DOSEN PENGAMPU :
DISUSUN OLEH:
FAKULTAS PETERNAKAN
Segala puji dan syukur penulis persembahkan kehadirat Tuhan Yang Maha
Esa atas kasih dan penyertaan-Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan
makalah Pendidikan Agama Kristen dalam memenuhi tugas akhir ujian semester
yang berjudul “ Agama dan Multikultur dalam Perspektif Iman Kristen “.
Penulis menyadari jika dalam penulisan makalah ini masih jauh dari kata
sempurna maka dari itu penulis mengharapkan kritikan dan saran yang
membangun. Semoga makalah ini dapat memberikan informasi yang bermanfaat
tentang ‘Agama dan Multikultur dalam Perspektif Iman Kristen.”
Penulis
DAFTAR ISI
SAMPUL…………………………………………………………………………
KATA PENGANTAR…………………………………………………………..
DAFTAR ISI……………………………………………………………………..
BAB 1 PENDAHULUAN………………………………………………………..
BAB 2 PEMBAHASAN…………………………………………………………
BAB 2 PEMBAHASAN
Definisi Agama Menurut Beberapa Ahli Edward Burnett Tylor, dikutip dari
Seven Theories of Religion (1996) karya Daniel L. Pals, definisi agama adalah
kepercayaan seseorang terhadap makhluk spiritual, misalnya roh, jiwa, dan hal-hal
lain yang punya peran dalam kehidupan manusia. James George Frazer dalam
bukunya berjudul The Golden Bough cenderung sepakat dengan Tylor, namun ia
membedakan sihir dengan agama. Menurutnya, agama adalah keyakinan bahwa
dunia alam dikuasai oleh satu atau lebih dewa dengan karakteristik pribadi dengan
siapa bisa mengaku, bukan oleh hukum. pengertian agama menurut Elizabet K.
Notthigham dalam bukunya Agama dan Masyarakat berpendapat bahwa agama
adalah gejala yang begitu sering terdapat dimana-mana sehingga sedikit
membantu usaha-usaha kita untuk membuat abstraksi ilmiah. Lebih lanjut, ia
mengatakan bahwa agama terkait dengan usaha-usaha manusia untuk mengatur
dalamnya makna dari keberadaannya sendiri dan kederadaan alam semesta.
Agama telah menimbulkan khayalnya yang paling luas dan juga digunakan untuk
membenarkan kekejaman orang yang luar biasa terhadap orang lain. Agama dapat
membangkitkan kebahagiaan batin yang sempurna, dan juga perasaan takut dan
ngeri. Agama juga merupakan pantulan dari solidaritas sosial.
Secara umum, agama muncul dari keyakinan yang sudah tertanam kepada
orang-orang terdahulu. Sebagian penganut agama menunjukkan bukti kebenaran
keyakinannya dengan berbagai dokumentasi keagamaan. Sebagian lainnya hanya
meyakininya dalam hati saja. Penganut meyakini agama adalah perintah Tuhan
yang disampaikan melalui manusia pilihan (Nabi) untuk ditaati. Terbentuknya 3
agama tua (Kristen, Yahudi, dan Islam) memiliki sejarah atau asal usul yang sama
yaitu dari asal usul Bangsa Semit. Bangsa Semit berasal dari Jazirah Arab. Kata
Arab yang pertama kali muncul pada abad ke-9 sebelum masehi. Bangsa Arab
tidak semua terdiri oleh orang-orang Islam, tapi juga ada orang Kristen dan orang
Yahudi. Beberapa buktinya adalah adanya perabadan Nabath yang didirikan oleh
bangsa Arab beragama Kristen. Kristen, Yahudi, dan Islam mempunyai latar
belakang yang sama, dapat dibuktikan dari adanya Kitab Agama Islam, Kitab
Agama Kristen (Perjanjian lama), ditulis dalam suatu rumpunan yang sama yaitu
dari bahasa Semit. Salah satu isi dari perjanjian lama kata “Tuhan” yang
mempunyai arti yang sama dengan kata “Allah” yang di maksud oleh kaum
Muslim (kata “Allah” berarti Tuhan). Agama Islam, Yahudi, dan Kristen
mempunyai gagasan dasar yang sama yaitu percaya kepada satu Tuhan
(Monoteisme). Bangsa Semit mempunyai pandangan yang Linier terhadap
sejarah, seperti sebuah garis lurus dimana garis itu merupakan lambangan
terciptanya dunia adalah awal dari kehidupan dan kiamat sebagai akhir dari
kehidupan. Sekarang ini, Yerusalem adalah kota yang dianggap penting bagi
ketiga agama tersebut. ini juga merupakan suatu bukti bahwa ketiga agama
tersebut berasal dari satu asal yang sama. Di kota jerusalem tersebut terdapat
berbagai Sinagog (Yahudi), Greja ( Kristen), dan juga Mesjid (Islam) yang
terkemuka atau terkenal.Bangsa Indo – Eropa percaya ada banyak Dewa pada
masa itu. Sementara Bangsa Semit juga menjadikan ciri khas Bangsa Semit
disatukan dengan kepercayaan satu Tuhan (Monoteisme).
Salah satu sebab kenapa adanya begitu banyak agama di dunia ini adalah
karena tipuan yang diciptakan oleh musuh jiwa kita, yang mencari kemuliaan dan
penyembahan bagi dirinya (2 Korintus 4:4; 1 Timotius 4:1). Salah satu alasan lain
adalah keinginan bawaan manusia untuk menjelaskan hal yang tidak dapat
dijelaskan dan menertibkan kekacauan. Banyak agama berhala mula-mula
mengajar bahwa, demi menjauhi malapetaka, mereka harus menyenangkan dewa-
dewa mereka yang plin-plan dan pemarah. Selama berabad-abad, agama
seringkali dibajak oleh raja dan penguasa demi menundukkan penduduknya
melalui sistem “gereja” yang dikelola negara.
Agama yang benar, yang dimulai oleh Allah ribuan tahun yang lalu antara
Israel dengan DiriNya, menunjuk kepada sang Mesias yang akan menyediakan
jalan supaya semua orang dapat berdamai dengan Pencipta mereka. Setelah
Kristus datang, agama Kristen menyebar melalui kesaksian pribadi ketika para
murid Yesus membawa kabar baik Injil kepada dunia dan Roh Kudus mengubah
kehidupan. Firman Allah juga direkam dalam bentuk tulisan dan tersedia pada
zaman ini di seluruh dunia dalam bentuk Alkitab.
Agama—Bagaimana Asal Mulanya? Sejarah agama sudah setua sejarah
manusia itu sendiri. Demikianlah kata para arkeolog dan para antropolog. Dalam
berbagai peradaban yang paling ”primitif” pun, yaitu yang belum maju,
ditemukan bukti adanya ibadat dalam bentuk tertentu. Malahan, The New
Encyclopædia Britannica mengatakan bahwa ”sejauh yang telah ditemukan oleh
para pakar, tidak pernah ada seorang pun, di mana pun, dan kapan pun, yang sama
sekali tidak religius”. Selain sudah ada sejak purbakala, agama juga banyak
variasinya. Para pemburu kepala manusia di hutan belantara di Kalimantan, orang
Eskimo di Kutub Utara yang dingin membeku, orang nomad di Gurun Sahara,
penduduk kota-kota metropolis besar di dunia—setiap orang dan setiap bangsa di
bumi mempunyai allah atau dewa-dewi dan cara beribadatnya sendiri.
Keanekaragaman agama benar-benar mencengangkan.