Anda di halaman 1dari 14

JUDUL MAKALAH

“KITAB KOLOSE”

Disusun untuk memenuhi tugas mata kuliah


Pengantar Perjanjian Baru 2
Dosen Pengampu:
Widarty Hetmina M,Th

Oleh:
Nama : Chaterine Ira Tingginehe
Sem : II/Dua
Prodi : Teologi

PROGRAM STUDI TEOLOGI DAN PENDIDIKAN AGAMA KRISTEN


UNIVERSITAS STT PELITA DUNIA TANGERANG
2023/2024
KATA PENGANTAR

Puji syukur saya panjatkan kepada Tuhan Yang Maha Esa atas rahmatNya dan
karuniaNya sehingga saya boleh membuat dan menyelesaikan makalah ini dengan baik,
ini semua karena tuntunan dan penyertaan Tuhan. Makalah ini dibuat dengan tujuan agar
pembaca dapat lebih memahami, mengerti, dan menambah ilmu pengetahuan tentang
memahami bagaimana Pandangan Surat-Surat Kiriman Paulus Dari Penjara untuk jemaat
yang ada di Kolose.

semoga makalah ini dapat bermanfaat bagi setiap kita yang membaca makalah ini.
Dan dapat memberikan atau menambah wawasan yang lebih baik dalam memahami
bagaimana pandangan tentang Kitab Kolose. Meskipun makalah ini jauh dari
kesempurnaan dan banyak kekurangan dan kelebihan,maka dengan itu sebelumnya saya
minta maaf dan saya juga memohon kritik dan saran, supaya dalam membuat makalah
selanjutnya lebih baik lagi dari sebelumnya, Terima kasih Tuhan Yesus memberkati.

Tangeran
BAB 1

PENDAHULUAN

A. Latar belakang PB

Perjanjian Baru ditulis pada waktu yang tepat dan berlainan di kekaisaran Romawi
selama abad pertengahan Masehi. Tetapi semuanya merupakan bagian dari kisah yang
sama, yang mencerminkan semangat dan pengabdian para pengikut Yesus Kristus mula-
mula. Semasa hidup mereka pengikut-pengikut Yesus di tuduh mencungkirbalikan dunia
melalui pemberitaan mereka tentang Injil Kristus, bahkan sampai dunia sekuler sekarang
ini. Tidak satupun kitab kuno ysang begitu besar pengaruhnya hingga sekarang ini, menurut
standart modern, namun jutaan orang membaca Perjanjian baru secara teratur dan
menemukan didalamnya inspirasi-inspirasi bagi kehidupan sehari-hari1. Setelah genap
waktunya, maka Allah mengutus Anak-Nya (Galatia 4:4). Pada waktu sebelum kedatangan
Yesus Kristus Allah telah bekerja didalam hidup manusia dan dalam perkara bangsa-
bangsa. Di antara tiga contributor yang sangat penting adalah orang-orang Ibrani dan
agama mereka, orang-orang Yunani dan bahasa mereka, orang-orang Romawi dan
organisasi social dan politik mereka2.
a. Latar Belakang Sosial

Masyarakat Yunani-Romawi terdiri dari beberapa kelas social. Lapisan yang


paling atas ditempati oleh para pejabat dan para tuan tanah, serta para pengusaha
besar. Mereka tidak hanya mempunyai kekuasaan, tetapi juga memiliki modal
dan kekayaan yang besar, dan tentu saja golongan itu termasuk orang-orang
yang suka kemewahaan. Perlu disebutkan ada pembedaan antara masyarakat
yang berpendidikan Yunani dan mereka yang tidak berpendidikan Yunani dan
berbahasa Yunani. Kelompok ini biasa disebut dengan berbaroi (biadab,tidak
beradab) dan dianggap rendah statusnya. Dan begitu juga dikalangan orang
1
Jhon Drane, Memahami Perjanjian Baru, (terjemahan. P.G Katopo: BPK Gunung Mulia), hal 19
2
Walter M. Dunnett, Ph.D, Survei Perjanjian Baru, cet ke-1, (STT Tabernakel, Lawang: Evangelical
Training Association, 2004), hal 7
Yahudi juga ada pembagian terdiri atas lapisan para bangsawan, tuan-tuan tanah
atau merekayang memilki kemewahan, lapisan paling bawah adalah para budak
dan ada juga kelompok-kelompok yang terpinggirkan atau sengaja disingkirkan
dari pergaulan masyarakat karena alasan-alasan keagamaan. Karena kelompok
ini terdiri dari para pekerja seks komersial, pemungut cukai, orang miskin
(pengemis di jalanan) atau pengidap penyakit kusta dan lain-lain.3

b. Latar Belakang Ekonomi


Keadaan ekonomi dalam lingkungan kekuasaan Yunani-Romawi bertumpu
di kota. Karena tanah-tanah pertanian dengan kurang di rawat dengan baik.
Rakyat pada umumny sangat miskin. Dan demi memperlancar roda
pemerintahan danroda perekenomian, maka diperlukan suatu sistemm keungan
yang baik pada zaman itu. Di seluruh daerah kekuasaan Roma berlakumata uang
“Denarius” yang di cetak oleh pemerintahan pusat pada saat itu. Mata uang ini
menjadi alat tukar yang sah dalam perdagangan dan menjadi alat propaganda
juga. Pada masa Yesus pekerjaan utama masyarakat di palestina adalah petani
kecil, nelayan tradisional, tukang bangunan,buruh dan sebagainya. Karena itu
perekonomian di desa-desa atau daerah pedalaman masih sangat rendah.
Masyarakat umumnya hidup dalam kemiskinan.3
c. Latar Belakang Budaya
Kekuasaan Alexander Agung memang berakhir tetapi proses hellenisasi yang
telah memulai tetap bertahan. Kota Alexandria di Mesir adalah sebuah kota
besar yang menajdi pusat perdagangan, dengan perpustakaan dan Museum yang
besar dan di kota-kota lainya juga begitu. Kebudayaan Yunani berkembang
dengan pesat karena memang kebudayaan Yunani pada dasarnya adalah
kebudayaan kota, dan karena itu harus dikembangkan di kota. Begitu juga
mereke mempelajari Bahasa dan kebudayaan Yunani bereperan sangat penting,

3
Pdt.Dr.Ssamuel benyamin hakh Perjanjian Baru sejarah, Pengantar, dan Pokok-pokok Teologisnya, Bina
Media Informasi hal
karena itu kebudayaan Yunani tidak hanya berkembang melalui Bahasa tetapi
juga melalui bidang pendidikan. Dalam dunia hellenis, gymnasia memiliki peran
yang sangat besar dalam masyrakat karena menjadi pusat pembinaan mental dan
tingkah laku masyarakat.1 Pengaruh kebudayaan Yunani ini begitu kuat
sehingga pada masa pemerintahan Roma, pendidikan Yunani menjadi salah satu
prasayarat untuk berkembang di bidang politik, sosial dan ekonomi,karen atanpa
Pendidikan itu orang tidak dapat bergerak secara leluasa dalam wilayah kerajaan
Roma.
d. Latar belakang Keagamaan
Bentuk Agama Yunani-Romawi. Di kalangan masyarakat Yunani-Romawi,
agama dianut berdasarkan kebutuhan yang sama antar manusia dan para ilah.
Dan dalam mempersembahkan korban kepada ilah. Oleh karena itu, ada aturan-
aturan tentang apa yang harus dilakukan dan apa yang harus dihindari.aturan itu
terutama bukan berkaitan dengan upacara persembahan korban, misalnya
bagaiamana mempersembahkan korban dan mengucapkan doa-doa. Kegiatan
pemberian persembahan ini biasanya dilakukan ketika ada pertemuan umum dan
ada pengarahan pasukan ke medan perang. Maksud persembahan itu adalah
untuk mencari kehendak para dewa dengan menganalisa hati dan perut hewan
korban yang disembelih, serta meminta restu dari para dewa.4
e. Latar Belakang Kanon
Pengumpulan naskah-naskah PB terjadi sebagai proses pimpinan Roh Kudus
dalam memelihara hasil inspirasi yang dituliskan oleh penulis Alkitab.
Pengumpulan naskah-naskah PB yang akhirnya diterima sebagai kitab-kitab PB
dalam Alkitab disebut sebagai Kanonisasi. Melalui beberapa peristiwa,
penyeleksian penyusunan daftar kitab (kanon) itu akhirnya diterima gereja.
Kanon berasal dari kata Yunani kanon, artinya buluh. Karena pemakaian buluh
dalam kehidupan sehari-hari zaman itu adalah untuk mengukur, maka kanon

44
Pdt.Dr.Ssamuel benyamin hakh Perjanjian Baru sejarah, Pengantar, dan Pokok-pokok Teologisnya, Bina
Media Informasi hal 117-32
juga berarti sebatang yang tongkat/kayu pengukur atau penggaris. Namun, pada
abad ke-4 Athanasius memberikan arti Teologis bahwa kanon dipakai untuk
menunjuk kepada Alkitab. Sehingga artinya adalah: daftar naskah kitab-kitab
dalam Alkitab yang berjumlah 66 kitab, telah memenuhi standar peraturan-
peraturan tertentu yang diterima oleh Gereja Tuhan sebagai kitab-kitab Kanonik
yang diakui di Inspirasikan oleh Allah dan memiliki otoritas penuh dan mutlak
terhadap Iman Kristen dan perbuatannya. Setelah kenaikan Tuhan Yesus Kristus
ke sorga, pengajaran Injil diteruskan oleh Para Rasul Tuhan dengan otoritas
penuh karena merekalah saksi-saksi mata tentang keselamatan yang diajarkan
oleh Tuhan Yesus. Tulisan- tulisan tentang pengajaran Iman Kristen oleh para
Rasul sangat dibutuhkan mengingat bahwa merekalah pada saksi mata yang
dapat memberitakan pengajaran Injil Yesus Kristus dengan jelas dan
menafsirkannya dengan tepat, sesuai dengan pimpinan Roh Kudus kepada
mereka. Selama tahun 100-200 M, tulisan-tulisan para Rasul itu dipakai dan
dikumpulkan oleh sidang-sidang jemaat dan kemudian diteruskan oleh gereja-
gereja generasi berikutnya. Daftar karangan yang termasuk kitab suci Perjanjian
baru, seperti selesai terbentuk sekitar tahun 400 M, disebut kanon. Kanon atau
daftar itu sesudah abad kelima tidak berubah lagi. Sehubungan dengan jumlah
karangan yang termasuk Alkitab Perjanjian Baru tidak ada lagi perbedaan
pendapat pada umat Kristen.
B. Latar Belakang Kitab Kolose
a. Kota Kolose
Kota Kolose terletak di Lembah Likus,di anak sungai Meander, suatu distrik
pegunungan yang indah sekitar seratus mill dari pedalaman Efesus. Secara
kepentingan, Kotaini di bayang-bayangi oleh kota-kota tetangga seperti
Laodikia dan Hierapolis, yang didalamnya juga terdapat jemaat Kristen (Kol.
4:13).5 Dan Paulus tidak pernah juga mengunjungi komunitas Kristen di Kolose
karena ia berkata, “kami telah mendengar tentang imanmu dalam Kristus
Yesus” (1:4) dan “aku mau, supaya kamu tahu, betapa beratnya perjuangan yang
kulakukan untuk kamu dan untuk mereka yang di Laodikia dan untuk
semuanya, yang belum mengenal aku pribadi” (2:1). Epafraslah yang
tampaknya memperkenalkan Paulus kepada “kasihmu [jemaat Kolose] dalam
Roh (1:8).6
b. Jemaat Kolose
Dari rujukan kepada Eprafas, masuk akal untuk menduga jemaat Kolose berdiri
sebagai sebagai buah pelayanannya. Di 1:7, Paulus berkata, “semuanya itu telah
kamu ketahui dari Eprafas, kawan pelayan yang kami kasihi, yang bagi kamu
adalah pelayan Kristus yang setia” yang menunjukkan bahwa Eprafas
bertanggung jawab untuk mendidik mereka. Di 4:12-13, Eprafas di sebut
“seorang dari antaramu” yang berarti ia adalah orang Kolose, dan Paulus
menyaksikan susah payahnya bagi jemaat di kotanya bagi orang Kristen
Lembah Likus. Meski tidak ada pernyataan pasti, kemungkinan kuat Eprafas
bertobat sebagai buah pelayanan Paulus di Efesus (bdk Kis. 19:10). Rumusan
seperti ini menyediakan alasan yang mennganggumkan tentang menegapa
Epafras mencari Paulus yang sedang dipenjara. Meski ia belum bertemu secara
pribadi,ia tidak ragu bahwa jemaat Kolose telah diajar dengan baik dalam iman
Kristen (2:6) dan ia percaya kepada Eprafas yang ia sebut sebagai “pelayan
Kristus yang setia” (1:7).6 Penulis Kisah Para Rasul juga melporkan bahwa
selama Paulus Tinggal di Efesus orang-orang di Asia mendengarkan fiman, baik
Yahudi maupun non-Yahudi (Kis. 19:10). Ada kemungkinan bahwa orang yang-
orang yang berasal dari ketiga kota yang berada di lembah Likus. Ada
kemungkinan juga Epafras dan Filemon dari Kolose juga ikut mendengarkan

5
Bagi Sejarah ringkas kota-kota ini sebelum berdirinya jemaat di sana, F.F Bruce, Colossians, Philemon and
Ephesus (1984), (hal 3-8).
6
Pengantar Perjanjian Baru Vol 2, Donald Guthrie (hal 151-153)
Firman uang Paulus beritakan itu, sehingga mereka menjadi Kristen, lalu
kembali ke Kolose dan mendirikan jemaat itu.7
c. Alasan Penulisan
Jemaat Kolose memiliki suatu alasan yang membuat mengapa adanya suatu
ajaran dan peristiwa yang terjadi disana, sehingga ini menjadi juga salah satu
alasan kenapa Rasul Paulus menulis surat ini untuk jemaat yang ada di Kolose.
Seperti ada beberapa alasan yaitu,
• Peristiwa

Salah satu alasan perjalanan Eprafas ke Roma dan kereleannya untuk


sementara waktu mendampingi Paulus di penjara (di Flm. 23 ia di sebut
sebagai “temanku sepenjara”). Tetapi ada juga yang membuat dia menulis
ini karena ia meminta nasihat juga karena telah muncul yang mengancam
keamanan jemaat yang ada di Kolose. Epafras mungkin tidak bisa menjawab
argumentasi mereka yang terlihat bagus sehingga direndahkan oleh
pemimpin dari guru-guru palsu dan pasti ia memerlukan hikmat. Pada waktu
persamaan, bisa jadi Arkhipus ditinggalkan untuk melaksanakan pekerjaan
di Kolose karena di 4:17, ia di sebut sebagai orang yang tekah menerima
pelayanan di dalam Tuhan dan di Filemon 2 ia disebut sebagai teman
seperjuangan Paulus.8

• Bidat

Sebutan bidat bagi ajaran palsu di Kolose telah dilawan, karena Paulus
dianggap sedang mempersiapkan jemaat kolose untuk menahan tekanan
masyarakat sekitar tanpa memikirkan garis pengajaran tertentu. Karena juga
tidak mudah dalam menghadapi ajaran bidat ini karena satu-satunya duta
yang kita miliki adalah rujukan tidak langsung di dalam pernyataan doktrin

7
Pengantar Perjanjian Baru sejarah, pengantar dan Pokok-pokok Teologisnya Pdt. Dr. Samuel Benyamin
Hakh (hlm.213)
8
Menurut W. Bieder, Colossians (1943), hlm. 302 dst
yang dimaksudkan untuk melawan bidat ini, yang berbahaya bagi jemaat
Kristen.

a. Kristologinya, Merendahkan ajaran Kristus, karena Paulus sangat


meninggikan keutaman Kristus (1:15-19). Kecenderungan ini akan
berkembang penuh dalam Ginostikisme9 abad kedua.
b. Karakter Filsafatnya, Paulus secara Khusus memakai Istiliah ini dan
memperingatkan kepada Jemaat tentang “Filsafat yang kosong dan
palsu” (2:8). Dan ini menunjukkan bahwa Sebagian dari mereka tertarik
oleh istilah ini.
c. Lingkungan Yahudinya, Ini berkaitan tentang rujukan sunat (2:11, 3:11),
yang bagi Paulus perlu di letakan pada perspektif Kristen yang benar.
Peringatan akan tradisi manusia (2:8).
d. Penyembahan kepada Malaikat, Menurut pemikiran Yahudi malaikat
menjalankan fungsi perantar kaitan dengan Taurat, meskipun tidak ada
bukti bahwa orang Yahudi menyembah mereka.
e. Unsur dunia, Unsur atau Roh dunia ini yang sangat kuat dinamakan
stocheia dengan menggunakan beberpa doktrin yang menjadi penguat
sebagai latarbelakang.
f. Eksklusivisme, yang terjadi di dalamajaran guru-guru palsu, sehingga
Paulus mencoba memutarnya dengan keinklusivan orang Kristen. (Kol.
1:20, 28; 3:11). Dan ini menjadi bukti akan adanya untuk menutup
ajaran Gnostik.
d. Tujuan Penulisan
Ancaman pengajaran sesat seperti mengharuskan dilakukannya pembenahan
yang bersifat segera dan hal ini merupakan tujuan utama ditlisnya Surat Kolose.
Karena Paulus mau menyelesaikan dua masalah yang terjadi: (1) masalah

9
The Gnostic Problem, 1958 (hal 64-65) ini sudah muncul pada abad Awal dan ini sudah terjadi pad suatu
sistem yang agak tak terbentuk pada abad ke dua yang di perangi.
doctrinal tentang pribadi Kristus dan (2) masalah praktika tentang kehidupan
orang Kristen. Karena Surat ini mengandung kristologi yang agung.10
e. Tahun Penulisan: sekitaran 60-64 M.
f. Tema Utama
Inti masalah yang dihadapi oleh Jemaat Kolose adalah jemaat perlu dilibatkan
dalam pengajaran yang benar supaya mereka tau membedakan yang benar dan
yang salah. Dan metode itulah yang Paulus gunakan untuk membantu jemaat
yang ada di Kolose.
1. Keunggulan Kristus atas Segala Penguasa dan Kuasa dalam Alam Semesta
(Kol. 1:15-20)
2. Kristus adalah kepala Gereja, Sulung Kebangkitan dan Pendamaian (Kol.
1:18-20)
3. Gereja sebagai Tubuh Kristus (Kol. 1:18a)
4. Kristus adalah Pemenuh Maksud Allah dalam Sejarah (Kol. 1:27,4:3-4)
5. Kristus Telah Menaklukan dan Menyelamatkan dari Kuasa Kegelapan (Kol.
1:13).
g. Ciri khas
(1) Kolose memusatkan perhatian pada kebenaran rangkap dua dari keutamaan
Kristus dan kesempurnaan orang percaya di dalam Dia, bahkan lebih dari
kitab-kitab lain dalam PB.
(2) Kitab ini dengan tegas meneguhkan kepenuhan ke-Allahan Kristus (Kol 2:9)
dan berisi salah satu bagian yang paling agung di PB mengenai kemuliaan-
Nya (Kol 1:15-23).
(3) Kitab ini sering dianggap sebagai "surat kembar" bersama kitab Efesus,
karena keduanya mempunyai beberapa persamaan dalam hal isi dan ditulis
kira-kira pada waktu yang sama (bd. Garis Besar dari kedua kitab ini).11
h. Garis-garis besar

10
Pengantar Perjanjian Baru Vol 2, Donald Guthrie (hal 158)
11
Alkitab Sabda
1. Pendahuluan (Kol 1:1-12)
A. Salam Kristen (Kol 1:1-2)
B. Ucapan Syukur Karena Iman, Kasih, dan Pengharapan Mereka (Kol 1:3-8)
C. Doa untuk Kemajuan Rohani Mereka (Kol 1:9-12)
2. Ajaran yang Penuh Kuasa -- Penebusan Orang Percaya (Kol 1:13-2:23)
A. Keutamaan Kristus yang Mutlak(Kol 1:13-23)

• Sebagai Penebus Demi Orang Lain(Kol 1:13-14; bd. Kol 1:20,22).


• Sebagai Tuhan atas Ciptaan (Kol 1:15-17)
• Sebagai Kepala Gereja (Kol 1:18)
• Sebagai Pendamai Segala Sesuatu (Kol 1:19-20)
• Sebagai Pendamai Jemaat Kolose dengan Allah (Kol 1:21-23)

B. Pelayanan Paulus Dalam Rahasia Allah di dalam Kristus (Kol 1:24-2:7)

• Menggenapkan Penderitaan Kristus (Kol 1:24-25)


• Menyempurnakan Orang Percaya di dalam Kristus (Kol 1:26-2:7)

C. Berbagai Peringatan Terhadap Ajaran Sesat (Kol 2:8-23)

• Persoalan: Ajaran yang Tidak Menurut Kristus (Kol 2:8)


Pemecahan: Disempurnakan di dalam Kristusn (Kol 2:9-15)
• Persoalan: Berbagai Perbuatan Ibadah yang Tidak Menurut Kristus
(Kol 2:16-23) Pemecahan: Disalibkan Bersama Kristus (Kol 2:20)

D. Pengarahan-Pengarahan Praktis Kehidupan Orang Percaya (Kol 3:1 4:6)

• Perilaku Pribadi Orang Percaya (Kol 3:1-17)


• Bila Kristus Adalah Hidup Kita (Kol 3:1-4)
• Mengesampingkan Hidup Lama yang Berdosa (Kol 3:5-9)
• Mengenakan Manusia Baru di dalam Kristus (Kol 3:10-17)
E. Hubungan Rumah Tangga Orang Percaya (Kol 3:18-4:1)
• Suami dan Istri (Kol 3:18-19)
• Anak dan Orang-Tua (Kol 3:20-210
• Hamba dan Tuan (Kol 3:22-4:1)
F. Pengaruh Rohani Orang Percaya (Kol 4:2-6)
• Kehidupan yang Diabdikan kepada Doa (Kol 4:2-4)
• Perilaku Bijaksana Terhadap Orang Luar (Kol 4:5)
• Perkataan yang Dibumbui Kasih Karunia (Kol 4:6)
G. Penutup (Kol 4:7-18)
i. Ayat kunci
Kolose 1:15-16, Kolose 2:8, Kolose 3:12-13, Kolose 4:5-6.12

BAB II ISI KITAB

A. Isi Kitab Kolose


Pasal 1
(Kol 1:1-14). Salam dari Paulus kepada orang Kristen di Kolose dan seluruh
dunia.
Dalam bagian ini, Rasul Paulus memberikan salam dan doa agar orang-orang
Kristen membuahkan perbuatan baik, sabar dan tekun dalam menanggung sesuatu,
karena Allah telah melepaskan orang Kristen dari kuasa kegelapan, yaitu
pengampunan dosa melalui Tuhan Yesus Kristus
(Kol 1:15-29). Pengajaran tentang keunggulan Kristus
Dalam bagian ini dijelaskan bahwa Yesus Kristus lebih unggul dari segala sesuatu,
karena segala sesuatu ada dari Dia. Melalui Yesus Kristus, manusia yang sudah jauh
dari Allah kini menjadi dekat, karena telah diperdamaikan-Nya.
Pasal 2
(Kol 2:1-23). Pengajaran tentang keunggulan agama Kristen
Dalam bagian ini dijelaskan bahwa, keunggulan agama Kristen adalah karena di
dalamnya kita dapat mengenal rahasia Allah, yaitu Yesus Kristus, karena di dalam
Kristus ada penebusan dosa dan kepastian keselamatan.

Pasal 3-4
(Kol 3:1-4:18). Pengajaran tentang keunggulan panggilan Kristen Dalam bagian
ini dijelaskan bahwa panggilan Kristen adalah untuk menjadikan setiap orang

12
Alikitab Sabda online bible
menjadi manusia baru. Baru dalam arti kehidupan sehari-hari dan baru dalam
hubungan dengan Allah.

BAB III
APLIKASI

Yesus Kristus sanggup memberi keselamatan yang sempurna dan bahwa ajaran-
ajaran yang lainnya itu hanya menjauhkan orang dari Kristus. Paulus juga
menekankan bahwa melalui Kristuslah, Tuhan menciptakan dunia ini, dan melalui
Kristus pula Tuhan menyelamatkannya.

BAB IV
PENUTUP
KESIMPULAN
Jemaat di Kolose adalah jemaat yang dibentuk bukan oleh Paulus. Mereka
mendengar Injil dari Epafras yang telah lebih dahulu mendengar Injil dari Paulus
secara langsung. Hal ini mengakibatkan iman jemaat Kolose bertumbuh tanpa akar
pengertian yang kuat. Karena itu, banyak ajaran-ajaran lain yang menyerang iman
jemaat di Kolose. Surat Kolose ini ditulis oleh Paulus kepada jemaat di Kolose
dengan tujuan untuk menangani masalah ini.Dengan tujuan tersebut, Paulus mengisi
suratnya dengan doktrin-doktrin penting mengenai Kristus. Dimulai dengan
penjelasan apa kelebihan Yesus sebagai Mesias sehingga Dia dapat menyelamatkan
kita dari dosa dan maut. Kemudian Paulus melanjutkan dengan menjelaskan
penderitaan dan pergumulannya untuk dapat menuliskan surat tersebut dan ajakan
kepada jemaat Kolose untuk dapat bertumbuh di dalam Kristus sambil memperbaiki
pola pikir yang mulai teracuni oleh guru-guru palsu agar mereka dapat bertahan
melawan ajaran palsu tersebut.
Paulus kemudian menutup suratnya dengan salam yang ia sendiri tuliskan
dengan kondisinya yang lemah dari dalam penjara. Salam ini berisi ucapan salam
kepada jemaat di Kolose dari berbagai orang percaya yang berjuang menginjili di
luar Kolose. Hal ini memberikan gambaran pada jemaat Kolose akan persekutuan
gereja yang tidak terlihat yang bersama-sama berjuang untuk mengabarkan Injil
yang sudah mereka terima. Paulus juga mengajak agar jemaat Kolose juga ikut serta
dalam pengabaran Injil ini ke kota Laodikia yang ada di dekat Kolose.
Yang dapat kita lakukan sebagai orang Kristen sekarang adalah
menyadarkan kembali orang-orang yang sudah Kristen namun tertidur dalam
ajaran-ajaran dunia serta terus mengabarkan Injil kepada orang-orang yang belum
mengenal Kristus. Hanya dengan begini saja kekristenan dapat kembali dipulihkan
seperti dulu lagi. Penginjilan telah dilakukan oleh berbagai gereja di dunia.
Terutama gereja di Indonesia yang memiliki keleluasaan dalam pengabaran Injil.
Mari kita bangkit sebagai laskar Kristus untuk maju berperang dengan mengabarkan
Inijl. Agar orang-orang Kristen yang tertidur dapat bangun dan orang-orang yang
belum mengenal Kristus boleh diperkenalkan kepada Juru Selamat yang sejati.
Sehingga kemuliaan Tuhan dapat hadir di dunia ini melalui kita gerejaNya.

SARAN
Saya tentunya masih menyadari jika makalah diatas masih terdapat banyak
kesalahan dan jauh dari kesempurnaan. dalam hal ini Saya juga akan memperbaiki
masalah tersebut dengan berpedoman pada banyak sumber serta kritik yang
membangun dari para pembaca. supaya kedepan saya bisa membuat makalah yang
lebih baik dari sebelumnya.

Anda mungkin juga menyukai