Anda di halaman 1dari 15

1

TEKNIK-TEKNIK
KOMUNIKASI PERSUASIVE

Diajukan Untuk Memenuhi Tugas Mata Kuliah“Komunikasi & Advokasi Kebijakan”


“Dosen Pembimbing : Agus Surya Dharma S.Sos, M.AP”

OLEH:

LILY RAHMAWATI

NPM : 18.20.06669

SEKOLAH TINGGI ILMU ADMINISTRASI (S T I A)


AMUNTAI
2021
2

KATA PENGANTAR

Puji dan syukur penulis panjatkan ke hadirat Alah SWT. Shalawat dan

salam senantiasa tercurah kepada Nabi Besar Muhammad SAW beserta keluarga

dan sahabat beliau serta pengikutnya hingga akhir zaman. Syukur Alhamdulilah,

atas rahmat dan hidayah yang diberikan Allah SWT sehingga saya bisa

menyelesaikan makalah yang berjudul “TEKNIK-TEKNIK KOMUNIKASI

PERSUASIVE”. Dalam proses penyusunan makalah ini, banyak sekali

sumbangan pikiran dan pemberian data yang saya dapatkan dari berbagai pihak.

Saya menyadari bahwa makalah ini masih jauh dari sempurna. Namun saya

berharap semoga tulisan ini dapat bermanfaat bagi yang berkepentingan. Kritik

dan saran serta tanggapan yang sifatnya membangun akan saya terima demi

kesempurnaan makalah ini.

Amuntai,....... Oktober 2021

Penulis

ii
3

DAFTAR ISI

Halaman
HALAMAN JUDUL.............................................................................. i
KATA PENGANTAR............................................................................ ii
DAFTAR ISI........................................................................................... iii

BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang ........................................................................... 1
B. Rumusan Masalah....................................................................... 1
C. Tujuan Penulisan........................................................................ 2

BAB II LANDASAN TEORI


A. Pengertian Komunikasi .............................................................. 3
B. Pengertian Komunikasi Persuasive ............................................ 5
C. Unsur-Unsur Dalam Komunikasi Persuasive ............................ 6
D. Fungsi Komunikasi Persuasive................................................... 8
E. Teknik Dalam Komunikasi Persuasive...................................... 9
F. Hambatan Dalam Komunikasi Persuasive.................................. 10

BAB III PENUTUP


A. Kesimpulan................................................................................. 11
B. Saran........................................................................................... 11

DAFTAR PUSTAKA

iii
1

BAB 1

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Manusia sudah mulai menulis tentang persuasi sejak istilah itu

dikenal dam dipraktikan orang.studi tentang persuasi yang oleh banyak

orang disebut retorika berasal dari zaman kuno,atau mungkin

sebelumnya.salah satu buku pertama dalam catatan sejarah yang dapat

dikatakan sebagai risalah mengenai bidang persuasi ini adalah buku

tentang bagaimana cara memperoleh pujian dari

pharaoh(gray,1946).selanjutnya,ketika bentuk pemerintahan demokratis

menggantikan kekuasaan mutlak , studi praktik retorika menjadi sangat

penting.Dalam prosesnya, bidang ilmu persuasi mengalami kemunduran

dan kemudian tumbuh kembali.persuasi disusun pada zaman awal

romawi,dicemoohkan pada masa kejatuhan romawi dan nyaris

dimusnahkan pada abad pertengahan.kecuali sebagai alat untuk

menganjurkan keyakinan kemudian ditemukan kembali pada masa

pencerahan yaitu sebuah masa yang dikuasai oleh tujuan memperoleh

kemuliaan dan masa ini juga dikenal dengan membuat suatu yang terburuk

agar tampak baik.

B. Rumusan masalah

1. Apakah pengertian komunikasi persuasive?

2. Apakah unsur unsurr dalam komunikasi persuasive ?

3. Apakah fungsi komunikasi persuasive ?

4. Bagaimana teknik dalam komunikasi persiuasif?

1
2

5. Apakah hambatan dalam komunikasi persuasive?

C. Tujuan penulisan

1. Untuk mengetahui Pengertian komunikasi persuasive

2. Untuk mengetahui Unsur unsur dalam komunikasi persuasive

3. Untuk mengetahu fungsi komunikasi persuasive

4. Untuk mengetahui teknik dalam komuniksi persuasive

5. Untuk mengetahui hambatan dalam komunikasi persuasive


3

BAB II

PEMBAHASAN

A. Pengertian Komunikasi

Berdasarkan berbagai arti kata communicare yang menjadi asal

kata komunikasi, maka secara harfiah komunikasi berarti pemberitahuan,

pembicaraan, percakapan, pertukaran pikiran, atau

hubungan.Komunikasi berawal dari gagasan yang ada pada seseorang.

Gagasan itu diolahnya menjadi pesan dan dikirimkan melalui media

tertentu kepada orang ain sebagai penerima, Penerima menerima pesan,

dan sesudah mengerti pesan itu kemudian menanggapi dan menyampaikan

tanggapannya kepada pengirim pesan. Dengan menerima tanggapan dari si

penerima pesan itu, pengiriman pesan dapat menilai efektifitas pesan yang

dikirimkannya. Berdasarkan tanggapan itu, pengirim dapat mengetahui

apakah pesannya dimengerti dan sejauh mana pesannya dimengerti oleh

orang yang dikirimi pesan itu.Dari proses terjadinya komunikasi itu,

secara teknis pelaksanaan, komunikasi dapat dirumuskan sebagai

"kegiatan dimana seseorang menyampaikan pesan melalui media tertentu

kepada orang lain dan sesudah menerima pesan serta memahami sejauh

kemampuannya, penerima pesan menyampaikan tanggapan melalui media

tertentu pula kepada orang yang menyampaikan pesan itu kepadanya".

Dalam komunikasi terjadilah pertukaran kata dengan arti dan

makna tertentu. Dari sudut pandang pertukaran makna, komunikasi dapat

didefinisikan sebagai "proses penyampaian makna dalam bentuk gagasan

atau informasi dari seseorang kepada orang lain melalui media tertentu".

3
4

Pertukaran makna merupakan inti yang terdalam dari kegiatan komunikasi

karena yang disampaikan orang komunikasi bukan kata-kata, tetapi arti

atau makna dari kata-kata. Yang ditanggapi orang dalam komunikasi

bukan kata-kata, tetapi makna dari kata-kata.

Karena merupakan interaksi, komunikasi merupakan kegiatan yang

dinamis. Selama komunikasi berlangsung, baik pada pengirim maupun

pada penerima, terus-menerus terjadi saling memberi dan menerima

pengaruh dan dampak dari komunikasi tersebut.

Sebagai pertukaran makna, komunikasi bersifat khas, unik dan

tidak dapat diulangi persis sama. Karena meski orang yang berkomunikasi

sama, isi, dan maksudnya sama, namun bila diulang, waktu, situasi, dan

keadaan batin orang yang berkomunikasi sudah berbeda. Karena itu,

dalam setiap komunikasi, baik bagi orang yang mengirim maupun yang

menerima, dampaknya tidak dapat dihilangkan karena mereka tidak dapat

mencabut kata yang sudah mereka ucapkan dan mengganti dampak yang

diakibatkannya. Mereka hanya dapat merubah kata-kata.

Komunikasi dilakukan oleh pihak yang memberitahukan

(komunikator) kepada pihak penerima (komunikan). Komunikasi efektif

tejadi apabila sesuatu (pesan) yang diberitahukan komunikator dapat

diterima dengan baik atau sama oleh komunikan, sehingga tidak terjadi

salah persepsi. Beberapa definisi komunikasi adalah:

1. Komunikasi adalah kegiatan pengoperan lambang yang mengandung

arti/makna yang perlu dipahami bersama oleh pihak yang terlibat

dalam kegiatan komunikasi(Astrid).


5

2. Komunikasi adalah kegiatan perilaku atau kegiatan penyampaian

pesan atau informasi tentang pikiran atau perasaan (Roben.J.G).

3. Komunikasi adalah sebagai pemindahan informasi dan pengertian dari

satu orang ke orang lain (Davis, 1981).

4. Komunikasi adalah berusaha untuk mengadakan persamaan dengan

orang lain (Schram,W)

5. Komunikasi adalah penyampaian dan memahami pesan dari satu

orang kepada orang lain, komunikasi merupakan proses sosial (Modul

PRT, Lembaga Administrasi).

6. Komunikasi (communicare, latin) artinya berbicara atau

menyampaikan pesan, informasi, pikiran, perasaan yang dilakukan

seseorang kepada yang lain dengan mengharapkan jawaban,

tanggapan, dari orang lain (Hohenberg : 1978).

B. Pengertian Komunikasi Persuasive

Istilah “persuasi” atau dalam bahasa inggris persuasion bersal dari

kata Latin persuasio, yang secara harafiah berarti hal membujuk, hal

mengajak, atau menyakinkan. Dalam ilmu komunikasi, kita mengenal

adanya komunikasi persuasif, yaitu komunikasi yang bersifat

mempengaruhi audience atau komunikannya, sehingga bertindak sesuai

dengan apa yang diharapkan oleh komunikator. Menurut K. Andeerson,

komunikasi persuasive didefinisikan sebagai perilaku komunikasi yang

mempunyai tujuan mengubah keyakinan, sikap atau perilaku individu atau

kelompok lain melalui transmisi beberapa pesan. Sedangkan menurut R.

Bostrom bahwa komunikasi persuasif adalah perilaku komunikasi yang


6

bertujuan mengubah, memodifikasi atau membentuk respon (sikap atau

perilaku) dari penerima.

Komunikasi persuasif ini dapat dipergunakan dalam komunikasi

politik. Yang dikehendaki dalam komunikasi persuasif adalah perubahan

perilaku, keyakinan, dan sikap yang lebih mantap seolah-olah perubahan

tersebut bukan atas kehendak komunikator akan tetapi justru atas

kehendak komunikan sendiri. Persuasi yaitu menggunakan informasi

tentang situasi psikologis dan sosiologis serta kebudayaan dari komunikan,

untuk mempengaruhinya, dan mencapai perwujudan dari apa yang

diinginkan oleh message Ada beberapa hal yang perlu diperhatikan agar

komunikasi kita menjadi persuasif atau bisa mempengaruhi orang lain.

C. Unsur Unsur Dalam Komunikasi Persuasive

Menurut aristoteles,komunikasi dibangun oleh tiga unsure yang

fundamental,yakni orang yang berbicara ,materi pembicaraan yang

dihasilkannya, dan orang yang mendengarkannya. Aspek yang pertama

disebut komunikator atau persuader yang merupakan sumber komunikasi

,aspek yang kedua adalah pesan dan aspek ketiga adalah komunikan atau

persuade yang merupakan penerima komunikasi .

Persuader adalah orang dan/atau sekelompok yang menyampaikan

pesan dengan tujuan untuk mempengaruhi sikap,pendapat,dan perilaku

orang lain baik secara verbal maupun non verbal .dalam komunikasi

persuasive ,eksitensi persuader benar benar di pertaruhkan .oleh krena itu,

ia harus memiliki etos yang tinggi.etos adalah nilai dari diri seorang yang

merupakan paduan dan aspek kognisi ,afeksi dan konasi.Seorang


7

persuader yang memiliki etos tinggi dicirikan oleh

kesiapan,kesungguhan,ketulusan,kepercayaan,ketenangan,keramahan dan

kesederhanaan.jika komunikasi persuasive ingin berhasilseorang persuader

harus memiliki sifat reseptiv,selektiv,digestif,asimilatif,dan transitif.

Persuade adalah orang dan/atau sekelompok orang yng mnjadi

tujuan pesan itu disampaikan dan disalurkan oleh persuader baik secara

verbal maupun non verbal.variabel kepribadian dan ego yang rumit

merupqakan dua kelompok konsep yang Berpengaruh terhadap

penerimaan persuade terhadap komunikasi,termasuk juga faktor persepsi

dan pengalaman.

Pesan adalah segala sesuatu yang memberikan pengertian kepada

penerima.pesan bisa berbentuk verbal maupun nonverbal.pesan verbal

terdiri dari pesan verbal yang disengaja dan tak sengaja.pesan nonverbal

juga terdiri dari pesan non verbal disengaja dan tidak disengaja.Saluran

merupakan perantara diantara orang orang berkomunikasi.bentuk saluran

tergantung pada jenis komunikasi yang dilakukan.

Umpan balik adalah balasan atas perilaku yang diperbuat.umpan

balik bisa berbentuk internal dan eksternal .umpan balik internal adalah

reaksi persuader atas pesan yang disampaikannya.umpan balik eksternal

adalah reaksi penerima(persuade) atas pesan yang disampaikan.umpan

balik eksternal bisa bersifat langsung dapat pula tidak langsung.

Efek komunikasi persuasive adalah perubahan yang terjadi pada

diri persuader sebagai akibat dan diterimanya pesan melalui proses

komunikasi.efek yang bisa terjadi berbentuk perubahan sikap ,pendapat


8

dan tingkah laku.lingkungan komunikasi persuasive adalah konteks

situasional dimana proses komunikasi persuasive ini terjadi.hal itu bisa

berupa konteks historis,konteks fisik temporal,kejadian kejadian

kontemporer,impending events dan norma norma sosiokultural.

D. Fungsi Komunikasi Persuasive

Tiga fungsi utama komunikasi persuasive adalah control function,

consumer protection function, dan knowledge function. Ada 3 jenis pola

komunikasi, yaitu:

1. Komunikasi Asertif, yaitu kemampuan komunikasi yang mampu

menyampaikan pendapat secara lugas kepada orang lain

(communicate) namun tidak melukai atau menyinggung secara verbal

maupun non verbal (tidak ada agresi verbal dan non verbal).

2. Komunikasi Pasif, yaitu pola komunikasi yang tidak mempunyai

umpan balik yang maksimal sehingga proses komunikasi seringkali

tidak efektif.

3. Komunikasi Agresif, yaitu pola komunikasi yang mengutarakan

pendapat/ informasi atau pesan secara lugas namun terdapat agresi

verbal maupun non verbal.

Mempengaruhi seseorang adalah melakukan suatu peran (dalam

pengertian secara kasar, yang mempengaruhi kepercayaan atau minat)

mengunakan semacam bentuk komunikasi, biasanya bahasa. Suatu

kemampuan berbicara atau melakukan suatu peran adalah suatu tindakan

yang harus diinginkan dan hanya memiliki beberapa efek tertentu yang

bernama keadaan psikologis atau tindakan yang disengaja.Dalam dimana


9

kita ingin agar cerita kita dipercaya dan ingin mempengaruhi tindakan dari

orang orang yang membaca cerita kita oleh karena itu penting mengetahui

bagaimana bisa melakukan komunikasi yang persuasif kepada masyarakat

agar mendapat umpan balik yang menguntungkan bagi perusahaan.

E. Teknik Dalam Komunikasi Persuasive

Untuk menguasai teknik persuasi, faktor-faktor yang diperlukan

antara lain sebagai berikut. (1) Mampu berpikir dalam kerangka acuan

yang lebih besar untuk penggunaan teknik yang tepat dalam suatu keadaan

tertentu. (2) Mampu menegakkan kredibilitas. (3) Mampu berempati. (4)

Mampu menunjukkan perbedaan dengan sasaran. (5) Mampu mengetahui

saat-saat yang tepat untuk menggiring audiens pada pesan yang diberikan.

(6) Mampu mengetahui kapan alat bantu komunikasi digunakan, dan lain-

lain.Persuasi merupakan tindakan memanipulasi simbol untuk

menghasilkan perubahan melalui “tingkah laku evaluatif” dan “tingkah

laku pendekatan-penghindaran” atau “sikap”.

William S. Howell mengetengahkan sepuluh teknik persuasi

sebagai berikut. (l) The yes-response technique. (2) Putting it up to you.

(3) Simulated disinterest. (4) Transfer. (5) Bandwagon technique. (6) Say

it with flower. (7) Don’t ask if, ask which. (8) The swap technique. (9)

Reassurance. (10) Technique of irritation.

Charles Larson mengemukakan tujuh teknik dalam komunikasi

persuasi, seperti berikut ini. (1) The Yes-yes technique. (2) Don’t ask if,

ask which. (3) Answering a question with questions. (4) Getting partial

commitment. (5) Ask more, so they settle for less. (6) Planting. (7) Getting
10

an IOU.Werner J. Severin dan James W. Tankard (1992) mengemukakan

tiga teknik persuasi, yakni: (1) appeals to humor, (2) appeals to sex, dan

(3) extensive repetition of an advertising message.

F. Hambatan Dalam Komunikasi Persuasive

Pada umumnya, hambatan komunikasi dapat diselesaikan oleh dua

faktor, yakni faktor mekanistis komunikasi manusia dan faktor psikologis.

Selain itu, hambatan tersebut dapat diselesaikan oleh dogmatisme,

stereotipe, dan pengaruh lingkaran. Kondisi itu pun dapat pula disebabkan

oleh faktor internal dan faktor eksternal. Faktor internal dapat berupa

persepsi sosial, posisi sosial, dan proses sosial, sedangkan faktor eksternal

dapat disebabkan oleh faktor penguatan (reinforcement) dan faktor

harapan yang diinginkan.Citra (image) persuader dalam komunikasi

persuasif sangat menentukan dalam mengubah, membentuk dan

memperkuat sikap, pendapat dan perilaku sasaran sesuai dengan tujuan

yang diinginkan. Citra persuader berbanding lurus dengan

kredibilitasnya.Persuader dalam melakukan komunikasinya, akan

dihadapkan pada masalah sikap, nilai, dan kepercayaan sasaran yang

bertentangan.

Sasaran yang dihadapi persuader dalam menerima pesannya tidak

semata menggunakan pikiran yang logis saja. Mereka kadangkala

menggunakan perasaan, keinginan, serta pilihan-pilihannya untuk

mengambil keputusan. Mereka kadang-kadang bersikap apatis atau skeptis


11

BAB III

PENUTUP

A. Kesimpulan

Komunikasi persuasif merupakan bentuk komunikasi yang

mepengaruhi komunikannya sehingga bertindak sesuai dengan apa yang

dinginkan oleh komunikatornya mungkin juga dapat merubah sikap dari

komunikannya, namun pesan yang akan disampaikan komunikator kepada

komunikannya harus menjadi hal besar yang perlu di perhatikan karena akan

merubah sikap dan perilaku komunikannya. Hal yang dapat mempengaruhi

dalam komunikasi persuasif diantaranya, komunikator, pesan, saluran,

penerima.

B. Saran

Saat komunikasi persuasif dilakukan maka komunikator tidak

diperkenankan untuk: Menggunakan data palsu, data yang sengaja dirancang

untuk menonjolkan kesan tertentu, data yang dengan sengaja diejawantahkan

secara salah, dibelokkan, atau bukti yang benar tapi tidak ada hubungannya

untuk mendukung suatu pernyataan atau mengesahkan sesuatu. Tidak

diperkenankan untuk mengaku sebuah kepastian sudah dibuat padahal

situasinya masih sementara, dan derajat kemungkinan situasi masih dapat

berubah.

11
12

DAFTAR PUSTAKA

Djamaludin malik,deddy dan iriantara yosal.komunikasi


persuasive.bandung:remaja rosdakarya.1994
Maulana herdiyan,gumelqar gumgum.psikologi komunikasi dan persuasi.jakarta
barat:akademika permata.2013
Sumber buku Komunikasi Persuasif Karya Soleh Soemirat, H. Hidayat Satari,
Asep Suryana
http://makalah90.blogspot.co.id/2016/03/komunikasi-persuasif-ciri-dan-
fungsinya.html
http://4letha.blogspot.co.id/2008/11/komunikasi-persuasif.html

Anda mungkin juga menyukai