DI SUSUN OLEH;
NAMA; ANDI ISLAMIAH
KLS; X.TKJ 1
MAPEL: AGAMA ISLAM
KATA
PENGANTAR
Puji dan syukur kami panjatkan kehadirat Allah SWT yang telah memberikan rahmat dan
hidayah-Nya sehingga makalah ini yang berjudul “ Meneladani Dakwah Nabi Muhammad
SAW dan Para Sahabat Di Mekkah ” dapat kami selesaikan.
Makalah ini dibuat untuk memenuhi salah satu tugas mata pelajaran Agama Islam kelas
X semester 1 Tahun Pelajaran 2014/2015.
Dalam penyusunan makalah ini banyak pihak yang telah membantu kami baik secara
langsung maupun tidak langsung yang tidak dapat kami sebutkan satu-persatu. Oleh karena itu
kami mengucapkan terima kasih kepada pihak-pihak yang telah membantu kami tersebut baik
yang secara langsung maupun tidak langsung.
Kami berharap semoga makalah ini dapat bermanfaat untuk kita semua. Kami pun
menyadari dalam pembuatan makalah ini masih banyak kekurangan maupun kesalahan, seperti
kata pepatah “ tak ada gading yang tak retak “ karena kami hanya manusia biasa yang masih
perlu banyak belajar. Oleh karena itu, kami mengharapkan kritik dan saran yang bersifat
membangun untuk penyusunan makalah di masa depan yang lebih baik lagi.
Penyusun
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Kota Makkah merupakan kota yang sangat bersejarah sepanjang lahirnya Islam hingga
berjaya dan tersebarnya keseluruh penjuru dunia. Bagaimana tidak, dakwah Rasulullah SAW
yang berbenderakan Islam, lahir dan mulai berkembang di dua kota tersebut.
Sejarah dan perjuangan dakwah Nabi SAW dalam menyampaikan risalah dari Allah SWT
sejak diutusnya menjadi Rasul di usia 40 tahun di kota Makkah hingga wafatnya di usia 63 tahun
di kota Madinah, mengandung banyak hikmah, pelajaran dan contoh bagi setiap umat, lebih-
lebih bagi para penerus perjuangan dakwah Nabi SAW, yaitu para ulama dan pejuang Islam.
Namun pada kenyataannya, masih banyak ditemukan di lapangan sekelompok orang yang
mengaku sebagai penerus panji-panji Islam, tapi tidak berasaskan pada dasar-dasar yang telah
dicontohkan oleh sebaik-baik panutan.
BAB II
PEMBAHASAN
الر ِح ِيم
من هِ الر ْح
َّللاِ ه
س ِم ه ْ ِب
)4( ) َوثِيابَكَ فَ َط ِه ْر3( ) َو َربهكَ فَك َِب ْر2( ) قُ ْم فَأ َ ْنذ ِْر1( يا أَيُّ َها ا ْل ُمدهثِ ُر
)7( ص ِب ْر ْ ) َو ِل َر ِبكَ فَا6( ستَ ْك ِث ُر
ْ َ) َوال تَ ْمنُ ْن ت5( الر ْج َز فَا ْه ُج ْرُّ َو
Artinya : “ Hai orang yang berselimut, bangunlah, lalu berilah peringatan, dan tuhanmu
agungkanlah, dan pakaianmu bersihkanlah, dan perbuatan dosa (menyembah berhala)
tinggalkanlah, dan janganlah kamu memberi (dengan maksud) memperoleh (balasan) yang lebih
baik, dan untuk (memenuhi perintah) rabbmu bersabarlah.”
Dengan turunnya wahyu ini Rasulullah SAW mendapat tugas untuk menyiarkan agama
Islam dan mengajak umat manusia menyembah Allah SWT.
1) Menyiarkan Agama Islam Secara Sembunyi-Sembunyi
Pertama-tama dilakukan oleh Rasulullah Saw adalah menawarkan islam kepada orang-
orang yang dekat hubungannya dengan beliau, keluarga serta sahabat-sahabat karib beliau.
Beliau mengenal mereka sebagai orang-orang yang mencintai Allah dan kebaikan, sedang
mereka yang mengenal beliau sebagai sosok yang selalu menjunjung tinggi nilai kejujuran dan
keshalihan. Kebesaran jiwa Rasulullah serta kebenaran berita yang dibawanya merespons dengan
baik da’wah beliau.
Orang-orang yang pertama-tama masuk Islam adalah:
a. Siti Khadijah (Istri Nabi Muhammad SAW)
b. Ali Bin Abi Thalib (Paman Nabi Muhammad SAW)
c. Zaid Bin Haritsah (Anak angkat Nabi Muhammad SAW)
d. Abu Bakar Ash-Shidiq (Sahabat Dekat Nabi Muhammad SAW).
Orang-orang yang masuk Islam dengan perantaraan Abu Bakar Ash-Shidiq yaitu:
a. Utsman Bin Affan
b. Zubair Bin Awwam
c. Saad Bin Abi Waqqash
d. Abdurahman Bin Auf
e. Thalhah Bin “Ubaidillah
f. Abu Ubaidillah Bin Jarrah
g. Arqam Bin Abil Arqam
h. Fatimah Binti Khathab
Mereka itu diberi gelar “As-Saabiqunal Awwaluun” Artinya orang-orang yang
terdahulu dan yang pertama-tama masuk Islam dan mendapat pelajaran tentang Islam langsung
dari Rasulullah SAW di rumah Arqam Bin Abil Arqam.
2). Menyiarkan Agama Islam Secara Terang-Terangan
Tiga tahun lamanya Rasulullah SAW dakwah secara sembunyi sembunyi dari satu rumah
ke rumah lainnya. Kemudian turun surat Al Hijr: 94 (QS 15 ayat 94).
Artinya”Maka sampaikanlah secara terang-terangan segala apa yang telah diperintahkan
kepadamu dan berpalinglah dari orang-orang musyrik (QS Al Hijr : 15).
Dengan turunnya ayat ini Rasulullah SAW menyiarkan dakwah secara terang-terangan
dan meninggalkan cara sembunyi-sembunyi. Agama Islam menjadi perhatian dan pembicaraan
yang ramai dikalangan masyarakat Makkah. Islam semakin meluas dan pengikutnya semakin
bertambah.
Orang-orang Quraisy marah dan melarang penyiaran islam bahkan nyawa Rasul
terancam. Nabi beserta sahabatnya semakin kuat dan tangguh tantangan dan hambatan dihadapi
dengan tabah serta sabar walaupun ejekan, cacian, olok-olokan dan tertawaan, menjelek-
jelekkan, melawan al-Qur’an dan memberikan tawaran bergantian dalam penyembahan.
Dakwah secara terangan ini walaupun banyak tantangan banyak yang masuk Agama
Islam dan untuk penyiaran Islam Nabi SAW ke Habasyah (Etiopia) ini dilakukan karena di
mekkah pengikutnya sering di aniyaya, sehingga Rasulullah SAW bersabda pada pengikutnya;”
jikalau kamu berpindah ke negeri Habsy adalah lebih baik karena disana ada seorang raja yang
wilayahnya tidak ada seorangpun yang dianiyaya. Sehingga Allah menjadikan suatu masa
kegirangan dan keluasaan kepadamu daripada keadaan seperti sekarang “ hijrah ini dilakukan 2
kali. Untuk yang kedua kalinya raja Habsy memeluk agama islam. [2] kemudian hijah ke Thaif,
dan Yatsrib (Madinah). Sehingga Islam meluas dan banyak pengikutnya.
Pada masa kerasulan Nabi Muhammad SAW th ke 10 pada saat “Amul Khuzni”artinya
tahun duka cita yaitu Abu Thalib (pamannya wafat) dan siti Khadijah (istri nabi juga wafat) serta
umat Islam pada sengsara. Ditengah kesedihan ini Nabi Muhammad dijemput oleh Malaikat
Jibril untuk Isra’ Mi’raj yaitu sebuah perjalanan dari masjidil Aqsha ke Masjidil Haram dan dari
Masjidil Haram menuju ke Sidratul Muntaha untuk menghadap Allah SWT untuk menerima
perintah shalat lima waktu.
Pada mulanya, dakwah Nabi Muhammad di Makkah dimulai dari sanak keluarga dan
kerabat dekat. Itupun dilakukan secara sembunyi-sembunyi, di rumah salah seorang sahabat yang
bernama Al Arqom bin Abil Arqom Al Makhzumi. Upaya tersebut membuahkan hasil yang
cukup menggembirakan. Kurang lebih tiga tahun ada 39 orang yang menyatakan iman dan Islam,
semuanya dari kerabat dekat dan sahabat-sahabat yang lain. Di antara kerabat dekat yang masuk
Islam waktu itu antara lain Khadijah, Ali bin Abi Thalib, Abu Bakar, Zaid bin Haritsah.
Khadijah, istri nabi, orang yang cukup terpandang dan kaya raya. Abu Bakar, seorang dermawan
yang kaya raya. Ali bin Abi Tholib, seorang pemuda yang cukup cerdas dan dihormati. Dengan
masuk Islamnya orang-orang tersebut membawa pengaruh besar pada dakwah nabi sampai masa
berikutnya. Karena orang-orang tersebut cukup dihormati di kalangan orang-orang Quraisy.
Di antara sahabat yang menyusul masuk Islam antara lain Usman bin Affan, Zubair bin
Awwam, Saad bin Abi Waqash, Abdurrahman bin Auf, Fatimah binti Khatab serta suaminya
(Said bin Zaid), Arqam bin Abil Arqam, Thalhah bin Ubaidillah. Mereka termasuk “Assabiqunal
Awwalun”, yakni orang-orang yang pertama kali masuk Islam. Dakwah secara terang-terangan
yang dilakukan Nabi Muhammad saw. mendapat reaksi cukup keras dari para pemuka dan tokoh
Quraisy, antara lain Abu Lahab (Abdul Uzza), Abu Jahal, Umar ibnu Khatab (sebelum masuk
Islam), Uqbah bin Abi Muatih, Aswad bin Abdi Jaghuts, Hakam bin Abil Ash, Abu Sufyan bin
Harb (sebelum masuk Islam), Ummu Jamil (istri Abu Lahab). Reaksi keras yang dilakukan oleh
para tokoh Quraisy tersebut antara lain berupa ejekan, hinaan, hasutan, ancaman, dan
penganiayaan secara fisik. Hal yang sama juga dilakukan kepada orang-orang Quraisy sendiri,
agar tidak mengikuti seruan Nabi Muhammad. Namun, Rasulullah tetap tabah dan sabar, dakwah
pun tetap dijalankan. Bahkan semakin terang-terangan dan meluas ke wilayah lain.
Menghadapi sikap Rasulullah tersebut orang-orang Quraisy bertambah marah, bahkan
pernah merencanakan akan melakukan pembunuhan terhadap Nabi Muhammad. Rencana
tersebut dilakukan menjelang Nabi Muhammad akan hijrah ke Madinah. Atas pertolongan Allah
SWT, waktu itu Nabi selamat dari rencana pembunuhan tersebut. Kemudian bisa hijrah ke
Madinah. Meskipun Nabi Muhammad saw. dengan susah payah dalam berdakwah karena
mendapat tantangan dari Kaum Quraisy, tetapi makin hari makin didengar orang sehingga makin
banyak pengikutnya. Dakwah Nabi Muhammad di Makah dilakukan kurang lebih selama 13
tahun, dan selebihnya selama 10 tahun Nabi Muhammad berada di Madinah. Ketika berdakwah
di Makkah, tantangan yang dihadapi oleh Rasulullah dan para sahabat begitu besar.
1.3 Meneladani Ketabahan Nabi Muhammad Saw Dan Parasahabatnya Dalam Berdakwah
Dari uraian sejarah di atas dapat diambil pelajaran yang sangat berharga dari cara cara
dakwah Rasulullah yang harus diteladani oleh umat islam, antara lain adalah:
BAB III
KESIMPULAN
3.1 Kesimpulan
1. Nabi SAW dan para sahabat berjuang di Mekkah karena masyarakatnya tidak bisa membedakan
agama dan kekuasaan.
2. Misi perjuangan Nabi adalah tauhid yaitu mengajak manusia menyembah Allah SWT.
3. Perjuangan Nabi SAW dan para sahabat dibuktikan dengan tegar mengalami penderitaan demi
islam.
4. Cara meneladani perjuangan Nabi SAW adalah dengan berani menunjukkan perilaku pejuang
yang islami, yaitu memiliki niat yang kuat, berakhlak mulia, tabah dan rela berkorban, selalu
mnyampaikan kebenaran, dan islam.
3.2 Saran
Dengan makalah ini, kami buat yang mestinya tidak jauh dari kekurangan dan kesalahan,
sehingga saran maupun kritikan sangat kami harapkan. Dan perlu di tinjau atau di kaji ulang
untuk mencapai kesempurnaan, dalam dunia ini tidak ada suatu hal yang sempurna begitu juga
dengan makalah ini, karena kesempurnaan itu milik Allah SWT. Akan tetapi harapan kami
semoga makalah ini dapat bermanfaat bagi pemakalah dan para pembaca.