Anda di halaman 1dari 16

KELOMPOK 3

Abdillah Shafarizqinas G. (01)


Meyra Sevianita (17)
M. Zaqi Arif (20)
Noval Arista P. (28)
Shalva Ghifari R. (34)
Zahara Putri A. (37)

X MIA 6
BAB
10

DAKWAH RASULLAH SAW


DI MAKKAH

ASSALAMUALAIKUM
WR.WB
SUBTANSI DAKWAH RASULLAH SAW DI
MAKKAH

Subtansi dakwah
Rasulullah saw
di
di makkah
makkah
1. Memperbaiki akhlak masyarakat Makkah

Masyarakat Arab sebelum Islam telah menyimpang dan bahkan meninggalkan ajaran nenek
moyang,seperti yang pernah diajarkan oleh para Nabi dan Rasul sebelumya,seperti Nabi Ibrahim dan
Nabi Ismail. Para Nabi dan Rasul telah mengajarkan dan menanamkan ajaran agama tauhid yang
menyembah kepada satu Tuhan, yaitu Allah swt. Sedangkan masyarakat Arab sebelum datangnya Islam
mengikuti dan meyakini agama dengan banyak tuhan atau polithisme. Diantara perilaku masyarakat Arab
sebelum kedatangan Islam yang menyimpang dari ajaran Islam adalah sebagai berikut :

 Merendahkan derajat kaum wanita

 Suka bermusuhan

 Suka mabuk-mabukkan

 Suka melakukan sumpah palsu


2. Memperbaiki dan meluruskan aqidah (tauhid)
• Masyarakat Arab sebelum kedatangan Islam,pernah mengikuti agama samawi, seperti ;
Agama Hanif (agama yang tidak mempunyai kitab,tetapi memiliki suhuf)
Agama Yahudi (agama yang menduakan Allah)
Agama Nasrani (agama yang manganut kitab injil sebagai kitab sucinya)

• Tauhid masyarakat Arab sebelum Islam yang diluruskan oleh misi Dakwah Nabi Muhammad SAW di
Makkah adalah agama Ardi (agama bumi). Yang termasuk agama Ardi adalah ;
 Agama Wasani (agama yang menyembah berhala)
 Agama Majusi (agama yang menyembah matahari dan api)
 Agama penyembah cakrawala (agama yang menyembah matahari,bulan,bintang)
 Agama Animisme (agama yang menyembah benda² alam,seperti; air,angin,udara,dst)
 Agama penyembah makhluk halus/polydemonisme (agama penyembah malaikat,jin,roh)
• Semua praktik agama dan kepercayaan yang menyesatkan tersebut diluruskan oleh Nabi
Muhammad saw,melalui misi dakwahnya di Makkah. Ini termasuk agenda pokok (subtansi)
dengan mengajak masyarakat Arab sebelum Islam masuk ke dalam agama Islam. Yang
diajarkan Nabi Muhammad SAW untuk masuk ke agama Islam ;

 Islam mengajarkan tauhid dengan menyembah hanya satu Tuhan, Allah SWT

 Islam mengajarkan kewajiban manusia untuk beribadah kepada Allah

 Islam mengajarkan manusia tentang kehidupan setelah kematian,yakni hari kiamat

 Islam melarang hidup dengan sombong

 Islam menjamin keselamatan dunia dan akhirat


3. Menyampaikan persamaan hak dan derajat manusia

 Sebelum Islam datang,masyarakat Arab mengukur perbedaan hak dan derajat manusia didasarkan kepada status
sosial. Sehingga antara bangsawan dengn hamba sahaya memiliki hak dan derajat yang sangat berbeda. Yang
membedakan antara hamba Allah yang satu dengan yang lain adalah nilai ketaqwaannya kepada Allah swt.

 Allah berfirman;
“ Wahai manusia,sungguh kami telah mneciptakan kamu dari seorang laki-laki dan seorang perempuan,kemudian
Kami jadikan kamu berbangsa-bangsa dan bersuku-suku agar kamu saling mengenal. Sungguh, yang paling mulia
di sisi Allah ialah orang yang paling bertaqwa. Sungguh Allah Maha Mengetahui, Maha teliti.”
( Q.S. Al-Hujurat/49: 13 )

 Standar persamaan hak dan derajat manusia yang disampaikan oleh Nabi Muhammad saw dalam
mengemban misi dakwah Islam di Makkah telah membuat kelompok masyarakat dan tokoh-tokoh kafir
Quraisy marah. Kelompok bangsawan menolak dan melakukan pemberontakan terhadap dakwah Nabi saw.
Mereka menggunakan berbagai cara dan upaya agar dakwah Nabi Muhammad saw gagal.
4. Mengubah kebiasaan bertaklid

 Masyarakat Arab sebelum Islam memeiliki kebiasaan bertaklid kepada nenek moyangnya.
Kebiasaan ini berjalan secara terus-menerus, sehingga berurat akar dan tidak mudah
diubah dari generasi ke generasi berikutnya.

 Contoh taklid masyarakat Arab sebelum Islam adalah bila ada orang meninggal, sanak
famili dan tetangga berkumpul di rumah duka. Mereka tidak mendoakan mayat, tetapi
begadang dengan berjudi dan mabuk-mabukan sepanjang malam. Termasuk di dalamnya
adalah mengundang dan membayar sekelompok orang yang memiliki keahlian menangis
untuk meratapi atas kematian anggota keluarganya. Tradisi taklid seperti ini termasuk
yang diubah oelh Nabi ketika melakukan dakwah Islam.

 Cara mengubahnya adalah dengan menyampaikan kepada keluarga duka, agar tidak
meratapi kematian seseorang secara berlebih-lebihan, apalagi sampai mengundang orang
untuk menangis dan merobek-robek baju yang dipakai. Hal demikian hukumnya haram
dan harus ditinggalkan.
STRATEGI DAKWAH RASULULLAH SAW DI MAKKAH

Strategi dakwah Rasullullah saw di Makkah

2. Dakwah secara terang-terangan


1. Dakwah secara diam-diam
(terbuka)
1. DAKWAH SECARA DIAM-DIAM

 Setelah turun wahyu pertama Q.S. Al-Alaq: 1-5, malaikat Jibril dalam waktu yang agak lama
tidak memberikan wahyu kepada Nabi Muhammad saw, padahal Nabi Muhammmad saw
merindukannya. Dalam kerinduan tersebut, Nabi Muhammad saw sering kembali datang ke Gua
Hira dan pada akhirnya turun wahyu kedua Q.S. Al-Muddassir/74; 1-7 yang memerintahkan
beliau untuk segera mulai berdakwah.
 Dakwah secara diam-diam dilakukan oleh Rasulullah saw selama 3-4 tahun. Materi yang dijadikan
prioritas dalam berdakwah secara diam diam adalah;
1. Mengesakan Allah
2. Mensucikan dam membersihkan hati atau jiwa
3. Menguatkan barisan
4. Meleburkan kepentingan pribadi ke dalam kepentingan jamaah
 Cara yang dilakukan oleh Rasulullah saw adalah mengajak orang-orang yang berada di
lingkungan rumah tangganya sendiri dan kerabat serta sahabat dekatnya untuk masuk Islam.
Orang-orang yang masuk islam, pada masa dakwah secara sembunyi-sembunyi disebut
Assabiqunal Awwalun. Dakwah Islam di Makkah melalui strategi diam-diam ini, Nabi
Muhammad saw menggunakan cara lemah lembut dan selalu menjauhkan dari sikap
konfrontasi.
2. DAKWAH SECARA TERANG-TERANGAN (TERBUKA)

Dakwah secara terang-terangan ini, dimulai sejak tahun ke-4 dari kenabian, yaitu setelah turunnya wahyu yang
berisi perintah Allah swt. agar nabi melaksanakan dakwah secara terang-terangan. Sesuai dengan firman Allah
pada
Q.S. Asyu’ara/26:
Dakwah 214-216.
secara terang-terangan yang dilakukan oleh Rasulullah saw di Makkah dilakukan dalam beberapa tahap
dengan cara :
a. Mengundang kaum kerabat dari keturunan Bani Hasyim
b. Rasulullah saw mengumpulkan para penduduk kota Makkah
c. Rasulullah menyampaikan seruan dakwah kepada para penduduk luar Makkah
Subtansi dakwah Rasulullah saw pada tahap pertama di Makkah selama 13 tahun adalah mengajak manusia untuk
menyembah satu Tuhan saja, yaitu Allah swt. Rasulullah mengajak para penganut kepercayaan di Makkah
menjadi penganut agama Tauhid, yaitu Islam.
Misi dakwah Rasulullah saw. di Makkah yaitu membentuk mental dan moral manusia, yang meliputi :
a. Mengesakan Allah
b. Mensucikan dan membersihkan jiwa serta hati
c. Menguatkan barisan
d. Meleburkan kepentingan pribadi untuk kepentingan jamaah
a.) Pelaku dakwah c.) Strategi Dakwah

Alur pelaksanaan
dakwah Rasululah saw

b.) Tantangan Dakwah d.) Tujuan Dakwah


Alur pelaksanaan dakwah Rasululah saw. meliputi :

 Pelaku dakwah
pelaku pertama dan utama dalam mendakwah islam, adalah Nabi muhammad saw. Hal tersebut menjadi sangat
penting ketika Rasulullah mendakwahkan ajaran islam. Rasulullah adalah orang yang pertama kali telah
mengamalkan, sehingga menjadi contoh yang sempurna. Hal tersebut sesuai dengan firman Allah Q.S. Al-
Ahzab/33:21 .

 Tantangan Dakwah
Tantangan di dalam berdakwah tidak boleh dijadikan sebagai penghambat. Sebaliknya,setiap tantangan perlu
diubah menjadi sebuah kekuatan yang mampu mendorong semangat dalam berdakwah. Hal tersebut sesuai dengan
firman Allah Q.S. Muhammad/47:7
 Strategi Dakwah
Strategi merupakan cara untuk mencapai tujuan. Untuk kondisi sekarang, strategi yang perlu
diterapkan adalah: disamping dakwa bil lisan, juga dakwa bil hal. Dakwa bil lisan adalah berdakwa
dengan lisan, seperti mengajar ceramah, pidato, diskusi, dialog dan tablig akbar. Sedangkan dakwah
bil hal adalah dakwah dengan perbuatan.

 Tujuan Dakwah
Tujuan dakwah yang dilakukan oleh Rasulullah saw adalah agar manusia masuk Islam dan
berperilaku sesuai ajaran Islam dalam kehidupan sehari-hari secara sempurna. Sebagai muslim, kita
wajib mengikuti jejak Rasulullah, yaitu mendakwahkan ajaran Islam dengan tangguh dan penuh
semangat, tetapi tetap dengan cara yang arif dan bijaksana.
 Keterkaitan antara Subtansi dan Strategi dengan keberhasilan Dakwah
Nabi Muhammad saw di Makkah
Substansi dan strategi yang tepat sangat berkaitan dengan tingkat keberhasilan. Semua substansi
dan strategi yang dilakukan oleh Rasulullah saw dalam berdakwah di Makkah adalah sangat tepat
dan telah memberikan keberhasilan yang luar biasa. Karena walaupun Rasulullah saw berdakwah
selama 13 tahun di Makkah hanya memperoleh sejumlah 13 orang sahabat, namun kualitas para
sahabat tersebut memiliki tingkat keimanan yang sangat luar biasa.

Contoh kualitas iman yang luar biasa adalah Ali bin Abi Thalib, berani menjadi pengganti dalam
menunggui rumah Rasulullah saw ketika dikepung para musuh yang hendak membunuhnya ketika
hendak hijrah ke Madinah. Karena Ali bin Abi Thalib berani menghadapi musuh yang luar biasa dan
siap untuk mati.
THANK YOU
WASSALAMUALAIKUM WR.WB.

Anda mungkin juga menyukai