Anda di halaman 1dari 11

SIAP MENGALAMI KEAJAIBAN TUHAN

GPdI Petra Semarang


12 Maret 2023

Yosua 3:5
Berkatalah Yosua kepada bangsa itu: "Kuduskanlah dirimu,
sebab besok TUHAN akan melakukan perbuatan yang ajaib
di antara kamu."

Orang Israel berada di perbatasan tanah Kanaan dan akan


memasuki musim yang baru dalam kehidupan mereka

Beberapa hal yang mereka lakukan

Saya gunakan singkatan SIAP untuk 4 hal yang saya rindu


bagikan:

1. S - Sehati

Yosua 3:2
Setelah lewat tiga hari, para pengatur pasukan menjalani
seluruh perkemahan,

Menjalani seluruh perkemahan artinya semua orang sehati


untuk sama-sama mempersiapkan diri
Keluarga-keluarga harus sehati untuk mengalami keajaiban
Tuhan
Karyawan dalam perusahaan harus sehati untuk perusahaan
kita mengalami keajaiban Tuhan
Kita sebagai anak-anak Tuhan harus menjadi agent of unity
di perusahaan kita
Jangan justru jadi pemecah belah
Tanpa pengampunan, tidak ada kesehatian

Sebab tidak ada manusia yang sempurna di dunia ini


Kita semua adalah kombinasi antara kelebihan dan
kekurangan dan kita semua pasti berbuat salah
Hari ini kita yang perlu mengampuni kesalahan orang lain
dan besok mungkin kita yang bersalah dan butuh diampuni

Dalam Matius 18:21-35


(Kita tidak akan baca seluruh perikop) Tuhan Yesus
menceritakan perumpamaan mengenai pentingnya
mengampuni
Singkatnya, ada seorang hamba yang berhutang kepada raja
sebesar kurang lebih 90 milyar
Dan karena dia tidak mampu bayar, hutangnya dilunasi
Kemudian setelah dia keluar dari istana, ada temannya yang
berhutang 255 ribu rupiah dan dia tagih

90 milyar vs 255 ribu rupiah, kurang lebih 360 ribu kali lipat
lebih besar
Rajanya marah dan menjebloskan hamba yang tidak tahu diri
ini ke penjara sampai hutangnya lunas

3 kesimpulan dalam cerita ini:

- Tidak mengampuni adalah JAHAT

Tuannya menyebut dia, “Hamba yang jahat”

Ayat 32
“Raja itu menyuruh memanggil orang itu dan berkata
kepadanya: Hai hamba yang jahat, seluruh hutangmu telah
kuhapuskan karena engkau memohonkannya kepadaku.”

- Tidak mengampuni akan membuat Tuhan marah

Ayat 34
Maka marahlah (wrath = murka) tuannya itu..”

- Tidak mengampuni akan membuat kita diserahkan


kepada penyiksa-penyiksa.

Ayat 34
“Maka marahlah tuannya itu dan menyerahkannya kepada
algojo-algojo, sampai ia melunaskan seluruh hutangnya.”

Ada begitu banyak bentuk siksaan


- Siksaan secara fisik (sakit arthritis, maag/asam
lambung, migrain, vertigo, dll)
- Siksaan secara mental (kebingungan, ketakutan yang
sering menyerang)
- Siksaan secara rohani (intimidasi iblis bahwa Tuhan
tidak benar-benar mengampuni kita, atau kita belum
benar-benar diselamatkan)

Ada banyak bentuk dan jenis siksaan-siksaan, tetapi yang


jelas adalah penyebabnya satu yaitu tidak mengampuni orang
lain.

Mari ambil keputusan untuk mengampuni orang lain sejak


hari ini, amiiin..
Banyak orang berkata, saya tidak bisa mengampuni.

Kita harus mengerti bahwa mengampuni bukanlah sebuah


emosi
Mengampuni adalah sebuah keputusan
Katakan “mengampuni adalah keputusan”

Kita tidak bisa mengontrol perasaan atau emosi kita,


Tetapi kita bisa mengatur dan mengontrol keputusan kita.

Buatlah keputusan untuk Mengampuni.

6 Langkah untuk Mengampuni:

- Akui

Akui bahwa kita butuh mengampuni


Jujurlah
Kamu marah ya… gak koq
Iya ah, sikap kamu ga seperti biasanya … aku bilang gak
marah
Tuh kan? Siapa yang marah??

Jangan berpura-pura tidak punya perasaan kesal atau marah


atau pahit didalam hati terhadap orang lain.
Itu namanya menahan kekecewaan dan kepahitan.
Akui orang-orang yang mengecewakan dan melukai kita dan
jangan berusaha menutup-nutupinya.
(Sebutkan nama orang yang melukai engkau!)

- Tunduk kepada Allah


Jangan melawan Allah!

Kita menundukkan diri kepada Tuhan dengan cara:

Menundukkan diri kepada Firman Tuhan & Roh Kudus


Terima apa yang diajarkan oleh Firman Tuhan, jangan
berargumen dengan Tuhan.
Tuhan berkata, engkau mau diampuni oleh Aku? Ampunilah
orang lain.

- Buat keputusan yang benar


Sesudah kita menundukkan diri terhadap pengajaran Firman
Tuhan dan tuntunan Roh Kudus, maka langkat ke-3 adalah
membuat keputusan yang benar.
Jangan menunggu sampai perasaan dan emosi kita membaik.
Karena perasaan saudara tidak benar-benar berada dalam
kontrol kita
Keputusanlah yang berada di bawah kontrol kita.

Mengampuni itu dimulai dari keputusan, bukan emosi.


Keputusan untuk mengampuni seseorang.
Katakan, saya mengampuni! Saya akan mengampuni! Saya
akan selalu mengampuni!

Dan di sini juga langkah yang sangat penting.

- Nyatakan secara verbal

(ekspresikan dengan ucapan-ucapan)


Jangan hanya melalui keinginan dalam pikiran.

Ucapkan dengan keras di mulutmu!


Katakan, Tuhan, aku mengampuni suamiku, aku
mengampuni isteriku, aku mengampuni orangtuaku, aku
mengampuni anak-anakku, tetanggaku, rekan kerjaku, bosku,
pksku, aksku, gembalaku, siapapun orangnya.

Dan jika kita mengucapkan yang pertama kali dan terasa


belum benar dan belum plong, ucapkan lagi.
Ucapkan lebih keras, ucapkan berulang-ulang. Ucapkan
dengan mulutmu.

Itu akan menghasilkan kuasa dan keputusan itu akan


menempel di hati dan pikiran kita, mengontrol tindakan-
tindakan kita.

Kita harus menyadari, waktu kita mengampuni orang lain


dengan suara yang keras dalam hadirat Tuhan, Tuhanlah
saksi kita.
Seperti sebuah upacara resmi yang memiliki saksi.

- Katakan sudah selesai

Katakan, Tuhan aku telah mengampuni dia.


Put it in the past. Sudah terjadi.

Katakan sudah selesai. Saya sudah mengampuni.


Sudah dilakukan. Sudah selesai.
- Gantikan negatif dengan positif

Setiap kali kita memikirkan orang yang mengecewakan dan


melukai kita dan kita mengalami kesulitan untuk
mengampuni orang tsb, jangan tetap tinggal kepada
kelemahan-kelemahan mereka.

Jangan fokus kepada apa yang mereka katakan atau yang


mereka perbuat.

Sebaliknya, mengucap syukurlah kepada Tuhan untuk


mereka.
Mengucap syukur kepada Tuhan bahwa engkau telah
mengampuni orang tsb.
Pikirkan hal-hal baik dan positif tentang mereka dan
berdoalah bagi mereka.

Jika ada yang mereka butuhkan dalam hidup mereka, doakan


mereka.
Jadi kita harus gantikan hal-hal negatif dengan hal-hal yang
positif.

Pikirkan hal-hal yang baik tentang orang tsb. Doakan mereka.


Berkati mereka.

Karena jka kita fokus pada hal-hal baik dan positive tentang
seseorang maka tidak ada lagi ruang untuk hal-hal negative
tentang orang itu di pikiran kita.

2. I - Ikuti tuntunan Tuhan


Yosua 3:3-4
3 dan memberi perintah kepada bangsa itu, katanya: "Segera
sesudah kamu melihat tabut perjanjian TUHAN, Allahmu,
yang diangkat para imam, yang memang suku Lewi, maka
kamu harus juga berangkat dari tempatmu dan mengikutinya
– 4 hanya antara kamu dan tabut itu harus ada jarak kira-
kira dua ribu hasta panjangnya, janganlah mendekatinya —
maksudnya supaya kamu mengetahui jalan yang harus kamu
tempuh, sebab jalan itu belum pernah kamu lalui dahulu."

2000 hasta = 900 meter


Tidak terlalu jauh sehingga tetap terlihat

Tapi tidak terlalu dekat sehingga bisa memegang tabut.


Uza dan Ahyo mati karena memegang tabut Tuhan
Mereka tidak menghargai hadirat Tuhan sebagaimana
mestinya
Ini menghalangi kita mengalami keajaiban Tuhan

Ini penyebab Tuhan Yesus tidak bisa melakukan banyak


mujizat di Nazaret kampung halamanNya

Matius 13:57-58
57 Lalu mereka kecewa dan menolak Dia. Maka Yesus
berkata kepada mereka: "Seorang nabi dihormati di mana-
mana, kecuali di tempat asalnya v sendiri dan di rumahnya."
58 Dan karena ketidakpercayaan mereka, tidak banyak
mujizat diadakan-Nya di situ.

Familiarity kills the anointing


Saya tidak bilang bahwa kita sebagai hamba Tuhan, ingin
dipuja-puja
Itu juga salah dan jangan mengkultuskan seseorang

Tapi juga jangan tidak sopan

Saya pernah menangkap basah jemaat, lagi khotbah,


browsing saudara
Kita sih ga akan baper sebagai pengkhotbah, tapi kasian saja
sama orang tersebut
Panglima saja pernah tegor anak buahnya ketika main
handpnone saat pengarahan
Tuhan tidak akan sambar saudara pakai kilat dari langit
Tapi kita akan kehilangan keajaiban Tuhan

Hadir tepat waktu saat ibadah

Seringkali ketika kita mengikuti tuntunan Tuhan, kita tidak


nyaman sebab yang Tuhan mau berbeda dengan apa yang kita
mau
Itu sebabnya, yang ketiga adalah

3. A - Andalkan Tuhan

Yosua 3:2
Setelah lewat tiga hari, para pengatur pasukan menjalani
seluruh perkemahan,

Hari ketiga adalah hari karya Tuhan. Tuhan Yesus bangkit di


hari ketiga, Yunus keluar dari perut ikan.
Ini lambang kebangkitan dari kematian, artinya bukan
perbuatan manusia melainkan pekerjaan Tuhan
Untuk mengalami keajaiban Tuhan, kita perlu selalu
mengandalkan Tuhan
Dan ciri orang yang mengandalkan Tuhan adalah dia punya
hubungan yang dekat/intim dengan Tuhan

Dalam hubungan dengan sesama pun, kita akan


mengandalkan orang yang dekat dengan kita

Kesaksian sembuh dari pendarahan otak ketika semua doa


orang lain tidak bisa menyembuhkan sampai saya pribadi
datang kepada Tuhan

4. Pengudusan diri

Yosua 3:5
Berkatalah Yosua kepada bangsa itu: "Kuduskanlah dirimu,
sebab besok TUHAN akan melakukan perbuatan yang ajaib
di antara kamu."

Menguduskan diri bukan hanya melakukan serangkaian


aturan boleh dan tidak boleh tapi menjadi serupa dengan
Tuhan Yesus

Seperti apa Tuhan Yesus?


Alkitab tidak pernah memberi gambaran seperti apa fisik
Tuhan Yesus: tinggi/pendek, kurus/gemuk, gondrong/cepak,
dsb sebab itu tidak penting

Yang Alkitab gambarkan adalah karakter dan sifat Tuhan


Yesus
Di mana kita tahu karakter dan sifat Tuhan Yesus?
Galatia 5:22-23
Tetapi buah Roh ialah: kasih, sukacita, damai sejahtera,
kesabaran, kemurahan, kebaikan, kesetiaan,
kelemahlembutan, penguasaan diri. Tidak ada hukum yang
menentang hal-hal itu.

Terutama kepada orang-orang yang dekat dengan kita


Karena seringkali konflik yang terjadi dengan orang dekat
kita yang membuat kita terluka dan akhirnya menjadi dingin
dalam kasih kita

Anda mungkin juga menyukai