SEBAGAI PEMBEBAS
KELOMPOK 5 :
Makalah ini dibuat untuk menyelesaikan tugas yang diberikan oleh dosen kami di
kampus. Dengan makalah ini dijelaskan juga tentang apa itu pengertian singkat menurut
pendapat kami tentang Ajaran Tentang Karya Allah sebagai Pembebas.
Makalah ini kami akui masih banyak kekurangan karena pengalaman yang kami
miliki sangat kurang serta wawasan kami yang mungkin belum sempurna. Oleh karena itu
kami harapkan kepada para pembaca untuk memberikan masukan-masukan yang bersifat
membangun untuk kesempurnaan makalah ini.
Akhir kata kami mengucapkan banyak trimakasih . Dan untuk menyempurnakan ini
kami berdoa, Allah bapa yang bertata dalam kerajaan surga, kami mengucap syukur atas
kasih dan berkatmu yang melimpah. Ya Tuhan kami bertrimakasih dimana engkau
memberkati kami sehingga kami boleh mengerjakan tugas makalah agama kami ini bersama
itu semua atas kebaikan mu. Berikanlah kepada kami, ya Tuhan, rahmat pengertian akan
misteri kasih-Mu itu, agar kami dapat memuliakan Engkau dan menyembah kesatuan Kasih
Ilahi-Mu. Semoga dengan roh kudusmu hati kami dapat terbuka untuk melihat betapa besar
dan dalamnya misteri Kasih itu. Di dalam nama Yesus Kstus kami naikkan doa ini. Amin.
ii
DAFTAR ISI
Simpulan ..........................................................
Saran ...............................................................
PENDAHULUAN
A. LATAR BELAKANG
1
Roh Kudus adalah Tuhan Yesus sendiri, sepanjang Ia, yang telah
dimuliakan tadi menyerahkan dirinya kepada umatNya hingga dapat dialami
dan dinikmati oleh umatnya. Bahkan dalam PL, seperti yang telah diuraikan
dimuka Roh Kudus telah bekerja. Di Bil 11:17,25 Tuhan Allah berfirman
bahwa Ia akan mengambil sebagian dari yang hingga pada musa dan ditaruh
atas diatas 70 tua-tua yang akan membantu musa dalam memikul bebanNya.
Menurut 2 Ptr. 1:19-21 nubuat-nubuat di dalam kitab suci itu bukan dihasilkan
oleh kehendak manusia, tetapi oleh dorongan Roh Kudus.
Itulah sebabnya maka di dalam P.L kita mendengarkan bagaimana para
orang saleh menanti-nantikan zaman baru, zaman Roh Kudus dicurahkan
kepada umat Allah, sehingga padang gurun menjadi kebun buah-buahan, dan
kebun buah-buahan dianggap hutan, dimana selalu akan berlaku keadilan dan
kebenaran ( Yes.32:15-20 )
2
BAB II
PEMBAHASAN
KARYA PEMBEBASAN ROH KUDUS
1) PENDAHULUAN
Di dalam Rom. 8:9 Rasul Paulus berkata, bahwa kita tidak hidup di dalam
daging, melainkan dalam Roh, jika memang Roh Allah diam di dalam kita.
Tanpa Roh Kudus kita bukanlah menjadi milik Kristus.
Jadi, gagasan Alkitab ialah, bahwa orang beriman dimasukkan kedalam
hubungan hidup yang baru dengan Kristus, dimana Roh Kudus menguasai
hidup orang beriman tadi. Oleh karena itu hidup orang beriman harus
mengungkapkan suatu hidup yang dikuasai Roh itu, yang terdiri dari hidup yang
gemar akan Roh, yang dipimpin oleh Roh serta yang berjalan-jalan di dalam
Roh.
Dengan demikian maka Roh yang memenuhi orang yang beriman sebagai
keseluruhan atau sebagai tubuh Kristus juga ternyata di dalam hidup orang
beriman sebagai perorangan. Karena setiap orang beriman menjadi anggota
tubuh Kristus yang dipenuhi oleh Roh tadi.
Hubungan yang baru di antara manusia berdosa dan Tuhan Allah, yang
terjadi dalam suasana kebebasan dan perdamaian tadi, disebut juga :
pengangkatan menjadi anak Allah ( huiothesia ). Dapat dikatakan, bahwa tujuan
Tuhan Allah menyelamatkan manusia berdosa adalah agar supaya mereka
diangkat menjadi anak-anakNya. Hal ini jelas umpamanya dari Rm. 8:19-21,
dimana disebutkan, bahwa baik segala makhluk maupun para orang beriman,
semuanya menantikan saat anak-anak Allah dinyatakan, yaitu pada akhir zaman.
Sebab sebenarnya hal menjadi Anak Allah itu sekarang juga telah
dinyatakan. Di Gal. 4:4-5 disebutkan, bahwa setelah genap waktunya, Allah
mengutus AnakNya itu supaya kita dierima menjadi anak. Di sini terang, bahwa
menjadi anak Allah itu berhubungan erat sekali dengan hal Kristus menjadi
Anak Allah.
3
Bahwa orang beriman diangkat menjadi anak Allah, hal itu adalah buah
karya Kristus, yang telah mendamaikan manusia berdosa dengan Tuhan Allah,
dan yang telah menebus dosa manusia. Jikalau demikian maka ada hubungan
timbal-balik antara ” menjadi anak Allah ” dan ” pemberian Roh Kudus ”. Akan
tetapi dari Rm. 8:14-16 kita mendapatkan kesan, bahwa ”menjadi anak Allah”
adalah akibat pemberian Roh Kudus, sebab disitu disebutkan, bahwa seberapa
banyak orang yang dipimpin oleh Roh Allah, mereka adalah anak Allah. Sebab
di Rm. 8:23 umpamanya, Roh Kudus disebut ” karunia sulung Roh ” dan di 2
Kor. 1:22; 5:5 ; Ef. 1:14 Roh Kudus disebut jaminan dari semua yang telah
disediakan untuk kita, yaitu penebusan yang menjadikan milik Allah.
Pemberian Roh Kudus adalah pemberian karunia yang bersifat sementara untuk
menolong kelemahan kita.
Roh Kudus berseru dan membantu orang beriman berdoa: ”ya Abba ya
Bapa!” Roh tadi berfungsi sebagai yang mengganti tempat keselamatan yang
akan datang dan yang akan mendoakan jemaat, serta yang memelihara
hubungan antara yang telah ada dan yang masih harus terjadi. Roh inilah yang
bersama-sama dengan jemaat berseru: ” marilah!” ( Why. 22:17 ).
Sekalipun demikian, ada juga seginya yang bersifat pribadi atau perorangan.
Sebab Roh Kudus diutus memasuki hati orang beriman dan Roh itu bersaksi
bersama-sama Roh orang beriman. Maka orang beriman dipanggil untuk hidup
dalam hubungan dengan Allah sebagai anak Allah yang sejati. Mereka harus
membuang roh perbudakan dan mereka boleh menyebut Allah sebagai Bapanya.
Di sini tampak dengan jelas hubungan anttara Roh Kudus dan hal ” menjadi
anak Allah ”. Dari hati orang beriman tadi Ia naik ke hadirat Tuhan Allah, serta
membantu orang beriman berdoa. Demikian ” Roh yang menjadikan anak
Allah ” tadi menjadi penghubung yang tidak dapat dikesampingkan, serta
menjadi penghubung yang tidak dapat dipatahkan di dalam seluruh karya
penyelamatan Tuhan Allah. Sebab memang untuk itulah orang beriman
dipanggil dari dunia ini, yaitu untuk dibenarkan dan dipimpin kepada kemuliaan
( Rm 8:28 dst ).
Akhirnya ” menjadi anak Allah ” itu dihubungkan juga dengan ” menjadi
ahli waris ”. Hal menjadi ahli waris ini dapat disebut puncak atau akhir dari hal ”
menjadi anak Allah ”. Warisannya adalah kemuliaan yang akan datang, yaitu ”
bersama-sama dengan Kristus ” atau kerajaan Allah yang akan datang, atau
keadaan yang tidak akan binasa atau, hidup yang kekal yaitu apa yang akan
menjadi bagian orang beriman pada akhir zaman.
4
BAB III
PENUTUP
Kesimpulan
Masalah hidup seperti ekonomi dan yang lainnya menyebabkan rakyat jelata
kongkrit dan juga secara abstrak. Termasuk di dalamnya adalah dunia teologi
Kristen, yang oleh beberapa orang disalah tafsirkan hanya untuk mendukung
tidak ada dunia lain selain dunia yang nampak ini, dunia yang dijanjikan oleh
5
Sebagai orang percaya yang berpegang teguh terhadap firman Allah, kita
untuk melihat dan berfikir mengenai segala persoalan yang terjadi secara radikal
dan universal, tetapi tetap saja semuanya itu harus bercermin kepada Alkitab
Saran
Selesai sudah penulisan makalah ini, penulis memberikan ruang bagi para
pembaca untuk memberikan kritik dan saran baik secara lisan maupun tulisan
secara keseluruhan. Sehingga didalam penulisan karya ilmiah yang akan datang
kesalahan yang dialami oleh penulis tidak akan terulang kembali dan akan
menjadi lebih baik lagi. Kritik dan saran yang diberikan akan dijadikan motivasi
dan dorongan serta menjadi tolak ukur bagi penulis didalam penulisan karya
6
DAFTAR PUSTAKA