Anda di halaman 1dari 21

MAKALAH PAK 1

“PENDIDIKAN AGAMA KRISTEN ANAK DI GEREJA”

Program S1, STT NKRI

DOSEN PENGAMPU : SARAH, M.Pd

Nama : NINIK SRI SUHARNI

NIM : 1911037
DAFTAR ISI

BAB 1. PENDAHULUAN

1.1. Latar Belakang Masalah...............................................................1

1.2. Indentifkasi Masalah....................................................................3

1.3. Pembatasan Masalah....................................................................3

1.4. Rumusan Masalah........................................................................3

1.5. Tujuan Penelitian.........................................................................3

1.6. Manfaat Penelitian.......................................................................3

1.7.Metode Penelitian.........................................................................4

1.8.Waktu dan Tempat Penelitian.......................................................4

1.9.Sistematika Penelitian...................................................................4

BAB 2. LANDASAN TEORI

2.1. Kajian Teori.................................................................................5

BAB 3. PEMBAHASAN

3.1. Pendidikan Agama Kristen Anak.................................................8

3.2. Peran Gereja dalam Pendidikan Agama Kristen Anak...............10

3.3. Kurikulum pengajaran di sekolah minggu..................................11

3.4. Metode pengajaran di sekolah minggu.......................................14

BAB 4. PENUTUP

4.1. Kesimpulan.................................................................................18

4.2. Saran...........................................................................................18

DAFTAR PUSTAKA.................................................................................19

i
PENDAHULUAN

1.1. Latar Belakang Masalah

Anak (jamak: anak-anak) adalah seorang lelaki atau perempuan yang belum

dewasa atau belum mengalami masa pubertas. Anak juga merupakan keturunan

kedua, di mana kata "anak" merujuk pada lawan dari orang tua, orang dewasa

adalah anak dari orang tua mereka, meskipun mereka telah dewasa.Menurut

psikologi, anak adalah periode pekembangan yang merentang dari masa bayi

hingga usia lima atau enam tahun, periode ini biasanya disebut dengan periode

prasekolah, kemudian berkembang setara dengan tahun tahun sekolah dasar1.

Berdasarkan UU Peradilan Anak. Anak dalam UU No.3 tahun 1997

tercantum dalam pasal 1 ayat (2) yang berbunyi: “ Anak adalah orang dalam

perkara anak nakal yang telah mencapai umur 8 (delapan) tahun tetapi belum

mencapai umur 18 tahun (delapan belas) tahun dan belum pernah menikah2.

Anak menurut Alkitab adalah anugrah Allah seperti yang tertulis dalam

Mazmur 139 : 13 -16,3 “Sebab Engkau yang membentuk buah pinggangku,

menenun aku dalam kandungan ibuku.Aku bersyukur kepada-Mu oleh karena

kejadianku dasyat dan ajaib, ajaib apa yang Kau perbuat dan jiwaku benar-benar

menyadarinya.Tulang-tulangku tidak terlindungi bagi-Mu ketika aku dijadikan di

tempat yang tersembunyi dan aku di rekam di bagian-bagian bumi yang paling

bawah.

Mata-Mu melihat selagi aku bakal anak, dan dalam kitab-Mu semuanya tertulis

1
https://id.wikipedia.org/wiki/Anak
2
UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 23 TAHUN 2002
3
Materi kuliah PAK 1. Sarah, M.Pd. STTNKRI.

1
hari-hari yang akan dibentuk”. Anak juga merupakan titipan Allah seperti yang

tertulis dalam Mazmur 127 : 34, “Sesungguhnya anak-anak lelaki adalah milik

Tuhan dan buah kandungan adalah suatu upah”.Oleh karena itu setiap anak

adalah istimewa dan orang tua memiliki tugas untuk membesarkan, mencukupkan

kebutuhan,mendidik,mengajar dan membimbing anak5.

Mendidik,mengajar dan membimbing anak adalah perintah Tuhan

seperti tertulis dalam Ulangan 6 : 7 6 “Haruslah engkau mengajarkannya

berulang-ulang kepada anak-anakmu dan membicarakannya apabila engkau

duduk di rumahmu, apabila engkau sedang dalam perjalanan, apabila engkau

berbaring dan apabila engkau bangun”. Dan dalam Amsal. 22:6 “Didiklah orang

muda menurut jalan yang patut baginya, maka pada masa tuanya pun ia tidak

akan menyimpang daripada jalan itu”

Mendidik, mengajar dan membimbing anak dapat dilakukan di dalam

keluarga, sekolah dan gereja. Dengan memberikan pendidikan yang sesuai maka

anak dapat bertumbuh dan berkembang dengan baik sesuai dengan kehendak

Tuhan.

Pendidikan di gereja untuk anak-anak biasa dilakukan melalui ibadah

sekolah minggu namun banyak gereja yang masih lebih mengutamakan ibadah

untuk umum atau dewasa karena dianggap lebih menguntungkan dengan

persembahan yang lebih banyak. Akibatnya banyak sekolah minggu diadakan

ditiap gereja dengan tanpa kurikulum atau metode pengajaran yang sesuai untuk

anak.

4
Materi kuliah PAK 1. Sarah, M.Pd. STTNKRI
5
Materi kuliah PAK 1. Sarah, M.Pd. STTNKRI
6
Materi kuliah PAK 1. Sarah, M.Pd. STTNKRI

2
1.2. Identifkasi Masalah

Banyaknya pengajaran agama kristen untuk anak di gereja yang belum memiliki

kurikulum dan metode pengajaran yang sesuai untuk anak.

1.3. Pembatasan Masalah

Karya tulis ini hanya membahas Pendidikan Agama Kristen untuk anak di dalam

gereja.

1.4. Rumusan Masalah

1.4.1. Apa yang dimaksud dengan Pendidikan Agama Kristen Anak?

1.4.2. Apa peran gereja dalam Pendidikan Agama Kristen Anak?

1.4.3. Bagaimana kurikulum pengajaran di sekolah minggu?

1.4.4. Bagiamana metode pengajaran di sekolah minggu?

1.5. Tujuan Penelitian

1.5.1. Mengetahui apa yang dimaksud dengan Pendidikan Agama Kristen

Anak

1.5.2. Mengetahui peran gereja dalam Pendidikan Agama Kristen Anak di

gereja

1.5.3. Mengetahui kurikulum sekolah minggu

1.5.4. Mengetahui metode pengajaran sekolah minggu

1.6. Manfaat Penelitian

Manfaat penulisan karya tulis yang berjudul Pendidikan Agama Kristen Anak di

gereja ini pembacanya diharapkan untuk lebih memahami Pendidikan Agama

Kristen Anak di dalam sekolah minggu sehingga banyak gereja akan lebih

memperhatikan anak anak dalam gereja.

3
1.7. Metode Penelitian

Metode penelitian yang dipakai oleh penulis untuk menyelesaikan karya tulis

berjudul Pendidikan Agama Kristen Anak di Gereja adalah Metode Studi Pustaka

dimana data penelitian ini diambil dari sumber tertulis yakni melalui internet,

blog, maupun buku. Dalam penyusunan karya tulis ini, penulis menggunakan

metode studi pustaka yaitu dengan informasi melalui internet dan buku.

1.8. Waktu dan Tempat Penelitian

Waktu penulisan : 21 Maret – 14 Mei 2021

Tempat penelitian : Rawa Buaya, Cengkareng, Jakarta Barat

1.9. Sistematika Penyajian

1.9.1. Pendahuluan, meliputi (1) Latar Belakang Masalah, (2) Identifikasi

Masalah, (3) Pembatasan Masalah, (4) Rumusan Masalah, (5) Tujuan

Penelitian, (6) Manfaat Penelitian, (7) Metode Penelitian, (8) Tempat dan

Waktu Penelitian, (9) Sistematika Penyajian

1.9.2. Landasan Teori meliputi, (1) Kajian Teori

1.9.3. Pembahasan meliputi tentang Pendidikan Agama Kristen Anak, peran

gereja dalam Pendidikan Agama Kristen Anak, peran sekolah minggu

dalam Pendidikan Agama Kristen Anak, kurikulum sekolah minggu, dan

metode pengajaran di sekolah minggu.

1.9.4. Penutup meliputi, (1) Kesimpulan, (2) Saran

1.9.5. Daftar Pustaka

4
BAB 2

LANDASAN TEORI

2.1. Kajian Teori

2.1.1. Pendidikan Agama Kristen

Istilah Pendidikan Agama Kristen berasal dari bahasa Inggris, “ Christian Education”

yang berarti pendidikan yang berporos pada pribadi Tuhan Yesus dan Alkitab (Firman Allah)

sebagai dasar dan sumber acuannya7. Arti Pendidikan Agama Kristen sebenarnya ialah bahwa

dengan menerima pendidikan itu, segala pelajar, muda dan tua, memasuki persekutuan iman

yang hidup dengan Tuhan sendiri, dan oleh dalam Dia mereka terhisap pula pada persekutuan

jemaat-Nya yang mengakui dan mempermuliakan nama-Nya di segala waktu dan

tempat8.Pendidikan Agama Kristen adalah kegiatan politis bersama para peziarah dalam waktu

yang secara sengaja bersama mereka memberi perhatian pada kegiatan Allah di masa kini,

pada cerita komunitas Kristen dan visi kerajaan Allah, benih-benih yang telah hadir diantara

kita9. Oleh karena Kristen adalah pengikut kristus, Pendidikan Agama Kristen meletakkan

dasar pengajarannya pada pengajaran dan tindakan Yesus Kristus 10.

2.1.2. Pendidikan Agama Kristen Anak

Pendidikan Agama Kristen untuk anak digambarkan sebagai sebuah proses yang

menolong setiap anak untuk menempati setiap level perkembangannya sampai pada

kepenuhannya, dan juga dalam menghadapi soal hidupnya dalam sebuah konteks konsep

Kristen dan nilai dan tuntunan kesaksian dari mereka yang lebih dewasa dalam iman. Juga

sebagai persiapan untuk hidup pada masa yang akan datang, yakni kehidupan pada masa

7
Paulus Lilik Kristianto, Prinsip dan Praktik Pendidikan Agama Kristen, (Yogyakarta: Andi, 2006), 4
8
E. G. Homrighausen & I.H. Enklaar, Pendidikan Agama Kristen, (Jakarta: BPK-GM, 2009), 26
9
Thomas H. Groome, Christian Religius Education-Pendidikan Agama Kristen, (Jakarta: BPK Gunung Mulia, 2010),
37
10
Harianto GP, PAK dalam Alkitab & Dunia Pendidikan Masa Kini, (Yogyakarta: Andi, 2012), 52

5
sekarang yang sedang menuju pada sebuah kapasitas yang paling penuh dari jenjang usia dan

dalam hadirat Allah11.

2.1.3.Sekolah Minggu

Sekolah Minggu merupakan kegiatan bersekolah yang diadakan pada hari Minggu..

Biasanya kegiatan Sekolah Minggu diadakan di dalam sebuah gereja. Guru yang mengajar

biasanya terdiri dari orang-orang Kristen awam. Biasanya diadakan pelatihan atau penataran

sebelum bisa menjadi guru Sekolah minggu12.

2.1.4.Kurikulum

Kurikulum berasal dari Bahasa Latin yang berarti “lapangan pertandingan.Menurut

pengertian ini,kurikulum dapat diartikan sebagai suatu “arena pertandingan” tempat para

peserta didik”bertanding” untuk menguasai pelajaran agar dapat mencapai garis finish yang

berupa gelar,ijazah atau diploma13.

2.1.5. Metode Pengajaran

Metode dapat diartikan dari dua sudut pandang. Adapun secara etimologis, istilah

metode berasal dari bahasa Yunani yaitu "metodos". Kata ini terdiri dari dua suku kata yaitu

"metha" yang berarti melalui atau melewati dan kata "hodos" yang berarti jalan. Dengan kata

lain metode adalah cara kerja yang bersistem untuk memudahkan pelaksanaan suatu kegiatan

guna mencapai tujuan yang diinginkan14.

Adapun secara terminologi, metode diartikan sebagai cara-cara yang dapat

digunakan untuk mencapai tujuan yang ditetapkan, yaitu perubahan-perubahan pada keadaan

yang lebih baik dari sebelumnya. Jadi bila dipandang secara lebih jelasnya, metode dapat

diartikan sebagai cara melakukan suatu kegiatan atau cara melakukan pekerjaan dengan

menggunakan fakta dan konsep-konsep secara sistematis. Dalam kegiatan belajar mengajar,

11
http://dapetza2007.blogspot.com/2008/10/pendidikan-agama-kristen-pak-anak.html
12
https://id.wikipedia.org/wiki/Sekolah_Minggu
13
Pdt. Dra. Dien Sumiyatiningsih,Mengajar dengan Kreatif dan Menarik,53
14
https://wawasanpengajaran.blogspot.com/2017/08/pengertian-metode-pengajaran-menurut.html

6
metode adalah cara yang berisi prosedur baku untuk melaksankan kegiatan kependidikan,

khususnya kegiatan penyajian materi pelajaran kepada siswa 15 .

15
https://wawasanpengajaran.blogspot.com/2017/08/pengertian-metode-pengajaran-menurut.html

7
BAB 3

PEMBAHASAN

3.1. Pendidikan Agama Kristen Anak

3.1.1.Hakekat PAK Anak -Anak

Berbicara mengenai PAK anak-anak tidak terlepas dari pengertian PAK secara umum

yaitu merupakan usaha pendidikan ataupun pengajaran yang di dalamnya mencakup unsur-

unsur keagamaan menurut iman kepercayaan manusia itu sendiri. Pendidikan merupakan

turun-temurun yang sifatnya berlangsung terus-menerus yang dalam arti bahwa kepada

anak-anakpun merupakan suatu keharusan demi kelanjutan generasi penerus.

Dengan amanat Tuhan Yesus adalah merupakan pengajaran rohani yang harus

diwariskan kepada semua golongan termasuk anak-anak harus menerima warisan rohani,

hal ini dapat dilihat dari perhatian Yesus kepada anak-anak (Matius 18: 10, 14, Markus 10:

14, 16, Lukas 9: 48). Pernyataan Kasih Allah dalam Yesus Kristus tidak hanya ditujukan

kepada orang dewasa, melainkan juga kepada anak-anak

Dalam hal ini, anak sebagai keturunan yang masih kecil atau belum dewasa perlu

perhatian yang akan mengarahkan dirinya untuk mengenal dan meningkatkan iman,

seorang anak dibimbing pertama kalinya dalam lingkungan keluarga, yaitu orang tua,

sebagai pengasuh yang utama dalam hidupnya.

3.1.2.Fungsi Pelayanan PAK Anak-Anak

Alkitab memberi pengajaran bahwa pelayanan PAK bagi anak sangatlah penting.

Anak-anak harus tahu apa konsekuensi dari sikap dan perbuatan taat, dan apa pula resiko

dari perbuatan memberontak.Sasaran utamanya adalah anak mengenal dan menerima

Kristus sebagai juruselamat pribadinya. Masa anak-anak merupakan periode yang berbeda

dibandingkan orang dewasa. Penelitian menunjukkan bahwa seorang anak telah

8
dipengaruhi lingkungannya sejak dalam kandungan. Secara emosi, anak-anak belajar

mengendalikannya ketika mereka berhubungan dengan orang lain. Secara sosial, anak-anak

belajar berhubungan dengan orang lain dalam konteks sosial. Secara spiritual, anak-anak

dapat menangkap dan memakai konsep-konsep dan prinsip-prinsip Alkitab dalam

kehidupan mereka jika diajarkan sesuai dengan tingkat intelektualnya dan dikaitkan dengan

pengalaman setiap hari. Secara fisik, anak-anak bertumbuh dengan cepat bila menerima

makanan bergizi dan kesehatannya dijaga dengan baik. Secara mental, anak-anak

berkembang secara bertahap dari lahir sampai usia 11 tahun. Secara intelektual, anak-anak

sulit memahami pemikiran abstrak dan simbol-simbol.

Jadi, pelayanan untuk anak-anak khususnya dalam kerohanian merupakan keharusan

untuk meningkatkan imannya, pengenalannya akan iman rohani akan melahirkan generasi

yang takut akan Tuhan. Pelayanan tersebut dilakukan secara bertahap, yaitu mengenal dan

memahami anak-anak terlebih dahulu, barulah dapat untuk mengembangkannya.

3.1.3.Tujuan Pelayanan PAK Anak –Anak

Dalam memahami tujuan PAK anak-anak tidak terlepas dari tujuan PAK secara

keseluruhan dan tujuan PAK tidak terlepas dari tugas Gereja. Tujuan itu meliputi;

pengajaran, menjelaskan, melengkapi, menyanggupkan, mengarahkan dan membantu,

setiap orang bertumbuh dalam pengetahuan, sikap dan perbuatan.

Jadi, suatu pelayanan yang benar akan menciptakan hasil yang baik. Bagi anak-anak

akan terbiasa dalam lingkungan yang penuh didikan. Di sini, dengan didikan yang rohani

seorang anak akan lebih mengenal dirinya, secara rohani dalam arti menyadari perbuatan

yang dilakukannya, karna seorang anak sangat takut akan hukuman yang akan menimpa

dirinya jika dia berbuat salah.

9
3.2. Peran gereja dalam Pendidikan Agama Kristen Anak

Gereja memiliki tiga tugas gereja yaitu koinonia (bersekutu), marturia (bersaksi)

dan diakonia (melayani). Gereja sebagai Koinonia adalah tubuh Kristus. Di dalam tubuh

Kristus, semua orang menjadi satu, dan satu di dalam semua oleh Kristus (1 Kor.12:26).

Persekutuan koinonia itu dialaskan atas dasar Firman Allah, Baptisan dan Perjamuan

Kudus. Dengan dasar itu pulalah anggota gereja saling memperdulikan dan dikumpulkan

bersama dalam Perjamuan Kudus sebagai komunitas yang kudus secara nyata. Di dalam

persekutuan Koinonia, ibadah (workship) berperan merefleksikan kekudusan

persekutuan. Ibadah menjadi pusat penyampaian syukur dan terima kasih kepada Tuhan

Allah atas seluruh bekat yang melimpah dalam seluruh sisi kehidupan komunitas gereja.

Semua berkat ini tentunya meneguhkan iman yang patut kita syukuri. Mutu persekutuan

haruslah senantiasa dipelihara dan ditingkatkan seiring tantangan dan kecenderungan

jaman (nurturing). Iman itu bukanlah sekali dan untuk seterusnya, nmun merupakan

proses dalam kehidupan seluruh warga gereja sesuai kebutuhan kategori usia masing-

masing; anak-anak, remaja/pemuda, dewasa dan lansia (Ef.4).

Koinonia untuk anak –anak diwujudkan dalam bentuk pengadaan sekolah minggu

di gereja untuk anak anak.Melalui sekolah minggu gereja bisa mendidik anak- anak untuk

lebih mengenal Tuhan Yesus. Mendidik anak adalah perintah Tuhan, seperti dalam

Ulangan 6 : 7, “Haruslah engkau mengajarkannya berulang-ulang kepada anak-anakmu

dan membicarakannya apabila engkau duduk di rumahmu, apabila engkau sedang

dalam perjalanan, apabila engkau berbaring dan apabila engkau bangun” Lalu dalam

Amsal . 29:17, “Didiklah anakmu, maka ia akan memberikan ketentraman kepadamu,

dan mendatangkan sukacita kepadamu”

10
Tujuan dari anak- anak mengikuti sekolah minggu di gereja adalah mendidik anak

– anak tentang agama Kristen dan selanjutnya anak-anak diharapkan16:

1. Agar anak-anak dapat mengenal Tuhan Allah sebagai pencipta, mengenal

Tuhan Yesus Kristus sebagai penebus manusia, pemimpin dan penolong ajaib.

2. Supaya anak-anak mampu belajar mengasihi Tuhan Yesus, sesamanya dan

ciptaan lainnya.

3. Supaya anak-anak belajar hidup baik dan benar.

4.Supaya anak memiliki pengalaman keagamaan dengan Tuhan melalui berdoa,

membaca Firman Tuhan, dan beribadah.

5.Anak belajar mengaplikasikan kasihnya kepada Tuhan melalui pelayanan

seperti bersaksi melalui pujian.

6. Supaya anak memiliki iman yang bertumbuh dan menjadi kuat ketika telah

dewasa

7.Supaya anak dapat menjadi generasi keluarga, gereja dan bangsa yang handal.

3.3. Kurikulum pengajaran di sekolah minggu

Kurikulum dalam sekolah minggu seharusnya sudah dibuat minimal dalam satu

tahun dimana dalam kurikulum ini disesuaikan dengan visi dan misi dari sekolah

minggu.Kurikulum menjadi penjabaran dari misi yang akan dilakukan dalam mencapai

visi.Kurikulum sekolah minggu dapat dijabarkan dalam tema bulanan dan tema mingguan

. Dalam tema mingguan juga sebaiknya dijelaskan tujuan dari setiap pembelajaran

sehingga saat guru-guru sekolah minggu mengajar setiap minggu ada tujuan pembelajarn

yang dicapai. Selain itu perlu dijelaskan juga bagaimana cara mencapai tujuan

pembelajaran itu , misalnya dengan adanya alat peraga yang digunakan,cara penyampaian
16
Materi Kuliah PAK Anak. Sarah, Mpd. STTNKRI.

11
Firman Tuhan (cerita), aktifitas yang bisa dilakukan anak-anak sekolah minggum juga

ayat hafalan yang harus dilakukan. Semua ini seharusnya tercantum dalam kurikulum

sekolah minggu. Dengan begitu tujuan pembelajaran diharapkan dapat tercapai.Banyak

gereja sudah membuat kurikulum dalam pengajaran di sekolah minggu seperti GKJ, GKI,

HKBP, Gereja Kristen Injili , dll.Contoh kurikulum sekolah minggu dapat dibuat seperti

dibawah ini yang diambil dari kurikulum sekolah minggu GKJ tahun 2021

Tema tahunan : Aku Ikut Yesus

Tema bulan juni : Iman yang hidup dan bertumbuh

Materi Minggu 1 : Bersyukur atas pertolongan Tuhan

Materi Minggu 2 : Bertumbuh dalam anugerah

Materi Minggu 3 : Jangan takut , tapi percayalah

Materi Minggu 4 : Iman yang menyelamatkan

Adapun materi tiap minggu dapat dijabarkan sesuai kelasnya masing –masing seperti

berikut17:

17
https://www.sinodegkj.or.id/category/penerbitan/pembinaan-warga-gereja/kurikulum-anak/

12
13
3.4. Metode pengajaran di sekolah minggu

Setiap kegiatan mengajar memerlukan metode yang tepat dan relevan untuk

mencapai tujuan. Begitu pula dengan kelas sekolah minggu. Metode yang digunakan

diharapkan dapat mencapai tujuan dari pembelajaran. Berikut beberapa metode yang

secara umum digunakan dalam menyampaikan pengajaran di sekolah minggu.

a. Alkitab.

Alat dan pedoman yang paling penting bagi guru yang mengajarkan agama

Kristen adalah Alkitab.

b. Kata.

Dalam proses belajar mengajar, mengulang pelajaran dengan menggunakan

kata-kata sendiri akan memperkuat hasil belajar.

c. Musik.

14
Situs ini menjelaskan bagaimana menggunakan musik dalam strategi

pengajaran.

d. Gambar.

Gambar adalah alat bantu mengajar yang dapat dilihat dan merupakan alat

yang dapat dipakai untuk menarik perhatian murid, juga untuk membuat

pelajaran yang kita sampaikan tidak mudah dilupakan.

Namun metode pengajaran di sekolah minggu sangat baik jika disesuaiakan

berdasarkan usia anak sebab tiap usia anak memiliki tugas perkembangan yang berbeda.

Beberapa gereja seperti gereja GKI, GKJ, HKPB, GPIB membuat beberapa kelas sekolah

minggu berdasarkan perbedaan usia, yaitu kelas balita (0-5 tahun), kelas kecil (6 -9

tahun) dan kelas besar (10 – 12 tahun). Ada juga gereja yang membuat kelas lebih khusus

seperti yang berlaku di Gereja POUK Bojong Indah dengan membuat 6 kelas sekolah

minggu yaitu kelas usia 0-3 tahun, kelas 4-5 tahun, kelas 6-7 tahun, kelas 8-9 tahun, kelas

10- 12 tahun.Metode pengajaran harus dibedakan karena tiap tingkatan usia mempunyai

penerimaan yang berbeda. Lama waktu mengajar di tiap kelas juga harus dibedakan

karena konsentrasi tiap tingkatan usia berbeda. Semakin tinggi kelasnya, waktu mengajar

bisa semakin lama.

Metode pengajran sekolah minggu di sekolah minggu bisa dilakukan sebagai

berikut :

Kelas balita Kelas kecil Kelas besar

( 8 – 5 tahun) (6 – 9 tahun) (10 -12 tahun)

 Pujian dengan gerak dan  Pujian dengan gerak lagu  Pujian dengan dengan

lagu yang menarik yang menarik gerak lagu yang menarik

15
 Penyampaian Firman  Penyampaian Firman  Penyampaian Firman

Tuhan dengan teknik Tuhan dengan teknik Tuhan dapat diawali

bercerita bercerita dengan membaca

 Teknik bercerita harus  Teknik bercerita harus perikop Alkitab sesuai

memakai alat peraga memakai alat peraga yang materi

seperti gambar/ boneka seperti gambar/boneka  Teknik penyampaikan

jari/boneka jari/boneka Firman bisa dilakukan

besar/video/bermain besar/video/bermain peran dengan ceramah dengan

peran  Dapat melakukan memakai

 Dapat melakukan permainan yang gambar/menulis di

permainan yang mendukung cerita papan/diskusi/bermain

mendukung cerita  Dapat mengajak anak peran

 Dapat mengajak anak melakukan gerak dan lagu  Dapat memberikan quiz

melakukan gerak dan yang mendukung cerita di akhir

lagu yang mendukung  Dapat memberikan cerita/penyampaian

cerita aktifitas berupa firman

 Dapat memberikan mewarnai/menggabungka  Dapat memberikan

aktifitas seperti n gambar/puzzle aktifitas yang

menempel gambar yang  Mulai dapat memberikan mendukung cerita

mendukung cerita ayat hafalan pendek  Dapat memberikan ayat

hafalan

16
Selain metode –metode di atas bisa juga ditambah dengan memberikan reward

jika anak berhasil melakukan sesuatu, misalnya dengan pemberian kupon yang dapat

ditukarkan setiap tahunnya di acara bazar sekolah minggu atau dengan menyediakan kios

disekolah minggu dimana barang –barangnya dapat dibeli dengan kupon, seperti yang

dilakukan di sekolah minggu POUK Bojong Indah. Reward ini menjadi daya tarik

tersendiri bagi anak dan bisa menjadi salah satu pemicu anak untuk rajin sekolah minggu.

Pada masa pandemi saat ini, metode pengajaran sekolah minggu sedikit

mengalami perubahan dimana sekolah minggu diadakan melalui online. Guru-guru

sekolah minggu harus lebih kreatif dalam melakukan pengajaran dengan kurikulum yang

ada. Biasa sekolah minggu diadakan dengan zoom meeting atau melalui youtube live

streamng.Banyak sekolah minggu yang guru –gurunya melakukan rekaman gerak dan

lagu untuk pujiannya, sedangkan cara penyampaian Firman Tuhan juga disampaikan

dengan alat peraga secara digital.Permainan atau quiz juga dapat dilakukan secara digital.

17
BAB IV

PENUTUP

4.1.Kesimpulan

Pendidikan Agama Kristen untuk anak di gereja sangatlah penting. Gereja

memiliki peran dan tugas yang penting supaya pendidikan anak dapat terlaksana dengan

baik. Dengan kurikulum yang sesuai dan dengan metode yang sesuai untuk anak,maka anak-

anak akan mendapatkan pendidikan agama Kristen di gereja dengan benar dan anak-anak

dapat bertumbuh dan berkembang sesuai dengan kehendak Tuhan

4.2. Saran

Gereja hendaknya memperhatikan sekolah minggu dengan memberikan dukungan

dalam bentuk sarana prasarana dan dana supaya kurikulum serta metode pengajaran yang

sesuai dapat dilaksanakan.

18
DAFTAR PUSTAKA

E. G. Homrighausen & I.H. Enklaar, Pendidikan Agama Kristen, (Jakarta: BPK-GM, 2009), 26

Harianto GP, PAK dalam Alkitab & Dunia Pendidikan Masa Kini, (Yogyakarta: Andi, 2012), 52

http://dapetza2007.blogspot.com/2008/10/pendidikan-agama-kristen-pak-anak.html

https://id.wikipedia.org/wiki/Anak

https://id.wikipedia.org/wiki/Sekolah_Minggu

https://tumpak21.blogspot.com/2019/05/pentingnya-pendidikan-agama-kristenbagi.html

https://wawasanpengajaran.blogspot.com/2017/08/pengertian-metode-pengajaran-menurut.html

https://www.sinodegkj.or.id/category/penerbitan/pembinaan-warga-gereja/kurikulum-anak/

Materi kuliah PAK 1. Sarah, M.Pd. STTNKRI

Paulus Lilik Kristianto, Prinsip dan Praktik Pendidikan Agama Kristen, (Yogyakarta: Andi, 2006), 4

Pdt. Dra. Dien Sumiyatiningsih,Mengajar dengan Kreatif dan Menarik,53

Thomas H. Groome, Christian Religius Education-Pendidikan Agama Kristen, (Jakarta: BPK Gunung

Mulia, 2010), 37

UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 23 TAHUN 2002

19

Anda mungkin juga menyukai