Anda di halaman 1dari 18

MAKALAH

SEJARAH PENDIDIKAN ISLAM


SEJARAH PERTUMBUHAN DAN PERKEMBANGAN
PENDIDIKAN PADA MASA NABI

Dosen Pengampu : Dr. Hairul Fauzi, S.Pd.I., M.Pd.

DI SUSUN OLEH :

KELOMPOK 03 :

VI PAI C

Nur Wahyuni (21.11.2718)

Qhusnul Chatimah (21.11.2728)

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN AGAMA ISLAM

FAKULTAS TARBIYAH, PENDIDIKAN DAN ILMU KEGURUAN

INSTITUT AGAMA ISLAM AN – NADWAH

KUALA TUNGKAL

TAHUN AKADEMIK 2023/2024

1
KATA PENGANTAR

Assalamu’alaikum Wr.Wb.
Puji syukur kami panjatkan kehadirat Allah SWT. Karena berkat rahmat,
hidayah, dan inayah-Nya yang tiada terkira, sehingga kami dapat menyelesaikan
makalah ini dengan judul “Sejarah Pertumbuhan Dan Perkembangan Pendidikan
Pada Masa Rasulullah Saw“.
Tak lupa kami juga mengucapkan ribuan terimakasih kepada segenap
keluarga yang telah banyak memberikan dukungan, kasih, kepercayaan yang
begitu besar. Dari sanalah kesuksesan ini berawal, semoga semua ini bisa
memberikan sedikit kebahagiaan dan menuntun kepada langkah yang lebih baik
lagi.
Meskipun penulis berharap makalah ini terbebas dari kesalahan dan
kekurangan namun, masih saja banyak kuranganya, oleh karena itu kami
mengharapkan kritik dan saran yang membangun agar makalah ini dapat lebih
baik lagi.
Akhir kata penulis berharap, mudah-mudahan makalah ini bermanfaat bagi
semua pembaca.
Wassalamu’alaikum Wr. Wb.

Kuala Tungkal, maret 2024

Penyusun

i
2
DAFTAR ISI

Kata pengantar.................................................................................................... i
Daftar isi ..............................................................................................................ii
BAB I PRNDAHULUAN
A. Latar belakang.........................................................................................1
B. Rumusan masalah....................................................................................1
C. Tujuan masalah ....................................................................................2
BAB II PEMBAHASAN
A. Pendidikan islam pada masa Rasulullah................................................3
1. Periode Makkah............................................................................. 4
2. Periode Madinah.............................................................................9
B. Metode pendidikan pada masa Rasulullah............................................10
C. Tujuan pendidikan pada masa Rasulullah.............................................13
BAB III PENUTUP
A. Kesimpulan...........................................................................................14
DAFTAR PUSTAKA

ii
3
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Perkembangan dunia pendidikan yang sekarang kita rasakan, merupakan
hasil dari proses perkembangan pendidikan yang terjadi di masa lampau. Dimana
sejarah pendidikan sudah ada sejak Islam diturunkan oleh Allah di muka bumi ini,
yakni sejak nabi Adam As diutus oleh Allah untuk menjadi khalifah yang pertama
di dunia. Proses atau pendidikan pada masa Rasulullah tepatnya adalah ketika
beliau diutus Allah menjadi Nabi sekaligus Rasul yaitu untuk mengemban risalah
Islam.
Pendidikan yang ada pada masa Rasulullah tidaklah jauh berbeda dengan
pendidikan yang ada pada masa sekarang. Dimana Nabi Muhammad Saw dalam
menyebarkan Islam sudah dapat menggunakan metode-metode yang sesuai
dengan perkembangan masa itu. Sehingga apa yang menjadi tujuan dari setiap
pendidikannya tersebut terlaksana dengan prestasi yang memuaskan.
Namun, sarana pendidikan yang ada pada masa Rasulullah sangatlah jauh
berbeda dengan sarana dan prasarana pendidikan modern sekarang ini. Dimana
pada waktu itu belum ada apa yang kita katakana gedung sekolah, serta sarana
penunjang lainnya seperti apa yang ada pada masa sekarang, tetapi tujuan
pendidikan justru lebih berhasil ketika masa Nabi Saw dibandingkan dengan
keberhasilan pendidikan yang diharapkan pada masa sekarang. Keberhasilan
pendidikan yang diterapkan oleh Rasulullah Saw bukan saja dirasakan oleh
masyarakat Makkah dan Madinah, namun sudah menyebar hampir di seluruh
jazirah arab, bahkan keseluruh Dunia.
Maka dari itu dalam makalah ini akan membahas dan menceritakan
tentang bagaimana proses perkembangan sejarah pendidikan islam pada masa
Rasulullah dahulu, Dengan tujuan agar kita menjadi generasi muda yang berperan
aktif dalam menghadapi pendidikan dan mampu membentuk dan menjadikan
pendidikan islam yang terdepan sekaligus mampu mewarnai sepanjang zaman.
B. Rumusan Masalah
1. Bagaimanakah Pendidikan Dimasa Rasulullah?

1
2. Apa Metode Yang Digunakan Dalam Pendidikan Pada Masa Rasulullah?
3. Apa Tujuan Pendidikan Pada Masa Rasulullah?
C. Tujuan Masalah
1. Mengetahui Sejarah Pendidikan Pada Masa Rasulullah
2. Mengetahui Metode Yang Digulakan Dalam Pendidikan Pada Masa
Rasulullah
3. Mengetahui Tujuan Pendidikan Pada Masa Rasulullah

2
BAB II
PEMBAHASAN
A. PENDIDIKAN ISLAM PADA MASA RASULULLAH SAW
Muhammad Rasulullah SAW. Diangkat menjadi rosul pada tanggal 17
Romadhon tahun keempat puluh dari usia beliau, bertepatan pada tanggal 6
Agustus 610 M. pada malam tersebut beliau menerima wahyu pertama yang
dibawa Jibril, yaitu yang terdapat dalam Al-Qur’an surat Al-Alaq ayat 1-5, yang
berbunyi :

‫ ٱۡق َر ۡأ َو َر ُّبَك ٱَأۡلۡك َر ُم‬٢ ‫ َخ َلَق ٱِإۡل نَٰس َن ِم ۡن َع َلٍق‬١ ‫ٱۡق َر ۡأ ِبٱۡس ِم َر ِّبَك ٱَّلِذ ي َخ َلَق‬
٥ ‫ َع َّلَم ٱِإۡل نَٰس َن َم ا َلۡم َيۡع َلۡم‬٤ ‫ ٱَّلِذ ي َع َّلَم ِبٱۡل َقَلِم‬٣
Artinya: “Bacalah Hai Muhammad dengan nama Tuhan mu yang menciptakan.
Menciptakan manusia dari segumpal darah. Bacalah, dan Tuhanmu
yang maha mulia. Yang mengajar manusia dengan perantaraan kalam.
Dia mengajarkam manusia apa yang tidak diketahuinya.” (Qs. Al-Alaq:
1-5)
Setelah wahyu pertama turun, maka turunlah wahyu yang kedua yaitu
terdapat pada Qs. Al-Muddasir ayat 1-7:

‫ َو ٱلُّر ۡج َز‬٤ ‫ َو ِثَياَب َك َفَطِّه ۡر‬٣ ‫ َو َر َّب َك َفَك ِّب ۡر‬٢ ‫ِذ ۡر‬u ‫ ُقۡم َفَأن‬١ ‫َٰٓيَأُّيَه ا ٱۡل ُم َّد ِّثُر‬
٧ ‫ َو ِلَر ِّبَك َفٱۡص ِبۡر‬٦ ‫َتۡم ُنن َتۡس َتۡك ِثُر‬ ‫ َو اَل‬٥ ‫َفٱۡه ُج ۡر‬
Artinya: “Hai orang-orang yang berselimut. Bqngunlah lalu beri peringatan.
Dan Tuhanmu agungkanlah. Dan pakaianmu bersihkanlah. Dan
perbuatan dosa (menyembah berhala) tinggalkanlah. Dan jangan kamu
memberi (dengan maksud) memperoleh (balasan) yang lebih banyak.
Dan untuk (memenuhi perintah) Tuhanmu bersabarlah.” (Qs. Al-
Muddasir: 1-7)
Wahyu kedua ini memerintahkan Rasulullah untuk mengajak manusia
memeluk agama yang dibawanya. Sejak saat itu mulailah dilaksanakan dakwah
islam. Untuk membentuk manusia mu’min sesuai dengan yang dikehendaki Allah
dan Rasulnya, sudah barang tentu diperlukan pelatihan, pengajaran serta

3
pendidikan, maka secara otomatis pula mulailah diterapkan pendidikan oleh
Rosulullah. Secara garis besar pendidikan pada masa Rosulullah ini dibagi
menjadi dua periode, yaitu periode Makkah dan periode Madinah.1
1. PERIODE MAKKAH
Kota Makkah sudah lama tumbuh dan berkembang sebagai sebuah kota
tempat berkumpulnya kabilah-kabilah yang berdatangan dari berbagai penjuru
Tanah Arab untuk berziarah ke Baitullah (ka’bah). Disamping debagai tempat
berkumpulnya para penziara yang datang ketempat tersebut, sekaliu setahun
mereka datang kekota mekkah untuk menghadiri berbagai acara. Kota mekkah
juga sebagai transit perdagangan lintas utara dan selatan. Keutara adalah Syam
dan yang keselatan adalah Yaman.2
Kondisi masyarakat Makkah jika dipandang dari keberagaman
masyarakatnya memiliki berbagai kepercayaan, pada umumnya mereka
menyembah berhala.
Latar belakang dan kondisi masyarakat arab khususnya Makkah sebagai
tempat kelahiran nabi Muhammad seperti diatas perlu kita ketahui untuk dapat
memahami tentang apa dan bagaimana pendidikan yang dilakukan Rosulullah
pada periode ini.
Pelaksanaan pendidikan islam oleh Rosulullah pada periode ini
dilaksanakan dalam tiga tahap, yaitu:
a. Dilakukan dengan cara rahasia
Hal ini dilakukan supaya tidak mendapat gangguan dari pihak kafir
Quroisy. Dealam tahap rahasia ini Rosul menyampaikan ajaran islam
kepada keluarga terdekaterta teman-teman dekatnya saja. Pendekatan yang
dilakukan Rasulullah adalah dengan cara pendekatan pribadi. Adapun
orang yang telah masuk islam pada tahap ini adalah Khadijah, Ali bin Abi
Tholib, Zaid bin Haritsah, Abu Bakar, Utsman bin Affan, Zubair bin
Awwam, Saad bin Abi Waaqqas, Thalhah bin Ubaidah, Abu Ubaidah bin

1
Haidar Putra Daulay dan Nurgaya Pasa, Pendidikan Islam Dalam Lintas Sejarah,
(Jakarta: KENCANA Prenada Media Group), hal, 19-20
2
Ibid,.hal, 20

4
Jarrah, dan Arqam bin Arqam.3 Mereka secara langsung diajar dan didik
oleh nabi untuk menjadi muslim dan siap menerima serta melaksanakan
petunjuk dan perintah dari Allah yang akan turun kemudian. Hal ini
berlangsung selama 3 tahun.4
b. Tahap pendidikan Islam secara terang-terangan.
Dari hari ke hari pengikut nabi Muhammad semakin bertambah
banyak. Mereka meyakini apa yang disampaikan Rasulullah itu adalah
benar, tidak sedikitpun mereka ragu dengan ajaran yang diajarkan
Rasulullah karena selama ini beliau tidak pernah berbohong.5
Setelah menerima wahyu berikutnya, yaitu surat Al-hijr ayat 94
Rasulullah menyiarkan secara langsung ajaran yang dibawa. Adapun arti
surat Al-hijr ayat 94 adalah :
Artinya: “maka sampaikanlah olehmu secara terang-terangan segala apa
yang diperintahkan (kepadamu) dan berpalinglah dari orang-orang yang
musyrik”. (Qs. Al-Hijr: 94)
Ketika wahyu tersebut turun, beliau mengundang keluarga dekatnya
untuk berkumpul dibukit shaffa, menyerukan agar berhati-hati terhadap
adzhab yang keras dikemudian hari (hari kiamat) bagi orang-orang yang
tidak mengakui Allah sebagai Tuhan Yang Esa dan Muhammad sebagai
utusanya. Seruan tersebut dijawab Abu Lahab, “celakalah kamu
Muhammad! Untuk inikah kami mengumpulkan kami..???”. Saat itu turun
wahyu menjelaskan perihal Abu Lahab dan istrinya. Perintah dakwah
secara teranag-terangan dilakukan oleh Rasulullah, seiring dengan jumlah
sahabat yang semakin banyak dan untuk meningkatkan jangkauan seruan
dakwah, karena diyakini dengan dakwah tersebut banyak kaum Quraisy
yang akan masuk agama Islam. Disamping itu keberadaan rumah Ibn
Arqam sebagai pusat lembga pendidikan islam sudah diketahui Kuffar
Quraisy.6

3
Ibid,.hal, 22
4
http://anandaheristina.blogspot.com/2014/11/sejarah-pendidikan-islam-masa.html
5
Ibid,.
6
Ibid,.

5
c. Tahapan Pendidikan Islam untuk Umum
Rasulullah merubah strategi dakwahnya dari seruan yang terfokus
kepada keluarga dekat beralih kepda seruan umum, umat Islam secara
keseluruhan sebagai tindak lanjut dari perintah tersebut, pada musim haji
Rasulullah mendatangi kemah-kemah para jama’ah haji. Pada awalnya
tidak banyak menerima, kecuali sekelompok jama’ah haji dari Ystrib.
Penerimaan masyarakat Yastrib terhadap ajaran Islam secara antusias
tersebut dikarenakan beberapa faktor diantaranya :
1. Adanya kabar dari kaum Yahudi, akan lahirnya seorang Rosul.
2. Suku Aus dan Khazraj mendapat tekanan dan ancaman dari kelompok
Yahudi.
3. Konflik antara Khazraj dan Aus secara berkelanjutan dalam rentang
waktu yang sudah lama.7
Berikutnya, dimusim haji pada tahun 17 ke Rasullan Muhammad Saw,
Rasulullah didatangi 12 orang laki-laki dan seorang wanita untuk berikrar
kesetiaan, yang dikenal dengan “Bai’ah al’Aqabah I” mereka berjanji akan
menyembah kepada Allah tidak akan mencuri, berzinah, tidak akan
kmembunuh anak-anak, menjauhkan perbuatan keji, serta fitnah, selalu taat
kepada Rasulullah, dan tidak mendurhakainnya terhadap sesuatu yang tidak
mereka inginkan.8
Adapun materi-materi yang diajarkan Rosulullah pada periode ini
diantaranya adalah, Aqidah, Pengajaran Al-Qur’an, Pendidikan Ibadah, dan
Pendidikan Ahlaq.
a. Akidah (keimanan)
Rasulullah mengemban tugas untuk menyampaikan Aqidah islamiyah
yang berintikan aqidah tauhid ( mengesakan allah swt ). Jadi, dengan
demikian mengubah bangsa arab yang mempercayai beraneka ragam tuhan
(politaisme) kepada keyakinan tauhid (mengesakan Allah swt). Inti pokok
keyakinan yang di sampaikan beliau adalah bertuhan hanya kepada allah

7
Ibid,.
8
Ibid,.

6
dan hanya allah yang di sembah. Hal ini dapat di simpulkan dalam bentuk
tauhid rubbuyiyah dan ulluhiyah.
Tauhid rubbubiyah adalah mengimami bahwa allah saja pencipta,
pemelihara juga meneniadakan alam semesta. Sedangka tauhid ilihiyah
yaitu, bertuhan dan menyembah hanya kepada allah SWT saja.9
b. Pengajaran Al-Qur’an
Al-Qur’an adalah wahyu Allah yang disampaikan kepada nabi Muhammad
SAW. Tugas Rasulullah adalah menyampaikan wahyu kepada umat
manusia. apabila beliau menerima wahyu dari Allah, maka beliau
menyampaikannya kepada sahabat, maka para sahabat menghafalkan ayat-
ayat yang disampaikan kepada meereka, dan ada juga sebagaian sahabat
yang pandai menulis, menuliskan ayat-ayat yang turun tersebut. Oleh
karena Al-Qur’an diturunkan sedikit demi sedikit, maka para sahabat rasul
lebih mudah menghafalkannya. Pada waktu-waktu tertentu Rasul
mengadakan ulangan terhadap bacaan-bacaan dan hafalan para sahabat.
Dalam menyampaikan ayat-ayat tersebut, rasulullah memberikan
penjelasan tentang isi atau maksud dari ayat-ayat yang dimaksud. Pada saat
melakukan berbagai aktivitas tersebut berlangsunglah proses pendidikan,
Rosul sebagai pendidik dan para sahabat sebaga peserta didik, sedangkan
al-Qur’an sebagai materi pembelajaran.10
c. Pendidikan ibadah
Ibadah yang dilakukan kaum muslimin pada masa itu belum
sempurna sebagai mana ibadah yang dilakukan pada masa setelah hijrah
(belum ada pusa, zakat, haji). Ibadah yang baru dilaksanakan adalah, shalat,
itupun belum dilaksanakan lima kali sehari semalam.11
d. Pendidikan Ahklak
Rasulullah diutus untuk menyempurnakan ahlaq yang mulia.
Berdasarka hal tersebut dapatlah dipahami betapa pentingnya kedudukan

9
Haidar Putra Daulay dan Nurgaya Pasa, Pendidikan Islam Dalam Lintas Sejarah,
(Jakarta: KENCANA Prenada Media Group), hal, 24
10
Ibid,.
11
Ibid,.

7
ahklak dalam ajaran islam. Salah satu kondisi sosial bangsa arab jahiliyah
yang ingin dirombak oleh rasulullah adalah kondisio sosial mereka yang
jauh dari ahlak mulia. Sejumlah ayat-ayat al-qu’an banyak yang
mengungkapkan tentang penanaman nilai-nilai ahklak,12 antara lain terdapat
dalam Qs Ad-Duha ayat 9-11.
Yang artinya: “adapun terhadap anak yatim maka janganlah berlaku
sewenang-wenang. Dan terhadap orang yang meminta-minta janganlah
kamu menghardiknya. Dan terhadap nikmat Tuhanmu maka hendaklah
kamu menyebut-nyebutnya (dengan bersyukur).” (Qs. Adh-Duha: 9-11)
selain dari ayat-ayat tersebut diatas masih banyak pula ayat-ayat lain
yang menerangkan tentang ahklakul karimah, sehingga dengan demikian
sahabat-sahabat Rasul hidup dalam suasana ahklak yang mulia.
2. PERIODE MADINAH
Setelah hijrah rasulullah menetap di Madinah, situasi di Madinah jauh
berbeda dengan situasi di Makkah. Di Makkah kaum muslimin mendapat
perlakuan yang tudak baik oleh pihak Quroisy.13
Di Madinah Rasul disambut dengan baik oleh penduduk Madinah yang
tulang punggung utamanya adalah kelompok Aus dan Khazraj. Dibawah
kepemimpinan Nabi bersatulah Muhajirin (orang-orang yang datang dari
Makkah) dan Ansar (orang-orang Madinah yang menjadi pengikut Rasul). Di
Madinah ini Rasul berperan sebagai pemimpin masyarakat madinah termasuk
didalamnya orang-orang Yahudi, sesuai dengan bunyi piagam Madinah.14
Pendidikan islam periode madinah sebagai lanjutan dari pendidikan
islam pada periode Makkah. Sesuai dengan ayat-ayat yang turun, maka
materi pembelajaran pendidikan islam lebih meluas lagi bila dibandigkan
dengan apa yang terjadi di Makkah.15

12
Ibid,.
13
Haidar Putra Daulay dan Nurgaya Pasa, Pendidikan Islam Dalam Lintas Sejarah,
(Jakarta: KENCANA Prenada Media Group), hal, 30
14
Ibid,.hal, 11
15
Ibid,.

8
Berbeda dengan periode di Makkah, pada periode Madinah islam
merupakan kekuatan politik. Ajaran islam yang berkenaan dengan kehidupan
masyarakat banyak turun di Madinah. Nabi Muhammad juga mempunyai
kedudukan, bukan saja sebagai kepala agama, tetapi juga sebagai kepala
Negara.16 Cara Nabi melakukan pembinaan dan pengajaran pendidikan
agaam islam di Madinah adalah sebagai berikut:
1. Pembentukan dan pembinaan masyarakat baru, menuju satu kesatuan
sosial dan politik.
Nabi Muhammad SAW mulai meletakkan dasar-dasar terbentuknya
masyarakat yang bersatu padu secara intern (ke dalam), dan ke luar diakui
dan disegani oleh masyarakat lainnya (sebagai satu kesatuan politik).
2. Pendidikan sosial politik dan kewarganegaraan.
Materi pendidikan sosial dan kewarganegaraan islam pada masa itu
adalah pokok-pokok pikiran yang terkandung dalam konstitusi Madinah,
yang dalam prakteknya diperinci lebih lanjut dan di sempurnakan dengan
ayat-ayat yang turun Selama periode Madinah.
Tujuan pembinaan adalah agar secara berangsur-angsur, pokok-
pokok pikiran konstitusi Madinah diakui dan berlaku bukan hanya di
Madinah saja, tetapi luas, baik dalam kehidupan bangsa Arab maupun
dalam kehidupan bangsa-bangsa di seluruh dunia.
3. Pendidikan anak dalam islam
Dalam islam, anak merupakan pewaris ajaran islam yang
dikembangkan oleh Nabi Muhammad saw dan gnerasi muda muslimlah
yang akan melanjutkan misi menyampaikan islam ke seluruh penjuru
alam. Oleh karenanya banyak peringatan-peringatan dalam Al-qur’an.
Adapun garis-garis besar materi pendidikan anak dalam islam yang
dicontohkan oleh Nabi Muhammad SAW adalah sebagai berikut:
Pendidikan Tauhid, Pendidikan Shalat, Pendidikan adab sopan dan santun
dalam bermasyarakat, Pendidikan adab dan sopan santun dalam keluarga,
Pendidikan kepribadian, Pendidikan kesehatan, Pendidikan akhlak.

16
http://mufeecrf.blogspot.com/2009/10/pendidikan-islam-pada-masa-rasulullah.html

9
B. METODE PENDIDIKA PADA MASA RASULULLAH
Salah satu sisi terpenting pendidikan tahap awal dalam Islam adalah
penjagaan identitas (huwiyyah). Penjagaan identitas yang dimaksud adalah
penjagaan moralitas (akhlak) umat. Sebab, menurut Dr. Yusuf Qardlawi bahwa
salah satu kegagalan umat manusia di dunia pada abad 20 adalah kegagalan dalam
mendidik moralitas umat. Maraknya penyimpangan moral baik itu tindak kriminal
(pembunuhan, perjudian, penipuan dll) maupun perzinahan dan pelanggaran
HAM yang menimpa penduduk dunia adalah bukti gagalnya pendidikan moralitas
khususnya generasi muda17
Penyebab dari kegagalan ini bukan tidak adanya kesadaran para
pendidik,dalam hal ini orang tua-akan pentingnya pendidikan generasi mendatang,
akan tetapi lebih karena kesalahan atau kekeliruan konsep/metodologi yang
diterapkan. Metode yang diterapkan hanya menyangkut satu aspek saja tidak
menyeluruh dan paripurna. Jika diibaratkan, sebuah metode ibarat permulaan,
permulaan yang baik akan melahirkan hasil yang baik.18
Dalam melaksanakan pendidikan terhadap para sahabat, selain kapasitas
pribadi beliau sendiri menjadi tauladan, terdapat metode tertentu yang
dilaksanakan oleh Rasulullah Saw. sehingga pendidikannya membuahkan hasil
dengan menjadikan para sahabat sebagai anak didik Rasulullah. Rasulullah Saw.
sendiri merupakan guru pertama dalam islam.19
Metode pendidikan Islam merupakan unsur dari sistem pendidikan Islam,
keberadaannya penting dan memang harus diperhatikan oleh setiap orang yang
terlibat dalam kegiatan pendidikan, baik itu guru maupun murid sebagai peserta
didik. Secara sederhana kata metode dipahami sebagai suatu cara yang dapat
ditempuh untuk mencapai tujuan. Dengan demikian dapat disebutkan bahwa
metode pendidikan Islam adalah segala cara dan usaha yang sistematis dan

17
http://suhaddoank.blogspot.com/2013/11/makalah-sejarah-peradaban-islam-
metode.html
18
Ibid,.
19
Ibid,.

10
pragmatis untuk mencapai tujuan pendidikan Islam, dengan melalui berbagai
aktivitas yang melibatkan guru sebagai pendidik dan murid sebagai anak didik.20
Dalam perjalanan sejarah pendidikan Islam, metode pendidikaan yang
diterapkan telah mengalami berbagai perubahan dan pengembangan. Di antara
perkembangan yang terjadi pada metode pendidikan Islam zaman Rasulullah,.
Ahli sejarah mencatat, setidaknya ada beberapa bentuk metode pendidikan yang
diterapkan yaitu :
1. Halaqah
Bentuk yang paling sederhana pendidikan muslim pada masa awal
adalah duduk melingkar. Ini merupakan pengalaman pendidikan yang khas
dalam Islam dikenal dengan nama Halaqah, yang arti harfiahnya sebuah
perkumpulan yang melingkar (pengkajian yang dilakukan dengan duduk
melingkar). Dinamakan demikian, karena Nabi SAW duduk di tengah-tengah
dan para sahabat duduk dengan membentuk setengah lingkaran di depan Nabi
SAW.21
2. Tanya Jawab
Kaidah ini terjadi ketika Rasulullah terlibat tanya-jawab dengan
Malaikat Jibril tentang Rukun Iman, Rukun Islam, Ikhsan dan Kiamat
dihadapan para Sahabat-sahabatnya. Tanya-jawab tersebut tiada lain adalah
metode pengajaran Rasulullah kepada para sahabatnya. pada masa Nabi SAW.
masing-masing sahabat mengajukan pertanyaan tentang masalah apapun, para
sahabat mengajukan pertanyaan tentang apa-apa yang dirasanya sukar dan
belum dipahami.22
3. Hafalan
Teknik ini adalah salah satu teknik yang terdapat dalam pribadi
Rasulullah, terbukti ketika Rasulullah menerima wahyu Allah yang pertama,
beliau bersungguh-sungguh dan terus menerus menghafalnya agar
tidak lupa sehingga turun jaminan Allah akan kekuatan hafalan dan daya ingat
Rasulullah terhadap wahyu itu. Menghafal sangat penting dalam hal
20
Ibid,.
21
Ibid,.
22
Ibid,.

11
pembelajaran, seseorang dapat menghafal apabila ada pemahaman terhadap
konteks yang dihafal. Pada zaman Rasulullah, para sahabat di tuntut untuk
mampu menghapal apa-apa yang di sabdakan oleh Rasulullah.23
4. Cerita
Dalam menyampaikan ajaran Islam, Rasulullah banyak menggunakan
metode bercerita. Hal ini terlihat karena di dalam Al-Quran banyak sekali
terdapat cerita-cerita masa lampau seperti tentang nabi-nabi, juga umat-umat
yang terdahulu.
5. Statistik
Pada zaman sekarang, statistik dianggap sebagai metode ilmiah yang
paling efektif dalam menyelesaikan beberapa permasalahan. Rasulullah telah
menggunakan metode statistik ini ketika beliau mendirikan negara Islam
di Madinah. Sebagaimana bunyi hadist yang diriwayatkan Al-Bukhari dan
Muslim yang diterima dari Huzaifah bin Al-Yaman R.A: "Kami pernah
bersama-sama Rasulullah dan Baginda bersabda; 'Buatkan data untukku
siapa-siapa yang sudah memeluk Islam "24
6. Lukisan
Rasulullah dalam mengajar kaum muslimin pernah menggunakan
ranting kayu untuk menggaris di atas tanah dalam menafsirkan ayat-ayat Al-
Quran, seperti yang diisyarakatkan firman-Nya : "Dan bahwa (yang kami
perintahkan) ini adalah jalanku yang lurus, maka ikutilah dia; dan janganlah
kamu mengikuti jalan-jalan yang lain, kerana jalan yang lain itu mencerai-
beraikan kamu dari jalan-Nya, Yang demikian itu diperintahkan Allah
kepadamu agar kamu bertakwa."(Qs. Al-An'am: 153)
7. Bahasa Isyarat
Rasulullah bukan saja mengajar dengan lisan kepada kaumnya, akan
tetapi gerak-gerik (demonstrasi) beliau menunjukkan satu metode pengajaran
beliau kepada umatnya. Hal ini karena peranan Rasulullah adalah
sebagai qudwah dan uswah bagi umat manusia sebagaimana yang dijelaskan

23
Ibid,.
24
Ibid,.

12
di dalam Al-Quran : "Sesungguhnya bagi kamu pada (diri) Rasulullah itu
contoh yang baik bagi orang yang mengharap (rahmat) Allah dan
(kedatangan) hari akhirat dan dia banyak menyebut Allah."(Qs. Al-Ahjab)
Dalam menyampaikan pengajaran, Rasulullah juga sering menggunakan
gaya atau isyarat dengan anggota badan Rasulullah. Contohnya ketika beliau
menjawab pertanyaan tentang orang yang memelihara anak yatim, seperti
yang digambarkan dalam sabdanya : "Aku dan orang yang memelihara anak
yatim seperti dua ini (diisyaratkan ibu jari dan jari tengah)"25
C. TUJUAN PENDIDIKAN ISLAM DI MASA RASULULLAH
Secara umum tujuan pendidikan islam dimasa Rasulullah adalah usaha
untuk membentuk kepribadian muslim seutuhnya. Adapun indikator-indikator
untuk menjadi muslim yang utuh adalah sebagai berikut.
1. Beriman dan bertaqwa kepada Allah Swt.
2. Melaksanakan ibadah-ibadah yang wajib maupun sunnah.
3. Berahklakul karimmah.
4. Taat dan patuh kepada perintah Allah dan Rasul.
5. Melaksanakan hukum-hukum islam dengan suka rela.
6. Memelihara kesatuan kaum muslimin dan mencintai mereka sebagaimana
mereka mencintai dirinya sendiri.26

BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
Dari uraian diatas dapat disimpulkan bahwa, sejarah pendidikan islam pada
masa Rasulullah SAW. Terdapat dua periode yaitu periode Makkah dan Madinah,

25
Ibid,.
26
Haidar Putra Daulay dan Nurgaya Pasa, Pendidikan Islam Dalam Lintas Sejarah,
(Jakarta: KENCANA Prenada Media Group), hal, 46

13
pada periode Makkah materi yang diajarkankan tentang akidah, pengajaran Al-
Qur’an, pendidikan Ibadah dan Pendidikan ahklak, sedangkan pada periode
madinah yang ajarkan adalah tentang masalah pendidikan politik.
Kemudian metode yang digunakan antara lain, halaqah, tanya jawab,
hafalan, cerita, statistik, lukisan dan bahasa isarat.
Adaput tujuan pendidikan pada masa Rasulullah adalah menjadikan
membentuk kepribadian muslim yang seutuhnya yang mempunyai, iman, ahlakul
karimmah, taat kepada perintah Allah dan Rasul, melaksanakan hukum-hukum
islam dan memelihara kesatuan kaum muslimin.

DAFTAR PUSTAKA

Daulay, Haidar Putra dan Nurgaya Pasa, 2013, Pendidikan Islam Dalam Lintas
Sejarah, Jakarta: KENCANA Prenada Media Group
Heristina, Ananda, 2014, “sejarah pendidikan islam masa Rasulullah”,
(online), (http://anandaheristina.blogspot.com/2014/11/sejarah-
pendidikan-islam-masa.html)
Riyan, Suhad, 2013, “Metode Pendidikan Rasulullah Saw”, (online),
(Http://Suhaddoank.Blogspot.Com/2013/11/Makalah-Sejarah-Peradaban-
Islam-Metode.Html)

14
15

Anda mungkin juga menyukai