Anda di halaman 1dari 10

AJARAN TENTANG KARYA ALLAH

SEBAGAI PEMBEBAS

KELOMPOK 5 :

YOSI YERANIKA NAINGGOLAN


LIDYA VANI ELISABETH
DESI ANGGRENI BR SEMBIRING
MANGARIS SITANGGANG
TEKUN MAMANA GINTING
T.A 2017/2018
Kata Pengantar
Puji syukur kehadirat Tuhan Yang Maha Esa dimana kami dapat menyelesaikan tugas
makalah ini dengan bersama dan serta berkat Tuhan sehingga isinya yang sangat sederhana.
Semoga makalah ini dapat digunakan sebagai salah satu acuan, petunjuk maupun pedoman
bagi pembaca dalam pendidikan.

Makalah ini dibuat untuk menyelesaikan tugas yang diberikan oleh dosen kami di
kampus. Dengan makalah ini dijelaskan juga tentang apa itu pengertian singkat menurut
pendapat kami tentang Ajaran Tentang Karya Allah sebagai Pembebas.

. Harapan kami semoga makalah ini membantu menambah pengetahuan, wawasan


ataupun pengalaman bagi para pembaca. Dan kami berharap bagi para pembaca memahami
isi makalah kami, dan memberikan tanggapan yang positif.

Makalah ini kami akui masih banyak kekurangan karena pengalaman yang kami
miliki sangat kurang serta wawasan kami yang mungkin belum sempurna. Oleh karena itu
kami harapkan kepada para pembaca untuk memberikan masukan-masukan yang bersifat
membangun untuk kesempurnaan makalah ini.

Akhir kata kami mengucapkan banyak trimakasih . Dan untuk menyempurnakan ini
kami berdoa, Allah bapa yang bertata dalam kerajaan surga, kami mengucap syukur atas
kasih dan berkatmu yang melimpah. Ya Tuhan kami bertrimakasih dimana engkau
memberkati kami sehingga kami boleh mengerjakan tugas makalah agama kami ini bersama
itu semua atas kebaikan mu. Berikanlah kepada kami, ya Tuhan, rahmat pengertian akan
misteri kasih-Mu itu, agar kami dapat memuliakan Engkau dan menyembah kesatuan Kasih
Ilahi-Mu. Semoga dengan roh kudusmu hati kami dapat terbuka untuk melihat betapa besar
dan dalamnya misteri Kasih itu. Di dalam nama Yesus Kstus kami naikkan doa ini. Amin.

ii
DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL .......................................................... i

KATA PENGANTAR ........................................................ ii

BAB I PENDAHULUAN ................................................. 1

A. Latar Belakang ......................................................... 1

BAB II PEMBAHASAN .................................................. 1

Karya pembebasan Roh Kudus ................................ 1


 Pendahuluan .................................................... 3
 Karya Roh Kudus dalam menjadikan orang beriman
menjadi anak Allah........................................... 3

BAB III PENUTUP .........................................................

 Simpulan ..........................................................
 Saran ...............................................................

DAFTAR PUSTAKA ......................................................


BAB I

PENDAHULUAN

A. LATAR BELAKANG

Didalam bab v kita telah membicarakan hal karya TUHAN ALLAH


sebagai PenyelamatNya. Disitu tampak bagaimana Tuhan Allah menunduk
kepada manusia berdosa untuk meraihnya dari lumpur kenistaanya.
Sekalipun demikian manusia tidak begitu saja selamat. Manusia sendiri
harus mau menerima keselamatan yang telah di usahakan Allah didalam Tuhan
Yesus Kristus. Disinilah kasih Tuhan Allah sebagai sekutu umatNya tampak
makin bersinar-sinar. Tuhan Allah ternyata tidak membiarkan manusia bersikap
dingin terhadap keselamatan pemberianNya. Ia bukan Allah yang bekerja
setengah-setengah.
Tuhan Yesus Kristus, firman yang telah menjadi manusia, atau yang
walaupun dalam rupa Allah mengosongkan diriNya dan mengambil rupa
seorang hamba dan menjadi sama dengan manusia, serta telah taat sampai mati,
bahkan mati dikayu salib itu, telah ditinggikan oleh Allah telah dikaruniakan
kepadaNya nama diatas segala nama, supaya dalam nama Yesus bertekuk lutut
segala yang ada dilangit dan yang diatas bumi dan yang ada dibawah bumi, dan
supaya segala lidah mengaku: ”Yesus adalah Tuhan”,bagi kemuliaan Allah,
Bapa.
Di Kis 2:33 disebutkan bahwa, setelah Ia dijanjikan itu, maka
dicurahkanNya Roh itu, seperti yang dilihat dan didengar oleh orang-orang
pentakosta. Dari kata-kata Petrus ini jelasla, bahwa Roh Kudus adalah hasil
karya Kristus bagi jemaatNya. Dengan perantaraan Roh Kudus itu Kristus yang
disorga mengumpulkan umatNya yang dibumi. Bukankah Ia sendiri berkata : ”
Apabila Aku ditinggikan dari bumi, Aku akan menarik semua orang datang
kepadaKu” ( YOH 12:32)
Di Yoh 16:7 Tuhan Yesus berjanji akan mengutus ”Penghibur” kepada
muridNya yang akan menyertai mereka (YOH 14:16) dan yang akan
mengajarkan segala sesuatu kepada mereka dan akan mengingatkan mereka
akan semua yang telah diajarkan kepada mereka (Yoh 14:26), lagi pula yang
akan memimpin mereka kedalam seluruh kebenaran (Yoh 16:13) dan yang akan
menginsyafkan dunia akan dosa, kebenaran dan penghakiman (Yoh 16:8 – 11).

1
Roh Kudus adalah Tuhan Yesus sendiri, sepanjang Ia, yang telah
dimuliakan tadi menyerahkan dirinya kepada umatNya hingga dapat dialami
dan dinikmati oleh umatnya. Bahkan dalam PL, seperti yang telah diuraikan
dimuka Roh Kudus telah bekerja. Di Bil 11:17,25 Tuhan Allah berfirman
bahwa Ia akan mengambil sebagian dari yang hingga pada musa dan ditaruh
atas diatas 70 tua-tua yang akan membantu musa dalam memikul bebanNya.
Menurut 2 Ptr. 1:19-21 nubuat-nubuat di dalam kitab suci itu bukan dihasilkan
oleh kehendak manusia, tetapi oleh dorongan Roh Kudus.
Itulah sebabnya maka di dalam P.L kita mendengarkan bagaimana para
orang saleh menanti-nantikan zaman baru, zaman Roh Kudus dicurahkan
kepada umat Allah, sehingga padang gurun menjadi kebun buah-buahan, dan
kebun buah-buahan dianggap hutan, dimana selalu akan berlaku keadilan dan
kebenaran ( Yes.32:15-20 )

Karena kenaikanNya ke Surga dan dudukNya di sebelah kanan Allah


Bapa , Kristus telah memiliki Roh Kudus dengan segala pahalaNya. Dan oleh
karena segala kuasa telah berada di tanganNya, maka dapatlah Ia
menghadiahkan segala pahala Roh Kudus kepada para orang milikNya ( Efs.
4:8 ). Roh Kudus adalah Roh Kudus, dan Kritus adalah Roh ( 2 Kor. 3:17 ).

2
BAB II

PEMBAHASAN
KARYA PEMBEBASAN ROH KUDUS
1) PENDAHULUAN

Di dalam Rom. 8:9 Rasul Paulus berkata, bahwa kita tidak hidup di dalam
daging, melainkan dalam Roh, jika memang Roh Allah diam di dalam kita.
Tanpa Roh Kudus kita bukanlah menjadi milik Kristus.
Jadi, gagasan Alkitab ialah, bahwa orang beriman dimasukkan kedalam
hubungan hidup yang baru dengan Kristus, dimana Roh Kudus menguasai
hidup orang beriman tadi. Oleh karena itu hidup orang beriman harus
mengungkapkan suatu hidup yang dikuasai Roh itu, yang terdiri dari hidup yang
gemar akan Roh, yang dipimpin oleh Roh serta yang berjalan-jalan di dalam
Roh.
Dengan demikian maka Roh yang memenuhi orang yang beriman sebagai
keseluruhan atau sebagai tubuh Kristus juga ternyata di dalam hidup orang
beriman sebagai perorangan. Karena setiap orang beriman menjadi anggota
tubuh Kristus yang dipenuhi oleh Roh tadi.

2) KARYA ROH KUDUS YANG DALAM MENJADIKAN ORANG


BERIMAN MENJADI ANAK ALLAH

Hubungan yang baru di antara manusia berdosa dan Tuhan Allah, yang
terjadi dalam suasana kebebasan dan perdamaian tadi, disebut juga :
pengangkatan menjadi anak Allah ( huiothesia ). Dapat dikatakan, bahwa tujuan
Tuhan Allah menyelamatkan manusia berdosa adalah agar supaya mereka
diangkat menjadi anak-anakNya. Hal ini jelas umpamanya dari Rm. 8:19-21,
dimana disebutkan, bahwa baik segala makhluk maupun para orang beriman,
semuanya menantikan saat anak-anak Allah dinyatakan, yaitu pada akhir zaman.
Sebab sebenarnya hal menjadi Anak Allah itu sekarang juga telah
dinyatakan. Di Gal. 4:4-5 disebutkan, bahwa setelah genap waktunya, Allah
mengutus AnakNya itu supaya kita dierima menjadi anak. Di sini terang, bahwa
menjadi anak Allah itu berhubungan erat sekali dengan hal Kristus menjadi
Anak Allah.
3
Bahwa orang beriman diangkat menjadi anak Allah, hal itu adalah buah
karya Kristus, yang telah mendamaikan manusia berdosa dengan Tuhan Allah,
dan yang telah menebus dosa manusia. Jikalau demikian maka ada hubungan
timbal-balik antara ” menjadi anak Allah ” dan ” pemberian Roh Kudus ”. Akan
tetapi dari Rm. 8:14-16 kita mendapatkan kesan, bahwa ”menjadi anak Allah”
adalah akibat pemberian Roh Kudus, sebab disitu disebutkan, bahwa seberapa
banyak orang yang dipimpin oleh Roh Allah, mereka adalah anak Allah. Sebab
di Rm. 8:23 umpamanya, Roh Kudus disebut ” karunia sulung Roh ” dan di 2
Kor. 1:22; 5:5 ; Ef. 1:14 Roh Kudus disebut jaminan dari semua yang telah
disediakan untuk kita, yaitu penebusan yang menjadikan milik Allah.
Pemberian Roh Kudus adalah pemberian karunia yang bersifat sementara untuk
menolong kelemahan kita.
Roh Kudus berseru dan membantu orang beriman berdoa: ”ya Abba ya
Bapa!” Roh tadi berfungsi sebagai yang mengganti tempat keselamatan yang
akan datang dan yang akan mendoakan jemaat, serta yang memelihara
hubungan antara yang telah ada dan yang masih harus terjadi. Roh inilah yang
bersama-sama dengan jemaat berseru: ” marilah!” ( Why. 22:17 ).
Sekalipun demikian, ada juga seginya yang bersifat pribadi atau perorangan.
Sebab Roh Kudus diutus memasuki hati orang beriman dan Roh itu bersaksi
bersama-sama Roh orang beriman. Maka orang beriman dipanggil untuk hidup
dalam hubungan dengan Allah sebagai anak Allah yang sejati. Mereka harus
membuang roh perbudakan dan mereka boleh menyebut Allah sebagai Bapanya.
Di sini tampak dengan jelas hubungan anttara Roh Kudus dan hal ” menjadi
anak Allah ”. Dari hati orang beriman tadi Ia naik ke hadirat Tuhan Allah, serta
membantu orang beriman berdoa. Demikian ” Roh yang menjadikan anak
Allah ” tadi menjadi penghubung yang tidak dapat dikesampingkan, serta
menjadi penghubung yang tidak dapat dipatahkan di dalam seluruh karya
penyelamatan Tuhan Allah. Sebab memang untuk itulah orang beriman
dipanggil dari dunia ini, yaitu untuk dibenarkan dan dipimpin kepada kemuliaan
( Rm 8:28 dst ).
Akhirnya ” menjadi anak Allah ” itu dihubungkan juga dengan ” menjadi
ahli waris ”. Hal menjadi ahli waris ini dapat disebut puncak atau akhir dari hal ”
menjadi anak Allah ”. Warisannya adalah kemuliaan yang akan datang, yaitu ”
bersama-sama dengan Kristus ” atau kerajaan Allah yang akan datang, atau
keadaan yang tidak akan binasa atau, hidup yang kekal yaitu apa yang akan
menjadi bagian orang beriman pada akhir zaman.

4
BAB III

PENUTUP

 Kesimpulan

Pembebasan mencoba mengajarkan satu pandangan yang mencoba

mengangkat status orang-orang yang tertindas oleh berbagai problem hidup.

Masalah hidup seperti ekonomi dan yang lainnya menyebabkan rakyat jelata

menderita, yang mana penderitaan tersebut dimanfaatkan oleh segelitir orang

untuk semakin mengukuhkan kedudukannya di dalam sebuah badan organisasi

termasuk di dalam gereja. Penderitaan tersebut menyebabkan timbulnya

kesenjangan sosial, sehingga melahirkan pemberontakan, baik itu secara

kongkrit dan juga secara abstrak. Termasuk di dalamnya adalah dunia teologi

Kristen, yang oleh beberapa orang disalah tafsirkan hanya untuk mendukung

pembelaan terhadap kondisi yang sedang dihadapi. Bagi teologi pembebasan

tidak ada dunia lain selain dunia yang nampak ini, dunia yang dijanjikan oleh

Alkitab hanyalah angan-angan belaka, hanyalah impian seperti seseorang yang

sedang menghisap candu.

5
Sebagai orang percaya yang berpegang teguh terhadap firman Allah, kita

harus kritis dalam menyingkapi berbagai persoalan hidup, tekhususnya adalah

pengajaran-pengajaran yang berhubungan dengan iman Kristen. Kita dituntut

untuk melihat dan berfikir mengenai segala persoalan yang terjadi secara radikal

dan universal, tetapi tetap saja semuanya itu harus bercermin kepada Alkitab

sebagai dasar utama dalam penggambilan keputusan.

 Saran

Selesai sudah penulisan makalah ini, penulis memberikan ruang bagi para

pembaca untuk memberikan kritik dan saran baik secara lisan maupun tulisan

secara keseluruhan. Sehingga didalam penulisan karya ilmiah yang akan datang

kesalahan yang dialami oleh penulis tidak akan terulang kembali dan akan

menjadi lebih baik lagi. Kritik dan saran yang diberikan akan dijadikan motivasi

dan dorongan serta menjadi tolak ukur bagi penulis didalam penulisan karya

ilmiah berikutnya. Terimakasih Tuhan Yesus memberkati.

6
DAFTAR PUSTAKA

Herijanto, Yohanes,(2001), Menjadi Pemenang, Yokyakarta: PBMR


ANDI (Anggota IKAPI
Mason. M, Dorothe, (1998), Demikianlah Firman Tuhan, Jakarta :Yayasan
Pekabaran Injil “IMMANUEL. Sinaga, Julfrinson, (2005), Pertumbuhan
Rohani yang Berkembang, Bandung.

Anda mungkin juga menyukai