Anda di halaman 1dari 2

RESENSI BUKU OIKUMENIKA

Judul Buku : Gerakan OIKUMENIKA

Penulis : J.B. Banawiratma- E.Gerrit Singgih, Tom Jacobs SJ.- Th. Sumartana

Penerbit : BPK Gunung Mulia, Jakarta

Tahun : 2012

Tebal : 80 Halaman

Buku ini membahas seluk buluk dalam gerakan oikumenika seperti masalah yang terjadi

dalam perbedaan seperti halnya ajaran gereja Katolik dan Protestan. Dalam hal ini di jelaskan

bagaimana memcari persamaan dari ajaran gereja-gereja untuk mempersatukan gereja. Dalam

buku ini penulis yaitu Dr. Tom Jacobs, SJ memiliki kenginan untuk mempersatukan gereja-gereja

dengan pandangan teologi bahwa pandangan orang-orang Katolik maupun Protestan baik secara

historis dan penghayatan eksistensi itu masih sangat di pengaruhi lingkungan dan adat-adat

sehingga pokok-pokok inti teologi hanya berdasarkan perasaan. Itulah yang membuat perbedaan

ada sebenarnya kebenaran itu tidak ada perbedaan sehingga gereja dapat bersatu, maka usaha

yang paling baik dengan membuat kebenaran itu dapat di terima setiap gereja.

E. Gerrit Singgih Oikumenika memiliki cita-cita untuk mempersatukan orang-orang

percaya di dalam satu kegiatan gereja baik dari protestan dan katolik tidak memandang ajaran

dokrin gerejanya. Karena prinsipnya lebih menonjolkan persamaan ketimbang perbedaan.

E. Gerrit Singgih dalam tulisannya yang kedua memiliki pandangan Injil yang menjadi

pokok pembahasan orang Kristen bukan perbedaan-perbedaan Teologi, karena itu geraja

oikumenis sebenarnya. Gerakan untuk kembali kepada tujuan Injili tetapi kelihatan walaupun

injili tetapi tidak ada kesatuan, ini yang patut dilihat bahwa sebenarnya injili tidak sepenuhnya
mempersatukan orang Kristen dalam gereja. Jadi Injili itu adalah kesatuan baik secara gereja

maupun tugasnya. Hal ini yang ingin oikumene lakukan dalam gereja-gereja yaitu kesatuan

secara utuh, tidak ada perbedaan yang jauh.

Dalam Gerakan Oikumenika dijelaskan Historis-Teologi, Th. Sumartana oikumene

adalah berpandangan yang menunjuk pada keseluruhan tempat di bumi yang dihuni oleh

manusia. Berpadanan (sinonim) dari yang berarti universal dalam pandangan katolik. Jadi untuk

itu gereja pada abad 19-20 terlihat gerakan oikumene bertumbuh baik secara kualitas maupun

kuantitas. Karena gerakan oikumene berhasil merumuskan masalah dari setiap gereja-gereja.

Prihal untuk melihat persamaan dan perbedaan sehingga gereja yang memiliki persamaan dapat

dengan mudah di satukan. Berdasarkan hal ini Sumartana berusaha menyatukan agama-agama

lain sepertinya. Jadi agapan Sumartana keselamatan itu ada di setiap agama yang penting semua

orang terjangkau untuk bersatu.

Dr. J.B. Banawiratma, SJ. Dalam penulisan ini dijelaskan tentang pendekatan dan

pemahaman gerekan oikumen sebagai berikut

1. Pendekatan yang lebih dogmatis dan lebih menekankan kesatuan


a. Mencari kesepakatan eklesiologi
b. Mencari hierari kebenaran kebenaran
c. Mencari hakikat kristianisme
2. Pendekatan yang lebih sosiologis dan lebih menerima perbedaan
a. Menekankan pengaruh leingkuangan budaya setempat pada hidup gereja
b. Menekankan misi dan tempat gereja di tengah sejarah dunia sekarang ini
3. Pendekatan yang lebih serempak dalam berbagai aspek

Dengan hal tersebut oikumene dalam melihat dapat saling berdampingan satu dengan
yang lain.

Anda mungkin juga menyukai