Anda di halaman 1dari 15

MAKALAH

SEJARAH PENDIDIKAN ISLAM

TENTANG

PENDIDIKAN PADA MASA RASULULLAH

DISUSUN OLEH:

LOLA AMELIA NANDA : 1914030048

DOSEN PEMBIMBING:

Dra. NINI

JURUSAN MANAJEMEN PENDIDIKAN ISLAM B

FAKULTAS TARBIYAH DAN KEGURUAN

UNIVERSITAS ISLAM NEGERI (UIN)

IMAM BONJOL PADANG

TAHUN 2020M/1441H
KATA PENGANTAR

Puji dan syukur atas kehadirat Allah SWT atas egala rahmat dan karunia NYA
sehingga tugas makalah ini dapat tersusun hingga selesai. Adapun tujuan dari
penulisan makalah ini untuk memenuhi tugas mid semester pada bidang studi sejarah
pendidikan islam. Selain itu, makalah ininjuga bertujuan untuk memenuhidan
menambah wawasan tentang pendidikan islam pada masa Rasulullah bagi para
pembaca dan juga bagi penulis

Saya mengucapkan terima kasih kepada dosen pembimbing yakni ibu Dra.
NINI selaku mata kuliah sejarah pendidikan islam yangtelah memberikan tugas ini
sehingga kita dapat menambah wawasan terhadap materi ini dan saya juga
mengucapkan terima kasihb kepada semua pihak yang telah membagi sebagian
pengetahuannya sehingga saya dapat menyelesaikan tugas mid semester ini tepat
pada waktunya.

Saya menyadari bahwa makalah ini jauh dari kata sempurna. Oleh karena itu
saya menghrapkan kritik dan saran yang membangun dari pembaca demi
kesempurnaan tugas mid semester ini.

Padang, 13 April 2020

Penyusun
BAB 1

PENDAHULUAN

A. Latar belakang

 Lahirnya agama Islam yang dibawa oleh Rasulullah SAW, pada abad
ke-7 M, menimbulkan suatu tenaga penggerak yang luar biasa, yang pernah
dialami oleh umat manusia. Islam merupakan gerakan raksasa yang telah
berjalan sepanjang zaman dalam pertumbuhan dan perkembangannya. Masuk
dan berkembangnya Islam ke Indonesia dipandang dari segi historis dan
sosiologis sangat kompleks dan terdapat banyak masalah, terutama tentang
sejarah perkembangan awal Islam. Ada perbedaan antara pendapat lama dan
pendapat baru. Pendapat lama sepakat bahwa Islam masuk ke Indonesia abad
ke-13 M dan pendapat baru menyatakan bahwa Islam masuk pertama kali ke
Indonesia pada abad ke-7 M.
Datangnya Islam ke Indonesia dilakukan secara damai, dapat dilihat
melalui jalur perdagangan, dakwah, perkawinan, ajaran tasawuf dan tarekat,
serta jalur kesenian dan pendidikan, yang semuanya mendukung proses
cepatnya Islam masuk dan berkembang di Indonesia. 
Kegiatan pendidikan Islam di Aceh lahir, tumbuh dan berkembang bersamaan
dengan berkembangnya Islam di Aceh. Konversi massal masyarakat kepada
Islam pada masa perdagangan disebabkan oleh Islam merupakan agama yang
siap pakai, asosiasi Islam dengan kejayaan, kejayaan militer Islam,
mengajarkan tulisan dan hapalan, kepandaian dalam penyembuhan dan
pengajaran tentang moral.(Musrifah,2005: 20).
Konversi massal masyarakat kepada Islam pada masa kerajaan Islam
di Aceh tidak lepas dari pengaruh penguasa kerajaan serta peran ulama dan
pujangga. Aceh menjadi pusat pengkajian Islam sejak zaman Sultan Malik
Az-Zahir berkuasa, dengan adanya sistem pendidikan informal berupa
halaqoh. Yang pada kelanjutannya menjadi sistem pendidikan formal. Dalam
konteks inilah, pemakalah akan membahas tentang pusat pengkajian Islam
pada masa Kerajaan Islam dengan membatasi wilayah bahasan di daerah
Aceh, dengan batasan masalah, pengertian pendidikan Islam, masuk dan
berkembangnya Islam di Aceh, dan pusat pengkajian Islam pada masa tiga
kerajaan besar Islam di Aceh.
 
B. Rumusan masalah
1. Bagaimana Pelaksanaan Pendidikan islam pada masa Rasulullah di
Makkah ?
2. Bagaimana Pelaksanaan pendidikan islam di Madinah?
3. Bagaimana Sistem pendidikan Masa Rasulullh SAW?
4. Apa saja Lembaga pendidikan islam yang ada di zaman Rasulullah?
5. Bagaimana Metode pendidikan di zaman Rasulullah?
6. Pendidik dan peserta didik masa Rasulullah?
BAB 11
PEMBAHASAN

A. Pelaksanaan Pendidikan islam pada masa Rasulullah di Makkah


Nabi Muhammad Saw menerima wahyu yang pertama di Gua Hira
di Makkah pada tahun 610M. Dalam wahyu itu termaktub ayat Alquran
yang artinya: “ Bacalah (Ya Muhammad) Dengan nama Tuhan mu yang
telah menjadikan (semesta alam). Dia menjadikan manusia dari egumpal
darah. Bacalah, dan Tuhanmu maha pemurah. Yang mengajarkan dengan
pena. Mengajarkan kepada manusia apa yang belum diketahuinya.
Dengan turunnya Wahyu itu Nabi Muhammad saw telah diberi
tugas oleh Allah, supaya bangun melemparkan kain selimut dan
menyingsingkan lengan baju untuk memberi peringatan dan pengajaran
kepada seluruh umat manusia, sebagai tugas suci, tugas mendidik dan
mengajarkan islam.kemudian kedua wahyu itu diikuti oleh wahyu-wahyu
lain. Semua itu disampaikan dan diajarkan oleh nabi, mula-mula kepada
karib kerabatnya dan teman sejawatnya dengan sembunyi-sembuyi.
Setelah banyak orang memeluk islam lalu Nabi menyediakan
rumah Al-Arqam bin Abil Arqam untuk tempat pertemuan sahabat-
sahabat dan pengikut-pengikutnya. Ditemppat itulah pendidikan islam
pertama dalam sejarah pendidikan islam. Disanalah nabi mengajarkan
dasar-dasar atau pokok-pokok agama islam kepada sahabat-sahabatnya
dan membacakan wahyu-wahyu Al-quran kepada para pengikutnya serta
Nabi menerima tamu dan orang-orang yang hendak memeluk agama islam
atau menanyakan hal-hal yang berhubungan dengan agama islam. Bahkan
disanaalah Nabi beribadah bersama sahabat-sahabatnya.1
Lalu turunlah wahyu untuk menyuruh kepada Nabi, supaya
menyiarkan agama islam kepada seluruh penduduk jazirah Arab dengan
1
Mahmud yunus, sejarah pendidikan islam, Jakarta: PT. Hidakarya Agung, 1992. Hal 6
terang-terangan. Nabi melaksanakam tugas itu dengan sebaik-
baiknya.nabi tetap melakukan penyiaran islam dan mendidik sahabat-
sahabatnya dengan pendidikan islam.
Dalam masa pembinaan pendidikan agama islam di Makkah Nabi
Muhammad juga mengajarkan Al-quran karena Al-quran merupakan inti
sari dan sumber pokok ajaran islam. Disamping ini Nbi Muhammad
mengajarkan tauhid kepada umatnya.2
Tahap-tahap pendidikan yang dilakukan oleh Rasulullah saw., di
makkah yaitu:
1. Tahap I, pendidikan perorangan yang dilakukan secara rahasia
Rasulullah memenuhi tugasnya untuk menyampaikan risalahnya
dengan sembunyi-sembunyi yang ditujukan kepada keluarganya dan
sahabat terdekatnya. Dan pertama menerima seruan itu adalah siti
Khadijah, Ali bin Abi thalib, dan zaid ibnu Tsabit. Usaha selanjutnya
ditunjukan kepada sahabatnya yang paling dekat dan paling dipercaya
antara lain adalah Abu Bakar, dan dilanjutkan kepada sahabat lainnya.

2. Tahap II, menyeru dan mengajak Bani Abdul Muttalib ke Dalam Islam
Tahap kedua ini merupakan tahap permulaan seruan dan ajakan
secara terang-terangan kepadaajaran agama baru ini. Seruan ini
ditunjukan kepada keluarga Bani Abdul Muttalib, sebagian
diantaranya menyambut dengan baik dan sebagian menolak ajaran
Rasulullah.3

3. Tahap III, seruan dan ajakan umum


Tahap ini Rasulullah saw., mulai menyeru dan mengajak seluruh
lapisan masyarakat untuk masuk islam. Dengan cara Rasulullah

2
Zuhairini, sejarah pendidikan islam, Jakarta: Bumi Aksara, 2008. Hal 28
3
Ahmad supardi, sejarah dan filsafat pendidikan islam, ( Bandung: Angkasa 1990) Hal, 29-30
mengunjungi kemah-kemah jamaah haji pada setiap muslim haji dan
membicarakan masalah agama dan menyampaikan seruan islam
kepada mereka.

B. Pelaksanaan pendidikan islam di Madinah


Periode pendidikan islam di Madinah berlangsung selama 10 tahun
adalah kelanjutan dari pendidikan yang telah diterima pada periode
Makkah. Jika pada periode Makkah pendidikan Rasulullah memfokuskan
pada penanaman aqidah dan yang berkaitan dengannya. Pada periode
madinah lebih merupakan penyempurnaan proses pendidikan terdahulu,
yaitu pembinaan pendidikan difokuskan pada pendidikan social dan
politik (dalam arti luas).4
Selama proses pendidikan di Madinah, banyak hal yang dilakukan
oleh Rasulullah, yaitu:
a. Membangun masjid yang dijadikan sebagai pusat kegiatan ibadah dan
pengajaran agama islam. Di masjid inilah abi mengajarkan dan
mengemukakan prinsip-prinsip ajaran islam. Artinya, pendidikan
islam di madinah, proses pembelajarannya pertama kali berlangsung di
masjid.
b. Nabi mempersatukan kaum muhajjirin dan kaum anshar
c. Membuat piagam persaudaraan dengan golongan-golongan penduduk
non-muslim yaitu kaum yahudi dan kaum nasrani supaya tidak saling
bermusuhan.5

Materi Pendidikan Islam seaktu Nabu Muhammad SAW di Madinah


adalah sebagai berikut:

4
Zuhairini, sejarah pendidikan islam, (Ditjen Binbaga islam Depag RI, 1986)
5
1) Hafalan dan Penulisan al-Qur’an

Pengajaran al-Qur’an masih berlangsung terus sampai dengan Nabi


Muhammad SAW bersama para sahabatnya hijrah ke Madinah. Sejalan
dengan itu berpindahlah pusat pengajaran al-Qur’an ke Madinah. Penghafalan
dan penulisan al-Qur’an berjalan terus, sampai dengan masa akhir turunnya
wahyu. Dengan demikian al-Qur’an menjadi bagian dan kehidupan mereka,
baik dalam bentuk hafalan maupun dalam bentuk tulisan. Hal ini berarti
menambah kekayaan budaya mereka, yang pada muanya budaya lisan,
sekarang berkembang juga budaya tulis. Suatu kebijakan Nabi Muhammad
SAW dalam menghadapi keberagaman dialek dan suku-suku bangsa Arab
yang ada pada masa itu adalah ketetapanya dalam memperbolehkan al-Qur’an
dibaca dalam tujuh huruf.

2) Pemantapan Ketauhidan Umat

Dalam bidang agama Rasulullah SAW melakukan pembebasan dan


sikap-sikap kemusyrikan, dengan pemahaman spiritualitas ajaran Islam. Nabi
menyerukan, bahwa Allah adalah zat yang wajib ada (al-wajibat al-wujud),
cahaya bagi segala sendi kehidupan manusia, memiliki sifat-sifat luhur, al-
Rahman, al-Rahim.

3) Tulisan Baca al-Qur’an

Ibrahim Hasan menjelakan bahwa di negeri-negeri Arab pendidikan


belum tersebar, karena bangsa Arab dan sebelumnya tidak dikenal sebagai
menara gading. Tidak bisa dipastikan bahwa negeri-negeri Arab sudah
menaruh perhatian terhadap pendidikan dan pengajaran tentang tulis-baca
bagi para puteranya. Pendidikan yang berlangsung di lingkungan masyarakat
saat itu berdasarkan hajat mereka. Abuddin Nata dam Fauzan menjelaskan
kesesatan dalam bidang ilmu pengetahuan antara lain terlihat pada sikap
mereka yang memandang bahwa ilmu pengetahuan hak istimewa dan
progratif elit. Hingga datanhya Islam pendidikan baca tulis digalakkan dan
dikembangkan.

4) Sastra Arab

Dengan kedatangan Islam, bangsa Arab mendapatkan nilai sastra


bernilai tinggi dalam al-Qur’an dan mereka juga telah mendapatkan susunan
kalimat yang sangat indah di dalamnya sebagai sesuatu yang membuat mereka
sangat kagum sehingga mendorong untuk membacanya.

5) Seluruh Aspek Ajaran Islam

Materi Pendidikan Islam yang dilaksanakan Rasulullah SAW di


Madinah sesuai dengan seluruh isi al-Qur’an dan Sunnah Nabi. Pendidikan
keimanan, ubudiah (pengabdian), akhlak dan kebersihan, kesehatan, social
kemasyarakatan, konomi dan politik, pendidikan kea rah ilmu pengetahuan
alam, pendidikan kesadaran hokum dan lain-lain. Wahyu terakhir al-Qur’an
yang turun di padang Arafah wakt nabi melakukan ibadah Haji wadha’
(terakhir) adalah Firman Allah SWT yang Artinya: “Pada hari ini telah aku
sempurnakan nikmat-Ku kepadamu dan Aku telah ridha Islam jadi Agama”
(Q.S. Al-Maidah: 3).

Ruang lingkup pendidikan agama Islam meliputi keserasian,


keselarasan, dan keseimbangan antara lain:

a) Hubungan manusia dengan Allah SWT


b) Hubungan manusia dengan sesama manusia.
c) Hubungan manusia dengan dirinya sendiri
d) Hubungan manusia dengan makhluk lain dan lingkunganya.

C. Sistem pendidikan Masa Rasulullh SAW


Sistem pendidikan adalah keseluruhan komponen pendidikan
yang saling terkait secara terpadu untuk mencapai suatu pendidikan
komponen-komponen atau sub sistem pendidikan islam dari sistem
pendidikan islam yang dijalankan Rasulullah saw., adalah:
a. Komponen materi pendidikan islam
1) Materi pendidikan di makkah
a) Pendidikan tauhid
Materi ini lebih difokuskan kepada pemurnian ajaran
agama yang dibawa oleh nabi Ibrahim yang telah banyak
menyimpang dari ajaran sebelumnya. Pendidikan tauid ini
diberikan melalui cara-cara yang bijaksana menurut akala
pikiran dengan mengajak umatnya untuk membaca,
memperhatikan, dan memikirkan kekuasaan dan kebesaran
Allah swt., serta diri manusia sendiri. Kemudian Rasulullah
mengajarkam bagaimana mengaplikasikan ajaran tauhid
tersebut dalam kehidupan sehari-hari.
b) Pengajaran Al-Quran
Tugas nabi Muhammad saw., disamping mengajarkan
Tauhid juga mengajarkan Al-quran. Materi ini dirinci
kepada materi baca tulis al-quran, materi menghafal ayat-
ayat Al-quran dan materi tentang pemahaman isi Al-quran.

Muhammad Yubus mengemukakan materi pendidikan pada fase


Makkah adalah sebagai berikut:
a. Pendidikan keagamaan
b. Pendidikan akhliah dan ilmiah
c. Pendidikan akhlak dan budi pekerti
d. Pendidikan jasmani.6

D. Lembaga pendidikan islam di zaman Rasulullah


a. Di rumah
Tempat pendidikan islam yang pertama dilakukan dalam sejarah
pendidikan islam adalah rumah Al-Arqam bin Al-Arqam. Disinilah
Nabi saw, mengajarkan dasar-dasar atau pokok-pokok agama
islam, kepada sahabt-sahabatnya. Disini nabi membacakan ayat-
ayat al-quran kepada pengikut-pengikutnya, menerima tamu dan
orang-orang yang hendak memeluk agama islam dan menanyakan
hal-hal yang bersangkutan dengan agama islam.
b. Masjid
Pendidikan islam erat kaitannya dengan masjid. Kaum muslimin
telah memanfaatkan masjid untuk tempat beribadah dan sebagai
lembaga pendidikan keagaan dimana dipelajari kaidah-kaidah
islam, hukum-hukum agama, dan sebagainya.7
c. Kuttab
Kuttab (tempat sekolah anak-anak) sudah ada di negeri arab
sebelum datanhnya islam, namun kuttab ini dikenal secara luas.
Kuttab ini awalnya sebagai tempat belajar menulis dan membaca.
Setelah islam dating, kuttab dijadikan sebagai tempat mengajarkan
al-quran dan agama disamping tempat menulis dan membaca.
E. Metode pendidikan di zaman Rasulullah

6
Muhammad Yunus, sejarah pendidikan islam (Jakarta: PT. Hidakatya Agung , 1990), hal 5-6
7
Muhammad Yunus, opp cit, hal. 6
Metode pengajaran agama islam yang digunakan pada zaman
Rasulullah adalah:
a. Tanya jawab, khusunya berkaitandengan keimanan
b. Demonstrasi, memberi contoh, khusunya yanga berkaitan dengan
maalah ibadah (seperti: shalat, Haji dan lain-lain)
c. Menceritakan kisah-kisah umat terdahulu (missal: kisah qarun,
kisah musa) metode ini digunakan khususnya dalam masalah
akhlak.

Selain metode-metode mengajar diatas, masih banyak metode


yang digunakan dalam pendidikan isalam pada masa Rasulullah, yang
bersumber dari ayat-ayat Al-quran antara lain sebagai berikut:
a. Metode hikmah, memberi nasihat/ceramah dan dialog/diskusi (QS.
An-nahl:125)
b. Metode demostrasi (QS. Al-Maidah:27-31)
c. Metode pembiasaan (QS. An-nisa`: 43)
d. Metode perumpamaan (QS. Al-Baqarah: 261)
e. Metode eksperimen (QS. Ar-Rum: 50)
f. Metode keteladanan (QS. Al-Shaf: 2-3)

F. Pendidik dan peserta didik masa Rasulullah


Pendidik di zaman Rasulullah adalah Nabi sendiri. Menjadi guru
merupakan tugas yang diemban oleh Rasulullah saw., sebagaimana
diisyaratkan dalam firman-Nya QS. Ali-imran: 164, yang artinya:
“ Sungguh Allah telah memberi karuniakepada orang-orang yang
beriman ketika Allah mengutus di antara mereka ayat-ayat Allah,
membersihkan (jiwa) mereka, dan mengajarkan kepada mereka al-
kitab dan al-hikmah. Dan sesungguhnya sebelum (kedatangan nabi) ,
adalah benar-benar dalam kesesatan yang nyata.”
Pada maa awal islam nabi Muhammad., sendiri yang menjadi
guru. Beliaulah yang menyampaikan wahyu kepada sahabat-
sahabatnya dan menjelaskan makna yang dikandung didalamnya.
Selanjutnya dibantu oleh sahabat-sahabatnya yang telah didik oleh
nabi, termasuk isteri-isteri Nabi. Khusus untuk pendidikan membaca
dan menulis, Nabi memanfaatkan tenaga-tenaga non-muslim,
termasuk tawanan perang Badar.

BAB III
PENUTUP
A.    KESIMPULAN
Sejarah pendidikan pasa masa Rasulullah merupakan tonggak pertama
berdirinya pendidikan di dunia islam. Pendidikan islam pada masa rasulullah
merupakan model pertama yang terus menerus di kembangkan umat islam
untuk kepentingan pendidikan pada zamannya. Nabi muhammad melakukan
pendidikan setelah menerima perintah dari Allah sebagaimana termaktub dalam
surat Al- Muddatsir ayat 1-7, menyuruh yang berarti mengajak , dan mengajak
berarti mendidik. Pada masa awal pendidikan islam, tentu saja pendidikan
formal yang sistematis belum terselengara dan pendidikan formal baru muncul
masa belakangan yakni dengan kebangkitan madrasah. Permulaan pendidikan
islam bisa di temukan pada masa rasulullah.
Tahap pendidikan islam pada masa Rasulullah tergolong menjadi
2 tahap Pendidikan pada masa Rasulullah di kota Makkah dan
Tahap Pendidikan pada masa rasulullah di kota Madinah

B.      SARAN
Dengan selesainya pembuatan makalah ini tentang sejarah pendidikan
islam pada masa Rasulullah, semoga para pembaca dapat memahami bagai
mana sejarah pendidikan islam itu pada masa Rasulullah. Mungkan dalam
penulisan masih banyak terdapat kekurangan karena penulis juga merupakan
manusia yang tak luput dari kesilapan.Adapun kritik dan saran kami sebagai
tim penulis mengharapkan kepada para pembaca, guna untuk memperbaiki
kesalahan yang terjadi pada makalah ini dan juga untuk pembuatan makalah
selanjutnya.

DAFTAR PUSTAKA

Mahmud yunus. 1992. sejarah pendidikan islam. Jakarta: Hidakarya Agung


Zuhairini. 2008. sejarah pendidikan islam, Jakarta: Bumi Aksara
Ahmad supardi. 1990. sejarah dan filsafat pendidikan islam, Bandung: Angkasa
Zuhairini. 1986. sejarah pendidikan islam. Ditjen Binbaga islam Depag RI
Muhammad Yunus. 1990. sejarah pendidikan islam . Jakarta: Hidakatya Agung

Anda mungkin juga menyukai