Anda di halaman 1dari 14

DAFTAR ISI

BAB I PENDAHULUAN..........................................................................................................1
BAB II SUATU PEMAHAMAN MENGENAI GEREJA SETAN...........................................4
Sejarah Singkat.......................................................................................................................4
Latar Belakang.......................................................................................................................7
Ajaran Gereja Setan...............................................................................................................8
BAB III KESIMPULAN..........................................................................................................12
Aplikasi................................................................................................................................13
DAFTAR PUSTAKA...............................................................................................................14

1
BAB I

PENDAHULUAN
Gereja merupakan sekumpulan umat Allah yang kudus, yang bersekutu untuk memuji

dan menyembah nama Tuhan Yesus Kristus sebagai Allah dan Juruselamat. Dalam Perjanjian

Baru, kata gereja berasal dari kata Yunani, ekklesia yang berarti sekumpulan orang percaya

yang dipanggil ke luar oleh Tuhan Yesus dari kegelapan.1 Kata gereja bukan hanya diartikan

sebagai ekklesia, namun juga memiliki istilah-istilah yang digunakan untuk menunjuk kepada

pengertian gereja. Tubuh Kristus merupakan istilah yang digunakan untuk menunjuk

kepada gereja, yang di mana Yesus sebagai Kepala atas gereja dan jemaat sebagai tubuh dari

Kristus.2 Istilah ini berbicara gereja yang secara umum atau perkumpulan orang-orang

percaya dalam suatu tempat persekutuan. Istilah lain yang digunakan untuk gereja adalah

Bait Roh Kudus atau Bait Allah, yaitu masing-masing pribadi dari anggota perkumpulan

kudus. Selain gereja berbicara mengenai sekumpulan orang percaya, gereja juga berbicara

kepada pribadi yang ada di dalam perkumpulan orang-orang percaya.3

Gereja selain diartikan secara rohani juga diartikan sebagai bangunan yang di dalamnya

terdapat orang-orang percaya yang menyembah nama Yesus Kristus.

Di akhir abad-19 muncul sebuah aliran yang menyebutkan diri sebagai Satanism atau

pemuja setan yang didirikan oleh Anton LaVey, di California, Amerika Serikat. Namun

istilah yang digunakan untuk menunjukkan identitas golongan ini adalah Gereja Setan.4

Istilah gereja setan sangatlah tidak cocok atau sangat bertolak belakang dengan pengertian

gereja yang sesungguhnya. Kata gereja bagi kalangan kebanyakan menunjuk kepada

orang-orang Kristen yang menyembah kepada Yesus Kristus sebagai Tuhan dan Juruselamat.

1Louis Berkhof, Teologi Sistematika: Doktrin Gereja, cet. 1, vol. 5 (Jakarta: Lembaga Reformed Injili
Indonesia, 1997), 9-10.
2Ibid., 7-8.
3Ibid.
4Nigel Cawthorne, Gereja Setan: Aliran-Aliran Sesat dalam Agama Kristiani, cet-1 ( : Planet Buku, 2009),
51.

STT Berea | 2
Juga bisa berbicara mengenai tempat ibadah yang dimiliki oleh orang-orang Kristen pada

umumnya.

Istilah gereja setan itu sama dengan merusak atau melecehkan arti gereja yang

sesungguhnya bagi kalangan orang Kristen, baik disadari maupun tidak sadari. Dengan kata

lain, gereja setan sedang menyebutkan ada orang-orang Kristen yang sedang memuja

kepada setan. Apakah anggapan yang demikian adalah benar? Untuk menjawab masalah ini,

perlu mendapat perhatian khusus mengenai aliran yang baru popular pada tahun 1966 ini.

Bagian penting yang penting untuk diketahui dan diteliti adalah mengenai sejarah singkat

munculnya aliran ini, ajaran-ajaran yang diajarkan, pendiri dan para pengikut, dan

dampaknya bagi orang Kristen masa kini. Tujuan dari penelitian ini adalah berusaha

memberikan pemahaman yang benar mengenai keberadaan Gereja Setan kepada orang-orang

Kristen masa kini maupun orang di luar Kristen, walaupun keberadaan aliran ini adalah

ketidakbenaran. Alasan penting untuk diteliti, karena aliran ini berhubungan dengan identitas

orang-orang percaya dan berpengaruh terhadap kehidupan orang Kristen.

Gereja Setan yang dimaksudkan dalam penelitian ini adalah sebuah aliran atau ajaran

yang berhubungan dengan ranah Teologi Kontemporer yang muncul pada abad ke-18 sampai

abad ke-20. Memang tidak ada bukti yang cukup kuat apabila Gereja Setan merupakan

bagian dalam Teologi Kontemporer. Karena aliran ini lebih dapat digolongkan ke dalam

aliran sesat atau penyembahan berhala. Namun, waktu pendirian dan latar belakang

munculnya aliran ini masih berhubungan dengan kekristenan di era modern. Seperti halnya

dengan New Age Movement, yang tidak berbicara tentang kekristenan secara utuh, tetapi

termasuk dalam ranah Teologi Kontemporer.

STT Berea | 3
BAB II

SUATU PEMAHAMAN MENGENAI GEREJA SETAN

DALAM RANAH TEOLOGI KONTEMPORER

Sejarah Singkat
Pemujaan terhadap setan dalam kehidupan manusia sesungguhnya sudah ada sejak

zaman Perjanjian Lama. Istilah yang digunakan dalam Alkitab adalah penyembahan berhala.

Di mana secara terang-terangan umat atau sekumpulan orang melakukan ritual-ritual dan

mempersembahkan korban kepada sosok dewa atau ilah yang dipercayai mempunyai kuasa.

Pada tahun 1335 diadakan persidangan di Toulouse yang mengadili 63 laki-laki dan

perempuan atas dakwaan sihir dan ilmu hitam serta pemujaan terhadap sosok dewa berkepala

kambing dan bertubuh manusia.5 Golongan ini dianggap meresahkan kehidupan masyarakat

Romawi pada waktu itu, dikarenakan mempersembahkan anak-anak dalam upacara

penyembahan. Selain dari pada itu, dalam ritual-ritual rutin dilakukan hubungan seks secara

bebas dengan para penyembah setan yang hadir.6

Tidak berhenti pada tahun itu saja, di tahun-tahun selanjutnya sekumpulan orang yang

memuja setan mulai berkembang. Di tengah-tengah situasi yang marak dengan Satanism,

seorang perempuan bernama Isabel Gowdie mengaku telah berhubungan seks dengan setan

dan dipandu ke dalam dunia penyembah setan pada sebuah Sabbath di Gereja Auldearne.

Kemudian mengikuti ritual penyembahan setan pada suatu tempat rahasia yang di dalam

acara itu juga ada persembahan bayi-bayi. Karena menjadi incaran pihak kepolisian, maka

para pemuja setan membatasi aktivitas ritual dan mencari tempat yang lebih tertutup.7

Kemudian pada tanggal 30 April 1966, Gereja Setan Pertama (The First Church of

Satan) didirikan di San Fransisco. Pendiri aliran ini adalah Anton Szandor LaVey, seorang

5Ibid., 38.
6Ibid., 40.
7Ibid., 47-49.

STT Berea | 4
bekas pemain sirkus dan pelatih binatang. Sebelumnya, pada tahun 1960-an LaVey bekerja

sebagai peramal dan penghipnotis. Ketekunan di bidang ilmu gaib membuat Lavey

mempunyai sejumlah murid yang juga mempelajari Ilmu Gaib.8

Mengapa disebut Gereja Setan Pertama, karena Gereja Setan yang didirikan oleh

LaVey secara terus terang menyatakan keberadaan di tengah dunia. Sehingga dalam kurun

waktu 5 tahun telah mendapatkan sepuluh ribu pengikut dari seluruh dunia. Kemudian diakui

sebagai agama yang sah dan menerima status bebas pajak.9 Berbeda dengan aliran-aliran

sebelumnya yang muncul pada abad ke-12 atau bahkan lebih lama dari itu sampai abad ke-

17, yang keberadaannya tidak akui oleh masyarakat, secara khusus orang Kristen. Para

Satanism pada abad-abad itu tidak menyebutkan diri sebagai golongan dalam Gereja Setan,

melainkan hanya sebagai satanik, pemuja setan. Sedangkan Gereja Setan,10 memberikan

lebel The Church of Satan untuk aliran yang didirikan oleh LaVey. Oleh sebab itu, Gereja

Setan pertama kali diakui didirikan pada 30 April 1966 oleh Anton Szandor Gereja Setan.

Pada dasarnya Satanism dibagi menjadi dua macam, yaitu Satanism Teistik dan

Atheistik. Aliran teistik atau biasa disebut juga Satanisme Tradisional adalah suatu bentuk

kepercayaan yang menganggap bahwa Setan sebagai dewa, sedangkan aliran Atheistik

(Ateis) adalah suatu aliran kepercayaan yang tidak mengakui adanya Tuhan ataupun Dewa

untuk disembah. Bahkan kaum setanisme tidak percaya adaya setan sebagai makhluk yang

nyata. Meskipun disebut sebagai penyembah setan, tetapi dalam praktiknya tidak mengakui

adanya setan. Bagi kaum Satanisme Atheistik, setan hanyalah lambang yang menyatakan

permusuhan terhadap agama dan prinsip kekerasan hati. Dan Gereja Setan merupakan

golongan dalam satanisme Atheistik.11

8Ibid., 52.
9Ibid..
10Istilah yang digunakan untuk menyebutkan para penganut Gereja Setan yang didirikan oleh Anton S. LaVey
11Satanisme - Wikipedia

STT Berea | 5
Berlawanan dengan kepercayaan populer atau pandangan dari pihak lain, Gereja

Setan Satanisme sebenarnya tidak melibatkan penyembahan setan secara literal ataupun

penyembahan dalam bentuk tuhan maupun dewa apapun, melainkan menghujat Yesus

Kristus. Hal ini tidak lain merupakan sebuah filosofi ateistik yang menggunakan karakter

Setan sebagai simbol yang mewakili kebanggaan, keduniawian, kebebasan, pencerahan,

kebijaksanaan, dan kosmos. Selebihnya Gereja Setan Satanisme juga tidak memiliki konsep

mempercayai adanya supernatural.12

Akan tetapi, menurut Cawthrone, LaVey adalah seorang yang memiliki kemampuan

ilmu gaib, dan istri LaVey mengaku sebagai seorang penyihir. Kedua profesi ini tidak dapat

hanya dilakukan dengan ilmu psikologi biasa, tetapi melibatkan kuasa kegelapan. Meskipun

menurut pengakuan LaVey sendiri tidak mempercayai adanya kuasa supranatural, akan tetapi

dalam praktiknya LaVey melakukannya. Sebuah tipu muslihat Iblis bagi orang-orang yang

tidak mempercayai adanya Tuhan. Iblis akan membiarkan orang-orang tersesat dan

menganggap Tuhan itu tidak ada, bahkan Iblis pun tidak akan kecewa apabila keberadaannya

tidak diakui. Justru hal itu semakin membuat Iblis dan pasukannya menjadi senang karena

manusia semakin menjauh dari Tuhan dan tidak mengenal apa itu dosa.13

Betty R. Scharf berpendapat mengenai gereja:

Gereja adalah suatu lembaga yang terorganisir besar(dengan struktur yang jelas) dan
bersifat keterbukaan, pelayanan yang teratur dengan waktu telah di tentukan. Dan dia
lahir dari hasil kerja penebusan dosa. Sedangkan sekte adalah kelompok yang terbentuk
dari masyarakat sukarela yang bentuknya agak sedikit dan agak tertutup, dan antar sesama
penganut masih dalam keterikatan hubungan yang kuat, dan sekte berasal dari masyarakat
kelas bawah dan ia tidak punya teologi yang jelas, akan tetapi mempunyai mitos yang
kuat dan harapan besar untuk menatap masa depan. 14

12Gereja Setan, Wikipedia Bahasa Indonesia, Ensiklopedia Bebas, diakses 20 Januari 2017,
https://id.wikipedia.org/w/index.php?title=Gereja_Setan&oldid=12161898.
13Timothy M. Warner, Tipuan: Tatktik Iblis yang Utama yang dikutip C. Peter Wagner, Adu Kuasa dengan
Penghulu Kegelapan: Menuju Pemahaman Lebih dalam Mengenai Kekuatan-Kekuatan Supernatural dalam
Peperangan Rohani, ed. F. Douglas Pennover, terj. Henry Lantang (Bandung: Kalam Hidup, 1998), 100-103.
14Betty R. Scharf, Kajian Sosiologi Agama, terj. Machnun Husein (Yogyakarta: Tiara Wacana Yogya, 1995),
124-125.

STT Berea | 6
Berdasarkan analisa penelitian di atas, Gereja Setan bukanlah gereja dalam arti sosiologis,

tetapi sekte yang didirikan oleh Anton Szandor LaVey karena ketidakpuasan dalam ajaran agama

Kristen, sehingga muncul aliran yang dinamakan Gereja Setan dengan Church Of Satan atau

Gereja Setan.

Latar Belakang
Awal mulanya ketika LaVey bekerja sebagai pemain organ tunggal di sebuah

karnaval. LaVey melihat para pastor dan umat Kristen sering mengunjungi karnaval tersebut

dan melihat para penari-penari telanjang serta melakukan tindakan yang tidak sesuai menurut

ajaran kekristenan. Dan juga para aktivis gereja sering menarik bayaran penebusan dosa

(indulgensia) dan uang tersebut digunakan untuk berbuat maksiat. Oleh sebab itu, LaVey

memberikan asumsi bahwa para palayan gereja selalu melakukan perbuatan yang tidak

mencerminkan pengikut Kristus.15

Karena Gereja Setan dalam ketidakpuasan terhadap Gereja Kristen maka setelah

pemisahan diri dari Gereja Kristen, Gereja Setan melakukan hal-hal yang ditentang oleh

gereja Kristen. Misalkan dalam musuh agama Kristen adalah Setan yang disebut dengan

Lucifer/Baphomet, Gereja Setan menggunakan sebagai lambang kejahatan atau suatu bentuk

pemberontakan. Agama Kristen melarang melakukan perbuatan zinah, namun Gereja Setan

malah melakukan perzinahan sampai-sampai zinah dijadikan sebuah ritual bagi penganut

satanisme. Dalam Agama Kristen meminum minuman yang memabukan itu dilarang, namun

bagi Gereja Setan hal tersebut dijadikan ritual sakral dan ritual dalam Perjamuan Kudus,

misalkan dengan memakai ekstasi yang cair dalam piala. 16 Jadi, bagi Kaum Satanis wujud

dari Agama Kristen tersebut adalah wujud yang seharusnya terbalik. Semua hal yang baik

menurut agama Kristen dalam Gereja Setan hal yang baik itu dirubah menjadi yang jahat.

15Elizabeth K. Nothingham, Agama dan Masyarakat, terj. Abdul Muis Naharong (Jakarta: Raja Grafindo
Persada, 1994), 165-166.
16Ibid.

STT Berea | 7
Dalam perkembangannya Satanis Gereja Setan (Gereja Setan) mempunyai ideologi

yang berdasarkan seksual. Gereja Setan tampaknya memuja seks sebagai unsur yang sangat

penting dalam ritual. Mungkin hal ini adalah kebalikan dari pandangan Kristen yang

menganjurkan kesucian tanpa seks (selibat) bagi pastor dan biarawati.17

Ajaran Gereja Setan


Ajaran dari Gereja Setan berpusat pada pemikiran LaVey yang menyatakan bahwa ajaran

Kristen hanya membawa rasa rendah diri, pengingkaran diri, disiplin, dan keseragaman.

Gereja Setan menawarkan pemuasan hasrat, vitalitas, dan kepuasan. Gereja Setan seperti

yang diungkapkan pada buku The Satanic Bible yang ditulis pada tahun 1969 oleh Anton

LaVey, adalah sebuah organisasi yang berdedikasi pada penerimaan jasmaniah manusia.

Gereja Setan, yang juga merupakan sebuah filosofi yang didirikan pada tahun 1966 oleh

Anton LaVey dan terkodifikasi dalam The Satanic Bible pada tahun 1969, merupakan sebuah

filosofi yang didasarkan pada individualisme, epikureanisme (penggemar makanan dan

minuman), sekularisme, etika egoisme, dan memuja diri sendiri. Ditambah memiliki

pandangan dunia yaitu naturalisme, dan sosial darwinisme.18

Beranjak dari teori Darwin mengenai teori evolusi, maka Gereja Setan tidak percaya bahwa

ada unsur Ilahi di dalam diri manusia. Sedangkan manusia dipandang sebatas makhluk tidak

ada ketergantungan dengan kuasa yang berada di luar diri manusia. Asal mula manusia

hanyalah suatu kebetulan yang berasal dari atom-atom yang bergerak, yang terus-menerus

mengalami perkembangan secara fisik maupun intelektual. Sehingga bukan hanya manusia

saja yang terjadi secara kebetulan, tetapi alam semesta ini terjadi juga karena adanya

pergerakan yang terjadi terus-menerus dan menuju kesempurnaan.19

17Ibid.
18Gereja Setan, Wikipedia Bahasa Indonesia Ensiklopedia Bebas.
19Jonar T. H. Situmorang, Matinya Teori Evolusi: Penciptaan Vs Evolusi dan Implikasinya Terhadap
Penginjilan, cet. 4 (Yogyakarta: Yayasan ANDI, 2009), 19.

STT Berea | 8
Anggapan LaVey kekristenan merupakan sebuah kebodohan, karena hidup manusia dikekang

oleh ajaran-ajaran yang membuat manusia tidak dapat mengikuti kehendak sendiri. Oleh

sebab itu, dosa bagi kaum Gereja Setan adalah perbuatan baik. Sedangkan kejahatan adalah

suatu keharusan, karena pada dasarnya Setan memiliki sifat jahat dan pemberontak.20 Dalam

hal ini terdapat sebuah pencerahan bahwa tanpa pengakuan dari mulut kaum Gereja Setan,

aliran ini adalah pemuja setan secara tidak disadari. Seperti ada istilah, Buah jatuh tidak

jauh dari pohonnya tepat dijulukkan bagi aliran ini. Tingkah laku yang keluar dari karakter

para pengikut Gereja Setan mencerminkan sifat oknum yang disembah. Setan adalah pemilik

karakter jahat, meskipun kaum ini menganggap setan hanya sebagai lambang pemberontakan

dan kejahatan dan tidak ada unsur pemujaan secara literal, akan tetapi sifat jahat itu sendiri

asalnya dari setan.

Gereja Setan bukanlah Gereja melainkan aliran sesat. Perlu dipahami oleh orang-orang

Kristen masa kini maupun orang-orang di luar Kristen, bahwa ajaran ini mencemarkan

kekristenan. Yang pertama menggunakan istilah kata gereja dan juga menyebut kitabnya

sebagai The Bible of Satanic.21 Kata Bible secara harfiah tidak hanya diartikan sebagai

Alkitab atau Kitab Suci orang Kristen, tetapi juga diartikan sebagai sebuah buku pedoman.22

Namun, secara umum, Bible menunjuk kepada Injil, dan orang di luar kekristenan pun

memahami hal ini. Dan masih ada berbagai unsur lain yang digunakan Gereja Setan yang

membalikkan kebenaran Kekristenan, seperti lambang salib terbalik. Secara terus terang

aliran ini menentang ajaran Kristen meskipun tidak berdasarkan fanatisme satu aliran agama

tertentu.

Alkitab dan salib merupakan unsur-unsur penting dalam kehidupan kekristenan, bahkan unsur

utama. Alkitab bukan sekedar buku pedoman, tetapi merupakan firman Tuhan sendiri yang

diilhamkan oleh Roh Kudus kepada para penulis Alkitab. Dan salib adalah lambang untuk
20Cawthorne, Gereaja Setan, 52.
21Ibid.
22Kamus Portable.Ink, Bible digunakan pada 15 Maret 2017 pukul 09:30 WIB, di Salatiga.

STT Berea | 9
mengingat pengorbanan dan karya keselamatan Yesus Kristus. Jadi, tidak heran apabila

pengikut Laveyan disebut oleh kalangan orang banyak sebagai Gereja Setan karena

mengambil unsur utama dalam kekristenan dan memutarbalikkan kebenaran. Bahkan dalam

liturgi pelaksanaan ritual-ritual pun hampir sama dengan ibadah Kristen pada umumnya,

secara khusus gereja-gereja yang menggunakan musik kontemporer di dalamnya.

Musik adalah hal yang berkembang pesat di dunia Barat, musik yang mengiringi

dalam Gereja Setan ini adalah musik yang beraliran keras, seperti Rock, Black Metal, Death

Metal, Punk, Underground dan sebagainya. Oleh sebab itu, musik adalah hal yang sangat

mudah didengar oleh anak muda. Band-Band satanisme menyuarakan lirik lagu yang

bernuasa Atheis, seksual, tentang pemujaan terhadap Baphomet, Lucifer, dan Antikris

(Dajjal). Bukan hanya dari lirik lagu saja, akan tetapi dari sampul album yang dihiasi hal

yang berunsur satanisme tersebut. Sehingga, lama kelamaan musik aliran keras dianggap

musik yang menyuarakan tentang Satanisme. Namun, hal tersebut tidak bisa dihentikan

karena negara Barat adalah negara yang bebas dalam berkreasi bidang seni. 23

Musik dari dahulu hingga sekarang selalu dipakai dalam acara pemujaan ritual-ritual

agama. Dalam Alkitab dinyatakan bahwa ibadah umat Israel kepada Allah tidak dapat

dipisahkan dengan pelayanan di bidang musik yang dilakukan oleh bani Asaf, Heman, dan

Yedutun dari suku Lewi. Dengan kata lain, musik merupakan salah satu unsur yang terutama

dalam ibadah, secara khusus bagi orang Kristen.24 Gereja Setan memakai musik sebagai alat-

alat ritual, tetapi musik yang digunakan tidak seperti musik gereja yang dipakai dalam agama

Kristen, melainkan musik yang jahat, sehingga musik-musik tersebut diterjemahkan dalam

bentuk keterbalikan/perlawanan terhadap hal yang sakral dalam Gereja Kristen pada

umumnya.

23Dasan Ranga Rajan, Peran Musik Dalam Agama, Dharmadvar, diakses 15 Maret 2017,
http://dharmadvar.blogspot.com/2010/01/.html.

24Mike dan Viv Hibbert, kata pengantar untuk Pelayanan Musik, oleh Yayasan ANDI (Yogyakarta: Yayasan
ANDI, 2001), tnp. hal.

STT Berea | 10
STT Berea | 11
BAB III

KESIMPULAN
Gereja Setan di dunia ini tidak hanya satu aliran. Ada berbagai aliran lain yang secara

tersembunyi menyebutkan diri sebagai Gereja Setan. Salah satunya adalah Gereja Setan

LaVey, yang merupakan Gereja Setan yang sekedar eksis di tengah-tengah masyarakat dan

lebih mengutamakan kepuasan duniawi. Meskipun pendiri aliran ini tidak mengakui

pemujaan terhadap Lucifer/Bophomet secara literal dengan berbagai persembahan korban,

namun tetap saja aliran ini adalah pemuja setan praktis. Secara kronologis, sampai pada

akhirnya aliran ini menyebut sebagai Gereja Setan, diawali dengan pengamatan LaVey

terhadap pelayan-pelayan Gereja Kristen yang tidak mencerminkan kekristenan yang sejati.

Menurut pemikiran LaVey, seharusnya seorang rohaniawan dapat menjadi teladan bagi

orang-orang yang dipimpin dan menjaga nama baik agama yang dianut. Akan tetapi, fakta

yang diamati oleh LaVey bertolak belakang dengan pandangan yang pada umumnya terjadi.

Gereja Setan memiliki ritual pemujaan yang hampir sama dengan ibadah Kristen.

Dan dalam ritual pemujaan secara literal menghujat nama Yesus. Jika Gereja Setan telah

diakui sebagai salah satu agama yang sah, maka dalam dewasa ini akan terjadi perdebatan

atau penyerangan atas penistaan agama. Namun demikian, orang Kristen mengetahui akan

hal ini dan seolah-olah diam tanpa kata. Orang Kristen masa kini dalam menyikapinya bukan

dengan membawa aliran ini ke meja hijau, melainkan harus menyadari bahwa bukan darah

dan daging yang sedang dihadapi, melainkan roh-roh dan penghulu di udara. Sehingga satu

hal yang perlu dilakukan oleh orang Kristen adalah berdoa bagi aliran ini supaya berjumpa

dengan Kristus dalam ritual-ritual yang dilakukan, meskipun agaknya mustahil jika Tuhan

hadir di tempat seperti itu.

STT Berea | 12
Aplikasi
Seharusnya pelayan-pelayan gereja harus memberikan teladan yang baik dan tetap

menjaga kekudusan hidup dalam menjalani hidup keagamaannya. Bukan justru merusak

nama baik dan menjadi batu sandungan bagi orang lain. Karena tingkah laku orang Kristen

akan menjadi pusat perhatian publik. Karena keberadaan orang Kristen diperhitungkan

dalam masyarakat, meskipun dalam beberapa Negara tidak mengakuinya. Gereja Setan

adalah contoh dan hasil dari penyelewengan tingkah laku orang-orang Kristen bahkan aktivis

gereja yang tidak bertanggung jawab. Akibatnya adalah penistaan atau penghinaan terhadap

agama Kristen dan para penganutnya. Sebagai orang Kristen harus bertanggungjawab atas

identitas yang dimilikinya. Karena kesalahan dan perbuatan jahat yang dilakukan oleh orang

Kristen akan membawa orang tersesat. Bukan menjadi garam dan terang dunia tapi menjadi

penoda dan perusak.

Ibadah merupakan suatu hal yang harus karena itu penting bagi orang Kristen.

Sehingga dalam ibadah harusnya bukan sekedar memuaskan kebutuhan pribadi atau

melampiaskan emosi semata, melainkan harus dari dasar hati yang dalam kepada Tuhan. Jika

ibadah hanya untuk pemuasaan pribadi, maka ibadah yang diikuti tidak ada bedanya dengan

ritual Gereja Setan. Gereja Setan melakukan ibadah hanya untuk pertunjukkan dan

kesenangan pribadi. Oleh sebab itu, jika ibadah yang dilakukan oleh orang Kristen tidak

boleh bersifat menyenangkan diri sendiri. Segala sesuatu harus ditujukan kepada Yang Maha

Agung, yaitu Yesus Kristus, Tuhan yang hidup.

STT Berea | 13
DAFTAR PUSTAKA
Berkhof, Louis. Teologi Sistematika: Doktrin Gereja. Cetakan ke-1. Volume ke-5. Jakarta:
Lembaga Reformed Injili Indonesia, 1997.
Cawthorne, Nigel. Gereja Setan: Aliran-Aliran Sesat dalam Agama Kristiani. Cetakan ke-1
: Planet Buku, 2009.
Kamus Portable.Ink, Bible digunakan pada 15 Maret 2017 pukul 09:30 WIB, di Salatiga.

Mike dan Viv Hibbert, kata pengantar untuk Pelayanan Musik. Yogyakarta: Yayasan ANDI,
2001.

Nothingham, Elizabeth K. Agama dan Masyarakat, terj. Abdul Muis Naharong. Jakarta: Raja

Scharf, Betty R. Kajian Sosiologi Agama, terj. Machnun Husein. Yogyakarta: Tiara Wacana
Yogya, 1995.

Situmorang, Jonar T. H. Matinya Teori Evolusi: Penciptaan Vs Evolusi dan Implikasinya


Terhadap Penginjilan, cetakan ke- 4. Yogyakarta: Yayasan ANDI, 2009.

Warner, Timothy M. Tipuan: Tatktik Iblis yang Utama yang dikutip C. Peter Wagner, Adu
Kuasa dengan Penghulu Kegelapan: Menuju Pemahaman Lebih dalam Mengenai
Kekuatan-Kekuatan Supernatural dalam Peperangan Rohani, ed. F. Douglas
Pennover, terj. Henry Lantang. Bandung: Kalam Hidup, 1998.

Dasan Ranga Rajan, Peran Musik Dalam Agama, Dharmadvar, diakses 15 Maret 2017,
http://dharmadvar.blogspot.com/2010/01/.html.

Gereja Setan, Wikipedia Bahasa Indonesia, Ensiklopedia Bebas, diakses 20 Januari 2017,
https://id.wikipedia.org/w/index.php?title=Gereja_Setan&oldid=12161898.

STT Berea | 14

Anda mungkin juga menyukai