BAB I PENDAHULUAN..........................................................................................................1
BAB II SUATU PEMAHAMAN MENGENAI GEREJA SETAN...........................................4
Sejarah Singkat.......................................................................................................................4
Latar Belakang.......................................................................................................................7
Ajaran Gereja Setan...............................................................................................................8
BAB III KESIMPULAN..........................................................................................................12
Aplikasi................................................................................................................................13
DAFTAR PUSTAKA...............................................................................................................14
1
BAB I
PENDAHULUAN
Gereja merupakan sekumpulan umat Allah yang kudus, yang bersekutu untuk memuji
dan menyembah nama Tuhan Yesus Kristus sebagai Allah dan Juruselamat. Dalam Perjanjian
Baru, kata gereja berasal dari kata Yunani, ekklesia yang berarti sekumpulan orang percaya
yang dipanggil ke luar oleh Tuhan Yesus dari kegelapan.1 Kata gereja bukan hanya diartikan
sebagai ekklesia, namun juga memiliki istilah-istilah yang digunakan untuk menunjuk kepada
pengertian gereja. Tubuh Kristus merupakan istilah yang digunakan untuk menunjuk
kepada gereja, yang di mana Yesus sebagai Kepala atas gereja dan jemaat sebagai tubuh dari
Kristus.2 Istilah ini berbicara gereja yang secara umum atau perkumpulan orang-orang
percaya dalam suatu tempat persekutuan. Istilah lain yang digunakan untuk gereja adalah
Bait Roh Kudus atau Bait Allah, yaitu masing-masing pribadi dari anggota perkumpulan
kudus. Selain gereja berbicara mengenai sekumpulan orang percaya, gereja juga berbicara
Gereja selain diartikan secara rohani juga diartikan sebagai bangunan yang di dalamnya
Di akhir abad-19 muncul sebuah aliran yang menyebutkan diri sebagai Satanism atau
pemuja setan yang didirikan oleh Anton LaVey, di California, Amerika Serikat. Namun
istilah yang digunakan untuk menunjukkan identitas golongan ini adalah Gereja Setan.4
Istilah gereja setan sangatlah tidak cocok atau sangat bertolak belakang dengan pengertian
gereja yang sesungguhnya. Kata gereja bagi kalangan kebanyakan menunjuk kepada
orang-orang Kristen yang menyembah kepada Yesus Kristus sebagai Tuhan dan Juruselamat.
1Louis Berkhof, Teologi Sistematika: Doktrin Gereja, cet. 1, vol. 5 (Jakarta: Lembaga Reformed Injili
Indonesia, 1997), 9-10.
2Ibid., 7-8.
3Ibid.
4Nigel Cawthorne, Gereja Setan: Aliran-Aliran Sesat dalam Agama Kristiani, cet-1 ( : Planet Buku, 2009),
51.
STT Berea | 2
Juga bisa berbicara mengenai tempat ibadah yang dimiliki oleh orang-orang Kristen pada
umumnya.
Istilah gereja setan itu sama dengan merusak atau melecehkan arti gereja yang
sesungguhnya bagi kalangan orang Kristen, baik disadari maupun tidak sadari. Dengan kata
lain, gereja setan sedang menyebutkan ada orang-orang Kristen yang sedang memuja
kepada setan. Apakah anggapan yang demikian adalah benar? Untuk menjawab masalah ini,
perlu mendapat perhatian khusus mengenai aliran yang baru popular pada tahun 1966 ini.
Bagian penting yang penting untuk diketahui dan diteliti adalah mengenai sejarah singkat
munculnya aliran ini, ajaran-ajaran yang diajarkan, pendiri dan para pengikut, dan
dampaknya bagi orang Kristen masa kini. Tujuan dari penelitian ini adalah berusaha
memberikan pemahaman yang benar mengenai keberadaan Gereja Setan kepada orang-orang
Kristen masa kini maupun orang di luar Kristen, walaupun keberadaan aliran ini adalah
ketidakbenaran. Alasan penting untuk diteliti, karena aliran ini berhubungan dengan identitas
Gereja Setan yang dimaksudkan dalam penelitian ini adalah sebuah aliran atau ajaran
yang berhubungan dengan ranah Teologi Kontemporer yang muncul pada abad ke-18 sampai
abad ke-20. Memang tidak ada bukti yang cukup kuat apabila Gereja Setan merupakan
bagian dalam Teologi Kontemporer. Karena aliran ini lebih dapat digolongkan ke dalam
aliran sesat atau penyembahan berhala. Namun, waktu pendirian dan latar belakang
munculnya aliran ini masih berhubungan dengan kekristenan di era modern. Seperti halnya
dengan New Age Movement, yang tidak berbicara tentang kekristenan secara utuh, tetapi
STT Berea | 3
BAB II
Sejarah Singkat
Pemujaan terhadap setan dalam kehidupan manusia sesungguhnya sudah ada sejak
zaman Perjanjian Lama. Istilah yang digunakan dalam Alkitab adalah penyembahan berhala.
Di mana secara terang-terangan umat atau sekumpulan orang melakukan ritual-ritual dan
mempersembahkan korban kepada sosok dewa atau ilah yang dipercayai mempunyai kuasa.
Pada tahun 1335 diadakan persidangan di Toulouse yang mengadili 63 laki-laki dan
perempuan atas dakwaan sihir dan ilmu hitam serta pemujaan terhadap sosok dewa berkepala
kambing dan bertubuh manusia.5 Golongan ini dianggap meresahkan kehidupan masyarakat
penyembahan. Selain dari pada itu, dalam ritual-ritual rutin dilakukan hubungan seks secara
Tidak berhenti pada tahun itu saja, di tahun-tahun selanjutnya sekumpulan orang yang
memuja setan mulai berkembang. Di tengah-tengah situasi yang marak dengan Satanism,
seorang perempuan bernama Isabel Gowdie mengaku telah berhubungan seks dengan setan
dan dipandu ke dalam dunia penyembah setan pada sebuah Sabbath di Gereja Auldearne.
Kemudian mengikuti ritual penyembahan setan pada suatu tempat rahasia yang di dalam
acara itu juga ada persembahan bayi-bayi. Karena menjadi incaran pihak kepolisian, maka
para pemuja setan membatasi aktivitas ritual dan mencari tempat yang lebih tertutup.7
Kemudian pada tanggal 30 April 1966, Gereja Setan Pertama (The First Church of
Satan) didirikan di San Fransisco. Pendiri aliran ini adalah Anton Szandor LaVey, seorang
5Ibid., 38.
6Ibid., 40.
7Ibid., 47-49.
STT Berea | 4
bekas pemain sirkus dan pelatih binatang. Sebelumnya, pada tahun 1960-an LaVey bekerja
sebagai peramal dan penghipnotis. Ketekunan di bidang ilmu gaib membuat Lavey
Mengapa disebut Gereja Setan Pertama, karena Gereja Setan yang didirikan oleh
LaVey secara terus terang menyatakan keberadaan di tengah dunia. Sehingga dalam kurun
waktu 5 tahun telah mendapatkan sepuluh ribu pengikut dari seluruh dunia. Kemudian diakui
sebagai agama yang sah dan menerima status bebas pajak.9 Berbeda dengan aliran-aliran
sebelumnya yang muncul pada abad ke-12 atau bahkan lebih lama dari itu sampai abad ke-
17, yang keberadaannya tidak akui oleh masyarakat, secara khusus orang Kristen. Para
Satanism pada abad-abad itu tidak menyebutkan diri sebagai golongan dalam Gereja Setan,
melainkan hanya sebagai satanik, pemuja setan. Sedangkan Gereja Setan,10 memberikan
lebel The Church of Satan untuk aliran yang didirikan oleh LaVey. Oleh sebab itu, Gereja
Setan pertama kali diakui didirikan pada 30 April 1966 oleh Anton Szandor Gereja Setan.
Pada dasarnya Satanism dibagi menjadi dua macam, yaitu Satanism Teistik dan
Atheistik. Aliran teistik atau biasa disebut juga Satanisme Tradisional adalah suatu bentuk
kepercayaan yang menganggap bahwa Setan sebagai dewa, sedangkan aliran Atheistik
(Ateis) adalah suatu aliran kepercayaan yang tidak mengakui adanya Tuhan ataupun Dewa
untuk disembah. Bahkan kaum setanisme tidak percaya adaya setan sebagai makhluk yang
nyata. Meskipun disebut sebagai penyembah setan, tetapi dalam praktiknya tidak mengakui
adanya setan. Bagi kaum Satanisme Atheistik, setan hanyalah lambang yang menyatakan
permusuhan terhadap agama dan prinsip kekerasan hati. Dan Gereja Setan merupakan
8Ibid., 52.
9Ibid..
10Istilah yang digunakan untuk menyebutkan para penganut Gereja Setan yang didirikan oleh Anton S. LaVey
11Satanisme - Wikipedia
STT Berea | 5
Berlawanan dengan kepercayaan populer atau pandangan dari pihak lain, Gereja
Setan Satanisme sebenarnya tidak melibatkan penyembahan setan secara literal ataupun
penyembahan dalam bentuk tuhan maupun dewa apapun, melainkan menghujat Yesus
Kristus. Hal ini tidak lain merupakan sebuah filosofi ateistik yang menggunakan karakter
kebijaksanaan, dan kosmos. Selebihnya Gereja Setan Satanisme juga tidak memiliki konsep
Akan tetapi, menurut Cawthrone, LaVey adalah seorang yang memiliki kemampuan
ilmu gaib, dan istri LaVey mengaku sebagai seorang penyihir. Kedua profesi ini tidak dapat
hanya dilakukan dengan ilmu psikologi biasa, tetapi melibatkan kuasa kegelapan. Meskipun
menurut pengakuan LaVey sendiri tidak mempercayai adanya kuasa supranatural, akan tetapi
dalam praktiknya LaVey melakukannya. Sebuah tipu muslihat Iblis bagi orang-orang yang
tidak mempercayai adanya Tuhan. Iblis akan membiarkan orang-orang tersesat dan
menganggap Tuhan itu tidak ada, bahkan Iblis pun tidak akan kecewa apabila keberadaannya
tidak diakui. Justru hal itu semakin membuat Iblis dan pasukannya menjadi senang karena
manusia semakin menjauh dari Tuhan dan tidak mengenal apa itu dosa.13
Gereja adalah suatu lembaga yang terorganisir besar(dengan struktur yang jelas) dan
bersifat keterbukaan, pelayanan yang teratur dengan waktu telah di tentukan. Dan dia
lahir dari hasil kerja penebusan dosa. Sedangkan sekte adalah kelompok yang terbentuk
dari masyarakat sukarela yang bentuknya agak sedikit dan agak tertutup, dan antar sesama
penganut masih dalam keterikatan hubungan yang kuat, dan sekte berasal dari masyarakat
kelas bawah dan ia tidak punya teologi yang jelas, akan tetapi mempunyai mitos yang
kuat dan harapan besar untuk menatap masa depan. 14
12Gereja Setan, Wikipedia Bahasa Indonesia, Ensiklopedia Bebas, diakses 20 Januari 2017,
https://id.wikipedia.org/w/index.php?title=Gereja_Setan&oldid=12161898.
13Timothy M. Warner, Tipuan: Tatktik Iblis yang Utama yang dikutip C. Peter Wagner, Adu Kuasa dengan
Penghulu Kegelapan: Menuju Pemahaman Lebih dalam Mengenai Kekuatan-Kekuatan Supernatural dalam
Peperangan Rohani, ed. F. Douglas Pennover, terj. Henry Lantang (Bandung: Kalam Hidup, 1998), 100-103.
14Betty R. Scharf, Kajian Sosiologi Agama, terj. Machnun Husein (Yogyakarta: Tiara Wacana Yogya, 1995),
124-125.
STT Berea | 6
Berdasarkan analisa penelitian di atas, Gereja Setan bukanlah gereja dalam arti sosiologis,
tetapi sekte yang didirikan oleh Anton Szandor LaVey karena ketidakpuasan dalam ajaran agama
Kristen, sehingga muncul aliran yang dinamakan Gereja Setan dengan Church Of Satan atau
Gereja Setan.
Latar Belakang
Awal mulanya ketika LaVey bekerja sebagai pemain organ tunggal di sebuah
karnaval. LaVey melihat para pastor dan umat Kristen sering mengunjungi karnaval tersebut
dan melihat para penari-penari telanjang serta melakukan tindakan yang tidak sesuai menurut
ajaran kekristenan. Dan juga para aktivis gereja sering menarik bayaran penebusan dosa
(indulgensia) dan uang tersebut digunakan untuk berbuat maksiat. Oleh sebab itu, LaVey
memberikan asumsi bahwa para palayan gereja selalu melakukan perbuatan yang tidak
Karena Gereja Setan dalam ketidakpuasan terhadap Gereja Kristen maka setelah
pemisahan diri dari Gereja Kristen, Gereja Setan melakukan hal-hal yang ditentang oleh
gereja Kristen. Misalkan dalam musuh agama Kristen adalah Setan yang disebut dengan
Lucifer/Baphomet, Gereja Setan menggunakan sebagai lambang kejahatan atau suatu bentuk
pemberontakan. Agama Kristen melarang melakukan perbuatan zinah, namun Gereja Setan
malah melakukan perzinahan sampai-sampai zinah dijadikan sebuah ritual bagi penganut
satanisme. Dalam Agama Kristen meminum minuman yang memabukan itu dilarang, namun
bagi Gereja Setan hal tersebut dijadikan ritual sakral dan ritual dalam Perjamuan Kudus,
misalkan dengan memakai ekstasi yang cair dalam piala. 16 Jadi, bagi Kaum Satanis wujud
dari Agama Kristen tersebut adalah wujud yang seharusnya terbalik. Semua hal yang baik
menurut agama Kristen dalam Gereja Setan hal yang baik itu dirubah menjadi yang jahat.
15Elizabeth K. Nothingham, Agama dan Masyarakat, terj. Abdul Muis Naharong (Jakarta: Raja Grafindo
Persada, 1994), 165-166.
16Ibid.
STT Berea | 7
Dalam perkembangannya Satanis Gereja Setan (Gereja Setan) mempunyai ideologi
yang berdasarkan seksual. Gereja Setan tampaknya memuja seks sebagai unsur yang sangat
penting dalam ritual. Mungkin hal ini adalah kebalikan dari pandangan Kristen yang
Kristen hanya membawa rasa rendah diri, pengingkaran diri, disiplin, dan keseragaman.
Gereja Setan menawarkan pemuasan hasrat, vitalitas, dan kepuasan. Gereja Setan seperti
yang diungkapkan pada buku The Satanic Bible yang ditulis pada tahun 1969 oleh Anton
LaVey, adalah sebuah organisasi yang berdedikasi pada penerimaan jasmaniah manusia.
Gereja Setan, yang juga merupakan sebuah filosofi yang didirikan pada tahun 1966 oleh
Anton LaVey dan terkodifikasi dalam The Satanic Bible pada tahun 1969, merupakan sebuah
minuman), sekularisme, etika egoisme, dan memuja diri sendiri. Ditambah memiliki
Beranjak dari teori Darwin mengenai teori evolusi, maka Gereja Setan tidak percaya bahwa
ada unsur Ilahi di dalam diri manusia. Sedangkan manusia dipandang sebatas makhluk tidak
ada ketergantungan dengan kuasa yang berada di luar diri manusia. Asal mula manusia
hanyalah suatu kebetulan yang berasal dari atom-atom yang bergerak, yang terus-menerus
mengalami perkembangan secara fisik maupun intelektual. Sehingga bukan hanya manusia
saja yang terjadi secara kebetulan, tetapi alam semesta ini terjadi juga karena adanya
17Ibid.
18Gereja Setan, Wikipedia Bahasa Indonesia Ensiklopedia Bebas.
19Jonar T. H. Situmorang, Matinya Teori Evolusi: Penciptaan Vs Evolusi dan Implikasinya Terhadap
Penginjilan, cet. 4 (Yogyakarta: Yayasan ANDI, 2009), 19.
STT Berea | 8
Anggapan LaVey kekristenan merupakan sebuah kebodohan, karena hidup manusia dikekang
oleh ajaran-ajaran yang membuat manusia tidak dapat mengikuti kehendak sendiri. Oleh
sebab itu, dosa bagi kaum Gereja Setan adalah perbuatan baik. Sedangkan kejahatan adalah
suatu keharusan, karena pada dasarnya Setan memiliki sifat jahat dan pemberontak.20 Dalam
hal ini terdapat sebuah pencerahan bahwa tanpa pengakuan dari mulut kaum Gereja Setan,
aliran ini adalah pemuja setan secara tidak disadari. Seperti ada istilah, Buah jatuh tidak
jauh dari pohonnya tepat dijulukkan bagi aliran ini. Tingkah laku yang keluar dari karakter
para pengikut Gereja Setan mencerminkan sifat oknum yang disembah. Setan adalah pemilik
karakter jahat, meskipun kaum ini menganggap setan hanya sebagai lambang pemberontakan
dan kejahatan dan tidak ada unsur pemujaan secara literal, akan tetapi sifat jahat itu sendiri
Gereja Setan bukanlah Gereja melainkan aliran sesat. Perlu dipahami oleh orang-orang
Kristen masa kini maupun orang-orang di luar Kristen, bahwa ajaran ini mencemarkan
kekristenan. Yang pertama menggunakan istilah kata gereja dan juga menyebut kitabnya
sebagai The Bible of Satanic.21 Kata Bible secara harfiah tidak hanya diartikan sebagai
Alkitab atau Kitab Suci orang Kristen, tetapi juga diartikan sebagai sebuah buku pedoman.22
Namun, secara umum, Bible menunjuk kepada Injil, dan orang di luar kekristenan pun
memahami hal ini. Dan masih ada berbagai unsur lain yang digunakan Gereja Setan yang
membalikkan kebenaran Kekristenan, seperti lambang salib terbalik. Secara terus terang
aliran ini menentang ajaran Kristen meskipun tidak berdasarkan fanatisme satu aliran agama
tertentu.
Alkitab dan salib merupakan unsur-unsur penting dalam kehidupan kekristenan, bahkan unsur
utama. Alkitab bukan sekedar buku pedoman, tetapi merupakan firman Tuhan sendiri yang
diilhamkan oleh Roh Kudus kepada para penulis Alkitab. Dan salib adalah lambang untuk
20Cawthorne, Gereaja Setan, 52.
21Ibid.
22Kamus Portable.Ink, Bible digunakan pada 15 Maret 2017 pukul 09:30 WIB, di Salatiga.
STT Berea | 9
mengingat pengorbanan dan karya keselamatan Yesus Kristus. Jadi, tidak heran apabila
pengikut Laveyan disebut oleh kalangan orang banyak sebagai Gereja Setan karena
mengambil unsur utama dalam kekristenan dan memutarbalikkan kebenaran. Bahkan dalam
liturgi pelaksanaan ritual-ritual pun hampir sama dengan ibadah Kristen pada umumnya,
Musik adalah hal yang berkembang pesat di dunia Barat, musik yang mengiringi
dalam Gereja Setan ini adalah musik yang beraliran keras, seperti Rock, Black Metal, Death
Metal, Punk, Underground dan sebagainya. Oleh sebab itu, musik adalah hal yang sangat
mudah didengar oleh anak muda. Band-Band satanisme menyuarakan lirik lagu yang
bernuasa Atheis, seksual, tentang pemujaan terhadap Baphomet, Lucifer, dan Antikris
(Dajjal). Bukan hanya dari lirik lagu saja, akan tetapi dari sampul album yang dihiasi hal
yang berunsur satanisme tersebut. Sehingga, lama kelamaan musik aliran keras dianggap
musik yang menyuarakan tentang Satanisme. Namun, hal tersebut tidak bisa dihentikan
karena negara Barat adalah negara yang bebas dalam berkreasi bidang seni. 23
Musik dari dahulu hingga sekarang selalu dipakai dalam acara pemujaan ritual-ritual
agama. Dalam Alkitab dinyatakan bahwa ibadah umat Israel kepada Allah tidak dapat
dipisahkan dengan pelayanan di bidang musik yang dilakukan oleh bani Asaf, Heman, dan
Yedutun dari suku Lewi. Dengan kata lain, musik merupakan salah satu unsur yang terutama
dalam ibadah, secara khusus bagi orang Kristen.24 Gereja Setan memakai musik sebagai alat-
alat ritual, tetapi musik yang digunakan tidak seperti musik gereja yang dipakai dalam agama
Kristen, melainkan musik yang jahat, sehingga musik-musik tersebut diterjemahkan dalam
bentuk keterbalikan/perlawanan terhadap hal yang sakral dalam Gereja Kristen pada
umumnya.
23Dasan Ranga Rajan, Peran Musik Dalam Agama, Dharmadvar, diakses 15 Maret 2017,
http://dharmadvar.blogspot.com/2010/01/.html.
24Mike dan Viv Hibbert, kata pengantar untuk Pelayanan Musik, oleh Yayasan ANDI (Yogyakarta: Yayasan
ANDI, 2001), tnp. hal.
STT Berea | 10
STT Berea | 11
BAB III
KESIMPULAN
Gereja Setan di dunia ini tidak hanya satu aliran. Ada berbagai aliran lain yang secara
tersembunyi menyebutkan diri sebagai Gereja Setan. Salah satunya adalah Gereja Setan
LaVey, yang merupakan Gereja Setan yang sekedar eksis di tengah-tengah masyarakat dan
lebih mengutamakan kepuasan duniawi. Meskipun pendiri aliran ini tidak mengakui
namun tetap saja aliran ini adalah pemuja setan praktis. Secara kronologis, sampai pada
akhirnya aliran ini menyebut sebagai Gereja Setan, diawali dengan pengamatan LaVey
terhadap pelayan-pelayan Gereja Kristen yang tidak mencerminkan kekristenan yang sejati.
Menurut pemikiran LaVey, seharusnya seorang rohaniawan dapat menjadi teladan bagi
orang-orang yang dipimpin dan menjaga nama baik agama yang dianut. Akan tetapi, fakta
yang diamati oleh LaVey bertolak belakang dengan pandangan yang pada umumnya terjadi.
Gereja Setan memiliki ritual pemujaan yang hampir sama dengan ibadah Kristen.
Dan dalam ritual pemujaan secara literal menghujat nama Yesus. Jika Gereja Setan telah
diakui sebagai salah satu agama yang sah, maka dalam dewasa ini akan terjadi perdebatan
atau penyerangan atas penistaan agama. Namun demikian, orang Kristen mengetahui akan
hal ini dan seolah-olah diam tanpa kata. Orang Kristen masa kini dalam menyikapinya bukan
dengan membawa aliran ini ke meja hijau, melainkan harus menyadari bahwa bukan darah
dan daging yang sedang dihadapi, melainkan roh-roh dan penghulu di udara. Sehingga satu
hal yang perlu dilakukan oleh orang Kristen adalah berdoa bagi aliran ini supaya berjumpa
dengan Kristus dalam ritual-ritual yang dilakukan, meskipun agaknya mustahil jika Tuhan
STT Berea | 12
Aplikasi
Seharusnya pelayan-pelayan gereja harus memberikan teladan yang baik dan tetap
menjaga kekudusan hidup dalam menjalani hidup keagamaannya. Bukan justru merusak
nama baik dan menjadi batu sandungan bagi orang lain. Karena tingkah laku orang Kristen
akan menjadi pusat perhatian publik. Karena keberadaan orang Kristen diperhitungkan
dalam masyarakat, meskipun dalam beberapa Negara tidak mengakuinya. Gereja Setan
adalah contoh dan hasil dari penyelewengan tingkah laku orang-orang Kristen bahkan aktivis
gereja yang tidak bertanggung jawab. Akibatnya adalah penistaan atau penghinaan terhadap
agama Kristen dan para penganutnya. Sebagai orang Kristen harus bertanggungjawab atas
identitas yang dimilikinya. Karena kesalahan dan perbuatan jahat yang dilakukan oleh orang
Kristen akan membawa orang tersesat. Bukan menjadi garam dan terang dunia tapi menjadi
Ibadah merupakan suatu hal yang harus karena itu penting bagi orang Kristen.
Sehingga dalam ibadah harusnya bukan sekedar memuaskan kebutuhan pribadi atau
melampiaskan emosi semata, melainkan harus dari dasar hati yang dalam kepada Tuhan. Jika
ibadah hanya untuk pemuasaan pribadi, maka ibadah yang diikuti tidak ada bedanya dengan
ritual Gereja Setan. Gereja Setan melakukan ibadah hanya untuk pertunjukkan dan
kesenangan pribadi. Oleh sebab itu, jika ibadah yang dilakukan oleh orang Kristen tidak
boleh bersifat menyenangkan diri sendiri. Segala sesuatu harus ditujukan kepada Yang Maha
STT Berea | 13
DAFTAR PUSTAKA
Berkhof, Louis. Teologi Sistematika: Doktrin Gereja. Cetakan ke-1. Volume ke-5. Jakarta:
Lembaga Reformed Injili Indonesia, 1997.
Cawthorne, Nigel. Gereja Setan: Aliran-Aliran Sesat dalam Agama Kristiani. Cetakan ke-1
: Planet Buku, 2009.
Kamus Portable.Ink, Bible digunakan pada 15 Maret 2017 pukul 09:30 WIB, di Salatiga.
Mike dan Viv Hibbert, kata pengantar untuk Pelayanan Musik. Yogyakarta: Yayasan ANDI,
2001.
Nothingham, Elizabeth K. Agama dan Masyarakat, terj. Abdul Muis Naharong. Jakarta: Raja
Scharf, Betty R. Kajian Sosiologi Agama, terj. Machnun Husein. Yogyakarta: Tiara Wacana
Yogya, 1995.
Warner, Timothy M. Tipuan: Tatktik Iblis yang Utama yang dikutip C. Peter Wagner, Adu
Kuasa dengan Penghulu Kegelapan: Menuju Pemahaman Lebih dalam Mengenai
Kekuatan-Kekuatan Supernatural dalam Peperangan Rohani, ed. F. Douglas
Pennover, terj. Henry Lantang. Bandung: Kalam Hidup, 1998.
Dasan Ranga Rajan, Peran Musik Dalam Agama, Dharmadvar, diakses 15 Maret 2017,
http://dharmadvar.blogspot.com/2010/01/.html.
Gereja Setan, Wikipedia Bahasa Indonesia, Ensiklopedia Bebas, diakses 20 Januari 2017,
https://id.wikipedia.org/w/index.php?title=Gereja_Setan&oldid=12161898.
STT Berea | 14