Dosen Pengampu:
Kalsum Minangsih, M.A
Disusun Oleh:
Muhammad Aqshal Putra Bono 11190510000039
Fidela Rahmah 11190510000042
Anggit Chaerrunissa Wibowo 11190510000117
Sitta Sakinatu Yassaroh 11190510000262
Putri Salsabila 11190510000267
Ahmad Ripai 11190510000276
Syakira Khairy 11200510000114
KPI 6F
Shalawat serta salam tidak lupa kami haturkan kepada junjungan kita Nabi
Besar Muhammad SAW. yang merupakan suri teladan umat islam dalam seluruh
sikap kesehariannya yang berorientasi kemuliaan hidup di dunia dan akhirat.
Kami berharap makalah ini dapat memberi manfaat serta pengetahuan lebih
dalam mengenai Ciri-ciri Pidato/Khutbah yang baik bagi para pembaca umumnya
dan khususnya bagi kami pribadi. Tetapi terlepas dari semua itu, kami menyadari
dalam penulisan makalah ini masih terdapat banyak kekurangan, untuk itu kami
mengharapkan saran dan kritik yang bersifat membangun.
Penulis
ii
DAFTAR ISI
C. Tujuan ....................................................................................................... 2
A. Kesimpulan ............................................................................................... 9
B. Saran ....................................................................................................... 10
iii
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Retorika berasal dari bahasa Inggris "rhetoric" dan bersumber dari bahasa
Latin "rhetorica" yang berarti ilmu berbicara. Retorika dalam arti luas adalah seni
atau ilmu yang mengajarkan kaidah-kaidah penyampaian tutur yang efektif melalui
lisan atau tulisan untuk mengefeksi dan mempengaruhi pihak lain. Retorika dalam
arti sempit adalah seni atau ilmu tentang prinsip-prinsip pidato yang efektif.
Pada retorika era modern seni berbicara lebih dikenal dengan sebutan public
speaking. Retorika dan public speaking merupakan bagian dari proses komunikasi.
Public speaking merupakan kegiatan berbicara di depan publik atau orang banyak
dengan berbagai alternatif misalnya pidato, ceramah, khutbah, presentasi, yang
bertujuan untuk menyampaikan hasil pemikiran, gagasan, dan perasaan secara
sistematis.
Pidato dan khutbah pun dilakukan dengan berbicara di depan banyak orang
yang tentunya juga merupakan bagian dari ilmu komunikasi. Dimana, pembicara
dan pendengar akan saling berinteraksi melalui pembicaraan, yang disebut sebagai
proses komunikasi dan bisa menimbulkan efek baik maupun efek buruk.
B. Rumusan Masalah
1. Apa yang dimaksud dengan pidato/khutbah?
2. Sebutkan dan jelaskan ciri-ciri pidato/khutbah yang baik?
1
C. Tujuan
Tujuan pembuatan makalah ini adalah untuk menjelaskan dan menjawab
rumusan masalah sebagaimana yang tertera di atas, yaitu untuk mengetahui
pengertian dari pidato/khutbah, serta untuk mengetahui ciri-ciri pidato/khutbah
yang baik. Adapun tujuan lainnya dari pembuatan makalah ini yaitu, untuk
menyelesaikan tugas kelompok pada mata kuliah Retorika Public Speaking yang
diampu oleh Ibu Kalsum Minangsih, M.A., serta sebagai sumber bacaan untuk
menambah wawasan.
2
BAB II
PEMBAHASAN
A. Definisi Pidato/Khutbah
Pidato adalah pengungkapan pikiran dalam bentuk kata-kata yang ditujukan
pada orang banyak. Pidato berarti melahirkan isi hati dan buah pikiran melalui
rangkaian kata-kata, sehingga menjelma menjadi kalimat yang mengandung arti
dan dapat dipahami oleh orang-orang yang mendengar pidato tersebut. Tujuan
pidato agar isi hati dari orang yang pidato sampai dan dapat dipahami oleh orang-
orang yang mendengarkan pidato tersebut. Selanjutnya maksud pidato bisa lebih
jauh dari itu, bisa untuk menjelaskan atau memperjelas sesuatu persoalan atau
gagasan, menginformasikan sesuatu, mengajak, mempengaruhi atau mendorong
agar orang lain berbuat atau bertindak (atau tidak bertindak) sebagaimana yang
diharapkan oleh yang berpidato, atau mungkin untuk menghibur orang yang
mendengarkan pidato. Dilihat dari berbagai macam sifat dan tujuannya, maka
pidato bisa bermacam-macam seperti pidato khutbah, pidato politik, pidato
kenegaraan, pidato propaganda (kampanye), pidato sambutan, dan lain-lain.
3
di antara keduanya, sedang khutbah yang lain dilakukan satu kali, walaupun untuk
uraian terakhir ini para ulama ada yang berbeda pendapat. 1
Menurut Tata Sukayat, khutbah adalah ucapan, ceramah, pidato dan istilah-
2
istilah lainnya yang semakna dengan khutbah. Menurut Moh. Ali Aziz, khutbah
sudah bergeser dari pidato secara umum menjadi pidato atau ceramah agama dalam
ritual keagamaan.3 Sebab definisi khutbah sudah berubah makna dari pidato atau
ceramah menjadi pidato yang khusus pada acara ritual keagamaan di atas, maka
perbedaan khutbah dan pidato pada umumnya terletak pada adanya aturan yang
ketat tentang waktu, isi dan cara penyampaian pada khutbah. 4
1
Drs. H. Suparman Usman. Metodologi Khutbah dan Retorika Dakwah. Al-Qalam: 1995. hal 1-2
2
Tata Sukayat, Quantum Dakwah (Jakarta: Rineka Cipta, 2009), hal 128
3
Moh. Ali Aziz, Ilmu Dakwah (Edisi Revisi) (Jakarta: Kencana, 2012), Cet. Ke-3, hal 29
4
Moh. Ali Aziz, Ilmu Dakwah (Edisi Revisi) (Jakarta: Kencana, 2012), Cet. Ke-3, hal 30
5
Moh. Ali Aziz, Bersiul di Tengah Badai; Khutbah Penyemangat Hidup (Surabaya: UIN Sunan
Ampel Press, 2015), hal 3-4
4
Maha, meningkatkan akhlak/moral, melakukan dialog dengan diri sendiri. Terakhir
adalah persiapan materi, antara lain menentukan topik terlebih dahulu, tetapkan
judul pembicaraan, periksa pengetahuan yang ada dalam pikiran kita sendiri,cari
berbagai buku atau sumber yang mendukung materi tersebut dan membuat
kerangka pidato.6
6
Anwar, G. (2009). Retorika Praktis dan Seni Berpidato. Jakarta: Rineka Cipta. Hlm. 36-56
7
Keraf, G. (1994). Komposisi. Jakarta: Nusa Indah. Hlm. 317-339
5
6) Menguraikan secara mendetail, dalam penyusunan naskah hendaknya
dipergunakan kata-kata yang tepat, penggunaan kalimat yang efektif,
pemakaian istilah-istilah dan gaya bahasa yang dikehendaki sehingga dapat
memperjelas uraian.
Ada beberapa hal yang harus diperhatikan oleh seorang juru pidato saat
berpidato yaitu media (alat untuk menyampaikan) dan bahasa. Ketika seorang
berpidato, maka pendengar dapat menangkap dan memahami isi pidato melalu
beberapa cara, yaitu : pendengaran, penglihatan, pendengar dan penglihatan, atau
pun dengan alat peraga. Bahasa yang digunakan dalam berpidato adalah bahasa
yang sesuai dengan keadaan pendengar, masyarakat pedesaan, masyarkat kota atau
kelompok pelajar. Hindari bahasa yang tidak dimengerti oleh khalayak. Tidak
hanya itu, penampilan saat membawakan pidato juga sebaiknya menggunakan
pakaian yang nyaman, sopan dan tidak mengundang perbincangan dari pendengar.
Sehingga di dalam menyampaikan pidato bisa fokus, konsentrasi dan merasa
nyaman. Selain itu, persiapan sebelum membawakan pidato juga harus diperhatikan
dengan baik dan sungguh- sungguh. Sebaiknya, sebelum membawakan pidato tidak
memiliki urusan atau kepentingan yang sekiranya dapat memecah belah
konsentrasi. Apabila memikirkan banyak hal sebelum menyampaikan pidato, maka
akan dapat berakibat fatal. Misalnya, bisa tidak fokus terhadap materi yang sudah
dipersiapkan, grogi dan keringat dingin saat membawakan pidato. Oleh karena itu,
saat akan menyampaikan pidato harus mempersiapkan materi, mental, fisik agar
tidak terjadi hal-hal yang tidak diinginkan dan juga pidato dapat tersampaikan
dengan baik sesuai dengan rencana.
6
B. Ciri-Ciri Pidato/Khutbah
Secara teoritis dan praktek yang dilakukan oleh para ahli pidato atau para
retor/orator, ada beberapa ciri suatu pidato dianggap baik dan menarik, yakni: 8
8
Isbandi Sutrisno dan Ida Wiendijarti, (2014), Kajian Retorika Untuk Pengembangan Pengetahuan
dan Ketrampilan Berpidato, Jurnal Ilmu Komunikasi, Vol (12) No (1), hal: 79.
7
i. Pidato yang Mengandung Humor, karena dapat menghidupkan pidato dan
memberi kesan yang tak terlupakan pada para pendengar. Humor juga dapat
menyegarkan pikiran pendengar, sehingga mencurahkan perhatian yang lebih
besar kepada pidato selanjutnya.
8
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
Pidato adalah pengungkapan pikiran dalam bentuk kata-kata yang ditujukan
pada orang banyak. Sedangkan khutbah menurut Tata Sukayat adalah ucapan,
ceramah, pidato dan istilah-istilah lainnya yang semakna dengan khutbah. Menurut
Moh. Ali Aziz, khutbah sudah bergeser dari pidato secara umum menjadi pidato
atau ceramah agama dalam ritual keagamaan. Sebab definisi khutbah sudah berubah
makna dari pidato atau ceramah menjadi pidato yang khusus pada acara ritual
keagamaan di atas, maka perbedaan khutbah dan pidato pada umumnya terletak
pada adanya aturan yang ketat tentang waktu, isi dan cara penyampaian pada
khutbah.
9
7) Pidato yang berisi hal-hal yang mengejutkan,
8) Pidato yang Dibatasi,
9) Pidato yang Mengandung Humor.
B. Saran
Setelah mengetahui ciri-ciri pidato/khutbah yang baik, disarankan agar
pembaca dapat membaca kembali terkait pembahasan yang sama dengan sumber
dan rujukan yang berbeda, guna menghindari kesalahpahaman atas isi dari makalah
kami.
10
DAFTAR PUSTAKA
Anwar, G. (2009). Retorika Praktis dan Seni Berpidato. Jakarta: Rineka Cipta.
Aziz, Moh. Ali. 2012. Ilmu Dakwah (Edisi Revisi). Jakarta: Kecana
Aziz, Moh. Ali. 2015. Bersiul di Tengah Badai; Khutbah Penyemangat Hidup,
Surabaya: UIN Sunan Ampel Press
11