Anda di halaman 1dari 18

MAKALAH

PENDIDIKAN ISLAM PADA MASA RASULULLAH DAN SAHABAT

Untuk memenuhi tugas mata kuliah sejarah pendidikan islam


Dose Pengampu : Marlina, M.Pd

Disusun Oleh :

1. As’ad Samsul Muarip (2286230082)


2. Ely Astuti (2286230029)
3. Siti Halimah (2286230014)

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN AGAMA ISLAM


FAKULTAS AGAMA ISLAM
UNIVERSITAS NURUL HUDA
TAHUN AKADEMIK 2022/2023
KATA PENGANTAR

Assalamu’alaikum Wr.Wb.
Puji syukur kami panjatkan kehadirat Allah SWT. Karena berkat rahmat,
hidayah, dan inayah-Nya yang tiada terkira, sehingga kami dapat menyelesaikan
makalah ini dengan judul “SEJARAH PENDIDIKAN PADA MASA
RASULULLAH SAW DAN SAHABAT“.
Tak lupa kami juga mengucapkan ribuan terimakasih kepada segenap
keluarga yang telah banyak memberikan dukungan, kasih, kepercayaan yang
begitu besar. Dari sanalah kesuksesan ini berawal, semoga semua ini bisa
memberikan sedikit kebahagiaan dan menuntun kepada langkah yang lebih baik
lagi.
Meskipun penulis berharap makalah ini terbebas dari kesalahan dan
kekurangan namun, masih saja banyak kuranganya, oleh karena itu kami
mengharapkan kritik dan saran yang membangun agar makalah ini dapat lebih
baik lagi.
Akhir kata penulis berharap, mudah-mudahan makalah ini bermanfaat bagi
semua pembaca.

Wassalamu’alaikum Wr. Wb.

Belitang, Desember 2022


Penyusun
DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL ........................................................................................... i


KATA PENGANTAR ........................................................................................ ii
DAFTAR ISI ....................................................................................................... iii

BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang ........................................................................................... 1
B. Rumusan Masalah ....................................................................................... 2
C. Tujuan Masalah ........................................................................................... 2

BAB II PEMBAHASAN
A. Pendidikan islam pada masa Rasulullah...................................................... 3
1. Priode Makkah ...................................................................................... 4
2. Priode Madinah ...................................................................................... 8
B. Metode pendidikan pada masa Rasulullah ..................................................11
C. Tujuan pendidikan pada masa Rasulullah ...................................................13

BAB III PENUTUP


Kesimpulan ........................................................................................................14
Daftar Pustaka ....................................................................................................15
BAB I
PENDAHULUAN

A. LATAR BELAKANG
Perkembangan dunia pendidikan yang sekarang kita rasakan, merupakan
hasil dari proses perkembangan pendidikan yang terjadi di masa lampau.
Dimana sejarah pendidikan sudah ada sejak Islam diturunkan oleh Allah di
muka bumi ini, yakni sejak nabi Adam As diutus oleh Allah untuk menjadi
khalifah yang pertama di dunia. Proses atau pendidikan pada masa Rasulullah
tepatnya adalah ketika beliau diutus Allah menjadi Nabi sekaligus Rasul yaitu
untuk mengemban risalah Islam.
Pendidikan yang ada pada masa Rasulullah tidaklah jauh berbeda dengan
pendidikan yang ada pada masa sekarang. Dimana Nabi Muhammad Saw
dalam menyebarkan Islam sudah dapat menggunakan metode-metode yang
sesuai dengan perkembangan masa itu. Sehingga apa yang menjadi tujuan
dari setiap pendidikannya tersebut terlaksana dengan prestasi yang
memuaskan.
Namun, sarana pendidikan yang ada pada masa Rasulullah sangatlah jauh
berbeda dengan sarana dan prasarana pendidikan modern sekarang ini.
Dimana pada waktu itu belum ada apa yang kita katakana gedung sekolah,
serta sarana penunjang lainnya seperti apa yang ada pada masa sekarang,
tetapi tujuan pendidikan justru lebih berhasil ketika masa Nabi Saw
dibandingkan dengan keberhasilan pendidikan yang diharapkan pada masa
sekarang. Keberhasilan pendidikan yang diterapkan oleh Rasulullah Saw
bukan saja dirasakan oleh masyarakat Makkah dan Madinah, namun sudah
menyebar hampir di seluruh jazirah arab, bahkan keseluruh Dunia.
Maka dari itu dalam makalah ini akan membahas dan menceritakan
tentang bagaimana proses perkembangan sejarah pendidikan islam pada masa
Rasulullah dahulu, Dengan tujuan agar kita menjadi generasi muda yang
berperan aktif dalam menghadapi pendidikan dan mampu membentuk dan
menjadikan pendidikan islam yang terdepan sekaligus mampu mewarnai
sepanjang zaman.

B. RUMUSAN MASALAH
1. Bagaimanakah Pendidikan Dimasa Rasulullah?
2. Apa Metode Yang Digunakan Dalam Pendidikan Pada Masa Rasulullah?
3. Apa Tujuan Pendidikan Pada Masa Rasulullah?

C. TUJUAN MASALAH
1. Mengetahui Sejarah Pendidikan Pada Masa Rasulullah
2. Mengetahui Metode Yang Digulakan Dalam Pendidikan Pada Masa
Rasulullah
3. Mengetahui Tujuan Pendidikan Pada Masa Rasulullah
BAB II
PEMBAHASAN

A. PENDIDIKAN ISLAM PADA MASA RASULULLAH SAW


Muhammad Rasulullah SAW. Diangkat menjadi rosul pada tanggal 17
Romadhon tahun keempat puluh dari usia beliau, bertepatan pada tanggal 6
Agustus 610 M. pada malam tersebut beliau menerima wahyu pertama yang
dibawa Jibril, yaitu yang terdapat dalam Al-Qur’an surat Al-Alaq ayat 1-5,
yang berbunyi :
Artinya: “Bacalah Hai Muhammad dengan nama Tuhan mu yang
menciptakan. Menciptakan manusia dari segumpal darah. Bacalah, dan
Tuhanmu yang maha mulia. Yang mengajar manusia dengan perantaraan
kalam. Dia mengajarkam manusia apa yang tidak diketahuinya.” (Qs. Al-
Alaq: 1-5)
Setelah wahyu pertama turun, maka turunlah wahyu yang kedua yaitu
terdapat pada Qs. Al-Muddasir ayat 1-7:
Artinya: “Hai orang-orang yang berselimut. Bqngunlah lalu beri
peringatan. Dan Tuhanmu agungkanlah. Dan pakaianmu bersihkanlah. Dan
perbuatan dosa (menyembah berhala) tinggalkanlah. Dan jangan kamu
memberi (dengan maksud) memperoleh (balasan) yang lebih banyak. Dan
untuk (memenuhi perintah) Tuhanmu bersabarlah.” (Qs. Al-Muddasir: 1-7)
Wahyu kedua ini memerintahkan Rasulullah untuk mengajak manusia
memeluk agama yang dibawanya. Sejak saat itu mulailah dilaksanakan
dakwah islam. Untuk membentuk manusia mu’min sesuai dengan yang
dikehendaki Allah dan Rasulnya, sudah barang tentu diperlukan pelatihan,
pengajaran serta pendidikan, maka secara otomatis pula mulailah diterapkan
pendidikan oleh Rosulullah. Secara garis besar pendidikan pada masa
Rosulullah ini dibagi menjadi dua periode, yaitu periode Makkah dan periode
Madinah.
1. PERIODE MAKKAH
Kota Makkah sudah lama tumbuh dan berkembang sebagai sebuah
kota tempat berkumpulnya kabilah-kabilah yang berdatangan dari berbagai
penjuru Tanah Arab untuk berziarah ke Baitullah (ka’bah). Disamping
debagai tempat berkumpulnya para penziara yang datang ketempat
tersebut, sekaliu setahun mereka datang kekota mekkah untuk menghadiri
berbagai acara. Kota mekkah juga sebagai transit perdagangan lintas utara
dan selatan. Keutara adalah Syam dan yang keselatan adalah Yaman.
Kondisi masyarakat Makkah jika dipandang dari keberagaman
masyarakatnya memiliki berbagai kepercayaan, pada umumnya mereka
menyembah berhala.
Latar belakang dan kondisi masyarakat arab khususnya Makkah
sebagai tempat kelahiran nabi Muhammad seperti diatas perlu kita ketahui
untuk dapat memahami tentang apa dan bagaimana pendidikan yang
dilakukan Rosulullah pada periode ini.
Pelaksanaan pendidikan islam oleh Rosulullah pada periode ini
dilaksanakan dalam tiga tahap, yaitu:

a. Dilakukan dengan cara rahasia


Hal ini dilakukan supaya tidak mendapat gangguan dari pihak kafir
Quroisy. Dealam tahap rahasia ini Rosul menyampaikan ajaran islam
kepada keluarga terdekaterta teman-teman dekatnya saja. Pendekatan
yang dilakukan Rasulullah adalah dengan cara pendekatan pribadi.
Adapun orang yang telah masuk islam pada tahap ini adalah Khadijah,
Ali bin Abi Tholib, Zaid bin Haritsah, Abu Bakar, Utsman bin Affan,
Zubair bin Awwam, Saad bin Abi Waaqqas, Thalhah bin Ubaidah, Abu
Ubaidah bin Jarrah, dan Arqam bin Arqam.[3] Mereka secara langsung
diajar dan didik oleh nabi untuk menjadi muslim dan siap menerima
serta melaksanakan petunjuk dan perintah dari Allah yang akan turun
kemudian. Hal ini berlangsung selama 3 tahun.
b. Tahap pendidikan Islam secara terang-terangan.
Dari hari ke hari pengikut nabi Muhammad semakin bertambah
banyak. Mereka meyakini apa yang disampaikan Rasulullah itu adalah
benar, tidak sedikitpun mereka ragu dengan ajaran yang diajarkan
Rasulullah karena selama ini beliau tidak pernah berbohong.[5]
Setelah menerima wahyu berikutnya, yaitu surat Al-hijr ayat 94
Rasulullah menyiarkan secara langsung ajaran yang dibawa. Adapun
arti surat Al-hijr ayat 94 adalah :
Artinya: “maka sampaikanlah olehmu secara terang-terangan
segala apa yang diperintahkan (kepadamu) dan berpalinglah dari orang-
orang yang musyrik”. (Qs. Al-Hijr: 94)

Ketika wahyu tersebut turun, beliau mengundang keluarga


dekatnya untuk berkumpul dibukit shaffa, menyerukan agar berhati-hati
terhadap adzhab yang keras dikemudian hari (hari kiamat) bagi orang-
orang yang tidak mengakui Allah sebagai Tuhan Yang Esa dan
Muhammad sebagai utusanya. Seruan tersebut dijawab Abu Lahab,
“celakalah kamu Muhammad! Untuk inikah kami mengumpulkan
kami..???”. Saat itu turun wahyu menjelaskan perihal Abu Lahab dan
istrinya. Perintah dakwah secara teranag-terangan dilakukan oleh
Rasulullah, seiring dengan jumlah sahabat yang semakin banyak dan
untuk meningkatkan jangkauan seruan dakwah, karena diyakini dengan
dakwah tersebut banyak kaum Quraisy yang akan masuk agama Islam.
Disamping itu keberadaan rumah Ibn Arqam sebagai pusat lembga
pendidikan islam sudah diketahui Kuffar Quraisy.

c. Tahapan Pendidikan Islam untuk Umum


Rasulullah merubah strategi dakwahnya dari seruan yang terfokus
kepada keluarga dekat beralih kepda seruan umum, umat Islam secara
keseluruhan sebagai tindak lanjut dari perintah tersebut, pada musim
haji Rasulullah mendatangi kemah-kemah para jama’ah haji. Pada
awalnya tidak banyak menerima, kecuali sekelompok jama’ah haji dari
Ystrib. Penerimaan masyarakat Yastrib terhadap ajaran Islam secara
antusias tersebut dikarenakan beberapa faktor diantaranya :
1. Adanya kabar dari kaum Yahudi, akan lahirnya seorang Rosul.
2. Suku Aus dan Khazraj mendapat tekanan dan ancaman dari
kelompok Yahudi.
3. Konflik antara Khazraj dan Aus secara berkelanjutan dalam rentang
waktu yang sudah lama.

Berikutnya, dimusim haji pada tahun 17 ke Rasullan Muhammad


Saw, Rasulullah didatangi 12 orang laki-laki dan seorang wanita untuk
berikrar kesetiaan, yang dikenal dengan “Bai’ah al’Aqabah I” mereka
berjanji akan menyembah kepada Allah tidak akan mencuri, berzinah,
tidak akan kmembunuh anak-anak, menjauhkan perbuatan keji, serta
fitnah, selalu taat kepada Rasulullah, dan tidak mendurhakainnya
terhadap sesuatu yang tidak mereka inginkan.

Adapun materi-materi yang diajarkan Rosulullah pada periode ini


diantaranya adalah, Aqidah, Pengajaran Al-Qur’an, Pendidikan Ibadah,
dan Pendidikan Ahlaq.

a. Akidah (keimanan)
Rasulullah mengemban tugas untuk menyampaikan Aqidah
islamiyah yang berintikan aqidah tauhid ( mengesakan allah swt ).
Jadi, dengan demikian mengubah bangsa arab yang mempercayai
beraneka ragam tuhan (politaisme) kepada keyakinan tauhid
(mengesakan Allah swt). Inti pokok keyakinan yang di sampaikan
beliau adalah bertuhan hanya kepada allah dan hanya allah yang di
sembah. Hal ini dapat di simpulkan dalam bentuk tauhid rubbuyiyah
dan ulluhiyah.
Tauhid rubbubiyah adalah mengimami bahwa allah saja pencipta,
pemelihara juga meneniadakan alam semesta. Sedangka tauhid
ilihiyah yaitu, bertuhan dan menyembah hanya kepada allah SWT
saja.

b. Pengajaran Al-Qur’an
Al-Qur’an adalah wahyu Allah yang disampaikan kepada nabi
Muhammad SAW. Tugas Rasulullah adalah menyampaikan wahyu
kepada umat manusia. apabila beliau menerima wahyu dari Allah,
maka beliau menyampaikannya kepada sahabat, maka para sahabat
menghafalkan ayat-ayat yang disampaikan kepada meereka, dan ada
juga sebagaian sahabat yang pandai menulis, menuliskan ayat-ayat
yang turun tersebut. Oleh karena Al-Qur’an diturunkan sedikit demi
sedikit, maka para sahabat rasul lebih mudah menghafalkannya.
Pada waktu-waktu tertentu Rasul mengadakan ulangan terhadap
bacaan-bacaan dan hafalan para sahabat. Dalam menyampaikan
ayat-ayat tersebut, rasulullah memberikan penjelasan tentang isi atau
maksud dari ayat-ayat yang dimaksud. Pada saat melakukan berbagai
aktivitas tersebut berlangsunglah proses pendidikan, Rosul sebagai
pendidik dan para sahabat sebaga peserta didik, sedangkan al-Qur’an
sebagai materi pembelajaran.

c. Pendidikan ibadah
Ibadah yang dilakukan kaum muslimin pada masa itu belum
sempurna sebagai mana ibadah yang dilakukan pada masa setelah
hijrah (belum ada pusa, zakat, haji). Ibadah yang baru dilaksanakan
adalah, shalat, itupun belum dilaksanakan lima kali sehari semalam.

d. Pendidikan Ahklak
Rasulullah diutus untuk menyempurnakan ahlaq yang mulia.
Berdasarka hal tersebut dapatlah dipahami betapa pentingnya
kedudukan ahklak dalam ajaran islam. Salah satu kondisi sosial
bangsa arab jahiliyah yang ingin dirombak oleh rasulullah adalah
kondisio sosial mereka yang jauh dari ahlak mulia. Sejumlah ayat-
ayat al-qu’an banyak yang mengungkapkan tentang penanaman
nilai-nilai ahklak, antara lain terdapat dalam Qs Ad-Duha ayat 9-11.
Yang artinya: “adapun terhadap anak yatim maka janganlah
berlaku sewenang-wenang. Dan terhadap orang yang meminta-minta
janganlah kamu menghardiknya. Dan terhadap nikmat Tuhanmu
maka hendaklah kamu menyebut-nyebutnya (dengan bersyukur).”
(Qs. Adh-Duha: 9-11)
selain dari ayat-ayat tersebut diatas masih banyak pula ayat-ayat
lain yang menerangkan tentang ahklakul karimah, sehingga dengan
demikian sahabat-sahabat Rasul hidup dalam suasana ahklak yang
mulia.

2. PERIODE MADINAH
Setelah hijrah rasulullah menetap di Madinah, situasi di Madinah jauh
berbeda dengan situasi di Makkah. Di Makkah kaum muslimin mendapat
perlakuan yang tudak baik oleh pihak Quroisy.
Di Madinah Rasul disambut dengan baik oleh penduduk Madinah
yang tulang punggung utamanya adalah kelompok Aus dan Khazraj.
Dibawah kepemimpinan Nabi bersatulah Muhajirin (orang-orang yang
datang dari Makkah) dan Ansar (orang-orang Madinah yang menjadi
pengikut Rasul). Di Madinah ini Rasul berperan sebagai pemimpin
masyarakat madinah termasuk didalamnya orang-orang Yahudi, sesuai
dengan bunyi piagam Madinah.[14]
Pendidikan islam periode madinah sebagai lanjutan dari pendidikan
islam pada periode Makkah. Sesuai dengan ayat-ayat yang turun, maka
materi pembelajaran pendidikan islam lebih meluas lagi bila dibandigkan
dengan apa yang terjadi di Makkah.
Berbeda dengan periode di Makkah, pada periode Madinah islam
merupakan kekuatan politik. Ajaran islam yang berkenaan dengan
kehidupan masyarakat banyak turun di Madinah. Nabi Muhammad juga
mempunyai kedudukan, bukan saja sebagai kepala agama, tetapi juga
sebagai kepala Negara. Cara Nabi melakukan pembinaan dan pengajaran
pendidikan agaam islam di Madinah adalah sebagai berikut:
1. Pembentukan dan pembinaan masyarakat baru, menuju satu kesatuan
sosial dan politik.
Nabi Muhammad SAW mulai meletakkan dasar-dasar terbentuknya
masyarakat yang bersatu padu secara intern (ke dalam), dan ke luar
diakui dan disegani oleh masyarakat lainnya (sebagai satu kesatuan
politik).

2. Pendidikan sosial politik dan kewarganegaraan.


Materi pendidikan sosial dan kewarganegaraan islam pada masa itu
adalah pokok-pokok pikiran yang terkandung dalam konstitusi
Madinah, yang dalam prakteknya diperinci lebih lanjut dan di
sempurnakan dengan ayat-ayat yang turun Selama periode Madinah.
Tujuan pembinaan adalah agar secara berangsur-angsur, pokok-pokok
pikiran konstitusi Madinah diakui dan berlaku bukan hanya di Madinah
saja, tetapi luas, baik dalam kehidupan bangsa Arab maupun dalam
kehidupan bangsa-bangsa di seluruh dunia.

3. Pendidikan anak dalam islam


Dalam islam, anak merupakan pewaris ajaran islam yang
dikembangkan oleh Nabi Muhammad saw dan gnerasi muda muslimlah
yang akan melanjutkan misi menyampaikan islam ke seluruh penjuru
alam. Oleh karenanya banyak peringatan-peringatan dalam Al-qur’an.
Adapun garis-garis besar materi pendidikan anak dalam islam yang
dicontohkan oleh Nabi Muhammad SAW adalah sebagai berikut:
Pendidikan Tauhid, Pendidikan Shalat, Pendidikan adab sopan dan
santun dalam bermasyarakat, Pendidikan adab dan sopan santun dalam
keluarga, Pendidikan kepribadian, Pendidikan kesehatan, Pendidikan
akhlak.

B. METODE PENDIDIKA PADA MASA RASULULLAH


Salah satu sisi terpenting pendidikan tahap awal dalam Islam adalah
penjagaan identitas (huwiyyah). Penjagaan identitas yang dimaksud adalah
penjagaan moralitas (akhlak) umat. Sebab, menurut Dr. Yusuf Qardlawi
bahwa salah satu kegagalan umat manusia di dunia pada abad 20 adalah
kegagalan dalam mendidik moralitas umat. Maraknya penyimpangan moral
baik itu tindak kriminal (pembunuhan, perjudian, penipuan dll) maupun
perzinahan dan pelanggaran HAM yang menimpa penduduk dunia adalah
bukti gagalnya pendidikan moralitas khususnya generasi muda.
Penyebab dari kegagalan ini bukan tidak adanya kesadaran para
pendidik,dalam hal ini orang tua-akan pentingnya pendidikan generasi
mendatang, akan tetapi lebih karena kesalahan atau kekeliruan
konsep/metodologi yang diterapkan. Metode yang diterapkan hanya
menyangkut satu aspek saja tidak menyeluruh dan paripurna. Jika diibaratkan,
sebuah metode ibarat permulaan, permulaan yang baik akan melahirkan hasil
yang baik.
Dalam melaksanakan pendidikan terhadap para sahabat, selain kapasitas
pribadi beliau sendiri menjadi tauladan, terdapat metode tertentu yang
dilaksanakan oleh Rasulullah Saw. sehingga pendidikannya membuahkan
hasil dengan menjadikan para sahabat sebagai anak didik Rasulullah.
Rasulullah Saw. sendiri merupakan guru pertama dalam islam.
Metode pendidikan Islam merupakan unsur dari sistem pendidikan Islam,
keberadaannya penting dan memang harus diperhatikan oleh setiap orang
yang terlibat dalam kegiatan pendidikan, baik itu guru maupun murid sebagai
peserta didik. Secara sederhana kata metode dipahami sebagai suatu cara
yang dapat ditempuh untuk mencapai tujuan. Dengan demikian dapat
disebutkan bahwa metode pendidikan Islam adalah segala cara dan usaha
yang sistematis dan pragmatis untuk mencapai tujuan pendidikan Islam,
dengan melalui berbagai aktivitas yang melibatkan guru sebagai pendidik dan
murid sebagai anak didik.
Dalam perjalanan sejarah pendidikan Islam, metode pendidikaan yang
diterapkan telah mengalami berbagai perubahan dan pengembangan. Di
antara perkembangan yang terjadi pada metode pendidikan Islam zaman
Rasulullah,. Ahli sejarah mencatat, setidaknya ada beberapa bentuk metode
pendidikan yang diterapkan yaitu :

1. Halaqah
Bentuk yang paling sederhana pendidikan muslim pada masa awal
adalah duduk melingkar. Ini merupakan pengalaman pendidikan yang khas
dalam Islam dikenal dengan nama Halaqah, yang arti harfiahnya sebuah
perkumpulan yang melingkar (pengkajian yang dilakukan dengan duduk
melingkar). Dinamakan demikian, karena Nabi SAW duduk di tengah-
tengah dan para sahabat duduk dengan membentuk setengah lingkaran di
depan Nabi SAW.

2. Tanya Jawab
Kaidah ini terjadi ketika Rasulullah terlibat tanya-jawab dengan
Malaikat Jibril tentang Rukun Iman, Rukun Islam, Ikhsan dan Kiamat
dihadapan para Sahabat-sahabatnya. Tanya-jawab tersebut tiada lain
adalah metode pengajaran Rasulullah kepada para sahabatnya. pada masa
Nabi SAW. masing-masing sahabat mengajukan pertanyaan tentang
masalah apapun, para sahabat mengajukan pertanyaan tentang apa-apa
yang dirasanya sukar dan belum dipahami.

3. Hafalan
Teknik ini adalah salah satu teknik yang terdapat dalam pribadi
Rasulullah, terbukti ketika Rasulullah menerima wahyu Allah yang
pertama, beliau bersungguh-sungguh dan terus menerus menghafalnya
agar tidak lupa sehingga turun jaminan Allah akan kekuatan hafalan dan
daya ingat Rasulullah terhadap wahyu itu. Menghafal sangat penting
dalam hal pembelajaran, seseorang dapat menghafal apabila ada
pemahaman terhadap konteks yang dihafal. Pada zaman Rasulullah, para
sahabat di tuntut untuk mampu menghapal apa-apa yang di sabdakan oleh
Rasulullah.

4. Cerita
Dalam menyampaikan ajaran Islam, Rasulullah banyak menggunakan
metode bercerita. Hal ini terlihat karena di dalam Al-Quran banyak sekali
terdapat cerita-cerita masa lampau seperti tentang nabi-nabi, juga umat-
umat yang terdahulu.

5. Statistik
Pada zaman sekarang, statistik dianggap sebagai metode ilmiah yang
paling efektif dalam menyelesaikan beberapa permasalahan. Rasulullah
telah menggunakan metode statistik ini ketika beliau mendirikan negara
Islam di Madinah. Sebagaimana bunyi hadist yang diriwayatkan Al-
Bukhari dan Muslim yang diterima dari Huzaifah bin Al-Yaman R.A:
"Kami pernah bersama-sama Rasulullah dan Baginda bersabda; 'Buatkan
data untukku siapa-siapa yang sudah memeluk Islam.

6. Lukisan
Rasulullah dalam mengajar kaum muslimin pernah menggunakan
ranting kayu untuk menggaris di atas tanah dalam menafsirkan ayat-ayat
Al-Quran, seperti yang diisyarakatkan firman-Nya : "Dan bahwa (yang
kami perintahkan) ini adalah jalanku yang lurus, maka ikutilah dia; dan
janganlah kamu mengikuti jalan-jalan yang lain, kerana jalan yang lain itu
mencerai-beraikan kamu dari jalan-Nya, Yang demikian itu diperintahkan
Allah kepadamu agar kamu bertakwa."(Qs. Al-An'am: 153)
7. Bahasa Isyarat
Rasulullah bukan saja mengajar dengan lisan kepada kaumnya, akan
tetapi gerak-gerik (demonstrasi) beliau menunjukkan satu metode
pengajaran beliau kepada umatnya. Hal ini karena peranan Rasulullah
adalah sebagai qudwah dan uswah bagi umat manusia sebagaimana yang
dijelaskan di dalam Al-Quran : "Sesungguhnya bagi kamu pada (diri)
Rasulullah itu contoh yang baik bagi orang yang mengharap (rahmat)
Allah dan (kedatangan) hari akhirat dan dia banyak menyebut Allah."(Qs.
Al-Ahjab)
Dalam menyampaikan pengajaran, Rasulullah juga sering
menggunakan gaya atau isyarat dengan anggota badan Rasulullah.
Contohnya ketika beliau menjawab pertanyaan tentang orang yang
memelihara anak yatim, seperti yang digambarkan dalam sabdanya : "Aku
dan orang yang memelihara anak yatim seperti dua ini (diisyaratkan ibu
jari dan jari tengah)".

C. TUJUAN PENDIDIKAN ISLAM DI MASA RASULULLAH


Secara umum tujuan pendidikan islam dimasa Rasulullah adalah usaha
untuk membentuk kepribadian muslim seutuhnya. Adapun indikator-indikator
untuk menjadi muslim yang utuh adalah sebagai berikut.
1. Beriman dan bertaqwa kepada Allah Swt.
2. Melaksanakan ibadah-ibadah yang wajib maupun sunnah.
3. Berahklakul karimmah.
4. Taat dan patuh kepada perintah Allah dan Rasul.
5. Melaksanakan hukum-hukum islam dengan suka rela.
6. Memelihara kesatuan kaum muslimin dan mencintai mereka
sebagaimana mereka mencintai dirinya sendiri.
BAB III

Kesimpulan
Dari uraian diatas dapat disimpulkan bahwa, sejarah pendidikan islam pada
masa Rasulullah SAW. Terdapat dua periode yaitu periode Makkah dan Madinah,
pada periode Makkah materi yang diajarkankan tentang akidah, pengajaran Al-
Qur’an, pendidikan Ibadah dan Pendidikan ahklak, sedangkan pada periode
madinah yang ajarkan adalah tentang masalah pendidikan politik.
Kemudian metode yang digunakan antara lain, halaqah, tanya jawab,
hafalan, cerita, statistik, lukisan dan bahasa isarat.
Adaput tujuan pendidikan pada masa Rasulullah adalah menjadikan
membentuk kepribadian muslim yang seutuhnya yang mempunyai, iman, ahlakul
karimmah, taat kepada perintah Allah dan Rasul, melaksanakan hukum-hukum
islam dan memelihara kesatuan kaum muslimin.
DAFTAR PUSTAKA

Daulay, Haidar Putra dan Nurgaya Pasa, 2013, Pendidikan Islam Dalam Lintas
Sejarah, Jakarta: KENCANA Prenada Media Group
Heristina, Ananda, 2014, “sejarah pendidikan islam masa Rasulullah”, (online),
(http://anandaheristina.blogspot.com/2014/11/sejarah-pendidikan-islam-
masa.html)
Riyan, Suhad, 2013, “Metode Pendidikan Rasulullah Saw”, (online),
(Http://Suhaddoank.Blogspot.Com/2013/11/Makalah-Sejarah-Peradaban-Islam-
Metode.Html)

Anda mungkin juga menyukai