Anda di halaman 1dari 15

RETORIKA

Mata Kuliah: Keterampilan Bahasa Lisan


Dosen Pengampu: H. Mohamad Zaelani, M.Pd

Disusun Oleh

Kelompok 1 :

1. Rensy Gita Marindha 1701025058


2. Dara Pangestika 1701025066
3. Walidayyani Aeniyah 1701025096
4. Yola Chairani 1701025148
5. Rezati Nur Fatimah 1701025346
6. Muliati Juniarsih 1701025367

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN GURU SEKOLAH DASAR


FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH PROF. DR. HAMKA
JAKARTA
2019 - 2020
KATA PENGANTAR

Assalamu’alaikum Wr Wb

Segala puji bagi Allah SWT yang telah memberikan kami kemudahan sehingga
kami dapat menyelesaikan makalah ini dengan tepat waktu. Tanpa pertolongan-Nya
tentunya kami tidak akan sanggup untuk menyelesaikan makalah ini dengan baik.
Sholawat serta salam semoga terlimpah curahkan kepada baginda tercinta kita yaitu
Nabi Muhammad SAW yang kita nanti-nantikan syafa’atnya di akhirat nanti.
Penulis mengucapkan syukur kepada Allah SWT atas limpahan nikmat sehat-Nya,
baik itu berupa sehat fisik maupun akal pikiran, sehingga penulis mampu untuk
menyelesaikan pembuatan makalah yang berjudul “RETORIKA” sebagai tugas dari
mata kuliah Keterampilan Bahasa Lisan.
Penulis tentu menyadari bahwa makalah ini masih jauh dari kata sempurna dan
masih banyak terdapat kesalahan serta kekurangan di dalamnya. Untuk itu, penulis
mengharapkan kritik serta saran dari pembaca untuk makalah ini, supaya makalah ini
nantinya dapat menjadi lebih baik lagi. Kami mengucapkan terima kasih kepada semua
pihak khususnya kepada dosen Keterampilan Bahasa Lisan Bapak H. Mohamad
Zaelani, M.Pd yang telah membimbing kami dalam menulis makalah ini. Demikian,
semoga makalah ini dapat bermanfaat. Terima kasih.

Wasalamu’alaikum Wr Wb

Jakarta, 6 maret 2020

Kelompok 1

i
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR.........................................................................................................................i
DAFTAR ISI....................................................................................................................................ii
BAB I.............................................................................................................................................1
PENDAHULUAN............................................................................................................................1
A. Latar Belakang..................................................................................................................1
B. Rumusan Masalah............................................................................................................1
C. Tujuan..............................................................................................................................1
BAB II............................................................................................................................................3
PEMBAHASAN..............................................................................................................................3
A. Sejarah dan Pengertian Retorika......................................................................................3
B. Perkembangan Retorika...................................................................................................4
C. Prinsip-Prinsip Retorika....................................................................................................5
D. Manfaat Retorika..............................................................................................................5
E. Pembagian Retorika.........................................................................................................6
F. Alasan mempelajari retorika............................................................................................8
BAB III...........................................................................................................................................9
PENUTUP......................................................................................................................................9
A. Kesimpulan.......................................................................................................................9
B. Saran................................................................................................................................9
DAFTAR PUSTAKA.......................................................................................................................10

ii
BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Retorika merupakan sebuah kajian menarik yang perlu mendapat perhatiamn


oleh Mahasiswa, maka dari itu pembahasan tentang Retorika memiliki, daya
tarik tersendiri bagi tim penulis untuk mencoba dalam mengkaji topik mengenai
Retorika. Retorika merupakan kemampuan berbahasa dalam berbicara yang
perlu dimiliki seseorang.

Retorika memegang peranan penting dalam kegiatan berbicara. Hal ini sudah
lama disadari di belahan bumi bagian barat. Berdasarkan peninggalan tertulus
bangsa Yunani ternyata masalah ini sudah dikenal sejak abad ke-5 sebelum
Masehi. Studi retorika ini akhirnya mempengaruhi perkembangan kebudayaan
Eropa dari Zaman sampau abad ke-7 Masehi.

B. Rumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang masalah tersebut dapat dirumuskan masalah


sebagai berikut :
1. Apa Sejarah dan Pengertian Retorika?
2. Bagaimana Perkembangan Retorika?
3. Bagaimanakah Prinsip-Prinsip Retorika?
4. Bagaimanakah Manfaat Retorika?
5. Bagaimanakah Pembagian Retorika?
6. Apasaja Alasan Mempelajari Retorika?

1
C. Tujuan

Berdasarkan rumuskan masalah tersebut dapat dirumuskan tujuan sebagai


berikut :
1. Untuk Mengetahui Sejarah dan Pengertian Retorika ?
2. Untuk Mengetahui Perkembangan Retorika?
3. Untuk Mengetahui Prinsip-Prinsip Retorika?
4. Untuk Mengetahui Manfaat Retorika?
5. Untuk Mengetahui Pembagian Retorika?
6. Untuk Mengetahui Alasan Mempelajari Retorika?

2
BAB II

PEMBAHASAN

A. Sejarah dan Pengertian Retorika

Sejarah Retorika

Retorika memegang peranan penting dalam kegiatan berbicara. Hal ini sudah
lama disadari di belahan bumi bagian barat. Berdasarkan peninggalan tertulus
bangsa Yunani ternyata masalah ini sudah dikenal sejak abad ke-5 sebelum
Masehi. Studi retorika ini akhirnya mempengaruhi perkembangan kebudayaan
Eropa dari Zaman sampau abad ke-7 Masehi.

Studi retorika muncul pertama kali di Sarakuasa ibu kota Pulau Sisilia,
daerah kekuasaan Yunani sekitar abat ke-5 sebelum masehi. Retorikus pertama
yang memperajari bernama Corax. Corax dengan muridnya Tissias
mengemukakan bahwa retorika tidak lain dari kecakapan berpidato di depan
umum. Retorika Corax dan Tissias inilah yang kemudian berkembang di
semenanjung Attic atau (Yunani), sehingga retorika ini terkenal dengan retorik
Attic.

Pengertian Retorika Menurut Beberapa Tokoh

Gorgias, Elyecias, Pidias, Protogoras, Isocrates adalah kaum Sofis yang


menonjol dalam mengemukakan pengertian retorika. Menurut mereka retorika
tidak lain dari alat untuk memenangkan suatu kasus lewat bertutur. Sedangkan
Atistoteles tidak menyetujui pengertian yang kurang baik dari ajaran kaum
Sofis. Menurut Aristoteles retorika adalah ilmu yang mengajarkan ilmu
keterampilan menemukan secara persuatif dan objektif suatu kasus. Retorika
bertujuan menyakinkan pihak lain akan kebenaran kasus yang di bicarakan.

3
Keyakinan akan kebenaran kasus merupakan tujuan terakhir. Berbeda dengan
kaun Sofis yang mempunyai tujuan terakhir memenangkan kasus.
Definisi Retorika
Kata ‘retorika’ berasal dari bahasa Yunani, yaitu rhetorikos yang artinya
kecakapan berpidato. Kata tersebut terkait dengan kata rhetor yang berarti
pembicaraan publik dan terkait dengan kata rhema yang berarti perkataan.
Sehingga secara etimologis, retorika bisa dikatakan sebagai kecakapan berpidato
pembicara publik yang terbiasa berkata kata.

D. Perkembangan Retorika

Retorika mulai dikenal pada tahun 465 SM, ketika Corax menulis makalah
bejudul Techne Lagon (Seni kata-kata). Pada waktu itu seni berbicara atau llmu
berbicara hanya digunakan untuk membela diri dan mempengaruhi orang lain.
Membela diri di pengadilan ketika orang lain mengambil tanah atau mengakui
tanahnya karena waktu itu belum ada sertifikat tanah. Membela diri ketika
seseorang, katakanlah orang kaya raya dituduh mengorbankan kehormatannya
dengan hanya mencari setandan pisang di kebun dan sebagainya.

Singkatan retorika atau ilmu komunikasi pada waktu itu hanya digunakan
untuk membela diri yang berhubungan dengan kepentingan sesaat dan praktis.
Sementara untuk mempengaruhi orang lain, menurut Aristoteles ada 3 cara yaitu
sebagai berikut :

 Harus sanggup menunjukkan kepada khalayak bahwa kita memiliki


pengetahuan yang luas, kepribadian yang terpercaya dan status yang
terhormat yang disebut “ethos”
 Harus dapat menyentuh hati khalayak, perasaan, emosi, harapan,
kebencian dan kasih sayang yang disebut “phatos”
 Meyakinkan khalayak dengan bukti yang kelihatan, yang disebur “logos”

4
 Dari sejarah singkat perkembangan retorika atau ilmu komunikasi klasik
yang patut kita catat yakni mengenai tahap penyusunan pidato karya
Aristoteles yang sampai sekarang masih terus dipakai, adalah penentuan
tema, penyusunan, gaya, memori dan penyampaian.

C. Prinsip-Prinsip Retorika

Retorika atau ilmu komunikasi adalah cara pemakaian bahasa sebagai seni
yang didasarkan pada suatu pengetahuan atau metode y ang teratur atau baik.
Berpidato, ceramah, khutbah juga termasuk kajian retorika. Cara-cara
mempergunakan bahasa dalam bentuk retorika seperti pidato tidak hanya
mencakup aspek-aspek kebahasaan saja tetapi juga mencakup aspek-aspek lain
yang berupa penyusunan masalah yang digarap dalam suatu susunan yang
teratur dan logis adanya fakta-fakta yang meyakinkan mengenai kebenaran
masalah itu untuk menunjang pendirian pembicara.

Oleh karena itu suatu bentuk komunikasi yang ingin disampaikan secara
efektif dan efisien akan lebih ditekankan pada kemampuan berbahasa secara
lisan. Suatu komunikasi akan tetap bertitik tolak dari beberapa macam prinsip.
Prinsip-prinsip dasar itu adalah sebagai berikut :

 Penguasaan secara aktif sejumlah besar kosakata bahasa yang


dikuasainya. Semakin besar jumlah kosa kata yang dikuasai secara aktif
semakin besar kemampuan memilih kata-kata yang tepat dan sesuai
untuk menyampaikan pikiran
 Penguasaan secara aktif kaidah-kaidah ketatabahasaan yang
memungkinkan pembicara menggunakan bermacam-macam bentuk kata
dengan nuansa dan konotasi yang berbeda-beda.

5
 Mengenal dan menguasai bermacam-macam gaya bahasa dan mampu
menciptakan gaya yang hidup dan baru untuk lebih menarik perhtian
pendengar dan lebih memudahkan penyampaian pikiran pembicara.
 Memiliki kemampuan penalaran yang baik sehingga pikiran pembicara
dapat disajikan dalam suatu urutan yang teratur dan logis.

D. Manfaat Retorika

Manfaat dari retorika bukan hanya di ranah politik dan hukum saja, retorika
pun diperlukan untuk dakwah agama, semisal dakwah islam. Sebagaimana
dimaklumi dakwah islam merupakan ajakan kepada kebaikan dan pencegahan
terhadap keburukan (amar ma’ruf nahi munkar) dilaksanakan untuk memberikan
peringatan bukan paksaan apa lagi kekerasan. Karena itu retorika persuasif
sebagaimana tersebut di atas menjadi sangat penting.

E. Pembagian Retorika

Retorika adalah bagian dari ilmu bahasa (Linguistik), khususnya ilmu bina


bicara (Sprecherziehung).Retorika sebagai bagian dari ilmu bina bicara ini
mencakup :

1. Monologika
Monologika adalah ilmu tentang seni berbicara secara monolog, di mana
hanya seorang yang berbicara. Bentuk-bentuk yang tergolong dalam
monologika adalah pidato, kata sambutan, kuliah, makalah, ceramah dan
deklamasi.
Media merupakan alat komunikasi dalam pendidikan. Media pendidikan
menjadi alat bantu untuk menyampaikan pesan yang diberikan oleh guru
kepada siswa. Penggunaan media tidaklah asal saja tetapi harus dengan
pertimbangan bahwa penggunaan media tersebut sesuai dengan tujuan yang

6
akan dicapai. Jangan sampai media yang telah dipersiapkan tidak sesuai
dengan kebutuhan yang diperlukan.
Dengan bantuan media, proses dan hasil pembelajaran diharapkan
menjadi lebih baik jika dibandingkan tanpa menggunakan media. “Media
tidak terbatas hanya pada alat saja secara luas media bisa termasuk manusia,
benda ataupun peristiwa yang memungkinkan anak didik memperoleh
pengetahuan dan keterampilan.” Menurut Syaiful Bahri dan Aswan Zain,
“sumber belajar adalah segala sesuatu yang dapat dipergunakan sebagai
tempat bahan pengajaran terdapat atau asal untuk belajar seseorang” , media
inilah yang dapat membantu memperkaya wawasan siswa dalam belajar.
Dalam proses pembelajaran, model merupakan media yang dapat
dijadikan sumber untuk belajar. Model ini dapat dicontoh dan dikembangkan
oleh siswa. Oleh karena itu, media bisa pula guru atau model yang diberikan
di luar pihak guru, seperti model dalam berpidato yang telah disebutkan
sebelumnya.
Urutan urutan dalam melakukukan pidato terdiri atas enam bagian, yaitu:
 Pendahuluan untuk memperoleh perhatian (exordium)
 Penyajian uraian tentang masalah yang diketengahkan (naratio)
 Penyebutan bagian-bagian dari uraian yang disajikan dalam bentuk
bab dan sub-sub (partio atau division)
 Argumentasi yang menunjang uraian (conformation)
 Argument untuk menangkis ucapan lawan bicara (refutation)
 Kesimpulan uraian disajikan (perotatio).
2. Dialogika
Dialogika adalah ilmu tentang seni berbicara secara dialog, di mana dua
orang atau lebih berbicara atau mengambil bagian dalam satu proses
pembicaraan. Bentuk dialogika yang penting adalah diskusi, tanya jawab,
perundingan, percakapan dan debat.
3. Pembinaan Teknik Bicara

7
Efektivitas monologika dan dialogika tergantung juga pada teknik bicara.
Teknik bicara merupakan syarat bagi retorika. Oleh karena itu pembinaan
teknik bicara merupakan bagian yang penting dalam retorika. Dalam bagian
ini, perhatian lebih diarahkan pada pembinaan teknik nafas, teknik
mengucap, bina suara, teknik membaca dan bercerita. Penguasaan secara
aktif sejumlah besar kosa kata bahasa yang dikuasainya. Semakin besar
jumlah kosa kata yang dikuasai secara aktif, semakin mampu memilih kata-
kata yang tepat untuk menyampaikan pikiran.
Memiliki kemampuan penalaran yang baik, sehingga pikiran penulis
dapat disajikan dalam suatu urutan yang teratur dan logis. Mengenal
ketentuan-ketentuan teknis penyusunan komposisi tertulis, sehingga mudah
dibaca dan dipahami, disamping bentuknya dapat menarik pembaca.
Ketentuan teknis disini dimaksudkan dengan: masalah pengetikan/
pencetakan, cara penyusunan bibliografi, cara mengutip, dan sebagainya.
Dengan demikian pencorakan komposisi dalam retorika modern akan
meliputi bentuk karangan yang disebut: eksposisi, argumentasi, deskripsi,
dan narasi.
 Eksposisi adalah suatu bentuk retorika yang tujuannya adalah
memperluas pengetahuan pembaca, agar pembaca tahu mengenai apa
yang diuraikan.
 Argumentasi merupakan teknik untuk berusaha mengubah dan
mempengaruhi sikap pembaca.
 Deskripsi menggambarkan obyek uraian sedemikian rupa sehingga
barang atau hal tersebut seolah-olah berada di depan mata pembaca.
 Narasi merupakan teknik retorika untuk mengisahkan kejadian –
kejadian yang ingin disampaikan penulis sedemikian rupa, sehingga
pembaca merasakan seolah-olah ia sendiri yang mengalami peristiwa
tersebut.

8
F. Alasan mempelajari retorika

Di dalam masyarakat umumnya dicari para pemimpin atau orang-orang


berpengaruh, yang memiliki kepandaian di dalam hal berbicara. Juga di bidang-
bidang lain seperti perindustrian, perekomian dan bidang sosial, kepandaian
berbicara atau keterampilan mempergunakan bahasa secara efektif sangat
diandalkan. Menguasai kesanggupan berbahasa dan keterampilan berbicara
menjadi alasan utama keberhasilan orang-orang terkenal di dalam Sejarah Dunia
seperti: Demosthenes, Socrates, J. Caesar, St Agustinus, St Ambosius, Martin
Luther, Martin Luther King, J.F. Kennedy, Soekarno dan lain-lain.

Dalam Sejarah Dunia justru kepandaian berbicara atau berpidato merupakan


instrumen utama untuk mempengaruhi massa. Bahasa dipergunakan untuk
meyakinkan orang lain. Ketidakmampuan mempergunakan bahasa, sehingga
tidak jelas mengungkapkan masalah atau pikiran akan membawa dampak negatif
dalam hidup dan karya seorang pemimpin. Oleh karena itu, pengetahuan tentang
retorika dan ilmu komunikasi yang memadai akan membawa keuntungan bagi
pribadi bersangkutan dalam bidang-bidang di bawah ini:

9
BAB III
PENUTUP

10
A. Kesimpulan

Kata ‘retorika’ berasal dari bahasa Yunani, yaitu rhetorikos yang artinya
kecakapan berpidato. Kata tersebut terkait dengan kata rhetor yang berarti
pembicaraan publik dan terkait dengan kata rhema yang berarti perkataan.
Sehingga secara etimologis, retorika bisa dikatakan sebagai kecakapan berpidato
pembicara publik yang terbiasa berkata kata. Retorika sebagai bagian dari ilmu
bina bicara ini mencakup : Monologika, Dialogika, Pembinaan Teknik Bicara.
Menguasai kesanggupan berbahasa dan keterampilan berbicara menjadialasan
utama keberhasilan.
Pengetahuan tentang retorika dan ilmu komunikasi yang memadai akan
membawa keuntungan bagi pribadi bersangkutan dalam bidang-bidang di bawah
ini, antaralain: Kemampuan Pribadi, Keberhasilan Pribadi, Tugas dan jabatan,
Kehidupanpada umunya.  Adapun manfaat mempelajari retorika diantaranya
ialah membimbing pembicara dalam mengambil keputusan, membimbing
pembicara memahami kejiwaan pendengar, membimbing pembicara
menemukan ulasan yang baik dan membimbing pembicara mempertahankan
argumen yang benar dengan alasan yang masuk akal.

G. Saran

Setelah menguraikan berbagai macam penjelasan tentang Retorika,


diharapkan makalah ini mampu menjadi acuan bagi mahasiswa agar mampu
mengenal, memahami. Selain itu, diharapkan dengan makalah ini Mahasiswa
mengetahui  sejarah dan pengertian retorika, dan apakah retorika bisa dipelajari,
pembagian retorika serta mampaat mempelajari retorika. Dengan mempelajari
retorika maka kita akan lebih mampu membina sifat saling pengertian serta
menumbuhkan kedamaian bermasyarakat melalui keahlian bertutur kata.

11
DAFTAR PUSTAKA

12

Anda mungkin juga menyukai