DI SUSUN OLEH:
KELAS : I (KCP)
JURUSAN : PAK
TAHUN 2020
1 BAB I PENDAHULUAN
A. Latar belakang
Daud adalah salah satu tokoh Alkitab yang paling terkenal dan paling dikasihi Allah di
dalam Alkitab. Ia termasuk salah satu dari "Orang-orang Termasyur dalam Iman" yang
disebutkan dalam . Daud adalah nenek moyang Yesus Kristus, karenanya Yesus sering
kali disebut "Anak Daud". Bahkan, Allah memanggil Daud sebagai seorang yang
berkenan di hati-Nya. Namun demikian, ia juga salah satu tokoh yang kontras. Di satu
sisi, ia berkomitmen teguh kepada Allah, tetapi di sisi lain ia juga tidak luput dari dosa.
Bahkan, dosanya termasuk dosa yang paling serius, yang tercatat di Perjanjian Lama.
1Meskipun demikian, cerita tentang Daud menjadi cerita yang disukai anak-anak dan
orang dewasa. Secara fisik, Daud digambarkan sebagai pria yang tampan dengan rambut
merah Ia adalah seorang gembala yang memiliki kemampuan berperang karena beberapa
kali ia melawan binatang buas yang akan memangsa kawanan ternak yang dijaganya
Selain itu, ia juga memiliki keterampilan memainkan suling dan kecapi.
a. Sikap Daud
Murah hati dan pemaaf. Daud ingin melakukan sesuatu yang baik bagi Mefiboset,
anak Yonatan. Daud mengundangnya untuk tinggal di Yerusalem dan makan di meja
raja. Meskipun Mefiboset tinggal di Yerusalem selama pemberontakan Absalom,
Daud tidak menghukumnya, tetapi memeliharanya sebagai seorang teman Rendah
hati Dalam doa-doanya, Daud menyatakan kerendahan hatinya, "Siapakah aku ini, ya
Tuhan ALLAH, dan siapakah keluargaku, sehingga Engkau membawa aku sampai
sedemikian ini?
b. Sifat Daud
Daud adalah seorang yang senang berdoa dapat kita lihat dari kumpulan doanya dalam
kitab Mazmur. Tidak mungkin ada begitu banyak kumpulan doa jika Daud sendiri tidak
senang berdoa. Daud adalah seorang yang sangat beriman. Namun, ia tidak dibutakan
oleh iman. Ia tetap mengiringi imannya dengan logika. Ia berpuasa dengan begitu rupa
untuk memohon belas kasihan Allah kepada anaknya. Namun, ketika anak itu sudah mati,
Daud sadar bahwa Allah sudah menetapkan pilihannya. Meski Allah bisa saja kembali
membangkitkan anak tersebut, Daud yakin pada keputusan Allah. Ia tidak mau bertindak
sembrono, tidak menghargai hal lain yang sudah Allah berikan, hanya karena satu hal
saja. Daud mengerjakan apa yang dikatakan ayat Alkitab tentang berserah pada kehendak
Allah.
c. Watak Daud
Daud adalah seorang yang sombong. ketika Raja Daud telah mengalahkan semua
musuh-musuhnya, ia menyuruh Yoab, panglimanya, menghitung seluruh jumlah tentara
Israel. Pada mulanya, Yoab enggan melaksanakan tugas itu sebab ia tahu bahwa hal itu
merupakan kejahatan di mata Tuhan. Walaupun begitu, Yoab terpaksa melaksanakannya
sebagai tanda kepatuhan terhadap perintah raja. Setelah penghitungan selesai, hati Daud
berdebar-debar. Ia pun segera mengakui kesalahannya dan meminta ampun kepada
Tuhan. Namun, semua itu sudah terlambat. Penghitungan sudah selesai dilaksanakan.
Akibat perbuatan Daud itu, Tuhan murka kepada umat Israel dan membunuh 75.000 dari
mereka dalam waktu tiga hari, sesuai dengan apa yang dinubuatkan oleh Nabi Gad
kepada Daud. Daud telah mengalahkan semua musuh-musuhnya. Musuh terakhir yang
dikalahkannya adalah bangsa Filistin Setelah itu, Daud praktis tidak mengalami
perlawanan dari siapa pun. Daud kemudian mengucap syukur atas kemenangan-
kemenangan itu dengan menggubah sebuah mazmur Namun, rasa syukur Daud itu
kemudian berubah 'menjadi sebuaah kesombongan.
Ia merasa bahwa kemenangan-kemenangan yang diraih bangsa Israel selama itu adalah
karena kekuatan tentaranya, yang notabene, di bawah pelatihan dan kepemimpinan Daud.
Betul bahwa Daud berperan besar dalam memimpin dan melatih tentaranya itu. Namun,
semua itu karena Tuhan yang meng anugerahkannya.
d. Karakter Daud
1. Percaya sepenuhnya pada Allah.
Tetapi Daud berkata kepada orang Filistin itu: “Engkau mendatangi aku dengan pedang
dan tombak dan lembing, tetapi aku mendatangi engkau dengan nama TUHAN semesta
alam, Allah segala barisan Israel yang kautantang itu. Kisah Daud yang paling terkenal
adalah keberaniannya untuk maju melawan Goliat. Alkitab menceritakan bagaimana
besarnya Goliat, terutama jika dibandingkan dengan Daud. Daud pun sebelumnya tidak
pernah memiliki pengalaman berperang. Namun, Daud mengerti bahwa Allah telah
memanggilnya untuk melawan Goliat. Daud percaya bahwa Allah akan menolongnya
melawan Goliat, mencapai kemenangan. Daud percaya akan apa yang dikatakan ayat
Alkitab tentang keberhasilan.
2. Tidak pendendam.
Ketahuilah, pada hari ini matamu sendiri melihat, bahwa TUHAN sekarang menyerahkan
engkau ke dalam tanganku dalam gua itu; ada orang yang telah menyuruh aku membunuh
engkau, tetapi aku merasa sayang kepadamu karena pikirku: Aku tidak akan menjamah
tuanku itu, sebab dialah orang yang diurapi TUHAN. Setelah melawan Goliat, banyak
orang yang memuji Daud. Orang-orang mulai membandingkan Saul dengan Daud.
Mereka katakan bahwa Saul mampu melawan beribu-ribu orang, sedangkan Daud
mampu mengalahkan berlaksa-laksa. Hal ini membuat hati Saul panas. Ia berusaha sebisa
mungkin untuk membunuh Daud sehingga Daud harus terus kaburkaburan untuk
menghindari Saul. Namun, ketika Allah memberikan kesempatan kepada Daud untuk
membunuh Saul, ia tidak melakukannya.
3. Berpikir rasional.
Tetapi sekarang ia sudah mati, mengapa aku harus berpuasa? Dapatkah aku
mengembalikannya lagi? Aku yang akan pergi kepadanya, tetapi ia tidak akan kembali
kepadaku.” Kematian Saul disampaikan kepada Daud, dan dengan demikian berakhirlah
masa pertentangan antara kedua orang yang diurapi itu.
4. Pemberani.
Daud seorang yang sangat berani. Ketika menjaga ternakternak ayahnya, Daud
membunuh singa dan beruang. Bahkan, ia juga membunuh Goliat, seorang prajurit
veteran yang lebih berpengalaman daripada dirinya Ia memimpin sekelompok pejuang
yang terampil dan tidak takut pergi berperang. Daud menulis, "Ia mengajar tanganku
berperang, sehingga lenganku dapat melenturkan busur tembaga Semua rakyat Israel
memiliki kepercayaan diri yang tidak terbatas terhadap keberanian diri dan keterampilan
militernya Akhirnya, para prajuritnya harus menahan semangatnya untuk berperang Daud
juga memiliki sikap Bijaksana. "... Daud lebih berhasil dari semua pegawai Saul sehingga
namanya sangat masyhur.