Oleh kelompok 1.
PRAKATA
Terpujilah Tuhan Yesus Kristus yang mengalirkan berkat berlimpah T: menyelesaikan perilisan
dan penulisan buku ini. Tim penulis berusaha menarasikan buku ini dalam rangka menyatukan
persepsi atau perbedaan terhadap pemahaman kedalaman dan keluasan konseptual content, serta
beberapa perbedaan nalar dan implementasinya di lembaga pendidikan. Pada pihak lainnya,
secara de facto masih mengalami kealpaan judul buku Pengantar Pendidikan Agama Kristen di
Indonesia.
Selain dari perbedaan di atas, masih membutuhkan sinkronisasi pengetahuan dan pemahaman
seantero teori Pendidikan Agama Kristen di Indonesia. Buku ini dapat dimanfaatkan untuk
meminimalisasi per bedaan kajian-kajian. Hal ini termasuk implementasi definisi, tujuan, fungsi,
khususnya pemahaman masyarakat Kristen tentang ruang lingkup pendidikan dan pembelajaran
pada jenis, jalur, jenjang Pendidikan Agama Kristen.
Untuk mengisi kealpaan tersebut, tim penulis menarasikan buku ini, sesuai kebutuhan
mahasiswa, guru/dosen dan pembaca yang budiman. Seraya menegaskan setting-an memosisikan
PAK berinduk pada teologi, khususnya cabang Teologi Praktis. Tidak kalah pentingnya dengan
kerabian Yesus dasar berpola bagi guru/dosen Pendidikan Agama Kristen yang diperkaya
berbagai ilmu pengetahuan untuk melaksanakan transmisi pendidikan dan pembelajaran.
Syalom
Tim penulis
DAFTAR ISI
BAB 1 PENDAHULUAN…………………………………….....5
B. Definisi PAK……………………………………………….….7
A.Tujuan PAK……………………………………………………9
B. Hakikat PAK………………………………………………….10
C. Fungsi PAK………………………………………………….11
D.Sasaran PAK…………………………………………………12
SARAN……………………………………………..14
DAFTAR PUSTAKA…………………………………………..16
A. Daftar pustaka………………………………………….16
B. Daftar website……………………………………….…19
DAFTAR GAMBAR
DAFTAR TABEL
PENDAHULUAN
Mendedikasikan Pengantar Pendidikan Agama Kristen tidak dapat Mdipisahkan dari tiga jenis
pendidikan, yakni Pendidikan Kristen, Pendidikan Keagamaan Kristen, dan Pendidikan Agama
Kristen. Ketiganya sama-sama berinduk pada disiplin ilmu Teologi pada cabang Teologi Praktis
dinamakan Pendidikan Kristiani. Namun, buku Pengantar Pendidikan Agama Kristen ini secara
umum menekankan pembahasan pada content Pendidikan Agama Kristen disingkat PAK berlaku
universal, karena meliputi Perguruan Tinggi Teologi atau Perguruan Tinggi Pendidikan Agama
Kristen, termasuk pada tingkat sekolah formal hingga Perguruan Tinggi Umum Negeri dan
Swasta.
Selain alasan dedikasi di atas, satu dari antara tiga jenis Pendidikan Kristiani, yakni Pendidikan
Kristen belum membumi di Indonesia, sehingga buku ini menjadi salah satu alat sosialisasi, di
samping buku-buku yang diterbitkan sebelumnya. Pendidikan Kristen mendahului Pendidikan
Keagamaan Kristen dan Pendidikan Agama Kristen, justru pendidikan tertua (Pendidikan
Kristen) mengalami ketertinggalan pengelolaan. Terdapat faktor penghambat, yakni Pendidikan
Kristen konsumsi gereja Kristen, artinya pendidikan dari dan oleh gereja dan untuk keperluan
gereja Kristen. Dengan demikian, Pendidikan Kristen tidak perlu masuk dalam sistem
pendidikan nasional di Indonesia, padahal alumninya dibutuhkan oleh masyarakat, bangsa dan
negara.
Buku ini membahas tiga definisi, yakni Pendidikan Kristen, Pendidikan Keagamaan Kristen, dan
Pendidikan Agama Kristen. Sesuai definisi dinarasi kan tujuan, hakikat, fungsi, dan sasaran
Pendidikan Agama Kristen. Hal ini dilanjutkan dengan penulisan jenis, jalur, jenjang tiga jenis
Pendidikan
sejak pendidikan tidak langsung berproses. Ketika masa konsepsi mula jadi di dalam rahim ibu,
justru pendidikan sudah dimulai dan hingga pad masa manula (jompo) berakhir. Ini dilengkapi
dengan kajian-kajian teolog Pendidikan Agama Kristen sejak konsepsi pertama mulai jadi hingga
manu mengisyaratkan Pendidikan Kristiani berlangsung seumur hidup (form wom to tomb),
yakni pendidikan mulai dari kandungan hingga ke liang lahad.
Mengkaji PAK Teologi Sentris berinduk pada teologi khususny pada cabang Teologi Praktis.
Kajian ini bertujuan untuk menghindarke pengelolaan jenis pendidikan ini tidak terlalu umum,
meskipun membutuh kan dukungan disiplin ilmu lainnya, tetapi tetap mengacu terhadap norma
kanonik. Allah memberi pengetahuan kepada manusia, dan dilanjutk Rabi (Yesus) dalam bentuk
pendidikan dan pembelajaran universal ses pengetahuan Allah. Kerabian Yesus bagi guru dan
dosen untuk menegaska pengelolaan Pendidikan Agama Kristen dilanjutkan sesuai kerabian Yes
Hal ini memberi kewenangan berupa hak dan kewajiban kepada dose dan pendidik (guru)
mengelola pendidikan dan pembelajaran berdasark kerabian Yesus sejalan dengan pengetahuan
Allah.
Bentuk penyajian dan hubungan PAK dengan ilmu lain dalam t bentuk, yakni PAK ilmu
pengetahuan, PAK disiplin ilmu pengetahu dan PAK dalam bentuk mata kuliah dan mata
pelajaran Agama Krista Mengungkap tiga perbedaan sekaligus mempersatukan persepsi da
perbedaan pemahaman yang terjadi selama ini di lingkungan pendidika kristiani. Pembahasan
terakhir buku ini tentang wadah pokja guru ma pelajaran (mapel) Agama Kristen. Untuk
meningkatkan kualitas ma pelajaran Agama Kristen, peran wadah pertemuan guru Pendidikan
Agam Kristen pada mata pelajaran Agama Kristen di tingkat Sekolah Dasar (S hingga Sekolah
Menengah Atas (SMA) sederajat kembali digelorakan. Wal ini membahas masalah-masalah peka
di sekitar pelaksanaan mata pelajar Agama Kristen dan solusi-solusi yang ditawarkan dan
dijalankan bersama.
BAB II
DEFINISI PAK
Definisi PAK menurut Agama Kristen (PAK) menurut R.Boehkle adalah usaha sengaja untuk
menolong orang dari semua golongan umur yang dipercayakan kepada pemelihara untuk
menjawab pertanyaan Allah dalam Yesus Kristus, Alkitab dan kehidupan gereja supaya mereka
dibawah pimpinan Roh Kudus dapat diperlengkapi guna melayani Tuhan di tengah keluarga,
gereja, masyarakat.
Menurut Yudo Wibowo mendefinisikan PAK adalah kegiatan yang berusaha atau bertujuan
untuk mengembangkan seluruh potensi kanal"maupun dewasa
Berdasarkan beberapa definisi PAK merupakan suatu usaha bersahaja dan sistematis,dan
berdasarkan definisi PAK tidak lepas dari tujuan yang ingin dicapai didalam pelaksanaan
pendidikan dan pembelajaran.
B.Definisi PAK
Berdasarkan definisi , ditemukan tiga jenis pendidikan,selama ini hanya dikenal dua jenis
pendidikan,yaitu Pendidikan Keagamaan Kristen dan Pendidikan Agama Kristen ditambahkan
satu jenis pendidikan lagi yakin Pendidikan Kristen sehingga jumlah jenis Pendidikan Kristiani
menjadi 3.
Seluruh definisi di atas tidak satu pun merujuk terhadap nas Alkitab, meskipun tidak dikatakan
keliru dengan alasan bahwa kesepuluh definisi tersebut diakui subjektif sifatnya,dan diajukan
berdasarkan pengalaman rohani Kristiani.Namun,ada baiknya jika memberi dan mengajukan
definisi Pendidikan Kristen, Pendidikan Keagamaan Kristen, Pendidikan Agama Kristen berlatar
belakang sejarah panjang sejak zaman Old Testament dan New Testament menjadi dasar
memberi definisi .
Sedangkan definisi secara khusus adalah proses transmisi pengetahuan Kristen berdasarkan
Alkitab yang berusaha mengimplementasi tujuan pembelajaran atas dukungan berbagai ilmu
pengetahuan
Transmisi adalah merupakan perpaduan dua suku kata digabung menjadi satu frasa,yakni trans
dan misi.
Jika keduanya diurutkan ternyata menghasilkan visi dan misi berkaitan dengan trans artinya
secara etimologis dikembangkan dari tiga suku kata yakni trans , visi dan misi pendidikan dan
pembelajaran kepada pendidik agar menguasai sejumlah indikator pembelajaran.Proses transmisi
dilakukan sesuai dengan iman Kristen menurut Kitab Injil Yohanes mengemukakan agar
melakukan pembelajaran sesuai kehendak Allah dan Sesuai Dengan Kehendak Yesus yang
diutus (Yoh 6:29)
Transmisi memberi arah inspiratif komunikatif dan konfirmatif terhadap tiga hal yakni 1 Guru
/dosen PAK melanjutkan peristiwa pembelajaran sesuai kerabian Yesus ( 2) Membuka jalur
komunikasi antara peserta didik dengan kerabian Yesus (3) Antara guru/dosen dengan peserta
didik dan kerabian Yesus merupakan kesatuan utuh tidak terpisahkan dalam melangsungkan
proses pembelajaran.Ketiganya menunjukkan inspiring pembelajaran mewujudkan kehendak
Allah Melalui kerabian Yesus menjadi process accept pembelajaran bagi guru/dosen dan peserta
didik.
Transmisi juga merupakan penyampaian pesan dari seseorang kepada orang lain atau dari
guru/dosen Kepada peserta didik atau mahasiswa yakni pengetahuan Kristen berdasarkan Alkitab
dalam bentuk implementasi kristalisasi taksonomi yakni tujuan pembelajaran. Berdasarkan
pemahaman ini berarti pendidikan tidak dapat dipisahkan dari pembelajaran tentang pengetahuan
Kristen mulai dari penciptaan sampai akhir zaman.
Definisi definisi Pendidikan Agama Kristen secara umum berhubungan erat dengan disiplin ilmu
teologi
BAB III
A. TUJUAN PAK
Menurut Yudo Wibowo dan redaksi PGI tujuan PAK mengembangkan seluruh potensi
(kemampuan anak didik) baik kanak-kanak maupun orang dewasa. Kepada ketaatan dan
pengabdian kepada Allah dan firman-Nya sesuai dengan ajaran agama Kristen yang
berdasarkan Alkitab Perjanjian Baru dan Perjanjian Lama ketaatan dan pengabdian mana
dinyatakan dalam kehidupan sehari-hari baik dalam keluarga. gereja. jemaat di dalam
masyarakat pada umumnya.
Tujuan PAK berdasarkan definisi secara umum merupakan pro transmisi amanat agung
untuk mengimplementasi kristalisasi taksono Amanat Agung "ajar melakukan dalam
bentuk implementasi dengan c kristalisasi merupakan proses penjernihan pengetahuan
peserta didik at mahasiswa berdasarkan ilmu pengetahuan yang bersumber dari Allah d
hubungannya dengan makhluk hidup, alam sekitar atau istilah Alkitab bu beserta isinya
termasuk cakrawala dinamakan dengan ilmu pengetahu Kristen. Proses transmisi selain
berbentuk ilmu pengetahuan Kriste termasuk usaha membentuk sikap kristiani diikuti
perbuatan nyata pese didik pada jenis, jalur, bentuk dan jenjang Pendidikan Agama
Kristen unt melakukan pengetahuan Kristen.
Tujuan Pendidikan Agama Kristen tidak terpisahkan dari tujuan Pendidikan Nasional
yakni mencerdaskan kehidupan bangsa dan me ngembangkan manusia Indonesia
seutuhnya, yaitu manusia yang beriman dan bertakwa terhadap Tuhan Yang Maha Esa
dan berbudi pekerti luhur, memiliki pengetahuan dan keterampilan kesehatan jasmani dan
rohani, kepribadian yang mantap dan mandiri serta rasa tanggung jawab kemasyarakatan
dan kebangsaan.
B.HAKIKAT PAK
Arti kata hakikat menurut kamus Bahasa Indonesia adalah inti sari atau dasar
menanamkan ajaran," yakni pembelajaran Pendidikan Agama Kristen (PAK).
Mewujudkan tujuan pembelajaran melalui serangkaian kegiatan pendidikan dan
pembelajaran pada hakikatnya diawali dari proses kegiatan berencana dan sistematis
dalam memainkan peran sekaligus mempertahankan keberadaan dan hak hidup dalam
rangka mempersiapkan generasi Kristen agar menjadi umat yang layak di hadapan Tuhan
(Luk. 1:17) untuk memperoleh keselamatan lahiriah dan batiniah.
Hakikat PAK meliputi dua hal mendasar yakni dasar melaksanakan, dan inti sari
Pendidikan Agama Kristen.
Inti sari Pendidikan Agama Kristen berbentuk pengetahuan ber intikan ilmu pengetahuan
Kristen tentang Allah dan hubungannya dengan makhluk hidup, alam sekitar, dan cakrawala atau
sebaliknya. Hubungan ini berpengaruh menentukan terhadap perubahan perilaku (change of
behavior) peserta didik atau mahasiswa, dari tidak tahu menjadi tahu, walaupun terkadang tidak
sengaja dapat mengerti sesudah melihat, atau mengalami sendiri peristiwa rohani. Kegiatan
pembelajaran dikelola secara sengaja dan sistematis tidak sebaliknya mengelola serangkaian
proses kegiatan pembelajaran tanpa sengaja.
Tema-tema pokok inti sari Pendidikan Agama Kristen dib ke dalam delapan kelompok, yakni
2) manusia
3) gereja,
8) iptek. Kedelapan tema pokok inti sari dijabarkan ke dala topik-topik pembahasan
pembelajaran yang dikemas secara seng berdasarkan Alkitab dan dukungan berbagai ilmu
pengetahuan.
C.FUNGSI
Berdasarkan pemahaman nas tersebut di atas terdapat dua pemahaman mendasar, yakni
mempelajari firman Tuhan dan memperoleh kehidupan yang layak dan produktif. Mempelajari
firman Tuhan menjadi tugas peserta didik dan mahasiswa yang bertujuan untuk memperoleh
keahlian Pendidikan Agama Kristen, sedangkan untuk memperoleh kehidupan yang layak dan
produktif didapatkan sesuai keahlian (profesi) guru dan dosen Pendidikan Agama Kristen
mengacu pada peraturan perundang-undangan.
Berdasarkan penjelasan di atas, dua hal mendasar menunjukkan fungsi Pendidikan Agama
Kristen, yakni:
1. mempersiapkan peserta didik atau mahasiswa menjadi umat Kristen yang mampu
mengimplementasi firman Tuhan di dalam kehidupan sehari-hari,
Output Pendidikan Agama Kristen terdiri dari manusia cerdas, beriman terhadap Tuhan dan
berbudi pekerti luhur, memiliki pengetahuan, sikap, dan keterampilan sehat jasmani dan rohani,
kepribadian yang mantap dan mandiri serta rasa tanggung jawab kemasyarakatan dan
kebangsaan.
Pusat pendidikan dan pembelajaran Pendidikan Agama Krisen yakni hati memberi pertimbangan
kepada intellectual thinking melakukan kebajikan (perbuatan baik). Seluruh Alkitab selalu
memadukan dua kata menjadi satu frasa, yakni akal dan budi, dipadukan menjadi akal budi
memperlihatkan akal merujuk intellectual thinking tidak berdiri sendiri dari budi yang berasal
dari hati manusia yakni kebaikan. Hati memberi pertimbangan kepada otak manusia, selanjutnya
otak memberi instruksi untuk melakukan atau tidak melakukan sesuatu.
Anggota tubuh manusia ternyata menjadi sasaran pembelajaran terbagi menjadi dua menurut
bentuk dan fungsi, yakni pertama; Hati dan otak manusia secara nonfisik berpengaruh kuat
terhadap intellectual thinking, akan tetapi menurut fungsi tidak tampak kinerjanya secara kasad
mata kecuali pada ranah psikomotorik conducting dapat diamati sehingga dinamakan ranah
pembelajaran fisik, kedua; ranah pem belajaran berbentuk fisik mengemuka pemahaman bahwa
idealnya seluruh anggota tubuh peserta didik melakukan tujuan pembelajaran dinamakan
conducting secara nyata langsung dapat dilihat atau diamati sesuai dengan fungsi masing-
masing.
Mendesain Gambar 1 sekaligus memilah nas-nas Alkitab sasara pembelajaran bagi peserta didik
atau mahasiswa terdiri dari trikotom yakni tubuh, jiwa dan roh (trikotomi) pada pihak lain
dikotomi (tubuh dan roh). dan kitab Yoh. 6:63 mengatakan: Roh yang memberi hidup, daging
sama sekali tidak berguna. Perkataan perkataan yang dikatakan kepada manusia adalah roh dan
hidup. Pad buku ini, yang dimaksud dengan sasaran pembelajaran terdiri dari tubu dan bagian-
bagiannya pada fungsi anggota tubuh manusia, antara lai muka, mata, telinga, hidung, mulut,
otak, hati, tangan, kaki, lidah, bib gigi, bagian yang tidak terpisahkan dari akal budi.
Tahapan sasaran fisik pembelajaran memperlihatkan tiga step tujuan pembelajaran, yakni
sensorik step pertama mendahului step berikutnya. Memori motorik sering disebut intelektual
atau kognitif berhubungan dengan logika pada otak manusia dikelompokkan pada step kedua,
sedangkan keterampilan motorik melakukan terdiri dari muka, tangan, dan kaki. Muka terdiri
dari mata, mulut, telinga, dan hidung, sedangkan mulut terdiri dari bibir, lidah, dan gigi,
dikelompokkan menjadi step ketiga. Dalam mengelola pembelajaran step-step ini dihargai dan
dikembangkan berdasarkan keluasan dan kedalaman isi dinamakan scope dan disajikan menurut
urutan-urutan dinamakan sequence pembelajaran untuk mencapai tujuan pembelajaran yang
diinginkan.
Ketiga kelompok sasaran pembelajaran secara umum dikenal di Indonesia, yakni ranah
pembelajaran terdiri dari kognitif, afektif, dan psikomotorik. Ketiga kelompok sasaran
pembelajaran teologis praktis tidak berseberangan dengan ketiga ranah pembelajaran yang sangat
tidak terdapat pertentangan. Kajian-kajian sasaran pembelajaran teologis memang digali
berdasarkan Alkitab Perjanjian Lama dan Perjanjian Baru, tetapi mempunyai hubungan langsung
tanpa terdapat pertentangan dengan ketiga taksonomi (ranah) pembelajaran.
Membangun konstruksi teori sasaran pembelajaran homyk terdiri dari hati berpengaruh sensorik
terhadap motorik, sedangkan motorik (otak) berfungsi motor menggerakkan (memberi instruksi
kerja) melakukan sesuatu sesuai fungsi muka, yad (tangan), kaki, eye (mata). mulut, ear
(telinga), af (hidung), bibir, lidah, dan gigi disebut psikomotorik.
Kelompok sasaran pembelajaran homyk singkatan dari hati, otak, muka, yad (tangan) dan kaki
bertujuan untuk membangun konstruksi pembelajaran berbentuk tunggal, artinya memberi
perangsang agar berpengertian memberi pertimbangan tanpa salah sebagai jantung, rahim dan
pusat pembentukan sensorik. Tidak berbeda dengan motorik berbentuk tunggal sebagai
penyimpan pengetahuan serta menerima pertimbangan sensorik untuk selanjutnya memberi
instruksi terhadap anggota tubuh berbentuk jamak, dalam tulisan ini terdiri dari muka, yad
(tangan), kaki, eye (mata), mulut, ear (telinga), af (hidung), bibir, lidah, dan gigi berusaha
melakukan keterampilan atau keahlian berdasarkan gerakan fisik sesuai dengan tugas dan fungsi
anggota tub (psikomotorik).
BAB XII
Kesimpulan
Berbagai variasi definisi Pendidikan Agama Kristen dikemukakan oleh para Dahli dapat
dijadikan kekayaan mengelaborasi, mengembangkan kajian kalan termasuk implementasi sesuai
dengan tujuan, fungsi, dan sasaran melekat di dalamnya. Variasi tentu membutuhkan pemilahan
penempatan pada jenis, jalur. jenjang pendidikan kristiani terdiri dari Pendidikan Kristen,
Pendidikan Keagamaan Kristen, dan Pendidikan Agama Kristen. Ketiga jenis pendidikan ini
sama-sama memainkan peran meningkatkan sumber daya kristiani.
Bentuk PAK terdiri dari tiga sengaja dikembangkan untuk mempersa takan persepsi tentang
tanggung jawab pengemban nilai dan kebijakan, masuk penempatan dan pengelolaan pendidikan
dan pembelajaran atas bar kerja sama lapisan masyarakat Kristen (gereja Kristen) bersama-sama
dengan pemerintah sebagai penanggung jawab. Pendidikan ini dikelola pada ar formal mulai dari
PAUD dan sekolah umum hingga Perguruan Tinggi num. PAK sebagai ilmu pengetahuan, dan
disiplin ilmu, serta mata kuliah in mata pelajaran agama Kristen dikelola berdasarkan ilmu dan
disiplin Pendidikan Agama Kristen dengan memanfaatkan berbagai disiplin. imu sebagai
pendukung.
Sistem transmisi Pendidikan Agama Kristen tergolong sistem buatan. Sistem ini terdiri dari
perangsangan, memperkenalkan, pembinaan penguatan, peneguhan. Sistem ini disebut sistem
transmisi PAK. Sistem PAK berdasarkan ilmu pengetahuan PAK dalam disiplin ilmu Teologi
pada cabang Telogi Praktis, mengelola program studi PAK, mengembangkan kajian PAK
sepsional, PAK Prasekolah, PAK Anak-Anak. PAK Remaja/Pemuda. PAK Dewasa, PAK rakat
Majemuk, dan PAK Manula. Sementara,
sistem transmisi berdasarkan implementasi terdiri dari pengetahuan agama Kristen konsepsional,
prasekolah, dan manula berada pada jenis Pendidikan Kristen jalur informal sedangkan PAK
Prasekolah, PAK Anak-Anak, PAK Remaja/Pemuda, PAK Dewasa, PAK Masyarakat Majemuk
dikelola di lembaga formal mulai PAUD hingga Perguruan Tinggi Umum baik negeri dan
swasta.
Pendidikan Agama Kristen digolongkan pada disiplin ilmu Teologi pada cabang Teologi Praktis
mengelola program berdasarkan fondasi canonical commutation relation dalam bentuk pure
science dan applied science keduanya saling berpadu dalam content pengetahuan PAK sama
sama memiliki hubungan struktur berbentuk Luthern (jendela atap vertikal) antara wahyu dengan
berbagai ilmu pengetahuan memperkaya khazanah ilmu pengetahuan Pendidikan Agama Kristen
sesuai prinsip belajar from womb to tomb
Yesus melaksanakan pekerjaan mengajar sangat brilian dalam men capai keberhasilan oleh
karena kemahaguruan, kemaharabian, dan kemaha agungan berasal dari Allah, berbeda dengan
guru PAK memperoleh keberhasilan menyandang gelar akademik dari input, proses, dan output
pendidikan, tetapi tidak terlepas dari kerabian Yesus sehingga dikatakan guru turunan kerabian
Yesus. Hubungan kerabian Yesus dengan guru dan dosen Pendidikan Agama Kristen tidak
terpisahkan, bahkan oleh karena kerabian Yesus. Dengan demikian, ada guru mata pelajaran
agama Kristen dan dosen PAK secara khusus, dan umumnya guru dan dosen sama-sama
dimampukan menjadi pendidik profesional. Pendidik profesional memiliki tugas utama
mendidik, mengajar, membimbing, mengarahkan, melatih, menilai, dan mengevaluasi peserta
didik/mahasiswa. Penjelasan ini diulas tuntas dalam Kitab-kitab Sinopsis fondasi teologis
membentuk dan mengembangkan guru dan dosen Kristen.
Terdapat tiga kelompok kerja Pendidikan Agama Kristen, terdiri dari Kelompok Kerja Guru
(KKG) PAK, Musyawarah Guru Mata Pelajaran (MGMP) PAK, dan Kelompok Kerja Pengawas
(Pokjawas) PAK tersebar di seluruh Indonesia. Tugas dari kelompok kerja ini pada umumnya
terdiri dari antara lain: menyelenggarakan pendataan, menyusun program kerja, melaksanakan
program kerja, menyediakan perangkat pembelajaran Agama Kristen di kelas, mengembangkan
dokumen pendukung kurikulum, menghimpun data informasi yang terjadi di lapangan,
menanggapi laporan laporan, dan mengevaluasi program kerja.
Saran
A Daftar Pustaka
Alimeno, 1.1. CH. 1987 Katekisasi Jakarta: BPK Gunung Mulia. Bart, Christop. 1970. Theologia
PL I Jakarta: BPK Gunung Mulia Bochlke, Robert R. 1986. Siapakah Yesus Sebenarnya? Jakarta
BPK Gunung Mulia
Boehlke, Robert R. 2011. Sejarah Perkembangan Pikiran dan Praktek Pendidikan Agama Kristen
dari Plato sampai Ignatius Loyola Jakarta
BPK Gunung Mulia. Burhanuddin. Nunu 2018. Filsafat Ilmu Jakarta Timur Prenadamedia
Dale, Edgar dalam buku Rohani Ahmad. 1997. Media Instruksional Edukatif Jakarta: Rineka
Cipta.
Eckardt. A Ray. 2006. Menggali Ulang Yesus Sejarah Kristologi Masa Kini Jakarta, PT BKP
Gunung Mulia
sama dengan Walisongo Press. sendorf, Werner C. 1981. Introduction to Biblical Christian
Education Chicago Moody Press.
Gultom IR 1987-1988 Bahan Penataran Tingkat Sekolah Lanjutan Menengah Pertama dan Atas
Harianto, G.P 2012 Pendidikan Agama Kristen dalam Alkitab dan Dunia Pendidikan Masa Kini.
Yogyakarta: Andi.
Jakarta PT BPK Gunung Mulia. Ibrani dan Nana Syahroni 2003. Perencanaan Pengajaran
Jakarta: Rineka
Immanuel John dalam MacArthur. 2005. Kita Sukses Mendidik Anak dalam Tuhan Jakarta.
kompasiana com d
Lebar, Lois E. 2006. Education That Is Christian Proses Belajar Mengajar Kristiani & Kurikulum
yang Alkitabiah. Malang: Gandum Mas
Munadi, Yudhi. 2008 Media Pembelajaran Jakarta: Gaung Persada Press Pazmino, Robert W.
2012. Fondasi Pendidikan Kristen: Sebuah Pengantar dalam Perspektif Injili Jakarta: PT BPK
Gunung Mulia
Balai Pustaka Prince, I.M. 1975. Yesus Guru Agung, Lembaga Literatur Baptis
Robert. R. Boechkle, El Tanya Sumbangan Pemikiran Ramadelp Crang Miller di Bidang PAK
bagi Gereja gereja di Indonesia.
Rohani, Ahmad H.M. 1997. Media Instruksional Edukatif Jakarta: Rineka Cipta Rudolf, Crump
Miller. 2007. PAK yang Teologis Sentris. (Dalam buku Robert Boehlke. Sejarah Perkembangan
Pemikiran dan Praktik Pendidikan Agama Kristen: Dari Yohanes Amos Comenius sampai
Perkembangan PAK di Indonesia. Jakarta: BPK Gunung Mulia, 2005).
Simatupang, Hasudungan. 2014. Kerabian Yesus Menurut Kitab Injil, Pendekatan Eksegetis
Topikal bagi Guru Pendidikan Keagamaan dan Agama Kristen. Disertasi. STT Paulus Medan.
Simatupang, Hasudungan. 2015. Definisi Teologi Praktis Kristen Sesuai Kerabian Yesus dan
Payung bagi Pendidikan Kristiani Yogyakarta: Andi.
Simatupang, Hasudungan. 2018. Sasaran Pembelajaran Teologi Praktis Kristen Ajar Melakukan.
Medan: CV Mitra.
Medan: CV Mitra.
Taylor, Justin. 2007. Asal-Usul Agama Kristen. Yogyakarta: Kanisius. Thiessen, C. Henry
direvisi oleh Doerksen D. Vernon. 2010. Teologi Sistematika. Malang: Gandum Mas.
Thomas, H Groome. 2010. Christian Religious Education: Pendidikan Agama Kristen, Jakarta:
BPK Gunung Mulia.Tim. Alkitab Terjemahan Lembaga Alkitab Indonesia (LAI)
Tim 2006 Undang-Undang Nomor 14 Tahun 2005 tentang Guru dan Dosen Tim 2006 Taßiran
Alkitab Masa Kini, Jilid 3. Jakarta: Yayasan Komunikasi Buna Kasih/OMF
Tin 2007, Peraturan Pemerintah Nomor 55 Tahun 2007, tanggal 5 Oktober 2007 tentang
Pendidikan Agama dan Pendidikan Keagamaan.
Tim 2011 Ensiklopedi Alkitab Masa Kini, Jilid I. Jakarta: Yayasan Komunikasi Bina Kasih.
Tim. 2017 Buku Pedoman Jurusan (Program Studi) Pendidikan Agama Kristen Sekolah Tinggi
Agama Kristen Protestan Negeri Tarutung.
Urban, Linwood. 2009 Sejarah Ringkas Pemikiran Kristen. Jakarta: PT BPK Gunung Mulia
Waid, Abdul 2011. Menguak Rahasia Belajar Orang Yahudi Yogyakarta DIVA Press
Walcoord, John F. 1999. Pedoman Lengkap Nubuat Alkitab Bandung Yayasan Kalam Hidup
Yamin, Martinis 2005. Strategi Pembelajaran Berbasis Kompetensi Ciputat Gaung Persada
Press..
B.Daftar wibsite
http://artikata.com/arti-342600-objek.html;
http://www.artikata.com/arti-330542-implementasi.html:
http://www.sarapanpagi.org/the-lost-years-of-jesus-v142.html:
hp://www.pemudakristen.com/artikel/otoritas_pl.php
hep://info-makalah.blogspot.com/2011/07/media-dan-sumber-belajar.html;
http://alkitab.sabda.org/resource.php?topic=724&res-jpz;
http://id.wikipedia.org/wiki/Yesus.
http://alkitab.sabda.org/resource.php?topic=724&res-jpz
http://id.wikipedia.org/wiki/Rabi#Sejarah;
http://sttborneo.wordpress.com/campus-life/artikel/gaya-mengajar-yesus/
http://id.wikipedia.org/wiki/Kelahiran Yesus#
http://id.wikipedia.org/wiki/Tradisi
http://kamusbahasaindonesia.org/kristalisasi/xzz2nqPAGUF
http://anakbersinar.com/news/detail/id/100/Pelayanan Pendidikan t
http://www.sarapanpagi.org/the-lost-years-of-jesus-v142.html
http://wahyuningtiyas.blogspot.com/2008/12/pengertian-pemuda-menurutkamus. html.
http://wahyuningtiyas.blogspot.com/2008/12/pengertian pemadu-menurutkamus.html.
http://wahyuningtiyas.blogspot.com/2008/12/pengertian-pemuda-menurutkamus . html
http://riszaksari-female91.blogspot.com/2011/11/pengertian-pemuda ind
http://taufikhidayah21.wordpress.com/tag/pengertian-pemuda/Pengertian Pemuda
http://www.sarapanpagi.org/the-lost-years-of-jesus-v142.html
http://id.wikipedia.org/wiki/Dewasa;
http://id.wikipedia.org/wiki/Dewasa;
http://www.sarapanpagi.org/the-lost-years-of-jesus-vt42.html
http://alkitab.sabda.org/resource.php?topic=724&res=jpz; http://alkitab.sabda.org/resource.php?
topic=724&res=jpz;
http://id.wikipedia.org/wiki/;
http://id.wikipedia.org/wiki/;
http://id.wikipedia.org/wiki/Sumber_Q#Sejarah;
http://id.wikipedia.org/wiki/Yesus_sebagai_tokoh_dalam_sejarah.
http://id.wikipedia.org/wiki/Farisi;
http://www.pengertiandefinisi.com/2011/11/pengertian-guru.html