Disusun Oleh
Kelompok 1 :
Assalamu’alaikum Wr Wb
Segala puji bagi Allah SWT yang telah memberikan kami kemudahan sehingga
kami dapat menyelesaikan makalah ini dengan tepat waktu. Tanpa pertolongan-Nya
tentunya kami tidak akan sanggup untuk menyelesaikan makalah ini dengan baik.
Sholawat serta salam semoga terlimpah curahkan kepada baginda tercinta kita yaitu
Nabi Muhammad SAW yang kita nanti-nantikan syafa’atnya di akhirat nanti.
Penulis mengucapkan syukur kepada Allah SWT atas limpahan nikmat sehat-Nya,
baik itu berupa sehat fisik maupun akal pikiran, sehingga penulis mampu untuk
menyelesaikan pembuatan makalah yang berjudul “RETORIKA” sebagai tugas dari
mata kuliah Keterampilan Bahasa Lisan.
Penulis tentu menyadari bahwa makalah ini masih jauh dari kata sempurna dan
masih banyak terdapat kesalahan serta kekurangan di dalamnya. Untuk itu, penulis
mengharapkan kritik serta saran dari pembaca untuk makalah ini, supaya makalah ini
nantinya dapat menjadi lebih baik lagi. Kami mengucapkan terima kasih kepada semua
pihak khususnya kepada dosen Keterampilan Bahasa Lisan Bapak H. Mohamad
Zaelani, M.Pd yang telah membimbing kami dalam menulis makalah ini. Demikian,
semoga makalah ini dapat bermanfaat. Terima kasih.
Wasalamu’alaikum Wr Wb
Kelompok 1
i
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR.........................................................................................................................i
DAFTAR ISI....................................................................................................................................ii
BAB I.............................................................................................................................................1
PENDAHULUAN............................................................................................................................1
A. Latar Belakang..................................................................................................................1
B. Rumusan Masalah............................................................................................................1
C. Tujuan..............................................................................................................................1
BAB II............................................................................................................................................3
PEMBAHASAN..............................................................................................................................3
A. Sejarah dan Pengertian Retorika......................................................................................3
B. Perkembangan Retorika...................................................................................................4
C. Prinsip-Prinsip Retorika....................................................................................................5
D. Manfaat Retorika..............................................................................................................5
E. Pembagian Retorika.........................................................................................................6
F. Alasan mempelajari retorika............................................................................................8
BAB III...........................................................................................................................................9
PENUTUP......................................................................................................................................9
A. Kesimpulan.......................................................................................................................9
B. Saran................................................................................................................................9
DAFTAR PUSTAKA.......................................................................................................................10
ii
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Retorika memegang peranan penting dalam kegiatan berbicara. Hal ini sudah
lama disadari di belahan bumi bagian barat. Berdasarkan peninggalan tertulus
bangsa Yunani ternyata masalah ini sudah dikenal sejak abad ke-5 sebelum
Masehi. Studi retorika ini akhirnya mempengaruhi perkembangan kebudayaan
Eropa dari Zaman sampau abad ke-7 Masehi.
B. Rumusan Masalah
1
C. Tujuan
2
BAB II
PEMBAHASAN
Sejarah Retorika
Retorika memegang peranan penting dalam kegiatan berbicara. Hal ini sudah
lama disadari di belahan bumi bagian barat. Berdasarkan peninggalan tertulus
bangsa Yunani ternyata masalah ini sudah dikenal sejak abad ke-5 sebelum
Masehi. Studi retorika ini akhirnya mempengaruhi perkembangan kebudayaan
Eropa dari Zaman sampau abad ke-7 Masehi.
Studi retorika muncul pertama kali di Sarakuasa ibu kota Pulau Sisilia,
daerah kekuasaan Yunani sekitar abat ke-5 sebelum masehi. Retorikus pertama
yang memperajari bernama Corax. Corax dengan muridnya Tissias
mengemukakan bahwa retorika tidak lain dari kecakapan berpidato di depan
umum. Retorika Corax dan Tissias inilah yang kemudian berkembang di
semenanjung Attic atau (Yunani), sehingga retorika ini terkenal dengan retorik
Attic.
3
Keyakinan akan kebenaran kasus merupakan tujuan terakhir. Berbeda dengan
kaun Sofis yang mempunyai tujuan terakhir memenangkan kasus.
Definisi Retorika
Kata ‘retorika’ berasal dari bahasa Yunani, yaitu rhetorikos yang artinya
kecakapan berpidato. Kata tersebut terkait dengan kata rhetor yang berarti
pembicaraan publik dan terkait dengan kata rhema yang berarti perkataan.
Sehingga secara etimologis, retorika bisa dikatakan sebagai kecakapan berpidato
pembicara publik yang terbiasa berkata kata.
D. Perkembangan Retorika
Retorika mulai dikenal pada tahun 465 SM, ketika Corax menulis makalah
bejudul Techne Lagon (Seni kata-kata). Pada waktu itu seni berbicara atau llmu
berbicara hanya digunakan untuk membela diri dan mempengaruhi orang lain.
Membela diri di pengadilan ketika orang lain mengambil tanah atau mengakui
tanahnya karena waktu itu belum ada sertifikat tanah. Membela diri ketika
seseorang, katakanlah orang kaya raya dituduh mengorbankan kehormatannya
dengan hanya mencari setandan pisang di kebun dan sebagainya.
Singkatan retorika atau ilmu komunikasi pada waktu itu hanya digunakan
untuk membela diri yang berhubungan dengan kepentingan sesaat dan praktis.
Sementara untuk mempengaruhi orang lain, menurut Aristoteles ada 3 cara yaitu
sebagai berikut :
4
Dari sejarah singkat perkembangan retorika atau ilmu komunikasi klasik
yang patut kita catat yakni mengenai tahap penyusunan pidato karya
Aristoteles yang sampai sekarang masih terus dipakai, adalah penentuan
tema, penyusunan, gaya, memori dan penyampaian.
C. Prinsip-Prinsip Retorika
Retorika atau ilmu komunikasi adalah cara pemakaian bahasa sebagai seni
yang didasarkan pada suatu pengetahuan atau metode y ang teratur atau baik.
Berpidato, ceramah, khutbah juga termasuk kajian retorika. Cara-cara
mempergunakan bahasa dalam bentuk retorika seperti pidato tidak hanya
mencakup aspek-aspek kebahasaan saja tetapi juga mencakup aspek-aspek lain
yang berupa penyusunan masalah yang digarap dalam suatu susunan yang
teratur dan logis adanya fakta-fakta yang meyakinkan mengenai kebenaran
masalah itu untuk menunjang pendirian pembicara.
Oleh karena itu suatu bentuk komunikasi yang ingin disampaikan secara
efektif dan efisien akan lebih ditekankan pada kemampuan berbahasa secara
lisan. Suatu komunikasi akan tetap bertitik tolak dari beberapa macam prinsip.
Prinsip-prinsip dasar itu adalah sebagai berikut :
5
Mengenal dan menguasai bermacam-macam gaya bahasa dan mampu
menciptakan gaya yang hidup dan baru untuk lebih menarik perhtian
pendengar dan lebih memudahkan penyampaian pikiran pembicara.
Memiliki kemampuan penalaran yang baik sehingga pikiran pembicara
dapat disajikan dalam suatu urutan yang teratur dan logis.
D. Manfaat Retorika
Manfaat dari retorika bukan hanya di ranah politik dan hukum saja, retorika
pun diperlukan untuk dakwah agama, semisal dakwah islam. Sebagaimana
dimaklumi dakwah islam merupakan ajakan kepada kebaikan dan pencegahan
terhadap keburukan (amar ma’ruf nahi munkar) dilaksanakan untuk memberikan
peringatan bukan paksaan apa lagi kekerasan. Karena itu retorika persuasif
sebagaimana tersebut di atas menjadi sangat penting.
E. Pembagian Retorika
1. Monologika
Monologika adalah ilmu tentang seni berbicara secara monolog, di mana
hanya seorang yang berbicara. Bentuk-bentuk yang tergolong dalam
monologika adalah pidato, kata sambutan, kuliah, makalah, ceramah dan
deklamasi.
Media merupakan alat komunikasi dalam pendidikan. Media pendidikan
menjadi alat bantu untuk menyampaikan pesan yang diberikan oleh guru
kepada siswa. Penggunaan media tidaklah asal saja tetapi harus dengan
pertimbangan bahwa penggunaan media tersebut sesuai dengan tujuan yang
6
akan dicapai. Jangan sampai media yang telah dipersiapkan tidak sesuai
dengan kebutuhan yang diperlukan.
Dengan bantuan media, proses dan hasil pembelajaran diharapkan
menjadi lebih baik jika dibandingkan tanpa menggunakan media. “Media
tidak terbatas hanya pada alat saja secara luas media bisa termasuk manusia,
benda ataupun peristiwa yang memungkinkan anak didik memperoleh
pengetahuan dan keterampilan.” Menurut Syaiful Bahri dan Aswan Zain,
“sumber belajar adalah segala sesuatu yang dapat dipergunakan sebagai
tempat bahan pengajaran terdapat atau asal untuk belajar seseorang” , media
inilah yang dapat membantu memperkaya wawasan siswa dalam belajar.
Dalam proses pembelajaran, model merupakan media yang dapat
dijadikan sumber untuk belajar. Model ini dapat dicontoh dan dikembangkan
oleh siswa. Oleh karena itu, media bisa pula guru atau model yang diberikan
di luar pihak guru, seperti model dalam berpidato yang telah disebutkan
sebelumnya.
Urutan urutan dalam melakukukan pidato terdiri atas enam bagian, yaitu:
Pendahuluan untuk memperoleh perhatian (exordium)
Penyajian uraian tentang masalah yang diketengahkan (naratio)
Penyebutan bagian-bagian dari uraian yang disajikan dalam bentuk
bab dan sub-sub (partio atau division)
Argumentasi yang menunjang uraian (conformation)
Argument untuk menangkis ucapan lawan bicara (refutation)
Kesimpulan uraian disajikan (perotatio).
2. Dialogika
Dialogika adalah ilmu tentang seni berbicara secara dialog, di mana dua
orang atau lebih berbicara atau mengambil bagian dalam satu proses
pembicaraan. Bentuk dialogika yang penting adalah diskusi, tanya jawab,
perundingan, percakapan dan debat.
3. Pembinaan Teknik Bicara
7
Efektivitas monologika dan dialogika tergantung juga pada teknik bicara.
Teknik bicara merupakan syarat bagi retorika. Oleh karena itu pembinaan
teknik bicara merupakan bagian yang penting dalam retorika. Dalam bagian
ini, perhatian lebih diarahkan pada pembinaan teknik nafas, teknik
mengucap, bina suara, teknik membaca dan bercerita. Penguasaan secara
aktif sejumlah besar kosa kata bahasa yang dikuasainya. Semakin besar
jumlah kosa kata yang dikuasai secara aktif, semakin mampu memilih kata-
kata yang tepat untuk menyampaikan pikiran.
Memiliki kemampuan penalaran yang baik, sehingga pikiran penulis
dapat disajikan dalam suatu urutan yang teratur dan logis. Mengenal
ketentuan-ketentuan teknis penyusunan komposisi tertulis, sehingga mudah
dibaca dan dipahami, disamping bentuknya dapat menarik pembaca.
Ketentuan teknis disini dimaksudkan dengan: masalah pengetikan/
pencetakan, cara penyusunan bibliografi, cara mengutip, dan sebagainya.
Dengan demikian pencorakan komposisi dalam retorika modern akan
meliputi bentuk karangan yang disebut: eksposisi, argumentasi, deskripsi,
dan narasi.
Eksposisi adalah suatu bentuk retorika yang tujuannya adalah
memperluas pengetahuan pembaca, agar pembaca tahu mengenai apa
yang diuraikan.
Argumentasi merupakan teknik untuk berusaha mengubah dan
mempengaruhi sikap pembaca.
Deskripsi menggambarkan obyek uraian sedemikian rupa sehingga
barang atau hal tersebut seolah-olah berada di depan mata pembaca.
Narasi merupakan teknik retorika untuk mengisahkan kejadian –
kejadian yang ingin disampaikan penulis sedemikian rupa, sehingga
pembaca merasakan seolah-olah ia sendiri yang mengalami peristiwa
tersebut.
8
F. Alasan mempelajari retorika
9
BAB III
PENUTUP
10
A. Kesimpulan
Kata ‘retorika’ berasal dari bahasa Yunani, yaitu rhetorikos yang artinya
kecakapan berpidato. Kata tersebut terkait dengan kata rhetor yang berarti
pembicaraan publik dan terkait dengan kata rhema yang berarti perkataan.
Sehingga secara etimologis, retorika bisa dikatakan sebagai kecakapan berpidato
pembicara publik yang terbiasa berkata kata. Retorika sebagai bagian dari ilmu
bina bicara ini mencakup : Monologika, Dialogika, Pembinaan Teknik Bicara.
Menguasai kesanggupan berbahasa dan keterampilan berbicara menjadialasan
utama keberhasilan.
Pengetahuan tentang retorika dan ilmu komunikasi yang memadai akan
membawa keuntungan bagi pribadi bersangkutan dalam bidang-bidang di bawah
ini, antaralain: Kemampuan Pribadi, Keberhasilan Pribadi, Tugas dan jabatan,
Kehidupanpada umunya. Adapun manfaat mempelajari retorika diantaranya
ialah membimbing pembicara dalam mengambil keputusan, membimbing
pembicara memahami kejiwaan pendengar, membimbing pembicara
menemukan ulasan yang baik dan membimbing pembicara mempertahankan
argumen yang benar dengan alasan yang masuk akal.
G. Saran
11
DAFTAR PUSTAKA
12