Makalah ini dibuat dan diajukan untuk memenuhi tugas kelompok “Retorika Public
Speaking”
Dosen Pengampu:
Dibuat Oleh:
Kelompok 1 – KPI 6F
2021
1
KATA PENGANTAR
ٱلر ۡح َٰم ِن ه
ٱلرحِ ِيم ِ بِسۡ ِم ه
ٱَّلل ه
Puji serta syukur kehadirat Allah SWT. yang telah melimpahankan rahmat,
anugerah, petunjuk, dan hidayah-Nya kepada Kami, sehingga Kami dapat menyelesaikan
makalah ini dengan baik. Shalawat serta salam semoga selalu tercurah limpahkan kepada
junjungan Nabi besar Muhammad SAW yang telah menuntun kita dari zaman kegelapan
sehingga zaman terang benderang yang penuh kedamaian di bawah naungan Islam. Kepada
keluarganya, sahabatnya, tabi’in dan tabi’atnya, sampai kepada kita semua selaku umatnya
yang mudah-mudahan mendapat syafaatnya di yaumil akhir kelak.
Kami ucapkan terima kasih kepada semua pihak yang telah membantu dan terlibat
dalam penyusunan makalah ini, juga kepada Ibu Kalsum Minangsih, M.A. selaku Dosen
pengampu mata kuliah Retorika Public Speaking, yang telah memberi amanat untuk
menyelesaikan tugas kelompok ini, sekaligus memberi begitu banyak materi yang menjadi
sumber pengetahuan bagi Kami.
Makalah ini telah Kami susun dengan sebaik-baiknya, tetapi sebagai manusia yang
dipenuhi berbagai kekurangan dan kelemahan, Kami menyadari bahwa makalah ini masih
memiliki kekurangan dan kesalahan. Untuk itu Kami sangat terbuka dan menerima kritik
serta saran guna kesempurnaan makalah di masa depan.
Akhir kata, semoga makalah ini dapat dipahami dan dimengerti, hingga akhirnya
memberi manfaat, dan dapat menambah wawasan, khususnya bagi penulis sendiri dan
umumnya untuk para pembaca makalah ini.
Kelompok 1
2
DAFTAR ISI
BAB II ............................................................................................................................. 5
PEMBAHASAN ............................................................................................................... 5
A. Pengertian retorika dan Public Speaking........................................................................ 5
B. Tujuan Retorika ............................................................................................................. 7
BAB III.......................................................................................................................... 10
KSEIMPULAN .............................................................................................................. 10
SARAN ................................................................................................................................. 11
3
BAB I
PENDAHULUAN
Aristoteles juga menegaskan pada unsur pembicara, pesan, dan khalayak yang dapat
diperluas dengan melihat yang menggunakan media, di mana proses itu menimbukan dampak
atau efek.
Retorika dan public speaking merupakan bagian dari proses komunikasi. Di mana, pembicara
dan pendengar saling berinteraksi melalui pembicaraan, dan pembicaraan tersebut disebut
sebagai proses komunikasi yang bisa saja menimbulkan efek, baik efek baik maupun efek
buruk.
1.3 Tujuan
Tujuan utama dalam penyusunan makalah ini adalah untuk menjelaskan dan
memaparkan rumusan masalah sebagaimana yang tertera diatas. Adapun tujuan umum dari
makalah ini ialah untuk menyelasaikan tugas kelompok pada mata kuliah Retorika Public
Speaking dan sebagai sumber bacaan untuk menambah wawasan.
4
BAB II
PEMBAHASAN
A. Pengertian retorika
Retorika berasal dari bahasa Inggris “rhetoric” dan bersumber dari bahasa Latin “rhetorica”
yang berarti ilmu berbicara. Retorika sebagai ilmu memiliki sifat-sifat rasional, empiris,
umum, dan akumulatif. Rasional berarti apa yang disampaikan oleh seorang pembicara harus
tersusun secara sistematis dan logis. Empiris berarti menyajikan fakta-fakta yang dapat
diverifikasi oleh panca indera. Umum artinya kebenaran yang disampaikan tidak bersifat
rahasia dan tidak dirahasikan karena memiliki nilai sosial. Akumulatif merupakan ilmu yang
mengatakan retorika sebagai public speaking atau berbicara di depan umum. Istilah retorika
pada awalnya diperkenalkan oleh Aristoteles (384-322 SM). Setelah itu istilah retorika
menyebar luas dan digunakan dalam berbagai bidang, seperti politik, ekonomi, kesenian,
jurnalistik, pendidikan, dan lain-lain. Oleh karena itu terkadang muncul ungkapan “retorika
politik”, “retorika dagang”, “retorika jurnalistik”, dan sebagainya.1
Menurut istilah retorika muncul bermula di Yunani sekitar abad ke-5 sebelum masehi.
Pengaruh kebudayaan Yunani ini menyebar sampai ke dunia timur seperti Mesir, India,
Persia bahkan Indonesia. Beberapa istilah, retorika dapat didefinisikan sebagai berikut:2
1. Menurut Corax (Retorikus pertama yang mengadakan studi retorika adalah kecakapan
berpidato di depan umum).
2. Menurut Plato, retorika adalah merebut jiwa manusia rnelalui kata-kata
3. Kaum Sofis seperti Georgias, Lysias, Protogoras dan Isocrates mengartikan retorika
sebagai alat untuk memenangkan suatu kasus lewat bertutur. Retorika dengan
pengertian yang terakhir inilah barangkali yang menyebabkan Hyot H. Hudsen
pesimis dan menyesal bahwa retorika telah banyak kehilangan konotasi baiknya
sehingga retorika dianggap oleh banyak orang sebagai tutur yang berbunga-bunga,
ilmu silat lidah, dan anggapan-anggapan lain yang sangat merugikan citra retorika.
4. D. Beckett menyatakan, retorika adalah seni untuk mengefeksi pihak lain dengan
tutur, yaitu dengan cara memanipulasi unsur-unsur tutur itu dan respon pendengar.
1
Dhanik Sulistyarini, dkk. 2020. Buku Ajar Retorika, Banten: CV. AA. RIZKY. Hlm. 2-3
2
Sunarto. 2014. Retorika Dakwah. Surabaya: Jaudar Press. hlm 2-5.
5
5. Bishop Whatley memandang retorika sebagai masalah bahasa. Karena itu retorika
dibatasi dengan seni yang mengajarkan orang kaidah dasar pemakaian bahasa yang
negatif.
6. Encyclopedia Britanica mendefnisikan retorika sebagai seni pemakaian bahasa
dengan cara tertentu untuk menghasilkan kesan yang diinginkan dari pendengar atau
pembaca).
7. Jalaluddin Rakhmat, mengatakan:
a) Dalam arti luas, retorika adalah ilmu yang mempelajari cara mengatur komposisi
kata-kata agar timbul kesan yang dikehendaki pada diri khalayak.
b) Dalam arti sempit, retorika adalah ilmu yang mempelajari prinsip-prinsip persiapan,
penyusunan dan penyampaian pidato sehingga tercapai tujuan yang dikehendaki.
8. Sunarjo dan Djoenaesih S. Sunarjo mengidentikkan retorika dengan Public Speaking
yaitu suatu komunikasi dimana komunikator berhadapan langsung dengan massa atau
berhadapan dengan komunikan atau audians dalam bentuk jamak.
9. Roekomy mempertegas pengertian retorika dan public speaking diatas. Beliau
menyatakan bahwa banyak orang menganggap bahwa retorika adalah berbicara di
muka umum (public speaking). Retorika secara bahasa berasal dan kata rhetor
(Yunani) yang berarti orator (Inggris) yang berarti ketangkasan berbicara. Tapi
kemudian retorika mempunyai arti yang lebih luas daripada berbicara di muka umum
saja, tapi juga meliputi keterampilan bercakap, kepandaian dalam menyatakan
sesuatu, kepandaian mempengaruhi seseorang atau orang banyak.
Dari berbagai pengertian retorika diatas, maka dapat dikatakan bahwa retorika dalam
arti luas adalah seni atau ilmu yang mengajarkan kaidah-kaidah penyampaian tutur yang
efektif melalui lisan atau tulisan untuk mengefeksi dan mempengaruhi pihak lain. Sedangkan
dalam arti sempit retorika adalah seni atau ilmu tentang prinsip-prinsip pidato yang efektif.
Public speaking dapat dipahami sebagai ilmu berbicara di depan umum, berbicara
didepan banyak orang yang tentunya merupakan bagian dari ilmu komunikasi juga. Public
speaking di lakukan agar audience percaya akan apa yang disampaikan oleh pembicara.
Pada retotika era modern seni berbicara lebih dikenal dengan sebutan public speaking.
Hal ini dipengaruhi melalui perkembangan ilmu komunikasi dan teknologi yang cepat. Jika
dilihat istilah bahasanya public speaking terlihat sebagai hal yang baru namun, kenyataan dan
subtansinya sama dengan retorika. Pada abad ke 20 retorika mengambil perkembangan ilmu-
6
ilmu lainya seperti Psikologi, Sosiologi sehingga isltilah retorika bergeser menjadi public
speaking.
Tujuan Retorika adalah persuasi, yaitu keyakinan pendengar akan kebenaran gagasan hal
yang dibicarakan. Artinya tujuan retorika adalah membina saling pengertian yang
mengembangkan kerjasama dalam menumbuhkan kedamaian dalam kehidupan masyarakat
dalam kegiatan bertutur.4
Retorika bukan sekedar memperhatikan seni dalam berbicara, seni berbicara dalam
retorika juga dapat diartikan sebagai cara supaya pendengar benar-benar percaya dan yakin
terhadap informasi yang kita sampaikan. Dari tutur kata yang rapi dan jelas diharapkan
informasi yang kita sampaikan dapat dipahami dan dicerna oleh pendengar.
Retorika atau Public speaking mempunyai berbagai tujuan sesuai dengan kebutuhan,
Berikut beberapa tujuan public speaking yang diinginkan oleh pembicara sebelum tampil di
depan umum:
1. Menyampaikan Informasi
2. Mempengaruhi
3
Siti Aisyah, Public Speaking dan Kontribusinya Terhadap Kompetensi Da’I. Jurnal Ilmu Dakwah. Vol.37
No.2 2017, hlm. 201
4
Yusuf zainal Abiidn, Pengantar Retorika, (Bandung: CV Pustaka 2013), p. 58
7
Tujuancretorika yang tak kalah penting adalah untuk mengubah dan mempengaruhi
publik dalam berpikir dan bertindak. Tidak hanya pembicara pada saat seminar yang
menggunakan tujuan ini. Pekerjaan lainnya seperti seorang sales marketing yang
bertujuan untuk mempengaruhi konsumen dalam memakai produk yang dijualnya.
Pembicara yang baik dan mahir adalah pembicara yang bisa memengaruhi publik atau
audiens untuk mengikuti pemikiran yang akan diterapkan di materi kedepannya dan
sangat meyakinkan. Ini pula yang dimaksud komunikasi efektif.
3. Menyampaikan Pendapat
Tujuan lain retorika adalah untuk menyampaikan pendapat yang sesuai dengan
pemikiran pembicara. Anda akan lebih mudah dalam menyampaikan pendapat jika sudah
mempengarungi audiens dalam berpikir dan mengubah cara berpikir pembicara. Jika
dalam kasus salesman, maka ketika salesman mempresentasikan produknya ini sudah
pada tahapan memengaruhi dan menyampaikan pendapat sehingga terciptanya tujuan
utama yaitu sale atau pembelian.
Public speaking bisa digunakan untuk mengubah keadaan maupun suasana. Misalkan,
terjadi bencana kerja yang menyebabkan semua orang panik, maka public speaking dapat
digunakan untuk menenangkan keadaan. Atau suasana pertemuan yang pertama sepi
menjadi ramai karena ada pembicara yang mampu menghidupkan suasana baik melalui
cerita, materi maupun cara penyampaiannya.
4. Memotivasi
Tujuan yang paling baik dalam public speaking adalah untuk memotivasi audiens ke
arah yang lebih positif. Pastinya kita sering mendengarkan berbagai macam motivator
yang ada di televisi maupun acara lainnya. Motivator ini akan menyuarakan pemikirannya
dengan sangat keras dan menggebu-gebu sehingga akan memengaruhi audiens dalam
berpikir dan menjadikannya lebih bersemangat untuk menjalani kehidupannya.
5. Menghibur
Mayoritas orang senang dihibur. Itulah kenapa public speaking saat ini sering dipakai
untuk menghibur masyarakat. Kita bisa menyaksikan semakin banyaknya acara terlevisi
yang menyuguhkan acara hiburan seperti, talk show maupun pertunjukan komedi.
Komedian baru pun bermunculan dengan ciri khas sendiri-sendiri.
8
Saat ini populer genre baru dalam dunia hiburan yaitu Stand Up Comedy. Satu orang
yang berbicara di depan orang banyak dengan tujuan membuat audien tertawa. Ketika
tampil di panggung, kita bisa menggunakan humor baik itu cerita lucu, bahasa tubuh,
maupun ekspresi muka yang lucu untuk menghibur audien Anda. Hal tersebut akan
memperkecil gap antara kita dengan audiens
9
BAB III
KSEIMPULAN
Retorika berasal dari bahasa Inggris “rhetoric” dan bersumber dari bahasa Latin
“rhetorica” yang berarti ilmu berbicara. Retorika sebagai ilmu memiliki sifat-sifat rasional,
empiris, umum, dan akumulatif. Dari berbagai pengertian retorika, maka dapat dikatakan
bahwa retorika dalam arti luas adalah seni atau ilmu yang mengajarkan kaidah-kaidah
penyampaian tutur yang efektif melalui lisan atau tulisan untuk mengefeksi dan
mempengaruhi pihak lain. Sedangkan dalam arti sempit retorika adalah seni atau ilmu tentang
prinsip-prinsip pidato yang efektif.
Tujuan Retorika adalah persuasi, yaitu keyakinan pendengar akan kebenaran gagasan
hal yang dibicarakan. Artinya tujuan retorika adalah membina saling pengertian yang
mengembangkan kerjasama dalam menumbuhkan kedamaian dalam kehidupan masyarakat
dalam kegiatan bertutur.
Public Speaking atau retorika adalah suatu bentuk komunikasi dimana komunikator
menyampaikan ide dan gagasan nya kepada khalyak tertentu. Retorika atau public speaking
bukan sekedar memperhatikan seni dalam berbicara, seni berbicara dalam retorika juga dapat
diartikan sebagai cara supaya pendengar benar-benar percaya dan yakin terhadap informasi
yang kita sampaikan. Dari tutur kata yang rapi dan jelas diharapkan informasi yang kita
sampaikan dapat dipahami dan dicerna oleh pendengar.
Berikut beberapa tujuan public speaking yang diinginkan oleh pembicara sebelum
tampil di depan umum:
1. Menyampaikan Informasi.
2. Memengaruhi.
3. Menyampaikan Pendapat
4. Memotivasi
5. Menghibur
10
SARAN
11
DAFTAR PUSAKA
Dhanik Sulistyarini, dkk. 2020. Buku Ajar Retorika, Banten: CV. AA. RIZKY. Hlm. 2-3
Siti Aisyah, Public Speaking dan Kontribusinya Terhadap Kompetensi Da’I. Jurnal Ilmu
12