Anda di halaman 1dari 10

Pelajaran Untuk Guru

Lukas 8:41, 42 49-66


“Tuhan Yesus tidak pernah membeda-bedakan orang”

Injil Lukas adalah Injil tentang Juruselamat yang datang membawa keselamatan bagi
semua orang. Bersama dengan kitab Kisah Para Rasul yang ditulis oleh penulis yang
sama, Injil Lukas menggarisbawahi rencana besar Allah dalam menyatakan keselamatan
bagi orang Yahudi maupun orang non-Yahudi, melalui karya selamat Yesus Kristus. Pada
dasarnya, Injil Lukas dan Kisah Para Rasul menyatakan bahwa Yesus adalah Tuhan dari
semua, sehingga keselamatan pun dapat datang pada semua, dan bukan hanya pada
orang Yahudi saja. Hal tersebut nampak dalam Injil Lukas dan semakin jelas dalam Kisah
Para
Rasul yang mengemukakan tentang komunitas orang percaya yang tebentuk dari orang
Kristen Yahudi maupun orang Kristen non-Yahudi. Secara khusus, Injil Lukas terlebih
dahulu mengemukakan tentang perbuatan-perbuatan Allah yang penuh kuasa dan yang
setia pada janji-Nya melalui Yesus Kristus.3
Kisah tentang Yesus yang membangkitkan anak Yairus dalam Injil Lukas 8 termasuk
dalam satu bagian besar yang
membahas pelayanan Yesus Sang Juruselamat di Galilea (4:14-9:50). Di sepanjang pasal-
pasal ini dikemukakan tentang Yesus yang memproklamasikan Injil Kerajaan Allah,
memanggil murid-murid-Nya, dan melakukan mujizat-mujizat yang menunjukkan
otoritas kerajaan-Nya. Saat-saat tersebut adalah saat di mana popularitas Yesus
sementara menanjak.4 Karena fakta ini, maka tidak mengherankan ketika Alkitab
memberi keterangan bahwa “Ketika Yesus kembali, orang banyak menyambut Dia sebab
mereka semua menanti-nantikan Dia” (ay. 40). Dalam kesempatan ini, datanglah seorang
yang bernama Yairus sambil tersungkur di depan kaki Yesus dan memohon supaya Yesus
datang ke rumahnya, karena anaknya perempuan hampir mati (ay. 41-42). Lukas
menyebutkan bahwa Yairus adalah seorang kepala rumah ibadat, yang berarti bahwa
Yairus adalah seorang pemimpin agama Yahudi. Kedatangannya pada Yesus
menunjukkan bahwa Yairus menyadari betul.

bahwa Yesus adalah seorang yang dipakai Allah dan sanggup menyelamatkan anak satu-
satunya yang baru berumur dua belas tahun itu. 5 Yesus mengiyakan permintaan Yairus.
Dalam perjalanan Yesus ke rumah Yairus, Ia menyembuhkan seorang perempuan yang
sudah dua belas tahun menderita pendarahan (ay. 43-48). Hal tersebut sempat
menunda perjalanan Yesus ke rumah Yairus. Alkitab kemudian menyebut bahwa ketika
Yesus masih berbicara, seorang dari kerabat Yairus datang membawa kabar bahwa anak
Yairus sudah mati (ay. 49). Namun demikian, kabar tersebut tidak menghentikan Yesus.
Ia justru mempersiapkan Yairus untuk mengalami pekerjaan besar yang akan Allah
kerjakan dalam hidup anaknya. Yesus berkata kepada Yairus, “Jangan takut, percaya saja,
dan anakmu akan selamat” (ay. 50). Setibanya di rumah Yairus, Yesus mengajak Petrus,
Yohanes, dan Yakobus dan ayah anak itu serta ibunya untuk masuk ke dalam rumah (ay.
51). Yesus mengabaikan fakta bahwa semua orang menangis dan meratapi anak itu dan
meminta mereka untuk berhenti melakukannya, karena anak tersebut tidak mati, tetapi
tidur (ay. 52). Orang-orang tersebut kemudian menertawakan Yesus (ay. 53). Apa yang
Yesus nyatakan adalah sebuah panggilan untuk beriman pada kuasa Allah yang sanggup
untuk membangkitkan orang mati sekalipun. Seruan-Nya pada anak itu membuat roh
anak itu kembali dan seketika itu juga ia bangkit berdiri, yang diikuti dengan takjubnya
orang tua anak itu dan larangan Yesus agar mereka tidak memberitahukan hal itu kepada
siapa pun juga (ay. 54-56).
Kasih Yesus pada Yairus dan keluarganya, terutama pada anaknya, harus menjadi
teladan bagi semua guru sekolah Minggu dalam melaksanakan pelayanan kepada anak-
anak. Pelayanan Yesus tersebut bukan hanya ditandai dengan kasih-Nya yang besar,
melainkan juga dengan kuasa Allah yang begitu besar. Apakah pelayanan kita ditandai
dengan kasih dan kuasa Allah yang demikian?

Diskusi/PA (dituntun Pendeta/GA):


Apa yang membuat perjalanan Yesus ke rumah Yairus tertunda? Bagaimanakah kita
memahami “penundaan-penundaan” yang Tuhan izinkan terjadi dalam hidup kita dan
dalam proses kita menanti jawaban doa?

Pelajaran Untuk Anak:


Mengulangi Pelajaran 27 “Tuhan Yesus Memberkati Anak-Anak”

ANAK TANGGUNG, Pelajaran 27


Sumber Alkitab dan Ayat Hafalan:
Markus 10:13-16, Markus 10:14
“Biarkan anak-anak itu datang kepada-Ku, jangan menghalang-halangi mereka, sebab
orang-orang yang seperti itulah yang empunya Kerajaan Allah”.
- Biarkan anak-anak itu: Kedua tangan membuka terulur ke depan.
- Datang kepadaKu: Kedua tangan ditarik ke dada.
- Jangan menghalang-halangi mereka: Kedua tangan di depan dada dan digerakkan ke
kanan dan ke kiri.
- Sebab orang-orang yang seperti itulah: Tangan kanan menunjuk anak-anak.
- Yang empunya: Kedua tangan terulur ke depan, jari-jari dibuka lalu dikepal.
- Kerajaan Allah: Kedua tangan menunjuk ke atas.
Pengaturan Kelas:
- Guru menyiapkan ruang kelas dan tempat duduk
- Periksa/siapkan alat peraga yang akan dipakai.
- Anak Tanggung juga disarankan juga untuk mengikuti proses penumpangan tangan oleh
para Pendeta dalam ibadah gereja. Jadi bukan di ibadah sekolah minggu tapi di ibadah
jemaat. Pertama, bisa di Ibadah Gereja pada hari Minggu, ditambahkan unsur ini,
misalnya sebelum atau sesudah khotbah. Setiap Anak Tanggung yang akan
ditumpangkan tangan dapat berlutut di depan Pendeta yang duduk memberkati setiap
anak.
Tentu Komisi harus mengkonsultasikan hal ini dengan BPMJ, Pendeta, Khadim. Atau bisa
juga dibuat tersendiri/khusus dalam Ibadah Penumpangan Tangan yang dihadiri juga
oleh orang tua. Untuk teknis penumpangan tangan ini dapat dilihat di Lampiran.

Pelajaran Untuk Anak:


Adik-adik, siapa yang tiap hari pelukan dengan mama atau papa di rumah? Ada tidak?
(Tunggu reaksi anak-anak). Nah, bagaimana perasaan kamu di saat kamu berpelukan
dengan mama atau papa? Pasti senang ya? Apalagi kalau mama atau papa berdoa untuk
kamu. Aduh, senangnya! Adik-adik, cerita kita hari ini juga mengisahkan anak-anak yang
senang sekali ketika dipeluk dan diberkati oleh Yesus. Mau tahu ceritanya? Ayo, kita
dengarkan!
Suatu waktu dalam pelayanan Tuhan Yesus, terlihat sekelompok orang membawa anak-
anak kepada Tuhan Yesus. Apa ya yang mau mereka lakukan? Ah, ternyata mereka ingin
agar Tuhan Yesus menjamah anak-anak ini dan memberkati mereka. Tetapi apa yang
terjadi? Murid-murid Tuhan Yesus yang merupakan orang-orang terdekat dengan Tuhan
Yesus dalam pelayanan memarahi orang-orang itu (gambar 1). Tuhan Yesus yang melihat
hal itu, menjadi marah kepada murid-muridNya.
Tuhan Yesus sangat mengasihi anak-anak. Dia tidak mau anak-anak dihalangi ketika
mereka mau datang kepadaNya, karena itu Dia berkata “Biarkan anak-anak itu datang
kepadaKu, jangan menghalang-halangi mereka, sebab orang-orang yang seperti itulah
yang empunya Kerajaan Allah”. Ternyata kita sangat dikasihi oleh Tuhan Yesus, kitalah
yang empunya Kerajaan Allah, bahkan Tuhan Yesus mengatakan barangsiapa yang tidak
menyambut Kerajaan Allah seperti seorang anak kecil, ia tidak akan masuk ke dalamnya.
Betapa Tuhan Yesus menganggap sangat penting kedudukan anak-anak seperti kita
semua di mata-Nya.
Lalu, apa yang Tuhan Yesus lakukan selanjutnya? Ia memeluk anak-anak itu, meletakkan
tangan-Nya ke atas mereka dan memberkati mereka.
Walaupun dari segi postur tubuh anak-anak itu kecil, Tuhan Yesus tidak menganggap
anak-anak itu sebagai bagian yang tidak penting, tapi justru Tuhan Yesus mengangkat
anak-anak sebagai bagian yang utama dalam kerajaan Allah.
Evaluasi:
1. Apa tujuan orang banyak membawa anak-anak pada Yesus?
2. Bagaimana reaksi Yesus ketika murid-murid-Nya menghalang-halangi anak-anak?
Pelajaran Hidup
Adik-adik, walaupun kita masih kecil, kita bisa turut berpartisipasi aktif dalam
memperkenalkan Tuhan Yesus yang Maha kasih sebagai Juruselamat kepada orang tua
dan teman-teman kita yang belum mengenal Tuhan Yesus. Bagaimana caranya? (Biarkan
anak-anak menjawab). Ya, kita yang empunya Kerajaan Allah harus menceritakan
tentang kasih Tuhan Yesus kepada semua orang. Yesus sudah mengasihi, memberkati,
dan menjadikan kita bagian dari Kerajaan Allah, maka kitapun harus menjadi berkat
dalam kehidupan kita.

Aktivitas:
Bagi anak-anak dalam 3 kelompok dan berdiskusi tentang tema, sebagai berikut:
1. Apa peran anak dalam keluarga?
2. Apa peran anak dalam gereja?
3. Apa peran anak dalam sekolah?
Hasil diskusi dibuat dalam bentuk sebuah tulisan, misalnya seperti seruan atau
tekad/janji. Bisa juga hasil dibuat dalam bentuk kliping gambar dari koran atau majalah,
atau gambar ilustrasi/karikatur atau dalam bentuk yang lain. Tujuannya agar pihak lain
dapat membaca/melihat kampanye ini.

Penjangkauan:
Anak diminta untuk berdiskusi dengan orang tua tentang aktivitas sehari-hari di rumah
yang menggambarkan peran anak di keluarga. Juga anak dapat menyerahkan hasil
tulisan/gambar/dll yang telah dibuat kepada orang tua dan/atau Pendeta/pimpinan
jemaat. Tentu saja semua difasilitasi oleh Komisi/GSM.
Keterangan Gambar, Peraga dan Lagu:
- Gambar 1 Yesus memarahi orang yang melarang anak-anak datang kepada-Nya.
- Gambar 2 Yesus menjamah anak-anak
- Lembaran diskusi “Peran Anak” (yaitu pertanyaan untuk setiap kelompok)
- Lagu: “Biarkanlah Anak-Anak Datang PadaKu”

ANAK KECIL, pelajaran 27


Sumber Alkitab dan Ayat Hafalan:
Markus 10 : 13 – 16, Markus 10 : 14 "Biarkan anak-anak itu datang kepada-Ku,.. sebab
orang-orang yang seperti itulah yang empunya Kerajaan Allah.”
Guru menyiapkan Papan Flanel dan cetak penggalan ayat hafalan ini di karton dan
ditempeli dengan potongan kertas Amplas. Ayat ini di hafal dengan cara : baca bersama
dari alkitab dan sesudah itu di baca dari alat peraga, setelah di baca beberapa kali
potongan ayat ini di lepas satu persatu sampai semua potongan di lepas
Pengaturan Kelas:
Guru berada di depan kelas dan anak duduk berbanjar. Siapkan papan Flanel untuk ayat
hafalan, potongan ayat di karton dan kertas amplas serta double tip/Lem Castol untuk
menempelkan kertas amplas di karton
Pelajaran Untuk Anak
Tunjukkan gambar orang tua memeluk anak atau kedekatan orang tua dengan anak. Lalu
bertanya
“Apakah kalian suka dengan gambar ini ?”. “Kenapa kalian suka ?”
Lalu gsm dapat bertanya apakah mereka sering mendapatkan bentuk kasih sayang
seperti ini dari orang tua mereka, lalu lanjutkan dengan “Tuhan Yesuspun sangat
menyayangi dan mengasihi anak anak loh … mau tahu ceritanya ?”
Di suatu siang beberapa anak sedang bermain diluar rumah mereka ketika ada
keramaian banyak orang yang lewat disitu, mereka melihat keramaian itu. “eh ada
keramaian apa ya itu?” kata seorang anak. “sepertinya ada orang penting sedang lewat
di kampung kita….. siapa ya ?” kata seorang anak. Tiba tiba beberapa orang tua mulai
memanggil anak anak mereka “ayo dek… sini ikut ayah. Kita mau ketemu dengan
sesorang” kata seorang ayah. Sambil mendekat sang anak bertanya “ketemu siapa yah?”.
Sahut ayahnya “kita mau ketemu Tuhan Yesus. Dia pasti mau memberkati kamu” mereka
pun berjalan ketempat Tuhan Yesus.
Ternyata Tuhan Yesus dan para murid sedang berada di daerah seberang sungai Yordan
dan memang sangat banyak orang yang mengikuti mereka. Anak anak dan para orang
tua tadi sudah tiba ditempat Tuhan Yesus berada. Karena penasaran ingin melihat
seperti apa Tuhan Yesus, anak anak itupun berusaha untuk terus maju kedepan sambil
menarik orang tua mereka. Tiba tiba… “pergi sana … !!! siapa yang menyuruh kalian
kemari … mengganggu saja… Pergi sana!!!” kata Petrus. “ iya betul… Tuhan Yesus sedang
mengajar tidak boleh di ganggu. Pergi sana … cepat pergiiiii!!!!” kata Andreas. Para
muridpun mulai memarahi orang tua tadi dan menghalangi anak anak itu datang kepada
Tuhan Yesus… anak anak yang mendengar itu menjadi takut dan ada yang mulai
menangis.
Tuhan Yesus pun melihat para murid memarahi para orang tua . Lalu kataNya “biarkan
anak anak itu datang kepadaKu, jangan menghalang halangi mereka …!!” para muridpun
terdiam. Tuhan Yesus melanjutkan “orang orang seperti inilah yang akan menjadi warga
Kerajaan Allah” semua orang yang mendengan hal itu menjadi kagum dengan Tuhan
Yesus. Ternyata Tuhan Yesus sangat mengasihi dan menyayangi anak anak, semua anak
anak loh. Nah apakah adik adik juga dikasihi oleh Tuhan Yesus ? (biarkan anak anak
menjawab) ya benar Tuhan Yesus juga mengasihi dan menyayangi semua anak sekolah
minggu.
Tuhan Yesus juga berpesan “siapa yang tidak menyambut Kerajaan Allah seperti seorang
anak dia tidak akan masuk kedalamnya.” Mendengar hal itu Petrus dan Andreas pun
menjadi malu dengan perbuatan mereka lalu mereka membiarkan anak anak tersebut
mendekati Tuhan Yesus. Menurut adik adik apa yang Tuhan Yesus lakukan? (biarkan anak
anak menjawab). ya benar sekali yang dilakukan Tuhan Yesus memeluk semua anak anak
itu ….. uh senangnya dipeluk Tuhan Yesus, lalu Dia menaruh tanganNya atas anak anak
itu dan dia Memberkati mereka. Keren bukan ? itu membuktikan bahwa sekalipun adik
adik masih kecil tapi Dia sangat menyayangi anak anak termasuk adik adik yang ada
disini (ajak anak untuk bertepuk tangan untuk Tuhan) ayo kita ucapakan bersama “Tuhan
Yesus menyayangi Saya” (pada pengulangan kata saya dapat diganti dengan nama anak).
Evaluasi:
Terdapat dimanakah pembacaan alkitab hari ini ? Markus 10 : 13 – 16
Apa judul perikop pembacaan alkitab hari ini? Yesus memberkati anak anak
Apa yang dilakukan oleh para murid kepada orang tua yang datang menemui Tuhan
Yesus? Para muridpun mulai memarahi orang tua tadi dan
menghalangi anak anak itu datang kepada Tuhan Yesus
Apa yang Tuhan Yesus lakukan kepada para murid yang menghalangi anak anak itu ?
menegur para murid agar membiarkan anak anak itu datang dan jangan menghalangi
mereka
Sebagai bukti Tuhan mengasihi dan menyayangi anak anak apa yang dilakukan
selanjutnya kepada anak anak itu ? memeluk mereka dan meletakkan tangannya atas
mereka dan memberkati mereka
Pelajaran Hidup
Andika mempunyai adik perempuan berumur 4 tahun, namanya Fibri. Andika tidak
sayang pada Fibri, seringkali Andika mengganggu adiknya sampai adiknya menangis.
Sekalipun sudah diingatkan oleh orang tuanya tapi Andika tetap saja mengganggu
adiknya. Tapi setelah mendengar cerita tentang Tuhan Yesus menyayangi anak anak
maka dia mulai menyayangi adiknya karena Andika selalu ingat Tuhan Yesus selalu
menyayangi Andika maka dia pun harus menyayangi adiknya

Aktivitas
Pada pertemuan kali ini, hubungi seorang hamba Tuhan Pendeta untuk hadir dalam
ibadah ini dan setelah cerita alkitab maka Pendeta dapat mendoakan Anak sambil
meletakan tangan pada setiap anak. anak bisa diminta untuk berlutut saat Pendeta
mendoakan anak anak. Jika ada orang tua yang hadir maka anak dapat didampingi oleh
orang tuanya saat anak di doakan oleh pendeta.

Penjangkauan
Minta anak untuk bercerita kepada orang tua mereka bahwa mereka hari ini di doakan
oleh pendeta jemaat. Minta anak menceritakan perasaan mereka saat mereka didoakan
oleh pendeta. Minta orang tua mereka untuk mendoakan mereka.
Jika anak di dampingi oleh orang tua saat didoakan oleh pendeta. Maka minta orang tua
untuk terus mendoakan anak mereka di rumah. Juga minta anak menceritakan pada
orang tua mereka tentang perasaan mereka saat di doakan dalam ibadah sekolah
minggu
Keterangan Gambar, Peraga dan Lagu:
Lagu: Yesus sayang pada ku
Minggu berikutnya . . .
Minta anak selama seminggu ini untuk melihat dan mengamati kondisi teman teman
mereka, apakah ada yang bertubuh gemuk, kurus, atau ada yang tinggi atau juga yang
pendek. Atau jika ada perbedaan yang lain juga dapat diamati misalnya ada temannya
yang memiliki anggota tubuh yang lain bentuk. Nantinya pada pertemuan berikutnya
mereka akan mendengar cerita bahwa Tuhan Yesus tidak membeda bedakan orang,
semua orang di kasihinya.

ANAK BALITA, pelajaran 27


Sumber Alkitab dan Ayat Hafalan:
Markus 10 : 13 – 10, Markus 10 : 14 “Biarkan anak anak itu datang kepadaku.”
Guru mengucapkan isi ayat ini lalu minta anak anak untuk menirukan isi ayat tersebut.
Bisa divariasikan dengan minta anak laki laki untuk mengucapkan alamat ayat dan anak
perempuan mengucapkan isi ayat atau sebaliknya.
Pengaturan Kelas:
Anak duduk melantai dan guru berada dekat dengan anak. siapkan karpet atau tikar
untuk duduk melantai.
Guru sudah menghafal ayat yang akan dihafal oleh anak.
Guru menyiapkan gambar gambar bentuk tindakan kasih dan bukan tindakan kasih,
dibuat beberapa macam untuk dipilih anak dan lebih baik lagi jika ada gambar anak
anak.
Sangat disarankan untuk proses penumpangan tangan oleh para Pendeta kepada anak,
dilakukan dalam gereja dan dibuat dalam ibadah. Jadi bukan di ibadah sekolah minggu
tapi di ibadah jemaat. Pertama, bisa di Ibadah Gereja pada hari Minggu, ditambahkan
unsur ini, misalnya sebelum atau sesudah khotbah. Tentu Komisi mengkonsultasikan hal
ini dengan BPMJ/Pendeta/Khadim. Atau bisa juga dibuat tersendiri/khusus dalam Ibadah
Penumpangan Tangan yang dihadiri juga oleh orang tua. Untuk teknis penumpangan
tangan ini dapat dilihat di Lampiran.
Pelajaran Untuk Anak
Siapa yang pernah menginginkan sesuatu atau ingin mendekat pada orang yang sangat
terkenal (misalnya bintang film atau lain-lain), tapi dimarahi oleh mama, papa, atau opa,
oma atau orang dewasa lainnya (tunggu respons anak), bagaimana rasanya?
iang itu Ben berkata kepada orang tuanya : “mama papa kita mau kemana, kenapa
semua orang terburu-buru ????” Kata ibunya : “Kita harus cepat-cepat karena kita akan
bertemu dengan seseorang yang sangat luar biasa ayo cepat jangan lupa bawa
minuman.”
“Wuaaahhh……banyak sekali orang disini yach ma pa, ech…itu teman saya, hai frans, hai
ika, hai semuanya?”. Ben itu masih penasaran dengan siapa orang itu, maka ia bertanya
kepada ibunya “siapa orang itu?”. Ternyata orang itu adalah Tuhan Yesus. Maka Ben
berkata kepada ibunya:
“Itu adalah Yesus, ayo kita mendekat.”
Tiba-tiba terdengar suara teriakan: tunggu dulu!! tunggu dulu!! hei anak-anak, pergi
sana !! menjauh dari sini, jangan dekat-dekat kalian sangat mengganggu!!” teriak murid-
murid Yesus dan membuat anak-anak disitu menjadi ketakutan dan mulai menjauh. Tapi
ternyata Yesus mengetahui hal tersebut dan menjadi marah dan berkata kepada murid-
muridnya “Biarkan anak-anak itu datang kepadaKu, jangan menghalang halangi mereka,
sebab orang-orang seperti itulah yang empunya kerajaan sorga”. Lalu orang tua Ben dan
anak anak yang lain pun membawa anak anak mereka mendekat kepada Tuhan Yesus.
Dan apa yang Tuhan Yesus lakukan? Dia memeluk anak anak itu dan meletakkan
tanganNya atas mereka serta memberkati mereka. Sungguh Tuhan Yesus mengasihi anak
anak. Mari ucapkan : “Tuhan Yesus sangat mengasihi saya” (ajak anak mengucapkan
bersama)
Pelajaran Hidup
Tuhan Yesus ternyata sangat menyayangi dan mengasihi anak-anak dan Dia ingin anak-
anak ada dekatNYA, duduk bersamaNYA dan memeluk mereka serta memberkati
mereka. Tuhan Yesus mengasihi semua anak yang ada di dunia dan Tuhan Yesus akan
selalu melindungi anak-anak yang ada diseluruh dunia. Karena anak-anak sangat
berharga. Itu berarti Tuhan Yesus juga sangat sayang kepada kalian, karena kalian itu
berharga di mata Tuhan.

Aktivitas
Guru menyiapkan potongan potongan gambar bentuk dan contoh tindakan kasih
(sebagai contoh gambar orang tua memeluk anak dan lain sebagainya) dan meminta
anak-anak menunjukkan gambar mana yang menggambarkan kasih. Setelah selesai
memilih gambar, Guru (atau jika memungkinkan undanglah Pendeta jemaat) berdoa dan
menumpangkan tangan kepada setiap anak dan memberkati mereka.
Penjangkauan
Minta anak untuk bercerita kepada orang tua mereka bahwa mereka hari ini di doakan
oleh pendeta jemaat. Minta anak menceritakan perasaan mereka saat mereka didoakan
oleh pendeta. Jika anak di dampingi oleh orang tua saat didoakan oleh pendeta. Maka
minta orang tua untuk terus mendoakan anak mereka di rumah.
Keterangan Gambar, Peraga dan Lagu:
Lagu :
1. Tuhan mengasihi anak-anakNya
2. Yesus sayang padaku
3. Engkau mulia dimataNya
Minggu berikutnya . . .
ANAK BATITA, pelajaran 27
Sumber Alkitab dan Ayat Hafalan:
Markus 10:13-16, Markus 10:16
“Yesus memeluk anak-anak itu”
Cara Menghafal:
Menggunakan tangan
YESUS : kedua tangan ke atas
MEMELUK : tangan kanan di bahu kiri, tangan kiri di bahu kanan
ANAK-ANAK ITU : memeluk teman yang ada di kiri dan kanan
Pengaturan Kelas:
Anak-anak duduk melantai bersama guru.
Sangat disarankan untuk proses penumpangan tangan oleh para Pendeta kepada anak,
dilakukan dalam gereja dan dibuat dalam ibadah. Jadi bukan di ibadah sekolah minggu
tapi di ibadah jemaat.
Pertama, bisa di Ibadah Gereja pada hari Minggu, ditambahkan unsur ini, misalnya
sebelum atau sesudah khotbah. Tentu Komisi mengkonsultasikan hal ini dengan
BPMJ/Pendeta/Khadim. Atau bisa juga dibuat tersendiri/khusus dalam Ibadah
Penumpangan Tangan yang dihadiri juga oleh orang tua. Untuk teknis penumpangan
tangan ini dapat dilihat di Lampiran.
Pelajaran Untuk Anak
Adik adik… siapa disini yang suka ikut mama dan papa ke gereja atau ibadah kolom?
Tepuk tangan buat anak-anak yang ikut. Siapa yang tidak ikut mama dan papa kalau ke
gereja atau ke ibadah kolom? Kenapa tidak ikut? Apakah mama dan papa tidak ijinkan
ikut?
Ada mama yang membawa anak-anaknya datang kepada Tuhan Yesus. Tapi di usir orang-
orang.. “Husss,,,, pergi sana. Mengganggu saja anak-anak kecil” Tapi Tuhan Yesus bilang,
biarkan anak-anak itu datang kepadaKU. Dan Tuhan Yesus memeluk mereka. Tuhan Yesus
sayang kepada anak-anak.
Evaluasi:
Siapa yang memeluk anak-anak itu?
Pelajaran Hidup
Adik-adik Karena Tuhan Yesus sayang kepada adik-adik, ayo ikut mama dan papa ke
gereja dan ke ibadah kolom. Juga, datang ke ibadah sekolah minggu. Kita mendengarkan
cerita tentang Tuhan Yesus yang disampaikan pendeta dan guru sekolah minggu. Karena
Tuhan Yesus sayang adik-adik.
Aktivitas
Menyanyi “Yesus Sayang Padaku”
Sambil memeluk teman dan semua orang yang ikut beribadah
Penjangkauan
Orang tua mengajak anak beribadah di gereja dan kolom
Keterangan Gambar, Peraga dan Lagu:
Gambar 1 Tuhan Yesus bersama anak-anak
LAMPIRAN:
IBADAH PENUMPANGAN TANGAN
Catatan:
1. Jika dilaksanakan dalam Ibadah Jemaat, maka unsur lain mengikuti unsur dalam
ibadah jemaat. Unsur penumpangan tangan ini dapat masuk sebelum pembacaan
Alkitab atau sesudah khotbah.
2. Jika dilaksanakan dalam ibadah khusus, maka unsur ibadah lain diatur oleh Komisi
atau Khadim.
PENUMPANGAN TANGAN
P Saudara-saudaraku yang kekasih, hari ini kita akan melakukan apa yang dilakukan dan
diteladankan oleh Yesus Kristus, Kepala Gereja, Tuhan dan Juruselamat kita. Tuhan Yesus
sangat mencintai anak-anak dan bahkan menjadikan anak sebagai simbolisasi dari
Kerajaan Allah. Bagi Tuhan Yesus anak adalah bagian utuh dari persekutuan Kerajaan
Allah yang patut dihargai, dihormati dan juga diberkati.
P Karena itu, dengarkanlah firman dimana Yesus memuliakan anak-anak. Markus 10:13-
16 menuliskan: Lalu orang membawa anak-anak kecil kepada Yesus, supaya Ia menjamah
mereka; akan tetapi murid-murid-Nya memarahi orang-orang itu. Ketika Yesus melihat
hal itu, Ia marah dan berkata kepada mereka: "Biarkan anak-anak itu datang kepada-Ku,
jangan menghalang-halangi mereka, sebab orang-orang yang seperti itulah yang
empunya Kerajaan Allah. Aku berkata kepadamu: Sesungguhnya barangsiapa tidak
menyambut Kerajaan Allah seperti seorang anak kecil, ia tidak akan masuk ke
dalamnya." Lalu Ia memeluk anak-anak itu dan sambil meletakkan tangan-Nya atas
mereka Ia memberkati mereka.
P Terpujilah Kristus.
J Selamanya, amin.
P Penerimaan dengan kasih melalui pelukan tulus, bahkan dengan penumpangan tangan
untuk memberkati adalah hak setiap anak. Ini adalah teladan dan anugerah yang
diberikan oleh Tuhan Yesus bagi setiap anak. Kita tidak boleh mengabaikan dan
melalaikan hak anak ini. Oleh karena itu, marilah kita lakukan semua ini dengan takut
akan Tuhan dan dengan penuh cinta dan hormat kepada Saudara-saudara kecil kita ini.
p Oleh karena itu, sebelum kita menumpangkan tangan, maka mari kita berdoa
memohon pengasihan, perkenanan dan pertolongan Tuhan atas penumpangan tangan
saat ini. Mari berdoa: . . .
P+J Menyanyi “Yesus Sayang Padaku”
Penumpangan tangan
1. Para Pendeta dapat saja duduk agar lebih dapat dekat dengan anak. Khusus untuk
Anak Tanggung ketika hendak menerima penumpangan tangan, ada baiknya berlutut di
depan para Pendeta.
2. Setiap anak maju satu demi satu sambil para Pendeta menumpangkan tangan di atas
kepala setiap anak selama beberapa saat untuk memberkati mereka. Sementara
penumpangan tangan dapat diiringi instrument lembut. Anak yang sudah menerima
penumpangan tangan dapat duduk kembali atau berdiri di samping.
3. Setelah semua menerima tumpangan tangan, semua anak diundang kembali
menghadap para Pendeta/mimbar.
P+J Menyanyi “Di Waktu Ku Masih Kecil”
4. Jemaat diundang berdiri dan mendoakan semua anak dituntun oleh seorang Pendeta.
5. Jemaat duduk dan anak-anak menyanyi lagu “Ku Sayang Mama dan Papa” dan unsur
ini selesai. Anak-anak dapat duduk kembali.

Anda mungkin juga menyukai