PENDAHULUAN
A. LatarBelakang
Dakwah merupakan suatu bentuk proses penyampaian ajaran
Islam.Dakwah Islam adalah dakwah ke arah kualitas puncak dari nilai-nilai
kemanusiaan, dan peradaban manusia. Dengan tujuan utama mewujudkan
kebahagiaan dan kesejahteraan hidup di dunia dan di akhirat yang diridhai
oleh Allah SWT, yakni dengan menyampaikan nilai-nilai yang dapat
mendatangkan kebahagiaan dan kesejahteraan yang diridhai oleh Allah
SWT sesuai dengan segi atau bidangnya masing-masing.
Pendidikan merupakan sistem dan cara meningkatkan kualitas hidup
dalam segala bidang sehingga dalam sepanjang sejarah hidup umat
manusia hampir tidak ada yang tidak menggunakan pendidikan sebagai
sarana pembudayaan dan peningkatan kualitasnya, meskipun dengan
sistem dan metode yang berbeda sesuai dengan taraf hidup dan budaya
masyarakat masing-masing.
Oleh karena itu untuk mengetahui lebih dalan tentang dakwah didalam
pendidikan islam,materi yang disusun di khususkan dalam membahas
dakwah dalam pendidikan islam.
B. Rumusan masalah
1. Apa definisi dakwah dalam pendidikan islam
2. Apa relevansi dakwah dalam pendidikan islam
3. Bagaimana orientasi dakwah dalam pendidikan islam dan urgensinya
C. Tujuan
1. Untuk mengetahui definisi dakwah dalam pendidikan islam
2. Untuk mengetahui relevansi dakwah dalam pendidikan islam
3. Untuk mengetahui orientasi dakwah dalam pendidikan islan dan
urgensinya
1
II BAB
PEMBAHASAN
2
Jenis jenis dakwah
1.Dakwah bil Lisan
Dakwah dengan lisan adalah dakwah yang disampaikan dalam bentuk
komunikasi lisan (verbal), seperti ceramah, pengajian, khutbah, atau
penyampaian dan ajakan kebenaran dengan kata-kata (berbicara).
2. Dakwah bil Hal
Dakwah bil hal adalah dakwah yang dilakukan melalui aksi atau
tindakan nyata, misalnya melalui program dan aktivitas kelembagaan seperti
ormas Islam, lembaga pendidikan Islam, lembaga sosial-ekonomi (BMT dan
Lembaga Amil Zakat, Infak, dan Sedekah --LAZIS), bakti sosial, dan
sebagainya.
3. Dakwah bil Qalam/bil Kitabah/bit Tadwin
Da'wah bil Qolam adalah dakwah yang disampaikan melalui tulisan
yang diterbitkan atau dipublikasikan melaui media massa, buku, buletin,
brosur, pamflet, dan sebagainya.
4. Da’wah bil Qudwah
Da'wah bil Qudwah adalah dakwah melalui keteladanan sikap atau
perilaku yang mencerminkan moralitas/akhlak Islam.
Definisi pendidikan islam
Pengertian pendidikan dengan seluruh totalitasnya dalam konteks
Islam inheren dengan konotasi istilah “tarbiyah, ta’lim, dan ta’dib” yang
harus dipahami secara bersama-sama. Ketiga istilah ini mengandung makna
yang mendalam menyangkut manusia dan masyarakat serta lingkungan yang
dalam hubungannya dengan Tuhan saling berkaitan satu sama lain. Istilah-
istilah itu pula sekaligus menjelaskan ruang lingkup pendidikan Islam:
informal, formal dan non formal.
Hasan Langgulung merumuskan pendidikan Islam sebagai suatu
proses penyiapan generasi muda untuk mengisi peranan, memindahkan
pengetahuan dan nilai-nilai Islam yang diselaraskan dengan fungsi manusia
untuk beramal di dunia dan memetik hasilnya di akhirat.
3
Dari berbagai literatur terdapat berbagi macam pengertian pendidikan
Islam. Menurut Athiyah Al-Abrasy, pendidikan Islam adalah
mempersiapkan manusia supaya hidup dengan sempurna dan bahagia,
mencintai tanah air, tegap jasmaninya, sempurna budi pekertinya, pola
pikirnya teratur dengan rapi, perasaannya halus, profesiaonal dalam
bekerja dan manis tutur sapanya.
Sedang Ahmad D. Marimba memberikan pengertian bahwa
pendidikan Islam adalah bimbingan jasmani dan rohani berdasarkan
hukum-hukum islam menuju kepada terbentuknya kepribadian utama
menurut ukuran-ukuran Islam.
jadi dakwah dalam pendidikan islam adalah upaya menegakkan
kebenaran melalui sistem transfer nilai nilai kearifan guna meningkatkan
kualitas hidup yang ber pegang teguh pada ajaran dan syariat islam
4
Rasulullah mengembangkan dakwahnya dari Darul Arqan,dan periode
ini dinamakna periode dakwah pribadi, karena Rasulullah Saw
mendakwahi mereka itu, seorang demi seorang. Dakwah yang sempit
karena hanya berjalan tiga tahun, kemudian berpindah kedaerah yang
lebih luas dan lebih umum, yaitu: dakwah secara terang-terangan diluar
rumah Arqam, Rasulullah Saw. Menyebarkan ajaran islam secara terbuka
kepada masyarakat Quraisy sehingga jangkaunnya lebih luas.
2. Periode Keluarga
Dalam periode ini, Allah Swt, menyuruh Rasulullah Saw
Menyampiakan kepada keluargannya yang terdekat terlebih dahulu, dan
jangan menghiraukan ancaman dan penghinaan musyrik Quraisy:
Karena itu,sampaikanlah apa yang diperintahkan kepadamu
dan hindari dirimu dari orang-orang musyrik. (QS Al-Hijr [15]: 91)
Dan berilah peringatan kepada kaum kerabatmu terdekat. Dan
bersikap lunaklah terhadap orang-orang mukmin pengikutmu. Kalau
mereka mendurhakaimu, katakanlah: “sesungguhnya aku tidak
bertanggung jawab terhadap pekerjaanmu” (QS Al-Syu’ara [26]: 214-216)
Setelah datang perintah Allah SWT itu maka, naiklah Muhammad
SAW ke bukit safa, seraya menyeru “Wahai kaum Quraisy” maka
berkumpulah mereka di bukit safa. Kemudian Rasulullah Saw berdakwah
agar mereka masuk islam. Diantara mereka ada yang menerima dakwah
itu, dan kebanyakan menolak, bahkan mengejek dan mengancam.
Walaupun demikian, semangat Rasulullah Saw tidak menjadi lemah,
bahkan tambah membaja, sehingga berpindahlah dakwahnya dari periode
keluarga ke periode ketiga, yaitu periode konfirmasi.
3. Periode Konfrontasi
Periode ini Rasulullah Saw berdakwah dengan terus terang, dengan
blak-blakan tanpa menghiraukan penghinaan dan ancaman. Rasulullah
Saw keluar menjalankan dakwahnya ke segala tempat, ke ka’bah ke
tempat orang-orang Quraisy berkumpul, pada musim hari raya, bahkan
pada segala kesempatan. Mengajak mereka memeluk agama Allah Swt,
5
Agama Tauhid. Maka berkembanglah dakwah Rasulullah Saw dan banyak
pengikutnya.
4. Periode Kekuatan
Dalam tahun kedelapan Hijriyah, masuklah ke dalam islam, Hamzah
dan Umar bin Khattab, keduanya adalah pahlawan-pahlawan Quraisy,
sehingga dengan sebab masuknya mereka ke dalam Islam, barisan kaum
muslim menjadi kuat dan masuklah dakwah Islam ke dalam periode
keempat yaitu periode kekuatan.
Dalam permulaan periode keempat ini, yaitu dalam tahun kedelapan
Hijriyah, kaum muslimin untuk pertama kalinyamelakukan ibadah shalat
dengan terang-terangan dalam Ka’bah, sedangkan sebelum itu mereka
melakukan shalat dengan sembunyi-sembunyi.
a. Mu’jizat terbesar Nabi Muhammad SAW
Mu’jizat terbesar yang dikaruniakan Allah kepada beliau adalah Al-
Qur’an. Tuntunan Allah kepada beliau dapat kita ketahui dari Al-Quran
diantaranya :
· Al-Qur’an diturunkan ke dalam dadanya, dan beliau tidak lupa
selama-lamanya. Tugas beliau adalah menerima Al-Qur’an dengan tenang
dan tidak tergesa gesa, menyampaikannya kepada pare Sahabat dan
mengamalkannya dalam dunia nyata.
Berikut dalil aqli tentang dakwah
ُسبِي ِلُ ِإ ِلى ادْع َ َُظ ُِة بِ ْال ِح ْك َم ُِة َربِِّك
َ سُنَ ُِة َو ْال َم ْو ِع
َ ي بِالَّتِي َو َجاد ِْلهم ْال َح َ ْأَح
َُ سنُ ِه
َُّ ل بِ َمن أ َ ْعلَمُ ه َُو َربَّكَُ ِإ
ن َُّ ض
َ عن َ “بِ ْالم ْهتَدِينَُ أ َ ْعلَمُ َوه َُو
َ س ِبي ِل ُِه
6
B. Relevansi dakwah dan pendidikan islam
Secara umum, arti dari relevansi adalah kecocokan. Relevan adalah
bersangkut paut, berguna secara langsung (kamus bahasa Indonesia).
Menurut Green (1995: 16), relevansi ialah sesuatu sifat yang terdapat pada
dokumen yang dapat membantu pengarang dalam memecahkan kebutuhan
akan informasi. Dokumen dinilai relevan bila dokumen tersebut
mempunyai topik yang sama, atau berhubungan dengan subjek yang
diteliti (topical relevance). Pada berbagai tulisan mengenai relevance,
topicality (topik) merupakan faktor utama dalam penilaian kesesuaian
dokumen
Jadi pengertian relevansi adalah hubungan dua hal yang saling terikat,
maka jika kedua hal tersebut dicocokkan satu sama lain, maka hal tersebut
akan saling berhubungan satu sama lain. Secara umum adalah bagaimana
kita menghubungkan satu konsep dengan konsep lainnya sehingga kedua
konsep tersebut bisa saling terkait. Implementasi dakwah dalam
menanamkan nilai-nilai pendidikan Islam apabila dikaitkan dengan
fenomena masyarakat Indonesia di kalangan remaja sekarang ini
mengalami krisis moral, sehingga perlu pembenahan terutama di dunia
pendidikan dan implementasinya. Dakwah yang bernilai pendidikan
bertujuan untuk mengembangkan kepribadian sehat yang dimiliki manusia
secara utuh dan menyeluruh. Orang-orang dengan kepribadian yang sehat
dapat menyesuaikan dirinya dengan baik dan dapat mengaktualisasikan
dirinya (self actualizing).
Implementasi dakwah dalam pendidikan islam yaitu pelaksanaan
kegiatan menanamkan nilai-nilai pendidikan Islam untuk membina
7
kepribadian sehat melalui; tauhid, iman, Islam ihsan takwa, ikhlas,
tawakkal, syukur, dan sabar. Pandangan Antonio (2007:187-193) bahwa
tuntunan Muhammad Saw tentang sifat-sifat guru yang menjadi indikator
kepribadian sehat yaitu : Ikhlas, jujur, adil, akhlak mulia, tawadhu, berani,
jiwa humor yang sehat, sabar dan menahan amarah, menjaga lisan, sinergi
dan musyawarah. Kejadian yang sering muncul dalam tindakan
mahasiswa, yang bertolak belakang dengan nilai dakwah dalam
menanamkan membina kepribadian sehat yang dididikkan, seperti
timbulnya pergeseran nilai bagi peserta didik menimbulkan persoalan
tersendiri yang mengakibatkan munculnya gejala-gejala yang tidak
diharapkan. Dakwah adalah seruan atau ajakan kepada Islam, dakwah
tersebut
8
dan akal pikirannya, untuk memasuki masa-masa produktif. Maka belum
dianggap selesai proses pendidikan jika orang dinilai belum cukup siap
memasuki masa produktif itu. Demikian pula, pendidikan belum dapat
dinilaiberhasil jika orang tidak siap memasuki masa produktifnya. Di
sinidisebut masa, bukan usia, sebab pendidikan memang bukan soalusia,
atau tidak mengenal usia, makanya ada adult education.Meskipun, juga
menjadi salah kaprah, jika ada orang yang padahalsudah cukup siap
memasuki masa produktif, tetapi masih belum beranjak dari proses
pendidikan. Sudah tentu ini kesalahan hidup.Jika dapat diibaratkan dengan
anak tangga misalnya, maka pendidikan berada pada anak tangga yang
paling bawah. Ada pada wilayah“basic” atau pada anak tangga dasar,
bukan berarti pendidikan merupakan persoalan sepele, mudah, atau
sederhana.
9
intelektual untuk menunjang pembentukan karakter seseorang ke arah
yang baik sesuai ajaran dan syariat dalam agama islam.
10
Dari bebrapa penjelsan diatas ada pula ayat al quran yang
menjelaskan tentang dakwah seperti pada Firman Allah SWT pada (Q.S.
Ali Imran [3]: 104) yang berbunyi:
Dari ayat di atas dapat kita tangkap bahwa allah mewajibkan agar di
antara kita ummat muslim hendaklah mengajarkan kepada sesama
tentnang mana yang baik dan mana yang buruk agar kita senantiasa
terhindar dari perbuatan yang munkar.Sebagaima Allah SWT mewajibkan
berdakwah nabi muhammad SAW juga menyarankan kepada ummatnya
tentang pentingnya mengajarkan kebaikan,seperti pada hadits nabi dimana
nabi muhammad SAW bersabda yang berbunyi:
11
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
dakwah adalah pencerahan dengan memberikan kanal-kanal, pintu-
pintu, alternatif-alternatif, untuk sukses memasuki kehidupan
dalamkedewasaan; usia, posisi, dan profesi. Sementara Pendidikan itu proses
membuat orang menjadi terdidik, menjadi beradab, pengajaran itu proses
menjadikan orang supaya tidakkurang ajar, tahu cara menempatkan diri
secara baik, tanpa merusakdiri sendiri, tanpa mendatangkan masalah baru.
Pendidikan danpengajaran adalah proses menyiapkan diri untuk memasuki
masa-masa produktivitas dengan segala jenis kompetisi.
Maka dakwah dalam konteks pendidikan islam berarti sukses dalam
mendasari hidup manusia untuk memasuki masa produktivitas dan
krativitasnya.dakwah dalam pendidikan islam juga merupakan sebuah upaya
menegakkan kebenaran melalui sistem transfer nilai nilai kearifan guna
meningkatkan kualitas hidup yang berpegang teguh pada ajaran dan syariat
islam
B. Saran
Penulis menyadari bahwa makalah ini jauh dari kesempurnaan. Oleh
karena itu penulis senantiasa dengan lapang dada menerima
bimbingan dan arahan serta saran dan kritik yang sifatnya dapat
membangun demi perbaikan vakalah betikutnya.
12
DAFTAR PUSTAKA
https://maulanajurnalistik.wordpress.com/2012/12/19/ayat-ayat-dalam-al-
quran-serta-hadits-hadits-dakwah/
ririgusriani.blogspot.com/2013/05/kumpulan-ayat-ayat-dakwah-berikut.html
13