____________________
Makalah ini
Manajemen Kepemimpinan
____________________
Oleh:
Frengky Sihaloho
NIM: 2016693 TH
Medan
September 2019
1
DAFTAR ISI
BAB
I. PENDAHULUAN . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . .3
Teori Perilaku
III. KESIMPULAN . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . .9
KEPUSTAKAAN . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . ..10
2
BAB I
PENDAHULUAN
Sebelumnya saya berterimakasih kepada pengampu tugas mata kuliah ini Bp. Elim
tertolong dan ingin sekali rasanya untuk langsung terjun kelapangan dalam mempraktekkannya.
Dan didalam makalah saya ini, saya menyinggung satu tokoh Alkitab bernama Musa,
karena saya merasa tertarik dan menyukai pribadi dari Musa ini bagaimana cara dia memimpin
bangsa Israel.
Dan tentunya dalam pembahasan ini, saya akan terkonsep oleh suatu bahan ajar yang
Pada pembahasan ini juga, saya akan merelevansikan bagaiamana kepemimpinan Musa
dalam zaman sekarang ini, apa saja yang perlu dicontoh didalam kepemimpinannya. Akhir kata saya
ucapkan terimakasih.
3
BAB II
Ketika bangsa israel mengerang dan mengeluh seta berteriak minta tolong karena
perbudakan, dan sampai kepada Allah. Maka Allah memanggil Musa melalui api yang keluar
dari semak duri yang menyala-nyala, maka Musa meresponi panggilan Allah. Musa
melakukan apa yang diperintahkan Allah kepadanya, dan dengan tegas ia melakukan
tanggungjawabnya sebagai seorang pemimpin. Dan disini Musa tidak melakukan tugas itu
pemimpin yang menghidupi hakikat dan tanggungjawab dan memperhatikan karakter yang
baik untuk mengabdi sebagai pemimpin, memiliki pengetahuan yang luas, memiliki keahlian
sosial dan teknis1. Menurut saya bahwa Musa ini sangat tanggap terhadap situasi dan
hubungan sosial dan dia merasa punya tanggungjawab sebagai orang Israel untuk membela
1
Jahenos Saragih, Manajemen Kepemimpinan Gereja (Jakarta: GKYE, 2009) 124
4
Musa menyadari akan kelemahannya dalam hal berbicara ia berat mulut dan berat
lidah (keluaran 4:10). Kebertan Musa yang pertama ini disebabkan oleh ketidakselarasan
antara pekerjaannya dengan besarnya misi yang harus dilaksanakannya. Tetapi Allah
menjanjikan tanpa syarat bahwa Ia sendiri akan menyertai Musa. Hingga ia membutuhkan
orang lain untuk membantunya dalam hal menjalanlan tugasnya. Tuhan mengutus Harun
untuk membantu Musa berbicara kepada bangsa Israel. Karena Harun mempunyai keahlian
dalam hal berbicara, dalam hal inilah Musa menerpkan manajemen (pembagian kerja).
Dalam buku Stevri berkata bahwa pemimpin itu harus menganggap orang-orang
yang disampingnya adalah teman sekerja dan bukan pengikut dan dia berkata juga bahwa
fungsi lain dari pemimpin Kristen adalah mendorong atau memotivasi orang-orang yang
dipimpin untuk melakukan kehendak Tuhan dengan penuh ketaatan dan kesetiaan.2
2. Teori Perilaku
Musa Melakukan Pengidentifikasian/Perencanaan
Ketika semua keberatannya dijawab dengan janji-ianji penyertaan dan kuasa Allah
yang penuh kemurahan, Musa harus mengambil keputusan. Ia menyatakan penolakannya dan
meohon agar Allah mengutus orang lain saja. Musa bertemu dengan Harun di gunung Allah
Harrun akan ditugaskan sebagai juru bicara Musa dan Musa akan berperan seperti Allah,
Musa memberitahukan kepada Harun segala firman Tuhan yang harus disampaikan dan
segala tanda mijizat yang diperintahkan-Nya untuk dibuat (keluaran 4:28-29), lalu Musa dan
Harun mengumpulkan tua-tua israel . disinilah jelas bahwa Musa dan Harun melakukan
2
Stevri Indra Lumintang Theologia Kepemimpinan Kristen (Jakarta: GII, 2017) 287-288
5
Musa Melaksanakan Tugasnya
Musa dan Harun mengatakan firman yang disampaikan Tuhan, beginilah firman
Tuhan, Allah Israel biarkanlah umat-Ku pergi untuk mengadakan perayaan bagi-Ku dipadang
gurun”. Disitu Musa dan Harun mengatakan dan menjelaskan semua yang diperintahkan
umat israel pergi,dan seusai kematian anak sulungnya, firaun akhirnya mengabulkan tuntutan
itu. Akhirnya orang israel berangkat dari tanah Mesir, kendati rute perjalanan mereka yang
tepat tidak diketahui mereka akhirnya tiba ditepi “Laut Teberau” yang menghambat
perjalanan lebih lenjut ke arah Sinai. Tetapi saat Firaun berubah fikiran dan mengejar orangb
israel yang telah pergi, Musa melakukan tugasnya sebagai seorang pemimpin, ia mlakukan
kerjasama yang baik dengan Tuhan. Saat ia memberikan tanda Allah mengirimkan angin
timur yang kuat sepanjang malam, yang menyibakkan air laut (keluaran 14:21) agar umat
israel dapat menyebrang,tetapi tentara Mesir tenggelam dalam gulungan air laut tersebut.
Seandainya pada saat tentara Mesir datang dan Musa bertindak gegabah serta tidak mau
Saat umat Israel berada di Mara, mereka tidak dapat minum air yang di Mara itu karena pahit,
akhirnya bangsa israel mengeluh. Disini Musa kembali meminta bantuan kepada Tuhan,
karena Musa tidak mempunyai keahlian disitu. Musa juga melakukan pembagian tugas
3
Eka Darmaputera, Kepemimpinan Kristen (Jakarta: UPI, 2003) 52
6
dengan Harun saat mereka berada di padang gurun Sin yeng terletak diantara Elim gunung
sinai, Musa meminta Harun untuk mengatakan kepada bangsa israel bahwa Tuhan telah
melawan orang Israel. Disitu Musa berkata kepada Yosua, agar memilih orang-orang israel
dan melawan orang Amalek. Keesokan harinya Muasa, Harun,dan Hur naik kepuncak
bukitdengan memegang tongkat Allah, dan apabilla Musa mengangkat tongkatnya lebih
kuatlah Israel,tetapi apabila turun tangannya lebih kuatlah Amalek. Lalu Musa membagi
tugas dengan teman-temannya, Harun dan Hur menopang keduabelah tangannya, seorang
disisi yang satu, dan seorang disisi yang lain, hingga tangannya tidak bergerak sampai
matahari terbenam.
bagaimana harus menyelesaikan masalah dengan memegang suatu kunci, beliau berkata
“berpikir sesuai urutan kepentingan, dan melakukan sesuatu sesuai yang terpenting4, artinya
bahwa dahulukan lah yang terpenting dibalik yang penting, jadi didalam konteks
kepemimpinan Musa ini, bahwa Musa pasti memiliki banyak kepentingan, namun dia bisa
mendahulukan hal-hal yang lebih penting, dan banyak tuigas-tugas yang diemban oleh Musa,
namun ia bisa membagi tugas tersebut dan mementingkan tugas mana yang paling
didahulukan.
kita membutuhkan orang lain untuk membantu setiap tugas yang ada.karna akan menjadi
4
John Maxwell, Semua Orang Bisa Memimpin (Jakarta: BPK Gunung Mulia, 2014) 94
7
sangat lelah,tidak akan sanggup kita melakukannya seorang diri saja. Sebagai seorang
pemimpin yang baik Musa mendengarkan nasehat Yitro, Musa harus melaakukan pembagian
tugas kerja, dan Musa harus menggajarkan kepada mereka ketetapan-ketetapan dan
keputusan-keputusan,jalan yang harus dijalani, dan pekerjaan yang harus dikerjakan. Intinya
harus mencari orang yang cakap dan takut akan Allah, orang yang dapat dipercaya dan benci
kepada suap, karena suatu waktu mereka inilah yang akan mengadili perkara-perkara yang
kecil. Merupakan hal yang yang sangat hebat sekali kalau orang percaya kepada pemimpin,
dan lebih hebat lagi kalau pemimpin itu percaya kepada pengikutnya. Jikalau keduanya
merupakan realitas, maka kepercayaan akan menjadi hasilnya. Sebab semangkin besar
kepercayaan kepada seorang pemimpin, semakin bersedia pula mereka menerima perubahan
8
BAB III
KESIMPULAN
Untuk menyimpulkan semuanya ini, saya mengutip kata-kata dari Robert Clinton,
bahwa “Tugas utama pemimpin adalah mempengaruhi umat Allah untuk melaksanakan
rencana Allah”.5 Artinya adalah bahwa semua kita para pemimpin kristiani harus
mempengaruhi jemaat-jemaat kita dan mendorong mereka untuk ikut serta untuk menggenapi
visi misi kita yang sesuai dengan rencana Allah. Dan mungkin melalui gereja salah satunya,
bahwa Gereja sebagai sebuah sistem tentulah kinerjanya perlu diolah dan dimanajemen
sebagaimana mestinya agar visi, misi, tujuan, dan sasarannya dapat tercapai.selain itu gereja
sebagai lembaga yang berorientasi pada moral dan iman harus menjadi contoh dalam
sekarang, sangat bagus bahwa pemimpin dizaman sekarang harus mengikuti pola Musa, perlu
adanya perencananaan hang matang, langkah yang taktis, memiliki visi misi, dan relasi antar
pemimpin.
Untuk itu, penulis menghimbau agar kita para pemimpin generasi millenial untuk
tetap bersinergi didalam mencapai visi misi masing-masing yang mengutamakan kepentingan
umum dan terlebih lagi kesatuan tubuh Kristus semakin erat dan kerajaan Allah semakin
tersiar dan Tuhan dimuliakan lewat kita para pemimpin yang dipilihNya.
5
Richsonblogs.blogspot.com/2013/11/kepemimpinan-kristiani.html?m=1 (5 November 2013, internet)
9
KEPUSTAKAAN
Maxwell John, Semua Orang Bisa Memimpin. Jakarta: BPK Gunung Mulia, 2014
10