Anda di halaman 1dari 5

1. Uraikan dan jelaskan apa yang dimaksud dengan Teologi Perjanjian Lama!

Jawaban:
Alkitab sebagai satu-satunya sumber dalam berteologi bagi umat Kristen, serta menjadi
suatu disiplin tambahan yang mendukung dogmatika gereja yang dibagi dalam 2 bagian, yaitu
Perjanjian Lama dan Perjanjian Baru. Yang dimaksud dengan Teologi PL adalah secara khusus
Teologi Alkitab yang membahas tema-tema atau isu-isu teologis yang ada di
dalam Alkitab Perjanjian Lama. Teologi Perjanjian Lama sebagai sebuah konsep teologi yang
dibangun berdasarkan pekerjaan-pekerjaan Allah yang dinyatakan kepada umat pilihan-Nya
yaitu bangsa Israel yang permulaannya dari para bapa leluhur, dengan pemberian janji-janji
yang telah digenapi dalam PB. Secara khusus bagaimana perbuatan Allah yang ajaib dinyatakan
kepada umat Israel, agar supaya bangsa-bangsa lain mengenal Allah lewat kesaksian iman dari
bangsa Israel sendiri. Suara saksi-saksi PL berasal dari zaman yang berbeda-beda, demikian
juga tekanan spiritualnya, namun semua terarah kepada Tuhan Allah.

2. Uraikan dan jelaskan pokok-pokok penting dari bahasan kelompok 1-7, serta berikan refleksi
dari masing-masing pokok!
Jawaban:

1. Allah memberikan Janji-janjiNya.


Sebelumnya Allah telah menjanjikan sesuatu yang ajaib bagi Abraham, Ishak dan Yakub
(para bapa leluhur Israel). Janji-janji yang diberikan oleh Allah, yaitu:
a. Janji berkat
Janji induk dari segala janji lain yang diberikan Allah adalah janji penyertaan dan
berkat. Bahwa Allah senantiasa memberkati para bapa leluhur yang juga menjadi
saluran berkat bagi banyak orang.
b. Janji keturunan dan tanah
Ketika Abraham dipanggil ia dijanjikan bahwa keturunannya akan menjadi bangsa yang
besar dan tanah Kanaan menjadi milik sepanjang masa.
- Refleksi
Janji-janji Allah juga berlaku bagi kita sekarang ini, buktinya kita masi diberikan nafas
kehidupan, rejeki yang secukupnya dan lain sebagainya. Berbeda dengan kita sesama
manusia yang memberikan janji, seringkali janji yang kita berikan, atas dasar membodohi
orang lain dan hanya mengeluarkan janji palsu semata.
2. Allah membawa Israel keluar dari Mesir
a. Allah membebaskan umat-Nya dan Allah menyatakan nama-Nya.
Allah membebaskan umat-Nya dengan memberikan berkat kemenangan (segala
bentuk kemenangan) dalam perbudakan dan menghadapi bangsa Mesir. Lewat
perbuatan-perbuatan ajaib yang dinyatakan oleh Allah dan pernyataan Allah secara
langsung akan nama-Nya kepada bangsa Israel, sehingga nama-Nya yang dikenal
Yahweh/Adonay/Elohim dinyatakan dan menjadi pokok piji-pujian umat Israel.
b. Allah membebaskan umat dengan mengalahkan Mesir dangan mengutus Musa, Harun
dan Miryam.
Allah mengalahkan Mesir dengan memukul Firaun dengan segala alat negaranya
karena kekerasan dan kejahatan mereka. Mesir juga mewakili bangsa-bangsa asing yang
bukan umat Tuhan dan mereka dijadikan tanda peringatan bagi Israel dan segala
bangsa di bumi. Setelah Israel keluar dari Mesir kemudian dalam perjalanan Allah
mengutus dan menguasakan orang dari tengah-tengah Israel sebagai pemimpin-
pemimpin umat-Nya, yaitu Musa, Harun dan Miryam.
- Refleksi
Allah sudah melepaskan kita dari perbudakan dosa, lewat penebusan dari Yesus Kristus di
Kayu Salib, menjadi tugas kita bagaimana kita mampu menjadi umat yang sudah ditebus,
untuk memimpin diri kita sendiri dan memimpin orang lain ke jalan yang dikehendaki
Tuhan.

3. Allah memilih suatu bangsa yang degil


a. Gurun sebagai tempat kelahiran Israel dan Kasih sayang Tuhan dijawab.
Setelah keluar dari tanah perbudakan di Mesir, bangsa Israel kemudian hidup
selama 40 tahun karena kedegilan dari Israel sendiri yang mencoba melawan kepada
Tuhan, padang gurun dipandang sebagai daerah yang terkutuk, kuasa-kuasa jahat
memerintah. Pengembaraan di padang gurun sebagai waktu permulaan atau kelahiran
Israel. Israel memuji Tuhan karena tindakan-Nya yang mela-mula memilih mereka dan
selalu menyertai mereka walaupun mereka bangsa yang degil, tetapi Allah tidak pernah
meninggalkan mereka baik pada saat di Mesir, bahkan di padang gurun.
b. Umat Allah menggerutu dan memberontak di gurun serta Allah menanggung umat-Nya
di Padang Gurun
Karena Israel tidak menyadari pembebasan yang Allah berikan, umat kemudian
mencurigai maksud Allah, seakan-akan mereka dibawa dari rumah perbudakan ke
negeri kematian. Umat Israel mengeluh dan memberontak kepada Allah, itu sebabnya
Israel dikatakan degil (keras kepala). Walaupun umat Israel memberontak kepada Allah
di padang gurun, tetapi selalu setia mengasihi dengan memberi pertolongan dan
perlindungan yang ajaib, dan juga dengan tanda-tanda kemurkaan berupa
penghukuman, untuk membentuk karakter umat Israel yang benar.
- Refleksi
Sekarang ini kita juga masi dalam suasana bangsa yang degil, sebagai contoh, melawan
orang tua dengan melakukan hal-hal yang negative, melawan atasan dalam pemerintahan,
tetapi Allah tetap memilih kita.

4. Allah menyertai umat-Nya


a. Tiang api dan tiang awan, Malaikat dan Tabut.
Perbuatan-perbuatan Allah terhadap umat itu pada umumnya penuh dengan
rahasia dan keajaiban. Allah selalu menyertai Israel, dengan belas kasihan, dengan
menuntun umat-Nya melalui tiang api dan tiang awan, malaikat dan tabut yang selalu
berjalan bersama-sama dengan bangsa Israel. Cara yang dipakai Tuhan dalam
menuntun umat-Nya untuk meyakini mereka bahwa Tuhan sendiri ada ditengah-tengah
mereka ketika mereka bergerak atau berhenti di tempat dan di jalan yang dikehendaki
Tuhan mereka tetap selamat.
b. Kemah pertemuan dan kemah suci dan Allah menghantar umat-Nya ke tampat
perhentian
Kemah pertemuan dan kemah suci dimana Allah menyatakan diri dan berbicara
yang awalnya dengan bapa leluhur dan Musa, yang kemudian menjadi Bait Suci, dimana
tabut perjanjian dibawa masuk. Allah membentuk umat Israel sebagai suatu bangsa
musafir di padang gurun dan baru berada tengah jalan mereka selalu dituntun dan
dihantar oleh Allah ke tanah Kanaan sebagai tempat perhentian dari perjalanan umat
Israel.
- Refleksi
Dalam perjalanan kehidupan kita, yakin dan percaya kita selalu dilingkupi dan diawasi oleh
kuasa Tuhan, sehingga kita juga jangan bosan-bosan menghadap hadirat Tuhan lewat
persekutuan yang dilakukan sebagai ucapan syukur.
5. Penyataan di gunung Sinai
a. Allah mengikat perjanjian-Nya dengan Israel dan menampakan diri-Nya.
Di gunung Sinai Allah menyatakan dan mengikat perjanjian-Nya dengan memiliki
akibat hukum dari perjanjian yang diikat oleh Allah dengan umat Israel sebagai milik
Allah sendiri. Allah selalu bersama-sama dengan umat pilihan-Nya dan melibatkan diri
dengan menampakan diri lewat peruatan-perbuatan Ajaib, bahkan menampakan diri
dengan wujud yang lain kepada orang-orang yang dipilih Allah untuk menjadi
pemimpin bagi umat Israel dalam perjalanan ke tanah Kanaan.
b. Allah berfirman dan umat menerima
Firman Allah di Sinai merupakan firman dasar yang menentukan segala firman-Nya
yang lain, dengan memberikan perintah, titah atau pesan. Dengan firman itu Allah
pertama-tama menyatakan diri-Nya. Dan umat menerima semua Firman itu, tetapi tidak
dengan tulus melakukan firman Allah.
c. Tuhan selalu mempertahankan perjanjian-Nya
Tuhan itu kokoh dalam perjanjian-Nya, yang walaupun umat pilihan-Nya tidak
begitu setia yang masih menyembah ilah lain, hal inilah yang meretakan perjanjian itu,
tetapi tuhan tidak memutuskan tetapi mempertahankan perjanjia-Nya.
- Refleksi
Alkitab menjadi dasar bagaimana kita memaknai bahkan melakukan apa yang difirmankan
oleh Tuhan sekarang ini sesuai dengan konteks dan pergumulan.

6. Allah memberikan hukum-hukumNya


a. Tindakan Allah dan undang-undang-Nya
Kitab Keluaran, Imamat, Bilangan dan Ulangan lebih dari setengah bersifat undang-
undang, peraturan-peraturan dan sebagainya. Tindakan Allah agar supaya manusia
menyadari akan bentuk Imago Dei, serupa dan segambar dengan Allah dan juga
pembentukan karakter untuk Israel.
b. Hukum Taurat dan Kesatuan hukum-hukum
Kumpulan dari hukum-hukum yang diberikan disebut dengan hukum Taurat.
Diantaranya: Kitab undang-undang perjanjian, Kitab undang-undang kesucian (Im. 17-
26), Kitab undang-undang Deutreonomium (Ul. 12-26), dan Permulaan kitab yang
diberikan oleh Allah pada waktu di gunung sinai kepada Israel untuk dijalankan dan
ditaati.
- Refleksi
Kehidupan kita sepenuhnya dituntut untuk serupa dan segamar dengan Allah, artinya
bahwa dengan hukum-hukum yang diberikan karakter kita, yang suka melawan, masa
bodoh, ingin menang sendiri dan lain sebagainya sehingga kita dapat menjadi orang yang
tertib dan setia.

7. Tujuan dan wibawa undang-undang yang Tuhan berikan


a. Sepuluh Firman merupakan pengudusan umat-Nya
Melalui undang-undang perjanjian, Tuhan mengatur hidup umat-Nya dan
mengarahkan jalan setiap umat dengan kesepuluh Hukum yang merupakan pedoman
dasar yang oleh Tuhan sendiri kepada umat. Melalui Taurat ini umat Allah dikuduskan
sama seperti Allah yang adalah kudus. Bila mana orang Israel mencari pertolongan dari
kuasa-kuasa lainnya, mereka menajiskan dirinya.
b. Undang-undang membebaskan dan mempersatukan umat-Nya
Tuhan membebaskan umat Israel dari tuntutan dewa-dewi dan roh-roh jahat, dan
Tuhan membukaruan bebas pada hari Sabat dan menyediakan jalan pengampunan.
Tuhan mempersatukan umat-Nya dengan persekutuan antar semua anggota umat
Israel.
- Refleksi
Dari menaati hukum Tuhan kita menjadi kudus, dan membebaskan kita dari kejahatan
duniawi, dengan cara melawa kejahatan duniawi untuk tetap setia bersekutu memuji nama
Tuhan dimanapun kita pergi dan berada.

Anda mungkin juga menyukai