Nim: 20212076
Mata Kuliah: Islam Ulil Albab
Artinya:
“Hai orang yang berselimut, bangunlah lalu berilah peringatan, dan Rabbmu
agungkanlah, dan pakaianmu bersihkanlah, dan perbuatan dosa tinggalkanlah, dan
janganlah kamu memberi (dengan maksud) memperoleh (balasan) yang lebih banyak,
dan untuk (memenuhi perintah) Rabbmu, bersabarlah” (Al-Muddatstisir: 1-7)
Ayat-ayat ini sendiri mengandung materi-materi dakwah dan tabligh; dan semua ayat
ini menuntut tauhid yang jelas dari manusia, penyerahan urusan kepada Allah,
meninggalkan kesenangan diri sendiri dan keridhaan manusia, untuk di pasrahkan
kepada keridhaan Allah.
Beliau bangkit dan senantiasa bangkit untuk berdakwah kepada Allah, memanggul
beban yang berat di atas pundak nya, tidak mengeluh dalam melaksanakan beban
amanat yang besar di muka bumi ini, memikul beban kehidupan semua manusia,
beban akidah. Perjuangan dan jihad di berbagai medan
1. Fase Mekkah
Periode Mekkah dapat dibagi menjadi 3 tahapan dakwah, yaitu:
1. Tahapan Dakwah secara sembunyi-sembunyi, yang berjalan selama 3 tahun
2. Tahapan Dakwah secara terang-terangan di tengah penduduk Mekkah, yang
dimulai sejak tahun keempat dari nubuwah hingga akhir tahun kesepuluh
3. Tahapan Dakwah di luar Mekkah dan penyebarannya, yang dimulai dari tahun
kesepuluh dari nubuwah hingga hijrah ke Madinah
Dari hari ke hari penyiksaan dan tekanan dari kamu Quraisy semakin
menjadi, kemudian Rasulullah menyuruh kaum nya untuk hijrah dan
berdakwah di keluar Mekkah
Intisari Dakwah Islam yang diberikan Nabi di Mekkah selama lebih kurang 13
tahun meliputi I’tikad dan keimanan, amal ibadah, dan akhlak.
2. Fase Madinah
Rasulullah memerintahkan seluruh pengikut nya Hijrah ke Madinah, tak ada
satupun yang tinggal di Mekkah terkecuali Rasulullah SAW, Abu Bakar, Ali bin Abu
Thalib, dan beberapa lain nya yang diperintahkan untuk tetap di Mekkah sampai ada
perintah dari Allah SWT.
Pada suatu ketika Jibril turun kepada beliau dan membawa wahyu dari Allah
seraya mengabarkan bahwa Quraisy hendak membunuh Rasulullah dan bahwa Allah
telah mengizinkan beliau untuk pergi.
Ketika beliau memasuki Madinah, beliau disambut penduduk Madinah dengan
gembira dari kalangan Ashar.