Anda di halaman 1dari 17

Laporan Massive Open Online Course (MOOC)

Pegawai Pemerintah dengan Perjanjian Kerja


Tahun 2023

NamaGuru : Iftitah Hanim, S.Pd


NIP : 199505172023212045

KEMENTERIAN AGAMA
MADRASAH ALIYAH NEGERI 2 JEMBRANA
2023
IDENTITAS GURU

Nama : IFTITAH HANIM, S.Pd

NIP : 199505172023212045

Tempat, Tanggal Lahir : Buleleng, 17 Mei 1995

Jenis Kelamin : Perempuan

Pangkat/Gol Ruang : Penata Muda /IX

Jenis Guru : AHLI PERTAMA - GURU BIOLOGI

Alamat Sekolah : Jalan Denpasar Gilimanuk Km. 74 Yeh Sumbul


KATA PENGANTAR

Puji syukur penulis ucapkan kepada Allah Tuhan Yang Maha Esa, karena atas
rahmat-Nya, Penulis dapat menyelesaikan laporan Massive Open Online Course
(MOOC)tahun 2023. Laporan ini ditulis sebagai laporan dari keikutsertaan dalam kegiatan
Pelatihan Orientasi PPPk dalam kegiatan Massive Open Online Course (MOOC)tahun 2023,
Laporan ini juga sebagai pertanggung jawaban penulis kepada Kepala MAN 2 Jembrana yang
telah memberikan izin dan penugasan kepada penulis untuk mengikuti kegiatan tersebut.
Dengan diadakan KegiatanDiklat Media Pembelajaran Berbasis Massive Open Online
Course (MOOC) tahun 2023 tersebut ,diharapkan dapat memberikan wawasan dan
memperkaya khasanah.
Saya mengucapkan terima kasih kepada Kepala MAN 2 Jembrana Kabupaten
Jembrana yang telah memberikan kesempatan dan memberikan surat tugas kepada saya untuk
mengikuti kegiatan pengembangan diri.
Laporan ini tentu saja masih memiliki kekurangan. Karena itu, kritik dan saran masih
penulis harapkan dari pembaca. Semoga laporan ini bermanfaat bagi penulis dan pembaca.

Penulis
MOOC PPPK
Massive Open Online Course
Pegawai Pemerintah dengan Perjanjian Kerja
Tahun 2023

JURNAL

Nama : IFTITAH HANIM, S.Pd


NIP : 199505172023212045
Golongan : IX
Jabatan : Ahli Pertama – Guru Biologi
Instansi : MAN 2 JEMBRANA

MADRASAH ALIYAH NEGERI 2 JEMBRANA – BALI


BALI 2023
I. AGENDA 1: SIKAP PERILAKU BELA NEGARA
A. WAWASAN KEBANGSAAN DAN NILAI BELA NEGARA
1. Sejarah Pergerakan Bangsa Indonesia
Penetapan tanggal 20 Mei sebagai Hari Kebangkitan Nasional dilatarbelakangi
terbentuknya organisasi Boedi Oetomo di Jakarta tanggal 20 Mei 1908 sekitar pukul 09.00.
Dalam maklumat yang ditandatangani oleh Soewarno selaku Sekretaris rapat kecil yang
diinisiasi oleh Soetomo, diumumkan bahwa: “Boedi Oetomo berdiri untuk memperbaiki
keadaan rakyat kita, terutama rakyat kecil”. Sebagaimana Hari Kebangkitan Nasional,
tanggal 28 Oktober untuk pertama kalinya ditetapkan menjadi Hari Sumpah Pemuda
berdasarkan Pembaharuan Keputusan Presiden Republik Indonesia No. 316 tahun 1959
tanggal 16 Desember 1959 tentang Hari-Hari Nasional yang Bukan Hari Libur.
Penetapan tanggal 28 Oktober sebagai Hari Sumpah Pemuda dilatarbelakangi Kongres
Pemuda II yang dilaksanakan pada tanggal 28 Oktober 1928 di Indonesische
Clubgenbouw Jl. Kramat 106 Jakarta.
Kekuatan para Tokoh Pendiri Bangsa ini (founding fathers), yaitu saat menjelang
kemerdekaan untuk menyusun suatu dasar negara. Pemeluk agama yang lebih besar
(mayoritas Islam) menunjukan jiwa besarnya untuk tidak memaksakan kehendaknya.
Bunyi Pembukaan (preambule) yang sekarang ini, bukan seperti yang dikenal sebagai
“Piagam Jakarta”. Hal ini juga terjadi karena tokoh-tokoh agama Islam yang dengan
kebesaran hati (legowo) menerimanya. Di samping itu, komitmen dari berbagai elemen
bangsa ini dan para pemimpinnya dari masa ke masa, Orde Lama, Orde Baru, dan
Reformasi yang konsisten berpegang teguh kepada 4 konsensus dasar, yaitu Pancasila,
UUD Negara Republik Indonesia Tahun 1945, NKRI, dan Bhinneka Tunggal Ika.
2. Pengertian Wawasan Kebangsaan
Wawasan Kebangsaan adalah cara pandang bangsa Indonesia dalam rangka
mengelola kehidupan berbangsa dan bernegara yang dilandasi oleh jati diri bangsa
(nation character) dan kesadaran terhadap sistem nasional (national system) yang
bersumber dari Pancasila, UUD NRI Tahun 1945, NKRI, dan Bhinneka Tunggal Ika,
guna memecahkan berbagai persoalan yang dihadapi bangsa dan negara demi mencapai
masyarakat yang aman, adil, makmur, dan sejahtera.
3. 4 (empat) Konsesus Dasar Berbangsa dan Bernegara
a. Pancasila
Pancasila secara sistematik disampaikan pertama kali oleh Ir. Soekarno di depan
sidang BPUPKI pada tanggal 1 Juni 1945. Oleh Bung Karno dinyatakan bahwa Pancasila
merupakan philosofische grondslag, suatu fundamen, filsafat, pikiran yang sedalam-
dalamnya, merupaan landasan atau dasar bagi negara merdeka yang akan didirikan.
Pancasila juga berfungsi sebagai bintang pemandu atau Leitstar, sebagai ideologi
nasional, sebagai pandangan hidup bangsa, sebagai perekat atau pemersatu bangsa dan
sebagai wawasan pokok bangsa Indonesia dalam mencapai cita-cita nasional.
b. Undang-Undang Dasar 1945
Naskah Undang-Undang Dasar 1945 dirancang sejak 29 Mei sampai 16 Juli 1945
oleh Badan Penyelidik Usaha Persiapan Kemerdekaan Indonesia (BPUPKI). Pada masa
itu Ir. Soekarno menyampaikan gagasan dasar pembentukan negara yang beliau sebut
Pancasila. Setelah dihasilkan sebuah rancangan UUD, berkas rancangan tersebut
selanjutnya diajukan ke Panitia Persiapan Kemerdekaan Indonesia (PPKI) dan diperiksan
ulang. Sejarah kemerdekaan Indonesia yang terlepas dari penjajahan asing membuktikan
bahwa sejak semula salah satu gagasan dasar dalam membangun sokoguru Negara
Indonesia adalah konstitusionalisme dan paham Negara hukum.
c. Bhineka Tunggal Ika
Bhinneka Tunggal Ika Tan Hana Dharmma Mangrwa dilontarkan secara lebih nyata
masa Majapahit sebenarnya telah dimulai sejak masa Wisnuwarddhana, ketika aliran
Tantrayana mencapai puncak tertinggi perkembangannya, karenanya Narayya
Wisnuwarddhana didharmakan pada dua loka di Waleri bersifat Siwa dan di Jajaghu
(Candi Jago) bersifat Buddha. Sesuai makna semboyan Bhinneka Tunggal Ika yang
dapat diuraikan Bhinna-Ika-Tunggal-Ia berarti berbeda-beda tetapi pada hakekatnya satu.
Sebab meskipun secara keseluruhannya memiliki perbedaan tetapi pada hakekatnya satu,
satu bangsa dan negara Republik Indonesia.
d. Negara Kesatuan Republik Indonesia
Keberadaan Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI) tidak dapat dipisahkan
dari persitiwa Proklamasi Kemerdekaan 17 Agustus 1945, karena melalui peristiwa
proklamasi tersebut bangsa Indonesia berhasil mendirikan negara sekaligus menyatakan
kepada dunia luar (bangsa lain) bahwa sejak saat itu telah ada negara baru yaitu Negara
Kesatuan Republik Indonesia. Adapun tujuan NKRI seperti tercantum dalam Pembukaan
UUD 1945 alinea IV, meliputi:
a) Melindungi segenap bangsa dan seluruh tumpah darah indonesia;
b) Memajukan kesejahteraan umum;
c) Mencerdaskan kehidupan bangsa; dan
d) Ikut melaksanakan ketertiban dunia berdasarkan kemerdekaan, perdamaian abadi
dan keadilan sosial (Tujuan NKRI tersebut di atas sekaligus merupakan fungsi
negara Indonesia).
4. Bendera, Bahasa, Lambang Negara, serta Lagu Kebangsaan
1) Bendera
Bendera Negara Kesatuan Republik Indonesia yang selanjutnya disebut Bendera
Negara adalah Sang Merah Putih. Bendera Negara Sang Merah Putih berbentuk empat
persegi panjang dengan ukuran lebar 2/3 dari panjang serta bagian atas berwarna merah
dan bagian bawah berwarna putih yang kedua bagiannya berukuran sama.
2) Bahasa
Bahasa Negara Kesatuan Republik Indonesia yang selanjutnya disebut Bahasa
Indonesia adalah bahasa resmi nasional yang digunakandi seluruh wilayah Negara
Kesatuan Republik Indonesia. Bahasa Indonesia yang dinyatakan sebagai bahasa resmi
negara dalam Pasal 36 Undang-Undang Dasar Negara Kesatuan Republik Indonesia
Tahun 1945 bersumber dari bahasa yang diikrarkan dalam Sumpah Pemuda tanggal 28
Oktober 1928 sebagai bahasa persatuan yang dikembangkan sesuai dengan dinamika
peradaban bangsa.
3) Lambang Negara
Lambang Negara Kesatuan Republik Indonesia yang selanjutnya disebut Lambang
Negara adalah Garuda Pancasila dengan semboyan Bhinneka Tunggal Ika. Lambang
Negara Kesatuan Republik Indonesia berbentuk Garuda Pancasila yang kepalanya
menoleh lurus ke sebelah kanan, perisai berupa jantung yang digantung dengan rantai
pada leher Garuda, dan semboyan Bhinneka Tunggal Ika ditulis di atas pita yang
dicengkeram oleh Garuda.
4) Lagu Kebangsaan
Lagu Kebangsaan Negara Kesatuan Republik Indonesia yang selanjutnya disebut
Lagu Kebangsaan adalah Indonesia Raya. Lagu Kebangsaan adalah Indonesia Raya yang
digubah oleh Wage Rudolf Supratman.

B. ANALISIS ISU KONTEMPORER


a. Konsep Perubahan
Perubahan adalah sesuatu yang tidak bisa dihindari dan menjadi bagian dari
perjalanan peradaban manusia. Sebelum membahas mengenai perubahan lingkungan
strategis, sebaiknya perlu diawali dengan memahami apa itu perubahan, dan bagaimana
konsep perubahan dimaksud. Untuk itu, mari renungkan pernyataan berikut ini
…“perubahan itu mutlak dan kita akan jauh tertinggal jika tidak segera menyadari dan
berperan serta dalam perubahan tersebut”.
Berdasarkan Undang-undang ASN setiap PNS perlu memahami dengan baik fungsi
dan tugasnya, yaitu:
1) Melaksanakan kebijakan publik yang dibuat oleh Pejabat Pembina Kepegawaian
sesuai dengan peraturan perundangundangan,
2) Memberikan pelayanan publik yang profesional dan berkualitas, serta
3) Memperat persatuan dan kesatuan Negara Republik Indonesia
b. Perubahan Lingkungan Strategis
Ditinjau dari pandangan Urie Brofenbrenner (Perron, N.C., 2017) ada empat level
lingkungan strategis yang dapat mempengaruhi kesiapan PNS dalam melakukan
pekerjaannya sesuai bidang tugas masing-masing, yakni: individu, keluarga (family),
Masyarakat pada level lokal dan regional (Community/Culture), Nasional (Society), dan
Dunia (Global). Perubahan cara pandang individu tentang tatanan berbangsa dan
bernegara (wawasan kebangsaan), telah mempengaruhi cara pandang masyarakat dalam
memahami pola kehidupan dan budaya yang selama ini dipertahankan secara turun
temurun.
c. Modal Insani Dalam Menghadapi Perubahan Lingkungan Strategis
Modal insani yang dimaksud, disini Istilah modal atau capital dalam konsep modal
manusia (human capital concept). Konsep ini pada intinya menganggap bahwa manusia
merupakan suatu bentuk modal yang tercermin dalam bentuk pengetahuan,gagasan (ide),
kreativitas, keterampilan, dan produktivitas kerja. Ada enam komponen dari modal manusia
(Ancok, 2002) yaitu Modal Intelektual, Modal Emosional, Modal Sosial, Modal Ketabahan
(adversity), Modal Etika/Moral, dan Modal Kesehatan Fisik/Jasmani.
d. Isu-isu Strategis Kontemporer
ASN sebagai Aparatur Negara dihadapkan pada pengaruh yang datang dari eksternal
juga internal yang kian lama kian menggerus kehidupan berbangsa dan bernegara: Pancasila,
UUD 1945, NKRI dan Bhinneka Tunggal Ika sebagai konsensus dasar berbangsa dan
bernegara. Fenomena tersebut menjadikan pentingnya setiap ASN mengenal dan memahami
secara kritis terkait isu-isu strategis kontemporer diantaranya Korupsi, Narkoba, Paham
Radikalisme/Terorisme, Money Laundring (pencucian uang), Roxy war, dan Kejahatan
Komunikasi Masal/Mass Communication (cyber crime, Hate Speech, dan Hoax).
e. Teknik Analisis Isu
Secara umum teknik analisis isu terbagi ke dalam tiga kelompok berbeda
berdasarkantingkat urgensinya, yaitu
1) Isu saat ini (Current Issue);
2) Isu Berkembang;
3) Isu Potensial.

C. KESIAPSIAGAAN BELA NEGARA


1. Pengertian Kesiapsiagaan Bela Negara
Kesiapsiagaan bela negara adalah suatu keadaan siap siaga yang dimiliki oleh
seseorang baik secara fisik, mental, maupun sosial dalam menghadapi situasi kerja yang
beragam yang dilakukan berdasarkan kebulatan sikap dan tekad secara ikhlas dan sadar
disertai kerelaan berkorban sepenuh jiwa raga yang dilandasi oleh kecintaan terhadap
Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI) berdasarkan Pancasila dan UUD
Tahun1945 untuk menjaga, merawat, dan menjamin kelangsungan hidup berbangsadan
bernegara.
2. Kemampuan Awal Bela Negara
a. Kesehatan Jasmani dan Mental
Kesehatan jasmani menjadi bagian dari definisi sehat dalam Undang-Undang
Kesehatan No. 36 tahun 2009. Artinya Anda dikatakan sehat salah satunya adalah
dengan melihat bahwa jasmani atau fisik Anda sehat. Sumosardjono (1990)
mendefinisikan kebugaran sebagai kemampuan seseorang untuk melakukan
pekerjaan/tugasnya sehari-hari dengan mudah, tanpa merasa kelelahan yang berlebihan,
dan masih mempunyai sisa atau cadangan tenaga untuk menikmati waktu senggangnya
untuk keperluan-keperluan yang mendadak.
b. Kesiapsiagaan Jasmani dan Mental
Kesiapsiagaan jasmani adalah kegiatan atau kesanggupan seseorang untuk
melakuksanakan tugas atau kegiatan fisik secara lebih baik dan efisien. Kesiapsiagaan
mental adalah kesiapsiagaan seseorang dengan memahami kondisi mental,
perkembangan mental, dan proses menyesuaikan diri terhadap berbagai tuntutan sesuai
dengan perkembangan mental/jiwa (kedewasaan) nya, baik tuntutan dalam diri sendiri
maupun luar dirinya sendiri, seperti menyesuaikan diri dengan lingkungan rumah,
sekolah, lingkungan kerja dan masyarakat.
c. Etika, Etiket, dan Moral
Secara etimologis (asal usul kata), etika mempunyai arti yaitu ilmu tentang apa yang
biasa dilakukan atau ilmu tentang adat kebiasaan (Bertens dalam Erawanto, 2013). Etika
juga dapat disimpulkan sebagai suatu sikap dan perilaku yang menunjukkan kesediaan
dan kesanggupan seorang secara sadar untuk mentaati ketentuan dan norma kehidupan
melalui tutur, sikap, dan perilaku yang baik serta bermanfaat yang berlaku dalam suatu
golongan, kelompok, dan masyarakat serta pada institusi formal maupun informal
(Erawanto, 2013). Etiket adalah aturan tertulis maupun tidak tertulis mengenai aturan
tata krama, sopan santun, dan tata cara pergaulan dalam berhubungan sesama manusia
dengan cara yang baik, patut, dan pantas sehingga dapat diterima dan menimbulkan
komunikasi, hubungan baik, dan saling memahami antara satu dengan yang lain. Moral
adalah nilai-nilai dan norma-norma yang menjadi pegangan bagi seseorang atau suatu
kelompok dalam mengatur tingkah lakunya.
d. Kearifan Lokal
Kearifan lokal adalah hasil pemikiran dan perbuatan yang diperoleh manusia di
tempat ia hidup dengan lingkungan alam sekitarnya untuk memperoleh kebaikan.
Kearifan lokal yang melekat pada setiap bangsa di dunia ini mengandung nilai-nilai jati
diri bangsa yang luhur dan terhormat; apakah dari satu suku atau gabungan banyak suku
di daerah tempat tinggal suatu bangsa.
3. Rencana Aksi Bela Negara
a. Program Rencana Aksi
Aksi Nasional Bela Negara dapat didefinisikan sebagai sinergi setiap warga negara
guna mengatasi segala macam ancaman, gangguan, hambatan, dan tantangan dengan
berlandaskan pada nilai-nilai luhur bangsa untuk mewujudkan negara yang berdaulat,
adil, dan makmur.
b. Penyusunan Rencana Aksi Bela Negara
Dalam rangka penyusunan Rencana Aksi Bela Negara bagi peserta orientasi ASN
PPPK secara garis besar terbagi atas dua tahapan, yaitu on campus (tahap pertama) dan
off campus (tahap kedua).
4. Kegiatan Kesiapsiagaan Bela Negara
a. Baris Berbaris dan Tata Upacara
Pengertian Baris Berbaris (PBB) adalah suatu wujud latihan fisik, diperlukan guna
menanamkan kebiasaan dalam tata cara hidup dalam rangka membina dan kerjasama
antar peserta latsar.
b. Keprotokolan
Secara umum keprotokolan dimaknai bahwa setiap orang yang bekerja pada suatu
institusi tertentu akan bersikap dan bertindak mewakili institusi nya jika yang
bersangkutan berada di dalam negeri dan akan mewakili negara jika ia berada di luar
negeri atau forum internasonal (Rai dan Erawanto, 2017).
c. Kewaspadaan Diri
Kemampuan kewaspadaan dini adalah kemampuan yang dikembangkan untuk
mendukung sinergisme penyelenggaraan pertahanan militer dan pertahanan nirmiliter
secara optimal, sehingga terwujud kepekaan, kesiagaan, dan antisipasi setiap warga
negara dalam menghadapi potensi ancaman.
d. Membangun Tim
Pembekalan pengetahuan dan internalisasi nilai-nilai kesiapsiagaan melalui berbagai
macam permainan yang berguna untuk membangun tim yang efektif dalam setiap
melaksanakan kegiatan yang memerlukan kerjasama 2 orang atau lebih.
e. Caraka Malam dan Api Semangat Bela Negara
Caraka “malam” atau jurit malam bertujuan untuk menanamkan disiplin, keberanian,
semangat serta loyalitas dan kemampuan peserta orientasi PPPK dalam melaksanakan
tugas dengan melewati barbagai bentuk godaan, cobaan serta kemampuan
memegang/penyimpanan rahasia organisasi dan rahasia negara. Adapun api semangat
bela negara (ASBN) atau api unggun ini dilaksanakan dengan tujuan untuk mendidik dan
melatih keberanian dan kepercayaan pada diri sendiri.

II. AGENDA 2: NILAI-NILAI DASAR ASN


A. BERORIENTASI PELAYANAN
Citra positif ASN sebagai pelayan publik terlihat dengan perilaku melayani
dengan senyum, menyapa dan memberi salam, serta berpenampilan rapih; melayani
dengan cepat dan tepat waktu; melayani dengan memberikan kemudahan bagi Anda
untuk memilih layanan yang tersedia; serta melayani dengan dengan kemampuan,
keinginan dan tekad memberikan pelayanan yang prima. Adapun Peraturan Presiden
Nomor 81 Tahun 2010 tentang Grand Design Reformasi Birokrasi 2010-2025
menyatakan bahwa visi Reformasi Birokrasi adalah pemerintahan berkelas dunia
yang ditandai dengan pelayanan publik yang berkualitas. Beberapa Nilai Dasar ASN
yang dapat diwujudkan dengan panduan perilakuBerorientasi Pelayanan ini
diantaranya:
a. Memelihara dan menjunjung tinggi standar etika yang luhur;
b. Memiliki kemampuan dalam melaksanakan kebijakan dan program pemerintah;
c. Memberikan layanan kepada publik secara jujur, tanggap, cepat, tepat,
akurat,berdaya guna, berhasil guna, dan santun.
Djamaludin Ancok dkk (2014) memberi ilustrasi bahwa perilaku yang
semestinya ditampilkan untuk memberikan layanan prima adalah: 1) Menyapa dan
memberi salam; 2) Ramah dan senyum manis; 3) Cepat dan tepat waktu; 4)
Mendengar dengan sabar dan aktif; 5) Penampilan yang rapi dan bangga akan
penampilan; 6) Terangkan apa yang Saudara lakukan; 7) Jangan lupa mengucapkan
terima kasih; 8) Perlakukan teman sekerja seperti pelanggan; dan 9) Mengingat nama
pelanggan.
B. AKUNTABEL
a. Pengertian Akuntabilitas
Dalam konteks ASN Akuntabilitas adalah kewajiban untuk
mempertanggungjawabkan segala tindak dan tanduknya sebagai pelayan publik
kepada atasan, lembaga pembina, dan lebih luasnya kepada publik (Matsiliza dan
Zonke, 2017).
b. Akuntabilitas dan Integritas
Akuntabilitas dan Integritas banyak dinyatakan oleh banyak ahli administrasi
negara sebagai dua aspek yang sangat mendasar harus dimiliki dari seorang pelayan
publik. Namun, integritas memiliki keutamaan sebagai dasar seorang pelayan publik
untuk dapat berpikir secara akuntabel. Kejujuran adalah nilai paling dasar dalam
membangun kepercayaan publik terhadap amanah yang diembankan kepada setiap
pegawai atau pejabat negara.
Hal-hal yang penting diperhatikan dalam membangun lingkungan kerja yang
akuntabel adalah: 1) kepemimpinan, 2) transparansi, 3) integritas, 4) tanggung jawab
(responsibilitas), 5) keadilan, 6) kepercayaan, 7) keseimbangan, 8) kejelasan, dan 9)
konsistensi. Untuk memenuhi terwujudnya organisasi sektor publik yang akuntabel,
maka mekanisme akuntabilitas harus mengandung 3 dimensi yaitu Akuntabilitas
kejujuran dan hukum, Akuntabilitas proses, Akuntabilitas program, dan
Akuntabilitas kebijakan.
c. Akuntabel Dalam Konteks Organisasi Pemerintahan
Aparat pemerintah dituntut untuk mampu menyelenggarakan pelayanan yang
baik untuk publik. Hal ini berkaitan dengan tuntutan untuk memenuhi etika birokrasi
yang berfungsi memberikan pelayanan kepada masyarakat. Etika pelayanan publik
adalah suatu panduan atau pegangan yang harus dipatuhi oleh para pelayan publik
atau birokrat untuk menyelenggarakan pelayanan yang baik untuk publik. Buruknya
sikap aparat sangat berkaitan dengan etika. Untuk membangun budaya antikorupsi di
organisasi pemerintahan, dapat mengadopsi langkah-langkah yang diperlukan dalam
penanganan Konflik Kepentingan:
1) Penyusunan Kerangka Kebijakan,
2) Identifikasi Situasi Konflik Kepentingan,
3) Penyusunan Strategi Penangan Konflik Kepentingan, dan
4) Penyiapan Serangkaian Tindakan Untuk Menangani Konflik Kepentingan.

C. KOMPETEN
1. Konsepsi Kompetensi
Sesuai Peraturan Menteri PANRB Nomor 38 Tahun 2017 tentang Standar
Kompetensi ASN, kompetensi meliputi:
1) Kompetensi Teknis
2) Kompetensi Manajerial
3) Kompetensi Sosial Kultural
2. Hak Pengembangan Kompetensi
Undang Nomor 5 Tahun 2014 tentang ASN adanya hak pengembangan pegawai,
sekurang-kurangnya 20 (dua puluh) Jam Pelajaran bagi PNS dan maksimal 24 (dua
puluh empat) Jam Pelajaran bagi Pegawai Pemerintah dengan Perjanjian Kerja
(PPPK).
Terdapat dua pendekatan pengembangan yang dapat dimanfaatkan pegawai
untuk meningkatkan kompetensinya, yaitu klasikal dan non klasikal. Optimalisasi
hak akses pengembangan kompetensi dapat dilakukan dengan pendekatan pelatihan
non klasikal, diantaranya e-learning, job enrichment dan job enlargement termasuk
coaching dan mentoring.

D. HARMONIS
1. Keberagaman bangsa Indonesia selain memberikan banyak manfaat juga
menjadi sebuah tantangan bahkan ancaman, karena dengan kebhinekaan tersebut
mudah menimbulkan perbedaan pendapat dan lepas kendali, mudah tumbuhnya
perasaan kedaerah yang amat sempit yang sewaktu bisa menjadi ledakan yang
akan mengancam integrasi nasional atau persatuan dan kesatuan bangsa.
2. Terbentuknya NKRI merupakan penggabungan suku bangsa di nusantara
disadari pendiri bangsa dilandasi rasa persatuan Indonesia.
3. Etika publik merupakan refleksi kritis yang mengarahkan bagaimana nilai-nilai
kejujuran, solidaritas, keadilan, kesetaraan, dan lain-lain dipraktikkan dalam
wujud keprihatinan dan kepedulian terhadap kesejahteraan masyarakat.
4. Membangun budaya harmonis tempat kerja yang harmonis sangat penting dalam
suatuorganisasi. Suasana tempat kerja yang positif dan kondusif juga berdampak
bagi berbagai bentuk organisasi.

E. LOYAL
1. Urgensi Loyalitas ASN
Dalam rangka penguatan budaya kerja sebagai salah satu strategi transformasi
pengelolaan ASN menuju pemerintahan berkelas dunia (World Class Government),
pemerintah telah meluncurkan Core Values (Nilai-Nilai dasar) ASN BerAKHLAK
dan Employer Branding (Bangga Melayani Bangsa).
2. Makna Loyal dan Loyalitas
Bagi seorang ASN, kata loyal dapat dimaknai sebagai kesetiaan, paling tidak
terhadap cita-cita organisasi, dan lebih-lebih kepada Negara Kesatuan Republik
Indonesia (NKRI).
3. Loyal dalam CORE VALUE ASN
Loyal, merupakan salah satu nilai yang terdapat dalam Core Values ASN yang
dimaknai bahwa setiap ASN harus berdedikasi dan mengutamakan kepentingan
bangsa dan negara dengan panduan perilaku.

F. ADAPTIF
Perilaku adaptif merupakan tuntutan yang harus dipenuhi dalam mencapai tujuan
baik individu maupun organisasi dalam situasi apa pun. Organisasi adaptif yaitu
organisasi yang memiliki kemampuan untuk merespon perubahan lingkungan dan
mengikuti harapan stakeholder dengan cepat dan fleksibel.

G. KOLABORATIF
Dyer and Singh (1998, dalam Celik et al, 2019) mengungkapkan bahwa kolaborasi
adalah “ value generated from an alliance between two or more firms aiming to become more
competitive by developing shared routines”. Selain diskursus tentang definisi kolaborasi,
terdapat istilah lainnya yang juga perlu dijelaskan yaitu collaborative governance. Irawan
(2017 P 6) mengungkapkan bahwa “ Collaborative governance “sebagai sebuah proses yang
melibatkan norma bersama dan interaksi saling menguntungkan antar aktor governance .
III. AGENDA 3: KEDUDUKAN DAN PERAN ASN DALAM NKRI
A. SMART ASN
1. Literasi Digital
a. Percepatan Literasi Digital
Menurut Vial (2019), transformasi digital memberikan lebih banyak informasi,
komputasi, komunikasi, dan konektivitas yang memungkinkan berbagai bentuk
kolaborasi baru di dalam jaringan dengan aktor yang terdiversifikasi.
b. Pengertian Literasi Digital
Ruang digital adalah lingkungan yang kaya akan informasi. Keterjangkauan
(affordances) yang dirasakan dari ruang ekspresi ini mendorong produksi, berbagi,
diskusi, dan evaluasi opini publik melalui cara tekstual (Barton dan Lee, 2013).
Affordance berarti alat yang memungkinkan kita untuk melakukan hal-hal baru,
berpikir dengan cara baru, mengekspresikan jenis makna baru, membangun jenis
hubungan baru dan menjadi tipe orang baru. Affordance dalam literasi digital adalah
akses, perangkat, dan platform digital. Sementara pasangannya yaitu kendala
(constraint), mencegah kita dari melakukan hal-hal lain, berpikir dengan cara lain,
memiliki jenis lain dari hubungan. Constraint dalam literasi digital bisa meliputi
kurangnya infrastruktur, akses, dan minimnya penguatan literasi digital (Jones dan
Hafner, 2012).
c. Peta Jalan Literasi Digital
Terdapat tiga pilar utama dalam Indonesia Digital Nation, yaitu masyarakat
digital yang dibarengi pula dengan pemerintah digital dan ekonomi digital.
Masyarakat digital meliputi aktivitas, penggunaan aplikasi, dan penggunaan
infrastruktur digital. Pemerintah digital meliputi regulasi, kebijakan, dan
pengendalian sistem digital. Sementara itu, ekonomi digital meliputi aspek SDM
digital, teknologi penunjang, dan riset inovasi digital.
d. Lingkup Literasi Digital
Dalam mencapai target program literasi digital, perlu diperhitungkan estimasi
jumlah masyarakat Indonesia yang telah mendapatkan akses internet berdasarkan
data dari APJII dan BPS. Identifikasi Target User dan Total Serviceable Market
penting untuk menentukan target spesifik program literasi digital. Saat ini, tingkat
penetrasi internet di Indonesia sebesar 78,18%, , meningkat 1,17 % dari tahun 2022
lalu.
e. Implementasi Literasi Digital
Sejalan dengan perkembangan ICT (Information, Communication and
Technology), muncul berbagai model pembelajaran secara daring. Selanjutnya,
muncul pula istilah sekolah berbasis web (web-school). Bermula dari kedua istilah
tersebut, munculah berbagai istilah baru dalam pembelajaran yang menggunakan
internet, seperti online learning, distance learning, web-based learning, dan elearning
(Kuntarto dan Asyhar, 2016). Gerakan Literasi Nasional dalam Materi Pendukung
Literasi Digital dari Kemendikbud 2017 (Kemendikbud, 2017) juga telah
menggariskan beberapa indikator terkait penguatan literasi digital di basis sekolah,
masyarakat dan keluarga.
2. Pilar Literasi Digital
Literasi digital memiliki 4 pilar wajib yang harus dikuasai oleh para peserta
orientasi PPPK yang terdiri dari etika, keamanan, budaya, dan kecakapan dalam
bermedia digital.
3. Implementasi Literasi Digital dan Implikasinya
Kerangka kerja literasi digital untuk kurikulum terdiri dari digital skill, digital
culture, digital ethics, dan digital safety. Kerangka kurikulum literasi digital
digunakan sebagai metode pengukuran tingkat kompetensi kognitif dan afektif
masyarakat dalam menguasai teknologi digital.

B. MANAJEMEN ASN
Setiap Pegawai ASN memiliki hak dan kesempatan untukmengembangkan kompetensi.
Pengembangan kompe-tensiantara lain melalui pendidikan dan pelatihan, seminar,kursus, dan
penataran. Dalam mengembangkan kompetensi ASN diberikankesempatan untukmelakukan
praktik kerja di instansi lain dipusat dan daerah dalam waktu paling lama 1 (satu) tahundan
pelaksanaannya dikoordinasikan oleh LAN dan BKN.
1. Peran, Tugas dan Kode Etik ASN, antara lain:
a. Melaksanakan kebijakan yang dibuat oleh Pejabat Pembina Kepegawaian sesuai dengan
Peraturan Perundang-Undangan.
b. Memberikan Pelayanan Publik yang Profesional dan Berkualitas.
c. Mempererat Persatuan dan Kesatuan Negara Kesatuan Republik Indonesia.
d. Kode Etik ASN : Kode Etik dan Kode Prilaku ASN bertujuan untuk menjaga martabat
dan Kehormatan ASN Perencana, Pelaksana dan Pengawas Penyelenggaraan tugas
umum pemerintahan dan pembangunan nasional melalui pelaksanaan kebijakan
pelayanan publik yang profesional, bebas dari intervensi politik serta bersih dari praktik
korupsi, kolusi dan nepotisme.
2. Fungsi Kode Etik ASN
a. Sebagai pedoman, panduan birokrasi publik/aparatur sipil negara dalam menjalanktugas
dan kewenangan agar tindakannya dinilai baik.
b. Sebagai standar penilaian sifat, perilaku dan tindakan birokrasi publik/aparatur sipil
negara dalam menjalankan tugas dan kewenangannya,
c. Etika birokrasi penting sebagai panduan norma bagi aparat birokrasi dalam menjalankan
tugas pelayanan pada masyarakat dan menempatkan kepentingan publik diatas
kepentingan pribadi.

IV. KETERKAITAN ANTARA AGENDA I, AGENDA II dan AGENDA III.


Materi yang terdapat dalam agenda 1, 2, dan agenda 3 pada umumnya pada dasarnya menjadi
satu kesatuan yang utuh, karena saling terkait satu dengan yang lainnya. Ketiga agenda memiliki
tujuan yang sama untuk untuk membentuk karakter ASN yang senantiasa menjunjung tinggi
kehormatan negara, pemerintah, dan martabat pegawai negeri sipil, serta mengutamakan kepentingan
negara daripada kepentingan sendiri, seseorang atau golongan. PPPK yang juga merupakan ASN
sudah seharusnya mengambil bagian di lini terdepan dalam setiap upaya bela negara, sesuai bidang
tugas dan tanggungjawab masing-masing. Untuk dapat mengabdikan diri secara total kepada negara
dan bangsa dan kesiagaan untuk menghadap berbagi ancaman multidimensional yang bisa saja terjadi
di masa yang akan datang, PPPK perlu mengaktualisasikan nilai-nilai dasar ASN yaitu berorientasi
pelayanan, akuntabel, kompeten, harmonis, loyal, adaptif, dan kolaboratif. Dengan demikian
diharapkan setiap pegawai memiliki profil sebagai Smart ASN demi mewujudkan ASN yang
profesional, memiliki nilai dasar, etika profesi, bebas dari intervensi politik, bersih dari praktik
korupsi, kolusi, dan nepotisme.
KEMENTERIAN AGAMA REPUBLIK INDONESIA
KANTOR KEMENTERIAN AGAMA KABUPATEN JEMBRANA
Jl. Hasanudin No. 1 Jembrana 82217
Telepon (0365) 41087; Faksimili (0365) 41184
Website: www.bali.kemenag.go.id / email: kajembrana@kemenag.go.id

SURAT TUGAS
NOMOR B-6948/Kk.18.2.1/Kp.02.3/10/2023

Menimbang : a. bahwa sehubungan dengan pelaksanaan Orientasi Pengenalan Nilai dan Etika
pada Instansi Pemerintah Angkatan XXXII, bagi Pegawai Pemerintah dengan
Perjanjian Kerja (PPPK), maka perlu menugaskan pejabat/pegawai untuk mengikuti
kegiatan tersebut;
b. bahwa berdasarkan pertimbangan pada point (a) maka perlu Menetapkan Surat
Tugas.

Dasar : Surat Kepala Balai Pendidikan Dan Pelatihan Keagamaan Denpasar, Nomor: B-
1190/Bdl.11/Kp.02.3/10/2023, Tanggal: 3 Oktober 2023, Hal: Pemanggilan Peserta
Orientasi Pegawai Pemerintah dengan Perjanjian Kerja (PPPK) Tahun 2023

Memberi Tugas

Kepada :

No Nama Pangkat / Gol Jabatan

Iftitah Hanim, S.Pd Guru Ahli Pertama Bidang Studi Biologi


1. IX
199505172023212045 pada MAN 2 Jembrana
Guru Ahli Pertama Bidang Studi
Andri Bastian, S.Pd
2. IX Pendidikan Jasmani, Olahraga dan
199303202023211018
Kesehatan pada MAN 2 Jembrana
Yogi Zulharman Setiawan, S.Pd Guru Ahli Pertama Bidang Studi Fisika
3. IX
199305122023211012 pada MAN 2 Jembrana

Julia Amrina, S.Pd Guru Ahli Pertama Bidang Studi Bahasa


4. IX
199407272023212064 Inggris pada MTsN 3 Jembrana

Noviyanty Indrasari Cardinata, S.Pd Guru Ahli Pertama Bidang Studi Bahasa
5. IX
199410152023212044 Arab pada MTsN 3 Jembrana

Ayu Zulfiah Hasan S.Pd Guru Ahli Pertama Bidang Studi


6. IX
199405052023212050 Matematika pada MTsN 4 Jembrana

Bahrul Ulum M S.Pd Guru Ahli Pertama Bidang Studi


7. IX
199104022023211008 Matematika pada MTsN 4 Jembrana
Guru Ahli Pertama Bidang Studi
Ahmad Fuad Rahman, S.Pd
8. IX Pendidikan Jasmani, Olahraga dan
199210112023211015
Kesehatan pada MTsN 4 Jembrana
Nur Afiah, S.Pd Guru Ahli Pertama Bidang Studi IPS
9. IX
198304032023212040 pada MTsN 4 Jembrana

Liya Hifziah, S.Pd Guru Ahli Pertama / Guru Kelas pada


10. IX
198505312023212029 MIN 2 Jembrana

Dokumen ini telah ditanda tangani secara elektronik.


Token : 348WAp
Dian Rizki Fauzi, S.Pd Guru Ahli Pertama / Guru Kelas pada
11. IX
199412012023211017 MIN 2 Jembrana
Guru Ahli Pertama Bidang Studi
Desam Irsal, S.Pd
12. IX Pendidikan Jasmani, Olahraga dan
199012072023211014
Kesehatan pada MIN 2 Jembrana
Siti Humairatuz Zuhriah, S.Pd Guru Ahli Pertama / Guru Kelas pada
13. IX
198410292023212019 MIN 4 Jembrana

Rahmawati Utari, S.Pd Guru Ahli Pertama / Guru Kelas pada


14. IX
199406262023212044 MIN 4 Jembrana

Purwanti, S.Pd Guru Ahli Pertama / Guru Kelas pada


15. IX
199007022023212031 MIN 6 Jembrana

Untuk : Orientasi Pengenalan Nilai dan Etika pada Instansi Pemerintah Angkatan XXXII,
bagi Pegawai Pemerintah dengan Perjanjian Kerja (PPPK), tanggal: 25 – 28
Oktober 2023, registrasi pukul: 07.15 – 08.15 WITA, pembukaan pukul: 09.00 –
10.00 WITA, di Kampus II Balai Diklat Keagamaan Denpasar.

Selesai melaksanakan tugas segera menyampaikan laporan kepada pemberi tugas sesuai ketentuan yang
berlaku.

Negara, 12 Oktober 2023


Kepala Kantor Kementerian Agama
Kabupaten Jembrana,

I Gede Sumarawan

Tembusan:
1. Kepala Seksi Pendidikan Islam Kantor Kementerian Agama Kabupaten Jembrana;
2. Kepala MAN 2 Jembrana;
3. Kepala MTsN 3 Jembrana;
4. Kepala MTsN 4 Jembrana;
5. Kepala MIN 2 Jembrana;
6. Kepala MIN 4 Jembrana;
7. Kepala MIN 6 Jembrana.

Pegawai Kantor Kementerian Agama Kabupaten Jembrana tidak menerima GRATIFIKASI dalam melaksanakan tugas.

Dokumen ini telah ditanda tangani secara elektronik.


Token : 348WAp

Anda mungkin juga menyukai