Anda di halaman 1dari 11

RETORIKA DAKWAH

Makalah ini dibuat untuk memenuhi tugas perkuliahan pada mata kuliah Retorika Dakwah
Dosen Pengampu : Dr. Muhammad Choirin, Lc., MA

Disusun Oleh:
Zhulfa Taufiqulhakim 2019530012
Alfian Nur Alfarizi 2019530045

Jurusan Komunikasi dan Penyiaran Islam


Fakultas Agama Islam
Universitas Muhammdiyah Jakarta
2020/2021
KATA PENGANTAR
Assalamualaikum Warahmatullahi Wabarakatuh
Puji dan syukur kita panjatkan kehadirat Allah swt. Berkat rahmat, taufiq, hidayah, dan
ma’unahnya sehingga dapat disusunnya makalah Retorika Dakwah. Shalawat serta salam selalu
tercurahkan kepada Nabi kita Muhammad SAW yang telah membawa risalah islam yang penuh
dengan ilmu pengetahuan, khususnya ilmu-ilmu keislaman, sehingga dapat menjadi bekal hidup
kita baik di dunia maupun di akhirat kelak. Terima kasih juga pada Bapak Dr. Muhammad
Choirin, Lc., MA., selaku dosen mata kuliah Retorika Dakwah yang telah memberi tugas ini
kepada kami.
Semoga makalah ini dapat dipahami dan bermanfaat bagi siapapun yang membacanya.
Sebelumnya kami mohon maaf apabila terdapat kesalahan kata-kata yang kurang berkenan,
karena kami juga menyadari sepenuhnya bahwa di dalam makalah ini terdapat kekurangan dan
jauh dari kata sempurna. Oleh karana itu, kami berharap adanya kritik, saran, dan ulasan anda
demi perbaikan makalah ini di masa yang akan datang.

Cirendeu, 28 Februari 2021

Penyusun

i
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR ………………………………………………………………………...... i
DAFTAR ISI …………………………………………………………………………………… ii
BAB I PENDAHULUAN ……………………………………………………………………..... 1
A. Latar Belakang ………………………………………………………………………...… 1
B. Rumusan Masalah …………………………………………………………...................... 1
C. Tujuan Penulisan ………………………………………………………………................ 2
D. Manfaat Penulisan ……………………………………………………………….............. 2
BAB II PEMBAHASAN ………………………………………………………………….......... 3
A. Pengertian Ilmu Retorika Dakwah …………………………………………………......... 3
B. Tokoh-tokoh Ilmu Retorika Dakwah …………………………………………………..... 4
C. Tujuan Ilmu Retorika Dakwah ……………………………………………………..…..... 5
BAB III PENUTUP ……………………………………………………………………….......... 7
A. Kesimpulan ………………………………………………………………………............ 7
DAFTAR PUSTAKA ……………………………………………………………………........... 8

ii
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Retorika merupakan sebuah disiplin ilmu yang mempelajari seni berbicara yang
diperlukan oleh setiap orang terutama bagi seorang komunikator. 1 Teori retorika yang
digunakan oleh seorang komunikator akan mempermudah ia untuk mempengaruhi
khalayaknya sebagaimana Aristoteles mengansumsikan retorika sebagai seni untuk
mempengaruhi orang lain.2 Sebagaimana dalam kegiatan dakwah, retorika sering kali
digunakan untuk menjadikan pesan-pesan dakwah tersampaikan dan dipahami dengan
baik oleh jama’ah.
Dakwah dapat diartikan sebagai aktivitas untuk memotivasi atau mendorong
orang lain dengan pengetahuan yang mendalam agar menempuh jalan Allah SWT.
Artinya, dakwah disampaikan dengan cara damai dan lebih mengutamakan aspek kognitif
(intelektual) dan efektif (emosional).3 Berdasarkan esensi amar ma’ruf nahi munkar
menjadikan sebagai kebutuhan dalam berlangsungnya kehidupan manusia, baik itu untuk
memperdalam ilmu agama, untuk mendapatkan ketenangan bathiniyah maupun tujuan
lainnya. Sehingga jika tidak ada dakwah, maka manusia tidak akan mengenal kebijakan-
kebijakan, tidak akan memahami secara penuh tentang pesan-pesan keagamaan dan akan
terjadi kemungkaran dimana-mana.4

B. Rumusan Masalah
Terdapat beberapa rumusan masalah atau beberapa pernyataan permasalahan yang
akan diajukan dalam makalah ini diantaranya sebagai berikut :
1. Apa pengertian ilmu retorika?
2. Siapa saja tokoh-tokoh ilmu retorika?
3. Apakah tujuan dari ilmu retorika?

1
Jalaludin Rakhmat, Retorika Modern: Pendekatan Praktis, (Bandung, PT Remaja Rosda Karya, 2012), hlm. 2
2
Onong uchjana Effendy, Ilmu Komunikasi: Teori dan Praktek, (Bandung: Remaja Rosda Karya, 2006), hlm.55
3
Ilyas Ismail, Prio Hotman, Filsafat Dakwah: Rekayasa Membangun Agama dan Peradaban Islam, (Jakarta:
Kencana Prenadamedia Group, 2013), Cet. Ke-2, hlm. 29-30
4
Ibid., hlm. 41

1
C. Tujuan Penulisan
Tujuan yang ingin dicapai dalam makalah ini sesuai dengan permasalahan yang
ingin diangkat adalah sebagai berikut:
1. Untuk menambah pengetahuan dan wawasan tentang Retorika Dakwah: Pengertian,
Tokoh, dan Tujuan”.
2. Sebagai dasar pengetahuan dari ilmu retorika sebelum diamalkan.

D. Manfaat Penulisan
Makalah ini akan memberikan manfaat sebagai berikut:
1. Semoga informasi yang dasar ini suatu saat dapat mempraktekan ilmu retorika dalam
berdakwah.

2
BAB II
PEMBAHASAN
A. Pengertian Ilmu Retorika Dakwah
Retorika atau dalam bahasa Inggris rhetoric bersumber dari perkataan latin
rhetorica yang berarti ilmu berbicara, yang dalam perkembangannya berarti seni
berbicara dihadapan umum atau ucapan untuk menciptakan kesan yang diinginkan
walaupun beragam pendapat tentang retorika, namun dengan jelas dapat diketahui bahwa
tujuan utama retorika adalah tercapainya tujuan pembicaraan atau terjadinya komunikasi
efektif. Oleh karena itu, sementara orang yang mengartikan retorika sebagai Public
Speaking atau berpidato didepan umum, banyak juga yang beranggapan bahwa retorika
tidak hanya berarti pidato didepan umum, tetapi juga termasuk seni menulis.5
Titik tolak retorika adalah berbicara. Retorika berarti kesenian untuk berbicara
baik, yang dicapai berdasarkan bakat alam (talenta), dan keterampilan teknis. Retorika
juga sering diartikan sebagai kesenian untuk berbicara baik, yang dipergunakan dalam
proses komunikasi antar manusia. Kesenian berbicara ini bukan hanya berarti berbicara
lancar tanpa jalan pikiran yang jelas dan tanpa isi, melainkan suatu kemampuan untuk
berbicara dan berpidato secara singat, padat, dan mengesankan. Retorika modern
mencakup ingatan kuat, banyak kreasi dan fantasi yang tinggi, teknik pengungkapan yang
tepat dan daya pembuktian serta penilaian yang tepat. Retorika modern adalah gabungan
yang serasi antara pengetahuan, pikiran, kesenian, dan kesanggupan berbicara.
Dahwah secara etimology, kata dakwah berasal dari bahasa Arab, yakni da’a
yad’u da’watan yang berarti seruan/ajakan/panggilan.6 Secara terminology dakwah
adalah mengajak seseorang agar beriman kepada Allah dan kepada apa yang dibawa oleh
para Rasul-Nya dengan cara membenarkan apa yang mereka berikan dan mengikuti apa
yang mereka perhatikan.7 M. Arifin dalam bukunya “Psikologi Dakwah” mengungkapkan
bahwa dakwah merupakan kegiatan yang bersifat mengajak baik dalam bentuk lisan,
tulisan, tingkah laku, dan sebagainya.8 Maka pada hakikatnya dakwah bukan hanya

5
Onong uchjana Effendy, Ilmu Teori dan Filsafat Komunikasi, (Bandung: Citra Aditya Bakti, 2003), hlm. 4
6
Zaenal Arifin, Syi’ar Deddy Mizwar, (Yogyakarta: STAIN Press dan Unggun Religi, 2006), hlm.24
7
Sayid Muhammad Nuh, Dakwah Fardiyah: Pendekatan Personal dalam Dakwah, (Solo: Era Intermedia, 2004),
hlm. 14
8
Op.cit., Zaenal Arifin, hlm.16

3
menyeru dan mengajak manusia, namun lebih dari itu bahwa dakwah adalah mengubah
manusia, baik sebagai individu maupun kelompok, kearah ajaran dan nilai-nilai Islam.
Jadi, retorika dakwah adalah seni menyampaikan pesan keagamaan kepada
pendengar. Artinya bahwa dakwah dengan menggunakan retorika adalah memaparkan
suatu masalah agama dengan melibatkan emosi dan rasio khalayak agar merasa terlibat
dengan masalah atau persoalan yang disajikan, dengan kata lain dakwah bertujuan untuk
meningkatkan kualitas hidup manusia agar lebih baik dan sesuai dengan tuntunan Al-
Qur’an dan Hadits, kemudian retorika menjadi sarana untuk mencapai tujuan dakwah
tersebut.

B. Tokoh-tokoh Ilmu Retorika Dakwah


Di bawah ini diperkenalkan sebagian dari tokoh-tokoh retorika mutakhir, yaitu:
1. James A Winans
Ia adalah perintis penggunaan psikologi modern dalam pidatonya. Bukunya, Public
Speaking tahun 1917 mempergunakan teori psikologi dari William dan E.B. Tichener
sesuai dengan teori James bahwa tindakan ditentukan oleh perhatian. Ia menerangkan
pentingnya membangkitkan emosi melalui motif-motif psikologi seperti kepentingan
pribadi, kewajiban sosial dan kewajiban agama. Cara berpidato yang bersikap
percakapan (conversation) dan teknik-teknik penyampaian pidato merupakan
pembahasan yang amat berharga. Winans adalah pendiri Speech Comminication
Assosiation of America (1950).
2. Charles Henry Wollbert
Menurut Wollbert, penyusunan pidato adalah kegiatan seluruh organisme. Pidato
merupakan ungkapan kepribadian. Logika adalah dasar utama persuasi. Dalam
penyusunan persiapan pidato, menurut Wollbert harus diperhatikan hal-hal berikut:
(1) teliti tujuannya, (2) ketahui khalayak dan situasinya, (3) tentukan propisisi yang
cocok dengan khalayak dan situasi tersebut, (4) pilih kalimat-kalimt yang dipertalikan
secara logis. Bukunya yang terkenal adalah The Fundamental of Speech.

3. William Noorwood Brigance

4
Berbeda dengan Wollbert yang menitik beratkan pada logika, Brigance menekankan
faktor keinginan (desire) sebagai dasar persuasi. Persuasi meliputi empat unsur,
sebagai berikut: (1) rebut perhatian pendengar), (2) usahakan pendengar untuk
mempercayai kemampuan dan karakter, (3) dasarkanlah pemikiran pada keinginan,
dan (4) kembangkan setiap gagasan sesuai dengan sikap pendengar.
4. Alan H. Monore
Bukunya, Principles and Types of Speech, banyak kita pergunakan dalam buku ini.
Dimulai pada pertengahan tahun 20-an Monore beserta stafnya meneliti proses
motivasi. Jasa Monore yang terbesar adalah cara organisasi pesan. Menurut Monore,
pesan harus disusun berdasarkan proses berfikit manusia yang disebutnya motivated
sequence.9
5. Nabi Muhammad SAW.
6. Khulafaurrasriddin: Abu Bakar As-Shiddiq, Umar bin Khattab, Utsman bin Affan,
Ali bin Abi Thalib.
7. Wali Songo: Syekh Maulana Malik Ibrahim, Sunan Ampel, Sunan Giri, Sunan
Bonang, Sunan Kalijaga, Sunan Kudus, Sunan Drajat, Sunan Muria, dan Sunan
Gunung Jati.
8. Pendakwah kontemporer: Yusuf Mansur, Aa Gym (Abdullah Gymnastiar), KH.
Anwar Zahid, Ustad Abdul Somad, dll.

C. Tujuan Ilmu Retorika Dakwah


Secara umum retorika sendiri memiliki tujuan, yaitu:
1. To inform, memberikan penerangan dan pengertian kepada massa, guna memberikan
penerangan yang mampu menanamkan pengertian dengan sebaik-baiknya.
2. To Inspire, menimbulkan inspirasi dengan teknik dan system penyampaian yang baik
dan bijaksana.
3. To Intertain, menggembirakan, menghibur, atau menyenangkan, dan memuaskan.
4. To Ectuate, (to put into action), menggerakan dan mengarahkan mereka untuk
bertindak menetralisir dan melaksanakan ide yang telah dikomunikasikan oleh orator
dihadapan massa.10
9
Op.cit., Jalaludin Rakhmat, hlm. 15
10
Toto Asmara, Komunikasi Dakwah, (Jakarta: Gaya Media Pratama, ), hlm. 156

5
Retorika dakwah secara umum memiliki dua tujuan:
1. 'Amar Ma'ruf ialah sebuah perintah untuk mengajak kepada hal-hal yang baik atau
mengikuti segala sesuatu telah diperintahkan oleh Allah.
2.  Nahyi Munkar ialah mencegah segala hal-hal yang buruk atau menjauhi segala
sesuatu yang telah dilarang oleh Allah SWT.
Tujuan itu berdasarkan QS Ali Imran [3]: 110 yang artinya:
“Kamu adalah umat yang terbaik yang membangun untuk manusia, mengajak kepada yang
ma'ruf, dan mencegah dari yang munkar, dan beriman kepada Allah. Sekiranya ahli kitab
beriman, tentulah itu lebih baik bagi mereka, di antara mereka ada yang beriman, dan
kebanyakan mereka adalah orang-orang yang fasik. ”11

BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan

11
Tata Sukayat, Ilmu Dakwah Oerspektif Filsafat Mabadi‟ Asyarah, ( Bandung : Simbiosa Rekatama Media, 2015 ),
hlm. 53.

6
Retorika atau dalam bahasa Inggris rhetoric bersumber dari perkataan latin rhetorica
yang berarti ilmu berbicara, yang dalam perkembangannya berarti seni berbicaara
dihadapan umum atau ucapan untuk menciptakan kesan yang diinginkan walaupun
beragam pendapat tentang retorika, namun dengan jelas dapat diketahui bahwa tujuan
utama retorika adalah tercapainya tujuan pembicaraan atau terjadinya komunikasi efektif.
Oleh karena itu, sementara orang yang mengartikan retorika sebagai Public Speaking atau
berpidato didepan umum, banyak juga yang beranggapan bahwa retorika tidak hanya
berarti pidato didepan umum, tetapi juga termasuk seni menulis.
Ada sebagian dari tokoh-tokoh retorika mutakhir. James A Winans, Charles Henry
Wollbert, William Noorwood Brigance, Alan H. Monore, Nabi Muhammad SAW.
Khulafaurrasriddin: Abu Bakar As-Shiddiq, Umar bin Khattab, Utsman bin Affan, Ali
bin Abi Thalib. Wali Songo: Syekh Maulana Malik Ibrahim, Sunan Ampel, Sunan Giri,
Sunan Bonang, Sunan Kalijaga, Sunan Kudus, Sunan Drajat, Sunan Muria, dan Sunan
Gunung Jati. Pendakwah kontemporer: Yusuf Mansur, Aa Gym (Abdullah Gymnastiar),
KH. Anwar Zahid, Ustad Abdul Somad, dll.
Retorika dakwah secara umum memiliki dua tujuan:
1. 'Amar Ma'ruf - Mengajak kepada mimpi
2.  Nahyi Munkar - Mencegah kemunkaran
Tujuan itu berdasarkan QS Ali Imran [3]: 110 yang artinya:
“Kamu adalah umat yang terbaik yang membangun untuk manusia, mengajak kepada
yang ma'ruf, dan mencegah dari yang munkar, dan beriman kepada Allah. Sekiranya ahli
kitab beriman, tentulah itu lebih baik bagi mereka, di antara mereka ada yang beriman,
dan kebanyakan mereka adalah orang-orang yang fasik. ”

DAFTAR PUSTAKA
Jalaludin Rakhmat, 2012, Retorika Modern: Pendekatan Praktis, Bandung, PT Remaja Rosda
Karya.

7
Onong uchjana Effendy, 2006, Ilmu Komunikasi: Teori dan Praktek, Bandung: Remaja Rosda
Karya.
Ilyas Ismail, Prio Hotman, 2013 Cet. ke-2, Filsafat Dakwah: Rekayasa Membangun Agama dan
Peradaban Islam, Jakarta: Kencana Prenadamedia Group.
Onong uchjana Effendy, 2003, Ilmu Teori dan Filsafat Komunikasi, Bandung: Citra Aditya
Bakti.
Zaenal Arifin, Syi’ar Deddy Mizwar, 2006, Yogyakarta: STAIN Press dan Unggun Religi.
Sayid Muhammad Nuh, 2004, Dakwah Fardiyah: Pendekatan Personal dalam Dakwah, Solo:
Era Intermedia.
Toto Asmara, Komunikasi Dakwah, Jakarta: Gaya Media Pratama.
Tata Sukayat, 2015, Ilmu Dakwah Oerspektif Filsafat Mabadi‟ Asyarah, Bandung : Simbiosa
Rekatama Media.

Anda mungkin juga menyukai