Disusun Oleh :
Assalamu’alaikum Wr.Wb.
Puji syukur kami panjatkan kehadirat Allah SWT. Karena berkat rahmat,
hidayah, dan inayah-Nya yang tiada terkira, sehingga kami dapat menyelesaikan
makalah ini dengan judul “SEJARAH PENDIDIKAN PADA MASA
RASULULLAH SAW DAN SAHABAT“.
Tak lupa kami juga mengucapkan ribuan terimakasih kepada segenap
keluarga yang telah banyak memberikan dukungan, kasih, kepercayaan yang
begitu besar. Dari sanalah kesuksesan ini berawal, semoga semua ini bisa
memberikan sedikit kebahagiaan dan menuntun kepada langkah yang lebih baik
lagi.
Meskipun penulis berharap makalah ini terbebas dari kesalahan dan
kekurangan namun, masih saja banyak kuranganya, oleh karena itu kami
mengharapkan kritik dan saran yang membangun agar makalah ini dapat lebih
baik lagi.
Akhir kata penulis berharap, mudah-mudahan makalah ini bermanfaat bagi
semua pembaca.
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang ........................................................................................... 1
B. Rumusan Masalah ....................................................................................... 2
C. Tujuan Masalah ........................................................................................... 2
BAB II PEMBAHASAN
A. Pendidikan islam pada masa Rasulullah...................................................... 3
1. Priode Makkah ...................................................................................... 4
2. Priode Madinah ...................................................................................... 8
B. Metode pendidikan pada masa Rasulullah ..................................................11
C. Tujuan pendidikan pada masa Rasulullah ...................................................13
A. LATAR BELAKANG
Perkembangan dunia pendidikan yang sekarang kita rasakan, merupakan
hasil dari proses perkembangan pendidikan yang terjadi di masa lampau.
Dimana sejarah pendidikan sudah ada sejak Islam diturunkan oleh Allah di
muka bumi ini, yakni sejak nabi Adam As diutus oleh Allah untuk menjadi
khalifah yang pertama di dunia. Proses atau pendidikan pada masa Rasulullah
tepatnya adalah ketika beliau diutus Allah menjadi Nabi sekaligus Rasul yaitu
untuk mengemban risalah Islam.
Pendidikan yang ada pada masa Rasulullah tidaklah jauh berbeda dengan
pendidikan yang ada pada masa sekarang. Dimana Nabi Muhammad Saw
dalam menyebarkan Islam sudah dapat menggunakan metode-metode yang
sesuai dengan perkembangan masa itu. Sehingga apa yang menjadi tujuan
dari setiap pendidikannya tersebut terlaksana dengan prestasi yang
memuaskan.
Namun, sarana pendidikan yang ada pada masa Rasulullah sangatlah jauh
berbeda dengan sarana dan prasarana pendidikan modern sekarang ini.
Dimana pada waktu itu belum ada apa yang kita katakana gedung sekolah,
serta sarana penunjang lainnya seperti apa yang ada pada masa sekarang,
tetapi tujuan pendidikan justru lebih berhasil ketika masa Nabi Saw
dibandingkan dengan keberhasilan pendidikan yang diharapkan pada masa
sekarang. Keberhasilan pendidikan yang diterapkan oleh Rasulullah Saw
bukan saja dirasakan oleh masyarakat Makkah dan Madinah, namun sudah
menyebar hampir di seluruh jazirah arab, bahkan keseluruh Dunia.
Maka dari itu dalam makalah ini akan membahas dan menceritakan
tentang bagaimana proses perkembangan sejarah pendidikan islam pada masa
Rasulullah dahulu, Dengan tujuan agar kita menjadi generasi muda yang
berperan aktif dalam menghadapi pendidikan dan mampu membentuk dan
menjadikan pendidikan islam yang terdepan sekaligus mampu mewarnai
sepanjang zaman.
B. RUMUSAN MASALAH
1. Bagaimanakah Pendidikan Dimasa Rasulullah?
2. Apa Metode Yang Digunakan Dalam Pendidikan Pada Masa Rasulullah?
3. Apa Tujuan Pendidikan Pada Masa Rasulullah?
C. TUJUAN MASALAH
1. Mengetahui Sejarah Pendidikan Pada Masa Rasulullah
2. Mengetahui Metode Yang Digulakan Dalam Pendidikan Pada Masa
Rasulullah
3. Mengetahui Tujuan Pendidikan Pada Masa Rasulullah
BAB II
PEMBAHASAN
a. Akidah (keimanan)
Rasulullah mengemban tugas untuk menyampaikan Aqidah
islamiyah yang berintikan aqidah tauhid ( mengesakan allah swt ).
Jadi, dengan demikian mengubah bangsa arab yang mempercayai
beraneka ragam tuhan (politaisme) kepada keyakinan tauhid
(mengesakan Allah swt). Inti pokok keyakinan yang di sampaikan
beliau adalah bertuhan hanya kepada allah dan hanya allah yang di
sembah. Hal ini dapat di simpulkan dalam bentuk tauhid rubbuyiyah
dan ulluhiyah.
Tauhid rubbubiyah adalah mengimami bahwa allah saja pencipta,
pemelihara juga meneniadakan alam semesta. Sedangka tauhid
ilihiyah yaitu, bertuhan dan menyembah hanya kepada allah SWT
saja.
b. Pengajaran Al-Qur’an
Al-Qur’an adalah wahyu Allah yang disampaikan kepada nabi
Muhammad SAW. Tugas Rasulullah adalah menyampaikan wahyu
kepada umat manusia. apabila beliau menerima wahyu dari Allah,
maka beliau menyampaikannya kepada sahabat, maka para sahabat
menghafalkan ayat-ayat yang disampaikan kepada meereka, dan ada
juga sebagaian sahabat yang pandai menulis, menuliskan ayat-ayat
yang turun tersebut. Oleh karena Al-Qur’an diturunkan sedikit demi
sedikit, maka para sahabat rasul lebih mudah menghafalkannya.
Pada waktu-waktu tertentu Rasul mengadakan ulangan terhadap
bacaan-bacaan dan hafalan para sahabat. Dalam menyampaikan
ayat-ayat tersebut, rasulullah memberikan penjelasan tentang isi atau
maksud dari ayat-ayat yang dimaksud. Pada saat melakukan berbagai
aktivitas tersebut berlangsunglah proses pendidikan, Rosul sebagai
pendidik dan para sahabat sebaga peserta didik, sedangkan al-Qur’an
sebagai materi pembelajaran.
c. Pendidikan ibadah
Ibadah yang dilakukan kaum muslimin pada masa itu belum
sempurna sebagai mana ibadah yang dilakukan pada masa setelah
hijrah (belum ada pusa, zakat, haji). Ibadah yang baru dilaksanakan
adalah, shalat, itupun belum dilaksanakan lima kali sehari semalam.
d. Pendidikan Ahklak
Rasulullah diutus untuk menyempurnakan ahlaq yang mulia.
Berdasarka hal tersebut dapatlah dipahami betapa pentingnya
kedudukan ahklak dalam ajaran islam. Salah satu kondisi sosial
bangsa arab jahiliyah yang ingin dirombak oleh rasulullah adalah
kondisio sosial mereka yang jauh dari ahlak mulia. Sejumlah ayat-
ayat al-qu’an banyak yang mengungkapkan tentang penanaman
nilai-nilai ahklak, antara lain terdapat dalam Qs Ad-Duha ayat 9-11.
Yang artinya: “adapun terhadap anak yatim maka janganlah
berlaku sewenang-wenang. Dan terhadap orang yang meminta-minta
janganlah kamu menghardiknya. Dan terhadap nikmat Tuhanmu
maka hendaklah kamu menyebut-nyebutnya (dengan bersyukur).”
(Qs. Adh-Duha: 9-11)
selain dari ayat-ayat tersebut diatas masih banyak pula ayat-ayat
lain yang menerangkan tentang ahklakul karimah, sehingga dengan
demikian sahabat-sahabat Rasul hidup dalam suasana ahklak yang
mulia.
2. PERIODE MADINAH
Setelah hijrah rasulullah menetap di Madinah, situasi di Madinah jauh
berbeda dengan situasi di Makkah. Di Makkah kaum muslimin mendapat
perlakuan yang tudak baik oleh pihak Quroisy.
Di Madinah Rasul disambut dengan baik oleh penduduk Madinah
yang tulang punggung utamanya adalah kelompok Aus dan Khazraj.
Dibawah kepemimpinan Nabi bersatulah Muhajirin (orang-orang yang
datang dari Makkah) dan Ansar (orang-orang Madinah yang menjadi
pengikut Rasul). Di Madinah ini Rasul berperan sebagai pemimpin
masyarakat madinah termasuk didalamnya orang-orang Yahudi, sesuai
dengan bunyi piagam Madinah.[14]
Pendidikan islam periode madinah sebagai lanjutan dari pendidikan
islam pada periode Makkah. Sesuai dengan ayat-ayat yang turun, maka
materi pembelajaran pendidikan islam lebih meluas lagi bila dibandigkan
dengan apa yang terjadi di Makkah.
Berbeda dengan periode di Makkah, pada periode Madinah islam
merupakan kekuatan politik. Ajaran islam yang berkenaan dengan
kehidupan masyarakat banyak turun di Madinah. Nabi Muhammad juga
mempunyai kedudukan, bukan saja sebagai kepala agama, tetapi juga
sebagai kepala Negara. Cara Nabi melakukan pembinaan dan pengajaran
pendidikan agaam islam di Madinah adalah sebagai berikut:
1. Pembentukan dan pembinaan masyarakat baru, menuju satu kesatuan
sosial dan politik.
Nabi Muhammad SAW mulai meletakkan dasar-dasar terbentuknya
masyarakat yang bersatu padu secara intern (ke dalam), dan ke luar
diakui dan disegani oleh masyarakat lainnya (sebagai satu kesatuan
politik).
1. Halaqah
Bentuk yang paling sederhana pendidikan muslim pada masa awal
adalah duduk melingkar. Ini merupakan pengalaman pendidikan yang khas
dalam Islam dikenal dengan nama Halaqah, yang arti harfiahnya sebuah
perkumpulan yang melingkar (pengkajian yang dilakukan dengan duduk
melingkar). Dinamakan demikian, karena Nabi SAW duduk di tengah-
tengah dan para sahabat duduk dengan membentuk setengah lingkaran di
depan Nabi SAW.
2. Tanya Jawab
Kaidah ini terjadi ketika Rasulullah terlibat tanya-jawab dengan
Malaikat Jibril tentang Rukun Iman, Rukun Islam, Ikhsan dan Kiamat
dihadapan para Sahabat-sahabatnya. Tanya-jawab tersebut tiada lain
adalah metode pengajaran Rasulullah kepada para sahabatnya. pada masa
Nabi SAW. masing-masing sahabat mengajukan pertanyaan tentang
masalah apapun, para sahabat mengajukan pertanyaan tentang apa-apa
yang dirasanya sukar dan belum dipahami.
3. Hafalan
Teknik ini adalah salah satu teknik yang terdapat dalam pribadi
Rasulullah, terbukti ketika Rasulullah menerima wahyu Allah yang
pertama, beliau bersungguh-sungguh dan terus menerus menghafalnya
agar tidak lupa sehingga turun jaminan Allah akan kekuatan hafalan dan
daya ingat Rasulullah terhadap wahyu itu. Menghafal sangat penting
dalam hal pembelajaran, seseorang dapat menghafal apabila ada
pemahaman terhadap konteks yang dihafal. Pada zaman Rasulullah, para
sahabat di tuntut untuk mampu menghapal apa-apa yang di sabdakan oleh
Rasulullah.
4. Cerita
Dalam menyampaikan ajaran Islam, Rasulullah banyak menggunakan
metode bercerita. Hal ini terlihat karena di dalam Al-Quran banyak sekali
terdapat cerita-cerita masa lampau seperti tentang nabi-nabi, juga umat-
umat yang terdahulu.
5. Statistik
Pada zaman sekarang, statistik dianggap sebagai metode ilmiah yang
paling efektif dalam menyelesaikan beberapa permasalahan. Rasulullah
telah menggunakan metode statistik ini ketika beliau mendirikan negara
Islam di Madinah. Sebagaimana bunyi hadist yang diriwayatkan Al-
Bukhari dan Muslim yang diterima dari Huzaifah bin Al-Yaman R.A:
"Kami pernah bersama-sama Rasulullah dan Baginda bersabda; 'Buatkan
data untukku siapa-siapa yang sudah memeluk Islam.
6. Lukisan
Rasulullah dalam mengajar kaum muslimin pernah menggunakan
ranting kayu untuk menggaris di atas tanah dalam menafsirkan ayat-ayat
Al-Quran, seperti yang diisyarakatkan firman-Nya : "Dan bahwa (yang
kami perintahkan) ini adalah jalanku yang lurus, maka ikutilah dia; dan
janganlah kamu mengikuti jalan-jalan yang lain, kerana jalan yang lain itu
mencerai-beraikan kamu dari jalan-Nya, Yang demikian itu diperintahkan
Allah kepadamu agar kamu bertakwa."(Qs. Al-An'am: 153)
7. Bahasa Isyarat
Rasulullah bukan saja mengajar dengan lisan kepada kaumnya, akan
tetapi gerak-gerik (demonstrasi) beliau menunjukkan satu metode
pengajaran beliau kepada umatnya. Hal ini karena peranan Rasulullah
adalah sebagai qudwah dan uswah bagi umat manusia sebagaimana yang
dijelaskan di dalam Al-Quran : "Sesungguhnya bagi kamu pada (diri)
Rasulullah itu contoh yang baik bagi orang yang mengharap (rahmat)
Allah dan (kedatangan) hari akhirat dan dia banyak menyebut Allah."(Qs.
Al-Ahjab)
Dalam menyampaikan pengajaran, Rasulullah juga sering
menggunakan gaya atau isyarat dengan anggota badan Rasulullah.
Contohnya ketika beliau menjawab pertanyaan tentang orang yang
memelihara anak yatim, seperti yang digambarkan dalam sabdanya : "Aku
dan orang yang memelihara anak yatim seperti dua ini (diisyaratkan ibu
jari dan jari tengah)".
Kesimpulan
Dari uraian diatas dapat disimpulkan bahwa, sejarah pendidikan islam pada
masa Rasulullah SAW. Terdapat dua periode yaitu periode Makkah dan Madinah,
pada periode Makkah materi yang diajarkankan tentang akidah, pengajaran Al-
Qur’an, pendidikan Ibadah dan Pendidikan ahklak, sedangkan pada periode
madinah yang ajarkan adalah tentang masalah pendidikan politik.
Kemudian metode yang digunakan antara lain, halaqah, tanya jawab,
hafalan, cerita, statistik, lukisan dan bahasa isarat.
Adaput tujuan pendidikan pada masa Rasulullah adalah menjadikan
membentuk kepribadian muslim yang seutuhnya yang mempunyai, iman, ahlakul
karimmah, taat kepada perintah Allah dan Rasul, melaksanakan hukum-hukum
islam dan memelihara kesatuan kaum muslimin.
DAFTAR PUSTAKA
Daulay, Haidar Putra dan Nurgaya Pasa, 2013, Pendidikan Islam Dalam Lintas
Sejarah, Jakarta: KENCANA Prenada Media Group
Heristina, Ananda, 2014, “sejarah pendidikan islam masa Rasulullah”, (online),
(http://anandaheristina.blogspot.com/2014/11/sejarah-pendidikan-islam-
masa.html)
Riyan, Suhad, 2013, “Metode Pendidikan Rasulullah Saw”, (online),
(Http://Suhaddoank.Blogspot.Com/2013/11/Makalah-Sejarah-Peradaban-Islam-
Metode.Html)