Anda di halaman 1dari 40

RAHMAT ISLAM

BAGI
NUSANTARA
A. Masuknya Islam ke Nusantara
• Menurut Ahmad Mansur Suryanegara terdapat tiga teori besar
yang terkait dengan asal, para pembawa, dan waktu kedatangan
Islam ke Nusantara.
a. Teori Gujarat
Islam dipercaya datang dari wilayah Gujarat – India
melalui peran para pedagang India muslim pada sekitar abad ke-
13 M.
b. Teori Mekah
Islam dipercaya datang ke Nusantara langsung dari Timur
Tengah melalui jasa para pedagang Arab muslim sekitar abad
ke-7 M.
c. Teori Persia
Islam dipercaya datang melalui peran para pedagang asal
Persia yang dalam perjalanannya singgah ke Gujarat
sebelum ke Nusantara sekitar abad ke-13 M.
Bukti Teori Mekah Telah Dianggap
Memadai dan Ilmiah
1. Menurut sejumlah pakar sejarah dan arkeolog, jauh sebelum
Nabi Muhammad menerima wahyu telah terjadi kontak dagang
antara para pedagang Cina, Nusantara, dan Arab.
2. Peter Bellwood, Reader in Archaeologhy di Australia National
University, menemukan bukti bahwa sebelum Nabi
Muhammad lahir telah ada jalur perdagangan di kepulauan
Nusantara dan Cina. Contohnya tembikar Cina serta beberapa
benda perunggu pada zaman Dinasti Han.
3. Adanya jalur perdagangan utama dari Nusantara terutama
Sumatera-Jawa dengan Cina yang diakui G.R.Tibbets. Tibbets
menulis bahwa kepulauan Nusantara dijadikan tempat
persinggahan kapal pedagang Arab yang berlayar ke Cina pada
abad ke-5 M.
4. Ditemukannya perkampungan Arab muslim di Barus pada
abad ke-1 H/7 M.
5. Berdasarkan buku Nuchbatuddar karya Addimasqi, Barus
terkenal sebagai daerah awal masuknya agama Islam di
Nusantara sekitar abad le-7 M.
6. Sebuah makam kuno di kompleks pemakaman Mahligai,
Barus, di batu nisannya tertulis Syekh Rukunuddin wafat
tahun 672 M.
7. HAMKA menyebut bahwa seorang pencatat sejarah
Tiongkok yang mengembara tahun 674 M telah menemukan
satu kelompok bangsa Arab yang membuat kampung dan
berdiam di pesisir barat Sumatera. Temuan ini diyakini
kebenarannya oleh pencatat sejarah dunia Islam di
Princetown University di Amerika.
8. Sejahrawan T.W.Arnold dalam karyanya The Preaching of
Islam(1968) menguatkan temuan bahwa agama Islam telah
dibawa oleh mubaligh Islam asal jazirah Arab ke Nusantara sejak
awal abad ke-7 M.
9. Sebuah tim arkeolog yang berasal dari Ecole Francaise
D’extreme-Orient (EFEO) Perancis yang bekerjasama dengan
peneliti dari Pusat Penelitian Arkeologi Nasional (PPAN) di
Lobus Tua-Barus, telah menemukan bahwa pada sekitar abad ke-
9 sampai 12 M, Barus telah menjadi perkampunganmulti etnis
dari berbagai suku seperti Arab, Aceh, India, China, Tamil, Jawa,
Batak, Minangkabau, Bugis, Bengkulu, dan sebagainya.
10. Pada tahun 674 M semasa pemerintaham Khalifah Usman bin
Affan, mengirimkan utusannya (Muawiyah bin Abu Sufyan) ke
tanah Jawa yaitu ke Jepara(Kalingga). Hasil kunjungan duta
Islam ini adalah Raja Jay Sima, putra ratu Sima dari Klaingga,
masuk Islam.
11. Dalam seminar nasional tentang masuknya Islam ke
Indonesia di Medan tahun 1963, para ahli sejarah
menyimpulkan bahwa Islam masuk ke Indonesia pada abad
ke-1 H/7 M. dan langsung dari tanah Arab. Disebarkan oleh
pedagang dengan damai.
12. Ditemukannya makam fatimah binti Maimun di Leran,
Gresik, abad ke-11 M yang berarti jauh sebelum itu sudah
terjadi penyebaran Islam terutama di pesisir Sumatera karena
yang menyebarkan Silam di Jawa adalah para mubalih dari
Arab dan dari Pasai.
B. STRATEGI DAKWAH ISLAM DI
INDONESIA
Strategi Dakwah Islam di Nusantara

Perdagangan Perkawinan Pendidikan

Tasawuf Kesenian Politik


Perdagangan
Pada abad ke-7 M, bangsa Indonesia kedatangan para pedagang
Islam dari Gujarat/India, Persia, dan Bangsa Arab. Mereka telah
ambil bagian dalam kegiatan perdagangan di Indonesia. Hal ini
konsekuensi logisnya menimbulkan jalinan hubungan dagang antara
masyarakat Indonesia dan para pedagang Islam. Di samping
berdagang, sebagai seorang muslim juga mempunyai kewajiban
berdakwah maka para pedagang Islam juga menyampaikan dan
mengajarkan agama dan kebudayaan Islam kepada orang lain.
Dengan cara tersebut, banyak pedagang Indonesia memeluk agama
Islam dan merekapun menyebarkan agama Islam dan budaya Islam
yang baru dianutnya kepada orang lain. Dengan demikian, secara
bertahap agama dan budaya Islam tersebar dari
pedagang Gujarat/India, Persia, dan Bangsa Arab kepada bangsa
Indonesia.
Perkawinan

Dari aspek ekonomi, para pedagang muslim memiliki


status sosial ekonomi yang lebih baik daripada kebanyakan
penduduk pribumi. Hal ini yang menyebabkan banyak
penduduk pribumi, terutama para wanita, yang tertarik
untuk menjadi istri-istri para saudagar muslim. Hanya saja
ada ketentuan hukum Islam, bahwa para wanita yang akan
dinikahi harus diislamkan terlebih dahulu. Para wanita dan
keluarga mereka tidak merasa keberatan karena proses
pengislaman hanya dengan mengucapkan dua kalimat
syahadat, tanpa upacara atau ritual rumit lainnya.
Jalur perkawinan akan lebih menguntungkan apabila terjadi
antara saudagar muslim dengan anak bangsawan atau anak raja
atau anak adipati. Karena raja, bangsawan, atau adipati memiliki
posisis penting dalam masyarakat sehingga mempercepat proses
Islamisasi. Contoh:
• Raden Rahmat (Sunan Ampel) dengan Nyai Manila
• Sunan Gunung Jati dengan Putri Kawunganten
• Brawijaya dengan Putri Campa (Ibu Raden Patah, Raja
Kerajaan Demak)
Pendidikan

Para ulama banyak mendirikan lebaga pendidikan Islam brupa


pesantren. Pada lembaga ini, para ulama memberikan pengajaran ilmu
keIslaman melalui berbagai pendekatan sampai kemudian para santri
mampu menyerap pengetahuan keagamaan dengan baik. Setelah mereka
dianggap mampu menguasainya, mereka kembali ke kampung halaman
untuk mengembangkan agama Islam dan membuka pesantren.
Lembaga pendidikan Islam (Pesantren) tidak membedakan status
sosial sehingga setiap orang yang ingin mempelajari Islam boleh
memasukinya. Hal ini membuat banyak orang yang tertarik untuk ke
pesantren. Slain itu, pesantren berperan penting dalam proses
pencerdasan masyarakat.
Pesantren yang tumbuh pada masa awal Islam di Jawa adalah
pesantren yang didirikan oleh Raden Rahmat di Ampel Denta.
Kemudian, pesantren Giri yang didirikan oleh Sunan Giri,
popularitasnya sampai daerah Maluku, terutama Hitu, banyak
orang berdatangan ke pesantren Sunan Giri untuk belajar ilmu
agama Islam. Bahkan Sunan Giri dan para ulama lainnya pernah
diundang ke Maluku untuk memberikan pelajaran agama Islam.
Banyak di antara mereka yang menjadi khatib, muadzin, hakim
(qadli) dalam masyarakat Maluku dengan memperoleh imbalan
cengkeh.
Tasawuf

Dengan tasawuf, bentuk Islam yang diajarkan kepada


para penduduk pribumi mempunyai persamaan dengan alam
pikiran mereka yang sebelumnya memeluk agama Hindu
sehingga ajaran Islam mudah diterima oleh mereka
Pada umumnya, para pengajar tasawuf (sufi) adalah
guru-guru pengembara yang dengan sukarela menghayati
kemiskinan, seringkali berhubungan dengan perdagangan,
mengajarkan teosofi yang telah bercampur dengan ajaran
yang dikenal luas oleh masyarakat Indonesia, mahir dalam
hal magis, dan memiliki kekuatan untuk menyembuhkan.
Para Sufi yang memiliki persamaan ajaran dengan alam
pikiran masyarakat Indonesia pra-Islam adalah:
Hamzah Fansuri, Aceh
Syeikh Lemah Abang, Jawa
Sunan Panggung, Jawa
Kesenian
Perkembangan Islam dapat melalui seni budaya, seperti bangunan
(masjid), seni pahat, seni tari, seni musik, dan seni sastra. Cara seperti
ini banyak dijumpai di Jogjakarta, Solo, Cirebon, dls. Seni budaya
Islam dibuat dengan cara mengakrabkan budaya daerah setempat
dengan ajaran Islam yang disusupkan ajaran tauhid yang dibuat
sederhana, sehalus dan sedapat mungkin memanfaatkan tradisi lokal,
misalnya : Membumikan ajaran Islam melalui syair – syair.
Contohnya : Gending Dharma, Suluk Sunan Bonang, Hikayat Sunan
Kudus, dan lain – lain. Mengkultulrasikan wayang yang sarat dokrin.
Contohnya : Tokoh-tokoh simbolis dalam wayang diadopsi atau
mencipta nama lainnya yang bisa mendekatkan dengan ajaran
Islam, Mencipta tokoh baru dan narasi baru yang sarat
pengajaran. Membunyikan bedug sebagai ajakan sholat lima waktu
sekaligus alarm pengingat, Sebab insting masyarakat telah akrab
dengan gema bedug sebai pemanggil untuk acara
keramaian. Menggeser tradisi klenik dengan doa-doa pengusir jin
sekaligus doa ngirim leluhur, tahlil.
Politik

Seorang raja mempunyai kekuasaan dan pengaruh yang besar


dan memegang peranan penting dalam proses Islamisasi. Jika
raja sebuah kerajaan memeluk agama Islam, otomatis rakyatnya
akan berbondong -  bondong memeluk agama Islam. Karena,
masyarakat Indonesia memiliki kepatuhan yang tinggi dan raja
selalu menjadi panutan rakyatnya. Jika raja dan rakyat memeluk
agama Islam, pastinya demi kepentingan politik maka akan
diadakannya perluasan wilayah kerajaan, yang diikuti dengan
penyebaran agama Islam.
C. Perkembangan Dakwah Islam
di Nusantara
1. PERKEMBANGAN ISLAM DI SUMATERA
• Teori masuknya Islam ke Indonesia yang paling meyakinkan adalah Teori
mekah. Islam masuk abad ke-1 H (7 M)
• Tempat mula-mula masuknya Islam di Pantai Barat Sumatera dan Pasai,Aceh
Utara dan disebarkan oleh Abdullah Arif,seorang mubaligh Arab yang bermisi
berdakwah dan berdagang.
• Karena kesopanan orang Arab, rakyat dan raja sangat tertarik masuk Islam
• Kerajaan Islam Pasai berdiri tahun 1297 dan kemudian di kenal sebagai serambi
mekkah.
• Dari Pasai, Islam menyebar ke Pariaman oleh Syekh Burhanuddin.
• Adat Sumatera Barat yang sangat kuat dapat menerima Islam dengan baik
dibuktikan dengan istilah “Adat bersendi syura’, syara’ bersendi
Kitabullah.”Adat istiadat yang dipegang teguh oleh masyarakat Sumbar adalah
adat bersendikan Islam.
• Islam masuk ke Sumsel tahun 1444 oleh Sunan Ampel.
• Sunan Ampel memberikan nasihat kepada Aryadillah (Bupati Majapahit di
Palembang) untuk menyebarkan agama Islam di Sumsel.
2. Perkembangan Islam di
Kalimantan,Maluku,dan Papua
• Mula-mula, Islam masuk ke Kalimantan melalui Kalsel yang
beribukota Banjarmasin. Islam dibawa oleh Pedagang Arab dan
Mubaligh dari Pulau Jawa.
• Islam masuk ke Kalbar di daerah Muara Sambas dan Sukadana oleh
para pedagang dari Johor (Malaysia), Ulama dan mubaligh dari
Palembang. Sultan Islam yang pertama di Kalbar adalah Panembahan
Giri Kusuma (1591) di Sukadana.
• Islam masuk ke Kaltim di Kutai oleh Dato’ Ri Bandang dan Tuang
Tunggang melalui jalur perdagangan.
• Tahun 1400-1500, Islam masuk dan berkembang di Maluku oleh para
pedagang dan mubaligh. Daerah yang mula-mula dimasuki adalah
Ternate,Tidore,Bacan, dan Jailolo.
• Perkembangan Islam di Papua agak lambat. Islam masuk melalui
daerah Misol,Salawati,Pulau Waigeo,dan Pulai Gebi dan disebarkan
oleh raja-raja Maluku, pedagang serta mubaligh Maluku
3. Perkembangan Islam di Sulawesi
• Abad 16, Islam masuk ke Sulawesi di daerah Goa, dibawa oleh
Dato’ Ri Bandang dari Sumbar . Karaeng Tonigallo (Raja Goa)
masuk Islam dan berganti nama dengan Sultan Alaudin.
• Islam terus berkembang ke daerah-daerah seperti Talo dan
Bone.
4. Perkembangan Islam di Nusa Tenggara
• Islam masuk ke Nusa Tenggara tahun 1540 dibawa oleh para
mubaligh dari Bugis dan Jawa
• Mula-mula di Daerah Lombok (Suku Sasak), pelan –pelan ke
Sumbawa dan Flores.
5. Perkembangan Islam di Pulau Jawa
• Masuk abad-11 M dibawa oleh pedagang Arab dan Mubaligh
Pasai.
• Mula-mula masuk di daerah Pesisir utara Jawa Timur.
• Tokoh dakwah terkenal di Jatim adalah Maulana Malik
Ibrahim di Gresik.
• Di Jawa Tengah, penyebaran berpusat di Demak.
• Islam di Jawa disebarkan oleh 9 wali (wali songo)
D. KERAJAAN
ISLAM
SAMUDRA PASAI
• Kerajaan Islam pertama di nusantara
• Letak :Di Pantai timur Sumatera bagian utara yang dekat jalur pelayaran
perdagangan internasional, Selat Malaka.
• Sumber Sejarah : makan Sultan Malik as-Saleh dan catatan Ibnu Batutah dan
Cheng Ho.
• Sultan:1267-1297 : Sultan Malik as-Saleh (Marah Silu)
1297-1326 : Sultan Malik Al Thahir (Sultan Malikul Thahir)
• Peristiwa Penting
Pada masa kekuasaan Sultan Malik Al-Thahir (1921-1236), terjadi peristiwa
penting yaitu saat Abdullah (putra Sultan Malik as-Saleh) memisahkan diri ke Aru
dan bergelar (Sultan Malikul Mansur).
• Penyebab Kemunduran
a. Kerajaan Majapahit berambisi menyatukan bumi nusantara.
b. Berdirinya Kerajaan Bandar Malaka yang letaknya lebih strategis karena
berada di daerah pusat Selat Malaka.
c. Setelah Sultan Malik Al-Thahir wafat, tidak ada yang meggantikan tahta
sehingga penyebaran agama Islam diambil dan diteruskan oleh Kerajaan Aceh.
KERAJAAN ACEH
• Secara geografis, Kerajaan Aceh terletak strategis di Sumatera bagian utara dekat jalur
pelayaran perdagangan internasional, sekitar Selat Malaka.
• Sumber sejarah Kerajaan Aceh adalah Masjid Raya Aceh, Masjid Raya Baiturrahman,
catatan Lombard, dan asal-usul Aceh yang berupa cerita turun-temurun.
• Sultan
1511-1530 : Sultan Alaidin Ali Mughayat Syah
1530-1539 : Sultan Salahuddin
1539-1571 : Sultan Alaidin Riayat Syah (Sultan Al Qahhar)
1571-1579 : Sultan Husain Alaidin Riayat Syah
1579-1580 : Sultan Zainal Abidin
1581-1587 : Sultan Alaidin Mansyur Syah
1587-1589 : Sultan Mugyat Bujang
1589-1604 : Sultan Alaidin Riayat Syah
1604-1607 : Sultan Muda Ali Riayat Syah
1607-1636 : Sultan Iskandar Muda (Dharma Wangsa Perkasa Alam Syah)
1636-1641 : Sultan Iskandar Sani
KERAJAAN DEMAK
• Kerajaan Demak pada masa itu berada di tepi laut, berada di Kampung Bintara,
menjadi Kota Demak, Jawa Tengah.
• Sumber sejarah Kerajaan Demak yaitu masjid yang sangat terkenal yaitu Masjid
Agung Demak. Ada juga sumber sejarah yang lain, yaitu Pintu Bledeg, Piring
Campa, Saka Tatal, Dampar Kencana, serta makam sultan-sultan Kerajaan Demak.
• Sultan
1518-1521 : Pati Unus
1521-1548 : Sultan Trenggana
• Peristiwa penting yang pernah terjadi di Kerajaan Demak yaitu di Masjid Agung
Demak, pada tahun 1668 Sunan Amangkurat II dari Kerajaan Mataram Islam
mengucap sumpah setia terhadap perjanjian dengan Belanda yang ditandatangani
setelah Kapten Tack di Kartasura.
• Penyebab Kemunduran
a. Setelah Sultan Trenggono, terjadi perebutan kekuasaan antara Pangeran Seda di
Lepen dan Sunan Prawoto (putra Sultan Trenggana)
b. Raden Patah kurang menarik simpati orang-orang pedalaman dan bekas rakyat
Kerajaan Majapahit.
KERAJAAN PAJANG
• Kerajaan Pajang berada di perbatasan Kelurahan Pajang, Kota Surakarta dan Desa Makamhaji,
Kartasura, Sukoharjo.
• Sumber sejarah Kerajaan Pajang adalah salah satu peninggalan karya sastra Islam yaitu Babad tanah
Jawi.
• Sultan :1549-1582 : Jaka Tingkir (Hadiwijaya)
1583-1586 : Arya Pangiri (Ngawantipuro)
1586-1587 : Pangeran Benawa (Prabuwijoyo)
• Peristiwa penting yang pernah :
a. Ki Ageng Pamanahan dihadiahi wilayah Mataram oleh Sultan Hadiwijaya atas jasanya
mengalahkan Arya Panangsang.
b.Ki Ageng Pamanahan membangun istana di Pasargede atau yang sekarang disebut Kotagede.
c. Sultan Pajang mengangkat Sutawijaya sebagai penguasa baru di Mataram.
d.Pasukan Kesultanan Pajang yang menyerbu Mataram porak-poranda diterjang letusan Gunung
Merapi.
• Penyebab Kemunduran
1.Sultan Hadiwijaya sakit dan wafat.
2.Pemerintahan Arya Pangiri disibukkan dengan balas dendam terhadap Kerajaan Mataram Islam.
3.Pangeran Benawa bersekutu dengan Sutawijaya menyerbu Kerajaan Pajang.
4.Perang Kerajaan Pajang melawan Kerajaan Mataram Islam dan Jipang berakhir kekalahan Arya
Pangiri.
5.Tidak ada pengganti tahta kerajaan setelah Pangeran Benawa.
6.Sutawijaya sendiri mendirikan Kerajaan Mataram Islam.
 
KERAJAAN MATARAM ISLAM
• Kerajaan Mataram Islam asal-usulnya adalah suatu Kadipatan di bawah
Kesultanan Pajang dan berpusat di Bumi Mentaok yang diberikan pada Ki
Ageng Pamanahan sebagai hadiah jasanya. Kerajaan Mataram Islam juga
beribukota di Kota Gede, Karta, dan Pleret.
• Sumber sejarah Kerajaan Mataram Islam sebenarnya terbatas, yaitu berasal
dari naskah Babad, Serat, dan tradisi lisan.
• Sultan :1587-1601 : Panembahan Senopati (Raden Sutawijaya)
1601-1613 : Panembahan Hanyakrawati (Raden Mas Jolang)
1613-1645 : Sultan Agung (Raden Mas Rangsang)
1645-1677 : Amangkurat I (Sinuhun Tegal Arum)
• Peristiwa Penting
1.Mataram menjadi Kerajaan dengan Sutawijaya sebagai sultan.
2.Panembahan Hanyakrawati dikenal sebagai "Panembahan Seda ing
Krapyak" karena wafat saat berburu.
3.Pertentangan dan perpecahan keluarga kerajaan dimanfaatkan oleh VOC.
• Kemunduran Kerajaan Mataram Islam berawal kekalahan Sultan Agung
merebut Batavia dan menguasai Jawa dari Belanda.
KERAJAAN CIREBON
• Letak Kerajaan Cirebon adalah di pantai utara Pulau Jawa.
• Sumber sejarah Kerajaan Cirebon menurut Sulendraningrat adalah
berasal dan mendasar dari atau pada Babad Tanah Sunda dan Atja.
• Sultan:1455-1479 : Pangeran Cakrabuana
1479-1568 : Sunan Gunung Jati
1568-1570 : Fatahillah
1570-1649 : Panembahan Ratu I
1649-1677 : Panembahan Ratu II
• Peristiwa Peenting:Sunan Gunung Jati mengembangkan Islam ke
daerah-daerah lain di Jawa Barat.
• Penyebab kemunduran
1.Terjadinya kevakuman kekuasaan.
2.Terjadi perpecahan diantara putra-putra Raja Cirebon.
3.Ikut campur VOC dalam mengatur Kerajaan Cirebon.
KERAJAAN BANTEN
• Kerajaan Banten terletak di Provinsi Banten.
• Sumber sejarah tentang Kerajaan Banten sangat sedikit dapat ditemukan karena di abad
XVI Kerajaan Banten telah menjadi pelabuhan Kerajaan Sunda. Dan salah satu sumber
sejarah Kerajaan Banten adalah catatan dari Ten Dam.
• Sultan :1552-1570 : Maulana Hasanuddin
1570-1585 : Maulana Yusuf
1585-1596 : Maulana Muhammad
1596-1647 : Sultan Abu al-Mafakhir Mahmud Abdulkadir
1647-1651 : Sultan Abu al-Ma'ali Ahmad
1651-1682 : Sultan Ageng Tirtayasa
1683-1687 : Sultan Haji
• Peristiwa Penting
1.Sultan Ageng Tirtayasa menolak VOC menerapkan mono poli.
2.Rakyat Kerajaan Banten membuat VOC kewalahan dengan merusak kebun tebu milik
VOC.
3.Kemenangan Sultan Haji menandai berakhirnya kejayaan Kerajaan Banten.
• Penyebab Kemunduran
Terjadi perang saudara di Kerajaan Banten antara saudara Maulana Yusuf dengan
pembesar Kerajaan Banten.
•  
KERAJAAN MAKASAR
• Kerajaan Gowa dan Tallo bergabung menjadi satu dengan nama
Kerajaan Makassar yang terletak di Sulawesi Sekatan.
• Sumber sejarah Kerajaan Makassar adalah berasal dari catatan
Tome Pires.
• Sultan :1639-1653 : Sultan Muhammad Said
1653-1669 : Sultan Hasanudin
• Peristiwa Penting :Kerajaan Makassar terdesak setelah VOC
menjalin kerja sama dengan Raja Bone di Aru Palaka.
• Penyebab Kemunduran
1.Terjadi pertentangan keluarga bangsawan.
2.Tidak ada regenerasi yang cakap.
3.Kerajaan Makassar terdesak setelah VOC menjalin kerja sama
dengan Raja Bone di Aru Palaka.
KERAJAAN TERNATE DAN TIDORE
• Kerajaan Ternate dan Tidore adalah kerajaan Islam di Maluku dan merupakan
kerajaan terlama yang pernah berdiri di Nusantara.
• Sumber sejarah Kerajaan Ternate dan Tidore masih belum jelas karena tidak
memiliki kutipan pada kalimat. Jadi, sumber sejarah Kerajaan Ternate adalah berupa
catatan kaki yang sulit diterjemahkan karena tidak memiliki kutipan yang disebut
pada zaman itu yaitu Royal Ark Ternate.
• Sultan :1486-1500 : Sultan Zainal Abidin
1500-1534 : Sultan Tabariji
1534-1570 : Sultan Hairun
1570-1583 : Sultan Baabullah
• Peristiwa Penting
1.Portugis diizinkan mendirikan benteng di Ternate dengan alasan untuk melindungi
Ternate.
2.Di masa pemerintahan Sultan Hairun berhasil mengusir Spanyol dari tanah
Maluku.
3.Di masa pemerintahan Sultan Baabullah berhasil merebut benteng Portugis di
Ternate bahkan mengusirnya dari tanah Maluku.
• Penyebab Kemunduran
1.Adu domba Tidore dilakukan bangsa asing
E. GERAKAN PEMBARUAN
ISLAM DI INDONESIA
1. GERAKAN PENDIDIKAN DAN
SOSIAL
A. SEKOLAH THAWALIB
B. JAMIAT KHAIR
C. AL-IRSYAD
D. PERSYARIKATAN ULAMA
E. NAHDATUL ULAMA
F. MUHAMMADIYAH
2. GERAKAN POLITIK

• Perjuangan umat Islam dalam mengusir penjajah sebelum abad


kedua puluh dilakukan dengan kekuatan senjata dan kedaerahan
• Awal abad-20 mendirikan organisasi modern bersifat nasional
baik ormas maupun orsospol
• Partai politik Islam yang tumbuh :
1.Persaudaraan Muslimin Indonesia (Permi)
2.Sarikat Islam (SI)
3.Partai Islam Indonesia (PII)
4.Partai Masyumi
Peranan Umat Islam dalam Mempersiapkan dan Meletakkan Dasar-dasar Indonesia Merdeka.

• Dalam mempersiapkan kemerdekaan Indonesia, tidak disangsikan


lagi peran kaum muslimin terutama para ulama. Mereka berkiprah
dalam BPUPKI (Badan Penyelidik Usaha Persiapan Kemerdekaan
Indonesia) yang dibentuk tanggal 1 maret 1945. Lebih jelas lagi
ketika Badan ini membentuk panitia kecil yang bertugas
merumuskan tujuan dan maksud didirikannya negara Indonesia.
Panitia terdiri dari 9 orang yang semuanya adalah muslim atau
para ulama kecuali satu orang beragama Kristen. Mereka adalah
Ir. Soekarno, Drs.Moh.Hatta, Mr.Moh.Yamin, Mr.Ahmad
Subardjo, Abdul Kahar Mujakir, Wahid Hsyim, H.Agus Salim,
Abi Kusno Tjokrosuyono dan A.A. Maramis (Kristen)
Kelompok Penyusun dasar negara
• Kelompok Nasionalis Islamis antara lain KH. Abdul Kahar
Muzakir, H. Agus Salim, KH.Wahid Hasyim, Ki Bagus dan
Abi Kusno menginginkan agar Islam dijadikan dasar negara
Indonesia.
• Kelompok nasionalis sekuler dibawah pimpinan Soekarno
menginginkan negara Indonesia yang akan dibentuk itu netral
dari agama.
Piagam Jakarta tanggal 22 Juni 1945, yang berbunyi :

• 1. Ketuhanan dengan kewajiban menjalankan syareat Islam


bagi pemeluk-pemeluknya
2. Kemanusiaan yang adil dan beradab
3. Persatuan Indonesia
4. Kerakyatan yang dipimpin oleh hikmah kebijaksanaan
dalam permusyawaratan perwakilan
5. Keadilan sosial bagi seluruh rakyat Indonesia

Anda mungkin juga menyukai