dikenal oleh masyarakat desa
Sukamaju dokter muda itu. (P – O – S)
3) Dokter muda itu oleh masyarakat
desa Sukamaju belum dikenal. (S – O –
P)
2. Variasi dalam jenis kalimat

Untuk mencapai efektifitas sebuah kalimat berita


atau pertanyaan, dapat dikatakan dalam kalimat
Tanya atau kalimat perintah. Perhatikan contoh
berikut.
……Presiden SBY sekali lagi menegaskan
perlunya kita lebih hati-hati memamakai bahan bakar
dan energi dalam negeri. Apakah kita menangkap
peringatan tersebut?
Dalam kutipan tersebut terdapat satu kalimat yang
dinyatakan dalam bentuk Tanya. Penulis tentu dapat
mengatakannya dalam kalimat berita. Akan tetapi
untuk mencapai efektifitas, ia memakai kalimat
Tanya.
3. Variasi bentuk aktif-pasif

a) Pohon pisang itu cepat tumbuh. Kita dengan mudah dapat


menanamnya dan memeliharanya. Lagi pula kita tidak perlu
memupuknya. Kita hanya menggali lubang, menanam, dan tinggal
menunggu buahnya.
Bandingkan dengan kalimat berikut!
b) Pohon pisang itu cepat tumbuh. Dengan mudah pohon pisang itu
dapat ditanam dan dipelihara. Lagi pula tidak perlu dipupuk kita hanya
menggali lubang, menanam dan tinggal menunggu buahnya.
Kalimat-kalimat pada paragaf (a) semuanya berupa kalimat katif,
sedangkan pada paragraph (b) berupa kalimat aktif dan pasif. Dapat
dikatakan, bahwa kalimat-kalimat pada paragraf (a) tidak bervariasi
sedangkan paragraf (b) bervariasi, namun hanya variasi aktif – pasif.
TERIMA KASIH
WASSALAMU’ALAIKUM WR.WB : ))

Anda mungkin juga menyukai