Anda di halaman 1dari 5

Nama: Fadya Anjani Ramadhita

Nim: 20212076
Mata Kuliah: Islam Ulil Albab

RESUME BUKU “SEJARAH PERADABAN ISLAM”


A. Masa Nabi
Nabi Muhammad SAW mendapat berbagai macam perintah dalam firmal Allah:

Artinya:
“Hai orang yang berselimut, bangunlah lalu berilah peringatan, dan Rabbmu
agungkanlah, dan pakaianmu bersihkanlah, dan perbuatan dosa tinggalkanlah, dan
janganlah kamu memberi (dengan maksud) memperoleh (balasan) yang lebih banyak,
dan untuk (memenuhi perintah) Rabbmu, bersabarlah” (Al-Muddatstisir: 1-7)

 Ayat-ayat ini sendiri mengandung materi-materi dakwah dan tabligh; dan semua ayat
ini menuntut tauhid yang jelas dari manusia, penyerahan urusan kepada Allah,
meninggalkan kesenangan diri sendiri dan keridhaan manusia, untuk di pasrahkan
kepada keridhaan Allah.
 Beliau bangkit dan senantiasa bangkit untuk berdakwah kepada Allah, memanggul
beban yang berat di atas pundak nya, tidak mengeluh dalam melaksanakan beban
amanat yang besar di muka bumi ini, memikul beban kehidupan semua manusia,
beban akidah. Perjuangan dan jihad di berbagai medan

Masa dakwah Rasulullah SAW dapat dibagi menjadi 2 periode, yaitu:


1. Periode atau fase Mekkah, berjalan kira-kira selama 13 tahun
2. Periode atau Fase Madinah berjalan selama sepuluh tahun penuh

1. Fase Mekkah
Periode Mekkah dapat dibagi menjadi 3 tahapan dakwah, yaitu:
1. Tahapan Dakwah secara sembunyi-sembunyi, yang berjalan selama 3 tahun
2. Tahapan Dakwah secara terang-terangan di tengah penduduk Mekkah, yang
dimulai sejak tahun keempat dari nubuwah hingga akhir tahun kesepuluh
3. Tahapan Dakwah di luar Mekkah dan penyebarannya, yang dimulai dari tahun
kesepuluh dari nubuwah hingga hijrah ke Madinah

1.1 Tahap Pertama: Tiga Tahun Dakwah secara Sembunyi-


sembunyi
 Mekkah merupakan sentral agama bangsa Arab. Disana terdapat peribadahan
terhadap Ka’bah dan penyembahan terhadap berhala dan patung-patung yang
disucikan seluruh bangsa Arab.
 Maka dalam menghadapai kondisi ini, Tindakan yang paling bijaksana adalah
memulai dakwah dengan sembunyi-sembunyi, agar penduduk Mekkah tidak
kaget karena tiba-tiba menghadapi sesuatu yang menggusarkan mereka.
 Pada awal mulanya Rasulullah SAW menampakkan Islam kepada orang yang
paling dekat dengan beliau. Anggota keluarga dan sahabat-sahabat karib beliau.
 Dalam Tarikh Islam, mereka disebut As-Sabiqunal Awwalun (yang terdahulu
dan yang pertama masuk Islam).
 Mereka adalah istri beliau, Ummul Mukminin Khadijah binti Khuwailid,
pembantu beliau, Zaid bin Haritsah, anak paman beliau Ali bin Abu Thalib,
yang saat itu Ali masih ank-anak dan hidup dalam asuhan beliau, dan sahabat
karib brliau, Abu Bakar Ash-Shiddiq.
 Abu Bakar bersemangat membantu Rasul mendakwah Islam, berkat seruan nya
ada beberapa orang yang masuk islam, yaitu: Utsman bin Affan Az-Zubair bin
Al-awwan, Abdurrahman bin Auf, Thalhah bin Ubaidillah, Bilal bin Rabbah,
Abu Salamah bin Abdul Asad, Amir bin Al-Jarrah, Al- Arqam bin Abil
Arqam, Fathimah bin Al-khattab, Khababb bin Al-Arrat.
 Selama 3 tahun dakwah dilakukan secara sembunyi-sembunyi dan perorangan.
Hingga turun Wahyu yang mengharuskan Rasulullah SAW menampakkan
dakwah kepada kaum nya.

1.2 Tahap Kedua: Dakwah secara Terang-terangan


 Rasulullah mengundang kerabat dekat beliau, seperti Bani Hasyim dan beberapa
orang Bani Al-Muthalib bin Al-Manaf, Beliau menyeru kaumnya kepada Allah
dan berserah diri kepada Rabb-Nya. Namun hanya Abu Thalib-lah yang
mendukung dan memerintahkan melanjutkan perjuangan Rasul.
 Abu Thalib mendukung dan menjanjikan Rasul untuk melindungi nya, maka
suatu hari beliau berdiri diatas Shafa, lalu berseru “Wahai semua orang!” maka
semua orang berkumpul, lalu beliau mengajak mereka kepada tauhid dan iman
kepada risalah beliau serta kepada hari akhirat. Dari yang hadir disitu, Abu
Lahab menjawab:
“Celakalah engkau untuk selama-lamanya, untuk inikah engkau mengumpulkan
kami.”
Lalu turun ayat: “Celakalah kedua tangan Abu Lahab”.
 Kemudia turun lah ayat:
“Maka sampaikanlah olehmu secara terang-terangan segala apa yang
diperintahkan (kepadamu) dan berpalinglah dari orang-orang yang musyrik.”
(QS. Al-Hijr (15): 94).
 Maka Rasulullah langsung bangkit menyerang berbagai khurafat dan
kebohongan syirik dengan menyebutkan kedudukan berhala dan hakikatnya
yang sama sekali tidak memiliki nilai
 Orang-orang Quraisy bangkit untuk menghadang revolusi yang dating secara
tak terduga dan yang dikhawatirkan akan merusak tradisi warisan mereka
 Kaum Quraisy mendatangi paman beliau, Abu Thalib dan meminta kepadanya
agar menghentikan segala apapun yang diperbuat anak saudaranya. Dengan
perkataan yang halu dan lemah lembut, Abu Thalib menolak permintaan
mereka.
Beberapa cara penghadangan mereka terhadap dakwah Rasulullah SAW, yaitu:
1) Dengan ejekan dan penghinaan, olok-olok dan penertawaan.
2) Melawan Al-Qur’an dengan dongeng-dongeng orang dahulu dan
menyibukkan manusia dengan doengeng-dongeng, itu agar mereka
meninggalkan Al-Qur’an.
3) Pemboikotan secara menyeluruh terhadapa pengikut Muhammad SAW.

 Dari hari ke hari penyiksaan dan tekanan dari kamu Quraisy semakin
menjadi, kemudian Rasulullah menyuruh kaum nya untuk hijrah dan
berdakwah di keluar Mekkah

1.3Tahap Ketiga: Dakwah di Luar Mekkah


 Rasulullah memerintahkan agar kaumnya hijrah dan mendakwah kan Islam ke
Habasyah
 Pada bulan Rajab tahun kelima dari nubuwah, sekelompok sahabat hijrah yang
pertama kali ke Habasyah, terdiri dari 12 laki-laki dan 4 wanita, yang di pimpin
oleh Utsman bin Affan
 Kemudian, Rasulullah SAW memerintahkan mereka untuk hijrah kedua kalinya
yang terdiri dari 83 laki-laki dan 18 wanita. Sementara itu Rasulullah tetap
berada di Mekkah.
 Keislaman Umar bin Khattab dan Hmzah bin Abdul Muthalib membuat Islam
semakin kuat, hingga keadaan duka atas meninggal nya paman beliau Abu
Thalib dan Istri beliau Khadijah terobati
 Pada tahun kesepuluh dari nubuwah, Rasulullah SAW pergi ke Thaif untuk
menyeru agama Allah dengan di dampingi oleh pembantunya, Zaid bin Haritsah
namun semua menolaknya dan mencaci maki beliau.
 Saat musim Haji tiba, beliau Kembali ke Mekkah dan berdakwah kepada orang-
orang yang sedang melaksanakan Haji dari segala penduduk luar Mekkah.
Hingga tersebarlah Islam di Jazirah Arab. Diantara nya yaitu:
1) Suwaid bin Shamit, seorang penyair yang cerdas dari penduduk Yatsrib
2) Thufail bin Amr Ad-Dausy, seorang penyair cerdas dan pemimpin Kabilah
Daus.
3) Iyas bin Mua’adz, seorang pemuda belia dari Yatsrib.

Intisari Dakwah Islam yang diberikan Nabi di Mekkah selama lebih kurang 13
tahun meliputi I’tikad dan keimanan, amal ibadah, dan akhlak.

2. Fase Madinah
Rasulullah memerintahkan seluruh pengikut nya Hijrah ke Madinah, tak ada
satupun yang tinggal di Mekkah terkecuali Rasulullah SAW, Abu Bakar, Ali bin Abu
Thalib, dan beberapa lain nya yang diperintahkan untuk tetap di Mekkah sampai ada
perintah dari Allah SWT.
Pada suatu ketika Jibril turun kepada beliau dan membawa wahyu dari Allah
seraya mengabarkan bahwa Quraisy hendak membunuh Rasulullah dan bahwa Allah
telah mengizinkan beliau untuk pergi.
Ketika beliau memasuki Madinah, beliau disambut penduduk Madinah dengan
gembira dari kalangan Ashar.

2.1Rasulullah Membangun Masyarakat Baru


 Rasulullah membangun masjid dengan tujuan bukan hanya merupakan tempat
sholat saja, tetapi juga merupakan sekolah bagi orang-orang Muslim untuk
menerima pengajaran Islam, sebagai balai pertemuan dan juga berfungsi
sebagai tempat tinggal orang-orang Muhajirin yang miskin, yang dating ke
Madinah tanpa memilik harta, tidak punya kerabat dan masih bujangan atau
belum berkeluarga.
 Rasulullah SAW juga mengambil Tindakan yang sangat monumental dalam
sejarah, yaitu usaha mempersatukan antara orang-orang Muhajirin dan Anshar
agar saling tolong menolong, saling mewarisi hart ajika ada yang meninggal
dunia di samping kerabatnya. Disamping itu agar perbedaan keturunan, warna
kulit, dan daerah tidak mendominasi, agar seseorang tidak merasa unggul dan
merasa lebih rendah kecuali karna ketakwaan.
 Beliau juga menganjurkan agar mereka men-shadaqah-kan hartanya, dan juga
mengajarkan mereka agra menahan diri serta sabar dan merasa puas.
 Rasulullah mempersaudarakan mereka dengan ketentuan-ketentuan agama
Islam atas keridhaan Allah SWT

2.2Perjanjian dengan Pihak Yahudi


 Rasulullah mengatur hubungan dengan selain golongan muslam, untuk itu
beliau menerapkan undang-undang yang luwes dan penuh tenggang rasa
dengan orang-orang Kaum Yahudi
 Rasulullah menawarkan perjanjian kepada mereka, yang intinya memeberikan
kebebasan menjalankan agama dan memutar kekayaan, dan tidak boleh saling
menyerang atau memusuhi.
Terdapat 12 butir isi perjanjian tersebut, diantaranya:
1. Orang-orang Yahudi adalah satu umat dengan orang-orang Mukmin.
Bagi orang Yahudi agama mereka dan bagi orang Mukmin agama
mereka
2. Orang-orang Yahudi dan Mukmin masing-masing harus menafkahkan
kehidupan mereka
3. Mereka harus saling mensehati, berbuat baik, dan tidak boleh berbuat
jahat.
Pelaksana pemerintahan dan penguasa mayoritas adalah orang-orang
Muslim, sehingga dengan begtiu Madinah benar-benar menjadi ibukota bagi
Islam.

2.3Harta Rampasan Perang


 Pada saat kafilah dagang kaum Musyrik Mekkah mengadakan
perjalanan dagang dari Syam ke Mekkah, hal ini diketahui orang-
orang muslim. Ini merupakan kesempatan emas bagi pasukan
Madinah untuk melancarkan pukulan telak terhadap orang-orang
Musyrik dalam bidang politik, ekonomi, dan militer.

 Kafilah dagang itu sendiri membawa harta kekayaan penduduk


Mekkah, yang jumlah nya yaitu sebanyak 1000 ekor unta, yang
membawa harta benda milik mereka, yang nilainya tidak kurang
dari 5000 dinar emas. Sementara yang mengawalnya tidak lebih
dari 40 orang.
 Harta rampasang perang ini didapat saat terjadinya perang Badar
yang tak terhindarkan lagi saat orang Muslim Madinah hendak
merampas harta kafilah dagang.
 Harta rampasan ini dibagi-bagikan kepada penduduk Madinag, dan
pada saat ini pula turun ayat yang mewajibkan puasa dan
membayar zakat, sehingga orang-orang Muslim yang miskin di
Madinah dapat terbantu karena syari’ah yang ditetapkan Allah.

 Setelah Islam berhasil dan diterima penduduk Madinah melalui


peristiwa Baiat Aqabah pertama dan kedua, islam mulai
memancangkan tonggak negara di tengah padang pasir yang
bergelombang kekufuran dan kebodohan. Ini merupakan hasil
paling besar yang diperoleh Islam semenjak dakwah dimulai.

Anda mungkin juga menyukai