Anda di halaman 1dari 9

BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang


Kota Makkah merupakan kota yang sangat bersejarah sepanjang lahirnya Islam hingga
berjaya dan tersebarnya keseluruh penjuru dunia. Bagaimana tidak, dakwah Rasulullah SAW
yang berbenderakan Islam, lahir dan mulai berkembang di dua kota tersebut.
Sejarah dan perjuangan dakwah Nabi SAW dalam menyampaikan risalah dari Allah
SWT sejak diutusnya menjadi Rasul di usia 40 tahun di kota Makkah hingga wafatnya di usia
63 tahun di kota Madinah, mengandung banyak hikmah, pelajaran dan contoh bagi setiap
umat, lebih-lebih bagi para penerus perjuangan dakwah Nabi SAW, yaitu para ulama dan
pejuang Islam.
Namun pada kenyataannya, masih banyak ditemukan di lapangan sekelompok orang
yang mengaku sebagai penerus panji-panji Islam, tapi tidak berasaskan pada dasar-dasar yang
telah dicontohkan oleh sebaik-baik panutan.

1.2 Rumusan Masalah

1. Dakwah Nabi Muhammad Saw Beserta Sahabatnya


2. Ketabahan Nabi Muhammad Saw beserta parasahabatnya dalam berdakwah
3. Meneladani ketabahan Nabi Muhammad Saw dan parasahabatnya dalam berdakwah

1
BAB II
PEMBAHASAN

1.1 Dakwah Nabi Muhammad Saw Beserta Sahabatnya

Sebagaimana diketahui, kota Mekkah merupakan pusat agama bagi bangsa Arab. Di
sana terdapat para pengabdi Ka’bah dan pengurus berhala serta patung- patung yang dianggap
suci oleh seluruh bangsa Arab. Sehingga untuk mencapai tujuan, yaitu melakukan perubahan
di kota Mekkah, akan lebih sulit dan sukar jika dibandingkan apabila hal tersebut jauh darinya.
Karenanya, dakwah membutuhkan tekad baja yang tak mudah tergoyahkan oleh beruntunnya
musibah dan bencana yang menimpa.
Rasulullah SAW di kala mengasingkan diri di Gua Hira dengan perasaan cemas dan
khawatir tiba-tiba terdengar suara dari langit, beliau menengadah tampak malaikat jibril.
Beliau menggigil, ketakutan dan pulang minta kepada isterinya untuk menyelimutinya.
Dalam keadaan berselimut itu datang Jibril menyampaikan wahyu yang ke dua yaitu surat Al
Muddatsir (QS 74 ayat 1-7).

‫ِبْس ِم ِهَّللا الَّرْح مِن الَّرِح يِم‬


)4( ‫) َو ِثياَبَك َفَطِّهْر‬3( ‫) َو َرَّبَك َفَك ِّبْر‬2( ‫) ُقْم َفَأْنِذ ْر‬1( ‫يا َأُّيَها اْلُم َّد ِّثُر‬
)7( ‫) َو ِلَرِّبَك َفاْص ِبْر‬6( ‫) َو ال َتْم ُنْن َتْس َتْك ِثُر‬5( ‫َو الُّر ْج َز َفاْه ُج ْر‬
Artinya : “ Hai orang yang berselimut, bangunlah, lalu berilah peringatan, dan tuhanmu
agungkanlah, dan pakaianmu bersihkanlah, dan perbuatan dosa (menyembah berhala)
tinggalkanlah, dan janganlah kamu memberi (dengan maksud) memperoleh (balasan) yang
lebih baik, dan untuk (memenuhi perintah) rabbmu bersabarlah.”
Dengan turunnya wahyu ini Rasulullah SAW mendapat tugas untuk menyiarkan agama
Islam dan mengajak umat manusia menyembah Allah SWT.
1) Menyiarkan Agama Islam Secara Sembunyi-Sembunyi
Pertama-tama dilakukan oleh Rasulullah Saw adalah menawarkan islam kepada orang-
orang yang dekat hubungannya dengan beliau, keluarga serta sahabat-sahabat karib beliau.
Beliau mengenal mereka sebagai orang-orang yang mencintai Allah dan kebaikan, sedang
mereka yang mengenal beliau sebagai sosok yang selalu menjunjung tinggi nilai kejujuran dan
keshalihan. Kebesaran jiwa Rasulullah serta kebenaran berita yang dibawanya merespons
dengan baik da’wah beliau.
Orang-orang yang pertama-tama masuk Islam adalah:

2
a. Siti Khadijah (Istri Nabi Muhammad SAW)
b. Ali Bin Abi Thalib (Paman Nabi Muhammad SAW)
c. Zaid Bin Haritsah (Anak angkat Nabi Muhammad SAW)
d. Abu Bakar Ash-Shidiq (Sahabat Dekat Nabi Muhammad SAW).
Orang-orang yang masuk Islam dengan perantaraan Abu Bakar Ash-Shidiq yaitu:
a. Utsman Bin Affan
b. Zubair Bin Awwam
c. Saad Bin Abi Waqqash
d. Abdurahman Bin Auf
e. Thalhah Bin “Ubaidillah
f. Abu Ubaidillah Bin Jarrah
g. Arqam Bin Abil Arqam
h. Fatimah Binti Khathab
Mereka itu diberi gelar “As-Saabiqunal Awwaluun” Artinya orang-orang yang
terdahulu dan yang pertama-tama masuk Islam dan mendapat pelajaran tentang Islam
langsung dari Rasulullah SAW di rumah Arqam Bin Abil Arqam.
2). Menyiarkan Agama Islam Secara Terang-Terangan
Tiga tahun lamanya Rasulullah SAW dakwah secara sembunyi sembunyi dari satu
rumah ke rumah lainnya. Kemudian turun surat Al Hijr: 94 (QS 15 ayat 94).
Artinya”Maka sampaikanlah secara terang-terangan segala apa yang telah diperintahkan
kepadamu dan berpalinglah dari orang-orang musyrik (QS Al Hijr : 15).
Dengan turunnya ayat ini Rasulullah SAW menyiarkan dakwah secara terang-terangan
dan meninggalkan cara sembunyi-sembunyi. Agama Islam menjadi perhatian dan pembicaraan
yang ramai dikalangan masyarakat Makkah. Islam semakin meluas dan pengikutnya semakin
bertambah.
Orang-orang Quraisy marah dan melarang penyiaran islam bahkan nyawa Rasul
terancam. Nabi beserta sahabatnya semakin kuat dan tangguh tantangan dan hambatan
dihadapi dengan tabah serta sabar walaupun ejekan, cacian, olok-olokan dan tertawaan,
menjelek-jelekkan, melawan al-Qur’an dan memberikan tawaran bergantian dalam
penyembahan.
Dakwah secara terangan ini walaupun banyak tantangan banyak yang masuk Agama
Islam dan untuk penyiaran Islam Nabi SAW ke Habasyah (Etiopia) ini dilakukan karena di
mekkah pengikutnya sering di aniyaya, sehingga Rasulullah SAW bersabda pada

3
pengikutnya;” jikalau kamu berpindah ke negeri Habsy adalah lebih baik karena disana ada
seorang raja yang wilayahnya tidak ada seorangpun yang dianiyaya. Sehingga Allah
menjadikan suatu masa kegirangan dan keluasaan kepadamu daripada keadaan seperti
sekarang “ hijrah ini dilakukan 2 kali. Untuk yang kedua kalinya raja Habsy memeluk agama
islam. [2] kemudian hijah ke Thaif, dan Yatsrib (Madinah). Sehingga Islam meluas dan

banyak pengikutnya.
Pada masa kerasulan Nabi Muhammad SAW th ke 10 pada saat “Amul Khuzni”artinya
tahun duka cita yaitu Abu Thalib (pamannya wafat) dan siti Khadijah (istri nabi juga wafat)
serta umat Islam pada sengsara. Ditengah kesedihan ini Nabi Muhammad dijemput oleh
Malaikat Jibril untuk Isra’ Mi’raj yaitu sebuah perjalanan dari masjidil Aqsha ke Masjidil
Haram dan dari Masjidil Haram menuju ke Sidratul Muntaha untuk menghadap Allah SWT
untuk menerima perintah shalat lima waktu.

1.2 Ketabahan Nabi Muhammad Saw Beserta Parasahabatnya Dalam Berdakwah

Pada mulanya, dakwah Nabi Muhammad di Makkah dimulai dari sanak keluarga dan
kerabat dekat. Itupun dilakukan secara sembunyi-sembunyi, di rumah salah seorang sahabat
yang bernama Al Arqom bin Abil Arqom Al Makhzumi. Upaya tersebut membuahkan hasil
yang cukup menggembirakan. Kurang lebih tiga tahun ada 39 orang yang menyatakan iman
dan Islam, semuanya dari kerabat dekat dan sahabat-sahabat yang lain. Di antara kerabat dekat
yang masuk Islam waktu itu antara lain Khadijah, Ali bin Abi Thalib, Abu Bakar, Zaid bin
Haritsah. Khadijah, istri nabi, orang yang cukup terpandang dan kaya raya. Abu Bakar,
seorang dermawan yang kaya raya. Ali bin Abi Tholib, seorang pemuda yang cukup cerdas
dan dihormati. Dengan masuk Islamnya orang-orang tersebut membawa pengaruh besar pada
dakwah nabi sampai masa berikutnya. Karena orang-orang tersebut cukup dihormati di
kalangan orang-orang Quraisy.
Di antara sahabat yang menyusul masuk Islam antara lain Usman bin Affan, Zubair bin
Awwam, Saad bin Abi Waqash, Abdurrahman bin Auf, Fatimah binti Khatab serta suaminya
(Said bin Zaid), Arqam bin Abil Arqam, Thalhah bin Ubaidillah. Mereka termasuk
“Assabiqunal Awwalun”, yakni orang-orang yang pertama kali masuk Islam. Dakwah secara
terang-terangan yang dilakukan Nabi Muhammad saw. mendapat reaksi cukup keras dari para
pemuka dan tokoh Quraisy, antara lain Abu Lahab (Abdul Uzza), Abu Jahal, Umar ibnu
Khatab (sebelum masuk Islam), Uqbah bin Abi Muatih, Aswad bin Abdi Jaghuts, Hakam bin
Abil Ash, Abu Sufyan bin Harb (sebelum masuk Islam), Ummu Jamil (istri Abu Lahab).
Reaksi keras yang dilakukan oleh para tokoh Quraisy tersebut antara lain berupa ejekan,
hinaan, hasutan, ancaman, dan penganiayaan secara fisik. Hal yang sama juga dilakukan

4
kepada orang-orang Quraisy sendiri, agar tidak mengikuti seruan Nabi Muhammad. Namun,
Rasulullah tetap tabah dan sabar, dakwah pun tetap dijalankan. Bahkan semakin terang-
terangan dan meluas ke wilayah lain.
Menghadapi sikap Rasulullah tersebut orang-orang Quraisy bertambah marah, bahkan
pernah merencanakan akan melakukan pembunuhan terhadap Nabi Muhammad. Rencana
tersebut dilakukan menjelang Nabi Muhammad akan hijrah ke Madinah. Atas pertolongan
Allah SWT, waktu itu Nabi selamat dari rencana pembunuhan tersebut. Kemudian bisa hijrah
ke Madinah. Meskipun Nabi Muhammad saw. dengan susah payah dalam berdakwah karena
mendapat tantangan dari Kaum Quraisy, tetapi makin hari makin didengar orang sehingga
makin banyak pengikutnya. Dakwah Nabi Muhammad di Makah dilakukan kurang lebih
selama 13 tahun, dan selebihnya selama 10 tahun Nabi Muhammad berada di Madinah. Ketika
berdakwah di Makkah, tantangan yang dihadapi oleh Rasulullah dan para sahabat begitu besar.

1.3 Meneladani Ketabahan Nabi Muhammad Saw Dan Parasahabatnya Dalam Berdakwah

Dari uraian sejarah di atas dapat diambil pelajaran yang sangat berharga dari cara cara
dakwah Rasulullah yang harus diteladani oleh umat islam, antara lain adalah:
 Nabi Muhammad berdakwah dengan keteladanan. Sebelum beliau menyampaikan
sesuatu, maka beliau terlebih dahulu melaksanakanya. Jadi, disamping dakwah dengan lisan,
dakwah juga dilakukan dengan perbuatan, sikap, dan keteladanan dalam kehidupan sehari-
hari.
 Disampaikan dengan penuh kehati-hatian, sabar, dan menggunakan bahasa yang halus
dan lemah lembut serta dengan bahasa yang mudah dipahami.
 Rasulullah saw. memposisikan para pengikutnya sebagai sahabat, hal ini tercermin
dalam sebutan para pengikutnya yakni dengan sebutan ‘sahabat’. Cara seperti ini
menimbulkan rasa simpati yang luar biasa, karena di dalam Islam nyata-nyata diterapkan
kesetaraan.
 Rasulullah saw. selalu bersama para sahabat-sahabatnya baik dalam keadaan suka
maupun duka, dengan demikian terjalin persatuan, kesatuan, dan solidaritas umat Islam yang
sangat kuat. Dalam berdakwah Rasulullah saw. tidak pernah memaksakan kehendak,
Rasulullah saw hanya menyampaikan ajaran dari Allah SWT, dan memberikan pemahaman
secara rasional dan dengan hati yang jernih. Mengikuti atau tidak hal itu menjadi hak pribadi
masing-masing. Dengan kata lain, dalam berdakwah Rasulullah saw tidak pernah
menggunakan cara-cara kekerasan

5
BAB III
KESIMPULAN

3.1 Kesimpulan

1. Nabi SAW dan para sahabat berjuang di Mekkah karena masyarakatnya tidak bisa
membedakan agama dan kekuasaan.
2. Misi perjuangan Nabi adalah tauhid yaitu mengajak manusia menyembah Allah SWT.
3. Perjuangan Nabi SAW dan para sahabat dibuktikan dengan tegar mengalami penderitaan demi
islam.
4. Cara meneladani perjuangan Nabi SAW adalah dengan berani menunjukkan perilaku pejuang
yang islami, yaitu memiliki niat yang kuat, berakhlak mulia, tabah dan rela berkorban, selalu
mnyampaikan kebenaran, dan islam.

3.2 Saran
Dengan makalah ini, kami buat yang mestinya tidak jauh dari kekurangan dan kesalahan,
sehingga saran maupun kritikan sangat kami harapkan. Dan perlu di tinjau atau di kaji ulang
untuk mencapai kesempurnaan, dalam dunia ini tidak ada suatu hal yang sempurna begitu juga
dengan makalah ini, karena kesempurnaan itu milik Allah SWT. Akan tetapi harapan kami
semoga makalah ini dapat bermanfaat bagi pemakalah dan para pembaca.

6
DAFTAR PUSTAKA

http://smileosman.blogspot.com/2014/11/makalah-meneladani-dakwah-nabi-muhammad.html

7
MENELADANI PERJUANGAN
RASULULLAH SAW DI MEKAH

Di Susun Oleh;
Andrean Risdianto

Kelas : X Dkv
Mapel : PAPB
Guru : Edi Kurnia, S.Pd.

SMK N 2 MERANGIN
TAHUN AJARAN 2023-2024

8
KATA PENGANTAR

Puji dan syukur kami panjatkan kehadirat Allah SWT yang telah memberikan rahmat
dan hidayah-Nya sehingga makalah ini yang berjudul “ Meneladani Dakwah Nabi
Muhammad SAW dan Para Sahabat Di Mekkah ” dapat kami selesaikan.
Dalam penyusunan makalah ini banyak pihak yang telah membantu kami baik secara
langsung maupun tidak langsung yang tidak dapat kami sebutkan satu-persatu. Oleh karena itu
kami mengucapkan terima kasih kepada pihak-pihak yang telah membantu kami tersebut baik
yang secara langsung maupun tidak langsung.
Kami berharap semoga makalah ini dapat bermanfaat untuk kita semua. Kami pun
menyadari dalam pembuatan makalah ini masih banyak kekurangan maupun kesalahan,
seperti kata pepatah “ tak ada gading yang tak retak “ karena kami hanya manusia biasa yang
masih perlu banyak belajar. Oleh karena itu, kami mengharapkan kritik dan saran yang
bersifat membangun untuk penyusunan makalah di masa depan yang lebih baik lagi.

Merangin, November 2023

Penyusun

Anda mungkin juga menyukai