Anda di halaman 1dari 10

DINAMIKA PENDIDIKAN KRISTEN

Nama : Lambertus Y. Yappen


NIM : 2019.04.0073
Semester : V E

SEKOLAH TINGGI AGAMA KRISTEN PROTESTAN NEGERI


BURERE, SENTANI
2021-2022
1. SEKOLAH DAN GEREJA
Untuk memahami makna Pendidikan, perlu dilihat dalam wawasannya yang lengkap.
Para pendidik yang peka menyadari bahwa kumpulan pengetahuan dan pengalaman umat
manusia bukanlah satu-satunya ramuan untuk mengasuh anak-anak. Para pemimpin
Pendidikan juga merasakan keprihatinan rekan-rekan mereka dari kalangan Pendidikan
secular. Justru karena Pendidikan budaya menjadi demikian luas, maka mereka yang
berhubungan dengan tugas Pendidikan gereja perlu berusaha memahami kesaksian gereja
yang unik. Pemikiran yang luas dan mendalam dewasa ini telah diadakan, baik di kalangan
para pendidik maupun mereka yang prihatin dengan metode teologis.
Sekolah adalah lingkungan dimana anak-anak dari setiap generasi diajarkan tentang apa
yang diharapkan dan dituntut oleh suatu kebudayaan. Sekolah mempunyai seluruh mutu
kehidupannya dari masyarakat. Jika kehidupan masyarakat itu penuh dan hidup, maka
sekolah-sekolahnya pun akan hidup. Gereja juga merupakan suatu masyarakat. Dan hanya
para anggota jemaat sajalah yang dapat menyadari makna-makna yang lebih dalam dari
masyarakat itu dan sanggup mengungkapkan dalam cara-cara yang relevan bagi kebutuhan-
kebutuhan seluruh masyarakat itu dalam hubungannya dengan masa lalu dan masa kininya,
dan semua tanggung jawabnya akan masa depan.
Pusat perkembangan budaya dewasa masa kini ialah manusia. Ini adalah fokus yang
penting dalam suatu masyarakat yang humanistis dan sejajar dengan tradisi besar yang
berakar pada kebudayaan Yunani klasik dan memasuki dunia modern. Demikian juga dengan
gereja, pusat kehidupannya adalah Allah. Dalam konteks Kristen ditegaskan bahwa manusia
menemukan kebebasannya yang sepenuhnya melalui hubungannya dengan Allah. Kebebasan
disini berarti kemampuan memilih. Dengan demikian, manusia yang dihadapkan dengan
Allah dapat memilih antara berhubungan dengan Dia ataukah hidup tanpa Allah.
Pendidikan Kristen menerima norma budaya Amerika, tapi tak dapat menganggapnya
sebagai sesuatu yang mutlak. Demokrasi adalah bagian dari warisan Alkitab dan muncul dari
hubungan manusia dengan Allah yang telah menciptakannya dalam kebebasan. Tetapi norma
bagi Pendidikan Kristen adalah Allah sendiri, yang dinyatakan dalam Yesus Kristus. Norma
gereja terletak dalam pribadi historis, yang serentak adalah Kepala bagi masa sekarang dan
Pengharapan bagi masa yang akan datang dan kekekalan.
Dasar Pendidikan budaya dewasa ini terletak dalam konsep nilai moral dan rohani.
Masyarakat gereja mempunyai suatu landasan yang padanya Pendidikan senantiasa berdiri,
Alkitab. Dan Allah adalah pusat dari catatan Alkitab. Sentralitas norma alkitabiah telah
diungkapkan oleh oleh para penulis masa kini dalam bidang metode teologis. Norma yang
membimbing gereja dalam tugas Pendidikan ini mempunyai stabilitas karena ia dilandaskan
pada peristiwa-peristiwa historis, namun ia dapat berbicara bagi masa kini karena ia
mengandung firman dari Allah yang hidup.
Maksud utama dari Pendidikan budaya adalah mempersiapkan anak untuk hidup didalam
masyarakat dan bangsa. Tujuan-tujuan Pendidikan Agama Kristen berkembang dari
penegasan tentang Allah yang diperkenalkan melalui Kristus dalam Alkitab. Tujuan-tujuan

2
Pendidikan masyarakat berkembang dari pengakuan tentang manusia, demokrasi dan nilai-
nilai moral. Tujuan Pendidikan budaya bersifat pragmatis, umumnya tujuan itu terpusat pada
kegiatan dan hasil-hasil kegiatan.
Para pendidik budaya menggambarkan metode-metode mereka rasional. Yang menjadi
dasar pengertian adalah gagasan tentang metode ilmiah. Tampaknya hal ini dimaksudkan
bagi metode yang dipergunakan oleh ilmu-ilmu penegtahuan alam.

2. KONTEKS PENDIDIKAN KRISTEN


Gereja selamanya telah dinilai dalam diri orang-orang yang menyebut diri mereka
Kristen. Dan Yesus Kristus adalah Kepala gereja. Bagi gereja, Kristus adalah juga Tuhan
dalam cara yang amat pribadi. KepadaNya mereka memberikan penyembahan mereka
sepenuhnya dan doa-doa mereka di naikkan kepada Allah di dalam namaNya.
Fungsi pesekutuan gereja yang organis mencakup penyusunan pengajaran. Pengajaran ini
berasal dari kerygma yang dasariah. Persekutuan yang hidup dari umat Allah dipersatukan,
dan diproyeksikan ke masa depan, karena sejumlah perbuatan tertentu dari Allah yang
penting baik bagi pribadi maupun bagi keseluruhan persekutuan tersebut.
Kerygma menunjukkan pesan yang utama, yakni pemberitaan. Kerygma adalah
pemberitaan tentang kabar sukacita tentang perbuatan-perbuatan Allah yang besar, yang
denganNya, Ia melawat dan menebus umatNya.
Perjamuan Kudus adalah penyajian kembali kerygma pada tingkat tertinggi. Hal ini
kadang-kadang disebut Ekaristi, yang berarti pengucapan syukur. Ini adalah suatu ibadah,
dimana orang-orang percaya ikut serta berbicara kepada Allah dan memujiNya karena
kasihNya yang diperkenalkan melalui karya-karya penebusan dalam kehidupan, kematian,
dan kebangkitan Yesus Kristus.
Kerygma juga dipahami gereja sebagai doktrin. Ini merupakan perkembangan intelektual
yang melampaui konfesi yang sederhana. Ini adalah usaha untuk memahami secara lebih
mendalam apa yang hanya tersirat dalam kata-kata pengakuan Alkitab. Doktrin Kristen tak
boleh dikembangkan sebagai suatu sistem pemikiran yang abstrak, melainkan harus selalu
setia kepada konteks sejarah yang daripadanya ia muncul. Kerygma menghasilkan
pengajaran bagi persekutuan di dalam gereja. Kerygma itu menafsirkan pengalaman
penebusan yang disampaikannya. Kerygma ini menghasilkan pengajaran lebih lanjut ketika
persekutuan gereja menghadapi tugas untuk menjelaskan kehidupannya kepada dunia.
Sementara pengajaran dalam gereja terutama berasal dari pemberitaan persekutuan
(koinonia) juga menghasilkan pengajaran, yang juga didasarkan pada pemberitaan. Hal ini
pertama-tama muncul dari kebutuhan untuk saling menguatkan.

3
3. PENDIDIKAN KRISTEN
Sejak mula gereja mempunyai sebuah pesan yang khas tentang Allah. Pesan ini tak
mungkin sekedar kata-kata yang diucapkan dalam perjanjian, Taurat dan para nabi. Ia adalah
Allah yang hidup dan dikenal melalui pekerjaanNya. Allah telah mengambil inisiatif dan
memperkenalkan diriNya pada manusia
Allah bukanlah suatu gagasan dan Ia bukanlah kekuatan yang harus ditakuti. Alkitab
bersaksi bagi karya penyelamatanNnya diantara manusia. Dalam pemberitaan Injil oleh
Petrus pada hari Pentakosta, ia mengutip kitab nabi Yoel dan Mazmur untuk menunjukkan
pekerjaan Allah tersebut: “Engkau memberitahukan kepadaku jalan kehidupan; Engkau
akan melimpahi aku dengan sukacita dihadapanMu”. Allah telah memperkenalkan diriNya
dalam diri Seseorang yang hidup, yang mempunyai teman dan lawan, yang menderita dan
mati. Bila kitab-kitab Injil mengungkapkan kisah Yesus, mereka menunjukkan tabiat Allah.
Orang yang sombong dikecam, yang berduka dihiburkan, yang sakit disembuhkan ataupun
orang berdosa diampuni, kitab-kitab injil berkata “Demikianlah sifat Allah.”
Kasih Allah yang menyelamatkan diperlihatkan dalam kebangkitan, dan hal itu hanya
dinyatakan kepada orang percaya. Tidak masalah apakah kejahatan ataupun penderitaan
mungkin diderita manusia setelah itu melalui dosa satu sama lainnya.
Dalam Perjanjian Baru, Injil diidentifikasikan dengan ungkapan-ungkapan tertentu yang
dengannya Injil diberitakan kepada semua pendengarnya. Kabar sukacita itu tidaklah
dinyatakan secara abstrak, melainkan selalu didalam suatu situasi khusus.
Kabar sukacita ini pertama sekali disampaikan oleh Petrus. Yang ia alami ialah bahwa Roh
Kudus telah turun kepadanya. Injil dengan benar bila ia diucapkan oleh orang yang benar-
benar telah meresapkannya ke dalam hidupnya. Injil adalah suatu tindakan Allah yang
menghasilkan suatu cara hidup yang baru. Injil bukan saja hanya memberitakan karya Allah,
melainkan dengan tegas menunjukkan kegiatanNya.
Roh Allah mendorong kepada kemandirian, yakni kepada kebebasan dan individualitas,
dan kepada persekutuan yakni pengutamaan kepentingan orang lain dan persekutuan. Kita
adalah makhluk yang sejati, justru karena kehadiran Allah dengan cara itu, bukannya
meskipun Allah hadir. Dengan cara yang sama kita pun adalah pribadi-pribadi yang otentik
ketika Roh Kudus mempersatukan dorongan diri kita kepada penerimaan diri bersama-sama
orang lain pada suatu jenjang kemerdekaan yang baru, justru karena kehadiranNya itu.
Pengakuan Kristen tentang kehidupan kekal berakar pada pemahaman Kristen tentang
Allah. Karena kasih Allah telah diperkenalkan kepada para murid didalam Kristus, mereka
diyakinkan bahwa keberadaan seperti ini akan diwujudkan secara lebih sempurna lagi setelah
kematian. Ada suatu tekanan etis yang kuat terhadap janji kehidupan baru dalam Perjanjian
Baru, yaitu kehidupan bersama Allah yang kudus. Taka da penekanan tentang keterasingan
dan kata-kata tentang bagaimana Allah yang tidak mengingini kematian orang berdosa, akan
melakukan kelahiran baru dari mereka yang telah memilih hidup diluar dari Dia.
Melalui persekutuan yang berbakti, Allah telah memperkenalkan karya penyelamatanNya
bagi manusia dalam hidup, kematian dan kebangkitan anakNya, Yesus Kristus.

4
4. MANUSIA KOMUNIKASI
Para Psikolog anak telah menemukan sejumlah faktor penting dalam kehidupan anak-
anak. Mereka prihatin tentang betapa ketiadaan kasih dan penekanan yang banyak
menyerang anak-anak itu mengganggu dan menimbulkan penyimpangan dalam pertumbuhan
kepribadian. Sementara penelitian teologis terhadap manusia mempertanyakan mengapa ia
cemas dan mengapa ia perlu diajar untuk mengasihi anak-anaknya. Pandangan penting yang
disepakati bersama oleh para psikoterapis dan teolog masa kini ialah pandangan yang
dinamis tentang manusia dan kehidupannya.
Ada suatu unsur paradoks dalam pengertian Kristen tentang manusia yang tidak dapat
disederhanakan dengan mudah. Ini adalah petunjuk tentang kenyataan bahwa tak satupun
keputusan manusia itu ‘hitam atau putih.’ Dengan demikian dapat ditegaskan bahwa
sementara manusia tidak harus berdosa, namun ia toh akan berdosa.
Gereja berusaha menghubungkan manusia dengan Allah sehingga ia boleh memenuhi
karya penyelamatanNya di dalam mereka. Hubungan ini diangkat dalam pengertian
komunikasi. Komunikasi adalah suatu masalah dalam segala bidang eksistensi masa kini.
Studi masa kini tentang ilmu semantik merupakan usaha untuk meningkatkan komunikasi
melalui suatu pengertian tentang makna yang lebih dalam tentang kata-kata.
Karena Allah adalah Allah yang hidup, Ia memperhadapkan manusia dalam perjumpaan
pribadi dengan pribadi. Cara Allah memperkenalkan diriNya disebut ‘penyataan.’ Satu-
satunya penyataan yang mempunyai sifat unik adalah penyataan diri kepada orang lain.
Seseorang dapat mengetahui segala sesuatu tentang orang lain melalui penelitian. Tetapi
pengenalan perihal diri orang itu hanya dapat diperoleh dari orang tersebut.
Karena Allah bersifat pribadi, pengenalan akan Dia haruslah bersifat pribadi dan berasal
dari Dia. Pengenalan akan Allah melalui dunia ciptaanNya disebut penyataan umum. Hal ini
tidak sama dengan mengenal Allah seperti yang dibicarakan Alkitab. Penyingkapan diri
Allah mempunyai dimensi moral, seseorang harus diubah sebelum ia menghadap Allah, ia
dihadapkan dengan tuntutan yang memintanya menerima dengan seluruh hidupnya. Bila
manusia menerima dan menyambut kasih Allah, terjadilah suatu hubungan yang berubah. Ia
bukanlah dirinya lagi, dengan sukarela ia menyerahkan ketaatannya kepada Allah yang kini
ia lihat sebagai Khalik dan Penebusnya.
Hubungan antara Allah dan manusia terungkap dalam doa. Doa meliputi iman kepada
Allah yang hidup dan pribadi yang selalu hadir dan yang denganNya orang dapat bersekutu.
Orang tidak hanya harus berdoa, tetapi juga mengharapkan jawaban. Pujian adalah bagian
utama dia, bukan sekedar sebagai kekaguman akan pekerjaan-pekerjaan Allah, melainkan
sebagai suatu kegiatan dari keseluruhan diri, setiap saat, bagi kemuliaan Allah.
Mereka yang telah menemukan hubungan yang baru dengan Allah juga akan menemukan
hubungan yang baru antara satu sama lain. Hasilnya, mereka yang diluar gereja, yang melihat
maknanya bagi diri mereka pribadi, tertarik ke dalam orbit ini oleh karena kebutuhan mereka.
Mereka masuk ke dalam situasi dimana mereka siap untuk mendengar kerygma dan

5
memberikan jawaban terhadap beritanya yang penuh kasih karunia. Mereka yang telah
mengalami perubahan ini didalam gereja dimampukan untuk menjadi penyalur pengaruh
Allah yang menebus ini didalam hubungan-hubungan yang lain dari kehidupan mereka.

5. METODOLOGI
Allah tidak hanya mengingini hubungan dengan ciptaanNya, Ia juga ingin agar manusia
dapat mengenal keinginan Allah tersebut dan ditarik kepadaNya. Persekutuan Gereja dengan
Tuhannya diungkapkan melalui ibadah, dan bentuknya sendiri merupakan pengungkapan dari
komunikasi. Kredo atau konsesi, sebagai suatu kesaksian bersama dari umat di dalam
persekutuannya, berkembang dari ibadah dan merupakan ungkapan pribadi. Nyanyian gereja
merupakan ungkapan musikial dari pemikiran-pemikiran Alkitab. Nyanyian tertua adalah
mazmur. Gereja berdoa dengan kata-kata dalam Alkitab, doa-doa singkat dalam liturgi-liturgi
kuno, ungkapan-ungkapan dari buku-buku doa reformasi dan kebutuhan akan suatu jemaat
tertentu. Pengajaran dan pemberitaan adalah bagian lebih lanjut dari komunikasi, disini
perantara adalah guru atau pengkhotbah.
Semua unsur liturgi ini berakar dalam Alkitab dan merupakan ungkapan dari Alkitab.
Alkitab menjadi milik persekutuan Kristen. Liturgi adalah bentuk komunikasinya, dan
Alkitab adalah isinya. Istilah Firman Allah mengungkapkan kenyataan tentang komunikasi
antar pribadi. Dalam pengetian ini dapat dikatakan bahwa Alkitab mengandung Firman
Allah, karena dalam kata-kata inilah Allah berbicara kepada manusia untuk mengungkapkan
diriNya. Sekedar mengatakan bahwa Allah berbicara hanya melalui Alkitab, akan membuat
penyingkapan diri Allah itu statis. Istilah Firman Allah mengungkapkan kenyataan tentang
komunikasi antar pribadi. Dalam pengertian ini dapat dikatakan bahwa Alkitab mengandung
Firman Allah, karena dalam kata-kata inilah Allah berbicara kepada manusia untuk
mengungkapkan diriNya. Firman ini bersifat pribadi dan berbicara kepada suatu situasi
khusus. Ia bersifat konkret namun tak dapat disentuh. Ia tidak memaksakan dirinya kepada
pendengarnya. Firman Allah dalam perjanjian lama adalah firman bahwa Allah berbicara
melalui perjanjian, Taurat dan para nabi.
Gereja mengajar melalui partisipasi anak-anak dan orang dewasa dalam keseluruhan
kehidupan umat Kristen. Ini terjadi bila semua bekerja dan merencanakan bersama. Gereja
juga mengajar melalui partisipasi keluarga-keluarga dalam persekutuan yang beribadah.
Kritik alkitabiah, dalam hal melihat keutuhan Alkitab, dalam berbicara tentang
keanekaragaman dan bukan pertentangan, dalam menciptakan kembali pemberitaan yang
dasariah dan dalam menegaskan bahwa Alkitab adalah catatan tertulis tentang Allah yang
bertindak.
Sekolah gereja adalah sebuah sarana dimana anak-anak diasuh didalam Tuhan. Sesuai
dengan usianya, setiap anak yang sudah menjadi anggota gereja yang diakui dengan baptisan

6
dibawa kepada kemungkinan mengadakan hubungan dengan Allah yang mengasihi dan
menyelamatkan. Gereja mengajar melalui partisipasi keluarga-keluarga dalam persekutuan
yang beribadah. Kini keluarga semakin mendapat perhatian dalam gereja, dan banyak
penelitian telah diterbitkan dalam banyak buku tentang pokok tersebut. Didalam hubungan
antara keluarga dan gereja terdapat tindakan ganda, tindakan kesaksian keluarga melalui
ibadah bersama, dan tindakan Roh Kudus dalam kehidupan keluarga yang muncul dari
ibadah tersebut.
Metodologi itu penting, soal apa dari asuhan Kristen agar kerygma diperkenalkan
sehingga anak-anak yang bertumbuh boleh menjawab kasih Allah yang menyelamatkan yang
dinyatakan dalam Kristus dan hidup dalam hubungan Dia.

6. METODE-METODE YANG BERPUSAT PADA KEHIDUPAN :


PARTISIPASI
Partisipasi ialah suatu faktor sentral dalam pengajaran yang berpusat pada kehidupan,
tetapi maknanya lebih dalam daripada yang biasanya dipahami dalam Pendidikan. Kata ini
bukan hanya berarti partisipasi pribadi dalam suatu situasi kelompok yang ada, meskipun
itulah maknanya yang paling jelas. Partisipasi demikian dapat digalakkan melaui Teknik-
teknik yang telah dikembangkan pada tahun-tahun terakhir. Ada pula suatu tingkat partisipasi
yang lebih jauh dimana diri itu memahami orang-orang yang dengannya ia berpartisipasi.
Ingatan adalah suatu fungsi penting dan jelas sekali hanya dimiliki manusia. Hal ini tidak
bergitu diakui dengan baik oleh para penulis dalam bidang Pendidikan dari aliran
eksperimentalis yang telah menganggap penalaran terutama kegiatan manusia. Ingatan
memungkinkan orang mengasihi dan pendalaman kasih sepanjang bertahun-tahun. Kasih
tidak bertambah semata-mata dengan berjalannya waktu, melainkan oleh kenangan akan
peristiwa-peristiwa dari tahun-tahun diantaranya semenjak kasih pertama kali mulai. Karena
ingatan membawa serta waktu dan kasih, maka ia pun memungkinkan ketahanan dan
intensitas penderitaan. Ketahanan diikat dengan waktu dan intensitas dengan kasih
Alkitab dipahami dengan sebaik-baiknya dalam konteks ingatan ini. Ingatan itu sendiri
tidak memberikan makna, namun catatan itu dipertahankan agar tetap hidup sampai
maknanya diberikan. Alkitab yang dilihat sebagai ingatan mempunyai relevansi yang sulit
ditemukan bila seseorang berusaha terlalu keras untuk menempatkan si pembaca dalam ruang
lingkup aslinya.
Dimasa kini telah banyak dilakukan penelitian baru tentang kebutuhan, tugas dan
kemampuan anak dan para ahli belum mencapai kata akhir. Penelitian menunjukkan bahwa
anak mempunyai sejumlah kebutuhan dasar. Keprihatinan gereja dalam pengajaran terutama
adalah kebutuhan-kebutuhan pribadi itu sendiri dan pribadi dalam hubungannya dengan
orang lain. Kebutuhan yang paling dasar adalah rasa aman seperti yang diketahui melalui
kasih sayang. Anak juga mempunyai sejumlah kebutuhan tertentu sementara ia bertumbuh,
arah diri yang makin meningkat, keseimbangan antara keberhasilan dan kegagalan.

7
Tugas Pendidikan Kristen adalah meletakkan pengalamannya di masa kini dalam suatu
konteks yang akan memberikannya sesuatu untuk diingatnya. Ia akan mengingat apa-apa
yang relevan dan akan berpartisipasi serta orang-orang dari sejarah masa lampau gereja yang
akan menolong dan mendukungnya. Guru adalah pembimbing serta sesama peserta dengan
anak. Ia mempunyai kebutuhan yang sama dengan si anak, meskipun hal ini diungkapkan
dalam kerinduan mendesak lainnya. Kenyataan ini haruslah menolong dia untuk memahami
si anak dan dengan pemahaman ini muncullah penerimaan.
Melalui partisipasi guru mucullah suatu pengalaman yang berpusat pada kelompok, suatu
bentuk belajar yang sejati. Dan guru adalah peserta penuh dalam kehidupan kelomok karena
ia seperti juga halnya anggota manapun dari kelompok itu, membutuhkan kasih karunia
Allah yang berkelanjutan. Murid berpartisipasi melalui guru, Guru itu sendiri menjadi
medium bagi partisipasi, tetapi ia ditolong dalam tanggung jawabnya oleh media pengajaran
yang ada ditangannya.

7. METODE-METODE YANG BERPUSAT PADA KEHIDUPAN :


PENGAKUAN DAN KOMUNIKASI
Partisipasi adalah bentuk proses belajar yang terbuka bahkan bagi anak yang terkecil.
Pengakuan adalah kesadaran yang muncul melalui partisipasi, tetapi yang adalah tanggapan
pribadi pada pihak siswa. Hal ini adalah sikap hormat, karena disinilah yang bersangkutan
mendengar namanya dipanggil Allah dan memberikan jawaban. Inilah yang disebut
perjumpaan, pertemuan antara Aku dan Engkau. Ini adalah pengakuan Allah yang pribadi,
yang memperkenalkan kehadiranNya dalam sejarah : kesadaran bahwa dalam kebenaran
Allah hadir bersama manusia. Perjumpaan ini semakin diakui sebagai sebuah faktor dalam
Pendidikan. Hal ini dapat digambarkan sebagai perjumpaan antara dosen dengan mahasiswa.
Tanggapan adalah pengakuan yang didalamnya seseorang menjadikan iman bagian dari
dirinya dan kepunyaannya. Inilah keputusan yang dengannya orang menerima tanggung
jawab dihadapan Allah. Tanggapan seperti halnya perjumpaan, adalah suatu tindakan
individu dimana persekutuan Kristen memberikan dorongan, tetapi juga dimana individu
harus mengambil keputusan itu. Tanggapan dalam pengakuan dilihat sebagai iman, harapan
dan kasih.
Komunikasi adalah usaha manusia untuk membentuk hubungan yang bermakna dengan
sesamanya. Partisipasi membawa kepada pengakuan dan pengakuan berusaha agar ia
diungkapkan. Ungkapan ini adalah komunikasi.
Tanggapan yang dilihat sebagai partisipasi yang penuh hormat, mengungkapkan diri
dalam ide-ide dan konsep tertentu. Hal ini menunjukkan hubungan antara kerygma dan
apologia, gereja menjelaskan beritanya kepada diri sendiri dan orang lain.
Kesaksian adalah bagian dari saling menjelaskan yang dengannya si murid saling
mengajar dalam percakapan dan diskusi. Mereka terlibat dalam pengalaman saling berbagi
tentang apa yang Allah telah lakukan. Pertanyaan adalah alat bantu dalam membentuk ide-
ide, asalkan disatu sisi mereka menghindari dogmatisme dan disisi lain menghindari sifat

8
ingin ikut campur. Sebuah pertanyaan yang terungkap baik akan menolong si anak berpikir
dan mengungkapkan dirinya.
Para murid lebih lanjut berkomunikasi dengan sesamanya melalui komposisi. Komposisi
itu dapat berupa musik, gambar-gambar, drama atau tulisan dalam bentuk apapun. Salah satu
sumbangan penting dari Pendidikan progresif adalah dorongan kegiatan-kegiatan bebas
seperti itu pada pihak anak-anak. Dengan demikian mereka dimampukan untuk
mengembangkan imajinasi dan keorisinilan dan diperkenalkan kepada cara-cara
pengungkapan iman, perasaan dan pengalaman mereka dalam bentuk-bentuk apapun.
Penggalakan berbagai bentuk komunikasi yang berkembang dari pengakuan penuh hormat
dan partisipasi dalam kehidupan sejarah persekutuan mungkin mempunyai peranan penting
yang khusus bagi gereja masa kini. Cara-cara komunikasi antara para murid dikembangkan
ketika mereka menjadi cukup besar untuk mengenal diri dan mengatasi dirinya sendiri. Inilah
saatnya ketika si anak dapat mulai merasa bebas karena ia mulai sadar akan dirinya sebagai
pribadi yang bebas.
Pemahaman diri memungkinkan kita mengatasi diri. Bagi orang Kristen, satu-satunya
pemahaman diri yang sejati dan penyesuaian yang lengkap terjadi dalam hubungan dengan
Allah. Mengatasi diri menghasilkan pula kesadaran akan kesendirian yang tidak dihasilkan
oleh kemerdekaan. Orang yang merdeka terbungkus dalam dirinya sendiri, orang yang
mengatasi dirinya sendiri dapat mengetahui apa artinya terpisah dari orang lain dan dari
Allah. Dengan demikian, ia dimampukan mengetahui apa arti ketergantungan dalam
kekristenan.
Komunikasi Kristen juga berlangsung melalui perbuatan dan pelayanan kasih.
Tampaknya hal ini banyak ditekankan dalam penulisan kurikulum belakangan ini, namun
pada kenyataannya, penekanan seperti ini masih menuntut pengujian. Tindakan terjadi karena
setelah partisipasi dan pengakuan akan Allah dalam iman, dalam kata-kata dan perbuatan.
Muncul suatu kesadaran akan kasih Allah ini bukanlah harta milik, melainkan suatu
pemberian, ia tidak dapat dipertahankan melainkan harus dibagikan.

8. FOKUS MASA DEPAN


Pengajaran muncul dari kerygma untuk mengasuh mereka yang masih kecil di dalam
iman. Bila anak-anak bertumbuh tanpa pernah mendengar kisah itu sama sekali, maka
mereka perlu mendengar pemberitaan itu. Sejauh anak-anak memperoleh Pendidikan budaya
mereka dalam suatu kerangka sekuler, mereka perlu ditolong untuk memahami iman Kristen
melalui bentuk-bentuk pemikiran yang mereka kenal.
Pendidikan Kristen perlu memandang gereja sebagai pusat lingkungan asuhan Kristen.
Hal ini mencakup suatu pandangan terhadap gereja sebagai persekutuan yang beribadah.
Bahan kurikulum sekarang ini telah menangkap nada perasaan gereja sebagai persekutuan
manusia, ketimbang sebai bangunan atau lembaga. Bila gereja dipandang sebagai suatu pusat
lingkungan bagi asuhan Kristen, muncullah dengan jelas suatu tanggung jawab untuk
memberikan si anak suatu rasa aman yang dasariah dengan menjadikannya bagian dari suatu

9
persekutuan yang penuh pengertian. Hal ini dicapai dari sudut si anak dengan menolongnya
untuk merasa bahwa orang-orang di dalam gereja adalah teman-temannya.
Ada sebagian gereja yang cenderung mengasingkan anak-anak dari gereja pada
kebaktian-kebaktian utama dengan alasan anak tidak mampu memahami kebaktian tersebut.
Sifat intelaktual dari banyak kebaktian protestan merupakan faktor disini. Khotbah disusun
dalam bentuk dasar pemikiran yang rasional; doa penggembalaan cenderung Panjang dan
rumit; nyanyian-nyanyiaannya sukar. Ini bukanlah kecaman terhadap kekhidmatan dan
keteratuan, melainkan disebutkan sekedar untuk menunjukkan kurangnya sifat dramatis dan
partisipasi jemaat, yang cenderung menjadikan jemaat sebagai penonton. Sementara anak-
anak tidak selalu menjadi penonton yang baik.
Sejumlah satuan kurikulum yang menyajikan pekerjaan gereja mempunyai tekanan yang
lebih luas. Nyanyian-nyanyian pujian yang indah dipergunakan dengan baik, namun
tampaknya ada rasa enggan yang cukup besar dalam memperkenalkan anak-anak dalam
nyanyian-nyanyian gereja yang memuji Yesus sebagai Tuhan. Sementara sumber doa-doa
liturgis yang kebanyakan tertutup bagi anak-anak yang berasal dari gereja-gereja yang tidak
menekankan liturgi, ada satuan-satuan pelajaran tentang Doa Bapa Kami.
Pemberitaan kabar sukacita bahwa Allah telah memasuki kehidupan manusia untuk
menyelamatkan umat-Nya dalam cara yang baru dan indah melalui Yesus Kristus, adalah
berita yang pada masa kini sama hidupnya dengan ketika berita itu pertama kali diucapkan.
Tetapi pengajaran harus tetap berakar pada pemberitaan, pengajaran itupun adalah kabar
sukacita. Hanya metode-metode dinamis yang dapat membawakan tugas pengajaran itu
sepenuhnya, sehingga tugas membawa terang dan kehidupan kepada manusia itu dapat
berlanjut. Dengan demikian genaplah perintah Tuhan, “Kamu akan menjadi saksiKu” (Kis
1:8).

JASA MENGERJAKAN TUGAS

HUB. +6282238642179 (PAB)

10

Anda mungkin juga menyukai