Anda di halaman 1dari 11

MAKALAH

PENGERTIAN, FUNGSI, TUJUAN SERTA RUANG LINGKUP


RETORIKA DAKWAH
Disusun Guna Memenuhi Tugas Mata Kuliah Retorika Dakwah
Dosen Pengampu : Abrori, M.S.I

Oleh:

Rahmawati Febriyantika 43020210001


Muhammad Rofi’i 43020210003
Nailatul Zuhroh 43020210004
Dia Astriani 43020210068

PROGRAM STUDI MANAJEMEN DAKWAH


FAKULTAS DAKWAH
UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SALATIGA
2022
KATA PENGANTAR

Assalamu’alaikum Wr. Wb

Segala puji bagi Allah SWT yang telah memberikan nikmat serta hidayah-Nya

terutama nikmat kesempatan dan kesehatan sehingga kami bisa menyelesaikan makalah

mata kuliah “Retorika Dakwah”. Shalawat serta salam kita sampaikan kepada Nabi

besar kita Muhammad SAW yang telah memberikan pedoman hidup yakni Al-Qur’an

dan sunnah untuk keselamatan umat di dunia

Makalah ini merupakan salah satu tugas mata kuliah Retorika Dakwah di

program studi Manejemen Dakwah Fakultas Dakwah pada Institut Agama Islam Negeri

Salatiga. Selanjutnya kami mengucapkan terima kasih yang sebesar-besarnya kepada

Bpk. Abrori, M.S.I selaku dosen mata kuliah Retorika Dakwah.

Kami berharap semoga makalah ini dapat menambah pengetahuan dan

pengalaman untuk para pembaca. Bahkan kami berharap lebih jauh lagi agar makalah

ini bisa pembaca praktekkan dalam kehidupan sehari-hari. Kami yakin masih banyak

kekurangan dalam penyusunan makalah ini karena keterbatasan pengetahuan dan

pengalaman Kami.

Wallahul Muwafiq Illa Aqwamith Thoriq

Wassalamu’alaikum Wr. Wb

Salatiga, 21 September
2022

i
Penulis

DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR...................................................................................................................i
DAFTAR ISI...................................................................................................................................ii
BAB I...........................................................................................................................................1
PENDAHULUAN.......................................................................................................................1
A. Latar Belakang...............................................................................................................1
B. Rumusan Masalah..........................................................................................................1
C. Tujuan Masalah..............................................................................................................2
BAB II..........................................................................................................................................3
PEMBAHASAN..........................................................................................................................3
A. Pengertian Retorika Dakwah........................................................................................3
B. Fungsi Retorika Dakwah...............................................................................................4
C. Tujuan Retorika Dakwah..............................................................................................5
D. Ruang Lingkup Retorika Dakwah................................................................................6
BAB III........................................................................................................................................7
PENUTUP....................................................................................................................................7
A. Kesimpulan.....................................................................................................................7
B. Saran...............................................................................................................................7
DAFTAR PUSAKA.....................................................................................................................8

ii
BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Dakwah pada dasarnya adalah perkataan dari mulut ke mulut dan sikap yang
baik, dikomunikasikan secara formal melalui forum resmi, atau hanya dengan
mengajak mereka berjalan di jalan Allah SWT untuk berbicara dan bertindak
dengan individu. dalam kehidupan masyarakat. Bahkan khutbah jumat menjadi
kegiatan wajib saat melaksanakan salat jumat. Pemahaman tentang retorika
penting agar sebuah pidato atau khotbah dapat berjalan dengan lancar dan
menyentuh serta menyentuh hati dan pikiran jamaah.
Retorika adalah bagian dari ilmu komunikasi. Sebagaimana kita ketahui
bersama, komunikasi adalah mengajak orang untuk berpartisipasi atau
mengubah sikapnya agar dapat bertindak sesuai dengan maksud komunikator
(komunikator). Dalam dakwah, komunikator yang dimaksud adalah muballiqh
atau misionaris. Oleh karena itu, selain penguasaan konsep-konsep Islam dan
pengamalannya, keberhasilan dakwah sangat bergantung pada kemampuan
misionaris, mubalik, misionaris atau misionaris untuk berkomunikasi dengan
madau-nya, yaitu sebagai objek jemaah dakwah.
Retorika dakwah berkembang seiring dengan perkembangan dakwah Islam.
Kegiatan dakwah sendiri sudah ada sejak Islam ada, karena Islam adalah agama
dakwah, agama yang memberi nasehat untuk membuktikan dan meyakini apa
yang Allah SWT katakan dan untuk membuktikan dan menjalankan perintah
yang diucapkan oleh Nabi, Ada juga himbauan bagi banyak orang untuk saling
membantu. saling mengingatkan.

B. Rumusan Masalah
1. Bagaimana pengertian retorika dakwah?
2. Apa saja fungsi dari retorika dakwah?
3. Apa tujuan dari retorika dakwah?
4. Apa saja ruang lingkup dari retorika dakwah?

1
C. Tujuan Masalah
1. Untuk mengetahui pengertian dari retorika dakwah.
2. Untuk mengetahui apa saja fungsi dari retorika dakwah.
3. Untuk mengetahui apa tujuan dari retorika dakwah
4. Untuk mengetahui apa saja ruang lingkup dari retorika dakwah.

2
BAB II
PEMBAHASAN

A. Pengertian Retorika Dakwah


Retorika yang dalam bahasa Inggrisnya rhetoric berasal dari bahasa latin
yakni Rethorika yang berarti ilmu berbicara atau seni bicara. Cleanth Brooks dan
Robert Penn Warren dalam bukunya yang berjudul “Modern Rethoric“
mendefinisikanya sebagai “ The art using language effectively atau seni
penggunaan bahasa secara efektif. Secara leksikal (makna kamus), kata retorika
berarti: (1) keterampilan berbahasa secara efektif; (2) studi tentang pemakaian
bahasa secara efektif dalam karang-mengarang; dan (3) seni berpidato yang
muluk-muluk dan bombastis.
Dari tiga definisi ini, yang sesuai dengan tujuan pembahasan pada saat ini
adalah definisi pertama dan ketiga, walaupun definisi yang ketiga juga
menunjukkan adanya pergeseran dari makna retorika yang sebenarnya. Ada
yang berpendapat bahwa retorika artinya ilmu berbicara di hadapan umum atau
ucapan untuk menciptakan kesan yang diinginkan.
Arti mudah dari retorika adalah sebagai seni berpidato atau
mengarang/membuat naskah dengan baik. Dalam Webster’s World
CollegeDictionary disebutkan bahwa retorika adalah “the art of speaking or
writing with correctness, clearness and strength”, yakni seni berpidato atau
mengarang dengan benar, teliti, jelas, dan kuat. Retorika juga diartikan sebagai
kesenian untuk berbicara baik, yang dicapai bedasarkan bakat alam (talenta) dan
keterampilan teknis (arts, techne). Seni dan kepandaian berbicara dibutuhkan
dalam banyak medan kehidupan manusia dalam hubungan dengan, manusia lain.
Dalam bahasa Al-Qur’an, dakwah terambil dari kata da’a, yad’u, da’watan
yang secara lughowi (etimologi) memiliki kesamaan makna dengan kata an-
nida’ yang berarti menyeru atau memanggil. Adapun dari tinjauan aspek
terminologis, pakarpakar dakwah syeh Ali Mahfuz mengartikan dakwah dengan
mengajak manusia kepada kebaikan dan petunjuk Allah Swt, menyeru mereka
kebiasaan yang baik dan melarang mereka dari kebiasaan buruk supaya

3
mendapatkan keberuntungan di dunia dan akhirat . Secara semantik, dakwah
berarti memanggil, mempersilakan, memohon propaganda dan menyebarkan
baik ke arah yang baik maupun ke arah yang buruk. Dalam pengertian istilah,
dakwah merupakan suatu aktivitas untuk mengajak orang kepada ajaran Islam
yang dilakukan secara damai, lembut, konsisten dan penuh komitmen. 12 • Dr.
H. MS. Udin, M.A Cakupan dakwah lebih luas daripada tabligh. Dakwah
meliputi dakwah verbal (dakwah bil-lisan) dan dakwah non verbal (bil hal),
sedangkan tabligh hanya meliputi ajakan secara verbal.
Hubungan retorika dengan dakwah menurut T.A. Latief Rosydi dalam
bukunya Dasar-Dasar Retorika Komunikasi dan Informasi adalah kemampuan
dalam kemahiran menggunakan bahasa untuk melahirkan pikiran dan perasaan
itulah sebenarnya hakikat Retorika. Dan kemahiran serta kesenian menggunakan
bahasa adalah masalah pokok dalam menyampaikan dakwah. Karena itu
Retorika dengan Dakwah tidak dapat dipisahkan. Dengan demikian dapat
disimpulkan bahwa dakwah dan retorika sangat berhubungan erat, dakwah
bertujuan mengajak umat manusia untuk melakukan kebaikan dan menjauhi
segala perbuatan yang mungkar. Sedangkan retorika adalah cara bagaimana
mengolah bahasa gaya yang baik dan memberikan inovasi-inovasi baru untuk
mempengaruhi orang lain. Jadi dengan menggunakan retorika dalam berdakwah
akan menjadikan materi yang disampaikan oleh seorang Retorika dan Narasi
Dakwah bagi Pemula • 21 da’i lebih menarik dan penuh inovatif. Sehingga
mad’u mau mengikuti apa yang di serukan oleh seorang da’i
B. Fungsi Retorika Dakwah
I Gusti Ngurah Oka, cara lebih rinci menerangkan bahwa fungsi retorika
adalah:
1. Memberikan gambaran yang jelas tentang manusia terutama dalam
hubungan kegiatan tutumya, termasuk di dalamnya;
2. Menampilkan gambaran-gambaran yang jelas tentang bahasa dan hal-hal
atau benda-benda yang biasa diangkat menjadi topik tutur;
3. Memberikan bimbingan tentang:
a) Cara-cara memilih topik tutur.

4
b) Cara-cara memandang dan menganalisis topik tutur untuk
menemukan sarana ulasan yang persuasif obyektif.
c) Faktor-faktor yang perlu dipertimbangkan dalam rangka
menemukan ulasan non artistik.
d) Pemilihan jenis tutur yang disesuaikan dengan tujuan yang
hendak dicapai.
e) Penataan bagian-bagian tutur serta menempatkan ulasan dalam
bagian-bagian tutur itu
f) Pemilihan materi bahasa serta penyusunannya menjadi kalimat
yang padu, utuh, mantap dan bervariasi.
g) Pemilihan gaya bahasa dan gaya bertutur dalam penampilan tutur.
Dan uraian di atas dapatlah disimpulkan bahwa fungsi retorika
adaiah:
1. Secara positif, ilmu ini memberikan gambaran pemahaman yang
lebih baik mengenai fenomenafenomena retorika dalam segala
kegiatan manusia dengan kegiatan bertutumya;
2. Secara normatif, ilmu ini memberikan bimbingan dan petunjuk
kepada kita tentang cara mengemukakan tutur (pembicaraan)
yang lebih gamblang, lebih mengikat dan lebih menyakinkan;
3. Secara khusus, ilmu ini menuntun kita bagaimana seharusnya
membuat persiapan, penyusunan dan penyampaian pidato.
C. Tujuan Retorika Dakwah
Tujuan retorika ialah persuasi, yang dimaksudkan persuasi dalam hubungan
ini adalah yakinnya penanggap penutur (pendengar) akan kebenaran gagasan
topik tutur (hal yang dibicarakan) si penutur (pembicara). Artinys bahwa tujuan
retorika adalah membina saling pengertian yang mengembangkan kerjasama
dalam munumbuhkan kedamaian dalam krhidupan bermasyarakat lewat kegiatan
bertutur.
Menurut Aristoteles, ada empat tujuan kita mempelajari retorika yaitu:
1. Korektif, membela kebenaran yang seringkali kalah karena orang
tidak dapat mempertahankannya;

5
2. Instruktif, mendidik orang yang tidak dapat dicapai dengan metode
logika;
3. Sugestif, memberikan saran bagaimana menghadapi argumentasi
lawan sehingga menguasai situasi;
4. Defensif, sebagai alat pertahanan mental dalam menghadapi musuh
Dalam konteks dakwah, retorika dijadikan sebagai senjata/alat sang da’i
dalam menyampaikan dakwahnya yang bertujuan agar pesan dari apa yang
seorang da’i sampaikan tersampaikan kepada mad’u dengan tepat sasaran. Dan
secara umum, retorika dakwah memiliki tujuan sebagai amar ma’ruf nahi
munkar atau menyerukan kebaikan dan mencegah kemunkaran atau keburukan.
D. Ruang Lingkup Retorika Dakwah
Menurut Aristoteles, retorika tidak hanya menjangkau masalah berpidato saja.
Ruang lingkupnya jauh lebih luas daripada berpidato dan tutur lisan yang lain. Retorika
juga mencakup masalah-masalah dalam tutur bertulis; atau dengan kata lain ruang
lingkup retorika adalah seluruh masalah kejadian bertutur.
Ruang lingkup retorika di atas adalah ruang lingkup retorika dalam arti luas.
Sedangkan retorika dalam arti sempit diperinci lebih jelas oleh Jalaluddin Rahmat
antara lain sebagai berikut:
1. Persiapan pidato;
2. Penyusunan pidato;
3. Penyampaian pidato;
4. Cara-cara pidato;
5. Pidato-pidato khusus;
6. Evaluasi pidato.

6
BAB III
PENUTUP

A. Kesimpulan
Dakwah dan retorika sangat berhubungan erat, dakwah yang bertujuan
mengajak umat manusia untuk melakukan kebaikan dan menjauhi segala
perbuatan yang mungkar. Sedangkan retorika yaitu cara agar gaya bahasa itu
diolah menjadi baik dan memberikan inovasi-inovasi baru untuk mempengaruhi
orang lain.
Ada juga beberapa fungsi dalam mempelajari Retonika Dakwah, salah
satunya ialah memberikan gambaran tentang metode dalam menyampaikan
dakwah.
Ilmu ini bertujuan memberikan bimbingan dan petunjuk kepada kita tentang
cara mengemukakan tutur (pembicaraan) yang lebih gamblang, lebih mengikat
dan lebih menyakinkan. retorika dijadikan sebagai senjata/alat sang da’i dalam
menyampaikan dakwahnya yang bertujuan agar pesan dari apa yang seorang da’i
sampaikan tersampaikan kepada mad’u dengan tepat sasaran.
Ruang lingkup retorika dakwah juga cukup luas, tidak hanya menjangkau
masalah berpidato saja, tetapi juga tutur tulis.
B. Saran
Demikianlah makalah yang dapat penulis uraikan dan dengan rasa penuh
kesadaran penulis merasa sangat banyak kekurangan yang terdapat pada
makalah ini, maka dari itu dengan rasa lapang dada dan mengharapkan
perbaikan ataupun kritik dan sarannya kepada seluruh pembaca karena kita
sebagai umat muslim agar selalu memperbaiki antara muslim yang satu dengan
muslim yang lainnya sebagaimana sabda rasulullah saw dalam hadistnya:
“MANRO’A MINKUM MUNKARON FALYUGHAYYIRHU BIYADIHI,
FAILLAM YASTATHI’ FABILISANIHI, FAILLAM YASTATHI’
FABIQOLBIHI, WADZALIKA ADAFUL IMAAN” semoga makalah ini
bermanfaat bagi kita semua amien amien ya rabbal alamien….

7
DAFTAR PUSAKA

Abdallah. 2009. “Retorika dan Dakawah Islam” dalam Jurnal Dakwah. Vol. X, Nomor
1 (halaman 107-115). Yogyakarta: Universitas Islam Negeri Islam (UIN) Sunan
Kalijaga Yogyakarta.
Sumarto. A. Retorika Dakwah (Petunjuk Menuju Peningkatan Kemampuan Berpidato).
2014. Surabaya: JAUDAR PRESS.
Udin. MS. Retorika Dan Narasi Dakwah Bagi Pemula. 2019. Mataram: SANABIL
CREATIVE

Anda mungkin juga menyukai