Diajukan Untuk Memenuhi Salah Satu Tugas Mata Kuliah Sejarah dan Metedologi Dakwah
Dosen Pengampu ; Dra. St. Nasriah, M. Sos. I
Oleh :
Kelompok I
Aulia Hardianty Ailani ( 50200121073 )
Herviana ( 50200121072 )
Eka Puspita Sari ( 50200121105 )
Nurul Mutmainna ( 50200121078 )
Muh Ismail Jamaluddin ( 50200121091 )
Adham Ramadhan ( 50200121106 )
Puji syukur kita panjatkan kehadirat Allah SWT. Yang telah melimpahkan
berkat, rahmat, taufik serta hidayah-Nya sehingga kami dapat menyelesaikan makalah
dengan judul “Dakwah Islam Periode Mekah”. Shalawat serta salam semoga senantiasa
tercurahkan kepada junjungan kita Nabi Muhammad SAW. Yang telah membimbing kami
dari jalan kegelapan menuju jalan yang terang yakni Agama Islam.
Makalah ini kami susun untuk memenuhi tugas mata kuliah Sejarah dan Metedologi
Dakwah pada Semester 4 Jurusan Bimbingan Dan Penyuluhan Islam, Fakultas Dakwah &
Komunikasi UIN Alauddin Makassar. Kami mengucapkan terima kasih yang sebesar-
besarnya kepada beberapa pihak yang berperan dalam penyusunan makalah ini. Dengan
menggunakan makalah ini semoga kegiatan belajar dalam memahami materi ini dapat lebih
belum bisa dikatakan mencapai tingkat kesempurnaan, untuk itu kritik dan saran tentu
kami butuhkan. Mohon maaf apabila ada kesalahan cetak atau kutipan-kutipan yang kurang
berkenan. Semoga makalah ini dapat bermanfaat bagi kita semua. Amin.
Kelompok I
ii
DAFTAR ISI
HALAMAN SAMPUL......................................................................................................i
KATA PENGANTAR.......................................................................................................ii
DAFTAR ISI....................................................................................................................iii
BAB I PENDAHULUAN.................................................................................................1
1. Latar Belakang.......................................................................................................1
2. Rumusan Masalah..................................................................................................1
3. Tujuan....................................................................................................................1
BAB II PEMBAHASAN..............................................................................................2-8
A. Kesimpulan............................................................................................................9
DAFTAR PUSTAKA......................................................................................................10
iii
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Islam lahir di Kota Mekah dibawa oleh Nabi Muhammad saw. Saat itu Mekah
dalam kondisi gelap gulita, budaya jahiliah berkembang pesat,kesyirikan merajalela. Allah
Swt. Mengutus Nabi Muhammad saw. Untuk mengadakan perubahan baik dalam hal
B. Rumusan Masalah
C. Tujuan
1
BAB II
PEMBAHASAN
Berbicara tentang Nabi Muhammad saw tidak terlalu mengalami kesulitan dalam
hal sumber karena adanya al-Quran dan hadis. Al-Quran merupakan wahyu Allah yang
diturunkan kepada Nabi Muhammad saw, setiap turunnya ayat, Nabi memerintahkan
untuk ditulis. Kemurnian al-Quran terjaga juga tidak terlepas dari peranan sahabat (Abu
Bakar, Umar bin Khattab dll.), untuk dibukukan dalam sebuah mushaf, disempurnakan
lagi pada masa Utsman bin Affan dengan nama mushaf utsmani. Adapun hadis merupakan
perkataan, perbuatan, dan persetujuan Nabi terhadap perbuatan sahabat. Jadi, hadis
merupakan sumber kedua untuk mengetahui kehidupan dan ajaran Nabi Muhammad saw.
Nabi Muhammad saw lahir di Mekah tahun 571 Masehi. Beliau keturunan
keluarga bangsawan Arab, yaitu Bani Hasyim dari suku quraisy, suku yang dipercayai
memelihara Ka‟bah yang dibangun Nabi Ibrahim dan anaknya (Ismail). Ayah nabi
bernama Abdullah, adalah anak bungsu dari Abdul Muthalib. Abdullah meninggal dunia
sebelum anaknya lahir. Sedang ibu nabi (Aminah) meninggal enam tahun kemudian.
Memasuki usia yang keempat puluh, di saat dia berkontemplasi di gua Hira,
wahyu Allah yang pertama (QS. Al – Alaq 96: 1-5): Bacalah dengan nama Tuhanmu yang
telah mencipta. Dia telah menciptakan manusia dari segumpal darah. Bacalah, dan
Tuhanmu itu Maha Mulia. Dia telah mengajar dengan qalam. Dia telah mengajar manusia
memerintahkan Nabi Muhammad menyeru manusia kepada suatu agama, dan belum pula
memberitahukan kepadanya bahwa Nabi adalah utusan Allah. Akan tetapi ayat-ayat itu
mengesankan sesuatu yang luar biasa, yang belum diketahui oleh Nabi Muhammad. Itulah
2
sebabnya maka ia segera kembali ke rumahnya dalam keadaan gemetar, apalagi ia dipeluk
dengan keras oleh Jibril beberapa kali, kemudian dilepaskan dan disuruhnya membaca.1
Setelah turunnya wahyu yang pertama ini, Jibril tidak muncul lagi untuk beberapa
lama, sementara Nabi Muhammad menantikannya dan selalu datang ke gua Hira. Dalam
keadaan menanti itulah turun wahyu yang membawa perintah kepadanya. Wahyu itu
berbunyi sebagai berikut: hai orang yang berselimut, bangun, dan beri ingatlah. Hendaklah
dan janganlah engkau memberi (dengan maksud) memperoleh (balasan) yang lebih
Selama tiga tahun pertama sejak diutusnya Nabi Muhammad saw dakwah
terangan secara lisan, misalnya memberi nasehat, memberi peringatan dsb. Adapun
metode yang dilakukan nabi dalam dakwah secara terangterangan adalah: pertama,
mengundang Bani Abdul Muttalib ke rumahnya dan menjelaskan bahwa dia telah diutus
oleh Allah, mendengar penjelasan nabi, Abu Lahab marah sambil berkata: ”celakalah
engkau! Apa untuk inikah kami engkau panggil?”. Hal inilah yang melatarbelakangi
turunnya Surah AlLahab. Kedua, undangan terbuka kepada seluruh masyarakat quraisy di
bukit Shafa. Nabi ingin melihat bagaimana pandangan masyarakat quraisy terhadap
kepribadian beliau. Masyarakat quraisy sepakat bahwa beliau adalah orang yang tak
pernah berdusta. Setelah itu beliau mengumumkan kenabiannya. Ketiga, Muhammad saw
manusia. Keempat, nabi mengadakan pertemuan khusus dengan orang-orang yang percaya
kepada beliau untuk aktivitas pembacaan (tilawah), pengajaran (ta‟lim), dan pensucian
(tazkiyah), di rumah Arqam bin Abil Arqam, dan merupakan sekolah Islam yang pertama.
Kelima, beberapa pengikut nabi meninggalkan Mekah dan mencari perlindungan atau
menghalangi dakwah Rasul. Semakin bertambah jumlah pengikut nabi, semakin keras
1
Rianawati, Sejarah Peradaban Islam, ( Pontianak : STAIN Press, 2010 ), h. 30
3
tantangan yang dilancarkan kaum quraisy. Menurut Ahmad Syalabi ada beberapa faktor
berarti tunduk kepada kekuasaan Bani Abdul Muttalib. Sedang suku-suku bangsa
2. penyamaan hak antara kasta bangsawan dan kasta hamba sahaya. Bangsa Arab hidup
manusia.
3. takut dibangkit. Agama Islam mengajarkan bahwa pada hari kiamat manusia akan
dibangkit dari kuburnya, dan bahwa semua perbuatan manusia akan dihisab.
Kaum quraisy selalu berusaha untuk menumpas dan menindas agama Islam dengan
menempuh jalan apa saja salah satunya dengan memboikot Bani Hasyim. Isi piagam
pemboikotan tersebut antara lain: mereka memutuskan segala bentuk hubungan dengan
Masyarakat Makkah sebelum Islam datang dan dibawa oleh Nabi Muhammad SAW dalam
kondisi yang memprihatinkan dan menyimpang. Banyak tradisi yang menyebabkan
mereka semakin jauh dari jalan kebenaran sehingga mereka disebut sebagai masyarakat
yang terpuji seperti pemberani, daya ingat yang kuat, dermawan, ramah, memiliki
kecakapan dalam berdagang, melindungi kaum yang lemah dan sebagainya. Bangsa Arab
memandang mulia Suku Quraisy karena merupakan suku yang mengurus Ka’bah dan
2
Patmawati, Sejarah Dakwah Rasulullah SAW Di Mekah dan Madinah, ( Pontianak : STAIN
Pontianak, 2010 ), h. 3-6
4
Namun keutamaan yang dimiliki Suku Quraisy juga diikuti dengan perbuatan-
dan yang lebih parah adalah membunuh anak-anak perempuan mereka dengan cara
mengubur hidup-hidup karena merasa malu dan hina selain itu mereka meyakini bahwa
anak perempuan hanya akan membawa kesengsaraan. Hanya sebagian kecil saja diantara
manusia menindas manusia lainnya, bahkan memandang seorang budak tak lebih dari
seekor binatang yang bisa dijual dan dibunuh. Dan sistem perbudakan kelak oleh Islam
peternak. Kebiasaan Kaum Quraisy diabadikan Allah SWT dalam Q.S. Quraisy, yang
pada musim dingin dan musim panas. Maka hendaklah mereka menyembah Tuhan
(pemilik) rumah ini (Ka‘bah), yang telah memberi makanan kepada mereka untuk
4). Surat Quraisy mengabadikan kegiatan perdagangan Suku Quraisy yang melakukan
perdagangan pada musim dingin (menuju Negeri Yaman) dan juga di musim panas
Orang-orang Arab memiliki pusat perdangan yang terkenal antara lain Pasar Ukaz,
Mijannah dan Zul Majaz. Pasar bukan hanya sebagai pusat transaksi jual beli, namun juga
dijadikan tempat unjuk gigi para penyair, orator, para pegulat. Nabi Muhammad semasa
kecil dahulu juga pernah mengikuti paman beliau yang bernama Abu Thalib untuk
berdagang menuju Syam, selain itu dimasa mudanya beliau juga pernah menjadi bagian
kafilah dagang milik Khadijah, yang akan menjadi istri beliau kelak.
buruh dari seorang peternak kambing. Rasulullah menggembala kambing demi memenuhi
5
kebutuhan hidup beliau. Rasulullah bersabda, ”Tidak ada Nabi kecuali pernah menjadi
penggembala kambing.” Mereka para sahabat bertanya, “Apakah engkau juga wahai
Rasulullah?” Beliau berkata, “Iya, saya telah menggembala dengan imbalan beberapa
qirath (mata uang dinar, pen.) dari penduduk Mekah.” (H.R. Bukhori)3
mengubah kondisi masyarakat Arab saat itu adalah Muhammad saw. Dialah yang
mendapatkan hikmah dari Allah untuk memberikan peringatan kepada kaumnya tentang
syiirik, kufur, dan bentuk-bentuk keruksakan lainnya menuju tata kehidupan yang islami.
Nabi juga dibekali oleh tuhannya melalui pesan tuhan dalam QS. Al-Mudatsir ayat 1-7.
Bekal tersebut menurut Sayyid Quthb berupa bimbingan antara lain: mengagungkan
Allah sehingga dengan ini ia akan mampu tabah dalam menghadapi segala tantangan;
mensucikan diri, mensucikan jiwa dan ahlak; menjauhi syirik; jangan mengharap balas
Sejak awal perjalanan dakwahnya nabi sudah menerapkan strategi brilian, yaitu
Bakar Shiddiq dan beberapa orang lainnya yang tergabung dalam as-sabiquunal
awwaluun. Nabi juga membidik kalangan elit, bidikan nabi terhadap mereka dengan
alasan mereka memiliki keluhuran moral, intelek dan nalarnya jalan, sekali menerima
dakwah akan menjadi sumber kekuatan bagi dakwah Islam. Nabi saw
karirnya, pasti mereka akan bermanfaat bagi Islam, asalkan mereka benar-benar
menghayati Islam”.
3
https://Kbbi.web.id/Jahiliah. Diakses di Internet Pada Tanggal 21 Maret 2023 Pada Pukul 20.34
WITA
4
Said Bin Ali Al-Qhatani, Al-Hikmah Fi Al-Da’wah Ila-Allah, ( 1994 ), h. 107
6
Prosedur gerakan dakwah nabi saw kemudian bergeser kepada terang-terangan
setelah dipandang memiliki kekuatan. Para pengikut Nabi tidak lagi sembunyi-sembunyi
untuk mempraktekan keyakinan dan ajaran Islam dalam kehidupan, bahkan mereka sudah
Beberapa langkah dipandang termasuk strategi dakwah nabi saw adalah strategi
hijrah, ini ditempuh oleh nabi saw hingga dua kali yaitu ke Abesenia dan ke Yastrib.
Upaya hijrah dilakukan untuk memberikan perlindungan kepada para pengikut nabi dari
kekejaman kafirin dan musyrikin Quraisy yang terus berusaha untuk memurtadkan
kembali pengikut nabi. Upaya ini mendapatkan hasil gemilang setelah hijrah ke Yastrib,
sebab rupa-rupanya dengan hijrah ke Ystrib bukan hanya pengikut nabi mendapatkan
mengisyaratkannya.
Allah dengan mulut-mulut dan tindakan mereka, akan tetapi Allah menyempurnakan
Ali Mufrodi dalam tulisannya Sejarah dan Dakwah Nabi saw, sekurang-
kurangnya ada dua rahasia dari kesuksesan dakwah Nabi saw, yaitu nilai konsistensi dan
1. bahwa Nabi saw selalu istiqomah, tetap pada pendirian, tanpa mengenal putus asa
5
Sayyid quthb, “Tafsir Fi Dilalil Qur’an Jilid X Juz 30”, Jurnal Ilmu Dakwah, Vol.4 No. 14, ( Juli –
Desember 2009 ) h. 185 - 187
7
2. bahwa Nabi saw konsekuen dengan apa yang diucapkan/didakwahkannya tanpa harus
mampu/enggan mempraktekannya.
3. adanya kesesuaian antara apa yang diucapkan dengan apa yang ia perbuat, demikian
ibadah maka ibadah Nabi walaupun sudah mendapatkan jaminan ma’shum hampir seluruh
waktu malamnya digunakan untuk ibadah, kalau ia menyuruh agar membiasakan pola
6
Abdullah Isa As-Salim, Manajemen Rasulullah Dalam Berdakwah, ( Jakarta : Pustaka Azzam, 2001 ),
h. 21
8
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
Nabi Muhammad adalah nabi terakhir yang diutus oleh Allah SWT beliau berasal
dari nasab yang mulia dari keturunan Nabi Ismail bin Ibrahim. Muhammad kecil tinggal
di sebuah desa yang jauh dari pengaruh kota, alam yang segar, dan Susana yang serba
alami, dibawah asuhan Halimah di perkampungan bani Sa‟ad. Hidup dalam keprihatinan,
ditinggal bapak sejak masih dalam kandungan, setelah itu ditinggal pula ibunya.
Masyarakat Makkah sebelum Islam datang dan dibawa oleh Nabi Muhammad
SAW dalam kondisi yang memprihatinkan dan menyimpang .keutamaan yang dimiliki
Suku Quraisy juga diikuti dengan perbuatan – perbuatan tercela seperti minuman
khamr (minuman keras), berzina, berjudi, merampok dan yang lebih parah adalah
merasa malu dan hina selain itu mereka meyakini bahwa anak perempuan hanya akan
sembunyi yang ditujukan pada keluarga terdekat. Prosedur gerakan dakwah nabi saw
pengikut Nabi tidak lagi sembunyi-sembunyi untuk mempraktekan keyakinan dan ajaran
Islam dalam kehidupan, bahkan mereka sudah menyatakan kesetiaan untuk senantiasa
9
DAFTAR PUSTAKA
Azzam, 2001
20.34 WITA
Patmawati, Sejarah Dakwah Rasulullah SAW Di Mekah dan Madinah, Pontianak : STAIN
Pontianak, 2010
Quthb Sayyid, “Tafsir Fi Dilalil Qur’an Jilid X Juz 30”, Jurnal Ilmu Dakwah, Vol.4 No. 14,
10