Anda di halaman 1dari 8

BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Indonesia merupakan negara kepulauan dengan jumlah penduduk muslim terbesar di dunia.
Walaupun memiliki jumlah umat islam terbesar di dunia namun Indonesia merupakan salah
satu negara yang sejarah masuknya Islam ke nusantara melalui jalan damai dan bukan melalui
penaklukan atau penjajahan dengan tujuan agama.

Penyebaran islam di Indoneisa secara damai ini yakni melalui beberapa jalur penyebaran
diantaranya adalah jalur perdagangan, jalur perkawinan, Jalur dakwah, dan jalur seni budaya.
Dakwah yang dilakukan secara simpatik, pelan, ramah dan damai ini sehingga mampu dengan
cepat agama Islam tersebar dan diterima oleh rakyat, penguasa hingga raja-raja di nusantara.

Sejarah awal masuknya ajaran Islam di Nusantara ini ada yang mengatakan sudah terjadi sejak
abad ke-7 Masehi. Hal ini karena sejak awal abad Masehi, kaum pedagang asing sudah
mengunjungi beberapa pelabuhan di Nusantara, seperti Sumatera Barat, Aceh, Barus,
Palembang, Sunda Kelapa, hingga Gresik.

Memang sulit untuk bisa mengetahui secara pasti perkembangan awal agama Islam di Negara
kepulauan ini (karena kurangnya sumber informasi dan literatur), namun cukup jelas bahwa
perdagangan intenasional merupakan faktor yang sangat penting dalam sejarah awal masuk
nya Islam ke Indonesia.

Sejak awal para pedagang Muslim dari berbagai negara telah ada di wilayah maritim Asia
Tenggara sejak periode awal Islam. Sumber-sumber paling awal telah melaporkan bahwa
sejumlah penduduk asli telah masuk agama Islam sejak awal abad ke-13.

Pertama kali penyebaran Islam di Indonesia dimulai dari bagian Barat wilayah Indonesia. Hal
ini bisa di buktikan dengan peninggalan sejarah penyebaran agama Islam, berupa tulisan di
batu nisan dan sejumlah kesaksian peziarah. Batu nisan yang paling pertama terbaca pada batu
nisan tersebut terdapat tulisan tahun 475 H atau 1082 M.

Masuk nya Islam pertama kali dari wilayah barat ini juga di kuatkan dari Bukti laporan Marco
Polo dalam perjalanan pulang dari China pada tahun 1292. Dari laporan tersebut menjelaskan
bahwa masyarakat Indonesia pertama yang memeluk agama Islam berasal dari Sumatera
Barat. Perkembangan dan penyebaran Islam di Indonesia memunculkan beberapa teori antara
lain teori gujarat, Mekah, dan Persia dan ada juga teori lain tentang perkembangan awal Islam
di Indonesia.
Secara umum, perkembangan Islam di Indonesia meliputi banyak hal, baik dalam agama
maupun tradisi, juga adat istiadat dan budaya. Perubahan dan penyebaran ini terjadi setelah
bangsa Indonesia bergaul dengan berbagai bangsa yang ditandai dengan terjalinnya hubungan
dagang antara kawasan Nusantara dan tetangganya, baik di Asia Tenggara, Asia Selatan,
maupun negeri Arab dan china.

Selain para pedagang yang murni berdagang tersebut ada juga para mubaligh yang datang
bersama pedagang dengan misi penyebaran agamanya. Penyebaran Islam melalui dakwah ini
berjalan dengan cara para ulama mendatangi masyarakat objek dakwah, dengan menggunakan
pendekatan sosial budaya dan dari pendekatan hati ke hati secara ramah, santun dan tanpa
adanya paksaan apalagi pemberontakan.

1.2 Rumusan Masalah

Dari latar belakang tersebut, maka rumusan masalah dalam makalah ini adalah

1. Bagaimana sejarah penyebaran islam di Indonesia


2. Bagaimana peran ulama dalam penyebaran agama islam di Indonesia
3. Bagaimana kaitan perdagangan dan perekonomian dalam penyebaran agama islam di
indonesia
BAB II

PEMBAHASAN

Sejarah awal penyebaran islam di Indonesia

Sejarah penyebaran islam di indonesia telah ada sejak mulai dari abad ke 7 melalui
berbagai jalur terutama adalah jalur perdagangan. Bangsa bangsa asing sejak mulai abad ke 7
tercatat telah mulai mengunjungi beberapa pelabuhan di Nusantara, seperti Sumatera Barat,
Aceh, Barus, Palembang, Sunda Kelapa, hingga Gresik.

Kemudian dari perdagangan tersebut banyak para saudagar mancanegara yang


tinggal lama di indonesia. Pada pedagang pedagang tersebut rata rata adalah beragama Islam.
Dari sudut ekonomi, para pedagang muslim memiliki status sosial yang lebih baik daripada
kebanyakan pribumi, sehingga penduduk pribumi, terutama putri-putri bangsawan, tertarik
untuk menjadi istri saudagar.

Maka Saat menikah dengan saudagar Islam, proses sebelumnya adalah memeluk
agama Islam terlebih dahulu. Berawal dari situ, kemudian banyak kampung kampung, daerah-
daerah, dan kerajaan-kerajaan muslim yang dikawini oleh keturunan bangsawan dan para
saudagar saudagar muslim yang kaya. Dari sini lah muncul penyebaran agama islam secara
tidak sengaja dan berlangsung terus menerus dari generai ke generasi.

Perkawinan Banyak pedagang asing muslim yang menyambangi Indonesia ini


kemudian memutuskan untuk menetap. Mereka mendirikan perkampungan orang Islam yang
biasa disebut dengan istilah pekojan. Dari pekojan ini juga menimbulkan interaksi dengan
warga lokal. Tidak sedikit pedagang asing muslim yang menikahi penduduk setempat. Orang
lokal yang belum beragama Islam kemudian menjadi mualaf dan beranak-pinak hingga turun-
temurun.

Selain dari pada perdagangan dan pernikahan penyebaran islam juga sangat di
pengaruhi oleh kesenian dan kebudayaan. Para saudagar muslim dan para mubaligh yang telah
datang ke indonesia selain berdagang mereka juga membawa misi ke agamaan. Masyakarat
indonesia yang awal nya beragama hindu buda, dan sebagian animisme atau kepercayaan ini
mulai di dekati dengan seni dan budaya.

Kesenian Kebudayaan lokal ternyata dapat digunakan sebagai cara menyebarkan


Islam di Nusantara. Para pendakwah Islam awal di Jawa, terutama para Wali Songo,
melakukan syiar Islam dengan cara memadukan ajaran agama dan tradisi lokal yang ada,
seperti seni musik, tari, sastra, ukir, hingga bangunan. Beberapa strategi berkesenian dalam
penyebaran Islam di Jawa di antaranya adalah pertunjukan wayang yang dilakukan oleh Sunan
Kalijaga dan permainan musik oleh Sunan Bonang. Tak diragukan lagi bahwa Sunan Kalijaga
adalah tokoh yang paling mahir dalam mementaskan wayang ini. Dalam permainan wayang
nya Sunan Kalijaga tidak pernah meminta upah pertunjukan, tetapi ia meminta para penonton
untuk mengikutinya untuk mengucapkan kalimat syahadat.

Dalam pementaran wayang juga di sisipkan nilai nilai islami, yang mana sebagian
besar cerita wayang masih dipetik dari cerita Mahabharata dan Ramayana, tetapi di dalam
cerita itu disisipkan ajaran dan nama-nama pahlawan Islam. Kesenian-kesenian lain juga
dijadikan alat Islamisasi, seperti sastra (hikayat, babad, dan sebagainya), seni bangunan, dan
seni ukir.

Pengaruh perdagangan dan perekonomian dalam penyebaran agama islam di indonesia

Perdagangan nusantara adalah pondasi awal penyebaran agama islam di nusantara.


Tanpa perdagangan maka tidak ada warga asing yang masuk ke indonesia pada awal nya.
Dengan di dukung oleh negeri maritim yang cukup bagus maka indonesia adalah salah satu
negara tujuan perdagangan internasional yang paling banyak di gemari.

Teori penyebaran islam lewat perdagangan ini juga didukung oleh TW. Arnold
yang menyatakan bahwa pada masa itu Bangsa Arab merupakan bangsa yang dominan dalam
perdagangan di nusantara. Kemudian karena lama nya mereke berdagang maka sebagian dari
mereka menikah dengan warga pribumi dan berdakwah di nusantara menyebarkan agama
islam.

Awal mula dari para pedagang tersebut ada para saudagar dari Gujarat yang datang
dari Malaka kemudian menjalin relasi dengan orang-orang di wilayah barat di Indonesia
kemudian setelah itu terbentuklah sebuah kerajaan Islam yang bernama kerajaan Samudra
Pasai. Dari kerajaan islam tersebut lah islam kemudian menyebar luas di bumi indonesia.

Banyak bukti yang menguatkan teori Gujarat ini, salah satunya adalah makam
Malik As-Saleh yang merupakan salah satu pendiri kerajaan Samudra Pasai. Mengapa makam
malik as saleh ini lebih ke teori gujarat? Karena Corak dari batu nisan Malik As-Saleh sangat
mirip dengan batu nisan yang ada di Gujarat. Bahkan makam salah satu wali songo yakni
makam Maulana Malik Ibrahim juga memiliki batu nisan khas Gujarat seperti makam Malik
As-Saleh ini

Salah satu cara masuknya Islam ke Indonesia adalah melalui perdagangan yang
dilakukan oleh beberapa pedagang. Masuknya Islam ke Indonesia melalui perdagangan
dimulai pada abad ke-7 M sampai abad ke-16 M.
Perdaganan internasional yang menyebabkan banyak nya mubalig yang datang ke
indonesia ini telah tercatat sejak abad ke-7 hingga ke-16 M, membuat pedagang pedagang
Muslim (Arab, Persia, dan India. china) turut ambil bagian dalam perdagangan dari negeri-
negeri Barat, Tenggara, dan Timur Benua Asia.

Media islamisasi melalui perdagangan ini dinilai sangat menguntungkan karena


para raja dan bangsawan turut serta dalam kegiatan perdagangan secara langsung.

Kemudian juga diyakini bahwa Islam masuk Sumatra pada abad ke-7 Masehi,
Provinsi Aceh menurut catatan sejarah merupakan awal penyebaran agama Islam. Para
pedagang yang beragama Islam dan mengemban misi dakwah datang dari Semenanjung
Arabia dan singgah dalam perjalanan mereka ke Tiongkok.

Teori ini juga ada beberapa referensi sejarah menyebutkan Islam masuk melalui
para pedagang Gujarat. Sejarawan Belanda, seperti Jan Pijnappel, Snouck Hurgronje, dan Jean
Piere dalam catatannya juga menyebutkan penyebaran Islam di Indonesia berasal dari Gujarat
(India) antara abad ke-7 hingga abad ke-13 M.

Peran ulama dalam penyebaran agama islam di Indonesia

Dari jalur perdagangan internasional yang telah terbentuk itu didalam nya terdapat para
mubaligh atau ulamak ulama’ yang rela datang ke Indonesia demi syiar agama islam. Mereka
datang berdama para pedagang pedagan internasional dari arab dan negara negara islam lain
nya.

Di indonesia para ulama’ yang terkenal dalam penyebaran islam pertama kali adalah para wali
songo. Wali songo atau sembilan wali yang memiliki andil yang cukup besar dalam
penyebaran Islam di Indonesia ini lah awal dari islam mulai membumi di indonesia.

Para Wali Songo tersebut menyebarkan agama Islam dengan cara berdakwah secara santun,
dan banyak menggunakan berbagai metode dan pendekatan sehingga islam masuk ke dalam
hati masyarakat indonesia. Tidak hanya pendekatan secara verbal mereka para wali songo
bahkan hingga menyelipkan ajaran-ajaran Islam dalam pertunjukan kebudayaan seperti
pertunjukan wayang.

Siapa saja wali songo awal peyebaran agama islam ini?

Kesembilan wali tersebut adalah seperti berikut:

1. Sunan Gresik (Maulana Malik Ibrahim), menyiarkan Islam di sekitar Gresik.


2. Sunan Ampel (Raden Rahmat), menyiarkan Islam di Ampel, Surabaya, Jawa Timur.
3. Sunan Drajat (Syarifudin), menyiarkan agama di sekitar Surabaya
4. Sunan Bonang (Makdum Ibrahim), menyiarkan Islam di Tuban, Lasem, dan Rembang.
5. Sunan Kalijaga (Raden Mas Said/Jaka Said), menyiarkan Islam di Jawa Tengah.
6. Sunan Giri (Raden Paku), menyiarkan Islam di luar Jawa, yaitu Madura, Bawean,
Nusa Tenggara, dan Maluku.
7. Sunan Kudus (Jafar Sodiq), menyiarkan Islam di Kudus, Jawa Tengah.
8. Sunan Muria (Raden Umar Said), menyiarkan Islam di lereng Gunung Muria, terletak
antara Jepara dan Kudus, Jawa Tengah.
9. Sunan Gunung Jati (Syarif Hidayatullah), menyiarkan Islam di Banten, Sunda Kelapa,
dan Cirebon.
BAB III

PENUTUP

1. Kesimpulan

Dari pembahasan yang telah dilakukan maka dapat kami simpulkan bahwa:

1. Islam masuk ke indonesia di mulai abad ke 7


2. Masuk nya islam ke indonesia pertama kali melalui jalur perdagangan dan juga
pernikahan.
3. Para pedagang yang masuk ke indonesia yang terkenal salah satu nya adalah pedagang
gujarat.
4. Para ulama’ terkenal yang pertama menyebarkan agama islam di nusantara terkenal
dengan istilah wali songo atau wali sembilan.
5. Ada salah satu teori penyebaran islam di indonesia adalah dengan masuk nya pada
pedagang muslim dari cina, hal ini pada zaman dinasti tang.

2. Saran

Kami sebagai penulis menyarankan kepada para pembaca semua bahwa teori teori
masuk nya islam ke indonesia ini memiliki banyak perbedaan karena catatan catatan yang
berbeda dan dari banyak sumber yang ada. Maka kami harapkan pada pembaca semua untuk
tidak bosan nya mencari banyak referensi guna memperlengkap kazanah dan kajian tentang
teori teori masuk nya islam ke indonesia ini.
DAFTAR PUSTAKA

yatim, badri Ma. 1993. Sejarah peradaban islam. Jakarta : Raja Grafindo

Sunanto, Musyrifah. 2005. Sejarah Peradaban Islam Indoensia. Jakarta: PT Rajagrafindo


Persada

Anda mungkin juga menyukai