Dosen Pengampu :
Disusun oleh:
Sitti Sofiyah
NIM: 202212134125
Fatimatus Zahroh
NIM: 202212134135
1
BAB I
PENDAHULUAN
A. LATAR BELAKANG
Islam adalah agama samawi yang diturunkan oleh Allah SWT sejak
terciptanya Nabi Adam di muka bumi ini. Islam merupakan agama yang mengandung
pedoman dan aturan dalam segala aspek kehidupan manusia, yang juga menjadi
Tak lepas dari Islam adalah sejarah perjalanannya yang sangat hebat dan luar
biasa. Disebalik perkembangan agama Islam yang pesat di dunia dan yang telah
mencapai jumlah penganut yang begitu besar ternyata telah melalui sejarah yang sangat
panjang. Perkembangan Islam pada masa Nabi Muhammad SAW dipandu dengan sistem
pemerintahan yang berpegang teguh pada norma-norma ajaran Agama. Sebelum Islam
mencerminkan kehidupan umat manusia yang terpuji. Situasi dan kondisi masyarakat
diwilayah jazirah Arab ini diwarnai dengan penyembahan berhala sebagai Tuhan,
Islam yang dibawakan oleh Nabi Muhammad SAW tidaklah mudah dalam
menghadapi rintangan dari kaum jahiliyah pada kala itu. Sehingga Nabi Muhammad
berupa Al-Qur’an sebagai petunjuk yang paling sempurna. Sehingga Islam yang dibawa
oleh Nabi Muhammad SAW, menjadi ajaran yang paling sempurna dan sebagai agama
2
B. RUMUSAN MASALAH
3
BAB II
PEMBAHASAN
Pendapat paling masyhur jatuh pada pendapat kedua yakni perjalanan Islam
dimulai ketika nabi berhijrah dari mekkah ke Madinah, karena tahun baru Islam
(kalendar Hijriyah) dimulai dengan hijrahnya Nabi Muhammad SAW dari Makkah ke
Madinah pada tahun 622 H.
Sejarah perjalanan Islam periode awal (masa Nabi Muhammad SAW) dapat
dibedakan menjadi 2 periode, yakni periode Makkah dan periode Madinah.
1. Periode Makkah
Nabi Muhammad SAW tak hanya mengajak mereka, kecuali dalam hal kebaikan dan
kebajikan. Awalnya, beliau melaksanakan dakwah ini di lingkungan orang-orang
terdekatnya, baik itu anggota keluarga maupun shaabat-sahabat karib beliau. Dalam
sejarah Islam, mereka dikenal dengan sebutan Al-Sabiqun Al-Awwalun (yang
4
4) Abu Bakar Ash-Shiddiq
Selain itu, ada banyak pula yang memeluk Islam dengan perantaraaan sahabat Abu
Bakar Ash-Shiddiq. Sahabat Abu Bakar Ash-Shiddiq sangat bersemangat untuk
berdakwah menyerukan Islam. Berkat dakwahnya, beberapa orang masuk Islam,
yaitu:
7) Arqam Bin Abu Arqam ( rumahnya dijadikan markas penyebaran dakwah Islam
secara sembunyi)2
3
Syaikh shafiyyurrahman al-mubarakfuri, sirah nabawiyah, (Jakarta: Ummul Qura, 2015), 152
5
Selain itu turunlah sebuah ayat yang mana membuat Nabi Muhammad SAW
mantap untuk melakukan dakwah secara terang-terangan,yakni: 4
2. Periode Madinah6
5
Riziem A;izid, op, cit, 154.
6
Sebelum Islam berkembang, kota Madinah bernama yatsrib, yang dikenal sebagai pusat perdagangan. Kemudian,
ketika Nabi Muhammad SAW berhijrah dari Makkah, kota ini diganti namanya menjadi Madinah sebagai pusat
perkembangan Islam sampai beliau wafat dan dimakamkan disana.
6
Nabi Muhammad SAW juga mempersaudarakan di antara kaum muslimin.
Mereka kemudian membagikan rumah yang mereka miliki, bahkan juga istri-istri dan
harta mereka. Persaudaraan ini terjadi lebih kuat daripada hanya persaudaraan yang
berdasarkan keturunan. Dengan persaudaraan ini, Nabi Muhammad telah menciptakan
sebuah kesatuan yang berdasarkan agama sebagai penngganti dari persatuan yang
berdasarkan kabilah.7
Maka apa yang dilakukan oleh Nabi Muhammad SAW dengan membentuk
komunitas ummah itu merupakan sebuah inovasi yang mengagumkan dalam
masyarakat arab di masa itu.
Dalam komunitas ummah itu, tidak seorang pun dipaksa untuk mengikuti Islam,
akan tetapi semua dapat bersatu, tidak saling menyerang bahkan saling berjanji untuk
saling menjaga dan melindungi kedaulatan negara.8
Kaum anshar meminta agar yang menjadi khalifah dipilih diantara mereka.
Kaum Muhajirin meyakini bahwa Abu Bakar adalah orang yang paling tepat
untuk menggantikan estafet kekhalifahan sedangkan bani hasyim berpendapat
bahwa sahabat Ali, saudara sepupu dari pihak ayah, adalah satu-satunya
pengganti yang sah.9
8
Tim reviewe, pengantar studi Islam, (Surabaya: UIN Sunan Ampel Press, 2018), 33.
9
Syed mahmudunnasir, Islam konsepsi dan sejarahnya, (Bandung: PT.Remaja Rosdakarya, 1988),
135-136.
7
Tsaqifah Bani Sai’dah unutk melakukan penetuan khalifah yang ini pula
dinamakan Sunni.10
Khulafaur Rasyidin yang ketiga adalah sahabat Utsman Bin Affan. Jika Abu
Bakar dipilih secara aklamasi dan umar secara wasiat, Utsman Bin Affan tidak.
Beliau menjadi kholifah melalui formatur (ahl alhalli wa al-’aqdi) sebanyak 6
10
Ibid, 33.
11
Siti rohmah, anas budiharjo, Islam Dalam Narasi Sejarah Dan Peradaban, (Malang: UB Press, 2018), 61-69.
12
Muhammad khudari bik, tarikh at-tasyrik al-Islami, (mesir: mathaba’ah al-sa’adah, 1954), 12.
8
orang yang ditunjuk oleh sahabat Umar Al-Khattab. 13 Beliau memerintah selama
12 tahun (644-656 M).
Pada era Utsman Bin Affan, perluasan wilayah tetap dilakukan, termasuk ke
wilayah Turki, Cyprus, Asia Tenggara dan sebagainya. Pada era inilah alquran
berhasil disusun dalm satu bentuk bacaan dan tulisan, yang dinamakan Rasm
Utsmani. Yang mana alquran dulu memiliki banyak versi sehingga akhirnya umat
Islamdapat bersatu dan tidak berselisih pendapat dalam membaca alquran.
Sayangnya, pada masa pemerintahan ini di kalangan umat Islam mulai terjadi
perpecahan terkait dengan masalah kebijakan yang yang dilakukan oleh sang
khalifah. Akhirnya beliau terbunuh di tangan pemberontak ketika membaca ayat
suci alquran.
Pengganti dari Utsman adalah Ali Bin Abi Thalib. Ia memerintah selama 5
tahun (656-661 M). Perpecahan pada pemerintahan sahabat ali semakinn
mendalam dengan terpecah Islam menjadi 2 kubu, pendukung sahabat Ali dan
pendukung sahabat Mu’awiyyah sehingga mengakibatkan peperangan. Akhirnya
berdamai dengan upaya perdamaian yang disebut arbitrasi (tahkim).
1) Syiah, yang hanya mengakui Ali Bin Abi Thalib sebagaii pengganti Nabi
Muhammad SAW dan tidak mengakui kepimpinan sahabat yang lain.
2) Sunni, yang meyakini bahwa Abu Bakar menjadi khalifah sesuai dengan
kesepakatan bersama, dilanjut oleh ketiga Khulafaur Rasyidin yang lain hingga
selesai kepimpinannya.
13
Masdar farid mas’udi, syarah konstitusi; uud 1945 dalam perspektif Islam, (jakarta: Pustaka Alvabet, 2011), 104.
9
Setelah masa para Khulafaur Rasyidin selesai, pemerintahan Islam diemban oleh
daulah umawiyah dengan khalifah pertamanya yakni Mu’wiyah Bin Abu Sufyan. Ia
menjadikan pusat pemerintahannya di Damaskus-Syria, tempat mua’wiyah sendiri
penranh menjabat gurbernur pada zaman pemerintahan Utsman Bin Affan.
Dinasti ini mencapai titik kejayaannya di masa al-Walid (w.715 M). Dalam
dinasti ini ada sosok religius yang sangat terkenal dalam sejarah Islam, yaitu Umar
bin ‘Abd Al-Aziz (w.720 M). ia terkenal sebagai khalifah yang adil dan bijaksana,
sederhana dalam pola hidupnya dan jauh dari kemewahan.14
Sedangkan pada dinasti abasiyyah yang dipimpin oleh Harun ArRosyid, mereka
lebih memfokuskan pada bidang pengembangan ilmiah seperti membangun rumah
sakit, pendidikan kedokteran dan farmasi dikembangkan sehingga jumlah dokter pada
masa itu mencapai 800 orang.
Pada periode tengah ini, munculnya beberapa kerajaan / dinasti yang saling
berganti dan saling menjatuhkan. Dimulai dari dinasti Fatimiyyah, yang beraliran
syi’ah, ddigantikan oleh dinasti Ayyubiyyah yang beraliran sunni. Ayuubiyyah
berakhir pada tahun 1250 dan digantikan oleh dinasti Mamlukiyyah sampai tahun
1517.
Dalam keadaan demikian, muncullah tiga kerajaan besar Islam yang mencoba
untuk membangkitkan kembali ekkeuasaan Islam, yaitu Utsmani di Turki (1290-
1924), Safawi di Persia (1501-1732) dan Mughal di India (1526-1858).
Sayangnya, kerajaan besar ini tidak bisa berdiri lebih lama, satu persatu kerjaan
diluluh lantakkan oleh kerajaan yang baru. Kerajaan turki diganti oleh Republik
Turki, kerajaan Syafawi digantikan oleh Dinasti Qajar dan kerajaan Mughal diganti
oleh penjajah Inggris.
14
Hasan Ibrahim Hasan, Tarikh al-Islam al-Siyasi wa al-Dini wa al-Tsaqafi wa al-Ijtima’i, (Kairo: Maktabah al-
Nadlah al-Mishiriyyah, 1979), 337.
10
Pada periode modern, Islam mengalami kemajuan yang luar biasa, ekspedisi
Napoleon yang berakhir pada tahun 1801 membuka mata umat Islam. Maka
muncullah gerakan pembaharuan yang dilakukan di berbagai negara, seperti Turki
dan Mesir. Gagasan tersebut kemudian diserap diberbagai negeri Muslim.
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
11
H.Sejarah perjalanan Islam periode awal (masa Nabi Muhammad SAW) dapat
dibedakan menjadi 2 periode, yakni periode Makkah dan periode Madinah.
3. Setelah masa para Khulafaur Rasyidin selesai, pemerintahan Islam diemban oleh
daulah umawiyah dengan khalifah pertamanya yakni Mu’wiyah Bin Abu Sufyan.
Dan diambil alih oleh Dinasti Abasiyyah yang dipimpin oleh Harun Arrasyid.
4. Pada periode tengah ini, munculnya beberapa kerajaan / dinasti yang saling
berganti dan saling menjatuhkan.Dalam keadaan demikian, muncullah tiga
kerajaan besar Islam yang mencoba untuk membangkitkan kembali ekkeuasaan
Islam, yaitu Utsmani di Turki, Safawi di Persia dan Mughal di India. Pada
periode modern, Islam mengalami kemajuan yang luar biasa, ekspedisi
Napoleonyang berakhir pada tahun 1801 membuka mata umat Islam. Maka
muncullah gerakan pembaharuan yang dilakukan di berbagai negara, seperti
Turki dan Mesir. Gagasan tersebut kemudian diserap diberbagai negeri Muslim.
DAFTAR PUSTAKA
Aizid, Riziem, Sejarah Peradaban Islam Terlengkap, Yogyakarta: DIVA Press, 2015.
Farid mas’udi, Masdar, syarah konstitusi; uud 1945 dalam perspektif Islam, Jakarta:
Pustaka Alvabet, 2011.
12
Ibrahim Hasan, Hasan, Tarikh al-Islam al-Siyasi wa al-Dini wa al-Tsaqafi wa al-
Ijtima’i, Kairo: Maktabah al-Nadlah al-Mishiriyyah, 1979.
reviewer, Tim, pengantar studi Islam, Surabaya: UIN Sunan Ampel Press, 2018.
Rohmah, Siti dkk, Islam Dalam Narasi Sejarah Dan Peradaban, Malang: UB Press,
2018.
13