Anda di halaman 1dari 17

RETORIKA DAN KONSEP DIRI

MAKALAH

Oleh :

Kelompok 10

1. Dwi Ananda (220701058)


2. Emi Yohana Fransiska Sihombing (220701070)
3. Irene Pebrina Br Trg ( 220701100)
4. Reva Dina Amanda (220701034)

Dosen : Drs. Amhar Kudadiri M.Hum.

PROGRAM STUDI SASTRA INDONESIA

FAKULTAS ILMU BUDAYA

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA

MEDAN 2023
i
Kata Pengantar

Puji syukur kami panjatkan kehadirat Tuhan yang maha esa, karena atas berkah dan
rahmatnya kami dapat menyelesaikan makalah kami dengan judul “ RETORIKA DAN KONSEP
DIRI”.

Tidak lupa kami mengucapkan terima kasih kepada Bapak Drs. Amhar Kudadiri M.Hum
selaku dosen pengampu mata kuliah Pengantar Retorika, serta semua pihak yang turut
memberikan kontribusi dalam penyusunan makalah ini. Tentunya, makalah ini tidak akan bisa
maksimal tanpa dukungan dari berbagai pihak.

Kami sangat berharap semoga makalah ini dapat menambah pengetahuan dan pengalaman
bagi pembaca. kami sebagai penyusun menyadari bahwa masih banyak kekurangan dalam
penyusunan makalah ini karena keterbatasan pengetahuan dan pengalaman kami. Untuk itu,
kami mengharapkan kritik dan saran yang membangun dari pembaca demi kesempurnaan
makalah ini.

Medan, 27 Februari 2023

Kelompok 10

ii
Daftar Isi

Kata Pengantar .................................................................................................................... ii

Daftar Isi ............................................................................................................................ iii

BAB I, PENDAHULUAN...................................................................................................1

A. Latar Belakang ...........................................................................................................1

B. Rumusan Masalah......................................................................................................2

C. Tujuan ........................................................................................................................2

BAB II, PEMBAHASAN ....................................................................................................3

A. Retorika Sebagai Seni Berbicara ...............................................................................3

B. Konsep Diri................................................................................................................5

BAB III, PENUTUP ..........................................................................................................12

A. Simpulan ..................................................................................................................12

B. Saran ........................................................................................................................12

Daftar Pustaka ....................................................................................................................13

iii
BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Kemampuan berbicara merupakan kemampuan berkomunikasi yang sangat mendasar


yang dimiliki oleh manusia. Sejak lahir manusia sudah berkomunikasi dengan cara
menangis saat bayi, selanjutnya kemampuan berkomunikasinya semakin meningkat
seiring dengan waktu. Sebagian besar komunikasi yang dilakukan oleh manusia berupa
komunikasi secara lisan, salah satunya dengan retorika.

Retorika berasal dari bahasa Inggris “rhetoric” dan bersumber dari bahasa Latin
“rhetorica” yang berarti ilmu berbicara. Retorika merupakan kesenian berbicara baik
yang digunakan dalam proses komunikasi antar sesama manusia dengan keterampilan
teknis yang diasah. Tidak hanya berbicara lancar tanpa jalan pikiran yang jelas dan tanpa
isi, melainkan suatu kemampuan untuk berbicara dan dan berpidato secara singkat, padat,
jelas da mengesankan. Retorika mencakup ingatan yang kuat, teknik pengungkapan yang
baik, kreasi dan fantasi yang tinggi, dan daya pembuktian dan penilaian yang tepat.
Kemampuan berbicara jelas supaya mudah dimengerti, singkat untuk menghemat waktu,
dan sebagai tanda kecerdasan. Jadi, retorika merupakan suatu ilmu berbicara yang sangat
dibutuhkan oleh manusia, karenanya dengan retorika seseorang dapat berinteraksi dengan
0
baik, seperti yang telah di jelaskan bahwa retorika merupakan kemampuan seseorang
berbicara di depan umum secara jelas, singkat, padat, dan mengesankan, dan yang paling
penting, ketika seseorang beretorika maka audiens atau lawan bicaramya dapat tertarik
untuk mendengarkan serta menerima pesan dari penutur.

Untuk memabangun komunikasi yang baik, ada faktor yang penting untuk dimiliki
setiap orang, yaitu Konsep Diri. Konsep diri adalah pandangan dan perasaan tentang diri.
Persepsi tentang diri ini boleh bersifat psikologi, sosial dan fisik. Konsep ini bukan hanya
gambaran deskripstif, tetapi juga penilaian tentang diri. Jadi konsep diri meliputi apa
yang dipikirkan dan apa yang dirasakan tentang diri.

B. Rumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang di atas, terdapat beberapa rumusan masalah berikut ini:
1. Apa yang dimaksud dengan Retorika?
2. Apa yang dimaksud dengan Konsep Diri?
3. Bagaimana pengaruh Konsep Diri terhadap komunikasi interpersonal?

C. Tujuan

Berdasarkan rumusan masalah di atas, terdapat beberapa tujuan penulisan berikut ini:
1. Mengetahui yang dimaksud dengan Retorika
2. Mengetahui yang dimaksud dengan Konsep Diri
3. Mengetahui bagaimana pengaruh Konsep Diri terhadap komunikasi interpersonal
1
BAB II
PEMBAHASAN

A. Retorika Sebagai Seni Berbicara

Retorika adalah suatu gaya seni berbicara baik yang dicapai berdasarkan bakat alami
(Talenta) dan keterampilan teknis. Dewasa ini retorika diartikan sebagai kesenian untuk
berbicara baik, yang dipergunakan dalam proses komunikasi antar manusia. Kesenian
berbicara ini bukan hanya berarti berbicara secara lancar tampa jalan fikiran yang jelas
dan tampa isi, melainkan suatu kemampuan untuk berbicara dan berpidato secara singkat,
jelas, padat dan mengesankan. Retorika modern mencakup ingatan yang kuat, daya kreasi
dan fantasi yang tinggi teknik pengungkapan yang tepat dan daya pembuktian serta
penilaian yang tepat. Ber-retorika juga harus dapat dipertanggung jawabakan disertai
pemilihan kata dan nada bicara yang sesuai dengan tujuan, ruang, waktu, situasi, dan
siapa lawan bicara yang dihadapi.

Titik tolak retorika adalah berbicara. Berbicara berarti mengucapkan kata atau kalimat
kepada seseorang atau sekelompok orang, untuk mencapai suatu tujuan tertentu
(misalnya memberikan informasi atau memberi informasi). Berbicara adalah salah satu
kemampuan khusus pada manusia. Oleh karena itu pembicaraan setua umur bangsa
manusia. Bahasa dan pembicaraan ini muncul, ketika manusia mengucapkan dan
menyampaikan pikirannya kepada manusia lain.

2
Retorika modern adalah gabungan yang serasi antara pengetahuan, fikiran, kesenian
dan kesanggupan berbicara. Dalam bahasa percakapan atau bahasa populer, retorika
berarti pada tempat yang tepat, pada waktu yang tepat, atas cara yang lebih efektif,
mengucapkan kata- kata yang tepat, benar dan mengesankan ini berarti orang harus dapat
berbicara jelas. singkat dan efektif. jelas supaya mudah dimengerti; singkat untuk
menghemat waktu dan sebagai tanda kepintaran: dan efektif karena apa gunanya
berbicara kalau tidak membawa efek? dalam konteks ini sebuah pepatah cina
mengatakan, "orang yang menembak banyak. belum tentu seorang penembak yang baik.
Orang yang berbicara banyak tidak selalu berarti seorang yang pandai bicara."

Keterampilan dan kesanggupan untuk menguasai seni berbicara ini dapat dicapai
dengan mencontoh para rektor atau tokoh-tokoh yang terkenal dengan mempelajari dan
mempergunakan hukum-hukum retorika dan dengan melakukan latihan yang teratur
dalam seni berbicara dituntut juga penguasaan bahan dan pengungkapan yang tepat
melalui bahasa.

Dalam retorika dikenal juga Dialektika dan Public speaking Dialektika adalah metode
untuk mencari kebenaran lewat diskusi dan debat. Melalui dialektika yang dimiliki orang
dapat menyelami suatu masalah, mengemukakan pendapat dan menyusun jalan pikiran
secara logis hubungan retorika dengan dialektika adalah karena diskusi dan debat juga
merupakan bagian dari ilmu retorika. Public speaking adalah cara berbicara didepan
khalayak umum yang sangat menuntut kelancaran berbicara, control emosi, pemilihan
kata dan nada bicara, kemampuan untuk mengendaliakan suasana, dan juga penguasaan
bahan yang akan dibicarakan. Dalam public speaking juga dibutuhkan penguasaan medan
dan pengenalan terhadap karakter audience yang diajak berbicara dan bahasa juga
menyangkut gaya tubuh yang menunjang materi pembicaraan.

3
Ilmu retorika, dialektika, dan public speaking secara umum diperlukan oleh semua
orang, tetapi secara khusus sangat diperlukan oleh mereka yang bergerak dibidang
politik, komunikasi dan juga seorang manajer. Dalam pengaplikasian dari retorika juga
sangat diperlukan kemampuan berfikir secara cepat dan tepat dalam menganalisa
perkataan lawan bicara serta apa yang diperlukan perkataan lawan bicara serta apa yang
akan kita bicarakan. Jika diskusi dilakukan secara berkelompok maka juga akan
diperlukan kemampuan berkoordinasi secara cepat dengan atau tanpa harus melakukan
perundingan terlebih dahulu

B. Konsep Diri

Konsep diri (self consept) merupakan suatu bagian yang penting dalam setiap
pembicaraan tentang kepribadian manusia. Menurut Rochman Natawidjaya (1979),
konsep diri adalah “…persepsi individu mengenai dirinya sendiri, kemampuan dan
ketidakmampuannya, tabiat-tabiatnya, harga dirinya dan hubungannya dengan orang
lain.” Konsep diri merupakan sufat yang unik pada manusia, sehingga dapat di gunakan
untuk membedakan manusia dari makhluk hidup lainnya. Konsep diri digolongkan dalam
2 jenis, yaitu gambaran diri dan penghargaan diri.

Gambaran diri termasuk peran anda melihat apa yang dilakukan diri anda, kategori
penempatan dalam diri anda, bahasa yang anda gunakan untuk menjelaskan diri anda dan
pemahaman anda tentang bagaimana orang lain melihat diri anda. Penghargaan diri atau
penilaian diri adalah evaluasi anda tentang diri andadan manfaat, dan indikasi bagaimana
anda menyukai dan menilai diri anda. William D. Brooks mendefinisikan konsep dini
adalah pandangan dan perasaan kita tentang diri kita. Persepsi tentang diri ini boleh

4
bersifat psikologi sosial, dan fisik. Bayangkan anda mengajukan pertanyaan-pertanyaan
ini pada diri anda sendiri:

Bagaimana watak saya sebenarnya?


Apa yang membuat saya bahagia atau sedih?
Apa yang sangat mencemaskan saya?
Bagaimana orang lain memandang saya?
Apakah mereka menghargai atau merendahkan saya?
Apakah mereka membenci atau menyukai saya?
Bagaimana pandangan saya tentang penampilan saya?
Apakah saya orang cantik atau jelek?
Apakah tubuh saya kuat atau lemah?

Jawaban pada tiga pertanyaan yang pertama menunjukkan persepsi psikologi tentang
diri anda; jawaban pada tiga pertanyaan kedua, persepsi sosial pada diri anda dan
jawaban pada tiga pertayaan terakhir, persepsi fisik tentang diri anda konsep diri bukan
hanya sekedar gambaran deskriptif, tetapi juga penilaian anda tentang diri anda. Jadi,
konsep diri meliputi apa yang anda pikirkan dan apa yang anda rasakan tentang diri anda.

Bagaimana konsep diri anda dibentuk?. Kita dilahirkan tanpa konsep diri, tapi kita
berusaha menemukannya dengan kunci peran dalam membuat sesuatu. Konsep diri
dibentuk dari lingkungan, orang-orang disekitar anda, orang tua, rekan kerja dan lain-
lain. Jika seseorang menganggap anda penting, mereka akan membuat anda merasa
diterima, dicintai bernilai dan hasilnya anda akan mengembangkan konsep diri yang
positif. Disisi lain ketika orang-orang melihat rendah diri anda seperti dikucilkan atau
yang lainnya, itu adalah pengembangan konsep diri yang negative sebagai akibat.

5
1. Faktor-faktor yang Mempengaruhi Konsep Diri

a. Orang lain

Gabriel Marcel, filosof eksestensialis, yang mencoba menjawab misteri keberadaan,


The Mystery of being, menulis tentang peranan orang lain dalam memahami diri kita,
"kita mengenal diri kita dengan mengenal orang lain lebih dahulu. Harry Stack sullivan
(1953) menjelaskan bahwa jika kita di terima orang lain, di hormati dan disenangi karena
keadaan diri kita, kita akan cendrung bersikap menghormati dan menerima diri kita.
Sebaliknya, bila orang lain selalu meremehkan kita, menyalahkan kita dan menolak kita,
kita akan cendrung tidak akan menyenangi diri kita.

b. Kelompok rujukan (Reference Group)

Dalam pergaulan bermasyarakat, kita pasti menjadi anggota berbagai kelompok, RT.
Persatuan Bulutangkis, Ikatan Sarjana Komunikasi. Setiap kelompok mempunyai norma-
norma tertentu. Ada kelompok secara emosional mengikat kita, dan berpengaruh terhadap
pembentukan konsep diri kita. Ini disebut kelompok rujukan.

2. Komponen konsep diri

a. Citra Diri (Self Image)

Citra diri atau gambaran diri ini biasa dikenal sebagai self image adalah perilaku
individu secara fisik pada dirinya sendiri, baik disadari maupun tak disadari. Komponen

6
self image mencakup persepsi atau tanggapan, baik di masa lalu maupun sekarang, terkait
ukuran dan bentuk tubuh serta kemampuan pada dirinya (fisik).

b. Ideal Diri

Ideal diri adalah persepsi seorang individu mengenai bagaimana individu tersebut
semestinya berperilaku berdasar pada standar pribadinya dan terkait dengan cita-citanya.
Pembentukan ideal diri ini mulai ada sejak individu itu berada pada masa anak-anak dan
dipengaruhi pula oleh individu lain yang berada di sekitar dirinya. Ideal diri disebut juga
sebagai pengharapan atas dirinya sendiri. Hal ini seperti harapan atas kemungkinan
menjadi apa dirinya kelak sesuai dengan idealisme dirinya.

c. Harga Diri (Self Esteem)

Harga diri atau biasa disebut sebagai self esteem ini adalah persepsi seorang individu
akan hasil yang dicapainya dengan menelaah seberapa banyak kesesuaian perilakunya
dengan ideal dirinya. Self esteem ini memang terbentuk sejak kecil sebab adanya
perhatian dan penerimaan dari individu dan lingkungan sekitarnya.

Self esteem atau harga diri ini dihasilkan dari persepsi dan penilaian seorang individu
terhadap dirinya terkait yang diharapkan dengan fakta yang ada pada dirinya. Apabila
semakin luas ketidaksesuaian antara pengharapan dan fakta atau kenyataan di dirinya,
akan semakin rendah rasa harga dirinya. Sebaliknya, Apabila individu tersebut semakin
mendekati ideal dirinya atau pengharapan atas dirinya dan menyukai atas apa yang
dikerjakan, akan semakin tinggi pula rasa harga dirinya.

7
d. Peran Diri

Peran diri adalah segenap bentuk sikap atau tingkah laku, nilai, dan tujuan yang
diharapkan oleh suatu kelompok sosial terkait dengan fungsi dan peran individu di dalam
masyarakat atau kelompok sosial tersebut.

e. Identitas Diri

Identitas diri adalah kepekaan individu terhadap dirinya yang dihasilkan dari
pengamatan dan penilaian dirinya dengan menyadari bahwa dirinya itu memiliki
perbedaan dengan individu lain. Komponen self concept ini mulai terbentuk dan
berkembang pada diri individu sejak masa kanak-kanaknya.

3. Pengaruh Konsep Diri terhadap komunikasi interpersonal

Komunikasi interpersonal adalah salah satu jenis komunikasi yang bisa kita lakukan
dalam kehidupan sehari-hari. Komunikasi yang satu ini sangat sering kita lakukan hingga
mungkin dalam keseharian kita tidak pernah lepas dari komunikasi interpersonal. Oleh
karena itulah, memahami apa saja faktor yang mempengaruhi proses komunikasi
interpersonal sudah sewajarnya kita lakukan mengingat pentingnya sistem komunikasi
interpersonal ini dalam kehidupan sehari-hari.

Ada banyak sekali faktor yang mempengaruhi komunikasi interpersonal. Salah


satunya adalah konsep diri baik komunikan ataupun komunikator yang terlibat dalam
suatu komunikasi interpersonal. Dengan demikian, memahami pengaruh konsep diri
terhadap komunikasi interpersonal adalah salah satu hal penting yang harus diketahui
oleh kita yang sering kali melakukan komunikasi interpersonal. Berikut pengaruh konsep
diri terhadap komunikasi interpersonal.

8
a. Nubuat yang dipenuhi sendiri

Konsep diri merupakan faktor yang sangat menentukan dalam komunikasi


interpersonal. karena setiap orang bertingkah laku sedapat mungkin sesui dengan sikap
dirinya. Kecenderungan untuk bertingkah laku sesui dengan konsep diri disebut sebagai
nubuat yang di penuhi sendiri. Bila anda berpikir anda orang bodoh, Anda akan benar-
benar menjadi orang bodoh. Bila anda merasa memilki kemampuan untuk mengatasi
persoalan, maka persoalan apapun yang anda hadapi pada akhimya dapat anda atasi.
Anda berusaha hidup sesui label yang anda lekatkan pada diri anda. Hubungan konsep
diri dengan prilaku, mungkin dapat disimpulan dengan ucapan para penganjur berpikir
positif, you don't think what you are, you are what you think.

b. Membuka diri

Pengetahuan tentang diri akan meningkatkan komunikasi, dan pada saat yang sama,
berkomunikasi dengan orang lain meningkatkan pengetahuan tentang diri kita. Dengan
membuka diri, konsep diri menjadi lebih dekat pada diri kita. Bila konsep diri sesui
dengan pengalaman kita, kita akan lebih terbuka untuk menerima pengalaman-
pengalaman dan gagasan-gagasan baru, lebih cendrung menghindari sikap defensif, dan
lebih cermat memandang diri kita dan orang lain.

c. Percaya diri (self confidence)

Keinginan untuk menutup diri, selain karena konsep diri yang negatif, timbul dari
kurangnya kepercayaan kepada kemampuan sendiri. Orang yang tidak menyenangi
dirinya merasa bahwa dirinya tidak akan mampu mengatasi persoalan. Orang yang
kurang percaya diri akan cendrung sedapat mungkin menghindari situasi komunikasi. Ia
9
takut orang lain akan mengejek atau menyalahkannya. Dalam diskusi, ia akan lebih
banyak diam. Dlam pidato, ia berbicara terpatah-patah.

Tentu tudak semua aprehensi komunikasi di sebabkan kurangnya percaya diri, tetapi
di antara berbagai faktor. percaya diri adalah yang paling menentukan Dalam
komunikasi, kita masih dapat mengunakan nasihat tokoh psikosibernetik yang popular,
untuk meningkatkan percaya diri, menimbulkan konsep diri yang sehat menjadi perlu.
(maltz, 1970.55).

d. Selektivitas

Konsep diri memengaruhi perilaku komunikasi kita karena konsep diri memengaruhi
kepada pesan apa anda bersedia membuka diri, bagaimana kita memersepsi pesan itu, dan
apa yang kita ingat.

10
BAB III
PENUTUP

A. Simpulan

Sebagian besar komunikasi yang dilakukan oleh manusia berupa komunikasi secara
lisan, salah satunya dengan retorika. Retorika merupakan kesenian berbicara baik yang
digunakan dalam proses komunikasi antar sesama manusia dengan keterampilan teknis
yang diasah. Untuk membangun komunikasi yang baik (termasuk dalam beretorika), ada
faktor yang penting untuk dimiliki setiap orang, yaitu Konsep Diri. Konsep diri adalah
pandangan dan perasaan tentang diri. Persepsi tentang diri ini boleh bersifat psikologi,
sosial dan fisik. konsep diri memiliki peran penting terhadap keefektifan komunikasi
interpersonal yang dilakukan komunikan.

B. Saran

Konsep diri merupakan salah satu faktor yang memengaruhi kecakapan dalam
berkomunikasi secara interpersonal. Oleh karena itulah, memahami apa saja faktor yang
mempengaruhi proses komunikasi interpersonal sudah sewajarnya kita lakukan
mengingat pentingnya sistem komunikasi interpersonal ini dalam kehidupan sehari-hari.

11
Salah satunya dalam beretorika pemahaman mengenai konsep diri khususnya konsep diri
positif akan membuka peluang keefektifan pembicaraan yang disampaikan.

12
Daftar Pustaka

Dhanik Sulistyarini, S.Sos., MComm&MediaST, Dr. Anna Gustina Zainal, M.Si, Buku Ajar
RETORIKA, Serang Banten: CV. AA. RIZKY, 2020

13

Anda mungkin juga menyukai