Anda di halaman 1dari 16

TUGAS LAPORAN BACAAN

“ ETIKA KRISTEN TERHADAP NARKOBA”

KEZIA IRENE JOSEPH 20170303028


JOSEPHINE FILISITAS LOBO 20170301034
PRISAKTY VICHENZA WONGKAR 20170301065
ROLENSYA B PICAL 20170301078
FRANSISKA WILIA AMBARSIH 20170303034

UNIVERSITAS ESA UNGGUL


2018
BUKU 1

A. Identitas Buku
Judul : Mematahkan Belenggu Narkoba
Penulis : Sri Jekti
Penerbit : Metanoia Publishing
Cetakan  : 1, Juli 2017
Tebal : 116 Halaman

B. Pendahuluan
Buku ini berjudul ”Mematahkan Belenggu Narkoba” , ditulis oleh Ibu Sri Jekti,
diterbitkan pada Juli 2017 oleh Metanoia Publishing , dicetak di Jakarta dengan tebal
116 Halaman . Pendahuluan pada bagian buku ini, penulis mengisinya dengan isi dan
tujuan buku ini. Buku ini menceritakan pengalaman penulis menjadi seorang ibu yang
berusaha sekuat tenaga melepaskan anaknya dari belenggu narkoba, penulis rindu
untuk membagikan bahwa Yesus sanggup melepaskan belenggu narkoba dan
memulihkan setiap pribadi . Buku ini ditujukan sebenarnya terhadap orang tua dan
pelayan Tuhan yang ambil bagian dalam pelepasan, dan juga terhadap anak remaja
dan anak-anak yang masih terikat narkoba dan obat-obat terlarang agar menemukan
cara penanganan yang tepat lewat Tuhan Yesus yang sanggup melepaskan belenggu
tersebut .

C. Laporan Bagian Buku


Buku ini menceritakan pengalaman hidup penulis sejak awal mengalami masalahnya.

Bab II
Bab II menyajikan tentang gejala awal . Biasanya orang-orang akan
berpersepsi bahwa kejatuhan anak ke dalam narkoba dan pergaulan rusak adalah
kesalahan orang tua, namun juga seorang anak yang terlalu polos pun terkadang
menjadikan seseorang mudah tergelincir dan terhasut oleh teman-temannya,
kekurangan informasi dan pengetahuan orang tua juga merupakan salah satu pemicu .
Alasan lain adalah iblis selalu mencari celah kekurangan anak-anak mudah untuk
dihancurkan. Pada 1960an ganja hanya menyebar di kalangan terbatas yaitu remaja
dan orang muda yang di perkotaan, hingga akhirnya menjebar ke seluruh pelosok
pada 1980-an, pemerintah turun tangan dengan membangun tempat rehabilitasi dan
dikeluarkan inpres untuk kepala BAKIN untuk menanggulangi enam permasalahan
nasional yang menonjol termasuk narkoba. Berdasarkan Inpres tersebut, Kepala
BAKIN membentuk Bakola Inpres tahun 1971 , yang salah satu tugas dan fungsinya
adalah menanggulangi bahaya narkoba . Di masa gejala awalnya, penulis menuliskan
bahwa permasalahan narkoba di Indonesia merupakan permasalahan kecil dan
pemerintah orde baru sehingga karna disepelakan sehingga seluruh bangsa Indonesia
lengah terhadap ancaman bahaya narkoba dan tidak siap untuk menghadapinya.
Pemerintah kemudian berusaha untuk membuat Undang-Undang No 5 Tahun 1997
Tentang Narkotika, dan membentuk Badan Koordinasi Narkotika Nasional (BKNN),
semakin serius masalah narkoba, namanya dirubah menjadi BNN dengan
kewenangannya . Namun usaha pemerintah juga terhambat dengan rasa malu orang
tua untuk membawa anaknya ke rehabilitasi,. Hidup seorang anak yang mendapatkan
penolakan dari kedua orang tua cenderung bertambah buruk , merupakan celah bagi
iblis untuk menanmkan kebencian dan dendam dalam hati. Maka kesulitan untuk
menerima pertolongan dan orang lain akan semkain menjauhkan pecandu narkoba
dari pemulihan dan kelepasan. Pecandu narkoba memerlukan obat dari dokter sejati
yakni kasih dan penerimaan dari Yesus. Hanya Yesus Kristus yang sanggup
menolong pecandu yang teresat di dalam dunia narkoba

Bab III Tahap Kecanduan

Menurut penulis, proses ketertarikan dengan narkoba terbagi atas 10 tahap,


yang masuk 3 kategori besar . Tahap pertama hingga ketiga merupakan tahap awal,
keempat hingga ketujuh masuk kategori tahap mengkhawatirkan. Tahap kedelapan
sampai kesepuluh merupakan tahap gawat .

Untuk tahap awal, orang tua sulit untuk mendeteksi bahwa anaknya sudah
mengkonsumsi narkoba, biasanya gejalanya adalah seorang anak membutuhkan
banyak uang untuk keperluan yang tidak dapat dibuktikan, sering tidak lagi memiliki
kegiatan positif. Sering pulang molor dan hingga larut malam, emosi anak pun
menjadi lebih kasar, mudah marah dan mudah tersinggung, dan sulit untuk tidur di
malam hari, dan juga prestasi yang mulai menurun . Orang tua perlu mengawasi
anak anak lain dan memberikan pengertian yang utuh tentang bahaya narkoba
sehingga tidak timbul rasa ingin tahu dan rasa tertarik terhadap narkoba.

Tahap Kedua : Gejala yang mengkhawatirkan, Perubahan yang signifikan


mulai dari perubahan tingkah laku, emosi yang mencolok,hingga kondisi fisik atau
tubuh yang lemah, ini disebabkan karna efek buruk dari zat narkoba yang didalam
tubuh. Dari segi sikap dan perbuatan,anak pecandu narkoba selalu cenderung ingin
menjadi pusat perhatian.dan sering memancing keributan ditengah keluarga. Secara
fisik,kekuatan tubuh dan kondisi kesehatan anak pecandu narkoba. Ditahap kedua ini
sangat mudah lemah. anak pecandu narkoba sering mengeluh tubuhnya sakit serta
nyeri,dan menderita sakit tulang ,serta kepanasan yang timbul dari dalam tubuh dan
rasa nyeri yang berasal dari dalam tubuh . Narkoba telah merusak jiwa pecandu
narkoba,dan membuat kacau pikiran,perasaan,hingga hak-hak atau kehendak positif
yang ada didalam diri seseorang. Peran orang tua harus lebih keras dalam
menumbuhkan karakter disiplin dalam diri anak yang kecanduan narkoba.

Tahap ketiga : tahap ini adalah tahap puncak yang terjadi pada pecandu
narkoba. Orang tua atau keluarga menyadari ada hal yang salah dengan hidup sang
anak. Biasanya orang tua mulai berpikir bahwa anaknya terjerat narkoba,bisa
dibilang kesadaran ini sudah terlambat

“Penting bagi orang tua untuk terus membangun komunikasi dan hubungan dengan
anak terutama dimasa remaja dan dewasa muda.”

BAB IV Disiplin Keras Tapi Penuh Kasih

Cara orang tua menangani anak yang terjerat narkoba menjadi kunci
kesembuhan.yang jelas, cara apa pun yang digunakan orang tua harus berdasarkan
kasih. Orang tua memerlukan kekuatan ilahi yang bersumber dari allah sendiri.
Selain kasih, orang tua harus berani memberikan disiplin keras kepada sang anak,
seperti membawa anak yang terjerat narkoba ke dokter, atasi kemarahan pecandu
narkoba dengan meningkatkan kewaspadaan dan keamanan, memperbanyak kasih
dan iman, terapkan disiplin keras dan tegas, mengisolasi pecandu., putuskan
pergaulan buruk, memutuskan segala bentuk komunikasi, berkati anak, menerima,
iman berperan penting, sabar dalam proses. Tetapi sesungguhnya pemulihan dari
ketertarikan narkoba tidak bisa dilakukan secara instan. Untuk itu, diperlukan
kesabaran ekstra dalam proses menanti kesembuhan total. Jadi, sebagai orang tua
janganlah putus asa. Meski prosesnya lamban, tapi percayalah ada kepastian bahwa
allah turut bekerja dan campur tangan hingga akhirnya pecandu narkoba bisa benar-
benar sembuh total. Janganlah lelah untuk terus mendoakan dan memberkati anak
dengan firman tuhan. Sekalipun respons anak acuh dan tidak tertarik mendegarkan
firman, percayalah bahwa rohnya mendengar dan menerima.

BAB V Iblis Merusak Tubuh dan Jiwa Melalui Narkoba

Pada bab ini, penulis mengajak kita untuk membuang jauh-jauh pemikiran
negatif tentang anggapan, bahwa penyakit terjadi menular dalam keluarga.
Sesungguhnya hal itu adalah intimidasi iblis yang membuat kita percaya bahwa kita
hidup dalam kutuk sakit penyakit. Untuk itu, kita harus memegang apa kata Firman
Tuhan, bahwa Allah sudah mengampuni dan menyembuhkan kita dari segala sakit-
penyakit melalui penebusan Yesus di kayu salib. Tetapi, penyakit juga bisa terjadi
karena adanya dosa tersembunyi yang harus di akui dalam keluarga. Hal ini bisa
terjadi dan Tuhan izinkan untuk memulihkan keluarga. Ingatlah bahwa kita
sepantasnya memohon ampun kepada Allah atas kesalahan dan peberontakkan yang
terjadi.

BAB VI Cara Berpikir dan Bertindak

Bagian bab ini, penulis menyajikan beberapa cara berpikir dan bertindak yang
harus dimiliki setiap umat yang percaya kepada Tuhan dalam menghadapi masalah
keterkaitan narkoba.
1. Yesus Sanggup Menyembuhkan
Berpikirlah bahwa Yesus sanggup menyembuhkan anak yang terikat narkoba.
Sebab Yesus adalah dokter dari segala dokter. (Lukas 8: 46-47)
2. Dalam Kendali Tuhan
Semua yang terjadi dalam hidup ada dalam sepengetahuan Allah. Apapun
yang kita miliki mulai dari keluarga, pekerjaan, harta, masalah, sakit-penyakit dan
sebagainya, ada dalam pemeliharaan Tuhan.
Oleh karena itu, jika menghadapi masalah berat seperti anak yang terikat
narkoba, janganlah menuduh Tuhan sebagai pribadi yang patut disalahkan. Tetapi
justru, kita harus bersujud dan datang menyembah-Nya.
3. Memandang Kecil Masalah
Ketika menghadapi masalah berat saat anak terjerat narkoba, orang tua harus
berpikir bahwa masalah yang terjadi hanyalah masalah kecil dan Tuhan telah
memberikan kemampuan untuk kita melewatinya. Karena sesungguhnya Tuhan
izinkan masalahkan terjadi sebagai bagian dari proses pertumbuhan roh sang anak.
4. Berdoa dan Berpuasa
Tingkat kecanduan yang parah terhadap narkoba akan membuat kondisi tubuh
anak tergeletak lemas dan tak bisa membuka mata seakan buta. Anak yang
kecanduan narkoba juga tidak mau mendengar nasihat orang tua sama seperti
orang tuli.
Jika sudah demikian, orang tua harus terus-menerus berdoa dan berpuasa,
memohon pertolongan dan belas kasihan Yesus. (Lukas 11:9-10)
5. Peribahasa yang Benar
“Bagi mereka cocok apa yang dikatakan peribahasa yang benar ini: ‘Anjing
kembali lagi ke muntahnya, dan babi yang mandi kembali lagi ke
kubangannya’.”(2 Petrus 2: 22)
Orang tua perlu mendampingi dan menuntun anak, sekalipun sudah
memasuki fase kesembuhan. Sebab, pergaulan dengan teman-teman yang berasal
dari kehidupan lama seringkali kembali menjerat mantan pecandu karena belum
memiliki fondasi hati yang kuat.
6. Paulus dan Silas
Berdoa dan melihat dengan mata rohani seperti Paulus dan Silas, orang tua dapat
menaikan pujian kepada Allah meski dalam kesesakan. Pujian, Penyembahan dan
ucapan syukur yang kita lakukan bisa saja membawa dampak yang baik seperti
kekuatan dan ketegaran bagi orang tua, tetapi bisa juga berdampak pada roh yang
mengikat anak dengan belenggu narkoba.
7. Waktu tuhan pasti tiba
Tuhan tidak pernah terlambat. Terang Tuhan pasti bersinar tepat waktu. Ketika
iman dan semangat bangkit dan menjadi terang, disitulah kemuliaan Tuhan nyata
atas kita.
8. Memohon kekuatan dari allah
Tangan Allah selalu terbukan untuk menolong dan memberi kekuatan kepada
orang tua yang menanti kesembuhan anaknya dari belengu naroba. Tuhan tidak
pernah tinggal diam, Tuhan akan mengulurkan tangganNya dengan tidak
terlambat sedetikpun.
9. Doa peperangan.
Sebagai anak-anak Tuhan, orang tua harus berdoa dengan penuh iman untuk
menjaga seluruh keluarganya, terutama untuk anaknya yang masih terikat
narkoba. Iblis akan selalu berusaha menggunakan segala cara untuk mengalahkan
kita. Lawanlah tipu daya iblis dengan iman kepada Yesus.
10. Urapi Dengan Minyak.
minyak urapan dapat menyembuhkan pecandu dari segala bentuk keterkaitan dan
ketergantungan dalam nama Yesus
11. Tahirkan Dan Tutup Bungkus.
Selalu membagikan dan tabur terus Firman Tuhan tentang kuasa darah Yesus
kepada anak yang kecanduan narkoba.
12. Patahkan kutuk.

BAB 7

JANGAN MALU

Orang tua jang pernah malu untuk meolong bahkan turut serta dalam segala proses
kesembuhan sang anak. Jangan malu jika anak harus menjalani rehabilitasi. Di puskesmas,
BNN dan lembaga pemerintah lain, tersedia layanan untuk orang tua dapat berkonsultasi
dengan dokter atau ahli. Kensultasi ini diperlukan orang tua agar mengerti cara menangani
anak yang kecanduan narkoba. . Mintalah kekuatan dari Allah.

BAB 8
NASEHAT BAGI PECANDU

Jangan biarkan kertaikan dengan narkoba membuat hidupnya hancur dan masa
depanmu kekurangan. Yakinnya pasti ada pertolongan dari Tuhan jika pecandu mau keluar
dari komunitas yang mengahncurkan.
Biarpun pecandu telah memberontak kepada Allah dan ornag tua, Allah tetap
mengasihimu. Percayalah bahwa ada pengampunan untukmu. Maka bertobatlah dan jauhi
segalanya yang akan menghancurkan hidupmu, jangan biarkan iblis menguasai tubuhmu
untuk melakukan hal bodoh. Hiduplah di jalan Tuhan.

BAB 9
BERNUBUAT ATAU KATAKANLAH FIRMAN TUHAN

Katakannya begini kepada anak yang terjerat narkoba :

“Hai anak yang kehidupanmu sudah hancur dan mati. Dengarlah Firman Tuhan
kepadamu anakku. Allah memberikan nafas yang baru dalammu supaya kamu hidup.
Pulihlah masa depanmu, pulihlah ekonomimu, pulihlah kesehatanmu, di dalam nama Yesus
aku bernubuat. Amin”

Teruslah panjatkan permohonan kita kepada Allah.Allah senantiasa memndengarkan


keluh kesah yang kita alami, Allah akan menjawab doa semua orang yang berdoa dengan
belandaskan ayat Firman Tuhan. Sebab Janji-janji Allah untuk kita sangan banyak dan janji-
Nya itu ia dan Amin. Percayalah, cepat atau lambat pasti terjadi dalam hidup kita.

BAB 10
PENUTUP

Dari buku ini telah disampaikan bahwa semua pengalaman penulis dalam melawan
roh-roh kegelapan yang menimpa keluarganya. Mengalami masalah anak yang terhilang
merupakan masalah yang paling berat dalam hidup si penulis.

Melalui pengalaman ini penulis semakin tahu bahwa Allah yang kita semua sembah
adalah Allah yang hidup, berkuasa, dan setia. Dia juga Allah yang mendengarkan dan
mengabulkan permohonan kita. Firman Tuhan sungguh-sungguh menjadi pelita bagi kaki kita
semua dan terang bagi jalan kita. Berbagai kisah di Alkitab menjadi bermunculan dan
menjadi hidup ketika si penulis harus menangani anak yang kecanduan narkoba.

Kisah di Alkitab mengajarkan kita semua untuk mencontoh apa yang umat Tuhan
lakukan dalam mengatasi segala permasalhan. Bahkan Firman Tuhan mengajarkan penulis
agar bisa bertahan dan merebut kemenangan dari iblis yang mencoba menghancurkan anak
dan keluarga penulis tersebut.

Roh Kudus yaitu Allah sendirilah yang membantu dan memberikan hikmat untuk
menyelesaikan setiap masalah semi masalah yang muncul.

Sekalipun ada banyak momen ketika masalah datang silih berganti di kehidupan kita,
Allah turut ikut campur dan bekerja menyelesaikan segala perkara entah melewati orang lain
atau lewat diri kita sendiri. Amin.

BUKU 2

A. Identitas Buku
Judul : Etika Kristen Bagian Umum
Penulis : Dr.J.Verkuyl
Penerbit : PT BPK Gunung Mulia
Cetakan  : 2016
Tebal : 283 Halaman

B. Laporan bagian buku

Bab I Pengantar Ke Dalam Etika Kristen

Etika dinyatakan dalam bahasa Indonesia dengan tepat oleh kata kesusilaan,
etika menunjukkan sikap yang benar dan bagus . Etika adalah ilmu pengetahuan yang
normatif (tentang apa yang baik) , etika kristen artinya apakah yang dikehendaki oleh
Allah dari manusia yang diciptakan menurut gambarNya. Etika dimasukkan ke dalam
mata pelajaran sistematika atau dogmatika , dengan kata lain mengubah hubungan
antara iman dan manusia, sesama manusia, dunia dan sebagainya. Etika sistematis
dapat dan boleh bertindak sebagai penunjuk jalan di dalam keseluruhan dan bagian-
bagain yang dinyatakan dengan alkitab kepada kita mengenai kehendak Allah.
Sumber etika tentang etika teologi adalah Alkitab. Etika Kristen harusnya menyelidiki
perbedaan Etika Kristen dengan etika agama lainnya. Jika dalam perkembangani
dewasa ini ditemukankan masalah yang baru, etika teologi dapat belajar dari etika
falsafi . Norma ilmu pengetahuan lainnya,harusnya diambil dari etika Kristen , etika
hendaknya memperhatikan betul-betul petunjuk-petunjuk yang dapat diberikan oleh
pedagogic Kristen untuk memberi pelajaran kepada orang-orang muda dan orang
lainnya tentang apa yang diperintahkan oleh Kristus kepada kita (Mat 28:19) . Bahan-
bahan etika dibagi atas bagian umum dan bagian khusus, umum tentang dasar-dasar
permulaan atau titik pangkal Etika Dogmatis, ajaran tentang norma-norma, sumber
sumber kehidupan Kristen dan berbagai segi kehidupan Kristen sedangkan bagian
khusus yaitu menyatakan hubungan dengan manusia dan di dalam berbagai lapangan
hidup , dimana ia bertindak.

Bab II Dasar-Dasar Atau Titik Pangkal

Etika Kristen berpangkalan kepercayaan kepada Allah, yang menyatakan diri


di dalam Yesus Kristus, setiap tindakan manusia yang diselidiki di dalam Etika
Kristen berlaku ucapan “Sebab segala sesuatu adalah dari Dia, dan oleh Dia, kepada
Dia: Bagi Dialah kemuliaan sampai selama-selamanya!” (Roma 11:36) . Seharusnya
pikiran kita tentang Allah dan tentang manusia mempunyai arti yang menentukan bagi
etika. Kebebasan termasuk hakikat manusia dan karena itu termasuk inti Etika
Kristen. Kepatuhan yang bebas, itulah sikap khusus yang diminta oleh Allah dari
manusia. Kata kebebasan menyatakan panggilan yang pertama dan hak tertinggi yang
diberikan oleh Allah kepada manusia. Karena itu panggilan dan hak ini termasuk
prinsip pertama Etika Kristen. Dalam alkitab, inistaif atau prakarsa untuk berbuat
dosa itu tidak keluar dari manusia, tetapi dari iblis, manusia dipengaruhi untuk
berbuat dosa, ada 2 hal sifatnya, yang pertama manusia yang pasif dan gampang
sekali dipengaruhi iblis, sedangkan sifat ke 2 yaitu manusia yang aktif, yaitu yang
turut berkata ya pada dosa karna tabiat manusia yang jahat. Iblis menjadikan manusia
pasif ketika hubungannya dengan Tuhan tidak intim. Namun orang dapat tertolong
dari kesengsaraan ini hanya oleh Allah, Bapa, Yesus Kristus dengan karuniaNya yang
menyelamatkan itu .

Bab III Manusia Dalam Kebesaran dan Kesengsaraanya

Didalam hidup, manusia ada 2 macam gejala yang ada di bawah kekuasaan
dosa dan yang paling jelas menggambarkan kebesaran dan kesengsaraan manusia,
yaitu rasa malu dan perasaan hati. Rasa malu membuka topeng kesalahan manusia di
hadirat Tuhan, apabila Tuhan melihat manusia di dalam rasa malunya, sebagaimana Ia
memandang Adam dan Hawa di taman Firdaus, maka kesimpulannya ialah “Rasa
malum itu menunjuk kepada-Ku, bahwa engkau telah menghianati Aku” , dan juga
suara hati, tanpa suara hati , manusia tidak akan kenal moral dan agama. Tuhan adalah
instansi yang tertinggi , Tuhan menjadi hakim atas segala suara hati, tetapi kita
manusia dipanggil untuk mengindahkan suara hati itu.

Bab IV Dimanakah Sumber Pengetahuan Tentang Norma-Norma Susila

Kebudayaan-kebudayaan yang lama, yang dulu menjadi contoh, kini telah


kehilangan pengaruhnya, jadi dapat disimpulkan norma norma sebenarnya tidak
berasal dari kebudayaan. Barangsiapa mencari sumber pengetahuan tentang norma-
norma diluar pernyataan Allah, yaitu di dalam alam, akal budi, sesuatu hal, manfaat,
kepentingan bangsa dan lain-lain, maka bolehlah dikatakan bahwa ia menggali lobang
bagi dirinya sendiri yakni kolam yang bocor, dan air di dalam kolam itu akan
mengalir habis. Etika tidak dapat dibangun atas dasar “ilmu tata tertib dunia ciptaan” ,
untuk itu kita memerlukan firman yang telah menjadi “daging” itu . Satu-satunya
sumber pengetahuan tentang apa yang baik dan yang jahat terletak dalam pernyataan
Allah .

Bab V Kedudukan Dan Fungsi Hukum Taurat Di Dalam Pernyataan Allah

Hukum taurat maupun Injil, baik Injil maupun Hukum Taurat. Bagi kita,
kedua-duanya akan merupakan dua sisi yang berdampingan, yaitu sisi-sisi firman
Tuhan yang hanya satu itu, tidak bercampur, tidak terubah, tidak terpisah, lalu akan
mengertilah kita, bahwa kesatuan keduanya terletak pada zat (hakikat) Allah, di dalam
keadaan-Nya bagi kita dan di dalam tuntutan-Nya kepada kita. Hukum taurat
berfungsi menginsafkan kita akan kesalahan kita, sebagai pengajar, memancarkan
terang Hukum Taurat ke dalam kesusilaa umum, ke dalam kehidupan sosial dan
ekonomi, ke dalam pemberian undang-undang dan segala perbuatan pemerintah.
Hukum taurat sifatnya tidak dapat berubah, walaupun bentuk atau penjelmaanNya di
dalam sejarah selalu berubah. Hukum taurat bersifat perintah, dan juga janji-janji .

Bab VI Hukum Taurat Dalam Bentuk-Bentuk Historinya


Hukum taurat keadaanya sebenarnya bukan historis, karna Tuhan
memberitahukannya hingga pada hari ini : “apa yang baik itu?” . Tidak boleh suatu
pemerinatahan memaksa rakyatnya memeluk sesuatu agama yang benar, sebagaimana
dilakukan oleh undang-undang sipil di israel, sebag hal ini tentulah bertentangan
dengan Kristokrasi. Kristus sendiri menuntut dengan tegas, supaya kita mengambil
keputusan dengan bebas untuk mengikuti Dia atau tidak. Jadi diantara berbagai
historis Hukum Taurat, seperti yang dikenal oleh Tora, hanyalah Dasatitah yang
secara khusus akan kita ikuti di dalam perjalannya sepanjang sejarah Penyataan Allah.
Di dalam amsal dan mazmur kita telah melihat Hukum Taurat Tuhan menjelma
(terwujud) di dalam praktik hidup dan tercatat di hati orang-orang yang beriman, nabi
itu memuka kedok segalam macam usaha yang mempergunakan ibadat dan
melakukan tuntutan Taurat secara harafiah sebagai topeng dan tabir yang
menyelubungi kefasikan, di dalam tulisan para nabi itu semakin mendalam keinsafan
bahwa di dalam jalan Hukum Taurat tidak terdapat kebahagiaan . Injil yang suaranya
terdengar di dalam Perjanjian Baru dan yang berisikan Yesus Kristus sendiri, haruslah
dibaca dengan latar belakang bahwa Abraham tidak dipandang sebagai bapa segala
orang beriman di dalam janji janji kasih setia Tuhan, tapi sebagai contoh asli
kepatuhan kepada Hukum Taurat . Kunci untuk melihat sikap Yesus terhadap Hukum
Taurat, pelaksana Hukum Taurat oleh orang Yahudi dan interpretasi Hukum Taurat
oleh ahli-ahli kitab Taurat terletak pada rahasia Yesus sebagai Mesias . Di dalam
Yesus, Injil telah menjadi nyata, Yesus sendirilah Injil itu. Di dalam Yesus, Hukum
Taurat telah digenapi dan oleh-Nya. Hukum Taurat itu telah digenapi pula di dalam
mereka yang ada di dalam-Nya. Paulus pun menerapkan hukum kasih dalam praktik
hidup, untuk itulah peringatan Paulus sangat berharga untuk Etika Kristen. Gereja
segala abad memerlukan sekali terang Injil dan Hukum Taurat. Ia memerlukan terang
itu di segala jalan yang ditempuhnya di antara bangsa-bangsa.

Bab VII Pokok Hukum Taurat

Di dalam etika kristen haruslah terdpat pembicaraan tentang kasih kepada


Allah dan berbagai segi dari kasih itu janganlah kita abaikan. Kasih kepada Allah atau
mengasihi Allah artinya adalah membalas kasih Allah kepada kita, hidup dari kasih-
Nya, yakni dikuasai oleh anugerah Allah, mengasihi Allah artinya menerima dan
memberi lagi, disayangi dan menyayangi . Kasih Allah tidak terhenti oleh karena
batas-batas tertentu. Oleha karena itu, maka kita pun tidak boleh membatasi kasih kita
terhadap sesama manusia. Dan juga mengasihi diri sendiri dalam artian mengaku diri
dalam keberdosaan dan barangsiapa mengaku tidak layak disebut anak Allah, akan
mengetahui bahwa Allah memberi tempat juga kepada kita di antara anak-anak-Nya .
Bagian khusus etika, tidak boleh dilupakan sama sekali.

Bab VIII Pelaksanaan Dan Pengenaan Hukum Taurat Dalam Hidup Orang
Beriman

Kasuistik adalah mempergunakan hukum pada bermacam-macam hal dengan


alasan dan cara-cara berdalil yang tertentu. Kauistik adalah suatu bahaya yang
mengancam persekutuan Protestan di Indonesia. Dengan menolak kasuitik sebagia
pemecahan semu, belumlah berarti selesai pekerjaan kita. Soal perwujudan dan
pengenaan Hukum Taurat di dalam hidup orang beriman,belumlah terpecahkan
dengan penolakan itu saja, hendaklah dalam pimpinan roh kudus, mencari kehendak
Allah, bantuan dari pihak persekutuan segala orang yang kudus, dan mengambil
keputusan menurut keinsafan batin di hadirat Tuhan. Adat istiadat dapat menjadi
penunjuk jalan di dalam usaha mencari bagaimana kehendak itu , akan tetapi adat
istiadat Kristen tidak dapat menjadi penggantu kehendak Allah dan tak dapat
membebaskan kita dari panggilan Tuhan, supaya kita sendiri mencari kehendak Tuhan
itu .

Bab IX Hidup Baru

Sumber-sumber hidup baru adalah pembenaran oleh iman, pengkudusan hidup


kita oleh Tuhan Yesus dan Roh Kudus. Apabila kita sungguh-sungguh hidup dari
kasih karunia, maka kita tentu akan menolak baik kompromi maupun perfeksionisme
atau radikalisme, maka Tuhan yang akan menyelesaikannya bagi kita. Manusia
bertobat karna pekerjaan roh kudus , panggilan kepada tobat barulah dapat dipahami
dan ditaati di mana pemberian tobat itu diterima secara kanak-kanak menerimanya
(Mat 18:3) . Tobat terdiri atas 2 bagian yaitu kematian manusia lama dan kebangkitan
yang baru. Tobat adalah suatu proses yang berlangsung terus sampai mati
Bab X Segi-Segi Hidup Baru
Dalam sejarah etika Kristen, hidup baru sering dirumuskan dengan mengikuti
Kristus. Mengikut Kristus ialah hidup dari kasih setia Tuhan Yesus Kristus dalam
ketaatan iman. Segi-segi hidup baru adalah kehidupan hidup di bawah anugerah
kekuasaan Yesus, Tuhan yang disalibkan dan bangkit kembali dari mati, kehidupan
yang mempunyai tanda-tanda penyangkalan diri dan memikul salib, kehidupan yang
membuat kita menjadi orang asing di dunia ini karena kita mengikuti Yesus,
kehidupan yang ikut pula dalam sengasara Yesus Kristus, mengikuti teladan Yesus
Kristus, dan menempuh jalan yang ditunjukkan oleh Yesus serta berjalan di belakang-
Nya. Dan pula, kehidupan Kristen adalah kehidupan yang berdasarkan kebebasan
yang diberika oleh Kristus kepada kita, kebebasan diartikan sebagai pembebasan dari
tangan setan dan kekuasan-kekusaan setan, kebebasan adalah karunia Kristus yang
membebaskan kita dari perbudakan dosa, kebebasan adalah pembebasan dari tuntutan
dan kutuk Hukum Taurat dan menuju kepada hidup dari kasih setia (anugerah) Kristus
yang bebas, kebebasan Kristen menumubuhkan di dalam hati kita ketaatan yang bebas
kepada tuntutan-tuntutan Hukum Taurat . Hidup baru juga adalah sebagai kepatuhan
baru , hidup baru pun adalah sebuah perjuangan. Hidup baru juga sebagai hidup kasih.
Hidup baru adalah kehidupan pengharapan

Bab XI Tujuan Hidup Baru

Tujuan hidup baru adalah salah satu soal pokok di dalam etika , melakukan
apa yang dikehendaki oleh Tuhan . Kerajaan Allah adalah tujuan hidup baru.
Kerajaan Allah tidak akan memusnahkan apapun yang telah diciptakan oleh Tuhan,
Kerajaan Allah merupakan pengudusan dan penyempurnaan segala sesuatu yang telah
diciptakan oleh Tuhan . Barangsiapa menolak anugerah ini, ia akan kehilangan tujuan
hidup. Sebab hidup di luar anugerah, di luar kasih Allah bukanlah hidup di dalam arti
yang sesungguhnya. Alkitab menyebutnya : mati yang kedua (Wahyu 12:8)
Laporan Bacaan

Judul laporan ini adalah “Etika Kristen Terhadap Narkoba” , untuk itu kami
mengambil insiatif untuk membaca 2 buku yang berhubungan dengan judul diatas , buku
yang dimaksud adalah Etika Kristen Bagian Umum dan Mematahakan Belenggu Narkoba.
Dapat kami laporkan dari gabungan kedua buku ini adalah
1. Etika adalah ilmu pengetahuan yang normatif (tentang apa yang baik) , etika kristen
artinya apakah yang dikehendaki oleh Allah dari manusia yang diciptakan menurut
gambarNya (Bab 1 Buku 2) . Satu-satunya sumber pengetahuan tentang apa yang baik
dan yang jahat terletak dalam pernyataan Allah (Bab IV Buku 2) . Dan di dalam
Alkitab menyebutkan dalam Roma 12:1 “Karena itu, saudara-saudara, demi
kemurahan Allah aku menasihatkan kamu, supaya kamu mempersembahkan tubuhmu
sebagai persembahan yang hidup, yang kudus dan yang berkenan kepada Allah : itu
adalah ibadahmu yang sejati” . Dan dalam 1Korintus 6:19 “Atau tidak taukah kamu,
bahwa tubuhmu adalah bait Roh Kudus yang diam di dalam kamu, Roh Kudus yang
kamu peroleh dari Allah,- dan bahwa kamu bukan milik kamu sendiri? .
Roh Kudus yaitu Allah sendirilah yang membantu dan memberikan hikmat untuk
menyelesaikan setiap masalah yang muncul. Untuk itu dapat kami simpulkan di point
1 bahwa Etika Kristen turut mengatur tentang bagaimana kita menjaga tubuh kita
untuk dipersembahkan kepada Allah artinya termasuk penyalahgunaan narkoba .
2. Kenapa penyalahgunaan narkoba termasuk dalam merusak tubuh yang adalah Bait
Allah ? Terjawab dalam bab 3 buku 1 bahwa ada tahap-tahap kecanduan si pengguna
narkoba. Gejala awal adalah seorang anak membutuhkan banyak uang untuk
keperluan yang tidak dapat dibuktikan, sering tidak lagi memiliki kegiatan positif.
Tahap Kedua : Gejala yang mengkhawatirkan, Perubahan yang signifikan mulai dari
perubahan tingkah laku, emosi yang mencolok,hingga kondisi fisik atau tubuh yang
lemah, hampir semua organ tubuh dari si pecandu mengalami kerusakan. Tahap
ketiga : tahap ini adalah tahap puncak yang terjadi pada pecandu narkoba. Orang tua
atau keluarga menyadari ada hal yang salah . Terbuktikanlah bahwa secara fisik,
sosial, ekonomi dan tingkah laku, si pengguna mengalami kehancuran, itulah yang
dimaksud dengan merusak tubuh yang adalah Bait Allah
3. Kebebasan termasuk hakikat manusia dan itu termasuk inti Etika Kristen. Kepatuhan
yang bebas, itulah sikap khusus yang diminta oleh Allah dari manusia. Kata
kebebasan menyatakan panggilan yang pertama dan hak tertinggi yang diberikan oleh
Allah kepada manusia. Karena itu panggilan dan hak ini termasuk prinsip pertama
Etika Kristen. Dalam alkitab, inisiatif atau prakarsa untuk berbuat dosa itu tidak
keluar dari manusia, tetapi dari iblis, manusia dipengaruhi untuk berbuat dosa (Bab II
Buku 2) dan dalam buku pertama pun menyatakan hal yang sama bahwa iblis selalu
mencari celah untuk menjerat anak Tuhan dalam belenggu dosa termasuk narkoba.
4. Seseorang yang terlanjur jatuh di dalam dosa narkoba, juga ada hubungan dengan
etika kristen, bahwa semua orang memiliki kesempatan untuk hidup baru yang sering
dirumuskan dengan mengikuti Kristus. Mengikut Kristus ialah hidup dari kasih setia
Tuhan Yesus Kristus dalam ketaatan iman. Segi-segi hidup baru adalah kehidupan
hidup di bawah anugerah kekuasaan Yesus, Tuhan yang disalibkan dan bangkit
kembali dari mati, kehidupan yang mempunyai tanda-tanda penyangkalan diri dan
memikul salib, kehidupan yang membuat kita menjadi orang asing di dunia ini karena
kita mengikuti Yesus, kehidupan yang ikut pula dalam sengasara Yesus Kristus,
mengikuti teladan Yesus Kristus, dan menempuh jalan yang ditunjukkan oleh Yesus
serta berjalan di belakang-Nya. (Bab X Buku 2) . Berpikirlah bahwa Yesus sanggup
menyembuhkan anak yang terikat narkoba. Sebab Yesus adalah dokter dari segala
dokter. (Lukas 8: 46-47) Biarpun pecandu telah memberontak kepada Allah dan orang
tua, Allah tetap mengasihimu. Percayalah bahwa ada pengampunan untukmu. Maka
bertobatlah dan jauhi segalanya yang akan menghancurkan hidupmu, jangan biarkan
iblis menguasai tubuhmu untuk melakukan hal bodoh. Hiduplah di jalan Tuhan. (Bab
VI Buku 1)

Anda mungkin juga menyukai