PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Setelah menerima wahyu kedua, Rasulullah menyadari tugas yang
dibebankan pada dirinya. Maka mulailah secara diam-diam mengajak orang
memeluk Islam., mula-mula kepada keluarga kemudian para sahabat
dekat.Sejarah merupakan suatu rujukan yang sangat penting untuk mewujudkan
masa depan yang lebih baik. Berkaitan dengan itu kita bisa mengetahui kejadian-
kejadian yang terjadi pada masa lalu, terutama bagi umat Islam. Perkembangan
Islam pada masa Nabi Muhammad Saw.. melalui berbagai macam cobaan dan
tantangan yang dihadap untuk menyebarkannya. Islam berkembang dengan pesat
hampir semua lapisan masyarakat dipegang dan dikendalikan oleh Islam.
Perkembangan Islam pada zaman inilah merupakan titik tolak perubahan
peradaban Islam kearah yang lebih maju.
Pada awal mula Nabi Muhammad mendapatkan wahyu dari Allah SWT. yang
isinya menyeru manusia untuk beribadah kepadanya, mendapat tantangan yang
besar dari berbagai kalangan Quraisy. Hal ini terjadi karena pada masa itu kaum
Quraisy mempunyai sesembahan lain yaitu berhala-berhala yang dibuat oleh
mereka sendiri. Karena keadaan yang demikian itulah, dakwah pertama yang
dilakukan di Mekah dilaksanakan secara sembunyi-sembunyi, terlebih karena
jumlah orang yang masuk Islam sangat sedikit.
Keadaan ini berubah ketika jumlah orang yang memeluk Islam semakin hari
semakin banyak, Allah pun memerintah Nabi untuk melakukan dakwah secara
terang-terangan. Bertambahnya penganut agama baru yang dibawa oleh Nabi
Muhammad Saw. membuat kemapanan spiritual yang sudah lama mengakar di
kaum Quraisy menjadi terancam. Karena hal inilah mereka berusaha dengan
semaksimal mungkin mengganggu dan menghentikan dakwah tersebut. Dengan
cara diplomasi dan kekerasan mereka lakukan. Merasa terancan, Allah Swt.
B. Rumusan Masalah
a. Dakwah Secara Diam-Diam
b. Dakwah Secara Terang-Terangan
c. Keadaan Islam Di Masa Nabi Muhammad Saw Pada Fase Madinah.
2
BAB II
PEMBAHASAN
4
Dengan meningkatnya aniaya Quraisy terhadap Nabi hijrahlah beliau ke
Thaif, ke bani Tsaqif dengan pengharapan akan memperoleh pertolongan serta
mendapat tambahan pengikut, akan tetapi kenyataan yang di terima sebaliknya
Nabi di caci maki, di lempari batu oleh anak-anak, sampai badannya berlumur
darah. Hijrah ke Thaif hanya mendapat satu orang hamba sahaya yang masuk
islam, yaitu Addas.
5
Al-Usairy, ahmad. Sejarah islam. Hal 88-8931
Islamiah , persaudaraan sesama musllim. Nabi mempersaudarakan golongan
Muhajirin dengan Anshor. Ini berarti menciptakan suatu bentuk persaudaraan
yang baru yaitu persaudaraan berdasarkan agama, menggantikan persaudaraan
berdasarkan darah. Dasar ketiga , hubungan persahabatan sengan pihak-pihak lain
yang tidak beragama islam.
6
Subarman, Munir. Sejarah islam klasik. Hal 33-34
penguasa mayoritas adalah orang-orang Muslim. Sehingga dengan begitu
Madinah benar-benar menjadi ibukota bagi Islam.
7
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
Setelah menerima wahyu kedua, rasulullah menyadari tugas yang dibebankan
pada dirinya. Maka mulailah secara diam-diam mengajak orang memeluk Islam.,
mula-mula kepada keluarga keudian para sahabat dekat. Setelah Nabi Muhammad
SAW melakukan dakwah yang bersifat rahasia, Allah SWT memerintahkan
kepada Nabi untuk berdakwah secara teang-teangan, yaitu dengan turunnya ayat
(Q.S Al Hijr15:94) yang Artinya: “ maka sampaikanlah oleh mu secara terang-
terangan segala apa yang diperintahkan (kepada mu) dan berpalinglah dari orang-
orang musrik”.
Setalah tiba dan diterima penduduk Yastrib ( Madinah ), Nabi resmi menjadi
pemimpin penduduk kota itu. Kedudukannya sebagai Rasul secara otomatis
merupakan sebagai Kepala Negara. Dalam rangka memperkokoh masyarakat dan
negara baru itu, Nabi segera meletakkan dasar-dasar kehidupan bermasyarakat.
8
DAFTAR PUSTAKA