Anda di halaman 1dari 13

MAKALAH

MASA RASULULLAH DAN KHULAFAUR RASYIDIN

DOSEN PENGAMPU:

VIA NURJANNAH, S.HI., M.Ag

DISUSUN OLEH:

MUKHLISIN (2021001007)

PROGRAM STUDI HUKUM KELUARGA FAKULTAS SYARIAH DAN


EKNOMI ISLAM UNIVERSITAS ISKANDAR MUDA
BANDA ACEH TAHUN 2022
KATA PENGANTAR

‫ﺒﺴﻤ ﷲﺍﻟﺭﺣﻤﻦﺍﻟﺭﺣﯾﻡ‬

Puji dan syukur mari sama-sama kita panjatkan ke hadirat Allah S.W.T. Karena
berkat rahmat dan hidayah-Nya juwalah, makalah ini bisa saya selesaikan sesuai dengan
waktu yang telah ditentukan. Shalawat dan salam tak pula kita haturkan kepada Nabi besar
Muhammad SAW, beserta segenap keluarga dan sahabatnya yang telah mewariskan berbagai
macam hukum sebagai pedoman umatnya.

Selanjutnya dalam penyusunan makalah ini saya menyadari sepenuhnya bahwa masih
banyak terdapat kekurangan-kekurangan jauh dari kesempurnaan.

Saya sebagai penyusun makalah mengucapkan terima kasih kepada dosen pengampu
yang telah memberikan bimbingannya kepada kami semua.

Dan akhirnya saya berharap semoga karya tulis ini dapat bermanfaat bagi seluruh
pembaca, terutama bagi saya sebagai penyusun. Semoga apa yang telah saya perbuat
mendapat pahala serta ridha dari Allah SWT. Aamiiin.

Banda Aceh, 20 Desember 2022

Penyusun

1
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR
DAFTAR ISI

BAB I PENDAHULUAN 4
A. Latar Belakang 4
B. Rumusan Masalah 6
C. Tujuan Penulisan 6

BAB II PEMBAHASAN 7
A. Pendidikan islam di masa Rasulullah 7
1) Pendidikan islam Islam periode Mekkah...............................................7
2) Pendidikan Islam periode madinah........................................................7
B. Masa Khulafaur Rasyidin 8
1) Khalifah Abu Bakar As-Siddiq 8
2) Umar bin Khattab 9
3) Utsman bin Affan 9
4) Ali bin Abi Thalib 10

BAB III PENUTUP 12


A. Kesimpulan12
B. Saran 12

DAFTAR PUSTAKA 13

2
BAB I

PENDAHULUAN
A.Latar Belakang

Sejarah Islam mempunyai manfaat bagi Umat Islam dalam meneladani proses
pendidikan Agama Islam semenjak masa Rasulullah SAW, masa sahabat Ulama-Ulama besar
dan zaman para gerakan perbaruan pendidikan Islam1. Rasulullah SAW merupakan seorang
uswatun hasanah bagi umatnya. Beliau diutus oleh Allah SWT untuk memperbaiki akhlak
manusia. Pendidikan yang dilakukan oleh beliau terhadap sahabat terbukti mampu
melahirkan generasi-generasi islam. Keberhasilan beliau dalam mendidik para sahabatnya
menunjukkan bahwa pendidikan yang beliau lakukan sangat penting untuk ditiru dan di
praktekkan dalam lingkungan keluarga maupun dunia pendidikan. Nabi Muhammad SAW
diutus oleh Allah untuk semua umat manusia, di dalam diri beliau terdapat suri tauladan yang
baik bagi umatnya. Allah SWT juga telah menerangkan di dalam Al-Qur’an bahwa Nabi
Muhammad diutus tidak lain adalah sebagai rahmat bagi seluruh alam, sebagaimana yang
tertulis dalam QS. Al-Anbiya’: 107.

Artinya: “Dan Kami tidak mengutus engkau (Muhammad) melainkan untuk (menjadi) rahmat
bagi seluruh alam”.

Sebagai rahmat bagi seluruh alam, Nabi Muhammad dibekali wahyu oleh Allah
berupa kitab suci Al-Qur’an yang menjadi pedoman beliau dalam menyampaikan ajarannya
kepada umat manusia. Selain Al-Qur’an, Nabi juga menggunakan hadits sebagai pelengkap
ketika menyampaikan ajaran-ajaran yang beliau bawa tersebut.

Nabi Muhammad SAW lahir dari kandungan ibunya pada hari senin tanggal 12 bulan
Rabi’ul awwal tahun Gajah, bertepatan dengan tahun 571 M, di kota Mekkah Al-
Mukarramah. Ayah Nabi Muhammad adalah ‘Abdullah putra ‘Abdul-Mutthalib, seorang
pemimpin yang paling berwibawa dan paling dihormati oleh masyarakat Arab. Ibunya
bernama Aminah binti Wahb, juga termasuk keluarga Quraisy yang mempunyai martabat
mulia. Siti Aminah adalah puteri tunggal, tidak berkakak dan tidak beradik. Dari
pernikahannya dengan ‘Abdullah bin ‘Abdul-Mutthalib, ia pun tidak melahirkan putra selain
Muhammad SAW2.

Setelah Rasulullah mendapatkan wahyu, kemudian diperintahkan untuk hijrah ke


Yatsrib, maka pada hari kamis tanggal 1 Rabi’ul Awal tahun ke-13 dari kerasulan,
berangkatlah Rasulullah ke Yatsrib dengan ditemani Abu BakarAs-Shidiq. Adapun rumah
nabi ditempati Ali ibn Abi Thalib. Ali juga mendapat amanat untuk mengembalikan barang-
1
Prof. Ramayulis, sejarah pendidikan islam, tahun 2012, Hal :8
2
Al-Hamid Al-Husaini, Riwayat Kehidupan Nabi Besar Muhammad SAW, Cet. 3, (Jakarta : Yayasan
Al-Hamidy, 1993), hlm, 208.

3
barang titipan yang diterima oleh nabi. Dengan turunnya wahyu itu Nabi Muhammad SAW
telah diberi tugas oleh Allah SAW, supaya bisa memberikan peringatan dan pengajaran
kepada seluruh umat manusia, sebagai petunjuk dan pedoman bagi kehidupan.

4
B. Rumusan Masalah

1) Bagaimana pendidikan Islam pada masa Rasulullah


2) Bagaimana pendidikan Islam pada masa Khulafaur Rasyidin

C.Tujuan Penulisan

1) Untuk mengetahui pendidikan Islam pada masa Rasulullah


2) Untuk mengetahui pendidikan Islam pada masa Khulafaur Rasyidin

5
BAB II

PEMBAHASAN
A. Pendidikan Islam Pada Masa Rasulullah
Ketika Nabi Muhammad saw lahir (570) masehi, Makkah adalah sebuah kota
yang sangat penting dan terkenal diantara kota-kota di negeri Arab, baik karena
tradisinya maupun karena letaknya. Kota ini dilalui jalur perdagangan yang ramai,
menghubungkan Yaman di Selatan dan Suriyah Utara. Dengan adanya Kakbah
ditengah kota Makkah, menjadi pusat keagamaan Arab. Adapun kelahiran nabi adalah
sebagai rahmat bagi sekalian alam yang akan membuat perubahan besar didunia, baik
untuk bangsa Arab atau bangsa lainnya. Rasulullah saw diangkat menjadi rasul pada
tanggal 17, tahun 610 M pada usia 40 tahun. Wahyu yang pertama turun ialah Surah
Al-Alaq, kemudian surah Al-Muddatsir (74).
Pada zaman Rasulullah saw, pendidikan Islam dilaksanakan pada dua periode,
yaitu periode Makkah dan periode Madinah. Periode Makkah sebagai fase awal
pembinaan pendidikan Islam dan berpusat di Makkah, sedangkan periode Madinah
sebagai fase lanjutan pembinaan pendidikan Islam sekaligus sebagai pusat
kegiatannya.
Pelaksanaan pendidikan Islam pada kedua periode tersebut diuraikan secara
singkat sebagai berikut:
1. Pendidikan Islam Periode Mekkah
Kaum muslimin Mekkah pada saat itu diperlakukan dengan semena-
mena ditanah airnya sendiri layakya Muslim Rohigya di Myamar atau bahkan
lebih dari itu, mereka tidak mendapatkan kebebasan sebagaimana penduduk
lainnya yang tidak beragama Islam. Banyak pembunuhan, dan penyiksaan
serta penindasan yang terjadi pada kaum muslimin pada masa itu, hingga
akhirnya Rasulullah hijrah bersama pengikutnya ke Kota Madinah.
Sesampainya Rasul beserta pengikutnya ke Madinah, mereka disambut dengan
sangat baik serta diiring-iringi dengan sholawat badar.
Pekerjaan pertama yang rasul lakukan setelah sampai di Madinah
adalah membangun masjid, salah satu dari ruangan Masjid itu beliau
pergunakan secara khusus untuk mengajar para sahabat. Ruangan itu dikenal
dengan sebutan A-lSuffah yang juga berfungsi sebagai asrama bagi para
siswa-siswa yang miskin. Selain Perguruan Al-Suffah, di Madinah juga
terdapat tempat pendidikan yang lain misalnya Dar Al-Qurra, yang secara
kebahasaan berarti rumah para pembaca Al-qur’an yang awalnya merupakan
rumah Malik Mukhramah bin Nufal. Nabi saw juga membuat pendidikan
khusus kaum wanita, ia menentukan hari-hari khusus untuk mengajar para
wanita karena mereka selama ini merasa di kalahkan oleh kaum pria.
Mesjid yang merupakan bangunan pertama yang di dirikan Rasulullah,
yang berfungsi sebagai lembaga pendidikan merupakan cerminan dari

6
pemikiran beliau yang begitu luas, karena apabila ditelusuri, maka pendidikan
merupakan salah satu cara yang paling efektif dalam menyebarkan agama.
2. Pendidikan Islam Periode Madinah
Pendidikan Islam Masa Rasulullah SAW di Madinah, Selama di
Mekkah, Rasulullah SAW dan para sahabat selalu mendapatkan tantangan dari
kaum Quraisy yang selalu mengganggu dakwah Islam. Rasulullah SAW
Akhirnya hijrah ke Madinah (Yatsrib). Kedatangan Rasulullah SAW, bersama
kaum Muslim Mekkah (Muhajirin) disambut oleh penduduk Madinah
(Anshar) dengan gembira dan penuh dengan rasa persaudaraan karena telah
banyak penduduk Madinah yang memeluk agama Islam. Islam mendapat
lingkungan baru yang memungkinkan Rasulullah SAW untuk meneruskan
dakwah menyampaikan ajaran Islam . Hijrah dari Mekkah ke Madinah bukan
hanya sekedar berpindah dan menghindarkan diri dari tekanan dan ancaman
kaum Quraisy, tetapi juga sebagai taktik dan strategi Rasulullah untuk
mengatur dan menyusun kekuatan dalam menghadapi tantangan-tantangan
yang lebih lanjut, sehingga akhirnya nanti terbentuklah masyarakat baru yang
di dalamnya bersinar kembali mutiara tauhid warisan Nabi Ibrahim a.s. yang
akan disempurnahkan oleh Nabi Muhammad SAW, melalui wahyu Allah
SWT.
Setelah Nabi Muhammad SAW selesai mempersatukan kaum
muslimin, sehingga menjadi bersaudara lalu Nabi Muhammad mengadakan
perjanjian dengan kaun Yahudi, penduduk Madinah. Dalam perjanjian itu di
tegaskan bahwa kaum Yahudi bersahabat dengan kaum muslimin, tolong-
menolong, bantu membantu, terutama bila ada serangan musuh terhadap
Madinah. Mereka harus memperhatikan negeri tersebut bersama-sama,
disamping itu kaum Yahudi merdeka memeluk agamanya dan bebas beribadat
menurut kepercayaannya, ini lah salah satu perjanjian persahabatan yang di
lakukan oleh Nabi muhammad SWT pada masa itu3.

B. Masa Khulafaurrasyidin
Pendidikan islam pada masa Khulafaurrasyidin merupakan empat masa
pemerintahan Islam setelah Nabi Muhammad SWT wafat. Setelah Nabi Muhammad
wafat, ada beberapa tokoh dari kaum Muhajirin dan Anshar berkumpul di balai kota
Bani Sa’idah (kabilah yang berasal dari madinah) Madinah untuk bermusyawarah
dalam memilih salah seorang tokoh yang akan menjadi pemimpin umat Islam pada
masa itu. Dalam semangat ukhuwah islamiyah dan musyawarah berlandaskan dalil,
Abu Bakar akhirnya terpilih dan dibai’at (pengukuhan) menjadi Khalifah pertama.
Setelah Abu Bakar wafat, Umar bin Khattab melanjutkan kepemimpinan, dan
kemudian dilanjutkan oleh Utsman Bin Affan dan berikutnya oleh Ali bin Abi
Thalib.
1) Periode Khalifah Abu Bakar As- Siddiq (11-13 H/632-634 M)
Abu Bakar As-Siddiq dibai’at menjadi Khalifah pada tahun 11 H atau
632 M, beliau merupakan laki-laki dewasa yang paling awal membenarkan
3
Prof. H.Mahmud Yunus, sejarah pendidikan islam, hal. 16

7
dan beriman kepada Ajaran Agama Islam yang di dakwahkan oleh Nabi
Muhammad. Beliau juga mengiringi Rasulullah ketika berhijrah dari Mekkah
ke Madinah (tahun ke-13).
Pada masa kekhalifahan Abu Bakar dimulai dengan berbagai macam
pergolakan di dalam lingkungan umat Islam berupa kerusakan-kerusakan oleh
orang- orang murtad, orang-orang yang mengaku sebagai nabi dan orang-
orang yang enggan membayar zakat. Berdasarkan kondisi tersebut, untuk
mewujudkan keimanan dan ketaatan umat Islam, maka Khalifah Abu Bakar
melakukan tindakan yang sangat tegas dengan memerangi para pemberontak
dan perusak tersebut dan dikenal dengan Perang Riddah. Penumpasan berhasil
dilakukan dan kondisi internal umat Islam kembali stabil, namun tidak sedikit
umat Islam yang gugur, bahkan banyak diantaranya terdapat sahabat dekat
Rasulullah dan para penghafal Al-Qur’an, sehingga mengurangi jumlah
sahabat Rasulullah yang hafal Al- Qur’an.
2) Periode Khalifah Umar bin Khatab (13-23 H/634-644 M)
Umar bin khattab dilahirkan dikalangan suku Quraisy ternama dan
memiliki kedudukan tertinggi pada kalangan suku Quraisy, Umar bin khattab
memiliki nama lengkap yaitu Umar bin khattab bin Nufal bin Abd Uzza Al-
Quraisy dari suku Adi4. Umar masuk Agama Islam pada tahun kelima setelah
kenabian dan menjadi salah satu sahabat terdekat Nabi serta dijadikan sebagai
tempat rujukan oleh Nabi mengenai hal-hal yang penting. Beliau dapat
memecahkan masalah yang rumit tentang siapa yang berhak mengganti
Rasulullah SAW, dalam memimpin umat setelah wafatnya Rasulullah SAW.
Dengan memilih dan membai’at Abu Bakar sebagai Khalifah Rasulullah,
sehingga beliau mendapat penghormatan yang tinggi dan dimintai nasihatnya
serta menjadi tangan kanan Khalifah yang baru pada masa itu. Sebelum
meninggal dunia, Abu Bakar telah menunjuk Umar bin Khattab menjadi
penerusnya.
Ketika Umar bin Khattab menjabat sebagai khalifah beliau meneruskan
kebijakan yang sudah dicanangkan oleh Abu Bakar, beberapa hal yang sudah
dilakukan oleh Umar bin khattab salah satunya dibidang pemerintahan.
3) Periode Utsman Bin Affan (23-36 H/644-656 M)
Utsman bin Affan memiliki nama lengkap Utsman bin Affan bin
Abdillah bin Umayyah bin Abdi Syam bin Abdi Manaf bin Qushay, beliau
dilahirkan pada tahun 576 M di Thaif. Ibunya adalah Urwah keturunan Abdul
Muthalib, sedangkan ayahnya Affan adalah seorang saudagar yang kaya raya
dari suku Quraisy Ummayah. Utsman bin Affan dilahirkan dan tumbuh di
tengah lingkungan kaum Quraisy, suku yang paling terhormat di Mekah5.
Rasulullah saw memberikan gelar kepada sahabat Utsman Bin Affan
dengan gelar Dzun Nurainun (yang Memiliki arti Dua Cahaya). Dua cahaya
yang dimaksud tersebut adalah dua putri Nabi yang dinikahi oleh Utsman
yaitu Ruqayyah Binti Muhammad saw dengan Ummu Kalsum. Utsman
4
La Aludin, sosok umar bin khattab dan latar belakang lahirnya risalah Al-Qada, 2017, hal:13
5
Abdul Syukur Al-Azizi, Sejarah Terlengkap Peradaban Islam, Yogjakarta: Noktah, 2017, hlm 94

8
pertama kali menikahi Ruqayyah ra. Setelah Ruqayyah wafat karena
mengalami sakit Rasulullah kemudian menikahkan lagi putrinya yang lain
yaitu Ummu Kalsum dengan Utsman. Dalam beberapa riwayat dijelaskan
bahwa alasan pemberian gelar Dzun Nurain kepada Utsman karena tidak
seorang pun yang menikahi dua putri Nabi sejak diciptakannya Nabi Adam
sampai hari kiamat, tiba kecuali Utsman bin Affan, itulah sebabnya dia
digelari Dzun Nurain atau pemilik dua cahaya.
Di masa kepemimpinan Utsman pernah terdapat beberapa peretasi
yang juga masih dapat kita dirasakan sampai saat ini, diantaranya yang paling
besar adalah penghimpunan Al-Qur’an yang kemudian sekarang kita kenal
dengan Mushaf Utsmani. Beliau juga yang pertama kali memerintahkan
muadzin untuk mengumandangkan adzan sebanyak dua kali pada sholat hari
Jum’at dan beliau juga membayar para muadzin, dan yang tidak kalah penting
lagi terkait dengan jasa Utsman terhadap umat Islam ketika di Madinah di
masa Nabi, terdapat sebuah sumur yang airnya paling segar di Madinah
bernama sumur Rumat. Siapapun yang hendak mengambil atau meminum
airnya tersebut harus membayar, Utsmanlah yang menebus sumur bayaran air
tersebut.
Utsman adalah sosok khalifah yang dikarunia oleh Allah dengan harta
kekayaan yang begitu melimpah dari hasil perdagangan. Akan tetapi, dibalik
kekayaan yang begitu banyak Utsman terlihat sangat sederhana dan berlaku
zuhud (mementingkan kehidupan akhirat).
4) Periode Ali Bin Abi Thalib (36-41 H/656-661 M)
Nama Ali Bin Abi Thalib dinisbatkan dari Abu Thalib sedangkan nama
asli dari Abu Thalib adalah Abdul Manaf Bin Abdul Muthalib. Ali bin Abi
Thalib biasa dipanggil oleh Rasulullah saw, dengan panggilan Abu Husein
dan Abu Turab. Sedangkan ibunya adalah Fatimah binti Asad bin Hasyim.
Dalam usianya Ali yang masih muda, beliau sudah menunjukkan
kepatuhannya kepada Rasulullah. Ini terlihat saat peristiwa hijrah, ketika Nabi
memerintahkan Ali untuk tidur menggantikan baginda nabi di atas tempat
tidur nabi dan mengenakan selimutnya dengan tujuan untuk menghindari
musuh yang selalu mengincar Rasulullah. Dengan keteguhan dan keberanian
yang dimiliki Ali, Ia pun tidur di atas ranjang Rasulullah tanpa berpikir
panjang akan bahaya yang boleh saja datang menimpanya dari kaum kafir
pada masa itu.
Setelah terbunuhnya Khalifah Utsman kaum muslimin meminta
kesediaan Ali untuk dibai’at menjadi khalifah, Mereka berpendapat bahwa
tidak ada lagi selain Ali untuk dibai’at menjadi khalifah. Beberapa sahabat
sepertinya tidak semuanya menyokong Ali, walaupun demikian Ali tetap
dibai’at sebagai khalifah keempat oleh sahabat yang ada di Madinah, termasuk
Thalhah bin Ubaidillah dan Zubair bin Awwam. Sebenarnya Ali tidak
berambisi untuk menjadi khalifah, bahkan ia menolak dengan sopan keinginan
para sahabat yang menginginkannya menjadi khalifah, Ali menganggap bahwa
masih ada yang lebih patut untuk menerima jabatan sebagai khalifah.

9
BAB III

PENUTUP
A. Kesimpulan
10
Berdasarkan uraian dan paparan diatas, maka dapat dikemukakan catatan
kesimpulan sebagai berikut :
Pendidikan Islam memiliki banyak manfaat bagi umat Islam dalam
meneladani proses pendidikan Islam semenjak masa Rasulullah yang mana
bermanfaat untuk mngetahui dan memahami pertumbuhan dan perkembangan dalam
pendidikan Islam sehingga dapat memecahkan problematika pendidikan Islam masa
kini. Terutama sebagai umat Islam hendaknya mengetahui sejarah guna menumbuh
kembangkan wawasan generasi sekarang dan yang akan datang tentang mutiara ibrah
(mengambil pelajaran dari pengalaman orang lain melalui suatu proses secara
mendalam) yang terkandung. Pendidikan mempunyai peran yang sangat penting bagi
perkembangan teraf hidup manusia di dunia dan akhirat.
Pendidikan dipercayai sebagai kekuatan yang dapat membantu serta
mengarahkan masyarakat menemukan kemegahan dan kemajuan peradaban daerah
hingga mendunia. Proses pendidikan sebenarnya telah berlangsung sepanjang sejarah
dan berkembang sejalan dengan perkembangan sosial budaya manusia di bumi.
Begitu pula dengan pendidikan Islam yang pertama kali diajarkan oleh Rasulullah
dengan berbagai hambatan dan pertentangan dari orang-orang yang tidak
mempercayai dan menentang ajaran Islam.

B. Saran
Berdasarkan hasil penelitian diatas maka penulis mencoba memberikan saran-
saran sebagai berikut :
Bagi kita umat Islam hendaknya lebih menggali dan harus mengetahui tentang
sejarah Rasulullah, hal ini dikarenakan sudah banyaknya umat Islam yang tidak
mengetahui sejarahnya.

Menyadari bahwa penulis makalah masih jauh dari kata sempurna,


kedepannya penulis akan lebih fokus dan detail dalam menjelaskan tentang makalah
diatas dengan sumber-sumber yang lebih banyak yang tentunya dapat dipertanggung
jawabkan.

Demikian makalah yang penulis buat semoga dapat bermanfaat bagi pembaca,
apabila ada kesalahan mohon dapat memaafkan dan memakluminya karna kami masih
dalam keadaan belajar yang tak luput dari kesalahan.

DAFTAR PUSTAKA
Prof. Ramayulis, sejarah pendidikan islam, tahun 2012

11
Al-Hamid Al-Husaini, Riwayat Kehidupan Nabi Besar Muhammad SAW, Cet. 3, (Jakarta :
Yayasan Al-Hamidy, 1993)

Prof. H.Mahmud Yunus, sejarah pendidikan islam

La Aludin, sosok umar bin khattab dan latar belakang lahirnya risalah Al-Qada, 2017

Abdul Syukur Al-Azizi, Sejarah Terlengkap Peradaban Islam, Yogjakarta: Noktah, 2017

12

Anda mungkin juga menyukai