Anda di halaman 1dari 15

Makalah Sejarah Pendidikan Islam

Tujuan Dakwah Nabi Muhammad SAW di Madinah

Dosen pengampu: Ustadzah Aam Amaliatus Sholihah, M. Pd

Disusun oleh:

Yulianda Satriazi (2211203059)

Kurnia Masyita Nuriman (2211203049)

Siti Andira (2211203005)

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN BAHASA ARAB

FAKULTAS TARBIYAH ILMU KEGURUAN


UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SULTAN AJI MUHAMMAD IDRIS

2022

KATA PENGANTAR

Alhamdulillah, puji dan syukur kami panjatkan kehadirat Allah ta’ ala atas

limpahan rahmat dan karunia-Nya sehingga makalah yang berjudul “ Tujuan Dakwah

Nabi Muhammad SAW di Madinah” . Berharap makalah ini dapat menambah

pengetahuan dan bisa kita pelajari. Begitu pula atas limpahan Kesehatan dan

kesempatan yang Allah SWT karuniai kepada kami sehingga kami susun melalui

beberapa sumber ykni melalui kajian Pustaka maupun kajian internet.

Harapan kami, informasi dan materi yang terdapat dalam makalah ini dapat

bermanfaat bagi pembaca dan pendengar. Tiada yang sempurna, karena itu kami

memohon kritik dan saran yang membangun bagi perbaikan makalah kami

selanjutnya.

Demikian lah makalah ini kami buat, apabila terdapat kesalahan dalam

penulisan, ataupun ketidaksesuaian materi yang kami angkat pada makalah ini, kami

mohon maaf. Tim penulis menerima kritik dan saran seluas luasnya dari pembaca

maupun pendengar agar bisa membuat karya makalah yang lebih baik pada

kesempatan berikutnya.

Samarida, 08 Oktober 2022


Penyusun

DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

B. Rumusan Masalah

BAB II

PEMBAHASAN

A. Perjalanan Pendidikan Islam Periode Nabi Muhammad di Madinah

B. Runtutan dan Hasil Hijrah Nabi Muhammad SAW di Madinah

C. Alasan Nabi Dakwah di Madinah

D. Tujuan Nabi Dakwah di Madinah

BAB III

PENUTUP
DAFTAR PUSTAKA

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Meski demi untuk menyebarkan agama yang suci dengan cara yang baik,

namun

urusan hidayah punya cerita lain. Bahkan dakwah seorang nabi seklipun tidak

selamanya bisa di terima umatnya.

Sebenarnya apa yang kurang dari dakwah Rasulullah SAW? Dari segi

nasab, beliau SAW keturunan suku quraisy, dari kalangan bani Hasyim, yang

terbaik di Mekkah bahkan di semua negeri Arab. Dari segi akhlak dan kesatuan,

beliau SAW secara aklamasi digelari sebagai Al-Amin, dimana orang-orang

kaya Mekkah mempercayakan harta kekayaan nya disimpan dirumah

Rasulullah SAW .
Dari sisi esensi dakwah, materi dakwah beliau tidak pernah

menyinggung urusan politik praktis semisal ingin menjatuhkan penguasa dan

menggantinya dengan dirinya sendiri. dakwah beliau juga bukan karena ingi

mendapatkan popularitas apalagi harta yang banyak.

Malahan sebaliknya, justru para pemuka Mekkah menawarkan kepada

beliau untuk di angkat menjadi raja yang berkuasa di seluruh negeri Arab, selain

itu juga tawaran untuk diberikan kekayaan berlimpah dan dijadikan orang yang

paling popular.

Namun semua tawaran itu ditolak oleh Rasulullah SAW. Sebab memang

bukan itu tujuan dakwah beliau. Tujuan dakwah beliau sederhana sekali, yaitu

berhenti menyembah berhala dan Tuhan selain Allah. Lalu siap menerima

risalah dari langit yang dibawanya.

B. RUMUSAN MASALAH

1. Bagaimana Perjalanan Pendidikan Islam Periode Nabi Muhammad di

Madinah

2. Apa saja hasil dari Dakwah Nabi Muhammad SAW di Madinah

3. Apa alasan Nabi dakwah di Madinah

4. Apa tujuan Nabi dakwah di Madinah


BAB II

PEMBAHASAN

A. Perjalanan Pendidikan Islam Periode Nabi Muhammad di Madinah

Kota Mekkah adalah sebuah Lembaga yang tandus. Kondisi geografis

negeri ini berpengaruh besar dalam membentuk sikap dan watak masyarakat.

Pada umumnya penduduk Mekkah berwatak buruk dan tidak mampu berfikir

secara jernih. Sementara itu, Yastrib merupakan wilayah pertanian subur yang

menghasilkan hasil-hasil pertanian melimpah. Suhu udaranya tidak sepanas di

Mekkah. Sebaliknya, masyarakat Yastrib berhati lembut, penuh pertimbangan

dan cerdas. Jadi, dakwah Islam lebih mudah diterima oleh masyarakat yang

seperti itu daripada masyarakat Mekkah.

Alasan lain Nabi Muhammad dan umat Islam hijrah ke yastrib karena

tekanan dan gangguan bahkan ancaman masyarakat Quraisy terhadap dirinya

dan umat Islam semakin menjadi. Karena itu, beliau memerintahkan para

sahabatnya lebih dahulu untuk pergi ke Madinah. Ketika tokoh dan masyarakat

Quraisy mendengar keinginan dan persiapan sahabat Nabi SAW akan pergi

meninggalkan kota Mekkah menuju Kota Yastrib menemui kaum ‘ Aus dan

Kharaj, mereka melakukan pertemuan ini di Darun Nadwah. Pertemuan itu

terjadi pada hari Kamis kenabian bertepatan dengan 12

September 622 M. di hadiri oleh seluruh orang Quraisy . pertemuan ini

bertujuan mengatur strategi menghalangi dan membunuh Nabi SAW. Ketika

kaum musyrikin merencanakan pembunuhan terhadap Nabi berita itu di dengar

Nabi lalu beliau Bersama Abu Bakar menunggu perintah Allah SWT. Ketika

suasana semakin kritis, turunlah perintah Allah yang memerintahkan Nabi

Muhammad untuk hijrah ke Madinah.

Kehadiran Nabi dan umat Islam dikota Madinah disambut gembira oleh

penduduknya dengan pujian yang luar biasa. Kedatangan Nabi Muhammad dan

para sahabatnya ke Yastrib menandai zaman baru bagi perjalanan dakwah


Islam. Umat Islam di kota Madinah tidak lagi banyak mendapat gangguan dari

masyarakat kafir Quraisy, karena mereka mendapat perlindungan dari

penduduk muslim Madinah.

1. Langkah-langkah dakwah Nabi Muhammad SAW di Madinah.

Dengan diterimanya umat Islam oleh masyarakat Madinah, maka

Nabi Muhammad SAW dapat melakukan penyebaran dakwah Islam dengan

baik, karena mendapat dukungan dan sambutan dari kaum Anshar

(penolong dan pelindung) bagi umat Nabi Muhammad SAW dan Islam.

Selain itu, umat Islam yang dating dari kota mekkah ke Madinah atau kaum

Muhajirin, ikut aktif menyebarkan ajaran Islam kepada masyarakat Madinah.

Melihat keadaan seperti itu, Nabi Muhammad SAW berusaha

mempersiapkan langkah-langkah yang harus dilakukannya untuk

kepentinfan dakwah dan pengembanga peradaban Islam. Langkah-langkah

antara lain :

a. Membangun Masjid

Masjid yang pertama kali di bangun di Madinah adalah masjid Nabawi

pada sebuah tanah milik anak yatim yaitu Sahl dan Suhail, dua anak

Nafi’ bin Umar bin Tsalabah, dari bani Nadzar yang diasuh oleh As’ ad

bin Zurarah. Masjid Nabawi pembangunannya hanya seluas 70x60 hasta

atau sekitar 31,5x27 meter. Pembangunan masjid memakan waktu

kurang lebih 12 hari. Tapi karena kian hari jamaah semakin bertambah,

maka masjid Nabawi kemudian diperluas menjadi 45x45 m2 dengan

penambahan ketinggian menjadi 3 meter.


Selesai pembangunan masjid, umat Islam kemudian membangun

bilik-bilik untuk istri Rasulullah dengan cara yang sama ketika

membangun masjid. Masjid Nabawi dibangun tidak hanya berfungsi

sebagai saran ibadah, tetapi juga untuk kepentingan sosial politik,

Pendidikan, seperti dijelaskan Rizqullah dan Quraish Shihab. Berdirinya

masjid tersebut bukan saja merupakan tonggak-tonggak berdirinya

masyarakat Islam, juga merupakan titik awal pembangunan kota

Madinah.

b. Menciptakan persaudaraan baru (al-mu’ akhhat)

Sebagaimana diketahui bahwa Sebagian besar muhajirin yang datang ke

Madinah tidak membawa perbekalan yang cukup dan bahkan tidak

memiliki apa-apa. Karena perbekalan mereka sudah habis di perjalanan

kebanyakan dari mereka meninggalkan seluruh harta di Mekkah. Melihat

kenyataan ini, kaum Anshar rela memberikan sebagian harta yang

mereka miliki untuk kaum Muhajirin. Sikap ini merupakan bukti

kecintaan kaum Anshar kepada kaum Muhajirin. Sebagai bukti

kecintaan itu, Allah mengabadikannya dalam QS. Al-Hasyr:9

Meskipun perhatian kaum Anshar begitu besar kepada Rasulullah dan

Muhajirin lainnya, Rasulullah saw tetap berusaha keras mencari car

untuk memperbaiki kehidupan perekonomian kaum Muhajirin. Sikap ini

dilakukan agar mereka tidak menjadi beban kaum Anshar. Untuk

mengatasi berbagai persoalan itu, salah satu Langkah strategis yang

dilakukan Rasulullah adalah mengikat tali persaudaraan sesame muslim

(ukhuwah Islamiyah) di Madinah. Langkah yang diambil Rasulullah ini

tidak hanya bermaksud mengatasi problem materi, juga salah satu

upaya menghapus perbedaan sosial ekonomi. Dengan persaudaraan ini,

Rsulullah SAW telah menciptakan suatu persaudaraan baru yaitu


persaudaraan berdasarkan agama yang menggantikan persaudaraan

yang berdasarkan darah.

c. Perjanjian dengan Yahudi Madinah

Untuk kelangsungan kehidupan, baik kehidupan sosial maupun

beragama maka Nabi Muhammad SAW melakukan upaya

penggalangan kerukunan hidup Bersama dengan masyarakat yahudi

bani Quraizhah, bani Nadhir, dan bani Qainuqa. Selain penganut Yahudi,

masih terdapat masyarakat musyrik di Madinah.

Langkah strategis ini perlu dilakukan Nabi SAW agar tujuan dan target

dakwah berhasil maksimal tanpa harus merasa khawatir dengan

berbagai ancaman dan gangguan seperti yang pernah dialami di

Mekkah. Kemudian Nabi Muhammad melakukan Musyawarah dengan

para sahabat baik muhajirin maupun anshar untuk merumuskan

pokok-pokok pemikiran yang akan dijadikan undang-undang. Yang

berkenaan dengan orang-orang muhajirin, anshar, dan masyarakat

Yahudi serta musyrikin lainnya. Undang-undang ini kemudian dikenal

sebagai piagam Madinah yang ditulis pada tahun 623 M atau tahun

kedua Hijriah.

d. Pembangunan pasar

Pembangunan pasar ini didasari atas kenyataan yang terjadi di Madinah

bahwa masyarakat yahudi memiliki kelebihan dalam berdagang. Nabi

Muhammad SAW berkeinginan masyarakat Madinah memiliki tempat

dan mitra bisni yang baik, demi stabilitas sosial politik dan ekonomi

yang dapat dipergunakan dalam pengembangan dan pembangunan

Madinah sebagai sebuah pusat pemerintahan dan perdagangan.1

B. RUNTUTAN DAN HASIL DAKWAH NABI MUHAMMAD SAW DI MADINAH

1 Dr.H. Murodi, MA(SejarahKebudayaanIslam) 2013h.51-59


1. Tauhid
Rasulullah menempatkan posisi manusia pada posisi yang benar

Allah maha pencipta alam semesta beserta isinya dan juga manusia

Alam semesta diciptakan untuk manusia

Allah berfirman dalam surah adz-dzariyat :56

“ dan aku tidak menciptakan jin dan manusia melainkan supaya mereka

menyembahKu”

2. Memberitakan Akhirat

Semua rasul diutus untuk membawa berita gembira akan datangnya

kehidupan yang abadi. Firman Allah SWT :

“ mereka kami utus selaku rasul-rasul pembawa berita gembira dan

pemberi peringatan agar supaya tidak ada alas an bagi manusia

membantah Allah sesudah di utusnya rasul-rasul itu. Dan adalah Allah maha

perkasa lagi maha bijaksana”

3. Mengangkat derajat manusia

Oleh karena itu, para sahabat memiliki perasaan yang halus dan sensitive.

Mereka menyucikan diri mereka dari hawa nafsu dan perilaku hina, serta

membenci kehidupan fana.

4. Kemanusiaan yang mulia

Sebelum islam datang, banyak terjadi pengelompokan kasta di kehidupan

sosial, sehingga menimbulkan kesenjangan sosial yang tinggi. Contoh India,

Persia, Afrika Selatan dan Arab.

5. Tanggung jawab individual

Islam mengajarkan bahwa dosa yang dilakukan oleh seseorang akan di

tanggung oleh orang itu sendiri dan tidak di bebankan kepada orang lain.
6. Keadilan

Islam menanamkan rasa keadilan pada setiap insan, baik itu terhadap

penguasa ataupun rakyat biasa. Semua sam di depan pengadilan

sebagaimana di jelaskan pada surah an-nisa ayat 58

7. Ketaaatan yang sadar

Ketaatan pada yang haq bukan yang batil, yakni taat bukan karena takut

akan kekuatan seseorang raja atau pemimpin yang keras tetapi taat kepada

perintah dan aturan Allah.

8. Generasi yang berani

Generasi islam harus menjadi generasi yang berani membela kebenaran,

melawan kemudharatan, dan berseru kepada kebaikan.

9. Jihad dan kebebasan

Manusia memilih kebebasan keyakinan mereka, seperti firman Allah SWT

dalam surah al-baqarah ayat 256

“ tidak ada paksaan untuk (memasuki )agama (Islam) sesungguhnya telah

jelas jalan yang benar daripada jalan yang sesat”

C. Alasan Nabi Dakwah di Madinah

Adapun alasan Madinah menjadi tujuan hijrah, bukan kota lain, adalah

karena Madinah memiliki beberapa keutamaan. Misalnya penduduknya yang

ramah dan berpengalaman dalm berperang serta lokasinya yang strategis

untuk menjaga dakwah Islam. Selain perintah Allah, berikut beberapa alasan

Nabi Muhammad hijrah ke Madinah.1

1. Perlawanan dari kaum quraisy

2. Adanya baiat aqabah


D. Tujuan Dakwah Nabi di Madinah

Di antara hikmah Allah dalam menetapkan Madinah sebagai negeri

tujuan hijrah Nabii Muhammad dan pusat dakwah beliau adalah poisinya yang

memiliki benteng tempur secara alamiah, tidak di sesaki oleh kota-kota

terdekat lainnya yang ada di jazirah Arab.

Sebenarnya sebelum pelaksanaan hijrah, nabi telah mengisyaratkan

kepada para sahabatnya, bahwa beliau akan memilih Madinah sebagai tempat

tujuan hijrah. “
BAB III

PENUTUP

Kesimpulan

Dengan diterimanya umat Islam oleh masyarakat Madinah, maka Nabi

Muhammad SAW dapat melakukan penyebaran dakwah Islam dengan baik,

karena mendapat dukungan dan sambutan dari kaum Anshar (penolong dan

pelindung) bagi umat Nabi Muhammad SAW dan Islam. Selain itu, umat Islam

yang dating dari kota mekkah ke Madinah atau kaum Muhajirin, ikut aktif

menyebarkan ajaran Islam kepada masyarakat Madinah.

alasan Madinah menjadi tujuan hijrah, bukan kota lain, adalah karena Madinah

memiliki beberapa keutamaan. Misalnya penduduknya yang ramah dan

berpengalaman dalm berperang serta lokasinya yang strategis untuk menjaga

dakwah Islam.
DAFTAR PUSTAKA

Dr.H.Murodi, MA(SejarahKebudayaanIslam)2013h.51-59

Hamka. (2005). Hijrah dalam perspektif sosio-Kultural Historis.

Al-HijrahAn-NabawiyahAl-Mubarakah, h.52

Anda mungkin juga menyukai