Anda di halaman 1dari 9

KONSEP DASAR RETORIKA

NAMA : Hariyani Fazrin Bako


NIM : 2193111011
MATA KULIAH : Retorika
DOSEN PENGAMPU : Diah Eka Sari, S.Pd., M.Pd.

PRODI PENDIDIKAN BAHASA DAN SASTRA INDONESIA


FAKULTAS BAHASA DAN SENI
UNIVERSITAS NEGERI MEDAN
2020
KATA PENGANTAR

Puji dan syukur saya panjatkan kepada Allah SWT , karena berkat rahmat serta hidayahNya
saya dapat menyusun makalah ini dengan baik. Adapun Makalah ini dibuat untuk Memenuhi
tugas mata kuliah Retorika dengan dosen pengampu ibu Diah Eka Sari. S.Pd., M.Pd.
Saya menyadari bahwa makalah ini masih memiliki kekurangan. Oleh karena itu, saya
mengharapkan saran dan kritik dari pembaca yang bersifat membangun dan membantu
perbaikan perbaikan dalam makalah ini nantinya.
Dengan ini saya mempersembahkan makalah ini, semoga makalah ini dapat memberikan
manfaat kepada pembaca.

Medan, September 2020

Hariyani Fazrin Bako


DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR .................................................................................................................. i


DAFTAR ISI .............................................................................................................................. ii
BAB I .......................................................................................................................................... 1
PENDAHULUAN ....................................................................................................................... 1
A. Latar Belakang Masalah.................................................................................................. 1
B. Rumusan Masalah ........................................................................................................... 1
C. Tujuan ............................................................................................................................. 1
BAB II ........................................................................................................................................ 2
PEMBAHASAN ......................................................................................................................... 2
A. Definisi Retorika .............................................................................................................. 2
B. Tujuan Retorika .............................................................................................................. 3
C. Manfaat Retorika ............................................................................................................ 4
BAB III ....................................................................................................................................... 6
PENUTUP .................................................................................................................................. 6
Kesimpulan ............................................................................................................................. 6
Saran ...................................................................................................................................... 6
DAFTAR PUSTAKA .................................................................................................................. 7
BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah

Retorika atau ilmu komunikasi adalah cara pemakaian bahasa sebagai seni yang
didasarkan pada suatu pengetahuan atau metode yang teratur atau baik untuk
menyampaikan suatu informasi, persuasi, motivasi, maupun pengetahuan itu sendiri.
Berpidato, ceramah, khutbah juga termasuk kajian retorika.
Retorika mulai dikenal pada tahun 465 SM, ketika Corax menulis makalah
bejudul Techne Lagon (Seni Kata-Kata). Pada waktu itu seni berbicara atau ilmu
berbicara hanya digunakan untuk membela diri dan mempengaruhi orang lain.
Membela diri di pengadilan ketika orang lain mengambil tanah atau mengakui
tanahnya karena waktu itu belum ada sertifikat tanah. Membela diri ketika seseorang,
katakanlah orang kaya raya dituduh mengorbankan kehormatannya dengan hanya
mencari setandan pisang di kebun dan sebagainya.Singkat retorika atau ilmu
komunikasi pada waktu itu hanya digunakan untuk membela diri yang berhubungan
dengan kepentingan sesaat dan praktis.

B. Rumusan Masalah
Apa itu Definisi Retorika
Apakah Tujuan Retorika
Apakah Manfaat Retorika

C. Tujuan
Mengetahui Definisi Retorika
Mengetahui Tujuan Retorika
Mengetahui Manfaat Retorika
BAB II
PEMBAHASAN

A. Definisi Retorika
Secara etimologi (asal kata), Retorika berasal dari bahasa latin (Yunani kuno)
yaitu Rhetorica yang artinya seni berbicara dan dari bahasa Inggris Rhetoric yang
berarti kepandaian berpidato atau berbicara. Secara terminologi (istilah) dalam bahasa
Inggris Retorika dikenal dengan istilah “the art of speaking” yang artinya seni di
dalam berbicara atau bercakap. Dengan demikian, secara sederhana dapat
dikemukakan Retorika adalah suatu bidang ilmu yang mempelajari atau
mempersoalkan tentang bagaimana cara berbicara yang mempunyai daya tarik yang
mempesona, sehingga orang yang mendengarkannya dapat mengerti dan
tergugah perasaannya.
Berbicara memiliki hubungan erat dengan retorika sebab retorika menjadi titik
tolak dari berbicara. Istilah retorika dapat ditemukan dalam perbendaharaan bahas
Inggris dengan kata rethoric yang berarti kepandaian berbicara atau berpidato.
Retorika (Mardhiyah, 2015, p. 4) adalah sebuah ilmu yang mengajarkan tentang
bagaimana cara berbicara di depan umum (public speaking). Komunikasi yang
dilakukan di dalam retorika tidak hanya menginformasikan sesuatu, namun
bagaimana memenangkan opini lawan bicara (khalayak umum) bahkan
mempengaruhinya. Retorika merupakan seni menggunakan kata-kata secara
mengesankan, baik lisan maupun tulisan, atau berbicara dengan banyak orang
menggunakan pertunjukan atau rekaan (Suhandang, 2009, p. 26).
Ancangan pragmatik yang disebutnya sebagai retoris adalah mengacu pada
kajian mengenai pemakaian bahasa secara efektif dalam berkomunikasi (Susanti,
Sumarlam, Djatmika, & Rohmadi, 2016, p. 22). Retorika mempersoalkan tentang
bagaimana mencari kebenaran dengan dialog sebagai tekniknya, karena dengan dialog
kebenaran dapat timbul dengan sendirinya (Iskandar, 2010, p. 3). Retorika sebagai
kemampuan seseorang untuk menyatakan pikiran dan perasaannya dengan
menggunakan lambang-lambang bahasa (Agung, 1989, p. 3).
Menurut beberapa definisi yang dikemukakan para ahli terlihat semuanya
mengacu dan memberi penekanan kepada kemampuan menggunakan bahasa lisan
(berbicara) yang baik dengan memberikan sentuhan gaya (seni) di dalam
penyampaiannya dengan tujuan untuk memikat/menggugah hati pendengarnya dan
mengerti dan memahami pesan yang disampaikannya. Seni berbicara akan membantu
seseorang untuk sukses menjadi pembicara yang mampu memperlihatkan kekuatan
bahasanya untuk membujuk masyarakat dengan persuasinya, membentuk persepsi,
dan meraih simpati public (Asmara, 2016, p. 380). Hal ini tentu membutuhkan
penguasaan teknik berbicara yang bukan hanya baik, tetapi juga menarik, sehingga
dapat mengantarkan seorang pembawa acara dapat berbicara dan berpresentasi secara
jelas, padat serta mengesankan bagi pendengar. Seni berbicara terealisasikan dalam
tayangan mengenai informasi.
B. Tujuan Retorika
Dari beberapa definisi yang dikemukakan para ahli terlihat semuanya mengacu
dan memberi penekanan kepada kemampuan menggunakan bahasa lisan (berbicara)
yang baik dengan memberikan sentuhan gaya (seni) didalam penyampaiannya dengan
tujuan untuk memikat/menggugah hati pendengarnya dan mengerti dan memahami
pesan yang disampaikannya. Salah satu yang dipelajari dalam Retorika adalah
bagaimanana seseorang memahami persepsi.
Persepsi adalah proses yang terintegrasi dalam individu yang terjadi sebagai
reaksi atas stimulus yang diterimanya. Sebuah konsensus (kesamaan persepsi kolektif
pada satu isu tertentu) yang tercapai melalui diskusi sosial akan menimbulkan opini
publik, sedangkan pada diri individu sendiri, opini bisa bersifat laten atau manifes.
Opini yang bersifat laten disebut sikap. Sikap adalah suatu predisposisi terhadap
sesuatu objek, yang di dalamnya termasuk sistem kepercayaan, perasaan, dan
kecenderungan perilaku terhadap obyek tersebut. Sikap bisa dipelajari, bersifat stabil,
melibatkan aspek kognisi dan afeksi, dan menunjukkan kecenderungan perilaku.
Asal konsep Retorika adalah persuasi. Definisi persuasi adalah; (1) Tindakan untuk
mengubah sikap dan perilaku seseorang dengan menggunakan kata-kata lisan/tertulis,
(2) suatu usaha untuk menanamkan opini baru, dan (3) Suatu usaha yang dilakukan
secara sadar, untuk mengubah sikap, kepercayaan, dan perilaku orang dengan
transmisi pesan.
Titik tolak Retorika adalah berbicara. Berbicara berarti mengucapkan kata atau
kalimat kepada seseorang atau sekelompok orang, untuk mencapai suatu tujuan
tertentu (misalnya memberikan informasi atau memberi informasi). Berbicara adalah
salah satu kemampuan khusus pada manusia. Oleh karena itu, pembicaraan setua
umur bangsa manusia. Bahasa dan pembicaraan ini muncul, ketika manusia
mengucapkan dan menyampaikan pikirannya kepada manusia lain.

C. Manfaat Retorika
Beberapa ahli membagi masalah retorika menjadi dua bagian, yaitu retorika
verbal dan nonverbal. Keraf (1990), bahwa retorika bentuk verbal yaitu pengetahuan
mengenai bahasa dan penggunaan bahasa dengan baik sedangkan retorika nonverbal
yaitu pengetahuan mengenai objek tertentu yang akan disampaikan dengan bahasa
tadi. Sejalan dengan itu, Ernes dan Nancy (1997, p. 223) berpendapat masalah
retorika dibagi menjadi dua, retorika verbal dan retorika nonverbal. Unsur verbal
dalam retorika meliputi tindakan berupa kata-kata dan retorika nonverbal yang
meliputi seluruh sikap, ekspresi, dan gerakan tubuh. Kata kata dalam retorika bentuk
verbal mencakup semua kata yang terucap dan tertulis.
Penggunaan retorika verbal dan nonverbal dalam kaitan retorika dengan teknik
persuasi. Dari jenis diksi yang ada, diksi denotatif, konotatif, khusus, umum, ilmiah
dan populer serta gaya bahasa yang digunakan mempunyai strategi diksi dan gaya
bahasa yang dapat mempengaruhi pendengar (audience). Berbagai elemen retorika
nonverbal atau bahasa tubuh yang dipilih juga berfungsi untuk melancarkan proses
strategi seseorang dalam mempengaruhi pendengar (audience).
Jika diteliti lebih dalam, retorika memiliki perkembangan yang berbeda pada tiap
zamannya dan perlu kamu tahu bahwa fungsi retorika itu selalu berubah. Pada periode
Romawi, retorika itu alat kepentingan kekuasaan, sedang pada abad pertengahan,
retorika adalah alat dakwah para agamawan.Di balik peliknya perjalanan retorika
terdapat manfaat yang dapat dirasakan dalam kehidupan sehari-hari diantaranya :
1. pandai dalam merangkai kata saat berbica di depan umum
2. Memahami pentingnya intonasi dalam berbicara dengan orang lain
3. Ide yang ingin di sampaikan kepada orang lain akan lebih mudah dicerna
4. Akan lebih menghargai orang yang berbicara di depannya
BAB III

PENUTUP

Kesimpulan
Retorika adalah kemampuan atau seni berkomunikasi guna menyampaikan suatu hal
kepada orang orang dan biasanya bersifat persuasif. Tujuan dari retorika adalah untuk
meyakinkan, mempengaruhi pendengar atau pembaca terhadap apa yang kita bicarakan atau
kita tulis. Guna dari mempelajari retorika ialah agar jika kita me jadi seorang pembicara atau
penulis yang menarik, profesional, memahamkan, serta mampu memahami keadaan daripada
pembaca atau lawan bicara kita sehingga tercipta suatu komunikasi yang baik dan tercapainya
maksud yang kita inginkan.

Saran
Sebagai manusia kemampuan berkomunikasi adalah suatu anugerah yang Tuhan
berikan, kita sebagai manusia hendaknya mengembangkan dan menggunakan kemampuan
berkomunikasi kita sebagai suatu yang bermakna dan bermanfaat bagi setiap orang. Untuk itu
hendaknya kita memanfaatkan kemampuan berkomunikasi kita sebaik mungkin.
DAFTAR PUSTAKA

Jurnal bahasa dan pengajaran nya, strategi retorika verbal dan non verbal dala acara
Indonesia lawyers club, Ayulinda Wulandari.
Manfaat Retorika dalam kehidupan, idn Times.com
Retorika sebagai seni berbicara, Iskandar Denny
Modul retorika, M.Mukhtasyar Syamsuddin

Anda mungkin juga menyukai