“Retorika”
Disusun Oleh :
BANTAENG RAYA
(HPMB-RAYA)
i
KATA PENGANTAR
Segala puji hanya bagi Allah swt, penguasa alam semesta, yang
telah menciptakan rasa cinta sebagai jalan; yang menciptakan ketaatan
dan ketundukan kepada-Nya berdasarkan ketulusan cinta sebagai bukti,
yang menggerakkan jiwa kepada berbagai macam kesempurnaan sebagai
sugesti untuk mencari dan mendapatkan cinta tersebut. Tuhan yang telah
membangkitkan hasrat dan minat demi meraih harapan sang pencari
cinta, sehingga manusia dapat hidup dalam indahnya kasih sayang dan
cinta dalam kedamaian.
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR..............................................................................i
DAFTAR ISI.......................................................................................ii
BAB I PENDAHULUAN........................................................................1
A. Latar Belakang.............................................................................1
B. Rumusan Masalah........................................................................1
C. Tujuan........................................................................................2
BAB II PEMBAHASAN.........................................................................3
A. Pengertian Retorika......................................................................3
B. Sejarah Perkembangan Retorika...................................................5
C. Tokoh-Tokoh Retorika................................................................10
D. Unsur-unsur Retorika..................................................................11
E. Jenis-Jenis Retorika....................................................................14
F. Tujuan Retorika.........................................................................16
G. Fungsi Retorika........................................................................17
H. Cara Beretorika........................................................................18
BAB III PENUTUP............................................................................21
A. Kesimpulan................................................................................21
B. Saran........................................................................................22
DAFTAR PUSTAKA...........................................................................23
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Retorika adalah penggunaan bahasa dengan baik atau efektif yang harus
dipelajari seseorang yang menggunakan bahasa dengan cara yang efektif
untuk tujuan tertentu. Hal tersebut sesuai dengan pendapat yang
diutarakan oleh Keraf (2000:1) bahwa retorika adalah suatu istilah yang
secara tradisional diberikan pada suatu tehnik pemakaian bahasa sebagai
seni, yang didasarkan pada suatu pengetahuan yang tersusun baik. Jadi,
retorika tidak dapat dilepaskan dari hakikat bahasa. Sebab erat kaitannya
dengan penggunaan semua unsur kebahasaan. Berbahasa yang efektif,
dalam kaitannya dengan gaya penulisan, dapat diklasifikasikan ke dalam
tiga hal pokok yaitu, kejujuran, sopan santun, menarik. Kejujuran dalam
kaitannya dengan gaya penulisan, yaitu tercermin pada susunan yang
jelas dan tidak berbelit-belit. Penulisnya tidak termasuk mendustai
pembaca dengan kata-kata yang hebat. Sopan santun adalah salah satu
cara menghormati atau menghargai orang lain dengan sikap santun,
dalam pergaulan sehari-hari, dan berperilaku yang akrab, misalnya
berbicara dalam nada lembut. Namun, dalam kaitannya dengan gaya
penulisan sikap sopan santun ini diwujudkan dalam susunan kalimat yang
menarik. Rasa menghormati dan menghargai orang lain justru diuraikan
melalui penggunaan kalimat yang efektif atau kalimat yang jelas.
Sedangkan menarik merupakan sesuatu yang ditunjukkan dan tidak
membosankan, agar pembaca mudah memahami cara penulisan dalam
kosa kata harus mengubah panjang pendek kalimat dan sruktur
morfologisnya artinya dalam penulisan surat pembaca bahasanya jangan
terlalu luas. Kemenarikan diharapakan dapat menciptakan rasa senang
bagi pembaca.
B. Rumusan Masalah
1. Apa pengertian retorika?
2. Bagaimana sejarah perkembangan retorika?
3. Siapa toko-toko retorika?
4. Apa unsur-unsur retorika?
5. Bagaimana jenis-jenis retorika?
6. Apa tujuan retorika?
7. Apa fungsi retorika?
8. Bagaimana cara beretorika?
C. Tujuan penulisan
1. untuk mengetahui pengertian retorika?
2. untuk mengetahui sejarah perkembangan retorika?
3. untuk mengetahui toko-toko retorika?
4. untuk mengetahui unsur-unsur retorika?
5. untuk mengetahui jenis-jenis retorika?
6. untuk mengetahui tujuan retorika?
7. untuk mengetahui fungsi retorika?
8. untuk mengetahui cara beretorika?
BAB II
PEMBAHASAN
A. Pengertian Retorika
Ditinjau dari segi bahasa (Effendy, 1997: 53), retorika berasal dari
bahasa yunani “Rhetor” yang berarti seorang juru pidato yang mempunyai
sinonim “orator” dalam bahasa inggris “Rhetoric” bersumber dari
perkataan “Rhetorica” yang berarti ilmu berbicara. Berbicara yang akan
dapat meningkatkan kualitas eksistensi (keberadaan) di tengah-tengah
orang lain, bukanlah sekedar berbicara, tetapi berbicara yang menarik
(atraktif), bernilai informasi (informatif), menghibur (rekreatif) dan
berpengaruh (persuasif). Dengan kata lain, manusia mesti berbicara
berdasarkan seni berbicara yang dikenal dengan istilah retorika.
Sejalan dengan perkembangan retorika, pengertian retorika juga
mengalami perkembangan. Beberapa ahli Barat, seperti D. Beckett,
Donald Bryant dan Bishop Whately sampai abad ke-20 mendefinisikan
retorika. Definisi yang diberikan pada hakikatnya sama dengan pengertian
yang diberikan oleh Aristoteles. Akan tetapi penafsiran yang berbeda-beda
menimbulkan keragaman pengertian (Abidin, 2013: 52).
Selain itu, pengertian retorika dapat dikatakan mencakup semua
pengertian yang ada. Hal ini disebabkan setiap periode retorika
melahirkan konsep retorika yang berbeda setiap periode dan zamannya.
Adapun ragam pengertian retorika (Abidin, 2013: 53) antara lain adalah:
b. Uraian
c. Argumen
d. Penjelasan tambahan
e. Kesimpulan
1. Aliran epistemologis
Epistemologis membahas teori pengetahuan, asal-usul, sifat, metode
dan batas-batas pengetahuan manusia. Pemikiran epistemologis
berusaha mengkaji retorika klasik dalam sorotan perkembangan
psikologi kognitif yakni yang membahas proses mental.
2. Aliran belles lettres
Retorika dalam aliran ini sangat mengutamakan keindahan bahasa dan
segi estetis pesannya, sehingga tidak jarang mengabaikan aspek
informatifnya.
3. Aliran elokusionis
b. Pendengar (Hadirin)
c. Bahasa
d. Penggunaan bahasa
E. Jenis-Jenis Retorika
1. Monologika
Monologika adalah ilmu tentang seni bicara secara monolog, dimana
hanya seorang yang bicara. Bentuk-bentuk yang tergolong dalam
mologika adalah pidato, kata sambutan, kuliah, makalah, ceramah,
khutbah, dan deklamasi.
2. Dialogika
Dialogika adalah ilmu tentang seni berbicara secara berdialog, dimana dua
orang atau lebih berbicara atau mengambil bagian dalam satu proses
pembicaraan. Bentuk dialogika yang penting adalah diskusi, Tanya jawab,
perundingan, percakapan, dan debat
3. eknik bicara
Efektivitas monologika dan dialogika tergantung juga pada teknik bicara.
Sedangkan menurut Arman Agung dalam tulisannya yang berjudul
“keterampilan berbicara” adalah retorika dan berbicara efektif
menjelaskan bahwa dari segi kepentingannya atau tujuan yang ingin
dicapai.
F. Tujuan Retorika
G. Fungsi retorika
H. Cara Beretorika
1. Inventio (penemuan). Pada tahap ini, pembicara menggali topik dan
meneliti khalayak untuk mengetahui metode persuasi yang paling
tepat. Bagi Aristoteles, Retorika tidak lain merupakan “kemampuan
untuk menentukan, dalam kejadian tertentu dan situasi tertentu,
metode persuasi yang ada”. Dalam tahap ini juga, pembicara
merumuskan tujuan dan mengumpulkan bahan (argumen) yang sesuai
dengan kebutuhan khalayak. Aristoteles menyebut tiga cara untuk
mempengaruhi manusia. a) Anda harus sanggup menunjukkan kepada
khalayak bahwa Anda memiliki pengetahuan yang luas, kepribadian
yang terpercaya, dan status yang terhormat (ethos). b) Anda harus
menyentuh hati khalayak perasaan, emosi, harapan, kebencian dan
kasih sayang mereka (pathos). Kini para ahli Retorika modern
menyebutnya imbauan emosional (emotional appeals). c) Anda
meyakinkan khalayak dengan mengajukan bukti atau yang kelihatan
sebagai bukti. Di sini Anda mendekati khalayak lewat otaknya (logos).Di
samping ethos, pathos, dan logos, Aristoteles menyebutkan dua cara
lagi yang efektif untuk mempengaruhi pendengar yaitu entimem dan
contoh. Entimem (Bahasa Yunani: “en” di dalam dan “thymos” pikiran)
adalah sejenis silogisme yang tidak lengkap (sebagian premis
dihilangkan), tidak untuk menghasilkan pembuktian ilmiah, tetapi untuk
menimbulkan keyakinan.
2. Dispositio (penyusunan). Pada tahap ini, pembicara menyusun pidato
atau mengorganisasikan pesan. Aristoteles menyebutnya taxis, yang
berarti pembagian. Pesan harus dibagi ke dalam beberapa bagian yang
berkaitan secara logis. Susunan berikut ini mengikuti kebiasaan berpikir
manusia: pengantar, pernyataan, argumen, dan epilog. Menurut
Aristoteles, pengantar berfungsi menarik perhatian, menumbuhkan
kredibilitas (ethos), dan menjelaskan tujuan.
3. Elocutio (gaya). Pada tahap ini, pembicara memilih kata-kata dan
menggunakan bahasa yang tepat untuk “mengemas” pesannya.
Aristoteles memberikan nasihat, “gunakan bahasa yang tepat, benar,
dan dapat diterima; pilih kata-kata yang jelas dan langsung; sampaikan
kalimat yang indah, mulia, dan hidup; dan sesuaikan bahasa dengan
pesan, khalayak, dan pembicara.”
4. Pronuntiatio (penyampaian). Pada tahap ini, pembicara menyampaikan
pesannya secara lisan. Di sini, akting sangat berperan. Demosthenes
menyebutnya hypocrisis (boleh jadi dari sini muncul kata hipokrit).
Pembicara harus memperhatikan olah suara (vocis) dan gerakan-
gerakan, anggota badan (gestus moderatio cum venustate). Objek
studi Retorika sudah berusia setua kehidupan manusia. Setiap orang
tentu memanfaatkan Retorika menurut kemampuannya masing-masing.
Khusus dalam bidang pendidikan, para pendidik dalam tugasnya sadar
atau tidak telah memanfaatkan Retorik.
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
B. Saran
http://clemaor13.blogspot.com/2018/11/jenis-jenis-retorika-dan-unsur-
unsur.html?m=1
https://garuda.kemdikbud.go.id/documents/detail/98590
http://clemaor13.blogspot.com/2018/11/jenis-jenis-retorika-dan-unsur-
unsur.html?m
http://nesaci.com/pengertian-dan
https://www.slideshare.net/luculblimbing/makalah-retorika