Anda di halaman 1dari 5

Eseni

Eseni (bahasa Inggris: Essenes) adalah nama bagi salah satu sekte Yahudi yang hidup dan
berkembang di tepi Laut Mati sejak tahun 65-an SM hingga 70-an M.

Informasi tentang kelompok ini terdapat di dalam naskah-naskah Laut Mati, meskipun di
dalam naskah-naskah tersebut tidak pernah disebut mengenai nama Eseni. Nama Eseni
digunakan oleh Filo, Yosefus, dan Plinius(sejarawan-sejarawan Yahudi dan Romawi) untuk
menyebut kelompok yang memiliki banyak persamaan dengan kelompok yang disebut di
dalam naskah-naskah Laut Mati. Kaum Eseni disebut juga komunitas Qumran sebab Qumran
adalah nama tempat yang menjadi pusat kelompok Yahudi tersebut, sebagaimana dikisahkan
oleh naskah-naskah Laut Mati. Para ahli Perjanjian Baru cenderung menyamakan komunitas
Qumran dengan kaum Eseni, atau menganggap Qumran sebagai pusat dari kelompok-
kelompok Eseni lainnya yang terpencar-pencar di Palestina atau di luarnya.

Kaum Eseni menganggap bahwa dunia telah menjadi sangat jahat dan kotor, sehingga mereka
berupaya membentuk komunitas sendiri, di mana mereka dapat menjaga kesucian hidup
mereka serta terlindungi dari dunia yang jahat.Mereka percaya bahwa Allah akan segera
mengintervensi jalannya dunia ini dan menetapkan pemerintahan Allah yang benar di
dunia. Karena itulah, mereka membentuk komunitas yang mandiri di Qumran dan
mempraktikkan hidup yang terpisah dari dunia luar.
Cara berpikir Suku Eseni dan sudut pandang mereka

Pengajaran Kaum Eseni

Keterangan mengenai pengajaran Kaum Eseni didapat dari dua dokumen penting, yakni
buku Peraturan Persekutuan atau Petunjuk Disiplin, dan buku Peraturan Damaskus. Para ahli
berpendapat bahwa Peraturan Damaskus adalah pengembangan lebih lanjut dari Petunjuk
Disiplin.[2]

Guru Kebenaran

Akar dari kaum Eseni diduga berasal dari masa setelah pemberontakan Makabe, ketika
pengharapan orang-orang beragama digoyahkan oleh sifat-sifat keduniawian raja-
raja Hashmonayim. Menurut Peraturan Damaskus, beberapa orang pencari kebenaran
kemudian memperoleh pencerahan dari seorang "Guru Kebenaran". Karena itulah, sosok
"Guru Kebenaran" ini terdapat di dalam tulisan-tulisan kaum Eseni dan di dalam kidung-
kidung pujian yang menggambarkan kehidupan dan karya dia.

Guru Kebenaran digambarkan sebagai seorang yang berasal dari keluarga imam tingkat
tinggi Yahudi yang kemudian melihat dunia sekitarnya, yaitu adat istiadat Yahudi, telah
dirusakkan dan umat Israel dianggap menyeleweng dari Allah. Kemudian ia menjadi
pengkhotbah pembela Taurat dan berhasil mengumpulkan sejumlah pengikut. Ia mengecam
orang-orang sezamannya beserta seluruh pemimpin-pemimpin agama. Ia juga menelaah
Kitab Suci dan dari situ membangun peraturan-peraturan dan tafsiran-tafsiran baru yang
kemudian diajarkan kepada murid-muridnya. Persekutuan itu dianggap sebagai Israel yang
benar, dan anggotanya dianggap sebagai "anak-anak terang". Diduga bahwa setelah sang guru
meninggal akibat penganiayaan, kemudian murid-muridnya mengundurkan diri dari
kehidupan masyarakat umum dan mendirikan komunitas Qumran, di mana mereka terus
menelaah Kitab Suci, mentaati peraturan-peraturan yang ketat, dan menantikan hari Tuhan, di
mana Allah akan datang sebagai tanda kemenangan mereka.

Taurat Bagi Israel Yang Baru

Komunitas ini sangat memandang negatif kepada dunia yang dianggap telah dikuasai oleh
kuasa jahat, sedangkan komunitas mereka adalah anak-anak terang yang menantikan Tuhan
turun ke dunia untuk menghancurkan kuasa kegelapan. Untuk menjaga kemurnian diri selaku
anak-anak terang, kaum Eseni melakukan berbagai disiplin dan mengikuti peraturan yang
ketat. Beberapa peraturan tersebut adalah tidak diizinkan memiliki barang milik pribadi,
berjaga-jaga sepanjang malam, belajar bersama anggota lain, menyanyikan kidung-kidung,
dan memanjatkan doa.[1] Sebagai penegak dari sistem ini, terdapat jabatan penilik, inspektur,
dan hakim, serta imam-imam.
Perang Terakhir

Kelompok ini menafsirkan Kitab Habakuk dalam melihat sejarah dunia. Ketika hari akhir
akan datang, seorang nabi akan muncul untuk memproklamasikan kedatangan hari
tersebut. Kemudian Allah akan mengutus dua orang mesias, yang satu seorang imam dan
yang satu seorang prajurit. Mesias imam dipandang sebagai Guru Kebenaran yang
dihidupkan kembali dan diberikan kuasa, sedangkan mesias prajurit akan berasal dari garis
keturunan Daud dan bertugas memimpin pasukan Allah dalam perang terakhir melawan
kuasa kegelapan. Keduanya akan memerintah umat Yahudi selaku umat Allah dan
memperbarui peraturan Israel.
Kenapa Eseni ingin menjatuhkan yesus, mungkin karena perbedaan-
perbedaan sudut pandang Eseni dengan Yesus.
Perbedaan Yesus dan Eseni:

1. Kelompok Yesus terbuka sementara Essenes eksklusif

2. Yesus mengajarkan cinta sementara Eseni mengajarkan kebencian

3. Yesus tidak peduli dengan kemurnian ritual dan tabu, tidak demikian dengan Eseni

4. Yesus berhubungan dengan sesuatu yang dianggap najis namun kaum Eseni
menganggap itu sebuah laknat

5. Yesus berhubungan dengan orang kafir namun kaum Eseni menganggap itu suatu
laknat

6. Yesus bercampur baur dan berkomunikasi dengan wanita namun kaum Eseni
menganggap itu suatu laknat

7. Yesus memiliki kebiasaan meminum dan menikmati anggur namun kaum Eseni senang
bertapa

8. Kaum Eseni tidak tertarik dalam pekerjaan Misi namun Yesus sebaliknya

9. Yesus berbicara dengan sederhanan namun Gulungan Naskah Laut Mati berisikan
perkataan yang sukar dan kadang-kadang dalam teka-teki

10. Yesus terkenal karena penyembuhan mukjizat, tidak demikian dengan Eseni

11. Yesus tidak memerlukan inisiasi berlarut-larut namuni Eseni membutuhkan waktu tiga
tahun sebelum inisiasi

12. Yesus memiliki dua belas rasul dengan tiga yang menonjol namun kaum Eseni memiliki
hirarki berjenjang

13. Yesus tidak mengikuti kalender matahari tidak demikian dengan kaum Eseni

14. Yesus tidak menulis apapun namun kaum Eseni menuliskan literatur terus menerus

15. Yesus tidak memiliki pola pelatihan formal tidak demikian dengan kaum Eseni yang
mengabdikan hidup mereka untuk mempelajari Kitab Suci dan sejumlah penafsiran

16. Yesus senantiasa sendirian sedangkan kaum Eseni akan saling mendukung

17. Yesus mengatakan kepada pendukungnya untuk tidak bersumpah sedangkan Eseni
meminta bersumpah secara khidmat ketika ada anggota baru memasuki komunitas mereka

18. Yesus menghormati para nabi namun Eseni menafsirkan ulang apa yang para nabi tulis
sehingga menyiratkan apa yang para nabi pikirkan adalah kebodohan
19. Yesus mengajarkan dalam perumpamaan namun Eseni hanya memberikan hukum ttiada
berkesudahan

20. Yesus tidak percaya pada takdir tidak demikian dengan kaum Eseni

21. Yesus percaya pada kebangkitan orang mati di penghujung waktu namun tidak ada bukti
jelas bahwa Eseni memiliki kepercayaan tersebut

22. Yesus tidak pernah menyebutkan nama-nama malaikat namun Eseni harus mengingat
mereka dan memiliki pengetahuan luas mengenai kemalaikatan

23. Yesus adalah seorang martir dan kemartirannya dinubuatkan namun pemimpin
komunitas Eseni yaitu Guru Kebenaran tidak demikian

24. Yesus begitu liberal tentang ketaatan terhadap Sabat sementara kaum Eseni begitu ketat
mempertahankannya

25. Yesus menganggap dirinya sebagai anak Tuhan namun Guru Kebenaran tidak
menyatakan dirinya demikian

26. Kaum Eseni berdoa saat fajar dan senja dan memiliki metafora yang diperluas mengenai
cahaya dan gelap untuk kebaikan dan kejahatan, sementara Yesus tidak melakukan itu

27. Yesus mengajarkan tentang Kerajaan Tuhan yang akan datang namun Eseni tidak pernah
menggunakan istilah tersebut

Anda mungkin juga menyukai